Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Sosial Masyarakat”
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada
mata kuliah Antropologi Kesehatan
Dosen Pengampu:Fitriana Kartikasari,M.Kep
Disusun Oleh:
1.Sistamilda Elsariana (222020010063)
2. Muhammad Iqbal Chanif (222020010064)
3.Ayu kusuma dwi permatasari (222020010065)
4. Naila Rohmatul Awwalina (222020010066)
5. Lusiana Vidyatus Saputri (222020010068)
6. Muhammad Syarifuddin Syarif (222020010069)
7. Siti Nuryani (222020010075)
8. Feranika Anggraini (222020010076)
9. Yeni Septi Wahyuni (222020010077)
10. Fitri Khoiri Laili Anggaini (222020010078)
11. Hidayati Nisa (222020010079)
12. Alfiya Ilfa (222020010080)
13. Dhea Aprillia Fauzia Ulfa (222020010081)
14. Ahmad Reksa Prayogi (222020010082)

JURUSAN D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sosial
Masyarakat” ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah Antropologi Kesehatan Semester Antara pada program studi D3
keperawatan. Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai Sosial
Masyarakat.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Fitriana Kartikasari,M.Kep. selaku dosen pengampu mata kuliah Antropologi Kesehatan
2. Rekan-rekan yang mengikuti mata perkuliahan Antropologi Kesehatan.
3. Semua pihak yang ikut membantu dalam proses penyusunan makalah “Sosial
Masyarakat”
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sepenuhnya sempurna
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis masih
terbatas. Tapi penyusun berharap tugas ini dapat berguna bagi para pembacanya sekarang atau masa
depan dan menjadi pengalaman yang berharga bagi penyusun dalam proses pembuatannya. Kritik
dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.

Kudus,13 Juli 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
COVER

KATAPENGANTAR………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………... 1

1.3 Tujuan………………………………………………………………………..... 1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masyarakat………………………………….……………………...2

2.2 Pengertian Kelompok Sosial………………………………………..………….2

2.3 Ciri-ciri Kelompok Sosial……………………………………………………...3

2.4 Klasifikasi Kelompok Sosial…………………………………………………..3

2.5 Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyarakat…………………………6

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….7

3.2 Saran……………………………………………………………………………7

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah sekumpulunan individu yang hidup bersama di suatu tempat atau
disuatu pemukiman yang membentuk sebuah system dalam suatu pemukiman tersebut,
sekumpulan indivisdu yang saling berinteraksi satu sama lain. Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur.
Kelompok social adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan
berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama , serta mempunyai
kesadaran akan diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar. Tidak ada satupun
individu yang dapat hidup tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang
dimiliki oleh seorang individu, itu sama sekali tidakberhargajikatidakada individu lain.
Masyarakat dan kelompok social hamper memiliki kesamaanyangterkaitdalam kata
“sekumpulan” hampir juga menerupai kelompok satu sama lain. Masyarat berbeda dengan
kelompok social , masyarakat yaitu sekumpulan individu sedangkan kelompok social yaitu
sekelompok social.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari masyarakat ?
2. Bagaimana pengertian masyarakat menurut para ahli ?
3. Apakah pengertian dari kelompok sosial ?
4. Apa saja ciri-ciri dari kelompok sosial ?
5. Apa saja klasifikasi kelompok sosial ?
6. Apa hubungan kelompok social dan masyarakat ?

C.Tujuan
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca
tmengenai pengertian masyarakat, kelompok social dan sebagai bahan bacaan untuk
memperluas ilmu pengetahuan .

