(MAN 653)
MODUL SESI KE 4
ASSET
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
2) Concept
1. Pengertian
Aset (Asset) atau Aktiva adalah sumber daya yang dikendalikan atau dimiliki oleh sebuah
organisasi untuk menghasilkan nilai ekonomi atau pendapatan di saat ini maupun di masa
mendatang. Sumber daya yang diakui sebagai aset atau aktiva ini pada dasarnya harus dapat
diukur dengan menggunakan satuan mata uang seperti Rupiah, Dolar, Ringgit, Yuan atau
mata uang lainnya tergantung pada situasi dan kondisi yang menyertainya. Sumber daya yang
dimaksud ini juga dapat dalam berbagai bentuk, mulai dari uang tunai, mesin produksi hingga
bangunan dan hak paten.
Berikut ini adalah beberapa definisi dan pengertian Aset (aktiva) menurut para ahli.
Pengertian Aktiva (Aset) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Aktiva adalah
(harta) kekayaan, baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan
uang ataupun yang tidak berwujud secara nyata, seperti hak paten.
Pengertian Aset (Aktiva) menurut Wikipedia, Aset atau aktiva adalah sumber
ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset
dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.
Pengertian Aset (Aktiva) menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan) No. 16 revisi tahun 2011, Aset adalah semua kekayaan yang dimiliki
oleh seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga
atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan
tersebut.
Pengertian Aset (Aktiva) menurut Munawir (2007:30), Aset adalah sarana atau
sumber daya yang memiliki nilai ekonomis yang dapat mendukung perusahaan dalam
harga perolehannya atau nilai wajar harus diukur secara obyektif.
a. Konvertibilitas (Convertibility)
Yang dimaksud dengan Konvertibilitas dalam pengklasifikasian ini adalah kemudahan suatu
aset untuk dapat ditukarkan menjadi uang tunai. Berdasarkan Konvertibilitas, Aset atau Aktifa
dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu Aktiva Lancar dan Aktiva tidak lancar.
3. Penggunaannya (Usage)
Aset atau Aktiva juga dapat diklasifikasikan berdasarkan Penggunaannya. Berdasarkan
penggunaan operasionalnya, aset diklasifikasikan sebagai aset operasi atau aset non-
operasional.
Karakteristik Kas
Di dalam akuntansi, kas merupakan aktiva lancar yang sifatnya paling likuid karena sering
mengalami mutasi. Kas memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan aset lain
di perusahaan.
Adapun beberapa karakteristik kas adalah sebagai berikut:
Kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid.
Piutang
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul
akibat adanya penjualan barang, jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang
pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari sampai dengan 90 hari. Dalam
arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain yang berupa uang, barang atau jasa
yang dijual secara kredit. Piutang dalam akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk
menunjukkan tuntutan pada pihak luar perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan
penerimaan sejumlah uang tunai.
Ciri-Ciri Piutang
Ciri-ciri piutang dapat dianalisis melalui lamanya tanggungan utang yang harus dibayar
sebelum waktu yang disepakati. Lebih lengkapnya, berikut ciri-ciri adanya piutang;
Pengelolaan Piutang
Piutang adalah aset yang cukup material. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu manajemen
piutang yang efektif dan efisien sehingga jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang
sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan agar tidak mengganggu arus kas.
Kebijakan manajemen piutang usaha mencakup keputusan berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimum kelayakan kredit dari pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar kredit, perusahaan dapat meningkatkan
penjualan mereka melalui penjualan kredit tetapi tidak menimbulkan risiko kredit macet yang
berlebihan.
2. Ketentuan kredit
Suatu kondisi kredit menetapkan periode di mana kredit diberikan dan pengurangan tunai
(jika ada) untuk pembayaran sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persyaratan
kredit adalah:
Sifat ekonomis dari produk,
Kondisi penjual,
Ketentuan pembeli,
Periode kredit,
Diskon tunai
Suku bunga bebas risiko (suku bunga bank).
Prepaid Expenses
Beban ditangguhkan adalah biaya yang dibayar dimuka jangka panjang, tetapi aset dasarnya
tidak akan sepenuhnya digunakan/dikonsumsi sampai satu atau beberapa periode masa depan
telah selesai. Maka dari itu, beban yang ditangguhkan dilakukan di neraca sebagai aset sampai
biaya tersebut digunakan. Setelah digunakan, biaya yang ditangguhkan akan diklasifikasi
sebagai beban dalam periode berjalan. Biaya yang ditangguhkan seringkali berasal dari bisnis
yang melakukan pembayaran untuk barang dan jasa yang belum diterimanya, seperti premi
asuransi dibayar di muka atau sewa.
Untuk menerima diskon, beberapa perusahaan membayar sewa dimuka. Pem-bayaran dimuka
ini dicatat sebagai biaya yang ditangguhkan di neraca dan dianggap sebagai aset sampai
dibebankan sepenuhnya. Setiap bulan, perusahaan mengakui sebagian dari sewa dibayar
Biaya yang ditangguhkan adalah setara dengan biaya dibayar dimuka jangka panjang, yang
merupakan pengeluaran yang dibayarkan untuk aset dasar yang akan dikonsumsi pada periode
mendatang, biasanya beberapa bulan. Biaya dibayar di muka adalah rekening koran,
sedangkan biaya ditangguhkan adalah rekening tidak lancar.
Sifat dan contoh Biaya Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelompokkan sebagai harta lancar (current assets).
Menurut Standar Akuntansi Keuangan :
a. Biaya dibayar muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi,
yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang.
b. Bagian dari biaya dibayar di muka yang akan memberikan manfaat
untuk beberapa periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Pada waktu terjadinya pengeluaran kas, pencatatan bisa dilakukan dengan mendebit rekening
biaya atau rekening aktiva. Oleh karena tidak semua pengeluaran itu menjadi biaya, maka
perlu diadakan penyesuaian agar sebagian pengeluaran itu menjadi biaya, maka perlu
diadakan penyesuaian agar sebagian pengeluaran tadi bisa dibebankan sebagai biaya dan
sebagian lagi merupakan aktiva yaitu biaya dibayar di muka.
Jurnal penyesuaian yang dibuat untuk biaya dibayar di muka akan tergantung kepada rekening
yang digunakan untuk mencatat pengeluaran tersebut. Donald E. Kieso mengidentifikasikan
Pada setiap tanggal laporan, ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat beban yang
dikeluarkan selama periode akuntansi berjalan dan untuk memperlihatkan biaya yang belum
jatuh tempo dalam akun aktiva. Sebelum penyesuaian, aktiva akan ditetapkan terlalu tinggi
dan beban ditetapkan terlalu rendah. Jadi, ayat jurnal penyesuaian untuk beban dibayar di
muka akan berupa debet pada akun beban dan kredit pada akun aktiva, seperti pada gambar
dibawah ini .
Perlengkapan
Berbagai jenis perlengkapan yang berbeda telah digunakan oleh perusahaan bisnis. Sebagai
contoh, sebah kantor akuntan mungkin memiliki perlengkapan kantor (office supplies) seperti
Persediaan (Inventory)
Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal
Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi permintaan
dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada dasarnya hanya ada satu golongan
inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut
“Merchandise Inventory” (persediaan barang dagangan).
Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli
dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan tersebut yang
mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.
Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya yang ditimbulkannya
tersebut dapat berupa biaya tetap dan biaya variable.
Fungsi Inventory/Persediaan
Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi
perusahaan/pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-
barang serta menyampaikannya pada para pelanggan atau konsumen.
Fungsi-fungsi persediaan oleh suatu perusahaan/pabrik adalah sebagai berikut.
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat
memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier. Persediaan bahan
mentah diadakan agar perusahaan tidak akan sepenuhnya tergantung pada
pengadaannya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman. Persediaan barang dalam
proses diadakan agar departemen-departemen dan proses-proses individual perusahaan
terjaga “kebebasannya”. Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi
permintaan produk yang tidak pasti dari para pelanggan. Persediaan yang diadakan
a. Persediaan bahan baku (raw material inventory). Adalah persediaan yang dibeli
tetapi tidak diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk mendecouple
(memisahkan) para pemasok dari proses produksi.
b. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory). Adalah bahan
baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai.
