Anda di halaman 1dari 5

PBL MODUL 2

KEHAMILAN REMAJA YANG TIDAK DIKEHENDAKI


KASUS 2

Seorang perempuan umur 22 tahun datang periksakan diri di BKIA yang tidak jauh
dari rumahnya dengan keluhan 2 bulan pertama tidak pernah haid dan perut mebesar.
Dari anamnesis dinyatakan belum menikah. TFU : setinggi Umbilicus. Tanda-tanda
vital T:120/80 mmHg, N : 86 kali/mnt, P : 22 kali / mnt, S: 36 / C. Setelah masuk
bulan ke 3 kehamilan, perempuan tersebut diatas datang lagi dengan keluhan ada
darah keluar dari vagina berwarna merah kehitaman, bergelembung seperti mata ikan
dan sudah berlangsung 3 hari. Pemeriksaan Hb : 10,7 gr/dl, Untuk menegakkan
diagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaannya dari sudut
pandang kedokteran komunitas

KATA SULIT :
-

KATA KUNCI :
1. Seorang perempuan umur 22 tahun
2. keluhan 2 bulan pertama tidak pernah haid
3. perut mebesar.
4. Dari anamnesis dinyatakan belum menikah.
5. TFU : setinggi Umbilicus
6. Tanda-tanda vital T:120/80 mmHg, N : 86 kali/mnt, P : 22 kali / mnt, S: 36 C.
7. Setelah masuk bulan ke 3 kehamilan, perempuan tersebut diatas datang lagi dengan
keluhan ada darah keluar dari vagina berwarna merah kehitaman
8. bergelembung seperti mata ikan dan sudah berlangsung 3 hari.
9. Pemeriksaan Hb : 10,7 gr/dl

RUMUSAN MASALAH :
1. Bagaimana anatomi, fisiologi, histologi sistem reproduksi terkait skenario
2. Bagaimana faktor risiko terjadinya KTD?
3. Apakah pengertian KTD
4. Bagaimana Epidemiologi KTD?
5. Jelaskan karakteristik perilaku berisiko pada remaja!
6. Bagaimana penegakan dx terkait skenario?
7. Penyakit apa saja yang dapat timbul akibat KTD?
8. Bagaimana komplikasi atau akibat yang ditimbulkan dari KTD?
9. Bagaimana penatalaksanaan awal terkait skenario?
10. Apakah komplikasi penyakit dari skenario?
11. Bagaimana Integrasi keilmuan terkait skenario?
12. Bagaimana gambaran klinis dari KTD?
13. Bagaimana peran komunitas dalam pencegahan atau pengendalian KTD?
ANALISIS MASALAH :
1. Anatomi, fisiologi, histologi sistem reproduksi terkait skenario
Anatomi :
- Ovarium terletak pada dinding lateral cavitas pelvis yang merupakan tempat
produksi ovum.
- Tuba uterina / tuba falopii memanjang dari setiap sisi ujung superior corpus
uteri menuju dinding lateral pelvis. Pada ujung tuba uterine terdapat infundibulum
tubae uterinae yang dikelilingi dengan tonjolan seperti jari kecil yang disebut flmbriae
tubae. Medial dari infundibulum tubae uterinae adalah ampulla tubae uterinae dan
isthmus tubae uterinae yang bergabung dengan corpus uteri. Biasanya pembuahan
terjadi di ampulla tubae uterinae.
- Uterus terdiri dari corpus uteri dan cervix uteri, dan ke inferior bergabung
dengan vagina.
- Vagina adalah organ kopulasi pada wanita. Vagina adalah sebuah tabung
fibromusculorum yang dapat melebar, yang memanjang dari perineum melewati dasar
pelvis dan masuk ke dalam cavitas pelvis (Bunga)

