Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/Materi : Pentingnya Menjaga Asupan Nutrisi Selama Masa Kehamilan

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/tanggal : Sabtu, 2 Januari 2021

Waktu : 14.00 WIB s/d selesai

Tempat : Rumah klien

A. LATAR BELAKANG
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan untuk pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang sangat
banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan tetapi harus
ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi
(Pengemanan dkk, 2013).
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indicator dalam mengukur status gizi
masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan
kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kehamilan menyebabkan
meningkatnya metabolism energi. Karena itu, kebutuhan energi dan zat gizi lainnya
meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta
perubahan komposisi dan metabolism tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu
yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Rahmaniar
A, 2013).
Angka kematian ibu (AKI) 90% terjadi di Negara berkembang, pada tahun 2013
adalah 230 per 100.000 kelahiran hidup dibanding 16 per 100.000 kelahiran hidup di
Negara-Negara maju. Ibu meninggal akibat komplikasi selama kehamilan. Lebih dari
60.000 kematian ibu di 115 Negara menunjukkan ibu hamil sesudah memiliki riwayat
kesehatan yang buruk (seperti diabetes, malaria, HIV (Human Immunodeficiency Virus),
obesitas) menyebabkan (28%) dari kematian. Penyebab lain meliputi pendarahan parah
(27%), tekanan darah tinggi (14%), infeksi (11%), melahirkan dan penyebab langsung
lainnya (9%), komplikasi aborsi (8%) dan bekuan darah emboli (3%) ada hubungannya
dengan asupan gizi (World Health Organization, 2014).
Asupan kebutuhan ibu hamil yang tidak tercukupi, dapat berakibat buruk bagi ibu
dan janin. Janin dapat mengalami kecatatan lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), anemia pada bayi, keguguran dan kematian neonatal.Ibu hamil yang kekurangan
gizi akan menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sehingga berdampak kelemahan fisik,
anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan diabetes dalam
kehamilan yang membahayakan jiwa ibu. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan
beresiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan yang
berstatus gizi baik, disamping kemungkinan bayi meninggal sebesar 1,5 kali
(Marlenywati, 2010).

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu Hamil dan keluarga
dapat memahami tentang pentingya menjaga asupan gizi selama masa kehamilan
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit Ibu Hamil dan keluarga dapat :
 Mengetahui asupan gizi yang baik selam kehamilan
 Dampak negatif akibat asupan gizi yang tidak baik dan dampak positif apabila
asupan gizi baik selama hamil
C. POKOK BAHASAN
Pentingnya mengetahui tentang asupan gizi yang baik selama masa kehamilan

D. SUB POKOK BAHASAN


1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang asupan gizi
yang baik Selama masa kehamilan
2. Apa saja asupan gizi yang baik untuk ibu hamil
3. Dampak negatif akibat asupan gizi yang tidak baik dan dampak positif apabila asupan
gizi baik selama hamil
E. METODE
1. Jenis model pembelajaran : Pertemuan (tatap muka)
2. Landasan Teori : ceramah, diskusi
3. Langkah pokok :
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
F. MEDIA
Leaflet

Tahap Kegiatan Kegiatan


Media
Kegiatan Pemateri/Penyuluh Peserta
Memberi salam,
Memperkenalkan diri, dan Leaflet, dan
Pendahulua
menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan leptop
n
Menjelaskan materi secara umum

Penyajian Memaparkan dan menjelaskan Memperhatikan Leaflet, dan


informasi-informasi yang benar leptop
tentang asupan gizi yang baik
selama masa kehamilan,

Menanyakan kepada audience


Memberikan
apabila ada yang kurang jelas.
pertanyaan
Menerima dan menjawab
pertanyaan yang diajukan audience. Memperhatikan
Menjelaskan apa saja asupan gizi Memperhatikan
yang baik untuk dikonsumsi ibu
hamil

Menanyakan kepada audience


apabila ada yang kurang jelas. Memberikan
Menerima dan menjawab pertanyaan
pertanyaan yang diajukan.
Menjelaskan Dampak negatif akibat Memperhatikan
asupan gizi yang tidak baik dan
dampak positif apabila asupan gizi Memperhatikan
baik selama hamil

Menanyakan kepada audience


apabila ada yang kurang jelas.
Memberikan
Menerima dan menjawab pertanyaan
pertanyaan yang diajukan. Memperhatikan