Adanya work in process disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat
sebuah produk (disebut siklus waktu). Mengurangi siklus waktu berarti mengurangi
persediaan.
c. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi (maintenance, repair, operating,
MRO). Pemeliharaan, perbaikan, operasi digunakan untuk menjaga agar permesinan
dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu
pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak diketahui.
d. Persediaan barang jadi (finished goods inventory). Adalah produk yang sudah
selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan
pelanggan dimasa depan tidak diketahui
Sedangkan menurut Ristono (2009), berdasarkan tujuannya persediaan dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs), yaitu terdiri atas biaya-
biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya
penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan
semakin banyak atau rata- rata persediaan semakin tinggi. Biayabiaya yang termassuk
sebagai biaya penyimpanan adalah:
a. biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin
ruangan, dan sebagainya.
b. biaya modal (opportunity costs of capital), yaitu alternative pendapatan atas dana
yang diinvestasikan dalam persediaan,
c. biaya keusangan,
d. biaya penghitungan fisik,
e. biaya asuransi persediaan,
f. biaya pajak persediaan,
g. biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan,
h. biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs). Biaya-
biaya ini meliputi:
a. pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi,
b. upah,
c. biaya telepon,
d. pengeluaran surat menyurat,
e. biaya pengepakan dan penimbangan,
f. biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan,
g. biaya pengiriman ke gudang,
h. biaya utang lancar dan sebagainya.
Pada umumnya, biaya pemesanan (di luar biaya bahan dan potongan kuantitas) tidak naik
apabila kuantitas pemesanan bertambah besar. Tetapi, apabila semakin banyak komponen
yang dipesan setiap kali pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan
total akan turun. Ini berarti, biaya pemesanan total per periode (tahunan) sama dengan jumlah
pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan biaya yang harus dikeluarkan setiap kali
pesan.
3. Biaya penyiapan / manufacturing (setup cost). Hal ini terjadi apabila bahan-bahan
tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri (didalam pabrik) perusahaan, perusahaan
tersebut menghadapi biaya penyiapan (setup cost) untuk memproduksi komponen
tertentu. Adapun didalam biaya-biaya ini terdiri dari seperti berikut:
a. Biaya mesin-mesin menganggur
b. Biaya penyiapan tenaga kerja langsung
c. Biaya penjadwalan
d. Biaya ekspedisi dan lain sebagainya
Penilaian Persediaan
1. Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach)
Dalam pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan
sistem perpetual yang masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu:
FIFO (First in First Out), masuk pertama keluar pertama
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal (pertama)
masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai
dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung
menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva
perusahaan yang dibeli.
LIFO (Last In First Out), masuk terakhir keluar pertama
Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan
dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan
berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli.
Retail Method
Metode eceran ini menilai persediaan akhir dengan cara menghitung terlebih dahulu
nilai persediaan akhir berdasarkan eceran. Nilaii persediaan akhir dengan harga pokok
akan diketahui dengan cara menghitung rasio antara nilai persediaan yang tersedia
untuk dijual dengan pendekatan harga pokok dibandingkan dengan pendekatan ritel.
Aktiva Tetap
Pengertian
Terdapat beberapa pengertian aktiva tetap menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:
Menurut Baridwan :
Aset-aset yang berwujud yang sifatnya relatif permanen digunakan dalam kegiatan
perusahaan yang normal. Istilah permanen menunjukkan sifat dimana aset yang
bersangkutan dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan
Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki utuk digunakan dalam produksi atau peyediaan barang
atau jasa, untuk tujuan adminstratif. Dan diharapkan untuk digunakan selama dari satu
periode.
Menurut Carl S. Warren dkk (2015:493)
Aset tetap (fixed asset) adalah “aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif
memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah”.
Berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
aktiva tetap merupakan sumber daya dalam bentuk harta benda maupun hak yang dikuasai
oleh suatu perusahaan,
Dan tidak ditujukan untuk diperjualkan dalam kegiatan normal perusahaan, yang mana aset
tersebut memiliki manfaat yang berjangka lebih dari satu tahun.
Karakteristik
Terdapat beberapa karakteristik menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:
Menurut Jerry J. Weygandt
Karakteristik aktiva tetap yaitu:
Memiliki bentuk fisik dan ukurannya jelas
Dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan
Berdasarkan karakteristik yang dikemukakan oleh para ahli diatas makan dapat disimpulkan
bahwa karakteristik aktiva tetap yaitu:
1. Berbentuk fisik
2. Tidak untuk diperjual belikan
3. Memiliki nilai material yang cukup besar, sehingga aktiva tersebut cukup signifikan.
4. Memiliki manfaat yang berjangka lebih dari satu tahun, serta nilai manfaat
ekonominya dapat diukur secara akurat.
5. Asset digunakan sebagai aktivitas normal suatu perusahaan dan tidak untuk
diperjualkan seperti barang dagangan, persediaan maupun ivestasi.
Contoh :
Gedung atau bangunan
Tanah
Peralatan
Kendaraan
Mesin
dll
Contoh :
Lisensi
Goodwill (nama baik perusahaan)
Merek dagang
Hak paten
Hak cipta
Haks sewa
Franchise/Waralaba
Penyusutan
Pengertian Penyusutan
Di samping pengeluaran dalam masa penggunaannya, masalah penyusutan merupakan
masalah yang penting selama masa penggunaan aktiva tetap.
Yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai
berikut :
“Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga
biaya tersebut mengurangi laba usah”
Pengertian penyusutan ini tidak sama seperti pengertian dalam ekonomi perusahaan yang
menekankan bahwa penyusutan itu merupakan cadangan untuk pembelian aktiva tetap baru
setelah aktiva tetap yang lama tidak dipakai lagi.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 17 paragraf 2 tentang
Akuntansi Penyusutan menyatakan bahwa:
“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik
secara langsung maupun tidak langsung”.
Akuntansi penyusutan merupakan suatu sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribusi-
kan harga perolehan atau nilai dasar lain, setelah dikurangi nilai sisa (jika ada) dari harga
Meskipun alokasi secara wajar dapat mempertimbangkan kejadian yang timbul selama tahun
berjalan, tetapi penyusutan bukanlah dimaksudkan untuk mengukur pengaruh dari kejadian
itu. Tujuan dari penyusutan adalah untuk menyajikan informasi tentang penyusutan yang
dilaporkan sebagai alokasi biaya yang diharapkan dapat berguna bagi para pemakai laporan
keuangan. Informasi tentang penyusutan merupakan hal yangcukup penting bagi pemakai
laporan keuangan, terutama dalam kaitannya earning power, yaitu mengenai:
Adapun faktor lain, selain faktor fisik yang menyebabkan perlunya diadakan penyusutan
adalah faktor fungsional yang juga dapat mengurangi atau mengakibatkan suatu aktiva tetap
tidak dapat dipergunakan lagi, yaitu:
Ketidaklayakan
Dengan meningkatkan daya beli konsumen yang melampui kemampuan alat produksi yang
tersedia akan mengakibatkan alatalat produksi yang tersedia secara teknis masih dapat
dipergunakan, tetapi secara ekonomis telah menunjukkan kemunduran, karena tidak lagi
memenuhi syaratsyarat yang menunjang skala ekonomis. Oleh karena itu, untuk memenuhi
permintaan konsumen perlu adanya penggantian alatalat produksi baru yang mempunyai
kapasitas produksi lebih besar dibanding alatalat lama.
Keusangan
Kemajuan dan pembaharuan teknis yang terus menerus membawa akibat alatalat produksi
yang lama secara ekonomis dianggap sudah kuno. Perbaikan dan pembaharuan teknis yang
datang terus menerus dengan cepat dapat mengakibatkan daya guna ekonomis alatalat
produksi lama akan semakin berkurang atau secara ekonomis tidak dapat dipergunakan lagi
dan perlu di ganti dengan peralatan yang baru.
Link JURNAL :
https://www.researchgate.net/publication/328912492_IMPACT_OF_THE_ASSETS_AND_L
IABILITY_MANAGEMENT_ON_FINANCIAL_PERFORMANCE_EVIDENCE_FROM_L
ISTED_COMMERCIAL_BANKS_IN_COLOMBO_STOCK_EXCHANGE
https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-84628-814-2_27
https://pdfs.semanticscholar.org/c063/583001ea463c3b1746c8b72004717caec5c0.pdf
Latihan :
1. Jika saudara mempunyai sebuah bisnis, maka apakah saudara akan memperkecil jumlah
fisik aktiva tetap ? Mengapa?
2. Aset diperoleh dengan timbulnya utang atau kewajiban dan atau modal. Menurut saudara
apakah sebaiknya asset didanai dengan lebih banyak utang? Mengapa?
1. Gopal, CA., C., Rama, 2009. Accounting for Manager. New Age International
Publishers., New Delhi
2. Collier, Paul M., 2003. Accounting for Managers: Interpreting accounting information
for decision-making. John Wiley & Sons Ltd. England
3. Warren, Carl S.Reeve, James M.; Duchac, Jonathan E, Wahyuni, Ersa Tri; Jusuf, Amir
Abadi. 2018. Accounting Edisi: 4th ed. : Indonesia adaptation, volume 1.Salemba
Empat, Jakarta