Anda di halaman 1dari 5

CAPAIAN PROGRAM LANSIA TRIWULAN IITAHUN 2020

Target 1 Rencana Tindak


No Indikator Capaian Masalah Penyebab Pemecahan Masalah Evaluasi
tahun Lanjut
1 Pembinaan Posyandu 100 % 10%
lansia
2 Posyandu lansia aktif 70 % 10% Posyandu tidak dapat Posyandu belum bisa Untuk sementara posyandu Memberik tahukan
dilaksanakan karena dilaksanakan karena tidak diadakan bijor dan kader
masih dalam posyandu Untuk sementara
pencegahan(memutusk mengumpulkan posyandu tidak
rantai) covid 19 massa bertentangan diadakan
dengan protocol
a. Posyandu Lansia tidak pencegahan covid 19 Menyusun/mengupdate
melakukan pelayanan b. pedoman-pedoman
Terhambatnya pelayanan kesehatan
pelaksanaan pelatihan lansia masa pandemic
Perawatan Jangka termasuk berbagai
Panjang bagi Lansia media KIE dan terus
sebagai pengembangan mensosialisasikannya.
baru, baik di pusat mapun b. Modifikasi pelayanan
di daerah, sebagai akibat dengan
realokasi anggaran untuk mengoptimalkan janji
penanangan COVID 19. temu di fasyankes atau
layanan non tatap muka
Pandemi COVID 19 telah (telekonsultasi,
berdampak pelayanan kunjungan virtual, dan
kesehatan lanjut usia, lain-lain) c. Melakukan
yaitu pelayanan kunjungan rumah selain
kesehatan dikerahkan janji temu dan
untuk fokus menangani pemantauan jarak jauh.
dampak ini, di samping d. Penyesuaian metode
banyak tenaga kesehatan kegiatan
terpapar virus COVID 19 orientasi/pelatihan dari
mengakibatkan klasikal menjadi virtual
pembatasan waktu buka dan/atau blended
bahkan ditutupnya learning. e. Menyusun
fasilitas kesehatan. media orientasi/video
Pembatasan kegiatan tutorial dalam bentuk
masyarakat di beberapa virtual sehingga dapat
wilayah (PSBB) dan diakses berbagai pihak
ditambah kekhawatiran terkait yang akan
masyarakat untuk mengembangkan PJP di
kontak/berkunjung ke daerah, dan advokasi ke
fasilitas kesehatan juga pengelola program agar
berdampak semakin masuk dalam
terhambatnya kontak perencanaan tahun
masyarakat, khususnya berikutnya.
lanjut usia pada tenaga
kesehatan dan fasilitas
kesehatan.
3 Cakupan lansia 100% 3% Cakupan rendah Untuk sementara Untuk sementara posyandu Menyusun pedoman-
berkunjung ke posyandu tidak tidak diadakan pedoman penyesuaian
Posyandu diadakan pelayanan kesehatan
Mensosialisasikan Panduan lansia diposyandu
banyak ibu/keluarga Pelayanan Kesehatan Balita Melakukan pembinaan
yang belum memiliki pada Masa Pandemi COVID-19 teknis modifikasi
sarana dan bagi lintas program pusat dan pelayanan di masa
pengetahuan cukup daerah, lintas sector. pandemic misalnya
dalam pemanfaatan dengan
mengoptimalkan janji
digital informasi dan
temu di fasyankes atau
modifikasi layanan di layanan non tatap muka
masa pandemic COVID- (telekonsultasi,
19. konseling online dan
lain-lain)
4 Pelaksanaan Kunjungan 20 % Cakupan rendah Untuk sementara Untuk sementara triwula II Diselenggarakannya
Rumah Lansia RESTI triwula II kunjungan kunjungan resti ditiadakan peningkatan
resti ditiadakan pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya pelayanan
kesehatan lansia
Tersedianya Panduan
Pelayanan Kesehatan
lansia pada Masa
Pandemi COVID-19 dan
Adaptasi Kebiasaan
Baru sebagai acuan
adaptasi pelayanan.

5 Cakupan skrening lansia 100% 0 Cakupan tidak ada Belum dilakukan Akan dilakukan sekrening Mengadakan sosialisi Petugas dan
BELUM DLAKUKAN diposyandu dan Skrening lansia pada kader telah
SOSIALISAI kepada dipuskesmas bijor,petugas lansia disosilisaikan.
bijor dan kader di Puskesmas. Skrening
tentang skrening Memberikan dilakukan 2 x
lansia pelatihan kader setahun oleh
Kurangnya tenaga tentang pelaksanaan petugas dan
untuk melakukan skrening diposyandu kader
skrening di Seluruh staf Puskesmas
Puskesmas serta Di mampu dan
posyandu memberikan pelayanan
lansia terutam untuk
screening lansia di
kelompok lembayung

Mengetahui Tanjung pati,,15 Junli 2020 Kepala UPTD


Puskesmas Tanjung Pati Pemegang Program

Dr.Hj.Ratmi

Yarmimi,S.Tr.Keb
NIP.19701017 201001 2 001 NIP.19721007 199203 2 007
CAPAIAN PROGRAM LANSIA 2021

Target 1 Rencana
No Indikator Capaian Masalah Penyebab Pemecahan Masalah Evaluasi
tahun Tindak Lanjut
1 Pembinaan Posyandu 100 % 1% Posyandu tidak dapat
lansia dilaksanakan karena
masih dalam
pencegahan(memutusk
rantai) covid 19)
2 Posyandu lansia aktif 70 % 2% Posyandu tidak dapat Posyandu belum bisa Untuk sementara posyandu Memberik
dilaksanakan karena dilaksanakan karena tidak diadakan tahukan bijor dan
masih dalam posyandu kader Untuk
pencegahan(memutusk mengumpulkan massa sementara
rantai) covid 19 bertentangan dengan posyandu tidak
protocol pencegahan diadakan
covid 19

3 Cakupan lansia 100% 1% Cakupan rendah Untuk sementara Untuk sementara posyandu
berkunjung ke posyandu tidak tidak diadakan
Posyandu diadakan

4 Pelaksanaan Kunjungan 20 % 1% Cakupan rendah Untuk sementara Untuk sementara triwula II


Rumah Lansia RESTI triwula II kunjungan kunjungan resti ditiadakan
resti ditiadakan
5 Cakupan skrening lansia 100% 0 Cakupan tidak ada Belum dilakukan Akan dilakukan sekrening Mengadakan Petugas dan
BELUM DLAKUKAN diposyandu dan sosialisi Skrening kader telah
SOSIALISAI kepada dipuskesmas lansia pada disosilisaikan.
bijor dan kader bijor,petugas Skrening
tentang skrening lansia di dilakukan 2 x
lansia Puskesmas. setahun oleh
Kurangnya tenaga Memberikan petugas dan
untuk melakukan pelatihan kader kader
skrening di Puskesmas tentang
serta Di posyandu pelaksanaan
skrening
diposyandu

Mengetahui Tanjung pati8 Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Pati Pemegang Program

Dr.Hj.Ratmi Yarmimi,S.Tr.Keb
NIP.19701017 201001 2 001
Pelayanan kesehatan yang santun terhadap lansia di Puskesmas dengan akses terjangkau dan berkualitas, dengan perlindungan terhadap penularan COVID 19 masih bervariasi dan belum
merata, terutama di daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. b. Keterbatasan jenis layanan kesehatan yang bisa diakses secara daring, dan masyarakat (khusunya lansia) yang tidak
seluruhnya memiliki alat komunikasi serta keterbatasan sinyal. c. Pemanfaatan dana DAK, BOK dan dekon yang kurang optimal. d. PJP merupakan program yang baru dikembangkan, sehingga
pada pertengahan tahun 2020 baru dilakukan sosialisasi secara nasional. e. Beberapa masyarakat menolak untuk dilakukan kunjungan rumah karena khawatir adanya transmisi virus COVID
19.

Realisasi dana dekonsentrasi Pembinaan Kesehatan Keluarga tahun 2020 sebesar 87,79%, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2019 sebesar 91,84%, karena keterlambatan
pelaksanaan kegiatan sebagai dampak pandemic COVID 19 di samping adanya proses revisi anggaran.

Pelaksanaan Efisensi dan Inovasi Didalam pelaksanaan upaya pencapaian kinerja tahun 2020 yang banyak terdampak Pandemi COVID 19, Direktorat Kesehatan
Keluarga telah melaksanakan beberapa upaya efisiensi untuk mengefektifkan pelaksanaan kegiatan melalui inovasi sebagai berikut: 1. Menyusun/mengupdate pedoman-pedoman pelayanan
kesehatan maternal neonatal, Balita dan Anak Prasekolah, Usia sekolah dan Remaja, usia reproduksi dan lanjut usia di masa pandemic dan terus menerus mensosialisasikannya. 2. Memodifikasi
pelayanan dengan mengoptimalkan janji temu di fasyankes atau layanan non tatap muka (telekonsultasi, kunjungan virtual, dan lain-lain). 3. Memodifikasi kegiatan orientasi menjadi virtual
dan/atau blended learning. 4. Memodifikasi kegiatan untuk dilakukan secara virtual, missal AMP. 5. Optimalisasi pemantauan kesehatan masyarakat secara mandiri, seperti pemanfaatan buku
KIA sebagai instrument pemantauan kesehatan ibu hamil sampai dengan Balita.

Anda mungkin juga menyukai