Memberikan pertanyaan tentang Menjawab


materi yang baru dijelaskan. pertanyaan yang
Menampung jawaban yang diajukan pemateri
diberikan audience. . Memperhatikan
Mendiskusikan bersama jawaban
audience. Memberikan
Leaflet,
Penutup Bersama semua audience sumbang saran
dan leptop
menyimpulkan materi yang telah Memberikan
dibahas. sumbang saran
Menutup pertemuan dan memberi
salam. Memperhatikan
dan membalas
salam.
G. SETTING TEMPAT

Leader :

Ibu Hamil :

Keluarga :

H. PENGORGANISASIAN

Leader : Rismala ( pemateri)

I. SUSUNAN ACARA
1. Pembukaan
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
J. EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Memaparkan dan menjelaskan informasi-informasi yang benar tentang asupan gizi
yang baik Selama masa kehamilan
2. Apa saja asupan gizi yang baik untuk ibu hamil
3. Dampak negatif akibat asupan gizi yang tidak baik dan dampak positif apabila asupan
gizi baik selama hamil
K. LAMPIRAN
Materi : Pentingnya Menjaga Asupan Nutrisi Selama Masa Kehamilan
leptop , dan leaflet

INHIL, 2 Januari 2021

Pemateri

Rismala

Lampiran 1
A. Nutrisi Ibu Hamil
Status gizi merupakan ukuran keberhasilan untuk pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang sangat
banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya dalam porsi yang dimakan tetapi harus
ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi
(Pengemanan dkk, 2013).
Asupan kebutuhan ibu hamil yang tidak tercukupi, dapat berakibat buruk bagi ibu
dan janin. Janin dapat mengalami kecatatan lahir dengan berat badan lahir rendah
(BBLR), anemia pada bayi, keguguran dan kematian neonatal.Ibu hamil yang kekurangan
gizi akan menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sehingga berdampak kelemahan fisik,
anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan diabetes dalam
kehamilan yang membahayakan jiwa ibu. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan
beresiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan yang
berstatus gizi baik, disamping kemungkinan bayi meninggal sebesar 1,5 kali
(Marlenywati, 2010).
Nutrisi sebelum dan selama masa kehamilan akan mempengaruhi kesehatan ibu
serta janin yang dikandungnya. Dengan asupan gizi ibu hamil yang baik, risiko
komplikasi saat persalinan, kecacatan bayi, penyakit kronik di masa yang akan datang
dapat berkurang. Berat badan serta tumbuh-kembang bayi sangat dipengaruhi oleh asupan
makanan dan status kesehatan ibu di masa kehamilannya.
Nutrisi sebelum dan selama masa kehamilan akan mempengaruhi kesehatan
ibu serta janin yang dikandungnya. Dengan asupan gizi ibu hamil yang baik, risiko
komplikasi saat persalinan, kecacatan bayi, penyakit kronik di masa yang akan datang
dapat berkurang.Berat badan serta tumbuh-kembang bayi sangat dipengaruhi oleh asupan
makanan dan status kesehatan ibu di masa kehamilannya. Dengan nutrisi yang baik
semenjak masa kehamilan, diharapkan anak yang dilahirkan dapat tumbuh dewasa secara
sehat pula. Asupan makanan bergizi sejak trimester pertama adalah bagian dari rangkaian
penting dalam upaya mengoptimalkan kecerdasan anak.

Saat ibu hamil makan, nutrisi akan diserap, kemudian melalui peredaran darah menuju
plasenta yang kemudian akan diserap oleh bayi. Asupan nutrisi pada masa kehamilan harus
bervariasi serta mengandung protein, karbohidrat, lemak, aneka vitamin dan mineral, asam folat,
dan zat besi.

 Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi ibu dan bayi, dapat ditemukan pada nasi,
umbi-umbian, kentang, singkong, serta aneka makanan manis.
 Protein yang dibutuhkan pada masa kehamilan sangat bervariasi dan meningkat seiring
dengan usia kehamilan. Sumber protein yang berasal dari hewan dapat diperoleh pada
daging merah, unggas, olahan susu, dan makanan laut, sedangkan sumber protein non-
hewani paling banyak berasal dari kacang-kacangan semisal tahu, tempe dan polong-
polongan
 Lemak diperlukan sebagai cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin A,D,E dan
K. Lemak esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harusdiperoleh dari makanan,
yaitu asam linoleate dan alfa linolenat, mengandung omega 6 dan omega 3 yang
bersumber dari kacang kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, sayuran hijau,
dan aneka kacang-kacangan, seperti biji Chia, biji Flax. Komponen lemak esensial ini
berguna untuk mendukung pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.1,3,4
 Zat besi selama masa kehamilan berguna untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein
pada sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen menuju seluruh organ dan
jaringan tubuh pada ibu dan janin, terutama pada trimester awal kehamilan. Beberapa
sumber makanan yang mengandung zat besi diantaranya, sayuran berwarna hijau tua,
gandum , buah serta daging merah
 Vitamin C, yang dapat ditemukan pada aneka buah dan sayur, dapat membantu
penyerapan zat besi yang bersumber dari sayuran.1,2
 Asam folat direkomendasikan selama kehamilan berfungsi untuk pembentukan struktur
vital dan saraf Bahkan, konsumsi asam folat sudah direkomendasikan sejak dini sebelum
kehamilan atau saat merencanakan kehamilan. Makanan sumber asam folat dapat
ditemukan pada sayuran hijau,kacang-kacangan, buah sitrus, roti, sereal, pasta, nasi dan
tepung dengan fortifikasi/penambahan asam folat didalamnya.1,4
 Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid yang berperan dalam menjaga
kehamilan dan tumbuh-kembang janin. Seorang Ibu hamil yang kekurangan yodium
memiliki risiko keguguran, persalinan prematur, dan kelainan bawaan pada janin. Selain
itu, seorang anak yang lahirdari ibu dengan kekurangan yodium dapat mengalami
retardasi mental, pertumbuhan terhambat, serta gangguan kemampuan bicara dan
pendengaran. Sumber yodium banyak terdapat pada produk susu (keju
&yogurt),rumputlaut, kerang, ikan, daging, garamberyodium, dan telur.

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perubahan pola makan ibu selama hamil yang
dipengaruhi oleh perubahan hormon.Keluhan  paling banyak dialami pada awal kehamilanya itu,
rasa kembung dan mual. Pada masa awal kehamilan,  keluhan mual dan rasa terbakar pada dada
mungkin disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan naiknya asam lambung. 1
Dengan memahami berbagai perubahan yang dapat terjadi pada masa awal kehamilan serta cara
untuk mengatasinya, diharapkan dapat mendukung asupan gizi dapat tetap terjaga bagi ibu dan
janin yang dikandungnya.

 Tips yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut1:

1. Makan dalam porsi kecil tapi sering (5 – 6 porsi kecil/hari) diantara 2 – 3 porsi besar
2. Makan perlahan dan kunyah makanan secara perlahan

3. Mengonsumsi jahe

4. Batasi minum di sela-sela makan

5. Batasi makan makanan berlemak,berminyak, dan gorengan

6. Batasi minuman yang mengandung kafein, berkarbonasi, asam, dan makanan pedas

7. Konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti: pasta, krekers, kentang, nasi, buah-
buahan, dan sayuran, serta aneka daging, ikan, dan telur

8. Hindari makan/minum mendekati waktu tidur

9. Memakai pakaian yang nyaman dan tidak mengganggu aktifitas ibu hamil, terutama
mendekati akhir kehamilan

Ibu hamil sebaiknya menghindari rokok dan alkohol. Konsumsi alkohol menyebabkan
retardasi pertumbuhan janin dan kecacatan. Merokok mengakibatkan bayi dapat terlahir dengan
berat badan rendah. Penting pula untuk tidak  mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter,
karena obat-obatan tertentu dapat menuju peredaran darah bayi melalui plasenta. Hal tersebut
menyebabkan gangguan pertumbuhan, perkembangan saraf, gangguan belajar, bahkan dapat
menyebabkan kematian janin.

Selain sumber makanan dari hewan dan non hewani, peningkatan kebutuhan akan mikro
nutrient selama kehamilan menyebabkan konsumsi suplemen vitamin dan mineral terkadang
diperlukan untuk mencapai nutrisi yang mencukupi kebutuhan ibu hamil. Sumber terbaik untuk
mendapatkan semua nutrisi saat hamil adalah melalui konsumsi makanan keseharian. Namun,
jikalau dirasakan kurang, suplementasi dapat diberikan. Sebelum mengonsumsi suplemen, ada
baiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Konsumsi suplemen sebaiknya
bersama dengan air putih maupun jus buah. Konsumsi suplemen dengan susu, teh, atau kopi,
dapat mengganggu penyerapan suplemen dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai