MODUL SESI 9
MANAGEMENT PERSPECTIVE OVERTIME
STRATEGIC MANAGEMENT MODEL
MARKETING STRATEGI
DISUSUN OLEH
Dr. HASYIM, MM.,M.Ed
1163
TEAM DOSEN
Perkembanngan Konsep Manajemen saat ini telah tiba pada era innovasi, yaitu era dimana
kreativitas menjadi motor penggerak sendi-sendi perusahaan/organisasi mulai dari kreativitas
bidang produksi, keuangan, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan
pengorganisasi sampai kepada monitoring dan evaluasi telah mengalami perkembangan yang
sangat signifikan. Perilaku innovative (innovative work behavior) di dalam organisasi
menjadikan perusahaan dapat mencapai angka profit yang fantastis, sampai menjadi
unicorn.atau bahkan decacorn.
Innovative work behavior adalah sebuah perilaku dari para pekerja dimana mereka melakukan
berbagai macam rangkaian kegiatan kerja yang dilakukan secara bertahap dengan melibatkan
proses berfikir secara kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kinerja seefektif mungkin, dengan menciptakan, mengembangkan, memperbaharui, dan
menerapkan ide-ide baru dengan tujuan dapat meningkatkan kinerja dan perilaku kerja yang
positif baik bagi pribadi, kelompok, maupun organisasi (Jong & Hertog, 2010)
Seiring dengan itu pengertian perilaku inovatif adalah perilaku individu dalam ruang lingkup
kerjanya, dimana individu tersebut berusaha untuk mencapai proses tahap pengenalan atau
Manajemen pada era sebelumnya bergerak pada tata aturan yang jelas bahkan sedikit kaku
(rigid) terpaku pada statuta yang disusun oleh perusahaan seperti halnya pada era
birokrasi,yang menyusun tugas dan tanggungjawab pada serangkaian birokrasi yang memiliki
alur-alur kegiatan baik secara vertical maupun secara horizontal.
Era ini kemudian berubah pada penggunaan konsep-konsep ilmiah yaitu pada era system
thinking, selanjutnya memasuki era quality management,dimana segala sesuatunya dievaluasi
dengan mengacu kepada pencapaian mutu. Saat ini manajemen memasuki era baru yaitu era
inovasi, yaitu era dimana kebebasan berinprovisasi mengikuti perkembangan menjadi tulang
punggung dinamika perusahaan/organisasi. Para pengolola perusahaan/organisasi bergerak
secara dinamis mengikuti trend keinginan para konsumen atau pemangku kepentingan.
pendapatan. Air Asia memelopori munculnya sistem low cost carrier, dengan memotong
Perkembangan yang paling signifikan dalam dunia manajemen adalah perubahan pola pikir
yang semula berangkat dari pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan, berubah
menjadi penetapan tujuan terlebih dahulu kemudian melakukan alokasi sumberdaya. Pola
pikir seperti ini ternyata dapat membuktikan terjadinya efektifitas dan efisiensi, dan
menghindari terjadinya pemborosan sumber daya (inefisiensi dan inefektivitas)
Sama dengan seluruh mahluk didunia manusia senantiasa melakukan kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Dalam melaksanakan kegiatannya manusia memiliki sumber
daya untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Permasalahannya adalah mencapai tujuan
dengan berawal dari keinginan si pelaku sering mengalami hambatan, bahwa apa yang
menjadi tujuan sering tidak tercapai atau jika tercapai maka tidak tepat guna dan hasil guna
(efektif dan efisien).
Paradigma ini sebenarnya bukan hal baru akan tetapi baru dibukukan dalam suatu bentuk teori
yang dikemas dalam teori manajemen baru. Sejak awal para pelaku kegiatan pada dasarnya
menetapkan tujuan terlebih dahulu kemudian selanjutnya melakukan menetapkan sumber
daya yang dibutuhkan. Sebagai contoh pembangunan sebuah gedung, para arsitek terlebih
dahulu menyusun kerangka konsep dengan menetapkan bentuk gedung, maksud dan tujuan
pembangunan gedung selanjutnya menetapkan sumber daya yang diperlukan melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan.
Dalam rangka mencapai tujuan secara efisien dan efektif diperlukan berbagai kegiatan yang
harus dilakukan yang di dalam manajemen di sebut sebagai fungsi–fungsi manajemen. Para
ahli yang menguraikan tentang manajemen berbeda-beda dalam menjelaskan fungsi-fungsi
manajemen ada yang sedikit karena merangkum berbagai fungsi dalam suatu pengertian, ada
pula yang menguraikan secara detail, namun pada dasarnya mereka sepakat bahwa fungsi-
Dari caption di atas kita dapat melihat bahwa selama jarak waktu 10 tahun antara Robbins P
and Coulter (2002) dan Daft,LR (2012) memberikan pengertian manajemen yang tidak terlalu
jauh berbeda. Pertama menyoroti manajemen dalam setting pekerjaan (work activities) atau
organisasi sementara ahli lainnya menyoroti dalam konteks proses (the attainment of goals)
(Daft,2012), namun demikian keduanya sepakat bahwa manajemen adalah upaya mencapai
suatu tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Kedua jargon tersebut sama-sama
mengusung pengertian perbandingan antara input dengan output, yang satu melihat
perbandingan input dengan output dari sisi pengeluaran biaya dan pendapatan yang diperoleh
(efisien) sementara yang satunya memandang dari sisi perbadingan input waktu dan hasil
yang diperoleh (efektif), sermakin sedikit biaya (cost) dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan yang lebih besar disebut dengan efisien, sebaliknya semakin besar perbandingan
porsi biaya yang dikeluarkan terhadap pendapatan semakin tidak efisien. Demikian pula
sermakin sedikit waktu (cost) dikeluarkan untuk memperoleh hasil yang lebih besar disebut
dengan efektif, sebaliknya semakin banyak perbandingan porsi waktuyang dikeluarkan
terhadap pendapatan semakin tidak efektif
Planning diartikan sebagai penetapan tujuan dan cara mencapainya (select goals and ways to
attaint them),melalui kegiatan perencanaan suatu organisasi atau perusahaan memilih dan
menetapkan bentuk usaha, tujuan yang ingin dicapai, serta cara untuk mencapai tujuan
tersebut.Penetapan tujuan ini merupakan awal sekaligus akan menjadi arah perjalanan
organisasi. Rencana akan menjadi dasar dilakukannya pembagian tugas, penempatan sumber
daya manusia secara kualitas maupun kuantitas, selanjutnya perencanaan juga menjdai dasar
penilaian apakah tujuan organisasi tercapai atau tidak dalam kegiatan evaluasi.
Organizing: diartikan sebagai kegiatan menetapkan tugas dan tanggungjawab untuk
dilaksanakan dan diselesaikan (assigning responsibility for task accomplishment) pada
kegiatan ini dilakukan pengaturan siapa melakukan apa, bagaimana melakukan dan kapan
dilakukan. Kegiatan ini merupakan rincian mengikuti rencana yang ditetapkan sebelumnya.
Pada kegiatan ini peranan pimpinan dibutuhkan untuk memberikan pembagian tugas dan
memilih siapa yang pantas melakukan tugas tersebut dengan mendasarkan penilain pada
kemampuan, kualifikasi serta sikap dan motivasi sumberdaya manusia yang dimiliki.
Leading: diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi dan memotivasi karyawan untuk
melakukan tugas dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya.dalam upaya mencapai
tujuan yang ditetapkan (the use of influence employee to achieve organizational goals). Selain
pengertian diatas leading juga berarti membangun budaya, nilai dan norma dalam organisasi
serta mekomunikasikan tujuan organisasi kepada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat
dalam organisasi/perusahaan. Orang yang memegang tugas tersebut di atas disebut sebagai
leader. Leader dalam suatu perusahaan memiliki jenjang yang berbeda-beda mulai dari
leader pada level paling atas seperti CEO, direktur, sampai kepada leader pada level paling
Figure 3
Alasan Perlunya Manajemen
Figure 4
FungsiFungsi Manajemen dan 4 pilar manajemen
Secara umum sebuah organisasi memiliki 4(empat) pilar yang merupakan komponen utama
yang menyebabkan suatu organisasi dapat bergerak melaksanakan kegiatannya sebagai upaya
mencapai tujuannya, yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan,
Manajemen Operasional dan Manajemen Pemasaran (Marketing Management).
Manajemen Operasional
Terdapat 3(tiga) kegiatan utama dalam pilar manajemen operasional yaitu pertama, kegiatan
penyediaan sumber bahan berkaitan dengan pengaturan jumlah bahan baku yang dibutuhkan
dan kaulitas bahan baku yang dibutuhkan Kedua, Kegiatan Proses Produksi, berkaitan
dengan metode yang digunakan dalam proses produksi serta berkaitan dengan proporsi
penggunaan teknologi (padat modal) atau penggunaan manual (padat karya) Ketiga Kegiatan
Hasil produksi berkaitan dengan juml;ah produksi dan kualitas produk ( barang dan jasa).
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan(leading), pengawasan
(monitoring) dan penilaian (evaluating) yang baik akan menciptakan operasional perusahaan
akan berjalan secara efektif dan efisien.
Figure 8
Fungsi Manajemen dan Manajemen Pemasaran
Di bidang marketing dinamika perubahan terjadi dengan sangat cepat. Pardigma lama
menyatakan bahwa konsumen lebih cenderung memilih produk yang kuat dan tahan lama,
paradigm ini mendorong perusahaan berlomba-lomba membuat produk sesuai dengan
keinginan konsumen. Paradigam ini disebut dengan orientasi produk. Logikanya disusun
berdasarkan logika produsen. Para produsen menganggap bahwa konsumen mencari produk
yang berkualitas terutama untuk produk-produk yang bersifat tangibles (baca: Louch dalam
service dominant logic). Belakangan sekitar era 90an paradigm ini bergeser kearah
Perubahan paradigma dalam marketing tidak hanya terjadi pada model transaksi, namun juga
terjadi perubahan pada metode pembayaran.Perubahan proses pembayaran berawal dari
sistem barter di mana pembayaran transaksi dilakukan dengan pembayaran barang.
Kesepakatan merupakan hal yang sangat prinsip dalam sistim barter. Namun demikian
sistem barter menghadapi hambatan disebabkan karena dua hal yaitu, pertama, barter hanya
terjadi jika timbul adanya kesamaan keinginan dua pihak yang berbeda yang disebut dengan
double coincidence of wants, tanpa adanya prasyarat ini barter tidak terjadi. double
coincidence of wants, adalah adanya kesamaan keinginan dua pihak yang berbeda terhadap
barang yang akan di pertukarkan, misalnya seorang memiliki seekor kambing ingin memiliki
sebuah sepeda, maka yang bersangkutan harus mencari seseorang yang memiliki sepeda dan
ingin memiliki seekor kambing demikian sebaliknya. Jika keduanya bertemu apakah dengan
serta merta langsung terjadi pertukaran?, belum tentu karena adanya hambatan kedua yaitu
kesepakatan nilai. Nilai seekor kambing apakah dianggap sepadan dengan sebuah sepeda. Jika
keduanya tiba pada kesepakatan nilai maka akan terjadi transaksi, sebaliknya jika tidak terjadi
kesepakatan maka transaksi gagal dicapai.
Kedua hambatan tersebut mendorong masyarakat untuk mencari sistem pembayaran yang
lebih mudah dan dapat mengatasi kedua hambatan tersebut. Maka muncullah apa yang
Definisi:
Marketing is the activity conductedby organizations and individuas, that operates through a
set of institutions and processs for creating, communicating, delivering, and exchanging
market offerings that have value for costumers, clients marketers and society at large
(AMA:2007)
Dari pengertian tersebut di atas dapat dibuat rangkuman bahwa marketing adalah suatu proses
kegiatan untuk menghasilkan produk (product) memperkenalkan produk (Promotion),
menyampaikan produk (place) serta mempertukarkan produk dengan harga yang disepakati
(Price). Agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang dinginkan secara efektif dan
efisien maka proses marketing dimulai dengan melakukan pemahaman terhadap kebutuhan
(needs), keinginan (wants) dan harapan (expectation/ desire) target yaitu konsumen. Tujuan
perusahaan adalah memperoleh keuntungan (profit) dan perusahaan berlangsung secara terus
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 17 /
28
menerus (sustainable),hal ini sejalan dengan tujuan didalam marketing yaitu memperoleh
konsumen (getting), menjaga (keeping) dan menumbuhkan (growing) konsumen dari
consumer menjadi customer sampai menjadi client atau partner. Meningkatkan level
konsumen dari pembeli sekali menjadi pelanggan sampai kepada pelanggan loyal merupakan
salah satu tujuan antara dari manajemen marketing, sebelum mencapai tujuan akhir yaitu
profit and sustaible. Pelanggan yang loyal akan memberikan berbagai kemanfaatan bagi
perusahaan, seperti; 1) pelanggan melakukan pembelian atau kunjungan berulang, 2)
pelanggan merekomendasikan perusahaan secara positif kepada pelanggan lain, sehingga 3)
perusahaan dapat mengurangi biaya promosi, terdapat kepastian pembeli atau pengunjung.
Mencapai tujuan secara efektif dan efisien dalam marketing, harus dilakukan dengan
menganut paradigma baru manajemen yaitu berangkat dari akhir mundur kedepan. Marketing
menetapkan tujuan yang disebut dengan target. Pemahaman target merupakan hal yang
prinsip dalam mencapai keberhasilan manajemen marketing. Marketing berangkat dari
pemahaman terhadap Kebutuhan (needs) Keinginan (wants) dan Harapan (expectation) target,
langkah selanjutnya perusahaan menciptakan produk (creating product) menetapkan harga
(price) memperkenalkan (promotion) dan menyampaikan (place). Ke empat Ps yang
disebutkan terakhir dinamakan dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix)
Sebagian orang yang menganggap pemasaran sama dengan penjualan atau periklanan,
padahal periklanan dan penjualan hanyalah bagian dari pemasaran. Pemasaran perlu dipahami
dalam arti yang lebih luas, yaitu suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Tjiptono (2009),
pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan
eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan
eksternal.
Pemasaran bertujuan untuk menarik pembeli dalam mengkonsumsi produk yang ditawarkan,
oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Menurut Kotler dan Keller, manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam
sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan
pihak lain. Karenanya kita memandang managemen pemasaran (Marketing Management)
sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelangga yang unggul. inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan
Hasyim/Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 18 /
28
konsumen (Kotler dan Keller,2009), Dalam kegiatan pemasaran ada 10 tipe entitas yang
dipasarkan yaitu sebagai berikut: 1. Goods; Organization, Service, Information, Idea, Even,
Experience, Place, Properties, Persons (Gossieepp- dibahas lebih lanjut pada product
classification)
Untuk memahami fungsi pemasaran, kita perlu memahami serangkaian konsep inti dalam
pemasaran. Beberapa konsep inti dalam pemasaran diantaranya adalah : 1. Kebutuhan,
Keinginan, dan Permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia. Kebutuhan akan
menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek tertentu. Permintaan adalah keinginan akan
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. 2. Pasar Sasaran,
Positioning dan Segmentasi. Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang dalam
satu pasar. Karenanya, pemasar memulai dengan membagi pasar ke dalam segmen-segmen.
Mereka mengidentifikasi dan membuat profil dari kelompok-kelompokpembeli yang berbeda
yang mungkin lebih menyukai bauran produk dan jasa yang beragam 3. Penawaran dan
Merek. Penawaran dapat berupa suatu kombinasi produk, jasa, informasi dan pengalaman.
Merek adalah suatu penawaran dari sumber yang diketahui 4. Nilai dan Kepuasan. Nilai
mencerminkan sejumlah manfaat baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya
yang dipersepsikan oleh pelanggan. Kepuasan mencerminkan penilaian seseorang tentang
kinerja produk anggapannya (atau hasil ) dalam kaitannya dengan ekspektasi. 5. Saluran
Pemasaran. Untuk mencapai pasar sasaran, pemasar menggunakan tiga jenis saluran
pemasaran yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi dan saluran layanan. 6. Rantai
Pasokan ( Supply Chain ). Rantai pasokan adalah saluran yang lebih panjang yang
membentang dari bahan mentah hingga komponen sampai produk akhir dihantarkan ke
pembeli akhir. 7. Persaingan. Persaingan mencakup semua penawaran dan produk substitusi
yang ditawarkan oleh pesaing baik yang aktual maupun yang potensial, yang mungkin
dipertimbangkan oleh seorang pembeli. 8. Lingkungan Pemasaran. Lingkungan pemasaran
terdiri dari lingkungan tugas ( perusahaan, pemasok, distributor, dealer dan pelanggan
sasaran) dan lingkungan demografis ( lingkungan ekonomi, fisik, teknologi, politik-hukum
dan sosial budaya )
Konsep Porter’s Five Forces merupakan salah satu konsep yang dianggap cocok dalam
mediskusikan manajamen strategi, hal ini disebabkan karena salah satu tujuan utama
perusahaan menyusun strategi adalah untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lain
agar dapat survive dan sustainable dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya.
Konsep yang dikemukakan oleh Porter menunjukkan bahwa ancaman terhadap
keberlangsungan perusahaan berasal dari 4(empat) penjuru lingkungan perusahaan,yaitu
Supplier power, Buyer power, Substitution Power dan New Entry.
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa
yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai
(Hitt,at al, 1997). Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan
(formulating) penerapan (implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan
strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya di masa
datang (Umar, 1996). Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan manajerial dan
kegiatan untuk menetapkan kinerja perusahaan dalam jangka panjang Strategic
management is a set of managerial decisions and action that determines the long run
performance of a corporate (Wheelen and Hunger, 2012).Manajemen strategi adalah seni
dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan (Art & science of
formulating, implementing, and evaluating, cross-functional decisions that enable an
organization to achieve its objectives, David,F,and David 2010)
Manajemen strategi merupakan rencana tindakan yang bersifat umum, berjangka panjang
yang berorientasi ke masa depan yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan
secara jangka panjang (sustainabilities). Rancangan yang bersifat umum tidak berarti bahwa
tidak ada tindakan rinci dan spesifik yang biasanya dirumuskan dalam suatu program kerja
selanjutnya program-program kerja tersebut harus dirumuskan dalam rencana strategis dengan
jangka waktu tertentu dan indikator pencpaian kinerja (Key Performance Indikator).
Kegagalan dalam merumuskan ukuran kinerja yang sesuai, seringkali menjadi penyebab
kegagalan organisasi dalam mencapai Visi, Misi Tujuan dan Sasaran (VMTS).
Secara umum ada 4(empat) tahapan dalam MODEL manajemen strategis yang merupakan
proses berlanjut dan bersifat melingkar. yaitu:
a. Environmental scanning
b. Strategy formulation,
c. Strategy implementation
d. Evaluation and control
Figure 1.2
Tahapan dalam proses Manajemen Strategis
(sumber: Wheelen & Hunger 2006)
Apa itu strategi pemasaran? Pengertian strategi pemasaran adalah upaya menawarkan suatu
produk, baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik tertentu
sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi. Pengertian strategi pemasaran juga dapat
diartikan sebagai rangkaian upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu, karena potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang
mengetahui hal tersebut. Logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan
nilai dan memperoleh keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. strategi pemasaran
adalah suatu mindset pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran,
dimana di dalamnya terdapat strategi rinci mengenai pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
pemasaran, dan budget untuk pemasaran(Kotler and Keller,2009). Menurut Kurtz (2008),
pengertian strategi pemasaran adalah keseluruhan program perusahaan dalam menentukan
target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari marketing
mix; produk, distribusi, promosi, dan harga. alat fundamental yang dirancang untuk mencapai
tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan daya saing yang berkesinambungan
melewati pasar yang dimasuki, dan progam pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar
target tersebut (Tjiptono,2012). Strategi pemasaran adalah sesuatu yang melingkupi semua
sistem yang memiliki hubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
hingga mempromosikan dan menyalurkan produk (barang atau jasa) yang dapat memuaskan
konsumen(Stanton, 2002)
=========hsm======
Quiz:
1. Manajemen yang berorientasi kepada kreativitas termasuk ke dalam phase
manajemen :
a. Inovatif
b. Bureaucratic
c. Total Quality Management