Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MONITORING GARAM BERIODIUM

PUSKESMAS MUNGKA TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Gizi memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan selama
siklus hidup manusia. Pada balita kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang apabila tidak diatasi secara dini dapat
berlanjut hingga dewasa. Gangguan gizi utama di Indonesia adalah Kekurangan Energi
Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan
Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dan Zat Gizi Mikro lainnya.

B. LATAR BELAKANG
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah gangguan tubuh yang
disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon
tiroid. Akibat kekurangan iodium ini dapat menimbulkan penyakit gondok,gangguan
perkembangan mental,rendahnya IQ, hipotiroidisme dan kretinisme. Defisiensi iodium
merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini disebabkan karena kelenjer
tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap kekurangan unsur iodium dalam
makanan dan minuman.
Salah satu sumber iodium adalah garam dapur yang sudah difortifikasi oleh
pemerintah, tapi pada saat sekarang ini masih ada garam yang beredar di masyarakat
tidak mengandung iodium. Oleh karena itu dilakukan pemantauan garam ke rumah
tangga 2 kali dalam setahun. Berdasarkan hasil monitoring garam beriodium tahun 2016
di wilayah kerja Puskesmas Mungka didapatkan 96,65 % cakupan rumah tangga yang
mengkonsumsi garam beriodium. Angka ini sudah mencapai target yaitu 90%, walaupun
masih belum semua penduduk menggunakan garam beriodium.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran tentang cakupan rumah tangga yang
mengkonsumsi garam beriodium.
2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hasil uji garam beriodium
2. Diketahuinya cara menyimpan dan tempat menyimpan garam
3. Diketahuinya merek garam yang dikonsumsi

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Persiapan
1) Petugas menyiapkan iodina test dan blanko monitoring garam beryodium
2) Petugas bersama kader/bidan desa turun ke rumah tangga
2. Pelaksanaan
1) Petugas meminta 1 sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam berbentuk
bata maka harus dihaluskan terlebih dahulu.
2) Petugas meneteskan 2 – 3 tetes cairan iodina test ke permukaan garam tersebut.
3) Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam setelah ditetesi
cairan uji garam beryodium.
4) Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:
 Bila garam berubah warna menjadi ungu tua berati garam tersebut mengandung
cukup yodium (≥ 30 ppm).
 Bila berwarna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam tersebut
mengandung yodium kurang (< 30 ppm)
 Bila tidak berubah warna berarti garam tersebut tidak mengandung yodium
5) Petugas menanyakan cara menyimpan,tempat menyimpan, merek, dan tempat
membeli garam
Setelah selesai pemeriksaan, petugas memberikan informasi tentang manfaat garam
beriodium pada keluarga.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan monitoring garam beriodium dilakukan di rumah tangga
sebanyak 32 RT. Sebelum melaksanakan kegiatan monitoring terlebih dahulu
diinformasikan kepada Bidan desa/Kader tentang jadwal monitong garam beriodium.
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, petugas turun dengan Bidan desa/Kader.
Pemeriksaan garam beriodium merupakan kegiatan yang melibatkan lintas
program, yaitu antara program gizi dengan promkes serta melibatkan lintas sektor
yaitu kader, jorong dan nagari.

F. SASARAN
Pemeriksaan dilakukan kepada 32 rumah tangga disetiap jorong.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan 2 x setahun yaitu pada bulan Februari dan
Agustus.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan di Puskesmas, data dan informasi dari
hasil pencatatan diolah dan dianalisa serta dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Hasil monitoring garam dicatat di dalam blanko monitoring garam

2. Setelah kegiatan monitoring garam di semua jorong di wilayah kerja puskesmas

selesai,semua blanko monitoring garam dikumpulkan.

3. Semua blanko monitoring garam direkap dalam sebuah laporan monitoring garam

puskesmas

4. Setelah laporan selesai direkap, laporan dikirim ke Dinas Kesehatan ke bagian

Seksi Gizi
Diketahui Oleh: Mungka, Januari 2018
Kepala Puskesmas Mungka Petugas Gizi

Drg. Yone Akdes Abdul Haris, S.Gz


Nip. 197807042009012003 Nip. 198308202006041001

Anda mungkin juga menyukai