Anda di halaman 1dari 28

MODUL

MANAJEMEN STRATEGIS DAN PEMASARAN


(ARS 302)

MODUL SESI 9
MANAGEMENT PERSPECTIVE OVERTIME
STRATEGIC MANAGEMENT MODEL
MARKETING STRATEGI

DISUSUN OLEH
Dr. HASYIM, MM.,M.Ed
1163

TEAM DOSEN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 28
Pengantar

Perkembanngan Konsep Manajemen saat ini telah tiba pada era innovasi, yaitu era dimana
kreativitas menjadi motor penggerak sendi-sendi perusahaan/organisasi mulai dari kreativitas
bidang produksi, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
pengorganisasi sampai kepada monitoring dan evaluasi telah mengalami perkembangan yang
sangat signifikan. Perilaku innovative (innovative work behavior) di dalam organisasi
menjadikan perusahaan dapat mencapai angka profit yang fantastis, sampai menjadi
unicorn.atau bahkan decacorn.
Innovative work behavior adalah sebuah perilaku dari para pekerja dimana mereka melakukan
berbagai macam rangkaian kegiatan kerja yang dilakukan secara bertahap dengan melibatkan
proses berfikir secara kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kinerja seefektif mungkin, dengan menciptakan, mengembangkan, memperbaharui, dan
menerapkan ide-ide baru dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja dan perilaku kerja yang
positif baik bagi pribadi, kelompok, maupun organisasi (Jong & Hertog, 2010)

Seiring dengan itu pengertian perilaku inovatif adalah perilaku individu dalam ruang lingkup
kerjanya, dimana individu tersebut berusaha untuk mencapai proses tahap pengenalan atau

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 28
mengenalkan ide-ide atau gagasan baru yang yang dibuatnya untuk diterapkan dan di
praktikan ke dalam pekerjaan, kelompok, atau organisasi dengan tujuan untuk mencapai
tingkat perkembangan dan peningkatan yang diinginkan pada kinerja individu, kelompok atau
organisasi tersebut (Janssen, 2000) atau perilaku kerja inovatif merupakan sebuah sikap yang
ditunjukan oleh pekerja dimana mereka mampu menghadapi berbagai permasalahan terkait
pekerjaan dan mampu mengatasinya dengan mencipatakan solusi-solusi yang tidak hanya
menjadi penyelesaian dari permasalahan tersebut namun juga menjadi ide dan penemuan baru
yang mampu memberikan keuntungan bagi organisasi dengan diimplementasikan dan
didukung oleh para pekerja, (Kemp, 2016).

Manajemen pada era sebelumnya bergerak pada tata aturan yang jelas bahkan sedikit kaku
(rigid) terpaku pada statuta yang disusun oleh perusahaan seperti halnya pada era
birokrasi,yang menyusun tugas dan tanggungjawab pada serangkaian birokrasi yang memiliki
alur-alur kegiatan baik secara vertical maupun secara horizontal.

Era ini kemudian berubah pada penggunaan konsep-konsep ilmiah yaitu pada era system
thinking, selanjutnya memasuki era quality management,dimana segala sesuatunya dievaluasi
dengan mengacu kepada pencapaian mutu. Saat ini manajemen memasuki era baru yaitu era
inovasi, yaitu era dimana kebebasan berinprovisasi mengikuti perkembangan menjadi tulang
punggung dinamika perusahaan/organisasi. Para pengolola perusahaan/organisasi bergerak
secara dinamis mengikuti trend keinginan para konsumen atau pemangku kepentingan.

Inovasi-inovasi muncul mengadaptasi perubahan dan tuntutan lingkungan. Pimpinan


perusahaan berlomba-lomba menggali kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, berpacu dengan keinginan pengguna
komputer untuk memperoleh informasi secara cepat dan mengunakan informasi tersebut
untuk melakukan analisis demi kemajuan perusahaannya. Ide-ide baru bermunculan,
mendorong terjadinya perubahan yang sangat dinamis, tipe-tipe hard ware dan software
bermunculan setiap saat.
Di dalam Negeri industri penerbangan berubah secara drastis dari layanan yang bersifat klasik
berubah menjadi layanan yang berorientasi kepada efisiensi biaya dan peningkatan

pendapatan. Air Asia memelopori munculnya sistem low cost carrier, dengan memotong

biaya pemberian makanan kepada penumpang,sehingga dapat menurunkan harga tiket,


namun demikian startegi pengurangan harga tiket ini di siasati dengan pemadatan kursi
penumpang. Perubahan ini membawa dampak meningkatnya jumlah penumpang yang berasal

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 2 / 28
dari golongan menengah ke bawah, jumlah penumpang meningkat, maskapai dapat
mengangggkut penumpang dalam jumlah lebih banyak penumpang yang semula
menggunakan transportasi darat atau transportasi laut ramai-ramai meninggalkan transportasi
darat dan transportasi lau, berpindah ke transportasi udara.inilah inovasi.

Perubahan tersebut rame-rame diikuti oleh maskapai penerbangan lainnya,(selain Garuda


tentunya,yang tetap mengincar segmen kelompok masyarakat berpendapatan atas), dengan
melakukan hal yang sama, pemotongan biaya layanan makan, tapi dengan menambah jumlah
deretan kursi dalam pesawat. Penghasilan maskapai penerbangan meningkat dengan tajam,
bandara-bandara jadi ramai oleh hilir mudik penumpang membawa konsekwensi lain pada
sistem pelayanan di bandara.
Inovasi yang membawa perubahan ini dilawan dengan inovasi juga. Tantangan innovasi
maskapai penerbangan ini ditanggapi oleh pimpinan PT KAI sebagai perusahaan yang terkena
dampak dari inovasi low cost carrier tersebut.dengan memajukan jurus yang ditinggalkan oleh
maskapai penerbangan yaitu kepuasan konsumen.
Sejak pemberlakuan pola low cost carrier di satu sisi memang berdampak pada menurunnya
harga tiket sehingga dapat dijangkau oleh golongan masyarakat menengah ke bawah, akan
tetapi startegi ini ternyata telah mengorbankan tingkat kepuasan konsumen. Penumpang yang
semula dapat merasakan pelayanan konsumsi di pesawat, kemudian dapat duduk dengan
tenang karena posisi tempat duduk yang lega, sekarang para penumpang harus duduk
berdesakan akibat pemadatan posisi kursi penumpang.
Peluang ini diambil alih oleh pimpinan PT KAI dengan menciptakan inovasi kelas eksekutif.
Penumpang kereta api dapat merasakan perjalanan yang menyenangkan dengan kabin yang
luas dan kursi yang longgar untuk menjulurkan kaki. Serta menghilangkan gangguan
penjualan makanan dari para pedagang asongan. Kedua hal yaitu tempat duduk yang luas dan
layanan makanan yang sempat dihilangkan oleh maskapai penerbangan diambil alih oleh PT
KAI sebagai kelebihannya. Akibatnya Penumpang kereta api dari golongan menengah bawah
yang sempat berpindah ke maskapai penerbangan kembali dapat diraih oleh PT KAI.
Kompetisi memperebutkan pelanggan ini merupakan bagian dari manajemen inovatif yang
mengandalkan kebebasan berpikir melihat peluang dan mengahadapi ancaman dengan penuh
kreatifitas.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 28
Pengertian Manajemen

Perkembangan yang paling signifikan dalam dunia manajemen adalah perubahan pola pikir
yang semula berangkat dari pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan, berubah
menjadi penetapan tujuan terlebih dahulu kemudian melakukan alokasi sumberdaya. Pola
pikir seperti ini ternyata dapat membuktikan terjadinya efektifitas dan efisiensi, dan
menghindari terjadinya pemborosan sumber daya (inefisiensi dan inefektivitas)
Sama dengan seluruh mahluk didunia manusia senantiasa melakukan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Dalam melaksanakan kegiatannya manusia memiliki sumber
daya untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahannya adalah mencapai tujuan
dengan berawal dari keinginan si pelaku sering mengalami hambatan, bahwa apa yang
menjadi tujuan sering tidak tercapai atau jika tercapai maka tidak tepat guna dan hasil guna
(efektif dan efisien).

Ilmu manajemen muncul mengatasi permasalahan tersebut di atas, dengan menawarkan


suatu paradigma baru yaitu dalam melaksanakan kegiatan seharusnya berangkat dari
akhir yaitu terlebih dahulu menetapkan tujuan kemudian mundur ke depan
mengalokasikan sumber daya. Asumsi dari paradigma tersebut adalah dengan
menetapkan tujuan terlebih dahulu, akan dapat dengan mudah mengetahui berapa dan
apa sumberdaya yang diperlukan sehingga akan memunculkan suatu kegiatan yang efektif
dan efisien.

Paradigma ini sebenarnya bukan hal baru akan tetapi baru dibukukan dalam suatu bentuk teori
yang dikemas dalam teori manajemen baru. Sejak awal para pelaku kegiatan pada dasarnya
menetapkan tujuan terlebih dahulu kemudian selanjutnya melakukan menetapkan sumber
daya yang dibutuhkan. Sebagai contoh pembangunan sebuah gedung, para arsitek terlebih
dahulu menyusun kerangka konsep dengan menetapkan bentuk gedung, maksud dan tujuan
pembangunan gedung selanjutnya menetapkan sumber daya yang diperlukan melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan.

Dalam rangka mencapai tujuan secara efisien dan efektif diperlukan berbagai kegiatan yang
harus dilakukan yang di dalam manajemen di sebut sebagai fungsi–fungsi manajemen. Para
ahli yang menguraikan tentang manajemen berbeda-beda dalam menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen ada yang sedikit karena merangkum berbagai fungsi dalam suatu pengertian, ada
pula yang menguraikan secara detail, namun pada dasarnya mereka sepakat bahwa fungsi-

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 28
fungsi yang wajib ada dalam setipa proses manajemen adalah fungsi Perencanaan (planning),
fungsi Pengorganisasian (organizing), fungsi pengawasan (monitoring) dan fungsi Penilaian
(evaluating). Fungsi–fungsi tersebut merupakan suatu rangkaian komponen proses dalam
suatu organisasi yang menjadi alat atau instrument dalam upaya organisasi mencapai
tujuannya.

Sumber : Hasyim,2018, sintesa konsep Figure 1


Definisi Manajemen

Dari caption di atas kita dapat melihat bahwa selama jarak waktu 10 tahun antara Robbins P
and Coulter (2002) dan Daft,LR (2012) memberikan pengertian manajemen yang tidak terlalu
jauh berbeda. Pertama menyoroti manajemen dalam setting pekerjaan (work activities) atau
organisasi sementara ahli lainnya menyoroti dalam konteks proses (the attainment of goals)
(Daft,2012), namun demikian keduanya sepakat bahwa manajemen adalah upaya mencapai
suatu tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kedua jargon tersebut sama-sama
mengusung pengertian perbandingan antara input dengan output, yang satu melihat
perbandingan input dengan output dari sisi pengeluaran biaya dan pendapatan yang diperoleh
(efisien) sementara yang satunya memandang dari sisi perbadingan input waktu dan hasil
yang diperoleh (efektif), sermakin sedikit biaya (cost) dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih besar disebut dengan efisien, sebaliknya semakin besar perbandingan
porsi biaya yang dikeluarkan terhadap pendapatan semakin tidak efisien. Demikian pula
sermakin sedikit waktu (cost) dikeluarkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar disebut
dengan efektif, sebaliknya semakin banyak perbandingan porsi waktuyang dikeluarkan
terhadap pendapatan semakin tidak efektif

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 28
Efisiensi dan Efektivitas
Efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran kinerja suatu organisasi atau perusahaan
(organizational performance). Organisasi merupakan kelompok sosial dari dua orang atau
lebih yang memiliki tujuan dan dilakukan melalui srruktural (social entity that is goal
directed and deliberately structure).
Efisiensi dan efektivitas berkaitan dengan kegiatan mengalokasikan dan menggunakan
sumberdaya yang dimiliki untuk memperoleh suatu hasil. Kegiatan mengalokasikan sumbaer
daya bertujuan untuk mencapai tujuan, oleh karena itu suatu oragnisasi harus memiliki tujuan,
namun demikian organisasi hanya dapat berlangsung jika tujuan dicapai dengan alokasi
sumber daya yang efisien dan efektif.
Beberapa pakar memberikan pengertian efisiensi berkaitan dengan alokasi sumber daya
berupa biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan hasil yang dicapai, semakin sedikit biaya
yang dikeluarkan dan semakin besar hasil yang dicapai maka dapat dikatakan kegiatan
semakin efisien, sebaliknya semakin besar biaya yang dikeluarkan dan semakin kecil hasil
yang diperoleh maka dapat dikatakan semakin tidak efisien Pada sisi lain efektifitas berkaitan
dengan alokasi sumber daya berupa waktu dan tenaga yang dperlukan dibandingkan dengan
hasil yang dicapai, semakin sedikit waktu dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekeraan, sedangkan hasil yang dicapai semakin besar maka dapat dikatakan kegiatan
semakin efektif, sebaliknya semakin banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan dari yang
seharusnya diperlukan untuk . menyelesaikan pekerjaan tersebut maka dapat dikatakan
semakin tidak efektif. Organisasi yang mampu mencapai tujuan dengan efisien dan efektif
disebut dengan organisasi yang memiliki kinerja yang baik demikian sebaliknya organisasi
yang boros dalam melakukan alokasi sumber daya disebut dengan organisasi yang memiliki
kinerja buruk.
Upaya untuk menghidari inefisiensi dan inefektivitas atau ketidaktepatan pengalokasian
anggaran maka Ilmu manajemen memberikan alat atau instrument yang harus digunakan
dalam proses pencapaian tujuan secara efisien dan efektif, alat tersebut merupakan komponen
proses yang disebut dengan fungsi manajemen yang terdiri atas serangkain fungsi-fungsi
manajemen yaitu perencanaan (Planning), penggorganisasian (Organizing), pelaksanaan
(actuating), pengawasan (monitoring), dan penilaian (evaluating).
Jika digambarkan akan terlihat pada figure 2 berikut:

