Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Alternatif Pemecahan Masalah


Dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan penderita diabetes dan
pengendalian dan pemberantasan penyakit tidak menular di wilayah kerja
Puskesmas Kayon diperlukan pemecahan masalah yang dapat dianalisis dengan
metode SWOT.
Tabel 4.1 Hasil analisis SWOT berdasarkan data demografi dan temuan di
lapangan

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

1) Tenaga Kesehatan Puskesmas 1) Petugas yang memiliki tugas rangkap


Kayon sudah melebihi standar sesuai karena berkaitan dengan tracing Covid-
yang ditetapkan di PERMENKES 19
No.43 Tahun 2019.
2) Tidak terlaksananya program
Posbindu PTM karena pandemi
Covid- 19 sehingga tidak mampu
memberikan penyuluhan serta deteksi
dini diabetes
terhadap masyarakat
Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threats)
1) Jumlah masyarakat 1) Belum turunnya izin dari kelurahan
berusia produktif lebih terkait pelaksanaan penyuluhan yang
banyak dan rata-rata dilakukan di Posbindu PTM.
penduduk memiliki taraf
pendidikan menengah. 2) Di era pandemi Covid-19 menjadi
risiko kurangnya minat masyarakat
2) Hampir sebagian untuk memeriksakan diri ke fasilitas
Masyarakat di wilayah kerja kesehatan karena takut, yang berakibat
Puskesmas Kayon mampu menurunnya kualitas kesehatan pasien
mengakses internet berbasis dengan diabetes melitus di wilayah
android. kerja Puskesmas Kayon
Tabel 4.2 Alternatif pemecahan masalah
S W

O Strategi S/O Strategi W/O

1)Mengoptimalkan kerja dari jaringan 1) Penduduk usia produktif yang


Puskesmas seperti kader dipustu sudah bekerja dapat diajak
sebagai Sarana untuk dilakukannya bekerjasama dengan puskesmas
penyuluhan dan deteksi dini diabetes dalam membantu menyediakan
melitus di Wilayah kerja Puskesmas media dan fasilitas dalam
Kayon. mengoptimalkan penyuluhan dan
deteksi dini penyakit diabetes
melitus dengan menerapkan
2) Menambah pengetahuan protokol kesehatan.
masyarakat dengan melakukan
penyuluhan melalui grup Whatsapp 2) Meningkatkan kualitas tenaga
tentang deteksi dini diabetes melitus. kesehatan di Puskesmas dan kader-
kader untuk merencanakan inovasi
pada kegiatan penyuluhan, deteksi
dini maupun konseling terkait
penyakit diabetes agar pasien tetap
mau memeriksakan diri ke
puskesmas dan mendapatkan
pelayanan sesuai standar.

T Strategi S/T Strategi W/T

1) Berkoordinasi atau bekerja sama 1) Pembuatan program kerjasama


dengan melibatkan tokoh lintas sektoral untuk memasukkan
masyarakat serta lintas sektor untuk penyuluhan mengenai penyakit
mendukung kegiatan penyuluhan tidak menular yang memiliki
diabetes melitus dan membantu prevalensi tinggi seperti diabetes
meningkatan pengetahuan warga melitus dalam kegiatan rutin agenda
tentang salah satu penyakit tidak kerja , yang dapat dilakukan dengan
menular yang paling banyak di media digital maupun media cetak
wilayah kerja puskesmas kayon. sebagai upaya meningkatkan
kemauan masyarkat untuk
memeriksakan diri ke fasilitas
kesehatan .

2) Pengangktifan kegiatan posbindu


secara bertahap dan selalu
menerapkan sesuai dengan protokol
kesehatan.
4.2 Prioritas Pemecahan Masalah
Penentuan prioritas pemecahan masalah dilakukan dengan metode Bryant.
Kriteria-kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut.
a. Prevalence (P)
1) Jumlah individu/masyarakat yang terkena sangat sedikit
2) Jumlah indivitu/masyarakat yang terkena sedikit
3) Jumlah indivitu/masyarakat yang terkena cukup besar
4) Jumlah indivitu/masyarakat yang terkena sangat besar
b. Seriousness (S)
1) Masalah yang ditimbulkan tidak berat
2) Masalah yang ditimbulkan cukup berat
3) Masalah yang ditimbulkan berat
4) Masalah yang ditimbulkan sangat berat
c. Community Concern atau Public Concern (C)
1) Tidak mendapat perhatian masyarakat

2) Kurang mendapat perhatian masyarakat


3) Cukup mendapat perhatian masyarakat
4) Sangat mendapat perhatian masyarakat
d. Manageability (M)
1) Tidak dapat dikelola dan diatasi
2) Cukup dapat dikelola dan diatasi
3) Dapat dikelola dan diatasi
4) Sangat dapat dikelola dan diatasi

Alternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diberi pembobotan untuk


menentukan prioritas pemecahan masalah. Alternatif pemecahan masalah dapat
dilihat pada Tabel 4.3. berikut ini
Tabel 4.3 Penentuan Prioritas Masalah berdasarkan metode Bryant

Nilai
Kriteria Komposit
No Maslaha Ranking
P S C M P.S.C.M prioritas

1. Mengoptimalkan kerja sama dengan


jaringan puskesmas seperti kader d 3 3 3 3 81 2
pustu sebagai sarana untuk
dilakukannya penyuluhan dan
deteksi dini diabetes melitus .

