AUDITING
OLEH:
AUDITING
(PAK 1412)
OLEH:
2. Jumlah SKS :3
4. Semester :4
7. Sumber dana :
8. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Artie Arditha Rachman
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor
Anggota :
a. Nama Lengkap : Eksa Ridwansyah
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor
Anggota :
a. Nama Lengkap : Damayanti
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor
Ir. Bina Unteawati, M.P. Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA
NIP 196309121989032001 NIP 197507072005012001
Mengetahui,
Pembantu Direktur I Bid. akademik
Halaman
MATA KULIAH
Auditing (Semester 4)
Prodi: Akuntansi (Diploma)
Jurusan: Ekonomi dan Bisnis
Capaian Pembelajaran:
mampumenjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dan mampu menyusun dokumentasi yang terkait
dalam tahap penyelesaian dan pelaporan audit
EntryBehaviar:
Mahasiswa mampu menyusun
laporan keuangan perusahaan
JADWAL PEMBELAJARAN
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
1 Mampu menjelaskan - Perbedaan Akuntansi Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang pengetahuan dasar dan Audit - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
auditing - Lingkup auditing definisi auditing P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
perbedaan auditing dan
akuntansi
- Menjelaskan mengenai jenis-
jenis audit
- Menjelaskan mengenai
profesi akuntan
- Menjelaskan mengenai peer
review
2 Mampu menjelaskan Standar auditing atas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
standar auditing laporan keuangan - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
Standar Profesional Akuntan P = 1 x 120 - Demonstrasi
Publik Menit
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
- Menjelaskan mengenai
standar auditing
- Menjelaskan mengenai kode
etik profesi akuntan public
- Menjelaskan mengenai
panduan audit untuk entitas
bisnis kecil
3 Mampu menjelaskan Tanggung jawab hukum dan Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang tanggung jawab laporan akuntan publik - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
hukum dan laporan tuntutan hukum yang P = 1 x 120 - Demonstrasi
akuntan publik dihadapi akuntan publik Menit
- Menjelaskan mengenai jenis
pendapat akuntan
- Menjelaskan mengenai jenis
laporan akuntan
- Menjelaskan mengenai
pertimbangan auditor terkait
kelangsungan hidup entitas
4 Mampu menjelaskan - Uji pengendalian (test of Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang uji pengendalian control) - Menjelaskan pengertian Menit - Simulasi
dan uji transaksi - Uji transaksi (test of pengendalian intern P = 1 x 120 - Demonstrasi
detailed transaction) - Menjelaskan mengenai Menit
kaitan pengendalian intern
dan lingkup pemeriksaan
- Menjelaskan mengenai
evaluasi atas pengendalian
intern
- Menjelaskan mengenai sifat
bukti audit
- Menjelaskan mengenai uji
ketaatan dan uji substantif
5 Kuis - Evaluasi materi mg 1-4 Kuis T = 2 x 50 - Ceramah 5%
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
Mampu menjelaskan - Rencana audit Mahasiswa mampu: Menit - Simulasi
tentang rencana dan kertas - Kertas kerja audit - Menjelaskan mengenai jenis P = 1 x 120 - Demonstrasi
kerja audit kertas kerja audit Menit
- Menjelaskan mengenai
pemilikan dan penyimpanan
kertas kerja
- Menjelaskan mengenai
rencana audit
- Menjelaskan mengenai
prosedur audit
- Menjelaskan mengenai
risiko audit dan materialitas
- Mampu menjelaskan
penyusunan rencana audit
- Mampu menjelaskan
penggunaan kertas kerja
audit
6 Mampu menjelaskan - Pengauditan akun kas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan kas dan - Pengauditan akun - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
piutang piutang tujuan pengauditan kas P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
prosedur audit kas
- Menjelaskan mengenai
tujuan pengauditan piutang
- Menjelaskan mengenai
prosedur audit piutang
7 Mampu menjelaskan - Pengauditan atas surat Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan surat berharga-investasi - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
berharga-investasi, sediaan, - Pengauditan akun dan prosedur audit surat P = 1 x 120 - Demonstrasi
dan beban dibayar di muka sediaan berharga-investasi Menit
- Pengauditan akun beban - Menjelaskan mengenai tujuan
dibayar di muka dan prosedur audit sediaan
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
- Menjelaskan mengenai tujuan
dan prosedur audit beban
dibayar di muka
8 UTS - -
9 Mampu menjelaskan - Pengauditan aset tetap Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan aset tetap dan - Pengauditan aset tidak - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
aset tidak berwujud berwujud dan prosedur audit aset tetap P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai tujuan Menit
dan prosedur audit aset tidak
berwujud
10 Mampu menjelaskan - Pengauditan liabilitas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan liabilitas jangka pendek - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
jangka pendek dan jangka - Pengauditan liabilitas dan prosedur audit liabilitas P = 1 x 120 - Demonstrasi
panjang jangka panjang jangka pendek Menit
- Menjelaskan mengenai tujuan
dan prosedur audit liabilitas
jangka panjang
11 Mampu menjelaskan - Pengauditan ekuitas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan ekuitas dan - Pengauditan perkiraan - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
perkiraan laba rugi laba rugi dan prosedur audit ekuitas P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai tujuan Menit
dan prosedur audit perkiraan
laba rugi
12 Mampu menjelaskan - Pengauditan subsequent Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
Pengauditan subsequent events - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
events dan penyusunan - Penyusunan dan prosedur audit P = 1 x 120 - Demonstrasi
management letter management letter subsequent events Menit
Kuis - Evaluasi materi mg 9-11 - Menjelaskan mengenai
Definisi dan manfaat
management letter
- Menjelaskan mengenai Tugas
dan tanggung jawab tim audit
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
dalam menyusun
management letter
Kuis
13 Mampu menjelaskan client - Penyusunan client Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
representation letter dan representation letter - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
management audit - Penyusunan kegunaan client P = 1 x 120 - Demonstrasi
management audit representation letter Menit
- Menjelaskan mengenai
tujuan management audit
- Menjelaskan mengenai
pelaksanaan management
audit
14 Mampu menjelaskan - Lingkup internal audit Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
internal audit dan computer - Lingkup computer audit - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
audit lingkup internal audit P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
pelaksanaan internal audit
- Menjelaskan mengenai
lingkup computer audit
15 Mampu menjelaskan audit - Audit atas proses right Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
atas proses right issue dan issue - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
jasa selain audit pada KAP - Jenis jasa selain audit lingkup audit atas proses P = 1 x 120 - Demonstrasi
pada KAP right issue Menit
- Menjelaskan mengenai jenis
jasa selain audit pada KAP
16 UAP - -
Tugas-tugas:
Mahasiswa menyelesaikan tugas di akhir pertemuan berupa kasus dari pertemuan 1 sampai pertemuan berikut-
berikutnya.
Mengetahui Bandar Lampung, November 2016
Ketua Jurusan Ketua Program Studi Penanggung Jawab MK
Ir. Bina Unteawati, M.P Arif Makhsun, S.E., M.SAk. Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA
CATATAN:
(1) K = kuliah: TM= tatap muka; TS = Tugas terstruktur; P = Praktikum
(2) Proses pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan atas prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa, termasuk mahasiswa berkebutuhan khusus.
(3) Proses pembelajaran secara umum dilaksanakan dengan urutan:
a. Kegiatan pendahuluan, merupakan pemberian informasi yang
komprehensif tentang rencana pembelajaran beserta tahapan pelaksanaannya, serta informasi hasil asesmen dan umpan balik
proses pembelajaran sebelumnya;
b. Kegiatan inti, merupakan kegiatan belajar dengan penggunaan metode pembelajaran yang menjamin tercapainya kemampuan
tertentu yang telah dirancang sesuai dengan kurikulum;
c. Kegiatan penutup,merupakan kegiatan refleksi atas suasana dan
capaian pembelajaran yang telah dihasilkan, serta informasi tahapan pembelajaran berikutnya.
SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
5. Pertemuan ke :1
8. Bahan Kajian :
- Perbedaan Akuntansi dan Audit
- Lingkup auditing
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
Penyajian materi pembahasan.
Auditing dan akuntansi merupakan bidang ilmu yang berkaitan namun berbeda. Akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam
bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan. Sementara auditing merupakan proses untuk menentukan apakah informasi
yang tercatat telah mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
Alasan ekonomi yang mendasari diperlukannya auditing adalah kemungkinan terdapatnya
kesalahan informasi yang diterima oleh pengambil keputusan yang akan mengakibatkan kesalahan
kebijakan dan kerugian bagi perusahaan. Resiko informasi yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal:
Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi
Sikap memihak dan motif lain yang melatrbelakangi pemberian informasi
Data yang berlebihan
Transaksi pertukaran yang kompleks
Salah satu jenis audit adalah Audit Laporan Keuangan. Jenis audit ini bertujuan menentukan
apakah laporan keuangan yang secara keseluruhan -yang merupakan informasi terukur yang akan
diverifikasi- telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam
audit laporan keuangan adalah Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Obyek dalam audit ini
meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan, termasuk pengungkapan-
pengungkapannya, dan Laporan Arus Kas.
Jenis lainnya adalah Audit Operasional. Jenis ini adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau
mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan, dengan tujuan untuk
mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. Tolok ukur atau kriteria dalam audit
operasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau kebijakan-kebijakan yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
Audit Ketaatan merupakan salah satu jenis audit yang bertujuan mempertimbangkan apakah
klien telah mengikuti prosedur dan aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas
lebih tinggi. Ada empat jenis auditor yang paling umum dikenal, yaitu akuntan publik, auditor
pemerintah, auditor pajak, dan auditor intern.
Akuntan Publik merupakan auditor independen yang bertanggungjawab atas audit laporan
keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar lainnya.
Auditor Pemerintah adalah akuntan yang menjadi pegawai pemerintah, yang bertanggung jawab
secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan negara. Di Indonesia yang
termasuk auditor pemerintah adalah Badan pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan, dan Inspektorat Jendral (Itjen) pada departemen-departemen pemerintah.
Auditor Pajak adalah badan yang bertanggung jawab atas penerimaan negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukuk dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Di Indonesia, auditor
pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak dimana dalam pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa).
Auditor Intern adalah auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk kepentingan manajemen
perusahaan.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Fredi Okari adalah staf bagian kredit Bank Tangerang masih memiliki piutang sebesar
Rp520.000.000 pada PT Kirim Kilat, sebuah perusahaan angkutan yang khusus melayani
pengangkutan segala jenis produk dari perusahaan menengah dan kecil. Pinjaman tersebut
dijamin dengan 35 truk angkutan dengan harga pembelian rata-rata sebesar Rp22.000.000. Fredi
bertanggungjawab atas penagihan piutang tersebut dan dia harus mengecek apakah kendaraan –
kendaraan tersebut masih tetap mereka miliki. Karena itu dia meminta jasa Susan Enes, seorang
akuntan publik, untuk menghitung jumlah truk tersebut, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
yang ada pada Fredi. Fredi memilih Susan karena dia telah berpengalaman dalam mengaudit
kendaraan-kendaraan yang terpakai dan perusahaan angkutan, serta memiliki pengetahuan yang
luas mengenai truk-truk bekas.
Fredi memintanya untuk membuat laporan mengenai:
a. Berapa banyak dari 35 truk itu yang berada di lapangan parkir PT Kirim Kilat pada
malam tanggal 30 Juni 19xx.
b. Apakah semua truk di situ merupakan milik PT Kirim Kilat.
c. Kondisi masing-masing truk, dikategorikan sebagai buruk, baik, prima.
d. Harga pasaran masing-masing truk, dengan memperhatikan situasi pasar truk bekas
dewasa ini, dengan berpedoman pada kategori kondisi buruk, baik, prima.
Diminta:
a. Untuk tiap bagian dari definisi auditing berikut, manakah dari uraian di atas yang sesuai
dengan definisi auditing?
1) Informasi terukur
2) Kriteria yang telah ditetapkan
3) Entitas ekonomi
4) Pengumpulan dan evaluasi bukti
5) Orang kompeten yang independen
6) Laporan hasil audit
b. Tunjukkan kesulitan terbesar yang mungkin dihadapi Susan dalam melakukan auditnya.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
5. Pertemuan ke :2
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
kemudian berkembang dan memunculkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Para
akuntan publik yang telah disertifikasi disyaratkan untuk menjadi anggota aktif IAPI.
IAPI menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainnya. IAPI memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan aturan dalam
bidang audit, kompilasi dan review, atestasi lainnya, dan kode etik. Standar tersebut
adalah Standar Profesional Akuntan Publik.
Standar Profesional Akuntan Publik, di dalamnya, mencantumkan berbagai standar
pelaksanaan audit. Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang
paling utama bagi para auditor. Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAPI dan merupakan
penjabaran atau interpretasi dari 10 butir standar auditing. Standar auditing yang
ditetapkan terdiri atass standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
5. Pertemuan ke :3
8. Bahan Kajian :
- Lingkup tanggung jawab hukum
- Lingkup laporan akuntan publik
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Kegiatan Praktikum
Mahasiswa mengerjakan Mengerjakan
(menyelesaikan kasus/soal) kasus/soal pada buku
pada buku panduan panduan praktikum
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.
Halaman : 10 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan
penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa
ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
- Tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.
Kondisi yang menyebabkan pengecualian dari laporan audit standar
a. Pembatasan lingkup audit.
b. Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan pabu.
c. Auditor tidak independen
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Halaman : 11 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
dihasilkannya sangat besar. Selama periode pengeboran ini berjalan, perusahaan telah
mengebor tiga sumur kering dan belum memperoleh hasil apapun. Kondisi ini
diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
f. Klien anda, PT Gema Kartika, telah mengubah metode penyusutan dari metode garis
lurus menjadi metode saldo menurun. Dampaknya pada laba tahun berjalan tidak
material, tetapi mempunyai pengaruh yang material di masa mendatang. Kondisi ini
diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
Diminta:
Pilihlah laporan audit yang tepat berikut ini untuk masing-masing situasi:
a. Tanpa pengecualian – bentuk baku
b. Tanpa pengecualian – paragraf penjelasan
c. Tanpa pengecualian – modifikasi kalimat
d. Pengecualian pada paragraf pendapat saja-“kecuali untuk”
e. Pengecualian pada paragraf lingkup audit dan pendapat
f. Menyatakan tidak memberikan pendapat
g. Pendapat tdak wajar
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 12 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke :4
8. Bahan Kajian :
- Uji pengendalian
- Uji transaksi
Halaman : 13 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 14 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
manfaat pengendalian tersebut. Manajemen seringkali tidak dapat menerapkan sistem yang
ideal karena biayanya terlalu tinggi.
SPI tidak dapat dikatakan sangat efektif, meskipun disertai kehati-hatian dalam
perancangan dan implementasinya. Bahkan, meskipun pegawai sistem dapat merancang
sistem yang ideal, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang
yang menggunakannya.
PSA 23 (SA 319) menghendaki auditor untuk memperoleh pemahaman tentang SPI
klien dalam setiap audit. Luasnya pemahaman tersebut, paling tidak, mencukupi untuk
perencanaan pemeriksaan yang memadai, dalam hal empat masalah spesifik perencanaan,
yaitu:
- Auditability; auditor harus mendapatkan informasi yang cukup memuaskan mengenai
integritas manajemen dan sifat dan luas catatan akuntansi, sehingga bahan bukti
kompeten tersedia untuk mendukung saldo laporan keuangan.
- Potensi salah saji yang material, pemahaman seharusnya memungkinkan auditor
untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial yang
dapat mempengaruhi laporan keuangan, dan menetapkan risiko akibat kekeliruan dan
ketidakberesan yang terjadi dalam jumlah yang material terhadap laporan keuangan.
- Risiko penemuan, risiko penemuan dalam bentuk perencanaan model risiko audit
secara langsung mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan untuk tiap tujuan
audit [PDR = AAR : (IR X CR)]. Informasi mengenai struktur pengendalian intern
digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan pengendalian,
yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan.
- Perancangan pengujian, informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan auditor
untuk merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif.
Pada hakekatnya, bahan bukti merupakan informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. Berikut ini merupakan karakteristik bahan bukti yang digunakan dalam audit
atas Laporan keuangan:
1. Tujuan penggunaannya untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara
wajar.
2. Sifat bahan buktinya adalah semua jenis bahan bukti audit.
3. Pihak yang mengevaluasi bahan bukti adalah auditor
4. Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti memiliki tingkat keyakinan yang
tinggi.
5. Sifat kesimpulannya menentukan satu dari bebrapa alternatif laporan audit
Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti akan mengakibatkan
pemakai laporan membuat keputusan yang salah.
Halaman : 15 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 16 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke :5
8. Bahan Kajian :
- Rencana audit
- Kertas kerja audit
9. Sub Bahan Kajian :
- Jenis kertas kerja audit
- Pemilikan dan penyimpanan kertas kerja
- Rencana audit
- Prosedur audit
- Risiko audit dan Materialitas
Halaman : 17 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
Penyajian
materi pembahasan.
Halaman : 18 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Halaman : 19 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
a. Misalkan akuntan publik Drs. Boy menggunakan 5% dari laba bersih, aset lancar, atau
liabilitas lancar sebagai pedoman utamanya untuk mengevaluasi materialitas. Faktor-
faktor kualitatif apa yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan materialitas suatu
salah saji?
b. Jelaskan beda antara pertimbangan awal tentang materialitas dengan salah saji yang
dapat ditoleransi. Bagaimana hubungan antara dua hal tersebut?
c. Bagaimana perbedaan dalam mengaudit sebuah perusahaan sedang, antara satuan
usaha yang berdiri sendiri dengan yang merupakan bagian dari suatu konglomerasi
besar?
d. Jelaskan apakah layak bagi auditor untuk memberikan pengungkapan isi kertas kerja
pemeriksaannya kepada pihak selain klien?
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 20 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke :6
8. Bahan Kajian :
- Pengauditan kas
- Pengauditan piutang
Halaman : 21 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 22 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
o Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang tepat (cut-
off).
o Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (disclosure).
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 23 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke :7
8. Bahan Kajian :
- Pengauditan surat berharga-investasi
- Pengauditan sediaan
- Pengauditan beban dibayar di muka
Halaman : 24 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 25 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
penyajiannya dalam laporan keuangan. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan
benar (disclosure).
Audit atas sediaan merupakan audit dengan kompleksitas yang tinggi. Hal-hal
yang memengaruhi kompleksitas audit sediaan antara lain:
- Sediaan merupakan akun yang terbesar dalam neraca
- Sediaan biasanya berada pada beberapa lokasi yang berbeda, sehingga pengendalian
fisik dan proses penghitungan cukup sulit dilakukan
- Jenis sediaan tertentu memerlukan jasa spesialis karena keterbatasan auditor
- Keusangan sediaan seringkali sangat memengaruhi penilaian sediaan
- Metode penilaian sediaan dapat berbeda-beda untuk setiap organisasi karena prinsip
akuntansi yang berlaku memperbolehkannya.
Audit atas siklus sediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas,
yaitu:
- Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
- Perpindahan internal atas aset dan biaya
- Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
- Pengamatan fisik atas sediaan
- Penetapan harga dan kompilasi sediaan
Beban dibayar di muka memiliki manfaat kurang atau sama dengan setahun, sehingga
termasuk dalam kelompok aset lancar. Bagian dari beban dibayar di muka yang
memberikan manfaat untuk beberapa periode diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Beban dibayar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud dapat bernilai tidak
material untuk jenis usaha tertentu. Dalam kondisi demikian, prosedur analitis biasanya
dianggap memadai untuk memeriksa akun tersebut. Namun jika nilainya sangat material
bagi klien, maka pengujian pengendalian dan substantif perlu dirancang
denganmemperhatikan tujuan audit khusus yang hendak dicapai.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Halaman : 26 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 27 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke :9
8. Bahan Kajian :
- Aset tetap
- Aset tetap tidak berwujud
Halaman : 28 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 29 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
aset tahun berjalan, verifikasi saldo akhir pada akun aset, verifikasi beban depresiasi, dan
verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan aset
lancar karena biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode
berjalan. Selain itu, nilai akuisisi biasanya material. Alasan lainnya adalah peralatan
biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.
Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Salah satu tujuan audit atas aset tidak berwujud adalah untuk memeriksa apakah aset ini
yang masih dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan di masa yang akan datang.
Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui apakah pendapatan yang diperoleh sudah
dicatat dan diterima oleh perusahaan.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
Halaman : 30 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Halaman : 31 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 10
Halaman : 32 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 33 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
berkaitan dengan siklus lainnya, seperti utang pajak akan berkaitan dengan transaksi
penggajian, utang sewa guna jangka pendek akan berkaitan dengan transaksi aset tetap,
dll. Sementara liabilitas jangka panjang akan berkaitan erat dengan transaksi investasi.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif untuk liabilitas harus dirancang
sesuai dengan kompleksitas jenis liabilitas dan siklus atau transaksi yang terkait.
Kesesuaian antara tujuan audit khusus atas liabilitas dan pengujian yang telah dirancang
akan membantu auditor dalam menyusun prosedur audit yang tepat bagi setiap transaksi.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Untuk setiap prosedur, identifikasikan manakah tujuan audit terkait saldo berikut yang
dapat dipenuhi:
a. Keterikatan perincian
b. Keberadaan
c. Kelengkapan
d. Akurasi
Halaman : 34 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
e. Klasifikasi
f. Pisah batas
g. Kewajiban
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 35 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 11
Halaman : 36 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 37 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Audit ekuitas atas entitas dengan jenis perusahaan tertutup lebih rendah tingkat
kompleksitasnya dibandingkan dengan perusahaan terbuka. Transaksi yang menjadi
bagian ekuitas hanyalah perubahan ekuitas atas laba tahunan atau kerugian, dan jika ada
pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang membagikan deviden. Dengan
demikian, auditor tidak banyak menghabiskan waktu melakukan verifikasi ekuitas
pemilik, meskipun catatan perusahaan tetap harus diuji.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
Halaman : 38 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 39 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 12
Halaman : 40 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 41 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
Tugas 2.
Prinsip yang dipegang Bejo, CPA adalah melakukan audit secara luas atas transaksi yang
terjadi pada periode audit berjalan, tetapi mengabaikan transaksi setelah tanggal neraca. Ia
yakin bahwa setiap tahun harus dianggap berdiri sendiri dan diaudit pada tahun saat
transaksi terjadi. Menurutnya jika transaksi dicatat pada periode setelah tanggal neraca
diaudit pada periode berjalan, maka transaksi tersebut akan diverifikasi dua kali, sekali
pada tahun berjalan dan sekali lagi pada audit tahun berikutnya. Hal tersebut menurutnya
adalah duplikasi pekerjaan dan pemborosan waktu.
Anda diminta:
Halaman : 42 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 43 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 13
Halaman : 44 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 45 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
terbukti lalai dalam melakukan tugas auditnya sehingga merugikan pihak lain, maka izin
praktik selaku akuntan publik dapat dicabut oleh menteri keuangan.
Management audit berkaitan dengan audit efisiensi, dalam hal ini tujuan utama dari
audit efisiensi ini adalah untuk memastikan bahwa tiap unit mata uang diinvestasikan
dalam modal atau tempat lain yg memberikan pengembalian yang optimum dan bahwa
perencanaan investasi antara berbagai fungsi dan aspek yang berbeda dirancang utk
memberikan hasil yg optimum.
Prosedur audit yang dilakukan tidak seluas prosedur audit keuangan. Tahapan
dalam audit ini antara lain survey pendahuluan, penelaahan dan pengujian atas sistem
pengendalian manajemen, pengujian terperinci, dan pengembangan laporan. Program
auditnya lebih banyak menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner
tersebut dikelompokkan untuk masing-masing fungsi dan atas jawaban yang diberikan
akan dilakukan konfirmasi, pengecekan di lapangan, pemeriksaan bukti, dan diskusi
dengan bagian terkait. Dengan demikian, auditor dapat menilai efisiensi, keefektifan, dan
keekonomisan dari setiap fungsi yang diperiksa.
Apabila management audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan demikian,
management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen dalam
mencapai tujuan karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
Halaman : 46 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 47 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 14
Halaman : 48 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 49 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 50 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
5. Pertemuan ke : 15
8. Bahan Kajian : Pengauditan atas proses right issue dan jasa selain audit pada
KAP
Halaman : 51 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Halaman : 52 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
informasi yang baru dan berbeda. Audit internal, audit operasional, audit khusus,
penelaahan terbatas, penyusunan sistem akuntansi, kompilasi laporan keuangan,
konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dll merupakan jasa-jasa yang dapat diberikan
oleh sebuah kantor akuntan publik.
Standar atestasi merupakan dasar konseptual untuk berbagai tipe jasa yang
diberikan akuntan publik. Standar atestasi membagi tiga tipe penugasan atestasi, yaitu
pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Bila seorang akuntan publik
melakukan perikatan atestasi, maka penugasan tersebut diatur dengan standar atestasi
dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang diberikan dengan standar tersebut.
14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.
16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.
18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 53 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53
Halaman : 1 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :1
3. Teori :
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Halaman : 2 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Auditing dan akuntansi merupakan bidang ilmu yang berkaitan namun berbeda. Akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian
ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi
keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Sementara auditing merupakan
proses untuk menentukan apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan
benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
Salah satu jenis audit adalah Audit Laporan Keuangan. Jenis audit ini bertujuan
menentukan apakah laporan keuangan yang secara keseluruhan -yang merupakan
informasi terukur yang akan diverifikasi- telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dalam audit laporan keuangan adalah Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum. Obyek dalam audit ini meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan, termasuk pengungkapan-pengungkapannya, dan
Laporan Arus Kas.
Jenis lainnya adalah Audit Operasional. Jenis ini adalah suatu kegiatan meneliti kembali
atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan, dengan
tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. Tolok ukur atau
kriteria dalam audit operasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau
kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Audit Ketaatan merupakan salah satu jenis audit yang bertujuan mempertimbangkan
apakah klien telah mengikuti prosedur dan aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak
yang memiliki otoritas lebih tinggi.
Halaman : 3 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Ada empat jenis auditor yang paling umum dikenal, yaitu akuntan publik, auditor
pemerintah, auditor pajak, dan auditor intern.
Akuntan Publik merupakan auditor independen yang bertanggungjawab atas audit
laporan keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar
lainnya.
Auditor Pemerintah adalah akuntan yang menjadi pegawai pemerintah, yang
bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau
keuangan negara. Di Indonesia yang termasuk auditor pemerintah adalah Badan
pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan
Inspektorat Jendral (Itjen) pada departemen-departemen pemerintah.
Auditor Pajak adalah badan yang bertanggung jawab atas penerimaan negara dari
sektor perpajakan dan penegakan hukuk dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Di
Indonesia, auditor pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak dimana dalam pelaksanaan
di lapangan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan
dan Penyidikan Pajak (Karikpa).
Auditor Intern adalah auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk kepentingan
manajemen perusahaan.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 4 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
dia harus mengecek apakah kendaraan – kendaraan tersebut masih tetap mereka
miliki. Karena itu dia meminta jasa Susan Enes, seorang akuntan publik, untuk
menghitung jumlah truk tersebut, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang ada
pada Fredi. Fredi memilih Susan karena dia telah berpengalaman dalam mengaudit
kendaraan-kendaraan yang terpakai dan perusahaan angkutan, serta memiliki
pengetahuan yang luas mengenai truk-truk bekas. Fredi memintanya untuk membuat
laporan mengenai:
a. Berapa banyak dari 35 truk itu yang berada di lapangan parkir PT Kirim Kilat
pada malam tanggal 30 Juni 19x8.
b. Apakah semua truk di situ merupakan milik PT Kirim Kilat.
c. Kondisi masing-masing truk, dikategorikan sebagai buruk, baik, prima.
d. Harga pasaran masing-masing truk, dengan memperhatikan situasi pasar truk
bekas dewasa ini, dengan berpedoman pada kategori kondisi buruk, baik,
prima.
Diminta:
a. Untuk tiap bagian dari definisi auditing berikut, manakah dari uraian di atas yang
sesuai dengan definisi auditing?
1) Informasi terukur
2) Kriteria yang telah ditetapkan
3) Entitas ekonomi
4) Pengumpulan dan evaluasi bukti
5) Orang kompeten yang independen
6) Laporan hasil audit
b. Tunjukkan kesulitan terbesar yang mungkin dihadapi Susan dalam melakukan
auditnya.
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 5 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :2
3. Teori :
Pengauditan (auditing) memegang peranan penting dalam dunia bisnis, sektor
pemerintah, bahkan dalam perekonomian suatu wilayah. Auditing menggambarkan
aktivitas dengan cakupan yang luas. Auditing didefinisikan sebagai proses sistematis
yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti atas asersi tentang tindakan
dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat hubungan antara asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan melakukan komunikasi kepada pengguna
mengenai hasil yang telah diperoleh. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen.
Halaman : 6 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Organisasi profesi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Salah
satu kompartemen dalam IAI adalah Kompartemen Akuntan Publik. Kompartemen ini
kemudian berkembang dan memunculkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Para akuntan publik yang telah disertifikasi disyaratkan untuk menjadi anggota aktif
IAPI.
IAPI menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainnya. IAPI memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan aturan
dalam bidang audit, kompilasi dan review, atestasi lainnya, dan kode etik. Standar
tersebut adalah Standar Profesional Akuntan Publik.
Standar Profesional Akuntan Publik, di dalamnya, mencantumkan berbagai standar
pelaksanaan audit. Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang
paling utama bagi para auditor. Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAPI dan merupakan
penjabaran atau interpretasi dari 10 butir standar auditing. Standar auditing yang
ditetapkan terdiri atass standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar
pelaporan.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-
teman dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 7 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 8 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :3
3. Teori :
Laporan audit merupakan hasil akhir dari proses pemeriksaan oleh auditor dan
merupakan alat komunikasi antara auditor dengan pihak pemakai laporan yang
sekaligus merupakan pertanggungan jawab auditor atas penugasan yang diterimanya.
Laporan auditor berisi informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan
yang diperolehnya.
Halaman : 9 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan
penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan
bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
- Tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-
teman dalam kelompok yang telah ditetapkan.
b. Terbang Airlines telah diaudit oleh kantor akuntan publik anda selama 10 tahun.
Dalam tiga tahun belakangan ini, kondisi keuangan mereka makin memburuk.
Tahun ini, untuk pertadma kalinya rasio hutang lancar nya di bawah 2,1, yang
Halaman : 10 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
c. Kira-kira 20% dari audit terhadap PT Mumah Farm dilakukan oleh kantor akuntan
publik lain yang anda pilih. Anda telah menelaah kertas kerja mereka. Tetapi
anda tidak bersedia untuk bertanggungjawab penuh atas pekerjaan mereka.
e. Dalam tiga bulan terakhir tahun ini, PT Minyak Dunia memutuskan untuk
mengalihkan sebagian usaha mereka menjadi usaha pengeboran. Manajemen
menyadari besarnya resiko jenis usaha seperti ini dan lagi hal ini bisa
membahayakan usaha penyulingan yang telah berjalan selama ini, tetapi
keuntungan yang dapat dihasilkannya sangat besar. Selama periode pengeboran ini
berjalan, perusahaan telah mengebor tiga sumur kering dan belum memperoleh
hasil apapun. Kondisi ini diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
f. Klien anda, PT Gema Kartika, telah mengubah metode penyusutan dari metode
garis lurus menjadi metode saldo menurun. Dampaknya pada laba tahun berjalan
tidak material, tetapi mempunyai pengaruh yang material di masa mendatang.
Kondisi ini diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
Diminta:
Pilihlah laporan audit yangttepat berikut ini untuk masing-masing situasi:
a. Tanpa pengecualian – bentuk baku
b. Tanpa pengecualian – paragraf penjelasan
c. Tanpa pengecualian – modifikasi kalimat
d. Pengecualian pada paragraf pendapat saja-“kecuali untuk”
e. Pengecualian pada paragraf lingkup audit dan pendapat
f. Menyatakan tidak memberikan pendapat
g. Pendapat tdak wajar
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
Halaman : 11 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 12 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :4
3. Teori :
Perusahaan seharusnya mengembangkan struktur pengendalian intern (SPI) yang
memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan absolut bahwa laporan keuangan
dinyatakan wajar. SPI dikembangkan oleh manajemen setelah mempertimbangkan biaya
dan manfaat pengendalian tersebut. Manajemen seringkali tidak dapat menerapkan sistem
yang ideal karena biayanya terlalu tinggi.
SPI tidak dapat dikatakan sangat efektif, meskipun disertai kehati-hatian dalam
perancangan dan implementasinya. Bahkan, meskipun pegawai sistem dapat merancang
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 12
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Halaman : 13 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
sistem yang ideal, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang
yang menggunakannya.
PSA 23 (SA 319) menghendaki auditor untuk memperoleh pemahaman tentang SPI klien
dalam setiap audit. Luasnya pemahaman tersebut, paling tidak, mencukupi untuk
perencanaan pemeriksaan yang memadai, dalam hal empat masalah spesifik perencanaan,
yaitu:
- Auditability; auditor harus mendapatkan informasi yang cukup memuaskan
mengenai integritas manajemen dan sifat dan luas catatan akuntansi, sehingga
bahan bukti kompeten tersedia untuk mendukung saldo laporan keuangan.
- Potensi salah saji yang material, pemahaman seharusnya memungkinkan auditor
untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial
yang dapat mempengaruhi laporan keuangan, dan menetapkan risiko akibat
kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam jumlah yang material terhadap
laporan keuangan.
- Risiko penemuan, risiko penemuan dalam bentuk perencanaan model risiko audit
secara langsung mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan untuk tiap
tujuan audit [PDR = AAR : (IR X CR)]. Informasi mengenai struktur pengendalian
intern digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan
pengendalian, yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang
direncanakan.
- Perancangan pengujian, informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan
auditor untuk merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif.
Pada hakekatnya, bahan bukti merupakan informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Berikut ini merupakan karakteristik bahan bukti yang digunakan
dalam audit atas Laporan keuangan:
1. Tujuan penggunaannya untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan
secara wajar.
2. Sifat bahan buktinya adalah semua jenis bahan bukti audit.
3. Pihak yang mengevaluasi bahan bukti adalah auditor
4. Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti memiliki tingkat keyakinan
yang tinggi.
5. Sifat kesimpulannya menentukan satu dari bebrapa alternatif laporan audit
6. Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti akan
mengakibatkan pemakai laporan membuat keputusan yang salah.
Halaman : 14 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 15 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 16 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :5
3. Teori :
- Auditor harus mendokumentasikan hasil audit yang telah dilakukan ke dalam
berbagai kertas kerja audit. Dokumentasi tersebut dapat diperoleh dari klien,
analisis yang dilakukan auditor, maupun dari pihak ketiga. Tujuan dokumentasi
tersebut adalah
- Mendukung opini auditor
- Sebagai bukti pelaksanaan audit sesuai standar audit
- Sebagai referensi jika terdapat pertanyaan dari pihak lain
- Sebagai bahan penilaian atas kinerja staf auditor
- Sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan audit tahun berikutnya
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 16
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Halaman : 17 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
- Kertas kerja pemeriksaan merupakan milik akuntan publik. Bila ada pihak lain
yang memerlukan kertas kerja pemeriksaan harus dengan persetujuan tertulis dari
klien. Akuntan publik harus menjaga keamanan kertas kerja pemeriksaannya
sesuai peraturan pemerintah.Materialitas merupakan besaran nilai yang
dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya dapat mengakibatkan perubahan atas (pengaruh terhadap)
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut.
- Saat auditor melaksanakan prosedur audit untuk tiap segmen, kertas kerja
digunakan untuk mencatat tiap salah saji yang ditemukan. Misalnya, auditor
menemukan enam salah saji dari 200 sampel yang diambil dalam menguji
persediaan. Jumlah inilah yang dipakai untuk memperkirakan jumlah seluruh salah
saji yang terdapat pada akun persediaan. Jumlah ini bersifat estimasi atau proyeksi,
karena didapat dari pengujian terhadap sample tertentu, dan bukannya seluruh
populasi. Jumlah proyeksi salah saji setiap akun kemudian digabungkan dalam
kertas kerja dan gabungan salah saji ini dibandingkan dengan materialitas.
Halaman : 18 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
Halaman : 19 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 20 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :6
3. Teori :
- Tujuan pemeriksaan kas antara lain:
o Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan
merupakan milik perusahaan (existence and ownership).
o Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan
merupakan transaksi yang sah (completeness)
o Kas di bank seperti yang dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan
dengan benar dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy)
o Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan benar
(validity and valuation)
o Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang
tepat (cut-off).
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 20
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Halaman : 21 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
Halaman : 22 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 23 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :7
3. Teori :
Investasi merupakan aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Tujuan audit untuk investasi adalah menilai pengendalian
internal atas investasi, memeriksa kebenaran kepemilikan investasi, memeriksa
pencatatan yang terkait, memeriksa valuasi yang digunakan, dan memeriksa
penyajiannya dalam laporan keuangan. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan
benar (disclosure).
Audit atas sediaan merupakan audit dengan kompleksitas yang tinggi. Hal-hal yang
memengaruhi kompleksitas audit sediaan antara lain:
Halaman : 24 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Audit atas siklus sediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi beberapa
aktivitas, yaitu:
- Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
- Perpindahan internal atas aset dan biaya
- Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
- Pengamatan fisik atas sediaan
- Penetapan harga dan kompilasi sediaan
Beban dibayar di muka memiliki manfaat kurang atau sama dengan setahun,
sehingga termasuk dalam kelompok aset lancar. Bagian dari beban dibayar di muka
yang memberikan manfaat untuk beberapa periode diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar. Beban dibayar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud dapat
bernilai tidak material untuk jenis usaha tertentu. Dalam kondisi demikian,
prosedur analitis biasanya dianggap memadai untuk memeriksa akun tersebut.