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 28
Sumber : Daft:2012 Figure 2
Proses Manajemen

Planning diartikan sebagai penetapan tujuan dan cara mencapainya (select goals and ways to
attaint them),melalui kegiatan perencanaan suatu organisasi atau perusahaan memilih dan
menetapkan bentuk usaha, tujuan yang ingin dicapai, serta cara untuk mencapai tujuan
tersebut.Penetapan tujuan ini merupakan awal sekaligus akan menjadi arah perjalanan
organisasi. Rencana akan menjadi dasar dilakukannya pembagian tugas, penempatan sumber
daya manusia secara kualitas maupun kuantitas, selanjutnya perencanaan juga menjdai dasar
penilaian apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak dalam kegiatan evaluasi.
Organizing: diartikan sebagai kegiatan menetapkan tugas dan tanggungjawab untuk
dilaksanakan dan diselesaikan (assigning responsibility for task accomplishment) pada
kegiatan ini dilakukan pengaturan siapa melakukan apa, bagaimana melakukan dan kapan
dilakukan. Kegiatan ini merupakan rincian mengikuti rencana yang ditetapkan sebelumnya.
Pada kegiatan ini peranan pimpinan dibutuhkan untuk memberikan pembagian tugas dan
memilih siapa yang pantas melakukan tugas tersebut dengan mendasarkan penilain pada
kemampuan, kualifikasi serta sikap dan motivasi sumberdaya manusia yang dimiliki.
Leading: diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk
melakukan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.dalam upaya mencapai
tujuan yang ditetapkan (the use of influence employee to achieve organizational goals). Selain
pengertian diatas leading juga berarti membangun budaya, nilai dan norma dalam organisasi
serta mekomunikasikan tujuan organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat
dalam organisasi/perusahaan. Orang yang memegang tugas tersebut di atas disebut sebagai
leader. Leader dalam suatu perusahaan memiliki jenjang yang berbeda-beda mulai dari
leader pada level paling atas seperti CEO, direktur, sampai kepada leader pada level paling

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 28
bawah seperti kepala regu atau kepala bagian,oleh karena itu seorang leader harus memiliki
kemampuan diatas rata-rata kemampuan karyawan atau anggota organisasi pada jenjangnya.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang leader adalah kemampuan memahami tujuan
organisasi, kemampuan untuk mempengaruhi, kemampuan untuk memotivasi, kemampuan
untuk mengubah seseorang, kemampuan untuk berkomunikasi ke bawah, ke samping dan ke
atas.
Controlling: diartikan sebagai kegiatan mengawasi pelaksanaan kegiatan anggota organisasi
dan memastikan apakah kegiatan tersebut telah sesuai dengan rencana yang telah dilakukan
(monitor activities and make correction). Dalam fungsi controlling terdapat dua fungsi yang
terkandung didalamnya yaitu fungsi pengawasan (monitoring) dan fungsi penilaian
(evaluating). Fungsi monitoring merupakan kegiatan penialaian selama proses kegiatan
berlangsung dengan tujuan untuk melakukan perbaikan (make correction), Disisi lain, fungsi
evaluating adalah fungsi pengukuran sejauh mana kegiatan telah memenuhi rencana yang
telah ditetapkan, fungsi ini dilakukan setelah kegiatan organisasi dilakukan sesuai dengan
waktunya.
Fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen merupakan suatu proses yang melingkar dan
berlangsung secara terus menerus mulai perencanaan, pengorganisasi pelaksanaan, dan
penilaian kemudian kembali lagi kepada penyesuain dengan rencana dan penyusunan rencana
baru dan pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.

Mengapa Perlu Memahami Manajemen

Terdapat berbagai alasan mengapa pimpinan organisasi perlu memahami konsep-konsep


Manajemen dan mengimplementasikannya ke dalam kegiatan organisasi;alasan pertama
Manajemen merupakan peta organisasi yang menunjukkan arah yang akan dituju, bagaimana
mencapainya dan rambu-ramabu apa yang akan diikuti sehingga dapat sampai kepada tujuan
akhir didirikannya suatu organisasi. Kedua, Manajemen memberikan gambaran antara
kekuatan sumber daya yang dimiliki dibandingkan dengan tujuan yang ingin dicapai.sebab
dengan memahami kekuatan sumber daya yang dimiliki, pimpinan organisasi dapat
mengalokasikan secara tepat.Ketiga, Manajemen memberikan alat atau instrumen kepada
pengelola organisasi untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian, yang disebut dengan
fungsi-fungsi manajemen. Keempat, Manajemen merupakan sensor bagi organisasi yang
menginformasikan perluanya suatu organisasi melakukan penyesuaian terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungan organisasi.Manajemen yang dapat mengantisipasi perubahan

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 28
akan mencapai tahap dimana organisasi dapat bertahan dan berlangsung seterusnya. Ke lima,
Tujuan akhir suatu organisasi bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan (profit).
Profit atau laba merupakan kelebihan pendapatan (revenue) yang diperoleh atas biaya (cost)
yang dikeluarkan. Pendapatan itu sendiri merupakan sejumlah unit yang terjual dikalikan
dengan harga yang ditetapkan atas produk tersebut, Sedangkan biaya (cost) adalah sejumlah
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan suatu produk. Manajemen
mengajarkan bagaimana menetapkan harga yang dapat melebihi biaya yang dikeluarkan,
Manajemen menyampaikan bagaimana menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Manajemen juga mengajarkan bagaimana memperkenalkan produk
sehingga konsumen dapat mengetahui produk yang dihasilkan. Manajemen mengajarkan
bagaimana mendistribusikan atau menyampaikan produk yang dihasilkan hingga sampai
kepada konsumen tepat waktu dan tepat jumlah. Ke enam, tujuan perusahaan yang
berorientasi profit adalah bagaimana perusahaan selain memperoleh keuntungan juga agar
dapat bertahan dan memenangkan persaingan dengan perusahaan sejenis.Manajamen
memberikan strategi bagaimana perusahaan dapat berlangsung dalam waktu yang lebih lama
(sustainable)

Figure 3
Alasan Perlunya Manajemen

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 28
Hubungan antara Fungsi Manajemen dengan 4 Pilar Organisasi

Figure 4
FungsiFungsi Manajemen dan 4 pilar manajemen

Secara umum sebuah organisasi memiliki 4(empat) pilar yang merupakan komponen utama
yang menyebabkan suatu organisasi dapat bergerak melaksanakan kegiatannya sebagai upaya
mencapai tujuannya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan,
Manajemen Operasional dan Manajemen Pemasaran (Marketing Management).

Manajemen Sumber Daya Manusia:


Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen sumber daya manusia yaitu
pertama,kegiatan penyediaan sumber daya manusia (recruitment), kedua, kegiatan
Pengembangan sumber daya manusia (Development), ketiga Pengehentian sumber daya
manusia (Terminating). Kegiatan recruitment merupakan kegiatan untuk menyediakan
sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi, didalamnya terdapat proses
pencarian, Proses seleksi, dan proses penerimaan.Selama proses tersebut berlangsung
terjadilah interaksi antara setiap fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan kebutuhan
jumlah yang dibutuhkan perencanaan kualifikasi yang diperlukan,serta perencanaan akan
bentuk tugas dan tanggungjawab yang akan di kerjakan setelah karyawan tersebut
diterima.Dalam proses penerimaan terdapat proses pengorganisasian (organizing), misalnya
berapa orang panitia penerimaan, bagaiaman proses recruitment nya apakah berbentuk test

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 /
28
atau berbentuk wawancara atau keduanya. Jika berbentuk test bagaimana bentuk testnya,
siapa yang membuat testnya,dan kapan dilaksanakan. Proses recruitment juga memerlukan
seorang atau bebebrapa pimpinan yang dapat mengatur jalannya proses recruitment, sekaligus
menentukan keputusan yang akan diambil dalam memutuskan siapa dan berapa orang yang
akan diterima.
Selanjutnya prosedur recruitment tidak berhenti di situ saja akan tetapi berlanjut ke proses
penempatan. Dalam proses ini kembali berlangsung interaksi antara proses manajemen
dengan fungsi-Fungsi Manajemen. Kegiatan penempatan sumberdaya manusia merupakan
kegiatan untuk mengalokasikan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi,
didalamnya terdapat proses penempatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi sumber
daya manusia dengan tugas dan tanggungjawab yang akan di embannya.Penemppatan ini
harus menganut prinsip the right man on the right place agar terjadi efektifitas pelaksanaan
tugas, proses pengorganisasian memegang peranan penting dalam proses ini.siapa yang
mengerjakan apa, bagaimana mengerjakannya dan kapan dikerjakan.
Proses selanjutnya adalah proses pemberian tugas dan tanggungjawab (job description), disini
harus ada komunikasi yang jelas antara pemberi tugas dengan penerima tugas, kapan terjadi
kesalahan dalam komunikasi pemberian tugas maka kinerja karyawan tidak akan maksimal
yang akan menimbulkan terjadinya inefisiensi, demikian pula sebaliknya meskipun telah
terdapat kejelasan tugas jika karyawan tidak memiliki kemampuan melaksanakan tugas
tersebut akan terjadi penampilan yang dipbawah standar yang diiinginkan oleh perusahaan.
Setelah proses penempatan ini berlangsung, proses selanjutnya adalah proses pengembangan
(development), misalnya bagaimana bentuk pengembangan karaywan akan dilaksanakan
apakah dalam bentuk training atau dalam bentuk lainnya. Siapa yang akan
mengkoordinasikan kegiatan pengembangan karyawan dan kapan dilaksanakan, serta apa
tujuan dari proses pengembangan tersebut.
Proses development ini memerlukan seorang atau beberapa pimpinan yang dapat mengatur
jalannya proses penegmbangan sekaligus menentukan keputusan yang akan diambil dalam
memutuskan bagaimana bentuk pengembangannya.
Selanjutnya Proses pemutusan hubungan karyawan melibatkan fungsi-fungsi manajemen.
Bagaimana perencanaan proses pemutusan hubungan kerjanya, syarat apa yang harus
dipenuhi dalam mengambil keputusan pemutusan hubungan kerja. Bagaimana bentuk
pengorganisasiannya, siapa yang melakukan monitoring terhadap proses pemutusan hubungan
kerja dan bagaimana bentuk evaluasinya.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 /
28
Figure 5
Fungsi manajemen dan manajemen SDM

Manajemen Sumber Daya Keuangan


Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen keuangan yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber permodalan. Sumber dana memerlukan perencanaan yang benar untuk
memperoleh sumber dana yang memberikan efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Sumber
dana dapat berasal dari dalam dan sumber dana yang berasal dari luar . Kedua, kegiatan
Pengelolaan keuangan, berkaitan dengan pengorganisasian (organizing) pengelolaan
keuangan. Ketiga Kegiatan pertanggungjawaban keuangan berkaitan dengan pengawasan
pengelolaan keuangan (monitoring dan evaluating) penggunaan dana keuangan. Perencanaan
dan pengorganisasin dan pengeturan serta pengawasan yang benar akan menciptakan
pengelolaan keuangan yang menimbulkan efektifitas dan efisiensi pencapai tujuan
perusahaan/organisasi.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 /
28
Figure 6
Fungsi Manajemen dan manajemen Keuangan

Manajemen Operasional
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen operasional yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber bahan berkaitan dengan pengaturan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
dan kaulitas bahan baku yang dibutuhkan Kedua, Kegiatan Proses Produksi, berkaitan
dengan metode yang digunakan dalam proses produksi serta berkaitan dengan proporsi
penggunaan teknologi (padat modal) atau penggunaan manual (padat karya) Ketiga Kegiatan
Hasil produksi berkaitan dengan juml;ah produksi dan kualitas produk ( barang dan jasa).
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan operasional perusahaan
akan berjalan secara efektif dan efisien.

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 /
28
Figure 7
Fungsi Manajemen dan Manajemen Operasional

Manajemen Pemasaran (Marketing)


Diantara ke empat pilar manajemen dalam organisasi, pilar Marketing memiliki paling banyak
kegiatan didalamnya, karena kegiatan marketing dimulai dari awal yaitu penentuan tujuan
organisasi atau perusahaan semuanya melibatkan kegiatan marketing. Terdapat 7(tujuh)
kegiatan utama dalam pilar manajemen pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran
(marketing mix) yaitu pertama, kegiatan produksi (product). Kedua, Kegiatan Penetapan
harga produk (Pricing) Ketiga, kegiatan pengenalan hasil produk (promoting), ke empat
kegiatan pendistribusian produk (Place), Ke lima Kegiatan penggorganisasi pelaku kegiatan
(people) Keenam kegiatan Pelaksanaan kegiatan (Process) dan ketujuh, kegiatan penampilan
usaha (physical evidence). Tiga kegiatan terakhir berlaku bagi perusahaan yang bergerak di
bidang jasa.
Kegiatan Produk (product) merupakan kegiatan penciptaan (creating) produk. Didalamnya
terkait dengan kualitas produk, desain produk, jenis produk, feature produk, daya tahan dan
lain-lain. Kegiatan Penetapan harga (pricing) terkait didalamnya adalah harga produk itu
sendiri, cara pembayaran, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan produk. Kegiatan
promosi (promotion) terkait didalamnya kegiatan memperkenalkan (communicating) yang
berupa periklanan (advertising), personal selling, direct marketing, publicity-kesemuanya
disebut dengan bauran promosi(marketing mix), Kegiatan Place terkait didalamnya adalah

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 /
28
tempat atau lokasi penjualan, cara penyampaian (delivery), penggunaan saluran distribusi dan
sarana pengiriman. Kegiatan Proses (process) terkait dengan peroses penyampaian produk
yang berbentuk jasa, karena proses jasa adalah produk jasa itu sendiri,cara
penyampaian,kualitas layanan penyampaian produk jasa dan performance penyampaian jasa.
Kegiatan People adalah pelaku usaha yang terlibat didalamnya, seperti pemilik,
penyelenggara, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan bukti fisik (physical
evidence) terkait didalamnya adalah bukti phisyk dimana kegiatan usaha dilakukan, seperti
penampilan gedung, pakaian seragam, dan peralatan serta fasilitas yang digunakan.
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan kegiatan pemasaran
yang akan berjalan secara efektif dan efisien.

Figure 8
Fungsi Manajemen dan Manajemen Pemasaran

Perubahan dalam Marketing

Di bidang marketing dinamika perubahan terjadi dengan sangat cepat. Pardigma lama
menyatakan bahwa konsumen lebih cenderung memilih produk yang kuat dan tahan lama,
paradigm ini mendorong perusahaan berlomba-lomba membuat produk sesuai dengan
keinginan konsumen. Paradigam ini disebut dengan orientasi produk. Logikanya disusun
berdasarkan logika produsen. Para produsen menganggap bahwa konsumen mencari produk
yang berkualitas terutama untuk produk-produk yang bersifat tangibles (baca: Louch dalam
service dominant logic). Belakangan sekitar era 90an paradigm ini bergeser kearah

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 /
28
munculnya permintaan konsumen yang mengarah kepada kebutuhan akan layanan
jasa.Paradigma ini didominasi oleh pepatah lama bahwa konsumen adalah Raja, para
konsumen tidak saja membutuhkan barang akan tetapi juga layanan yang dapat memberikan
kenyamanan perasaan tanpa terlalu peduli terhadap kualitas barangnya. Perubahan ini disebut
dengan service dominan logic. Orientasi konsumen bergeser dari kebutuhan kualitas barang
menjadi kebutuhan rasa nyaman menegkonsumsi produk yang diinginkan. Perubahan ini
mendorong pula perubahan persepsi dari produsen untuk mengubah pola pikirnya dari
orientasi produsen menjadi orientasi kepada pembeli atau konsumen.
Perubahan paradigma dalam marketing tidak hanya terjadi pada orientasi barang menjadi
orientasi jasa, namun perubahan juga pada metode transaksi. Transaksi bergeser secara
evolusi dari transaksi tradisional dengan ciri utama tatap muka penuh, dan adanya proses
tawar menawar, bergeser menjadi transaksi semi tradisional yaitu menghilangkan proses
tawar menawar dan mengurangi proses transaksi tatap muka. Perubahan dapat terlihat dalam
pasar swalayan yang secara drastis muncul di era tahun 80an di Indonesia. Perubahan ini
memunculkan pelopor pasar swalayan seperti Gelael, Hero dan Golden Truly, kemudian
muncul generasi akuisisi seperti Giants, Carrefour, dan Hypermart.

Perubahan paradigma dalam marketing tidak hanya terjadi pada model transaksi, namun juga
terjadi perubahan pada metode pembayaran.Perubahan proses pembayaran berawal dari
sistem barter di mana pembayaran transaksi dilakukan dengan pembayaran barang.
Kesepakatan merupakan hal yang sangat prinsip dalam sistim barter. Namun demikian
sistem barter menghadapi hambatan disebabkan karena dua hal yaitu, pertama, barter hanya
terjadi jika timbul adanya kesamaan keinginan dua pihak yang berbeda yang disebut dengan
double coincidence of wants, tanpa adanya prasyarat ini barter tidak terjadi. double
coincidence of wants, adalah adanya kesamaan keinginan dua pihak yang berbeda terhadap
barang yang akan di pertukarkan, misalnya seorang memiliki seekor kambing ingin memiliki
sebuah sepeda, maka yang bersangkutan harus mencari seseorang yang memiliki sepeda dan
ingin memiliki seekor kambing demikian sebaliknya. Jika keduanya bertemu apakah dengan
serta merta langsung terjadi pertukaran?, belum tentu karena adanya hambatan kedua yaitu
kesepakatan nilai. Nilai seekor kambing apakah dianggap sepadan dengan sebuah sepeda. Jika
keduanya tiba pada kesepakatan nilai maka akan terjadi transaksi, sebaliknya jika tidak terjadi
kesepakatan maka transaksi gagal dicapai.

Kedua hambatan tersebut mendorong masyarakat untuk mencari sistem pembayaran yang
lebih mudah dan dapat mengatasi kedua hambatan tersebut. Maka muncullah apa yang

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 /
28
disebut dengan sistem pembayaran dengan cash, atau penggunaan mata uang yang diterima
semua pihak. Penggunaan mata uang menghilnagkan hambatan barter. Penggunaan uang fisik
sebagai alat transaksi berlangung hingga munculnya sistem pembayaran dengan transfer yang
menghilangkan hambatan dalam sistem pembayaran dengan cash yang mengandalkan
pembayaran uang secara fisik.
Sistem pembayaran secara cash mengalami perubahan dengan munculnya sistem transfer
sebagai upaya untuk menghilangkan sistem pembayaran yang harus membawa uang secara
tunai.Sistem transfer sudah mulai memanfaatkan teknologi komunikasi dimana bentuk fisik
uang cash tidak lagi dikirim. Pengiriman fisik mengalami hambatan terutama dalam hal
keamanan, dengan munculnya sistem transfer hambatan keamanan dapat diatasi diganti
dengan kepercayaan (trust). Belakangan sistem pembayaran semakin berkembang dengan
munculnya sistem pembayaran dengan uang elektronik atau E money . Sistem ini mendorong
munculnya pola pembayaran dengan E-wallet, seiring dengan perubahan dalam sistem
transaksi.

Definisi:

Marketing is the activity conductedby organizations and individuas, that operates through a
set of institutions and processs for creating, communicating, delivering, and exchanging
market offerings that have value for costumers, clients marketers and society at large
(AMA:2007)

Sebagaimana prinsip manajemen, marketing juga menganut prinsip menetapkan tujuan


terlebih dahulu kemudian melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengaturan dan
pengawasan yang didalam istilah pemasaran disebut dengan creating (menghasilkan produk),
communicating (memperkenalkan produk), delivering (menyampaikan produk) dan
exchanging (mempertukarkan produk dengan harga yang disepakati). Marketing juga dapat
diartikan sebagai the art and science of choosing target market and getting, keeping, through
creating, delivering, communicating superior customer value (Kotler and Keller,2009)

Dari pengertian tersebut di atas dapat dibuat rangkuman bahwa marketing adalah suatu proses
kegiatan untuk menghasilkan produk (product) memperkenalkan produk (Promotion),
menyampaikan produk (place) serta mempertukarkan produk dengan harga yang disepakati
(Price). Agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang dinginkan secara efektif dan
efisien maka proses marketing dimulai dengan melakukan pemahaman terhadap kebutuhan
(needs), keinginan (wants) dan harapan (expectation/ desire) target yaitu konsumen. Tujuan
perusahaan adalah memperoleh keuntungan (profit) dan perusahaan berlangsung secara terus
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 17 /
28
menerus (sustainable),hal ini sejalan dengan tujuan didalam marketing yaitu memperoleh
konsumen (getting), menjaga (keeping) dan menumbuhkan (growing) konsumen dari
consumer menjadi customer sampai menjadi client atau partner. Meningkatkan level
konsumen dari pembeli sekali menjadi pelanggan sampai kepada pelanggan loyal merupakan
salah satu tujuan antara dari manajemen marketing, sebelum mencapai tujuan akhir yaitu
profit and sustaible. Pelanggan yang loyal akan memberikan berbagai kemanfaatan bagi
perusahaan, seperti; 1) pelanggan melakukan pembelian atau kunjungan berulang, 2)
pelanggan merekomendasikan perusahaan secara positif kepada pelanggan lain, sehingga 3)
perusahaan dapat mengurangi biaya promosi, terdapat kepastian pembeli atau pengunjung.

Mencapai tujuan secara efektif dan efisien dalam marketing, harus dilakukan dengan
menganut paradigma baru manajemen yaitu berangkat dari akhir mundur kedepan. Marketing
menetapkan tujuan yang disebut dengan target. Pemahaman target merupakan hal yang
prinsip dalam mencapai keberhasilan manajemen marketing. Marketing berangkat dari
pemahaman terhadap Kebutuhan (needs) Keinginan (wants) dan Harapan (expectation) target,
langkah selanjutnya perusahaan menciptakan produk (creating product) menetapkan harga
(price) memperkenalkan (promotion) dan menyampaikan (place). Ke empat Ps yang
disebutkan terakhir dinamakan dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix)

Sebagian orang yang menganggap pemasaran sama dengan penjualan atau periklanan,
padahal periklanan dan penjualan hanyalah bagian dari pemasaran. Pemasaran perlu dipahami
dalam arti yang lebih luas, yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Tjiptono (2009),
pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan
eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan
eksternal.

Pemasaran bertujuan untuk menarik pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan,
oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Menurut Kotler dan Keller, manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam
sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan
pihak lain. Karenanya kita memandang managemen pemasaran (Marketing Management)
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelangga yang unggul. inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 18 /
28
konsumen (Kotler dan Keller,2009), Dalam kegiatan pemasaran ada 10 tipe entitas yang
dipasarkan yaitu sebagai berikut: 1. Goods; Organization, Service, Information, Idea, Even,
Experience, Place, Properties, Persons (Gossieepp- dibahas lebih lanjut pada product
classification)

Konsep Inti Pemasaran

Untuk memahami fungsi pemasaran, kita perlu memahami serangkaian konsep inti dalam
pemasaran. Beberapa konsep inti dalam pemasaran diantaranya adalah : 1. Kebutuhan,
Keinginan, dan Permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Kebutuhan akan
menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu. Permintaan adalah keinginan akan
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. 2. Pasar Sasaran,
Positioning dan Segmentasi. Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam
satu pasar. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi pasar ke dalam segmen-segmen.
Mereka mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompokpembeli yang berbeda
yang mungkin lebih menyukai bauran produk dan jasa yang beragam 3. Penawaran dan
Merek. Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi dan pengalaman.
Merek adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui 4. Nilai dan Kepuasan. Nilai
mencerminkan sejumlah manfaat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya
yang dipersepsikan oleh pelanggan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang
kinerja produk anggapannya (atau hasil ) dalam kaitannya dengan ekspektasi. 5. Saluran
Pemasaran. Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran
pemasaran yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi dan saluran layanan. 6. Rantai
Pasokan ( Supply Chain ). Rantai pasokan adalah saluran yang lebih panjang yang
membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir dihantarkan ke
pembeli akhir. 7. Persaingan. Persaingan mencakup semua penawaran dan produk substitusi
yang ditawarkan oleh pesaing baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin
dipertimbangkan oleh seorang pembeli. 8. Lingkungan Pemasaran. Lingkungan pemasaran
terdiri dari lingkungan tugas ( perusahaan, pemasok, distributor, dealer dan pelanggan
sasaran) dan lingkungan demografis ( lingkungan ekonomi, fisik, teknologi, politik-hukum
dan sosial budaya )

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 19 /
28
Manajemen Strategis dan Strategi Marketing

Konsep Porter’s Five Forces merupakan salah satu konsep yang dianggap cocok dalam
mediskusikan manajamen strategi, hal ini disebabkan karena salah satu tujuan utama
perusahaan menyusun strategi adalah untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lain
agar dapat survive dan sustainable dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya.
Konsep yang dikemukakan oleh Porter menunjukkan bahwa ancaman terhadap
keberlangsungan perusahaan berasal dari 4(empat) penjuru lingkungan perusahaan,yaitu
Supplier power, Buyer power, Substitution Power dan New Entry.

Supplier power sangat mempengaruhi peruusahaan karena output perusahaan tergantung


kepada kualitas supplier, terutama pada perusahaan jasa seperti jasa kesehatan. Salah satu
karaktersitik dari perusahaan jasa adalah proses dimana proses melibatkan antara produsen
dan konsumen secara langsung dan supplier perusahaan jasa adalah people itu sendiri. Bagi
Rumah sakit yang merupakan industri Major Service with accompany by a minor tangible
good, people adalah supllier utama, seperti Dokter,Perawat, Tenaga medis lainnya
memiliki bargaining power yang cukup kuat dalam mempengaruhi manajemen
perusahaan, semakin tinggi kualifikasi people semakin besar bargaining power yang

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 20 /
28
dimiliknya. oleh karena itu manajemen rumah sakit sangat perlu memiliki strategi yang
kuat dalam melakukan relation dengan supplier
Konsumen Power, Konsumen adalah raja demikian prinsip dalam melayani konsumen.
Konsumen memiliki kekuatan untuk memilih atau meninggalkan perusahaan,kalau supplier
adalah cost bagi perusahaan maka konsumen adalah revenue bagi perusahaan, semakin
banyak konsumen cenderung semakin menambah revenue, semakin loyal konsumen tingkat
kepastian penerimaan semakin tinggi. Bagi Rumahsakit konsumendapat berbentuk
individusebagaipasien dapat pula berbentuk korporate atau perusahaan.Manajemen
Rumah sakit perlu menyusun strategi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen
kepada rumah sakit.
Threat of Substitution, berbeda dengan pesaing, substitution merupakan unit atau lembaga
yang memiliki kegiatan yang mirip dengan kegiatan utama perusahaan, keberadaannya
sewaktu-waktu dapat menjadi pilihan bagi supplier atau konsumen jika perusahaan utama
(focal company) tidak dapat memberikan output yang diharapkan oleh konsumen. Bagi
rumah sakit klinik pengobatan alternative merupakan substituition. Bagi individu dokter,
perawat dapat digantikan oleh mantra atau individu yang dapat memberikan pengobatan
dengan metode yang berbeda dengan tenaga medis. Keberadaan kelompok ini dapat
menjadi ancaman bagi perusahaan jasa kesehatan. Manajamen rumah sakit dapat
menjadikan kelompok subtitusi ini dari ancaman menjadi peluang, sehingga mereka
berubah menjadi pendukung manajemen rumah sakit.
Threat of New Entry, Hal yang paling perlu di wasapadai oleh banyak perusahaan teruatama
perusahaan yang bergerak pada industri jasa, adalah munculnya pendatang baru yang dapat
menggeser kedudukan perusahaan yang sudah exist. Saat ini banyak perusahaan yang collapse
karena munculnya pendatang baru yang menggeser kedudukan perusahaan lama. BAnyak
perusahaan yang tiba-tiba menghilang hanya dalam periode waktu singkat setelah munculnya
pendatang baru. Seperti kehadiran transportasi online menggeser kedudukan transportasi
konvensional. Alat komunikasi seperti Koran, telpon statis, tergeser dengan munculnya
internet, cellular phone. Ancaman new entry agak susah diantisipasi karena pendatang baru
ini pada umumnya muncul dari perusahaan yang memiliki kegiatan yang sama dengan
perusahaan lama hanya dengan manajemen yang lebih baik dengan menggunakan teknologi
yang lebih maju dan memberikan keuntungan bagi konsumen dan supplier.
Bagi rumah sakit munculnya group-group rumahsakit yang memiliki permodalan yang lebih
kuat merupakan ancaman serius bagi rumahsakit yang tidak memiliki kekuatan

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 21 /
28
sumberdaya.strategi cooperative perlu sekali disusun agar dapat bertahan dalam menghadapi
munculnya pendatang baru.
Competitive Rivalry: Jika ancaman pendatang baru pada umunya berasal dariperusahaan
yang memiliki kegiatan yang sama dengan perusahaan induk, maka pesaing adalah
perusahaan yang menggabungkan antara pendatang baru dan substitution, Pesaing dapat
berbentuk perusahaan sejenis tapi dapat juga perusahaan pengganti atau gabunan keduanya.
Bagi rumah sakit ancaman dapat dari rumah sakit dengan tipe yang sama atau tipe yang
berbeda namun dengan inovasi-inovasi baru, merupakan pesaing bagi rumahsakit yang
sudah ada.
Hal-hal tersebut diatas merupakan salah satu pemikiran yang menyebabkan munculnya
konsep-konsep manajemen strategi. Manajemen Perusahaan berusaha untuk mempelajari
karakteristik dari setiap ancaman baik yang berasal dari dalam maupun ancaman yang berasal
dari luar perusahaan.

Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai
(Hitt,at al, 1997). Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan
(formulating) penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa
datang (Umar, 1996). Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan manajerial dan
kegiatan untuk menetapkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang Strategic
management is a set of managerial decisions and action that determines the long run
performance of a corporate (Wheelen and Hunger, 2012).Manajemen strategi adalah seni
dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan (Art & science of
formulating, implementing, and evaluating, cross-functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives, David,F,and David 2010)

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 22 /
28
Model Managemen Strategis

Manajemen strategi merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka panjang
yang berorientasi ke masa depan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan
secara jangka panjang (sustainabilities). Rancangan yang bersifat umum tidak berarti bahwa
tidak ada tindakan rinci dan spesifik yang biasanya dirumuskan dalam suatu program kerja
selanjutnya program-program kerja tersebut harus dirumuskan dalam rencana strategis dengan
jangka waktu tertentu dan indikator pencpaian kinerja (Key Performance Indikator).
Kegagalan dalam merumuskan ukuran kinerja yang sesuai, seringkali menjadi penyebab
kegagalan organisasi dalam mencapai Visi, Misi Tujuan dan Sasaran (VMTS).
Secara umum ada 4(empat) tahapan dalam MODEL manajemen strategis yang merupakan
proses berlanjut dan bersifat melingkar. yaitu:
a. Environmental scanning
b. Strategy formulation,
c. Strategy implementation
d. Evaluation and control

Figure 1.2
Tahapan dalam proses Manajemen Strategis
(sumber: Wheelen & Hunger 2006)

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 23 /
28
a. Environmental scanning is the monitoring, evaluating and disseminating of
informations from the external and internal environment to key people within the
corporation(Wheelen and Hunger, 2012) ; Pengamatan lingkungan merupakan
kegiatan penagwasan, penilaian dan penyebaran informasi yang diperoleh dari luar
dan dari dalam lingkungan perusahaan yang disampaikan kepada pimpinan dalam
perusahaan, dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor strategis yang ada didalam
dan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi perusahaan diwaktu yang akan
datang.cara yang paling sering dilakukan dalam melakukan scanning lingkungan
adalah melalui SWOT analysis.Swot adalah singkatan dari Strenght (kekuatan),
Weakneses (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threats (ancaman) yang
merupakan faktor strategi bagi perusahaan. Faktor lingkungan ekternal merupakan
variabel-variabel yang termasuk ke dalam Opportunity (peluang) dan Threats
(ancaman).
Sebelum perusahaan menyusun strategi langkah pertama yang harus dilakukan adalah
melakukan scanning lingkungan eksternal, karena faktor eksternal ini yang seringkali
terabaikan padahal paling memberikan tekanan kepada perusahaan. Hal yang termasuk
ke dalam faktor lingkungan eksternal:
1. Economic forces,
2. Technological forces
3. Political-legal forces
4. Socio cultural forces
Tabel 1. Faktor- Lingkungan Eksternal
Economic Technological Political-Legal Sociocultural

GDP trends Research and Antitrust regulation Lifestyle changes


Development
Interest Rate Patent Protection Environmental Career expectation
protection
Money Suplly New Product Global Warming Growth rate
population
Inflation rates Internet availability Trade regulation Health care
Unemployments Telecomunication Tax Laws Life expectation
level
Wage/Price control Computer activity Outsourcing Birthrates
regulation
Sumber: (Wheelen and Hunger, 2012)
2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk
mengefektifkan kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi penentuan misi perusahaan,
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 24 /
28
penentuan tujuan-tujuan yang dapat dicapai, pengembangan strategis, dan penetapan
pedoman kebijakan.
Misi Misi organisasi adalah tujuan atau alas an mengapa organisasi hidup. Pernyataan
misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan mendasar dan unik yang
membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan mengidentifikasikan
jangkauan operasi perusahaan dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.
Tujuan Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang
akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
memungkinkan. Istilah sasaran (goal) sering rancu dengan tujuan (objective). Sasaran
adalah pernyataab terbuka yang berisi satu harapan yang akan diselesaikan tanpa
perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu penyelesaian.
Strategi Strategi perusahaan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
baimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya.
Kebijakan Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan
organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman luas yang
menghubungkan permusan tujuan dan implementasi
3. Implementasi Strategi (strategy implementation)
Impelemtasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan
kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan
prosedur.
Program Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang
diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
Anggaran Adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uan, setiap program
akan dinyatakan secara rinci dalam biaya yang dapat digunakan oleh manajemen
untuk merencanakan dan mengendalikan.
Prosedur Kadang disebut sebagai Standard Operating procedures (SOP). Prosedur
adalah system langkah-langkah ataui teknik-teknik yang berurutan yang
menggambarkan secara rinci bagaimana sustu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
4. Evaluasi dan pengawasan (evaluation and control)
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas
perusahaan dan hasil kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan
dengan kinerja yang diinginkan.
Keunggulan implementasi manajemen strategik dapat dievaluasi dengan menggunakan
tolok ukur sebagai berikut, 1) Profitabilitas,2) Produktivitas, 3) Posisi Kompetitif

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 25 /
28
(market share), 4) Keunggulan Teknologi, 5) Keunggulan SDM, 6) Iklim Kerja, 7)
Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Strategi dalam Pemasaran

Apa itu strategi pemasaran? Pengertian strategi pemasaran adalah upaya menawarkan suatu
produk, baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu
sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi. Pengertian strategi pemasaran juga dapat
diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang
mengetahui hal tersebut. Logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan
nilai dan memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. strategi pemasaran
adalah suatu mindset pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran,
dimana di dalamnya terdapat strategi rinci mengenai pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran, dan budget untuk pemasaran(Kotler and Keller,2009). Menurut Kurtz (2008),
pengertian strategi pemasaran adalah keseluruhan program perusahaan dalam menentukan
target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari marketing
mix; produk, distribusi, promosi, dan harga. alat fundamental yang dirancang untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan
melewati pasar yang dimasuki, dan progam pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
target tersebut (Tjiptono,2012). Strategi pemasaran adalah sesuatu yang melingkupi semua
sistem yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
hingga mempromosikan dan menyalurkan produk (barang atau jasa) yang dapat memuaskan
konsumen(Stanton, 2002)

Secara garis besar ada 4 fungsi strategi pemasaran, diantaranya: 1) Meningkatkan


Kemampuan prediksi, melalui strategi yang dibangun perusahaan memiliki kemampuan
memperikrakan hal–hal yang berkaitan dengan antisipasi kedepan, melalui inviasi-inovasi dan
kreativitas kegiatan. 2) Koordinasi kegiatan marketing yang lebih efektif, dengan strategi
perusahaan mampu melakukan alokasi sumberdaya secara lebih tepat sasaran.3)
Merumusakan tujuan perusahaan; melalui strategi perusahaan mampu merumuskan tujuan
perusahaan yang akan dicapai jangka pendek maupun jangka panjang secara sistematis. 4)
Pengawasan; melalui strategi pemasaran perusahaan memiliki standar prestasi kerja para
anggotanya, sehingga pengawasan kegiatan dapat dilakukan secara efektif.

=========hsm======

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 26 /
28
Tugas:
1. Jelaskan bagaimana kaitan antara manajemen, Manajemen Pemasran dan
Manajemen strategis
2. Jelaskan mengapa organisasi/perusahaan seperti rumah sakit perlu memahami
manajemen strategis

Quiz:
1. Manajemen yang berorientasi kepada kreativitas termasuk ke dalam phase
manajemen :
a. Inovatif
b. Bureaucratic
c. Total Quality Management

2. Fungsi Manajemen menetapkan tugas dan tanggungjawab :


a. Fungsi Planning
b. Organizing
c. Actuiting

3. Strategic Management berkaitan erat dengan :


a. Short term Strategy
b. Middle range strategy
c. Longterm strategy

4. Design on strategy merupakan kegiatan :


a. Strategy formulation
b. Strategy implementation
c. Analyzing current situation

1. Prinsip dasar pemasaran adalah memenuhi :


a. Kebutuhan, Keinginan, dan Harapan Konsumen.
b. Produk, Jasa dan Keinginan
c. Kebutuhan dasar konsumen

Hasyim/Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 27 /
28

Anda mungkin juga menyukai