Anda di halaman 1dari 5

LOGO

KAB/KOTA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN PMO (PENGAWAS MINUM 0BAT)

Nomor

Revisi Ke 00

Berlaku Tgl

KEPALA PUSKESMAS SAWANGAN 1

dr. Iskandar
NIP. 19650612 2007011 016

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAWANGAN I
Jl.SermaDarmin No 126, Tlatar, Krogowanan, Kec.Sawangan
Email : pkmsawangansatu@gmail.com
Telp. 08282768212 – (0293)3219139 KP. 56481
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN PMO (PENGAWAS MINUM 0BAT)

I. PENDAHULUAN
Tbc merupakan penyakit infeksi yang sudah sangat lama dikenal
manusia, setua peradaban manusia. Pada awal penemuan obat anti
tuberculosis (OAT), timbul harapan penyakit ini akan dapat ditanggulangi.
Namun dengan perjalanan waktu, terbukti penyakit ini tetap menjadi
masalah kesehatan yang sangat serius, baik dari aspek gangguan
tumbuh kembang, morbiditas, mortalitas dan kecacatan. Dengan
meluasnya kasus HIV – Aids, tuberculosis mengalami peningkatan
bermakna secara global. Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia
dalam jumlah total pasien TBC setelah Cina dan India. Namun dari
porposi jumlah pasien dibanding jumlah penduduk, Indonesia menduduki
peringkat pertama. Tbc anak yang tidak diobati secara tepat akan
menjadi sumber penularan infeksi TBC pada saat dewasa. Penderita
dengan BTA Positif merupakan sumber penularan yang paling infeksius.
Pelaksana kegiatan Pertemuan PMO dilaksanakan sesuai visi
Puskesmas DISI yaitu Terwujudnya Masyarakat ABC yang sehat dan
mandiri, berdaya saing dan berkeadilan sesuai dengan tata nilai
Puskesmas DISI yang telah ditetapkan yaitu Ramah, Amanah, Jujur,
Inspiratif, Nyaman yang disingkat menjadi RAJIN.

II. LATAR BELAKANG


Salah satu permasalahan dalam penanggulangan TBC adalah
pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap di
masa lalu yang diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC
terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance
(MDR). TBC bukan hanya masalah bagi penderita tetapi juga masalah
bagi masyarakat khusus nya keluarga.

Kunci utama keberhasilan pengobatan TB adalah keyakinan


bahwa penderita TB meminum semua obatnya sesuai dengan yang
ditetapkan dan tidak lalai atau putus berobat.

3
Hal tersebut bisa dipastikan bila ada orang yang mengawasi atau
memantau penderita TB pada saat minum obat. Sesuai dengan nama
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya
pemberian obat dilakukan secara jangka pendek di bawah pengawasan
langsung yaitu oleh seorang pengawas minum obat (PMO).

Pada pasien yang dirawat di RS yang bertindak sebagai PMO


berasal dari petugas kesehatan. Pada pasien rawat jalan, yang bertindak
sebagai PMO bisa berasal keluarganya yang tinggal serumah dengan
penderita TB seperti: suami/istri, orang tua, anak, saudara dan lain-lain.
Apabila penderita TB tinggal sendirian, yang menjadi kader PMO
dapat berasal dari saudara, tetangga, ketua RT, TOMA dan TOGA.

III. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Meningkatkan keberhasilan pengobatan /kesembuhan bagi penderita
TBC.

2. Tujuan khusus:
a. Untuk menjamin ketekunan dan keteraturan pengobatan sesuai
jadwal yang ditentukan pada awal pengobatan,
b. Untuk menghindari penderita dari putus berobat sebelum
waktunya,
c. Untuk mengurangi kemungkinan pengobatan dan kekebalan
terhadap OAT

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Sosialisasi peran PMO a. Tahap identifikasi
bagi penderita TB
1) Tahap ini bertujuan untuk
mengidentifikasi PMO dari
penderita dengan BTA
Positif.

2) Tahap ini dilaksanakan


untuk mempermudah
penentuan undangan

3
pertemuan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Sosialisai atau pemberian


informasi tentang peran
PMO
2) Diskusi dan Tanya jawab
c. Kesepakatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


Kegiatan Pelaksanaan Lintas program Lintas sektor
No Ket
pokok program terkait terkait
1. Sosialisasi a. Tahap - Unit - Kader Sumber
peran pelayanan Kesehatan : pembiay
identifikasi
PMO bagi Farmasi : membantu aan
penderita menyediak pelaksanaan BOK
TB 1) Tahap ini an obat pemantauan
bertujuan untuk PMO
penderita - Pemerintah
untuk TB Desa :
mengidentifik mendukung
program dan
asi PMO dari memotivasi
penderita PMO untuk
melaksanaka
dengan BTA n tugasnya
Positif.

2) Tahap ini
dilaksanakan
untuk
mempermud
ah
penentuan
undangan
pertemuan.

b. Tahap
Pelaksanaan

3) Sosialisai

3
atau
pemberian
informasi
tentang
peran PMO
4) Diskusi dan
Tanya jawab
c. Kesepakatan

VI. SASARAN
Sasaran kegiatan terdiri dari : PMO dari (Jumlah) penderita TB BTA
Positif di wilayah kerja Puskesmas DISI

VII. JADWAL KEGIATAN


Tahun 2019
Kegiatan
No
Ags

Nov
Sep

Des
Mar
Feb

Jun
Apr
Jan

Mei

Okt
Jul

1. Sosialisasi peran PMO


bagi penderita TB

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi dilakukan setiap bulan masing-masing untuk
mengetahui tingkat kepatuhan penderita dalam menjalani pengobatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setiap bulan, laporan diserahkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten ABC dan di Evaluasi setiap 3 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai