Anda di halaman 1dari 118

PERANGKAT AJAR

AUDITING

OLEH:

ARTIE ARDITHA RACHMAN


EKSA RIDWANSYAH
DAMAYANTI

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2016
PERANGKAT AJAR

AUDITING

(PAK 1412)

OLEH:

ARTIE ARDITHA RACHMAN


EKSA RIDWANSYAH
DAMAYANTI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2016
HALAMAN PENGESAHAN

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Jumlah SKS :3

3. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

4. Semester :4

5. Program Studi : Akuntansi

6. Jurusan : Ekonomi dan Bisnis

7. Sumber dana :

8. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Artie Arditha Rachman
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor
Anggota :
a. Nama Lengkap : Eksa Ridwansyah
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor
Anggota :
a. Nama Lengkap : Damayanti
b. Pangkat/ Golongan : Penata/IIIc
c. Jabatan Fungsional : Lektor

Menyetujui, Bandar Lampung, Agustus 2016


Ketua Jurusan Ketua Pelaksana,
Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Politeknik Negeri Lampung

Ir. Bina Unteawati, M.P. Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA
NIP 196309121989032001 NIP 197507072005012001

Mengetahui,
Pembantu Direktur I Bid. akademik

Ir. Yatim Rahayu Widodo, M.Sc.


NIP 196203271989031002
DAFTAR ISI

Halaman

1 Peta Kompetensi Matakuliah ...................................... 1

2 Rencana Pembelajaran Semester (RPS)...................... 2

3 Satuan Acara Perkuliahan.......................................... 8

4 Buku Panduan Praktikum ........................................... 55

5 Kontrak Perkuliahan .................................................. 99


PETA KOMPETENSI MATA KULIAH
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 1 dari 1

PETA KOMPETENSI MATA KULIAH

MATA KULIAH
Auditing (Semester 4)
Prodi: Akuntansi (Diploma)
Jurusan: Ekonomi dan Bisnis

Capaian Pembelajaran:
mampumenjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dan mampu menyusun dokumentasi yang terkait
dalam tahap penyelesaian dan pelaporan audit

7. Mampu menjelaskan proses penyelesaian dan


pelaporan audit

5. Mampu menjelaskanrencana dan 6. Mampu


kertaskerja audit menjelaskanpengauditanberbagaiakun
dalamlaporankeuangan

3. Mampu menjelaskan 4. Mampu menjelaskan


2. Mampu tanggungjawabhukum uji pengendalian dan
menjelaskanstandar dan uji transaksi
auditing laporanakuntanpublik

1. Mampu menjelaskan pengetahuandasar auditing

EntryBehaviar:
Mahasiswa mampu menyusun
laporan keuangan perusahaan

UP2AI, Polinela, Tahun 2015


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)

PROGRAM STUDI : Akuntansi


MATA KULIAH : Auditing
KODE : PAK 1412
SEMESTER : 4 (empat)
sks : 3 sks (2 – 1)
DOSEN PENGAMPU : Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA., Eksa Ridwansyah, S.E., M.Buss., Ak., CA., dan
Damayanti, S.E., M.M., Ak., CA
DESKRIPSI MATA : Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa dalam kemampuan memahami proses audit, memahami
KULIAH dokumentasi dalam pengauditan, dan membantu pelaksanaan audit atas laporan keuangan
CAPAIAN Keterampilan Khusus:
PEMBELAJARAN Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian
LULUSAN Prodi yg sesuai dan pelaporan audit atas laporan keuangan
dengan MK Penguasaan Pengetahuan:
Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing akun dalam laporan keuangan
CAPAIAN 1. Mampu menjelaskan pengetahuan dasar auditing
PEMBELAJARAN 2. Mampu menjelaskan standar auditing
KHUSUS (kemampuan 3. Mampu menjelaskan tanggung jawab hukum dan laporan akuntan publik
akhir sesuai dengan 4. Mampu menjelaskan uji pengendalian dan uji transaksi
tahapan belajar diturunkan 5. Mampu menjelaskan rencana dan kertas kerja audit
dari CP Prodi) 6. Mampu menjelaskan pengauditan berbagai akun dalam laporan keuangan
7. Mampu menjelaskan proses penyelesaian dan pelaporan audit
METODE PENILAIAN Mengacu pada Peraturan Akademik, dengan pembobotan: 65% (Teori) dan 35% (Praktikum)
DAN PEMBOBOTAN Kuis 15%; Tugas Terstrukstur 10%; UTS 20%; UAS 20%; Aktivitas 10%; Hasil Praktikum 10%; UAP 15%
DAFTAR REFERENSI 1. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta.
2. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil. Salemba Empat. Jakarta.
3. Soekrisno Agoes. Auditing I (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). LPFE-UI. Jakarta.
4. Soekrisno Agoes. Auditing II (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). LPFE-UI. Jakarta.
5. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.
6. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit dan Assurance:
Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
7. William C. Boynton dan Raymond N. Johnson. Modern Auditing: Assurance Services and The Integrity
of Financial Reporting. Edisi 8. John Wiley & Sons, Inc. USA.