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi, atau
“masyaraka” yang berarti saling bergaul. Di dalam bahasa Inggris dipakai istilah “society”,
yang sebelumnya berasal dari kata lain “socius” berarti “kawan” . Masyarakat juga bisa
diartian sebagai sekelompokorang yangmembentuksebuah system , dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakardari kata dalam bahasa Arab “musyarak “.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubunganantar
makhluksosial.Masyarakatadalahsebuah
komunitasyanginterdependen(salingtergantungsatusamalain).Umumnya,istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
yang teratur. Dalam bahasa Inggris, kata masyarakat diterjemahkan menjadi dua pengertian,
yaitu society dan community.
1.Menurut Abdul Syani (1989), masyarakat sebagai community dapat dilihat dari dua sudut
pandang.
2.Memandang community sebagai unsure statis, artinya community terbentuk dalam suatu
wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu, maka ia menunjukkan bagiandari kesatuan-
kesatuan masyarakat sehingga ia dapat pula disebut sebagai masyarakat setemnpat, misalnya
kampong, dusun atau kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah
dari kehidupan sekelompok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial. Disamping itu,
dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai dan norma-norma yang timbul atas
akibat dari adanya pergaulan hidup atau hidup bersama manusia.
3.Community dipandang sebagai unsure yang dinamis, artinya menyangkut suatu proses
(nya) yang terbentuk melalui faktor psikologi dan hubungan antar manusia, maka di
dalamnya ada yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini dapat diambil contoh tentang
masyarakat pegawai negeri sipil, masyarakat ekonomi, masyarakat, mahasiswa dan
sebagainya.
4.Dari kedua ciri khusus yang dikemukakan di atas, berarti dapat diduga bahwa apabila suatu
masyarakat tidak memenuhi ciri-ciri tersebut, maka ia dapat disebut masyarakat
6 society. Masyarakat dalam pengertian society terdapat interaksi sosial, hubungan-
hubungan menjadi bersifat pamrih dan ekonomis (Abdul Syani, 2002).
2.2 Pengertian Kelompok Sosial Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya. Kelompok sosial merupakan
salah satu fokus perhatian dari pusat pemikiran sosiologi. Hal ini dikarenakan titik tolaknya
adalah kehidupan bersama. Kita telah mengetahui bahwa semua manusia atau individu yang
ada di dunia ini pada awalnya merupakan kelompok sosial yang bernama keluarga, kemudian
berkembang ke dalam lingkungan masyarakat. Istilah kelompok sosial merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris “sosial groups”, social berarti sosial/kemasyarakatan, sedangkan groups
berarti kelompok. Menurut para ahli tentang kelompok sosial : Hendro Puspito
2
mendefinisikan bahwa “Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari
individu-individu yang melaksanakan perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan
bersama.” Robert K. Merton berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah kelompok yang
saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang.” Paul B. Horton dan Cheaster
L.Hunt menjelaskan bahwa “Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.” Mayor Polak mengatakan bahwa
“Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.”
Mack Iver dan Charles H. Page berpendapat bahwa “Kelompok sosial adalah himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antarmanusia dalam himpunan
tersebut”.
2.3 Ciri-ciri Kelompok Sosial
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain. Suatu
kelompok sosial akan dapat dibedakan dengan kelompok sosial yang lain, misalnya
kelompok formal dengan informal.
2. Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu.
3. Setiap anggota dalam kelompok sosial tentunya memiliki peran masing masing, baik itu
secara tertulis atau secara tidak tertulis.
4. Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya.
5. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok sosial ada norma, hukum, peraturan,
maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok sosialnya.
6. Memiliki kepentingan bersama.
7. Kelompok sosial terbentuk pastinya ada tujuan yang melatar belakangi yang salah satunya
adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan kepentingan yang sama
tersebut dapat diusahakan secarabersama-sama.
8. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
9. Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan adanya
komunikasi sosial dan interaksi sosial.
10.Dengan adanya interasi dan komunikasi sosial, masing-masing individu dapat
menyampaikan ide/ gasannya demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial
tersebut.
2.4 Klasifikasi Kelompok Sosial
1. Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya
A. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan Ciri-ciri kelompok
semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadaran berkelompok
5) Kehadiranya tidak konstan Kelompok semu dibagi menjadi tiga yakni crowd
(kerumunan), publik dan massa. I. Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
a) Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang mendengarkan khotbah,
Orang-orang nonton di bioskop

3
b) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang sifatnya terlalu sementara
tetapi ingin menggunakan fasilitas-fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta
api.
c) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena suasana panik. Contoh:
Kerumunan orang-orang panic akan menyelamatkan diri dari bahaya.
d) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang terbentuk karena ingin
menyaksikan peristiwa tertentu. Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin
melihat peristiwa tertentu.
e) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada pemerintah, contoh : aksi
demo.
f) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak bermoral, contoh :
kerumunan orang yang minum-minuman keras. II. Massa Massa merupakan kelompok
semu yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan
terbentuknya disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR dengan
persiapan sehingga tidak bersifat spontan. III. Publik, Publik adalah sebagai kelompok
semu mempunyai ciri-ciri hampir sama dengan massa, perbedaannya publik
kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya publik
karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat komunikasi, seperti : radio, tv, surat
kabar, jejaring sosial dan lain-lain.
B. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun mempunyai berbagai
macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1 ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu
konstan.
I. Kelompok Statistical Group Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan
organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh:
Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan.
II. Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan Kelompok societal memiliki kesadaran
akan kesamaan jenis, seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi
belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak terlihat dalam organisasi.
III. Kelompok sosial / social groups Para pengamat sosial sering menyamakan antara
kelompok sosial dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal, pekerjaan, kedudukan, atau
kegemaran yang sama. Kelompok sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan
berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya.
IV. Kelompok asosiasi / associational group Kelompok asosiasi adalah kelompok yang
terorganisir dan memiliki struktur formal (kepengurusan). Ciri-ciri kelompok asosiasi :
 Direncanakan  Terorganisir  Ada interaksi terus menerus  Ada kesadaran
kelompok  Kehadirannya konstan.
2. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota Istilah ini dipopulerkan oleh
seorang sosiolog yang bernama Emile Durkheim.
a. Solidaritas Mekanik Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada
masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum
mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.

