MODUL SESI 1
DISUSUN OLEH
Dr. H A S Y I M, SE.,MM.,M.Ed
1163
Dr. RINA ANINDITA, MM
6097
Perkembanngan Konsep Manajemen saat ini telah tiba pada era innovasi, yaitu era dimana
kreativitas menjadi motor penggerak sendi-sendi perusahaan/organisasi mulai dari kreativitas
bidang produksi, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
pengorganisasi sampai kepada monitoring dan evaluasi telah mengalami perkembangan yang
sangat signifikan. Perilaku innovative (innovative work behavior) di dalam organisasi
menjadikan perusahaan dapat mencapai angka profit yang fantastis, sampai menjadi
unicorn.atau bahkan decacorn.
Innovative work behavior adalah sebuah perilaku dari para pekerja dimana mereka melakukan
berbagai macam rangkaian kegiatan kerja yang dilakukan secara bertahap dengan melibatkan
proses berfikir secara kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kinerja seefektif mungkin, dengan menciptakan, mengembangkan, memperbaharui, dan
menerapkan ide-ide baru dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja dan perilaku kerja yang
positif baik bagi pribadi, kelompok, maupun organisasi (Jong & Hertog, 2010)
Seiring dengan itu pengertian perilaku inovatif adalah perilaku individu dalam ruang lingkup
kerjanya, dimana individu tersebut berusaha untuk mencapai proses tahap pengenalan atau
Manajemen pada era sebelumnya bergerak pada tata aturan yang jelas bahkan sedikit kaku
(rigid) terpaku pada statuta yang disusun oleh perusahaan seperti halnya pada era
birokrasi,yang menyusun tugas dan tanggungjawab pada serangkaian birokrasi yang memiliki
alur-alur kegiatan baik secara vertical maupun secara horizontal. Era ini kemudian berubah
pada penggunaan konsep-konsep ilmiah yaitu pada era system thinking, selanjutnya
memasuki era quality management,dimana segala sesuatunya dievaluasi dengan mengacu
kepada pencapaian mutu. Saat ini manajemen memasuki era baru yaitu era inovasi, yaitu era
dimana kebebasan berinprovisasi mengikuti perkembangan menjadi tulang punggung
dinamika perusahaan/organisasi. Para pengolola perusahaan/organisasi bergerak secara
dinamis mengikuti trend keinginan para konsumen atau pemangku kepentingan.
Pengertian Manajemen
Perkembangan yang paling signifikan dalam dunia manajemen adalah perubahan pola pikir
yang semula berangkat dari pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan, berubah
menjadi penetapan tujuan terlebih dahulu kemudian melakukan alokasi sumberdaya. Pola
Ilmu manajemen muncul mengatasi permasalahan tersebut di atas, dengan menawarkan suatu
paradigma baru yaitu dalam melaksanakan kegiatan seharusnya berangkat dari akhir yaitu
terlebih dahulu menetapkan tujuan kemudian mundur ke depan mengalokasikan sumber
daya. Asumsi dari paradigma tersebut adalah dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu, akan
dapat dengan mudah mengetahui berapa dan apa sumberdaya yang diperlukan sehingga akan
memunculkan suatu kegiatan yang efektif dan efisien.
Paradigma ini sebenarnya bukan hal baru akan tetapi baru dibukukan dalam suatu bentuk teori
yang dikemas dalam teori manajemen baru. Sejak awal para pelaku kegiatan pada dasarnya
menetapkan tujuan terlebih dahulu kemudian selanjutnya melakukan menetapkan sumber
daya yang dibutuhkan. Sebagai contoh pembangunan sebuah gedung, para arsitek terlebih
dahulu menyusun kerangka konsep dengan menetapkan bentuk gedung, maksud dan tujuan
pembangunan gedung selanjutnya menetapkan sumber daya yang diperlukan melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan.
Dalam rangka mencapai tujuan secara efisien dan efektif diperlukan berbagai kegiatan yang
harus dilakukan yang di dalam manajemen di sebut sebagai fungsi–fungsi manajemen. Para
ahli yang menguraikan tentang manajemen berbeda-beda dalam menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen ada yang sedikit karena merangkum berbagai fungsi dalam suatu pengertian, ada
pula yang menguraikan secara detail, namun pada dasarnya mereka sepakat bahwa fungsi-
fungsi yang wajib ada dalam setipa proses manajemen adalah fungsi Perencanaan (planning),
fungsi Pengorganisasian (organizing), fungsi pengawasan (monitoring) dan fungsi Penilaian
(evaluating). Fungsi–fungsi tersebut merupakan suatu rangkaian komponen proses dalam
suatu organisasi yang menjadi alat atau instrument dalam upaya organisasi mencapai
tujuannya.
Figure 1
Definisi Manajemen
Dari caption di atas kita dapat melihat bahwa selama jarak waktu 10 tahun antara Robbins P
and Coulter (2002) dan Daft,LR (2012) memberikan pengertian manajemen yang tidak terlalu
jauh berbeda. Pertama menyoroti manajemen dalam setting pekerjaan (work activities) atau
organisasi sementara ahli lainnya menyoroti dalam konteks proses (the attainment of goals)
(Daft,2012), namun demikian keduanya sepakat bahwa manajemen adalah upaya mencapai
suatu tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kedua jargon tersebut sama-sama
mengusung pengertian perbandingan antara input dengan output, yang satu melihat
perbandingan input dengan output dari sisi pengeluaran biaya dan pendapatan yang diperoleh
(efisien) sementara yang satunya memandang dari sisi perbadingan input waktu dan hasil
yang diperoleh (efektif), sermakin sedikit biaya (cost) dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih besar disebut dengan efisien, sebaliknya semakin besar perbandingan
porsi biaya yang dikeluarkan terhadap pendapatan semakin tidak efisien. Demikian pula
sermakin sedikit waktu (cost) dikeluarkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar disebut
dengan efektif, sebaliknya semakin banyak perbandingan porsi waktuyang dikeluarkan
terhadap pendapatan semakin tidak efektif
Planning diartikan sebagai penetapan tujuan dan cara mencapainya (select goals and ways to
attaint them),melalui kegiatan perencanaan suatu organisasi atau perusahaan memilih dan
menetapkan bentuk usaha, tujuan yang ingin dicapai, serta cara untuk mencapai tujuan
tersebut.Penetapan tujuan ini merupakan awal sekaligus akan menjadi arah perjalanan
organisasi. Rencana akan menjadi dasar dilakukannya pembagian tugas, penempatan sumber
daya manusia secara kualitas maupun kuantitas, selanjutnya perencanaan juga menjdai dasar
penilaian apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak dalam kegiatan evaluasi.
Organizing: diartikan sebagai kegiatan menetapkan tugas dan tanggungjawab untuk
dilaksanakan dan diselesaikan (assigning responsibility for task accomplishment) pada
kegiatan ini dilakukan pengaturan siapa melakukan apa, bagaimana melakukan dan kapan
dilakukan. Kegiatan ini merupakan rincian mengikuti rencana yang ditetapkan sebelumnya.
Pada kegiatan ini peranan pimpinan dibutuhkan untuk memberikan pembagian tugas dan
memilih siapa yang pantas melakukan tugas tersebut dengan mendasarkan penilain pada
kemampuan, kualifikasi serta sikap dan motivasi sumberdaya manusia yang dimiliki.
Leading: diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk
melakukan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.dalam upaya mencapai
tujuan yang ditetapkan (the use of influence employee to achieve organizational goals). Selain
pengertian diatas leading juga berarti membangun budaya, nilai dan norma dalam organisasi
serta mekomunikasikan tujuan organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat
dalam organisasi/perusahaan. Orang yang memegang tugas tersebut di atas disebut sebagai
Figure 3
Alasan Perlunya MAnajemen
Figure 4
FungsiFungsi Manajemen dan 4 pilar manajemen
Secara umum sebuah organisasi memiliki 4(empat) pilar yang merupakan komponen utama
yang menyebabkan suatu organisasi dapat bergerak melaksanakan kegiatannya sebagai upaya
mencapai tujuannya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan,
Manajemen Operasional dan Manajemen Pemasaran (Marketing).
Manajemen Sumber Daya Manusia:
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen sumber daya manusia yaitu
pertama,kegiatan penyediaan sumber daya manusia (recruitment), kedua, kegiatan
Pengembangan sumber daya manusia (Development), ketiga Pengehentian sumber daya
manusia (Terminating). Kegiatan recruitment merupakan kegiatan untuk menyediakan
sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi, didalamnya terdapat proses
pencarian, Proses seleksi, dan proses penerimaan.Selama proses tersebut berlangsung
terjadilah interaksi antara setiap fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan kebutuhan
jumlah yang dibutuhkan perencanaan kualifikasi yang diperlukan,serta perencanaan akan
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 10 /
18
bentuk tugas dan tanggungjawab yang akan di kerjakan setelah karyawan tersebut
diterima.Dalam proses penerimaan terdapat proses pengorganisasian (organizing), misalnya
berapa orang panitia penerimaan, bagaiaman proses recruitment nya apakah berbentuk test
atau berbentuk wawancara atau keduanya. Jika berbentuk test bagaimana bentuk testnya,
siapa yang membuat testnya,dan kapan dilaksanakan. Proses recruitment juga memerlukan
seorang atau bebebrapa pimpinan yang dapat mengatur jalannya proses recruitment, sekaligus
menentukan keputusan yang akan diambil dalam memutuskan siapa dan berapa orang yang
akan diterima.
Selanjutnya prosedur recruitment tidak berhenti di situ saja akan tetapi berlanjut ke proses
penempatan. Dalam proses ini kembali berlangsung interaksi antara proses manajemen
dengan fungsi-Fungsi Manajemen. Kegiatan penempatan sumberdaya manusia merupakan
kegiatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi,
didalamnya terdapat proses penempatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi sumber
daya manusia dengan tugas dan tanggungjawab yang akan di embannya.Penemppatan ini
harus menganut prinsip the right man on the right place agar terjadi efektifitas pelaksanaan
tugas, proses pengorganisasian memegang peranan penting dalam proses ini.siapa yang
mengerjakan apa, bagaimana mengerjakannya dan kapan dikerjakan.
Proses selanjutnya adalah proses pemberian tugas dan tanggungjawab (job description), disini
harus ada komunikasi yang jelas antara pemberi tugas dengan penerima tugas, kapan terjadi
kesalahan dalam komunikasi pemberian tugas maka kinerja karyawan tidak akan maksimal
yang akan menimbulkan terjadinya inefisiensi, demikian pula sebaliknya meskipun telah
terdapat kejelasan tugas jika karyawan tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas
tersebut akan terjadi penampilan yang dipbawah standar yang diiinginkan oleh perusahaan.
Setelah proses penempatan ini berlangsung, proses selanjutnya adalah proses pengembangan
(development), misalnya bagaimana bentuk pengembangan karaywan akan dilaksanakan
apakah dalam bentuk training atau dalam bentuk lainnya. Siapa yang akan
mengkoordinasikan kegiatan pengembangan karyawan dan kapan dilaksanakan, serta apa
tujuan dari proses pengembangan tersebut.
Proses development ini memerlukan seorang atau beberapa pimpinan yang dapat mengatur
jalannya proses penegmbangan sekaligus menentukan keputusan yang akan diambil dalam
memutuskan bagaimana bentuk pengembangannya.
Selanjutnya Proses pemutusan hubungan karyawan melibatkan fungsi-fungsi manajemen.
Bagaimana perencanaan proses pemutusan hubungan kerjanya, syarat apa yang harus
dipenuhi dalam mengambil keputusan pemutusan hubungan kerja. Bagaimana bentuk
Figure 5
Fungsi manajemen dan manajemen SDM
Manajemen Operasional
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen operasional yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber bahan berkaitan dengan pengaturan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
dan kaulitas bahan baku yang dibutuhkan Kedua, Kegiatan Proses Produksi, berkaitan
dengan metode yang digunakan dalam proses produksi serta berkaitan dengan proporsi
penggunaan teknologi (padat modal) atau penggunaan manual (padat karya) Ketiga Kegiatan
Hasil produksi berkaitan dengan juml;ah produksi dan kualitas produk ( barang dan jasa).
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan operasional perusahaan
akan berjalan secara efektif dan efisien.
Figure 8
Fungsi Manajemen dan Manajemen Pemasaran
Quiz:
1. Manajemen yang berorientasi kepada kemanusiaan termasuk ke dalam fase
manajemen :
a. Humanistik
b. Bureaucratic
c. Inovative
2. Fungsi Manajemen menetapkan tugas dan tanggungjawab :
a. Organizing
b. Fungsi Planning
c. Actuiting
3. Kegiatan terminating (penghentian) termasuk kedalam kegiatan dalam
manajemen :
a. Sumber Daya Manusia
b. Keuangan
c. OPerasional
5. Kegiatan yang lebih besar output daripada input biaya (cost) disebut :