Disusun oleh :
Kelompok 6
2021/2022
KATA PENGANTAR
Makalah ini kami buat berdasarkan acuan dari berbagai sumber, baik itu
dari buku maupun dari internet dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, semoga
menjadi suatu ibadah dan semoga Allah subhanahu wa ta'ala membalasnya
dengan sesuatu yang lebih baik, amin.
Akhir kata, manusia tak luput dari kesalahan, demikian pula dengan
makalah ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami memohon saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
MAKASSAR,
Penulis
II
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGATAR........................................................................................... II
DAFTAR ISI...................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN...................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
III
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan
“Gerakan Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf
nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan
masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang
pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam
yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam bersifat seruan
dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Dalam keputusan tanwir tentang kristalisasi ideologi dan khittah
Muhammadiyah tersebut dinyatakan pokok pokok pikiran yang bersifat
subtansi dari ideologi Muhmmadiyah. Termasuk didalamnya mengapa
kader harus paham akan ideologi Muhammadiyah dan pandangan
muhammadiyah terhadap keberadaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.diharapkan kader Muhammadiyah setelah memahami ideologi
Muhammadiyah bisa membedakan dengan ideologi lain sekaligus dapat
mengaktualkan diridan memasyarakatkannya baik di dalam maupun ke
luar.
Ideologi seperti kata plato adalah kebenaran sejati, yang di
temukan melalui proses panjang dan di yakini serta di laksanakan oleh
pengikutnya sebagai pemikiran yang benar. Begitu pula dengan ideologi
Muhammadiyah yang harus di pahami serta di laksanakan oleh kader
muhammadiyah itu sendiri. Didalam ideologi Muhammadiyah itu sendiri
termaktub di dalam pemikiran resmi serta pemikiran lainnya dalam
Muhammadiyah seperti Muqaddimah dengan Matan Keyakinan Cita cita
hidup, serta khittah Muhammadiyah. Pemikiran pemikiran ini laha yang
harus di ketahui oleh kader Muhammadiayah agar paham serta mengeti
1
apa itu idelogi Muhammadiyah agar tidak terjadi penyusup penyusupan
pemikiran lain dalam tubuh Muhammadiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep dan Substansi Ideologi Muhammadiyah?
2. Bagaimana Perkembangan Ideologi Muhammadiyah?
3. Apa Kristaliasi Ideologi Muhammadiyah?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ideologi Muhammadiyah bukan sekedar seperangkat paham atau
pemikiran belaka, tetapi juga teori dan strategi perjuangan untuk
mewujudkan paham tersebut dalam kehidupan. Ideologi Muhammadiyah
ialah “sistem keyakinan, cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”. Adapun isi atau kandungan ideologi Muhammadiyah tersebut
ialah (1) Paham Islam atau paham agama dalam Muhammadiyah, (2)
Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dan (3) Misi, fungsi, dan
Strategi perjuangan Muhammadiyah. Jadi tidak perlu membahas ideologi
dipisahkan dari strategi perjuangan, yang dalam Muhammadiyah dikenal
Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
Dari pemaknaan tentang ideologi tersebut, maka betapa penting
mempertautkan segenap hal dan proses gerakan Muhammadiyah ke dalam
idealisme yang mendasar, yang disebut ideologi. Ideologi dalam kaitan
yang penting itu sesungguhnya merupakan “pandangan dunia” (world
view) yang dianut oleh gerakan Islam yang didirikan oleh Kyai Haji
Ahmad Dahlan. Dengan demikian, segenap anggotanya dapat memahami
dan merujuk pada “apa, bagaimana, dan untuk apa Muhammadiyah itu”,
yang dasar dan arahnya melekat dengan “keyakinan dan cita-cita” yang
mengikat bagi seluruh anggota dan kelembagaan gerakannya.
4
pemeluk terbesar di dunia masih sangat mungkin terjadi dan ini akan
memeberikan kemungkinan lain berupa beban moral, intelektual dan
sosial. Isu Islam versus barat mungkin akan beralih menajadi Islam di
barat.
Di indonesia, pasca Reformasi perekembangan gerakan islam di
indonesia mulai menujukan keragaman yang sebagaian besar di
kategorikan mewakili gerakan neorevivalisme dan neofundamentalisme
islam. Tak mau kalah, ideologi islam yang mengusung liberal, moderat
sampai radikal bermunculan di ikuti oleh gerakan neotradisionalisme yang
sampai batas tertntu dianggap melampaui gerakan modern. Rivalitas inilah
yang akan menjadi ujian bagi muhammadiyah sebagai gerakan islam yang
membawa misi reformis modernisme yang berkemajuan.
1. Konteks perkembangan
Dalam muktamar Muhammadiyah ke 46 tahun 2010 yang di kenal
sebagai Muktamar satu abad merumuskan kondisi objektif
Muhammadiyah.
a) Kekuatan Muhammadiyah terletak pada pondasi islam yang
berlandaskan Al qur’an.
b) Kelemahan yang masih membayang bayangi ‘Muhammadiyah
antara lain, kurang memberikan pengembangan pemikiran islam
dan kebangsaan bagi indonesia, kualitas Amal usaha yang belum
optimal, terlau birokratis dan lamban dalam menghadapi persoalan
masyarakat, dan terkesan gerakan kaum atas atau perkotaan.
c) Peluang Muhammadiyah yang mungkin bisa di manfaatkan adalah
masyarakat semakin terbuka dan demokratis, adanya otonomi
daerah, melakukan kerja sama dengan lemabaga internasional,
kesempatan yang di berikan ASEAN charter dan adanya
pergeseran geo politik, ekonomi dan sosial budaya dari eropa dan
amerika ke asia.
d) Tantangan yang akan di hadapi Muhammadiyah ialah semakin
besarnya arus sekulerisme dan materialisme, tumbuhnya
5
radikalisme dalam gerakan sosial politik dan agama, cengkraman
kapitalisme global yang semakin tajam, dan pergeseran geopolitik
tersebut tadi akan menjadi tantangan jika Muhammadiyah tidak
kongkret dalam menanggapinya.
6
sekaligusmengemban misi dakwah dan tajdid, sehingga Islam terwujud
dalamkehidupan.
Keempat, Ideologi Muhammadiyah berkarakter “reformis-
modernis” dan “ Islam yang berkemajuan”. Dalam refrensi atau rujukan
kontemporer ideologi keagamaan Muhammadiyah adalah ideologi
reformis-modernis (pembaruan) yang menampilkan corak Islam yang
berkemajuan, yang memadukan antara pemurnian (purifikasi) dan
pengembangan (dinamisasi) dan bersifat tengahan atau moderat
(wasithiyyah) dalam meyakini, memahami, dan melaksanakan ajaran
Islam, sehingga Islam senantiasa aktual dan menjadi agama untuk
peradaban (din al-hadlarah) sepanjang zaman.
Kelima, cita-cita Muhammadiyah ialah mewujudkan “Masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya”. Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
merupakan aktualisasi dari proses dan tujuan yang diperjuangkan secara
terusmenerus yang mungkin tidak akan tercapai secara absolut atau ideal
hingga Hari Akhir kelak. Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
merupakan kualitas dari Khaira Ummah (QS Ali Imran: 110), yang
memiliki sifat-sifat Rabbaniyah sebagai panutan dari nilai-nilai Ilahiah
(habuminallah) sekaligus mencandra dan tercermin kedalam sifat-sifat
Insaniyah yang mulia atau utama dalam relasi-relasi kemanusiaan yang
utama (hablu minannas), yang kehadirannya menjadi rahmat bagi semesta
alam.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep ideologi dalam Muhammadiyah bersifat mendasar,
yaitu menyangkut dan diistilahkan dengan “Keyakinan dan
Cita-cita Hidup”. Ideologi Muhammadiyah bukan sekedar
seperangkat paham atau pemikiran belaka, tetapi juga teori dan
strategi perjuangan untuk mewujudkan paham tersebut dalam
kehidupan. Ideologi Muhammadiyah ialah “sistem keyakinan,
cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan
Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”. Adapun isi atau kandungan ideologi
Muhammadiyah tersebut ialah (1) Paham Islam atau paham
agama dalam Muhammadiyah, (2) Hakikat Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam, dan (3) Misi, fungsi, dan Strategi
perjuangan Muhammadiyah. Jadi tidak perlu membahas
ideologi dipisahkan dari strategi perjuangan, yang dalam
Muhammadiyah dikenal Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
Konsep ideologi dalam Muhammadiyah bersifat mendasar,
yaitu menyangkut dan diistilahkan dengan “Keyakinan dan
Cita-cita Hidup”. Ideologi Muhammadiyah bukan sekedar
seperangkat paham atau pemikiran belaka, tetapi juga teori dan
strategi perjuangan untuk mewujudkan paham tersebut dalam
kehidupan. Ideologi Muhammadiyah ialah “sistem keyakinan,
cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan
Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya”. Adapun isi atau kandungan ideologi
Muhammadiyah tersebut ialah (1) Paham Islam atau paham
agama dalam Muhammadiyah, (2) Hakikat Muhammadiyah
8
sebagai Gerakan Islam, dan (3) Misi, fungsi, dan Strategi
perjuangan Muhammadiyah. Jadi tidak perlu membahas
ideologi dipisahkan dari strategi perjuangan, yang dalam
Muhammadiyah dikenal Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
9
DAFTAR PUSTAKA
- file:///C:/Users/Nuge/Downloads/Documents/jiptummpp-gdl-hikmahhaya-
53124-3-babii.pdf
- https://listiati94.blogspot.com/2016/12/makalah-al-islam-
kemuhammadiyaan-aik.html
- Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Suara
Muhammadiyah, 2006
- http://guruilmu.wordpress.com/2011/08/15/matan-keyakinan-dan-cita-cita-
hidup-muhammadiyah/
10
11