FAKULTAS HUKUM
UJIAN MID SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021
JAWABAN!
1. Hubungan hukum acara pidana dan hukum pidana merupakan pasangan yang tidak
dapat dipisahkan dan mempunyai hubungan yang erat bagai dua sisi mata
uang. Keduanya saling melengkapi sehingga jika salah satu tidak ada, lainnya
tidak akan berarti. Apabila hukum acara pidana tidak ada, hukum pidana tidak dapat
dilaksanakan dan akan menjadi hukum yang mati karena tidak ada pedoman dan
perangkat lainnya yang dapat melaksanakannya. Demikian pula hukum acara pidana
tidak dapat berbuat banyak dan menjadi hukum yang tertidur. Jika tidak ada hukum
pidana, berarti tidak ada orang yang melakukan perbuatan pidana, berarti tidak ada
orang yang diproses oleh hukum acara pidana.
2. Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan, yaitu asas yang menghendaki agar
peradilan dilakukan dengan cepat, artinya dalam melaksanakan peradilan diharapkan
dapat diselesaikan dengan sesegera mengkin dan dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya
Praduga tak bersalah (presumtion of innocence) Adalah asas yang menyatakan,
bahwa seorang (terdakwa) berhak untuk dianggap tidak bersalah sampai ada putusan
pengadilan yang menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum tetap.
Perlakuan yang sama didepan hukum (Equality before the law), yaitu asas yang
menyatakan, bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sama didepan hukum.
Kerena itu, setiap orang harus diperlakukan sama, memperoleh hak dan kewajiban
yang sama. Tidak ada pilih kasih atau tidak pandang bulu, satu sama lain mendapat
perlakuan yang sama.Skip
3. Ilmu bantu yang menurut saya penting adalah ilmu bantu Logika, karena ilmu bantu
logika sangat dibutuhkan dalam proses penyidikan dan proses pembuktian disidang
pengadilan, kedua proses ini memerlukan cara-cara berpikir yang logis sehingga
kesimpulan yang dihasilkan pun dapat dikatakan logis dan rasional.
5. Tidak semua tersangka dapat dilakukan penahanan dengan catatan jika tersangka
tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal 21 ayat (4) KUHAP dan tidak ada keadaan-
keadaan sebagaimana terdapat dalam Pasal 21 ayat (1) KUHAP. Namun jika memang
sudah ada perintah penahanan atas tersangka tersebut, tersangka dapat meminta
penangguhan penahanan.
6. (a) Pada pasal 21 ayat 1 KUHAP tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa setiap
tersangka pasti ditahan. Namun juga dapat dilakukan perintah penahanan terhadap
seorang tersangka atau terdakwa yang diduga keras melakukan tindak pidana
berdasarkan bukti yang cukup, dilakukan dalam hal:
1. adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan melarikan
diri, 2. adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan
merusak atau menghilangkan barang bukti
3. adanya keadaan yang menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan
mengulangi tindak pidana.
(b) Badak dapat ditahan mulai penyidikan sampai pemeriksaan di Pengadilan Tinggi
selama 290 hari..
(c) Pidana yang masih harus dijalani oleh Badak adalah 3 tahun 4 bulan.
7. (a) apabila perkara masih ada di tangan penyidik atau penuntut umum, benda tersebut
dapat dijual lelang atau dapat diamankan oleh penyidik atau penuntut umum, dengan
disaksikan oleh tersangka atau kuasanya;
apabila perkara sudah ada di tangan pengadilan, maka benda tersebut dapat
diamankan atau dijual lelang oleh penuntut umum atas izin hakim yang
menyidangkan perkaranya dan disaksikan oleh terdakwa atau kuasanya.
(b) 1. Sebelum ada putusan hakim benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan
kepada orang atau kepada mereka dari siapa benda itu disita, atau kepada orang atau
kepada mereka yang paling berhak, apabila:
a. Kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi;
b. Perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti atau ternyata tidak
merupakan tindak pidana;
c. Perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau perkara tersebut
ditutup demi hukum, kecuali apabila benda itu diperoleh dari suatu tindak pidana atau
yang dipergunakan untuk melakukan suatu tindak pidana.
2. Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan
dikembalikan kepada orang atau kepada mereka yang disebut dalam putusan tersebut,
kecuali jika menurut putusan hakim benda itu dirampas untuk negara, untuk
dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi atau jika
benda tersebut masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain.”
8. (a) 1. ruang dimana sedang berlangsung sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
2. tempat dimana sedang berlangsung ibadah dan atau upacara keagamaan;
3. ruang dimana sedang berlangsung sidang pengadilan.Skip
10. Jika proses penyidikan telah selesai maka sesuai pasal 110 KUHAP ayat 1 yaitu :
“Dalam hal penyidik telah selesai melakukan penyidikan, penyidik wajib segera
menyerahkan berkas perkara itu kepada penuntut umum.”