Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU AGENDA III

Menganalisis Kasus yang Berkaitan dengan Pelayanan Publik

Nama : Anis Maghfira Astuti, S.Pd


NIP : 199701282020122010
Unit Kerja : SDN Mata Kec. Tarano
Angkatan : 48 Kelompok 1
WI : Dr. H. Prasetya Utama, S.KM., M.Kes.

KASUS 1
Sidak BPJS, Komisi IV DPRD Bondowoso: Antrean Mengular dan
Tempatnya Sempit.
Berikan analisis menurut konsep dan prinsip Pelayanan Publik, bagaimana
solusinya?

Hasil Analisis:
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Salah satu bentuk pelayanan publik yang ada di Indonesia yaitu BPJS.
BPJS atau Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang merupakan badan hukum
publik yang bertanggungjawab langsung kepada presiden dan memiliki tugas
untuk menyelenggarakan Jaminan Kesehatan Nasional bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Akan tetapi dalam penyelenggaraannya sampai saat ini BPJS masih belum
mampu memberikan pelayanan publik yang baik dan maksimal. Terbukti dengan
masih banyaknya keluhan-keluhan yang disampaikan masyarakat baik secara
langsung maupun melalui media sosial. Seperti halnya yang terjadi pada saat
sidak BPJS yang dilakukan oleh Komisi IV DPRD Bondowoso yang dipimpin
oleh Ketua Kommisi Ady Kriesna ditemukan antrean yang mengular di lokasi.
Jika dianalisis dan dikaitkan dengan konsep pelayanan publik, hal tersebut
tentu belum bisa dikategorikan sebagai pelayanan pubik yang baik dan maksimal.
Selain itu, pelayanan yang diberikan juga belum memenuhi tiga unsur penting
dalam Pelayanan Publik, khususnya unsur yang ketiga yaitu kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Pelayanan yang diberikan belum memenuhi prinsip-prinsip pelayanan
publik yang seharusnya. Dimana prinsip-prinsip yang harus dijadikan pedoman
dalam memberikan pelayanan harus diterapkan terdiri dari sederhana, jelas,
pasti, akurat, aman, tanggung jawab, lengkap, mudah, disiplin dan ramah,
serta nyaman.
Jika dianalisis dan dikaitan dengan prinsip-prinsip tersebut, proses
pembuatan dan pengurusan BPJS yang masih berbelit-belit serta pelayanan yang
kurang cepat sehingga membuat masyarakat harus menunggu berjam-jam
menunjukkan bahwa prinsip sederhana, jelas, mudah, akurat, dan pasti belum
diterapkan. Tempat pelayanan yang sempit dan kurang representatif yang
menyebabkan masyarakat sampai menuggu di trotoar juga menunjukkan bahwa
prinsip lengkap, aman dan nyaman belum diterapkan. Pengurusan BPJS yang
tidak bisa diwakili oleh perangkat desa melainkan yang bersangkutan harus
datang ke lokasi menyebabkan terhambatnya proses pengurusan khususnya bagi
masyarakat yang berhalangan datang ke lokasi secara langsung (misalnya sedang
sakit) menunjukkan bawah prinsip tanggung jawab, disiplin dan ramah belum
diterapkan. Terbatasnya jumlah personil di lokasi sehingga menyebabkan
penumpukan pengurusan BPJS juga menunjukkan bahwa prinsip tanggung
jawab dan disiplin tidak diterapkan. Hal tersebut tentu tidak boleh dibirakna dan
harus segera di atasi.
Adapun solusi dari kasus tersebut yaitu melakukan koordinasi dengan
instansi daerah setempat maupun pusat yang berkaitan untuk mengatasi masalah
tersebut. Khususnya dalam hal penambahan personil baik personil tetap maupun
kontrak agar proses pengurusan bisa lebih cepat dan efisien serta menghindari
terjadinya penumpukan pengurusan BPJS. Melakukan koordinasi dengan instansi
daerah setempat maupun pusat yang berkaitan untuk menyediakan tempat yang
lebih luas dan memadai agar memberikan kenyaman bagi masyarakat pada saat
pengurusan BPJS sehingga tidak perlu sampai menunggu di trotoar. Serta
melakukan inovasi dengan menerapkan sistem antrean berbasis online atau foto
untuk mencegah terjadinya antrean yang mengular di lokasi.

KASUS 2
Pasien Indonesia lebih memilih berobat ke Negara tetangga.
Berikan analisis menurut konsep dan prinsip Pelayanan Publik, bagaimana
solusinya?

Hasil Analisis:
Fenomena tingginya jumlah pasien Indonesia yang berobat ke Negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia dilatarbelakangi oleh masih rendahnya
mutu dan kepuasan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit di Indonesia. Jika
dikaitkan dengan konsep pelayanan publik hal ini tentu belum memenuhi salah
satu unsur penting pelayanan publik yakni pelayanan publik harus
mengedepankan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Dilansir dari laman Kompas.com, alasan lain yang melatarbelakangi
masyarakat Indonesia lebih memilih berobat keluar negeri yaitu kepastian untuk
sembuh yang dapat dilihat dari outcome yang terukur. Jika dianalisis dan
dikaitkan pula dengan prinsip pelayanan publik hal ini tentu menunjukkan bahwa
pelayanan rumah sakit di Indonesia belum melaksanakan prinsip pasti, akurat,
dan aman.
Adapun solusi dari kasus tersebut yaitu membenahi dan melakukan
perbaikan terhadap pelayanan mutu yang diberikan dengan mengedepankan
prinsip-prinsip pelayanan publik agar dapat memenuhi standar internasional, serta
memaksimalkan kelengkapan sarana dan prasarana di rumah sakit sebagai bentuk
peningkatan mutu dan kualitas pelayanan agar tidak kalah saing dengan rumah
sakit di Negara lain.

Anda mungkin juga menyukai