4
b. Solidaritas Organik Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat
yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga
disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.
3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. Klasifikasi
ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
a. Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal. Ferdinand Thonies membagi
menajdi 3 bagian :
a. Gemeinschaff by blood: Paguyuban karena adanya ikatan darah. Contoh : kerabat,
klien
b. Gemeinschaft of place: Paguyuban karena tempat tinggal berdekatan.
c. Gemeinschaft of mind: Paguyuban karena jiwa dan pikiran yang sama. Contoh :
kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte) b. Gesselschaft / patembayan Merupakan
ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan
sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam
sebuah pabrik.
4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri
a) In-Group In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang lain
dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat kuat sehingga membentuk
suatu perilaku – perilaku sosial tertentu seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama,
konformitas, obediance, dll.
b) Out-Group Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari
kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya perilaku antogonistik dan
antipati. Sehingga muncul gejala prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan
sebagainya.
5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para Anggotanya.
a) Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya
saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh : keluarga, kelompok sahabat, teman,
teman sepermainan.
b) Kelompok Sekunder Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk
karena Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal dan didasarkan
pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI.
6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan
a. Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-peraturan dan
tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Contoh : Parpol,
lembaga pendidikan.
b. Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan
yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama.Contoh : anggota
OSIS.

2.5 Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyarakat


Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyarakat Kelompok social yang dipandang
dari sudut individualisme secara langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi

5
anggota dari kelompok – kelompok kecil , kelompok –kelompok kecil yang dimaksud adalah
atas dasar keakraban , usia , pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara masyarat dan
kelompok social mempunyai keterkaitan satu sama lain , dalam menjalin hubungan sebagai
makhluk sosial bila ingin mendapatkan kesejahteraan dalam bermasyarakat harus dengan ikut
serta dalam kelompok sosial . Masyarakat bisa membentuk kelompok sosial yang diminati
perindividu dan dikelompokkan menjadi datu kesatuan. Sehingga berbagai kelompok social
pun bermunculan dillakangan masyarakat dan tidak pernah akan bisa dipisahkan satu sama
lain. Kelompok social tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif dalam
pemukiman nya atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakat bahawasannya tingkah laku
masyarakat pun menjadi peran penting dalam pembentukan kelompok social yang aktif dan
positif. Kelompok social yang aktif dan positif sangat lah penting untuk membangun suatu
daerah yang adil, makmur , rukun, aman ,nyaman , dan sentosa. Jika masyarakat tidak mau
ikut serta berperan aktif dalam pemukimannya ini bisa menyebabkan runtuhnya kelompok
social, karena yang paling penting dalam kelompok social adalah interaksi individu terhadap
individu lainnya dalam arti lainnya iyalah keaktifan bersosialisasi antara individu dengan
individu lainya. Dalam masyarakat, kelompok-kelompok social melakukan kontak dengan
pola berbeda. Ada yang menghasilkan kerja sama , namun tak sedikitpun berujung konflik
social jika tidak memiliki batasan –batasan. Batasan batasan memang harus dimiliki disuatu
kelompok social agar tidak menjadikan konflik dalam bermasyarakat, agar hidup menjadi
aman dan tentram.

6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan Dari pembahasan yang telah kami paparkan di dalam makalah
masyarakat dan kelompok sosial maka dari itu, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
masyarakat dan kelompok sosial merupakan suatu kesatuan yang berpadu dalam social
hubungan masyarakat dengan kelompok sosial . Masyarakat dan kelompok social tidak akan
pernah bisa dipisahkan satu sama lain dan senantiasa ada di dalam setiap hubungan anatara
makhluk sosial , untuk bisa menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera.
3.2.Saran
Dalam makalah masyarakat dan kelompok sosial ini masih terdepat banyak
kekurangan dan kesalahan , baik dari segi bahasa maupun dari seri penyusunan kalimatnya.
Dari segi isi juga masih terdapat banyak kekurangan dan kurang lengkapnya penjelasan dan
pemaparan dari segi isi tersebut. Oleh karena itu, kami dari tim pembuat makalah ini sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah kami ini agar dapat memberikan kritk dan
saran yang bersifat membangun untuk masa depan yang cerah bagi generasi muda saat ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://rofiah11s4.blogspot.co.id/2013/02/a.html
https://www.facebook.com/permalink.php?id=107370379433239&story_fbid=1757137659
2233 https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
Soekanto, Soerjono (2013). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai