Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 EKSI4205/Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Nama : Endi Dwi Aditya


NIM : 042660866

1. Menurut Undang- Undang No.17 Tahun 1992 tentang Perbankan


Berikut ini prinsip kegiatan usaha yang dilakukan oleh BPR

• Menghimpun dana dalam bentuk simpanan, seperti deposito berjangka, tabungan, dan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
• Memberikan kredit kepada nasabah.
• Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
• Menaruh dana dalam bentuk sertifikat deposito, sertifikat BI, sertifikat deposito deposito
berjangka.

Berikut ini kegiatan usaha BPRS menurut OJK:

• Menjalankan seluruh kegiatan bank dengan prinsip syariah berdasarkan aturan BI


• Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat atau
nasabah
• Menghimpun dana nasabah ke bank syariah lain dalam berdasarkan semua akad syariah
• Memindahkan uang, dengan tujuan untuk kepentingan bank sendiri atau untuk
kepentingan nasabah melalui rekening BPRS lain yang ada di Bank Umum Syariah atau
Bank Umum Konvensional.

Kegiatan-kegiatan yang dilarang :

• Tidak menerima deposito atau simpanan dalam bentuk giro dan menyertai lalu lintas
pembayaran dalam kegiatan usaha
• Tidak melakukan usaha perasuransian
• Dilarang melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing
• BPR Dilarang melakukan penyertaan modal
• Dilarang melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha BPRS

2. Tingkat Kesehatan Bank adalah hasil penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko
dan kinerja Bank.
Cakupan penilaian terhadap faktor-faktor :
- Profil risiko
- Good Corporate Governance
- Rentabilitas
- Permodalan

3. Sewa Pembiayaan (Finance Lease)adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk


penyediaan barang oleh Perusahaan Pembiayaan untuk digunakan debitur selama jangka
waktu tertentu, yang mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko atas barang yang
dibiayai.
Pihak-pihak yang terkait :
1. Lessor
Lessor adalah perusahaan leasing yang telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan
dan memberikan jasa pembiayaan modal kepada lessee dalam bentuk permodalan.
Perusahaan tersebut dapat berbentuk perseroan terbatas atau koperasi. Sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, maka saham
perusahaan pembiayaan atau perusahaan leasing yang berbentuk perusahaan dapat
dipegang oleh:
a. Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia.
b. Perusahaan asing dan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia (usaha
patungan) dengan ketentuan penyertaan perusahaan asing tersebut dapat mencapai 85
persen dari modal yang disetor.
2. Lessee
Lessee adalah perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal dengan
pembiayaan dari lessor.
3. Supplier (pemasok)
Supplier adalah pihak yang menyediakan barang modal yang disewakan untuk digunakan
oleh lessee. Barang modal tersebut dibayar secara tunai oleh lessor.
4. Bank
Bank tidak terlibat secara langsung dalam perjanjian leasing. Keterlibatan bank dalam
transaksi leasing adalah ketika lessor atau supplier menggunakan dana yang berasal dari
bank dalam penyediaan barang modal.
5. Asuransi
Asuransi dilibatkan untuk menghindari risiko kerugian yang besar dalam transaksi leasing.
Biaya asuransi pada umumnya ditanggung oleh lessee karena lessee yang memahami seluk-
beluk barang modal yang digunakan.
Dalam transaksi leasing, pihak-pihak yang terlibat wajib diikat dalam perjanjian sewa guna
usaha (lease agreement). Pada umumnya barang modal yang disewakan berupa kendaraan
bermotor, komputer, pabrik, dan mesin-mesin.

Anda mungkin juga menyukai