tanggung jawab semua pihak yang ada di dalam lingkungan rumah sakit.
sakit, yaitu tugas memilah limbah medis dan non medis. Hal ini didukung
pula oleh Djohan & Halim (2013), yang menyatakan bahwa tenaga
perawat bertugas memisahkan limbah medis dan non medis di setiap unit
yang ada di rumah sakit (Djohan & Halim, 2013). Pendapat ini didukung
oleh Sudiharti & Solikhah (2012) melalui suatu studi pendahuluan yang
2.2 Perilaku Perawat dalam Memilah Limbah Medis dan Non Medis
2.2.1 Perilaku
A. Konsep Perilaku
karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati baik secara
langsung maupun tidak langsung. Stimulus ini bisa berasal dari dalam diri
(Sunaryo, 2010).
B. Jenis-jenis Perilaku
Perilaku tertutup terjadi bila reaksi terhadap stimulus masih belum dapat
diamati oleh orang lain secara jelas. Respon seseorang masih terbatas
berupa tindakan atau praktik yang bisa diamati orang lain dari luar.
berasal baik dari dalam maupun dari luar subyek. Faktor-faktor ini disebut
perawat mau memilah limbah medis dan non medis karena perawat
a. Pengetahuan (Knowledge)
(Notoatmodjo, 2010)
Misalnya, perawat tahu bahwa limbah medis dan non medis dapat
tentang cara pemilahan limbah medis dan non medis tidak hanya
bagan yang masih ada kaitannya satu sama lain. Indikasi bahwa
medis.
mulai tertarik pada proses pemilahan limbah medis dan non medis.
Perilaku baru atau adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan dan
segera perilaku pemilahan ini tidak akan dilakukan jika atasan dari
(Notoatmodjo, 2010).
b. Sikap (Attitude)
ini adalah sesuatu hal yang penting atau tidak penting dalam upaya
sikap yang utuh (total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini
kurang baik tidak terjadi. Saat proses berpikir ini komponen emosi dan
Hasil penelitian ini didukung pula oleh penelitian dari Maironah, dkk
dengan pilihan jawaban sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3),
wadah atau sarana yang ada dan tidak sesuai untuk membuang
tutup tanpa mengotori tangan, tempat sampah yang terbuat dari bahan
yang cukup kuat, ringan, tahan karat, kedap air, dan mudah
dan safety box untuk menampung limbah tajam (Rohani dan Setio,
2010).
oleh hasil penelitian dari Kusnaryanti (2005) dan Maironah, dkk (2011).
Dua penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat dan
rumah sakit. Namun, hasil penelitian ini ditentang oleh Jasmawati, dkk
manfaat tentang pengolahan limbah yang baik dan juga telah mampu
menyediakan
sarana untuk pengolahan limbah, namun orang tersebut tetap tidak
mengelola limbah dengan baik karena orang yang dipercaya atau orang
limbah yang baik. Contoh ini menjelaskan bahwa seseorang yang menjadi
(Notoatmodjo, 2010).
ada hubungan antara praktik kepala ruangan sebagai role model dengan
Dalam hal pemilahan limbah medis dan non medis, kepala ruangan
menunjukkan cara memilah limbah medis dan non medis secara benar,
medis dan non medis secara benar, memberikan kesempatan pada staf
medis dan non medis, serta memberikan pujian terhadap staf yang