Anda di halaman 1dari 18

MODUL

MANAJEMEN PERUBAHAN DAN BUDAYA ORGANISASI


(MAN 308)

MODUL SESI 1

PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN


MANAGEMENT PERSPECTIVE OVERTIME

DISUSUN OLEH
Dr. H A S Y I M, SE.,MM.,M.Ed
1163
Dr. RINA ANINDITA, MM
6097

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 18
Pengantar

Perkembanngan Konsep Manajemen saat ini telah tiba pada era innovasi, yaitu era dimana
kreativitas menjadi motor penggerak sendi-sendi perusahaan/organisasi mulai dari kreativitas
bidang produksi, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
pengorganisasi sampai kepada monitoring dan evaluasi telah mengalami perkembangan yang
sangat signifikan. Perilaku innovative (innovative work behavior) di dalam organisasi
menjadikan perusahaan dapat mencapai angka profit yang fantastis, sampai menjadi
unicorn.atau bahkan decacorn.
Innovative work behavior adalah sebuah perilaku dari para pekerja dimana mereka melakukan
berbagai macam rangkaian kegiatan kerja yang dilakukan secara bertahap dengan melibatkan
proses berfikir secara kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kinerja seefektif mungkin, dengan menciptakan, mengembangkan, memperbaharui, dan
menerapkan ide-ide baru dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja dan perilaku kerja yang
positif baik bagi pribadi, kelompok, maupun organisasi (Jong & Hertog, 2010)

Seiring dengan itu pengertian perilaku inovatif adalah perilaku individu dalam ruang lingkup
kerjanya, dimana individu tersebut berusaha untuk mencapai proses tahap pengenalan atau

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 18
mengenalkan ide-ide atau gagasan baru yang yang dibuatnya untuk diterapkan dan di
praktikan ke dalam pekerjaan, kelompok, atau organisasi dengan tujuan untuk mencapai
tingkat perkembangan dan peningkatan yang diinginkan pada kinerja individu, kelompok atau
organisasi tersebut (Janssen, 2000) atau perilaku kerja inovatif merupakan sebuah sikap yang
ditunjukan oleh pekerja dimana mereka mampu menghadapi berbagai permasalahan terkait
pekerjaan dan mampu mengatasinya dengan mencipatakan solusi-solusi yang tidak hanya
menjadi penyelesaian dari permasalahan tersebut namun juga menjadi ide dan penemuan baru
yang mampu memberikan keuntungan bagi organisasi dengan diimplementasikan dan
didukung oleh para pekerja, (Kemp, 2016).

Manajemen pada era sebelumnya bergerak pada tata aturan yang jelas bahkan sedikit kaku
(rigid) terpaku pada statuta yang disusun oleh perusahaan seperti halnya pada era
birokrasi,yang menyusun tugas dan tanggungjawab pada serangkaian birokrasi yang memiliki
alur-alur kegiatan baik secara vertical maupun secara horizontal. Era ini kemudian berubah
pada penggunaan konsep-konsep ilmiah yaitu pada era system thinking, selanjutnya
memasuki era quality management,dimana segala sesuatunya dievaluasi dengan mengacu
kepada pencapaian mutu. Saat ini manajemen memasuki era baru yaitu era inovasi, yaitu era
dimana kebebasan berinprovisasi mengikuti perkembangan menjadi tulang punggung
dinamika perusahaan/organisasi. Para pengolola perusahaan/organisasi bergerak secara
dinamis mengikuti trend keinginan para konsumen atau pemangku kepentingan.

Inovasi-inovasi muncul mengadaptasi perubahan dan tuntutan lingkungan. Pimpinan


perusahaan berlomba-lomba menggali kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, berpacu dengan keinginan pengguna
komputer untuk memperoleh informasi secara cepat dan mengunakan informasi tersebut
untuk melakukan analisis demi kemajuan perusahaannya. Ide-ide baru bermunculan,
mendorong terjadinya perubahan yang sangat dinamis, tipe-tipe hard ware dan software
bermunculan setiap saat.
Di dalam Negeri industri penerbangan berubah secara drastis dari layanan yang bersifat klasik
berubah menjadi layanan yang berorientasi kepada efisiensi biaya dan peningkatan
pendapatan. Air Asia memelopori munculnya sistem low cost carrier, dengan memotong
biaya pemberian makanan kepada penumpang,sehingga dapat menurunkan harga tiket,
namun demikian startegi pengurangan harga tiket ini di siasati dengan pemadatan kursi
penumpang. Perubahan ini membawa dampak meningkatnya jumlah penumpang yang berasal
dari golongan menengah ke bawah, jumlah penumpang meningkat, maskapai dapat

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 18
mengangggkut penumpang dalam jumlah lebih banyak penumpang yang semula
menggunakan transportasi darat atau transportasi laut ramai-ramai meninggalkan transportasi
darat dan transportasi lau, berpindah ke transportasi udara.inilah inovasi. Perubahan ini rame-
rame diikuti oleh maskapai penerbangan lainnya,(selain Garuda tentunya,yang tetap
mengincar segmen kelompok masyarakat berpendapatan atas), dengan melakukan hal yang
sama, pemotongan biaya makan, tapi dengan menambah jumlah deretan kursi dalam pesawat.
Penghasilan maskapai penerbangan meningkat dengan tajam, bandara-bndara jadi ramai oleh
hilir mudik penumpangmembawa konsekwensi lain pada sistem pelayanan di bandara.
Inovasi yang membawa perubahan ini dilawan dengan inovasi juga. Tantangan innovasi
maskapai penerbangan ini ditanggapi oleh pimpinan PT KAI sebagai perusahaan yang terkena
dampak dari inovasi low cost carrier tersebut.dengan memajukan jurus yang ditinggalkan oleh
maskapai penerbangan yaitu kepuasan konsumen.
Sejak pemberlakuan pola low cost carrier di satu sisi memang berdampak pada menurunnya
harga tiket sehingga dapat dijangkau oleh golongan masyarakat menengah ke bawah, akan
tetapi startegi ini ternyata telah mengorbankan tingkat kepuasan konsumen. Penumpang yang
semula dapat merasakan pelayanan konsumsi di pesawat, kemudian dapat duduk dengan
tenang karena posisi tempat duduk yang lega, sekarang para penumpang harus duduk
berdesakan akibat pemadatan posisi kursi penumpang.
Peluang ini diambil alih oleh pimpinan PT KAI dengan menciptakan inovasi kelas eksekutif.
Penumpang kereta api dapat merasakan perjalanan yang menyenangkan dengan kabin yang
luas dan kursi yang longgar untuk menjulurkan kaki. Serta menghilangkan gangguan
penjualan makanan dari para pedagang asongan. Kedua hal yaitu tempat duduk yang luas dan
layanan makanan yang sempat dihilangkan oleh maskapai penerbangan diambil alih oleh PT
KAI sebagai kelebihannya. Akibatnya Penumpang kereta api dari golongan menengah bawah
yang sempat berpindah ke maskapai penerbangan kembali dapat diraih oleh PT KAI.
Kompetisi memperebutkan pelanggan ini merupakan bagian dari manajemen inovatif yang
mengandalkan kebebasan berpikir melihat peluang dan mengahadapi ancaman dengan penuh
kreatifitas.

Pengertian Manajemen

Perkembangan yang paling signifikan dalam dunia manajemen adalah perubahan pola pikir
yang semula berangkat dari pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan, berubah
menjadi penetapan tujuan terlebih dahulu kemudian melakukan alokasi sumberdaya. Pola

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 18
pikir seperti ini ternyata dapat membuktikan terjadinya efektifitas dan efisiensi, dan
menghindari terjadinya pemborosan sumber daya (inefisiensi dan inefektivitas)
Sama dengan seluruh mahluk didunia Manusia senantiasa melakukan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Dalam melaksanakan kegiatannya manusia memiliki sumber
daya untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahannya adalah mencapai tujuan
dengan berawal dari keinginan si pelaku sering mengalami hambatan, bahwa apa yang
menjadi tujuan sering tidak tercapai atau jika tercapai maka tidak tepat guna dan hasil guna
(efektif dan efisien).

Ilmu manajemen muncul mengatasi permasalahan tersebut di atas, dengan menawarkan suatu
paradigma baru yaitu dalam melaksanakan kegiatan seharusnya berangkat dari akhir yaitu
terlebih dahulu menetapkan tujuan kemudian mundur ke depan mengalokasikan sumber
daya. Asumsi dari paradigma tersebut adalah dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu, akan
dapat dengan mudah mengetahui berapa dan apa sumberdaya yang diperlukan sehingga akan
memunculkan suatu kegiatan yang efektif dan efisien.

Paradigma ini sebenarnya bukan hal baru akan tetapi baru dibukukan dalam suatu bentuk teori
yang dikemas dalam teori manajemen baru. Sejak awal para pelaku kegiatan pada dasarnya
menetapkan tujuan terlebih dahulu kemudian selanjutnya melakukan menetapkan sumber
daya yang dibutuhkan. Sebagai contoh pembangunan sebuah gedung, para arsitek terlebih
dahulu menyusun kerangka konsep dengan menetapkan bentuk gedung, maksud dan tujuan
pembangunan gedung selanjutnya menetapkan sumber daya yang diperlukan melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan.

Dalam rangka mencapai tujuan secara efisien dan efektif diperlukan berbagai kegiatan yang
harus dilakukan yang di dalam manajemen di sebut sebagai fungsi–fungsi manajemen. Para
ahli yang menguraikan tentang manajemen berbeda-beda dalam menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen ada yang sedikit karena merangkum berbagai fungsi dalam suatu pengertian, ada
pula yang menguraikan secara detail, namun pada dasarnya mereka sepakat bahwa fungsi-
fungsi yang wajib ada dalam setipa proses manajemen adalah fungsi Perencanaan (planning),
fungsi Pengorganisasian (organizing), fungsi pengawasan (monitoring) dan fungsi Penilaian
(evaluating). Fungsi–fungsi tersebut merupakan suatu rangkaian komponen proses dalam
suatu organisasi yang menjadi alat atau instrument dalam upaya organisasi mencapai
tujuannya.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 18
Sumber : Hasyim,2018, sintesa konsep

Figure 1
Definisi Manajemen

Dari caption di atas kita dapat melihat bahwa selama jarak waktu 10 tahun antara Robbins P
and Coulter (2002) dan Daft,LR (2012) memberikan pengertian manajemen yang tidak terlalu
jauh berbeda. Pertama menyoroti manajemen dalam setting pekerjaan (work activities) atau
organisasi sementara ahli lainnya menyoroti dalam konteks proses (the attainment of goals)
(Daft,2012), namun demikian keduanya sepakat bahwa manajemen adalah upaya mencapai
suatu tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kedua jargon tersebut sama-sama
mengusung pengertian perbandingan antara input dengan output, yang satu melihat
perbandingan input dengan output dari sisi pengeluaran biaya dan pendapatan yang diperoleh
(efisien) sementara yang satunya memandang dari sisi perbadingan input waktu dan hasil
yang diperoleh (efektif), sermakin sedikit biaya (cost) dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih besar disebut dengan efisien, sebaliknya semakin besar perbandingan
porsi biaya yang dikeluarkan terhadap pendapatan semakin tidak efisien. Demikian pula
sermakin sedikit waktu (cost) dikeluarkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar disebut
dengan efektif, sebaliknya semakin banyak perbandingan porsi waktuyang dikeluarkan
terhadap pendapatan semakin tidak efektif

Efisiensi dan Efektivitas


Efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran kinerja suatu organisasi atau perusahaan
(organizational performance). Organisasi merupakan kelompok sosial dari dua orang atau

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 18
lebih yang memiliki tujuan dan dilakukan melalui srruktural (social entity that is goal
directed and deliberately structure).
Efisiensi dan efektivitas berkaitan dengan kegiatan mengalokasikan dan menggunakan
sumberdaya yang dimiliki untuk memperoleh suatu hasil. Kegiatan mengalokasikan sumbaer
daya bertujuan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu suatu oragnisasi harus memiliki tujuan,
namun demikian organisasi hanya dapat berlangsung jika tujuan dicapai dengan alokasi
sumber daya yang efisien dan efektif.
Beberapa pakar memberikan pengertian efisiensi berkaitan dengan alokasi sumber daya
berupa biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan hasil yang dicapai, semakin sedikit biaya
yang dikeluarkan dan semakin besar hasil yang dicapai maka dapat dikatakan kegiatan
semakin efisien, sebaliknya semakin besar biaya yang dikeluarkan dan semakin kecil hasil
yang diperoleh maka dapat dikatakan semakin tidak efisien Pada sisi lain efektifitas berkaitan
dengan alokasi sumber daya berupa waktu dan tenaga yang dperlukan dibandingkan dengan
hasil yang dicapai, semakin sedikit waktu dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekeraan, sedangkan hasil yang dicapai semakin besar maka dapat dikatakan kegiatan
semakin efektif, sebaliknya semakin banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan dari yang
seharusnya diperlukan untuk . menyelesaikan pekerjaan tersebut maka dapat dikatakan
semakin tidak efektif. Organisasi yang mampu mencapai tujuan dengan efisien dan efektif
disebut dengan organisasi yang memiliki kinerja yang baik demikian sebaliknya organisasi
yang boros dalam melakukan alokasi sumber daya disebut dengan organisasi yang memiliki
kinerja buruk.
Upaya untuk menghidari inefisiensi dan inefektivitas atau ketidaktepatan pengalokasian
anggaran maka Ilmu manajemen memberikan alat atau instrument yang harus digunakan
dalam proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, alat tersebut merupakan komponen
proses yang disebut dengan fungsi manajemen yang terdiri atas serangkain fungsi-fungsi
manajemen yaitu perencanaan (Planning), penggorganisasian (Organizing), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (monitoring), dan penilaian (evaluating).
Jika digambarkan akan terlihat pada figure 2 berikut:

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 18
Sumber : Daft:2012
Figure 2
Proses Manajemen

Planning diartikan sebagai penetapan tujuan dan cara mencapainya (select goals and ways to
attaint them),melalui kegiatan perencanaan suatu organisasi atau perusahaan memilih dan
menetapkan bentuk usaha, tujuan yang ingin dicapai, serta cara untuk mencapai tujuan
tersebut.Penetapan tujuan ini merupakan awal sekaligus akan menjadi arah perjalanan
organisasi. Rencana akan menjadi dasar dilakukannya pembagian tugas, penempatan sumber
daya manusia secara kualitas maupun kuantitas, selanjutnya perencanaan juga menjdai dasar
penilaian apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak dalam kegiatan evaluasi.
Organizing: diartikan sebagai kegiatan menetapkan tugas dan tanggungjawab untuk
dilaksanakan dan diselesaikan (assigning responsibility for task accomplishment) pada
kegiatan ini dilakukan pengaturan siapa melakukan apa, bagaimana melakukan dan kapan
dilakukan. Kegiatan ini merupakan rincian mengikuti rencana yang ditetapkan sebelumnya.
Pada kegiatan ini peranan pimpinan dibutuhkan untuk memberikan pembagian tugas dan
memilih siapa yang pantas melakukan tugas tersebut dengan mendasarkan penilain pada
kemampuan, kualifikasi serta sikap dan motivasi sumberdaya manusia yang dimiliki.
Leading: diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk
melakukan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.dalam upaya mencapai
tujuan yang ditetapkan (the use of influence employee to achieve organizational goals). Selain
pengertian diatas leading juga berarti membangun budaya, nilai dan norma dalam organisasi
serta mekomunikasikan tujuan organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat
dalam organisasi/perusahaan. Orang yang memegang tugas tersebut di atas disebut sebagai

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 18
leader. Leader dalam suatu perusahaan memiliki jenjang yang berbeda-beda mulai dari
leader pada level paling atas seperti CEO, direktur, sampai kepada leader pada level paling
bawah seperti kepala regu atau kepala bagian,oleh karena itu seorang leader harus memiliki
kemampuan diatas rata-rata kemampuan karyawan atau anggota organisasi pada jenjangnya.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang leader adalah kemampuan memahami tujuan
organisasi, kemampuan untuk mempengaruhi, kemampuan untuk memotivasi, kemampuan
untuk mengubah seseorang, kemampuan untuk berkomunikasi ke bawah, ke samping dan ke
atas.
Controlling: diartikan sebagai kegiatan mengawasi pelaksanaan kegiatan anggota organisasi
dan memastikan apakah kegiatan tersebut telah sesuai dengan rencana yang telah dilakukan
(monitor activities and make correction). Dalam fungsi controlling terdapat dua fungsi yang
terkandung didalamnya yaitu fungsi pengawasan (monitoring) dan fungsi penilaian
(evaluating). Fungsi monitoring merupakan kegiatan penialaian selama proses kegiatan
berlangsung dengan tujuan untuk melakukan perbaikan (make correction), Disisi lain, fungsi
evaluating adalah fungsi pengukuran sejauh mana kegiatan telah memenuhi rencana yang
telah ditetapkan, fungsi ini dilakukan setelah kegiatan organisasi dilakukan sesuai dengan
waktunya.
Fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen merupakan suatu proses yang melingkar dan
berlangsung secara terus menerus mulai perencanaan, pengorganisasi pelaksanaan, dan
penilaian kemudian kembali lagi kepada penyesuain dengan rencana dan penyusunan rencana
baru dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Mengapa Perlu Memahami Manajemen

Terdapat berbagai alasan mengapa pimpinan organisasi perlu memahami konsep-konsep


Manajemen dan mengimplementasikannya ke dalam kegiatan organisasi;alasan pertama
Manajemen merupakan peta organisasi yang menunjukkan arah yang akan dituju, bagaimana
mencapainya dan rambu-ramabu apa yang akan diikuti sehingga dapat sampai kepada tujuan
akhir didirikannya suatu organisasi. Kedua, Manajemen memberikan gambaran antara
kekuatan sumber daya yang dimiliki dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai.sebab
dengan memahami kekuatan sumber daya yang dimiliki, pimpinan organisasi dapat
mengalokasikan secara tepat.Ketiga, Manajemen memberikan alat atau instrumen kepada
pengelola organisasi untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian, yang disebut dengan

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 18
fungsi-fungsi manajemen. Keempat, Manajemen merupakan sensor bagi organisasi yang
menginformasikan perluanya suatu organisasi melakukan penyesuaian terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungan organisasi.Manajemen yang dapat mengantisipasi perubahan
akan mencapai tahap dimana organisasi dapat bertahan dan berlangsung seterusnya. Ke lima,
Tujuan akhir suatu organisasi bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan (profit).
Profit atau laba merupakan kelebihan pendapatan (revenue) yang diperoleh atas biaya (cost)
yang dikeluarkan. Pendapatan itu sendiri merupakan sejumlah unit yang terjual dikalikan
dengan harga yang ditetapkan atas produk tersebut, Sedangkan biaya (cost) adalah sejumlah
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan suatu produk. Manajemen
mengajarkan bagaimana menetapkan harga yang dapat melebihi biaya yang dikeluarkan,
Manajemen menyampaikan bagaimana menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Manajemen juga mengajarkan bagaimana memperkenalkan produk
sehingga konsumen dapat mengetahui produk yang dihasilkan. Manajemen mengajarkan
bagaimana mendistribusikan atau menyampaikan produk yang dihasilkan hingga sampai
kepada konsumen tepat waktu dan tepat jumlah. Ke enam, tujuan perusahaan yang
berorientasi profit adalah bagaimana perusahaan selain memperoleh keuntungan juga agar
dapat bertahan dan memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis.Manajamen
memberikan strategi bagaimana perusahaan dapat berlangsung dalam waktu yang lebih lama
(sustainable)

Figure 3
Alasan Perlunya MAnajemen

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 18
Hubungan antara Fungsi Manajemen dengan 4 Pilar Organisasi

Figure 4
FungsiFungsi Manajemen dan 4 pilar manajemen

Secara umum sebuah organisasi memiliki 4(empat) pilar yang merupakan komponen utama
yang menyebabkan suatu organisasi dapat bergerak melaksanakan kegiatannya sebagai upaya
mencapai tujuannya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan,
Manajemen Operasional dan Manajemen Pemasaran (Marketing).
Manajemen Sumber Daya Manusia:
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen sumber daya manusia yaitu
pertama,kegiatan penyediaan sumber daya manusia (recruitment), kedua, kegiatan
Pengembangan sumber daya manusia (Development), ketiga Pengehentian sumber daya
manusia (Terminating). Kegiatan recruitment merupakan kegiatan untuk menyediakan
sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi, didalamnya terdapat proses
pencarian, Proses seleksi, dan proses penerimaan.Selama proses tersebut berlangsung
terjadilah interaksi antara setiap fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan kebutuhan
jumlah yang dibutuhkan perencanaan kualifikasi yang diperlukan,serta perencanaan akan
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
18
bentuk tugas dan tanggungjawab yang akan di kerjakan setelah karyawan tersebut
diterima.Dalam proses penerimaan terdapat proses pengorganisasian (organizing), misalnya
berapa orang panitia penerimaan, bagaiaman proses recruitment nya apakah berbentuk test
atau berbentuk wawancara atau keduanya. Jika berbentuk test bagaimana bentuk testnya,
siapa yang membuat testnya,dan kapan dilaksanakan. Proses recruitment juga memerlukan
seorang atau bebebrapa pimpinan yang dapat mengatur jalannya proses recruitment, sekaligus
menentukan keputusan yang akan diambil dalam memutuskan siapa dan berapa orang yang
akan diterima.
Selanjutnya prosedur recruitment tidak berhenti di situ saja akan tetapi berlanjut ke proses
penempatan. Dalam proses ini kembali berlangsung interaksi antara proses manajemen
dengan fungsi-Fungsi Manajemen. Kegiatan penempatan sumberdaya manusia merupakan
kegiatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi,
didalamnya terdapat proses penempatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi sumber
daya manusia dengan tugas dan tanggungjawab yang akan di embannya.Penemppatan ini
harus menganut prinsip the right man on the right place agar terjadi efektifitas pelaksanaan
tugas, proses pengorganisasian memegang peranan penting dalam proses ini.siapa yang
mengerjakan apa, bagaimana mengerjakannya dan kapan dikerjakan.
Proses selanjutnya adalah proses pemberian tugas dan tanggungjawab (job description), disini
harus ada komunikasi yang jelas antara pemberi tugas dengan penerima tugas, kapan terjadi
kesalahan dalam komunikasi pemberian tugas maka kinerja karyawan tidak akan maksimal
yang akan menimbulkan terjadinya inefisiensi, demikian pula sebaliknya meskipun telah
terdapat kejelasan tugas jika karyawan tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas
tersebut akan terjadi penampilan yang dipbawah standar yang diiinginkan oleh perusahaan.
Setelah proses penempatan ini berlangsung, proses selanjutnya adalah proses pengembangan
(development), misalnya bagaimana bentuk pengembangan karaywan akan dilaksanakan
apakah dalam bentuk training atau dalam bentuk lainnya. Siapa yang akan
mengkoordinasikan kegiatan pengembangan karyawan dan kapan dilaksanakan, serta apa
tujuan dari proses pengembangan tersebut.
Proses development ini memerlukan seorang atau beberapa pimpinan yang dapat mengatur
jalannya proses penegmbangan sekaligus menentukan keputusan yang akan diambil dalam
memutuskan bagaimana bentuk pengembangannya.
Selanjutnya Proses pemutusan hubungan karyawan melibatkan fungsi-fungsi manajemen.
Bagaimana perencanaan proses pemutusan hubungan kerjanya, syarat apa yang harus
dipenuhi dalam mengambil keputusan pemutusan hubungan kerja. Bagaimana bentuk

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
18
pengorganisasiannya, siapa yang melakukan monitoring terhadap proses pemutusan hubungan
kerja dan bagaimana bentuk evaluasinya.

Figure 5
Fungsi manajemen dan manajemen SDM

Manajemen Sumber Daya Keuangan


Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen keuangan yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber permodalan. Sumber dana memerlukan perencanaan yang benar untuk
memperoleh sumber dana yang memberikan efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Sumber
dana dapat berasal dari dalam dan sumber dana yang berasal dari luar . Kedua, kegiatan
Pengelolaan keuangan, berkaitan dengan pengorganisasian (organizing) pengelolaan
keuangan. Ketiga Kegiatan pertanggungjawaban keuangan berkaitan dengan pengawasan
pengelolaan keuangan (monitoring dan evaluating) penggunaan dana keuangan. Perencanaan
dan pengorganisasin dan pengeturan serta pengawasan yang benar akan menciptakan
pengelolaan keuangan yang menimbulkan efektifitas dan efisiensi pencapai tujuan
perusahaan/organisasi.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
18
Figure 6
Fungsi Manajemen dan manajemen Keuangan

Manajemen Operasional
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen operasional yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber bahan berkaitan dengan pengaturan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
dan kaulitas bahan baku yang dibutuhkan Kedua, Kegiatan Proses Produksi, berkaitan
dengan metode yang digunakan dalam proses produksi serta berkaitan dengan proporsi
penggunaan teknologi (padat modal) atau penggunaan manual (padat karya) Ketiga Kegiatan
Hasil produksi berkaitan dengan juml;ah produksi dan kualitas produk ( barang dan jasa).
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan operasional perusahaan
akan berjalan secara efektif dan efisien.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
18
Figure 7
Fungsi Manajemen dan Manajemen Operasional

Manajemen Pemasaran (Marketing)


Diantara ke empat pilar manajemen dalam organisasi, pilar Marketing memiliki paling banyak
kegiatan didalamnya, karena kegiatan marketing dimulai dari awal yaitu penentuan tujuan
organisasi atau perusahaan semuanya melibatkan kegiatan marketing. Terdapat 7(tujuh)
kegiatan utama dalam pilar manajemen pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu pertama, kegiatan produksi (product). Kedua, Kegiatan Penetapan
harga produk (Pricing) Ketiga, kegiatan pengenalan hasil produk (promoting), ke empat
kegiatan pendistribusian produk (Place), Ke lima Kegiatan penggorganisasi pelaku kegiatan
(people) Keenam kegiatan Pelaksanaan kegiatan (Process) dan ketujuh, kegiatan penampilan
usaha (physical evidence). Tiga kegiatan terakhir berlaku bagi perusahaan yang bergerak di
bidang jasa.
Kegiatan Produk (product) merupakan kegiatan penciptaan (creating) produk.Didalamnya
terkait dengan kualitas produk, desain produk, jenis produk, feature produk, daya tahan dan
lain-lain. Kegiatan Penetapan harga (pricing) terkait didalamnya adalah harga produk itu
sendiri, cara pembayaran, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan produk. Kegiatan
promosi (promotion) terkait didalmnya kegiatan memperkenalkan (communicating) yang
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 14 /
18
berupa periklanan (advertising), personal selling, direct marketing, publicity-kesemuanya
disebut dengan bauran promosi(marketing mix), Kegiatan Place terkait didalamnya adalah
tempat atau lokasi penjualan, cara penyampaian (delivery), penggunaan saluran distribusi dan
sarana pengiriman. Kegiatan Proses (process) terkait dengan peroses penyampaian produk
yang berbentuk jasa, karena proses jasa adalah produk jasa itu sendiri,cara
penyampaian,kualitas layanan penyampaian produk jasa dan performance penyampaian jasa.
Kegiatan People adalah pelaku usaha yang terlibat didalamnya, seperti pemilik,
penyelenggara, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan bukti fisik (physical
evidence) terkait didalamnya adalah bukti phisyk dimana kegiatan usaha dilakukan, seperti
penampilan gedung, pakaian seragam, dan peralatan serta fasilitas yang digunakan.
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan kegiatan pemasaran
yang akan berjalan secara efektif dan efisien.

Figure 8
Fungsi Manajemen dan Manajemen Pemasaran

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
18
Tugas: Jelaskan mengapa organisasi/perusahaan perlu memahami manajemen

Quiz:
1. Manajemen yang berorientasi kepada kemanusiaan termasuk ke dalam fase
manajemen :
a. Humanistik
b. Bureaucratic
c. Inovative
2. Fungsi Manajemen menetapkan tugas dan tanggungjawab :
a. Organizing
b. Fungsi Planning
c. Actuiting
3. Kegiatan terminating (penghentian) termasuk kedalam kegiatan dalam
manajemen :
a. Sumber Daya Manusia
b. Keuangan
c. OPerasional

4. Kegiatan memperkenalkan produk termasuk kedalam kegiatan dalam


manajemen :
a. Pemasaran
b. Operasional
c. Keuangan

5. Kegiatan yang lebih besar output daripada input biaya (cost) disebut :

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 /
18
a. Efisien
b. Efektif
c. Inovatif

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 17 /
18

Anda mungkin juga menyukai