Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Made Dwina Meidayanti

NPM : 2001842020009

Kelas : 2A

Tugas Pancasila 10

1. Bagaimanakah keberadaan Pancasila jika dihubungkan dengan butir-butir aspek demokrasi


Pancasila itu sendiri ?. Jelaskan dan juga contohkan !!

Jawab :

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang diwarnai atau dijiwai oleh Pancasila, perlu
diingat bahwa sila-sila dari Pancasila merupakan rangkaian kesatuan, yang tak terpisahkan, tetapi
tiap-tiap sila mengandung empat sila lainnya. Demokrasi Pancasila berarti Demokrasi, kedaulatan
rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila sila lainnya. Demokrasi Pancasila berpangkal
tolak dari paham kekeluargaan dan gotong-royong.

Aspek-aspek Demokrasi Pancasila :

1) Aspek Formal. Aspek formal demokrasi Pancasila mempersoalkan : proses dan caranya
rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan perwakilan rakyat dan dalam
pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas,
terbuka dan jujur (fair) untuk mencapai konsensus bersama.

Jika dihubungkan dengan Pancasila, aspek formal sendiri adalah aspek yang
mempersoalkan proses dan caranya rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam badan-badan
perwakilan rakyat dan dalam pemerintahan dan bagaimana mengatur permusyawaratan wakil-
wakil rakyat secara bebas, terbuka dan jujur (fair) untuk mencapai konsensus bersama. Dimana
aspek ini ada hubungannya dengan Pancasila khususnya sila ke 4, pada Pancasila sila ke 4
dikatakan jika sebelum mengambil sebuah keputusan diperlukan untuk melakukan sebuah
musyawarah untuk mencapai mufakat yang dimana hasil keputusan ini sudah jujur, adil dan tidak
saling memberatkan kedua belah pihak. Sama seperti halnya jika kita dalam proses memilih wakil
rakyat, sebelumnya kita harus melakukan musyawarah dengan media Pemilu terlebih dahulu untuk
memilih wakil rakyat secara jujur dan adil.
2) Aspek Materiil. Walaupun aspek formal demokrasi Pancasila telah dipenuhi belum berarti
bahwa demokrasi Pancasila telah terwujud. Aspek meterial demokrasi Pancasila
mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan martabat manusia dan
menjamin terwujudnya masyarakat manusia (Indonesia) sesuai dengan gambaran, harkat
dan martabat manusia tersebut.

Pada aspek materiil mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan martabat
manusia dan menjamin terwujudnya masyarakat manusia (Indonesia) sesuai dengan gambaran,
harkat dan martabat manusia tersebut. Dimana pernyataan aspek materiil ini ada hubungannya
dengan Pancasila sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Pada nilai-nilai
Pancasila sila kedua disebutkan jika kita harus mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, serta mengakui persamaan hak dan
derajat manusia. Artinya kita sebagai manusia harus bisa saling menghargai antar sesama manusia
lainnya, tidak seenaknya saja apalagi sampai merebut hak orang lain. Karena hal ini merupakan
bentuk cerminan dari Aspek materiil dan sila Pancasila kedua.

3) Aspek normatif demokrasi Pancasila mengungkapkan seperangkat norma-norma yang


menjadi pembimbing dan kriteria dalam mencapai tujuan kenegaraan. Dalam demokrasi
Pancasila beberapa norma yang penting dan harus ditonjolkan disini ialah :
 Persatuan dan solidarita, yang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa negara
dan warga negara, antara golongan dan golongan dan antara warga negara dan warga
negara.
 Keadilan, yang sebagaimana telah dikemukakan pada uraian terdahulu mempunyai arti
“memberikan kepada masing-masing apa yang telah menjadi haknya atau bagiannya”.
 Kebenaran, adalah kesamaan antara gagasan dan pernyataan dalam kata dan perbuatan,
atau antara kepribadian dan pengakuannya.

Pada aspek normatif terdapat dua hubungan antar sila-sila Pancasila yaitu yang pertama
dengan Pancasila sila ketiga. Pada aspek normatif disebutkan jika penting untuk menunjukan sikap
persatuan dan solidaritas, sama seperti pada sila ketiga. Kita harus mampu menempatkan sikap
persatuan, solidaritas antar warga negara untuk berkorban demi bangsa Indonesia, selain itu juga
selalu menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan demi
keselamatan bersama.

Sedangkan aspek normatif yang kedua erat hubungannya dengan Pancasila sila kedua,
yaitu mengakui hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Oleh karena itu, kita sebagai sesama
manusia tidak boleh merebut atau mengambil paksa hak manusia lainnya karena setiap manusia
sudah memiliki porsi haknya masing-masing.

4) Aspek optatif demokrasi Pancasila, mengetengahkan tujuan atau keinginan yang hendak
dicapai :
 Terciptanya Negara Hukum, sebagaimana dikehendaki oleh UUD Negara
a. Supremasi hukum, yaitu ketaatan kepada hukum atau “Rule of Law” baik
pemerintah maupun warga negara biasa.
b. Kesamaan kedudukan warga negara dalam hukum atau “equality before
law”.
c. Asas Legalitas, yaitu asas yang mengajarkan bahwa tiada seorangpun dapat
dihukum kecuali atas dasar peraturan perundang-undangan yang telah ada.
d. Pembagian kekuasaan-kekuasaan politik secara faktural dan
operasional dan mnyerahkan masing-masing kekuasaan kepada badan-
badan tertentu.
e. Prinsip bahwa hak-hak dan kewajiban-kewajiban asasi serta kebebasan
fundamental merupakan kuasa daripada konstitusi atau UUD.
 Terciptanya Negara Kesejahteraan atau “welfare state” yaitu negara yang berkewajiban
menyelenggarakan kesejahteraan dan kemakmuran semua warga negaranya.
 Terciptanya Negara Berkebudayaan atau “culture state” yaitu negara yang berkewajiban
membimbing, bukan menguasai, kebudayaan Nasional.

Pada aspek optatif yang menyatakan hendak menciptakan negara hukum, Indonesia sendiri
adalah negara hukum yang sumber hukumnya sendiri berasal dari Pancasila. Sehingga Pancasila
bukanlah dasar hukum, melainkan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Nilai-nilai
pancasila harus menjadi rujukan atas setiap mengambil kebijakan dalam bidang hukum. Pancasila
sebagai way of life merupakan bentuk kesadaran secara personal dan kolektif terhadap aparat
penegak hukum dalam menyelesaikan setiap masalah hukum dengan berdasarkan atas Pancasila.

5) Aspek organisasi demokrasi Pancasila mempersoalkan organisasi sebagai wadah


pelaksanaan. Demokrasi Pancasila dimaksud, dimana wadah tersebut harus cocok
dengan tujuan yang hendak dicapai :
 Organisasi sistem pemerintah atau lembaga-lembaga negara.
 Organisasi lembaga-lembaga dan kekuatan-kekuatan sosial politik dalam masyarakat.
 Organisasi sistem pemerintahan atau lembaga-lembaga negara dan organisai lembaga-
lembaga dan kekuatan sosial politik ini hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat
dipisahkan oleh karena keduanya merupakan dua sisis atau dua muka dari benda (hal) yang
satu (yaitu Demokrasi Pancasila).
 Organisai sistem pemerintahan dalam demokrasi Pancasila dapat diketemukan di tingkat
pusat atau nasional dan dapat pula diketemukan di tingkat daerah dan lokal, yang
kesemuanya telah diatur dan ditetapkan dalam UUD 1945.

Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat, sehingga setiap menyebutkan satu
sila mengandung juga nilai-nilai sila yang lainnya. Pancasila seharusnya dijadikan penggerak yang
dinamik oleh dan untuk seluruh rakyat dalam seluruh aktivitas kenegaraan, kebangsaan dan
kemasyarakatan Indonesia. Jika nilai-nilai Pancasila masih dipercaya untuk mempersatukan
seluruh komponen bangsa, maka sepatutnya juga nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan budaya
organisasi sektor publik untuk melaksanakan fungsinya dalam pengaturan, pelayan-an dan
pemberdayaan masyarakat. Pancasila dijadikan sebagai nilai inti yang mengikat seluruh organisasi
pemerintah disamping memungkinkan berkembangnya sub-sub budaya di lingkungan organisasi
pemerintah. Organisasi pemerintah yang terdiri dari berbagai latar belakang kehidupan, suku, adat,
ras dan agama serta membawa nilai-nilai lain yang beraneka ragam ke dalam organisasi yang turut
mewarnai kepribadian organisasi. Budaya berisi nilai-nilai dan nilai-nilai itu adalah kekuatan bagi
suatu organisasi. Budaya dalam organisasi yang beraneka ragam itu harus dikelola untuk
meningkatkan kebersamaan dan kesatuan seluruh anggota organisasi dalam upaya mencapai
tujuan bersama.
6) Aspek kejiwaan demokrasi Pancasila ialah “semangat”. Dalam jiwa Demokrasi Pancasila
kita mengenal :
 Jiwa demokrasi Pancasila pasif, yaitu jiwa yang minta perlakuan secara demokrasi
Pancasila sesuai dengan hak-hak warga negara dan manusia dalam persekutuan, golongan
atau organisasi dan dalam masyarakat negara.
 Jiwa demokrasi Pancasila aktif, yaitu jiwa yang mengandung kesediaan untuk
memperlakukan pihak lain, sesama warga negara dan manusia dalam persekutuan,
golongan atau organisasi-organisasi dan dalam masyarakat negara sesuai dengan hak-hak
yang diberikan oleh demokrasi Pancasila.
 Jiwa demokrasi Pancasila pasif dan aktif ini menghendaki warganegara-warganegara
berkepribadian.
 Jiwa demokrasi Pancasila rasional, yaitu jiwa obyektif dan masuk akal tanpa
meninggalkan jiwa kekeluargaan dalam pergaulan masyarakat negara.
 Jiwa pengabdian, yaitu kesediaan berkorban demi menunaikan tugas jabatan yang
dipangkunya dan yang lebih penting lagi ialah kesediaan berkorban untuk sesama
manusia masyarakat sekelilingnya dan masyarakat negara.

Sebagai negara demokrasi, kita sebagai rakyat Indonesia harus memiliki jiwa demokrasi
didalam diri. Hal itu dikarenakan Pancasila merupakan representasi yang mewakili kepribadian
Bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang. Paham tentang demokrasi Pancasila tersebut sangat
penting untuk dipelajari karena demokrasi Pancasila juga penting untuk Bangsa Indonesia, yaitu
untuk mengawal pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai