Anda di halaman 1dari 3

Candra Uswatun

18025010154

1. Kepemimpinan dan manajemen adalah ha penting dalam organisasi. Orang yang


terlibat dalam kepemimpinan disebut dengan pemimpin, sedangkan orang yang
terlibat dalam manajemen disebut manajer. Pemimpin dan manajer memiliki ciri
masing-masing.

Pemimpin cenderung memperbaharui/ menciptakan sistem baru. Memimpin


memberikan kebebasan pada anggotanya untuk kreatif juga melakukan
kesalahan, namun tetap disiplin. Jiwa pemimpin berani menghadapi tantangan.
Pemimpin berorientasi ke masa depan di suatu tempat yang berbeda, dan
imajinatif. Pemimpin sejati tidak terlalu memikirkan posisi, lebih pada memikirkan
manfaat, nilai dan tanggung jawab sebagai pemimpin. Pemimpin didasari
kreativitas dan karakter

Sedangkan manajer memelihara sistem yang telah ada, dan bekerja sesuai
dengan sistem. Manajer menekankan kepatuhan, disiplin, tidak memberi ruang
bagi kesalahan bawahannya. Manajer sebisa mungkin menghindari risiko.
Manajer berprientasi di sini, untuk hari ini, dan belajar dari kesalahan. Manajer
menciptakan suasana pengikut dan bawahan. Manajer didasari kompetensi dan
profesionalisme.

4. Teori munculnya kepemimpinan yaitu 1) Teori Genesis, 2) Teori Social 3) Teori


Ekologis

 Teori Genetis menyatakan bahwa pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi
terlahir menjadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa yang
dibawa sejak lahir. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi
dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. Secara filsafat, teori
tersebut menganut pandangan deterministis.
 Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan bahwa pemimpin itu harus
disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja. Setiap orang
bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta
didorong oleh kemauan sendiri.
 Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori
tersebut lebih dahulu) menyatakan sebagai berikut: Seseorang akan
sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-
bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui
pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan
lingkungan/ekologisnya.

3. Gaya Kepemimpinan di antaranya adalah Demokratis, Otoriter, Partsipatif, dan


Bebas tindak.

 Demokratis ditandai dengan orang-orang yang dipimpinnya sebagai


subjek usaha untuk memanfaatkan kemampuan setiap orang yang ada
dalam organisasi untuk terlibat dalam setiap kegiatan, cara mengambil
keputusan sangat mementingkan diskusi dan musyawarah, serta
berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork.
 Gaya kepemimpinan otoriter menempatkan kekuasaan di tangan satu
orang atau sekelompok kecil, pemimpin bertindak sebagai penguasa
tunggal dan bersifat absolut, kedudukan bawahan semata-mata
sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak
pimpinan.
 Partisipatif merupakan gabungan antara otokratik dan demokratik,
pemimpin menyampaikan hasil analisa masalah dan mengusulkan
tindakannya, staf dimintai saran dan kritiknya serta
mempertimbangkan respon staf terhadap usulnya, keputusan akhir
diambil oleh kelompok.
 Bebas tindak merupakan pimpinan offisial, pimpinan melimpahkan
wewenang sepenuhnya kepada bawahan, seperti karyawan
menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan
koordinasi, keputusan dan kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh
para bawahan, dan bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan
caranya sendiri.

2. Patih Gajah Mada memiliki sifat yang berani, tegas, gigih, bertanggung jawab, dan
kerja keras dalam hidupnya. Kecintaannya kepada nusantara dan tekadnya untuk
mempersatukan Nusantara dikenal dengan sumpah Palapa. Kepemimpinan Gadjah
Mada yang diwariskan dapat diteladani oleh bangsa Indonesia adalah memiliki
kemauan yang keras dan bertanggung jawab.

8. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi bawahannya.


Beberapa hal yang dapat dilakukan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yaitu :

 Kharisma dan cara bicara pemimpin dapat mempengaruhi bawahannya.


Pemilihan diksi kata yang cenderung persuasif akan mempengaruhi pikiran
orang lain, didukung dengan aura kharismatik dan wibawa yang dimiliki sang
pemimpin.
 Sifat dan sikap yang diambil pemimpin yang baik akan memberikan image yang
baik dari bawahannya. Memberi contoh yang baik merupakan salah satu
pertimbangan bawahan terpengaruh pada pemimpin.
 Gaya kepemimpinan yang disukai bawahan dapat mempengaruhi. Simpati dan
hormat pada pemimpin memberi pengaruh pada bawahan untuk setuju pada
pimpinan.

Anda mungkin juga menyukai