Namun jika nilainya sangat material bagi klien, maka pengujian pengendalian dan
substantif perlu dirancang denganmemperhatikan tujuan audit khusus yang hendak
dicapai.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 25 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
Halaman : 26 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke :9
3. Teori :
Aset tetap merupakan aset yang diharapkan memiliki umur lebih dari satu tahun,
digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual kembali. Penggunaan aset
tetap dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur ekonomis lebih dari satu
tahun merupakan karakteristik utama yang membedakan aset tersebut dari sediaan,
beban dibayar di muka, dan investasi.
Kategori pengujian peralatan untuk klien yang berlatar belakang manufaktur adalah
melakukan prosedur analitis, verifikasi akuisisi tahun berjalan, verifikasi
penghentian aset tahun berjalan, verifikasi saldo akhir pada akun aset, verifikasi
beban depresiasi, dan verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
Halaman : 27 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan aset
lancar karena biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada
periode berjalan. Selain itu, nilai akuisisi biasanya material. Alasan lainnya adalah
peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama
beberapa tahun.
Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Salah satu tujuan audit atas aset tidak berwujud adalah untuk memeriksa apakah
aset ini yang masih dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan di masa yang
akan datang. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui apakah pendapatan yang
diperoleh sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
1. Melakukan pencatatan terpisah untuk masing-masing aset pada berkas utama aset
tetap
2. Biaya depresiasi untuk masing-masing aset dihitung untuk setiap aset, dicatat
dalam berkas utama aset tetap yang termasuk dalam biaya depresiasi dan
akumulasi depresiasi untuk setiap aset dan diverifikasi secara berkala oleh petugas
independen
3. Akuisisi aset tetap lebih dari Rp20.000.000 disetujui oleh dewan direksi
Halaman : 28 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
4. Saat pelaksanaan, peralatan diberi label logam dan disimpan secara sistematis
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 29 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 10
3. Teori :
Liabilitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang. Liabilitas jangka pendek perlu diperiksa secara cermat sebab ada
kecenderungan perusahaan untuk mencatat liabilitasnya lebih rendah dari yang
sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang
sebenarnya. Prosedur pemeriksaan yang biasa digunakan auditor untuk mendeteksi
liabilitas yang tidak dicatat adalah dengan cara memeriksa pembayaran setelah
tanggal neraca.
Utang dagang sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek akan sangat terkait
dengan siklus sediaan atau transaksi pembelian. Liabilitas jangka pendek lainnya
akan berkaitan dengan siklus lainnya, seperti utang pajak akan berkaitan dengan
transaksi penggajian, utang sewa guna jangka pendek akan berkaitan dengan
Halaman : 30 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
transaksi aset tetap, dll. Sementara liabilitas jangka panjang akan berkaitan erat
dengan transaksi investasi.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 31 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
6. Memeriksa jurnal akuisisi dan pengeluaran kas untuk beberapa hari terakhir
pada periode berjalan dan beberapa hari pertama pada periode berikutnya,
untuk menemukan apakah terdapat transaksi yang nilainya besar atau tidak
biasa
7. Menelusuri dari neraca saldo buku besar dan dokumen pendukung untuk
menentukan apakah utang dagang, pihak terkait, dan aset dan utang terkait
dimasukkan dengan benar dalam laporan keuangan
8. Membuat daftar utang dagang. Menambahkan dan membandingkannya dengan
buku besar
Untuk setiap prosedur, identifikasikan manakah tujuan audit terkait saldo berikut yang
dapat dipenuhi:
a. Keterikatan perincian
b. Keberadaan
c. Kelengkapan
d. Akurasi
e. Klasifikasi
f. Pisah batas
g. Kewajiban
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 32 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 11
3. Teori :
Ekuitas merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan ekuitas
untuk entitas yang berbentuk perseroan terbatas terdiri atas modal berdasarkan
keputuan menteri yang terkait, treasury stock, agio dan disagio saham, selisih kurs
atas modal disetor, selisih penilaian kembali aset tetap, dan laba ditahan atau sisa
rugi tahun lalu.
Tujuan audit yang hendak dicapai atas akun ekuitas antara lain menilai
pengendalian internal akun tersebut, memeriksa ketepatan struktur ekuitas,
memeriksa dokumentasi yang wajib dipenuhi sesuai peraturan pemerintah,
memeriksa otorisasi atas perubahan ekuitas, memeriksa bukti yang sah atas
perubahan laba ditahan atau sisa rugi tahun lalu, dan memeriksa penyajiannya
dalam laporan keuangan.
Halaman : 33 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Audit ekuitas atas entitas dengan jenis perusahaan tertutup lebih rendah tingkat
kompleksitasnya dibandingkan dengan perusahaan terbuka. Transaksi yang
menjadi bagian ekuitas hanyalah perubahan ekuitas atas laba tahunan atau
kerugian, dan jika ada pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang
membagikan deviden. Dengan demikian, auditor tidak banyak menghabiskan
waktu melakukan verifikasi ekuitas pemilik, meskipun catatan perusahaan tetap
harus diuji.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 34 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Tugas Anda:
b. Tuliskan jenis salah saji yang dapat ditemukan saat prosedur audit tersebut
diterapkan!
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 35 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 12
3. Teori :
Subsequent events penting untuk diperiksa oleh auditor. Hal ini berkaitan dengan
tanggung jawab auditor atas jaminan kelangsungan hidup entitas yang diauditnya
terhadap para pengguna laporan keuangan dan laporan audit. Auditor harus mampu
memberikan keyakinan yang memadai bahwa subsequent events telah
dipertimbangkan dan telah dilakukan penyesuaian jika memang terdapat peristiwa
yang berdampak bagi laporan keuangan.
Halaman : 36 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
lapangan, terkait piutang dan barang dalam perjalanan. Selain itu pembayaran
setelah tanggal neraca sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan terkait
utang dan biaya yang masih harus dibayar juga harus diperhatikan auditor.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 37 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Tugas 2.
Prinsip yang dipegang Bejo, CPA adalah melakukan audit secara luas atas transaksi
yang terjadi pada periode audit berjalan, tetapi mengabaikan transaksi setelah tanggal
neraca. Ia yakin bahwa setiap tahun harus dianggap berdiri sendiri dan diaudit pada
tahun saat transaksi terjadi. Menurutnya jika transaksi dicatat pada periode setelah
tanggal neraca diaudit pada periode berjalan, maka transaksi tersebut akan diverifikasi
dua kali, sekali pada tahun berjalan dan sekali lagi pada audit tahun berikutnya. Hal
tersebut menurutnya adalah duplikasi pekerjaan dan pemborosan waktu.