2. Melakukan penyuluhan dan


deteksi dini diabetes melitus
dengan membuat grup melalui
WA yang isinya penderita DM
beserta keluarganya yang 4 3 2 4 96 1
berisiko, sebagai upaya agar
pasien tetap mau memeriksakan
diri ke puskesmas dan
mendapatkan pelayanan sesuai
standar.

3 Penduduk usia produktif yang


sudah bekerja dapat diajak
bekerjasama dengan puskesmas
dalam membantu menyediakan
media dan fasilitas dalam
mengoptimalkan penyuluhan dan
deteksi dini penyakit diabetes 3 3 2 3 54
melitus dengan menerapkan 3
protokol kesehatan.
4 Mengikutsertakan staf-staf sektor
untuk mendukung kegiatan
penyuluhan dan deteksi dini daibetes
2 2 2 3 24
melitus serta membantu
5
meningkatkan pengetahuan warga
akan penyakit tidak menular yang
paling banyak yaitu diabetes.

5 Pembuatan program kerja sama lintas


sektoral dengan memasukkan 3 2 2 3 36 4
penyuluhan mengenai penyakit
diabetes yang memiliki prevalensi
tinggi di wilayah kerja puskesmas
kayon, dapat dilakukan dengan
media digital, media cetak.
6. Pengaktifan kegiatan posbindu secara
bertahap dengan menerapkan protokol 3 3 3 3 81 2
kesehatan.

Berdasarkan hasil pembobotan alternatif pemecahan masalah di atas, maka prioritas


pemecahan masalah untuk meningkatkan angka cakupan pelayanan diabetes melitus sesuai
standar sebagai upaya pencegahan penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Kayon
yaitu dengan meningkatkan kualitas tenaga kesehatan di Puskesmas dan kader-kader untuk
merencanakan inovasi pada kegiatan penyuluhan , deteksi dini maupun konseling seperti
membuat grup melalui WA dengan penderita DM yang datanya ada di Puskesmas sebagai
upaya agar pasien tetap mau memeriksakan diri ke puskesmas dan mendapatkan pelayanan
sesuai standar.
4.3 Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah
Dari alternatif pemecahan masalah yang telah terpilih sebelumnya, akan
disusun usulan kegiatan berdasarkan rapat koordinasi tingkat Puskesmas. Usulan
ini akan diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dan jika disetujui akan
disusun rencana pelaksanaan kegiatan. Adapun rencana tindakan pemecahan
masalah dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Perencanaan (Planning)
1. Tujuan umum :
 Untuk meningkatkan angka capaian pelayanan dan deteksi dini
diabetes melitus sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Kayon.

2. Tujuan khusus :

- Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya pencegahan dan


pengendalian diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Kayon.

- Meningkatkan minat untuk memeriksakan diri secara berkala dengan


media digital berupa Whatsapp..

3. Sasaran Kegiatan : Semua penderita dengan diabetes melitus serta keluarga


pasien yang memiliki faktor risiko.
4. Pelaksana Kegiatan : Pemegang program P2-Penyakit Tidak Menular
5. Pendanaan : Dana operasional Puskesmas dan dana swadya
masyarakat.

B. Panitia (Organizing)

Terdiri dari panitia pelaksana (organizing committee) dan panitia


pengawas (steering committee). OC bertugas mempersiapkan teknis
pelaksaan seperti susunan acara, anggaran dana, waktu dan tempat
kegiatan, serta peralatan penunjang. Sebelum kegiatan, dilakukan rapat
koordinasi dan konsolidasi tingkat Puskemas dengan rincian sebagai
berikut.
1) Penyelenggara : Koordinator program P2-Penyakit Tidak
Menular
2) Pimpinan rapat : Kepala Puskesmas Kayon
3) Peserta rapat : Pemegang program P2-PTM dan kaader
4) Waktu kegiatan : Agustus 2021
5) Tempat : Ruang Pertemuan Puskesmas Kayon
6) Materi rapat : 1. Pemaparan daftar masalah
2. Membahas dan melengkapi urutan
prioritas masalah
3. Membahas dan melengkapi
potensi penyelesaian masalah
yang dimiliki
4. Merumuskan cara penanggulangan
masalah sesuai dengan potensi

5. Menetapkan rencana kegiatan


penanggulangan masalah

C. Pelaksanaan Kegiatan (Actuating)


Penyelenggara : Unit Program P2-
Penyakit Tidak Menular Pelaksana :
Petugas P2-Penyakit Tidak
Menular
Sasaran : Semua penderita dengan diabetes melitus serta
keluarga pasien di wilayah kerja Puskesmas
Kayon.

D. Evaluasi (Controlling)
1) Evaluasi jangka pendek, yaitu meningkatnya angka cakupan
pelayanan pasien dengan diabetes melitus sesuai standar .

2) Evaluasi Jangka Menengah , yaitu meningkatnya capaian


program pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular
khususnya program deteksi dini diabetes melitus di Puskesmas
Kayon.
3) Evaluasi jangka panjang, yaitu diharapkan dapat
meningkatkan capaian pelayanan kesehatan sesuai standar
pada penderita diabetes melitus dalam upaya penurunan kasus
penyakit diabetes dan adanya perubahan sikap perilaku pasien
dan keluarga yang memiliki faktor risiko diabetes untuk
konrol ke fasilitas kesahatan.

Anda mungkin juga menyukai