Histologi :
Vagina
Vagina adalah suatu struktur fibromuskular yang terbentang dari serviks ke
vestibulum genitalia eksterna. Dindingnya memiliki banyak lipatan dan terdiri dari
mukosa di sebelah dalam, lapisan otot di tengah, dan jaringan ikat adventisia di
sebelah luar. Vagina yang tidak memiliki kelenjar di dindingnya dan lumennya
dilapisi oleh epitel berlapis gepeng. Mukus yang dihasilkan oleh sel-sel di kelenjar
serviks melumasi lumen vagina. Lamina propria yang terletak di atas lapisan otot
polos organ terdiri dari jaringan ikat fibroelastik longgar yang kaya pembuluh darah
Serviks
Kanalis servikalis dilapisi oleh epitel kolumnar tinggi penghasil mukus yang berbeda
dari epitel uterus, yang bersambungan dengannya. Epitel serviks juga dilapisi oleh
kelenjar serviks tubular. Sebagian kelenjar serviks mungkin tersumbat dan
berkembang menjadi kista glandular kecil. Ujung bawah serviks, ostium serviks,
menonjol ke dalam lumen kanalis vaginalis. Epitel silindris kanalis servikalis berubah
mendadak menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk untuk melapisi bagian
vagina di seviks yaitu porsio vagina dan permukaan luar forniks vagina.
Uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan: perimetrium di sebelah luar yang dilapisi oleh
serosa atau adventisia; lapisan otot polos yang tebal yaitu myometrium dan
endomtrium di sebelah dalam. Endometriurn dilapisi oleh epitel selapis yang turun ke
dalam lamina propria untuk membentuk banyak kelenjar uterus (glandulae uterinae).
Endometrium umumnya dibagi menjadi dua lapisan fungsional, yaitu stratum
functionale di luminal dan stratum basale di basal
(Nurul Annisa Amiruddin)

Fisiologi :
Vagina : saluran mengeluarkan lendir uterus, jalan lahir
Serviks : sekret mempermudah sperma masuk ke dalam uterus
Uterus : tempat tumbuh dan berkembangnya janin
(Noerfarida)
2. Faktor Risiko terjadinya KTD
- tingkat pendidikan ibu
- status hidup bersama pasangan
- paritas
- penggunaan kontrasepsi modern
- Internal : kurang pengetahuan ttg kesehatan reproduksi
- eksternal : pergaulan bebas
- kondisi selama kehamilan
- kegagalan KB, tidak menggunakan kontrasepsi 3 bln terakhir
- Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi o Sikap
- Akses terhadap media pornografi
- Pengaruh teman sebaya
- Pola asuh orang tua o Pergaulan bebas
- Kehamilan tidak diinginkan lebih rentan terjadi di daerah perkotaan dibandingkan
daerah pedesaan.
- faktor sosiodemografik
- akses pornografi
- psikis perempuan yang belum siap untuk mengalami kehamilan,
- serta tidak diberikannya hak informasi dan pendidikan seksual pada remaja.
(Annisa Amiruddin, A.Ega, Nurul Annisa, A.Dian, Nur Mutiara, A.Iffah, Khairunnisa)

3. Pengertian KTD
Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) merupakan kondisi kehamilan yang tidak
diharapakan atau diinginkan yang terjadi pada wanita. Pada remaja, kondisi ini terjadi
akibat dari perilaku seksual bersiko yang dilakukan remaja saat berpacaran (A.Dian)

Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang terjadi pada saat salah
satu pihak atau kedua belah pihak tidak menginginkan kehamilan sama sekali atau
kehamilan yang diinginkan namun terjadi pada waktu tidak tepat. (Nurul Annisa)

Secara konseptual, istilah KTD juga bisa diartikan sebagai Kehamilan Tidak
Dikehendaki (Unintended Pregnancy). Kehamilan yang tidak dikehendaki adalah
kehamilan yang terjadi baik karena alasan waktu yang tidak tepat (mistimed) tau
karena kehamilan tersebut tidak diinginkan (unwanted) (A.Ega)

KTD adalah kondisi pasangan tidak menghendaki terjadinya kehamilan (Siti


Noerfaridha)

4. Epidemiologi KTD
Hasil survei Badan Pusat Statistik tahun 2012 mengungkapkan, angka kehamilan
remaja pada usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1.000 kehamilan (BKKBN, 2014).
Australian National University (ANU) bersama Pusat Penelitian Kesehatan
Universitas Indonesia (UI) tahun 2010/2011 juga melakukan penelitian terhadap
3.006 remaja dalam penelitian di Jakarta, Tangerang dan Bekasi didapatkan hasil
sebesar 20,9 persen remaja usia 17-24 tahun hamil sebelum menikah dan 38,7 persen
remaja mengalami kehamilan sebelum menikah dan kelahiran setelah menikah.
(A. Dian)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa dari 200 juta kehamilan
pertahun, 38 persen diantaranya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan. World
health statistic tahun 2014 menujukkan bahwa angka kejadian kehamilan tidak
diinginkan dikalangan remaja wanita usia 15 sampai 19 tahun adalah 49 per 1000
perempuan, angka kejadian kehamilan remaja di Indonesia adalah 48 per 1000
perempuan. Angka ini tergolong tinggi dibandingkan malaysia yaitu 6 per 1000
perempuan dan Thailand 41 per 1000 perempuan.Australian National University
(ANU) bersama Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia (UI) tahun
2010/2011 juga melakukan penelitian terhadap 3.006 remaja dalampenelitian di
Jakarta, Tangerang dan Bekasi didapatkan hasil sebesar 20,9 persen remaja usia 17-24
tahun hamil sebelum menikah dan 38,7 persen remaja mengalami kehamilan sebelum
menikah dan kelahiran setelah menikah. (Nur Mutiara)

Kejadian KTD banyak terjadi di dunia. Sekitar 210 juta kehamilan di dunia pada
tahun 2012 dan 85 juta dari kehamilan tersebut merupakan KTD. Berdasarkan hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2017, dari semua
kelahiran dalam 5 tahun terakhir dan semua kehamilan pada saat survei, sebesar 84
persen merupakan kehamilan yang diinginkan, 8 persen merupakan kehamilan yang
tidak tepat waktu, dan 7 persen merupakan kehamilan yang tidak diinginkan terjadi di
Indonesia (A.Iffah, Sayyid).

5. Karakteristik perilaku berisiko pada remaja


Perilaku seksual pranikah berisiko akan kehamilan tidak diinginkan yaitu pernah
melakukan kissing, necking hingga intercourse. Faktor dari dalam diri remaja, yaitu:
kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas. Faktor
pendukung/sarana yaitu: akses media informasi mengenai pornografi. (Nurul Annisa)

Kaum muda memiliki kecenderungan cukup tinggi untuk melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan perilaku seksual seperti berciuman, saling melakukan rangsangan
seksual, melakukan onani/masturbasi, dan berhubungan seks sebelum menikah.
(A.Ega)

Kementerian Kesehatan RI mendefinisikan remaja berisiko sebagai remaja yang


pernah melakukan perilaku yang berisiko bagi kesehatan seperti merokok, minum-
minuman beralkohol, menyalahgunakan narkoba, dan melakukan hubungan seksual
pranikah (Annisa Amiruddin)

6. Gambaran klinis dari KTD


Gejalanya :
a. Mual dengan atau tanpa muntah.
b. Gangguan berkemih.
c. Fatigue atau rasa mudah lelah.
d. Persepsi adanya gerakan janin.
Tanda :
a. Terhentinya menstruasi < 2 minggu (amenore)
b. Perubahan pada payudara (tegang)
c. Perubahan warna mukosa vagina.
d. Meningkatnya pigmentasi kulit dan timbulnya striae pada
abdomen.
E. Tekanan Darah normal/menurun
F. Perdarahan pervaginam
G. Emesis
H. Konstipasi dan obstipasi
E. Pemekaran vena pada kaki atau betis (A.Dian, Annisa Amiruddin, Nurul Annisa)

7. Penegakan diagnosis terkait skenario


Pemeriksaan Terkait Skenario
A. Anamnesis
Identitas, Amenorea, Perdarahan pervaginam yang banyak berwarna kecoklatan yang
tidak teratur sehingga muncul gejala anemia dan tampak keluar jaringan seberti buah
anggur atau mata ikan, Perut terasa lebih besar akibat pertumbuhan trofoblastik
berlebih, Mual, muntah yang hebat, Tidak terasa adanya pergekan anak

B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada kasus amenore untuk mengetahui keadaan umum
dan kesadaran pasien yaitu dengan melakukan pengukuran tanda-tanda vital seperti
tekanan darah, suhu, nadi dan nafas serta pemeriksaan mulai dari kepala sampai
ekstremitas bawah dan berat badan.
Inspeksi: muka dan badan terlihat pucat kekuningan, dan tanpak molayang keluar saat
perdarahan
Palpasi: uterus lembek dan membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan, tidak
teraba bagian janin, adanya fenomena harmonica yaitu : jika darah dan gelembung
mola keluar maka tinggi fundus uteri akan turun lalu naik lagi karena terkumpulnya
darah baru.
Auskultasi: tidak terdengar djj

C. Pemeriksaan Penunjang
1) Tes Kehamilan = Tes kehamilan harus dilakukan pada kasus amenore untuk
menyingkirkan diagnosa kehamilan.
2) Pemeriksaan Hormonal = Hormon-hormon yang diperiksa adalah hormon yang
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan folikel serta hormon yang dikeluarkan
oleh folikel itu sendiri seperti Hormon Prolaktin, TSH, FSH,LH
3) USG = Untuk megetahui keadaan endometrium dan mendeteksi apabila ada
kelainan ginekologi yang berkaitan dengan amenore, snow storm appereance
4) Lab = pemeriksaan kadar hormone beta HCG yang meningkat yang merupakan
tanda dari pertumbuhan trofoblastik
5)Histopatologik = Pada jaringan yang keluar dari jalan lahir
(A.Dian, Bunga, Annisa A, Faridha, Nur Mutiara )

Anda mungkin juga menyukai