Anda diminta:
1. Menjelaskan kesalahan argumentasi Bejo, CPA
2. Memberikan beberapa contoh informasi yang diperoleh dari pemeriksaan kejadian
setelah tanggal neraca yang penting bagi audit pada periode berjalan
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 38 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 13
3. Teori :
Client representation letter merupakan surat pernyataan dari pihak manajemen
yang sangat bermanfaat bagi auditor. Jika ternyata klien tidak mencatat transaksi
perusahaan secara keseluruhan atau ada bukti-bukti yang disembunyikan, sehingga
ada pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu
mengajukan tuntutan kepada akuntan publik, maka akuntan publik dapat
menunjukkan surat tersebut sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa
disalahkan.
Akuntan publik yang tidak dapat menunjukkan surat pernyataan tersebut atas setiap
penugasan auditnya dapat disalahkan di pengadilan dan dikenai ganti rugi. Bahkan
Halaman : 39 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
jika terbukti lalai dalam melakukan tugas auditnya sehingga merugikan pihak lain,
maka izin praktik selaku akuntan publik dapat dicabut oleh menteri keuangan.
Management audit berkaitan dengan audit efisiensi, dalam hal ini tujuan utama dari
audit efisiensi ini adalah untuk memastikan bahwa tiap unit mata uang
diinvestasikan dalam modal atau tempat lain yg memberikan pengembalian yang
optimum dan bahwa perencanaan investasi antara berbagai fungsi dan aspek yang
berbeda dirancang utk memberikan hasil yg optimum.
Prosedur audit yang dilakukan tidak seluas prosedur audit keuangan. Tahapan
dalam audit ini antara lain survey pendahuluan, penelaahan dan pengujian atas
sistem pengendalian manajemen, pengujian terperinci, dan pengembangan laporan.
Program auditnya lebih banyak menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan.
Kuesioner tersebut dikelompokkan untuk masing-masing fungsi dan atas jawaban
yang diberikan akan dilakukan konfirmasi, pengecekan di lapangan, pemeriksaan
bukti, dan diskusi dengan bagian terkait. Dengan demikian, auditor dapat menilai
efisiensi, keefektifan, dan keekonomisan dari setiap fungsi yang diperiksa.
Apabila management audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan
demikian, management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen
dalam mencapai tujuan karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan
masalah apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 40 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
Halaman : 41 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 14
3. Teori :
Audit internal merupakan bagian yang penting untuk mencapai tata kelola
perusahaan yang baik. Para auditor internal diharapkan dapat menambah nilai suatu
organisasi melalui peningkatan keefektifan operasional sekaligus menjalankan
tanggung jawab seperti menelaah reliabilitas dan integritas informasi, memastikan
kepatuhan atas kebijakan dan regulasi, dan menjaga aset.
Halaman : 42 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 42
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Halaman : 43 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Minggu ke : 15
3. Teori :
Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue merupakan salah satu
contoh special audit. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk memeriksa kewajaran
proses right issue, dalam hal ini kesuaiannya dengan aturan yang berlaku. Prosedur
audit atas proses right issue tidak seluas audit umum karena terbatas pada hal-hal
pada proses right issue saja.Oleh sebab itu, audit atas proses right issue ini sering
pula disebut sebagai audit ketaatan.
Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebuah kantor akuntan publik dapat juga
memberikan jasa-jasa lain. Jenis jasa yang dapat diberikan akuntan publik terus
berkembang sejalan dengan tuntutan masyarakat atas assurance terhadap berbagai
jenis informasi yang baru dan berbeda. Audit internal, audit operasional, audit
khusus, penelaahan terbatas, penyusunan sistem akuntansi, kompilasi laporan
keuangan, konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dll merupakan jasa-jasa yang
dapat diberikan oleh sebuah kantor akuntan publik.
Halaman : 44 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
Standar atestasi merupakan dasar konseptual untuk berbagai tipe jasa yang
diberikan akuntan publik. Standar atestasi membagi tiga tipe penugasan atestasi,
yaitu pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Bila seorang akuntan
publik melakukan perikatan atestasi, maka penugasan tersebut diatur dengan
standar atestasi dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang diberikan dengan
standar tersebut.
5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.
6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.
Halaman : 45 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45
8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.
9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
KONTRAK PERKULIAHAN
MataKuliah :Auditing
KodeMataKuliah :PAK 1412
Pengajar :Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA
EksaRidwansyah, S.E., M.Buss., Ak., CA
Semester :IV
SKS / Jam per minggu : 3 (2-1)/ K: 2(2x50’) + P: 120’
TempatPerkuliahan :
2. DeskripsiPerkuliahan
Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa dalam kemampuan memahami proses audit,
membantupelaksanaan audit, dan memahamidokumentasi yang terkaitaudit
ataslaporankeuangan
6. Strategi Perkuliahan
8. Tugas
9. Kriteria Penilaian
Mengacu pada Peraturan Akademik dan Kedisiplinan Mahasiswa Polinela tahun2015, Bab IV
pasal 12.
Huruf Angka
A >=75.4
B 65.5-75.4
C 55.0-65.4
D 45.0-54.9
E <45.0
Aspek-aspek yang dinilai dalam penentuan Nilai Akhir, meliputi:Kuis, Tugas, UTS, UAS,
Aktivitas, Hasil Praktikum, dan UAP.
9. Jadwal perkuliahan:
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
Pertemuan
Bahan Kajian Bacaan/Bab
ke:
- Overview Mata Kuliah
1
- Pengetahuan dasar auditing
2 Standar auditing
Tanggung jawab hukum dan laporan akuntan
3
publik
4 Uji pengendalian dan uji transaksi
- Evaluasi materi mg 1-4
5
- Rencana dan kertas kerja audit
6 Pengauditan kas dan piutang
Pengauditan surat berharga-investasi, sediaan, dan
7
beban dibayar di muka
8 UTS
9 Pengauditan aset tetap dan aset tidak berwujud
Pengauditan liabilitas jangka pendek dan jangka
10
panjang
11 Pengauditan ekuitas dan perkiraan laba rugi
- Evaluasi materiminggu 9-11
12 - Pengauditan subsequentevents dan
penyusunan managementletter
13 Clientrepresentationletter dan management audit
14 Internal audit dan computer audit
Audit atas proses rightissue dan jasa selain audit
15
pada KAP
16 UAP
17 UAS
Catatan :
Apabilaadakuliah yang kosongkarenadosenberhalanganhadir,
materidapatdijadikantugasataudigabungdenganmaterimingguselanjutnyasesuaikesepakata
nbersama.
DosenPenanggung Jawab MK
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
ASPEKPENILAIAN SKALAPENILAIAN(1-4)