JADWAL PEMBELAJARAN

CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
1 Mampu menjelaskan - Perbedaan Akuntansi Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang pengetahuan dasar dan Audit - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
auditing - Lingkup auditing definisi auditing P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
perbedaan auditing dan
akuntansi
- Menjelaskan mengenai jenis-
jenis audit
- Menjelaskan mengenai
profesi akuntan
- Menjelaskan mengenai peer
review
2 Mampu menjelaskan Standar auditing atas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
standar auditing laporan keuangan - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
Standar Profesional Akuntan P = 1 x 120 - Demonstrasi
Publik Menit
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
- Menjelaskan mengenai
standar auditing
- Menjelaskan mengenai kode
etik profesi akuntan public
- Menjelaskan mengenai
panduan audit untuk entitas
bisnis kecil
3 Mampu menjelaskan Tanggung jawab hukum dan Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang tanggung jawab laporan akuntan publik - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
hukum dan laporan tuntutan hukum yang P = 1 x 120 - Demonstrasi
akuntan publik dihadapi akuntan publik Menit
- Menjelaskan mengenai jenis
pendapat akuntan
- Menjelaskan mengenai jenis
laporan akuntan
- Menjelaskan mengenai
pertimbangan auditor terkait
kelangsungan hidup entitas
4 Mampu menjelaskan - Uji pengendalian (test of Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 5%
tentang uji pengendalian control) - Menjelaskan pengertian Menit - Simulasi
dan uji transaksi - Uji transaksi (test of pengendalian intern P = 1 x 120 - Demonstrasi
detailed transaction) - Menjelaskan mengenai Menit
kaitan pengendalian intern
dan lingkup pemeriksaan
- Menjelaskan mengenai
evaluasi atas pengendalian
intern
- Menjelaskan mengenai sifat
bukti audit
- Menjelaskan mengenai uji
ketaatan dan uji substantif
5 Kuis - Evaluasi materi mg 1-4 Kuis T = 2 x 50 - Ceramah 5%
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
Mampu menjelaskan - Rencana audit Mahasiswa mampu: Menit - Simulasi
tentang rencana dan kertas - Kertas kerja audit - Menjelaskan mengenai jenis P = 1 x 120 - Demonstrasi
kerja audit kertas kerja audit Menit
- Menjelaskan mengenai
pemilikan dan penyimpanan
kertas kerja
- Menjelaskan mengenai
rencana audit
- Menjelaskan mengenai
prosedur audit
- Menjelaskan mengenai
risiko audit dan materialitas
- Mampu menjelaskan
penyusunan rencana audit
- Mampu menjelaskan
penggunaan kertas kerja
audit
6 Mampu menjelaskan - Pengauditan akun kas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan kas dan - Pengauditan akun - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
piutang piutang tujuan pengauditan kas P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
prosedur audit kas
- Menjelaskan mengenai
tujuan pengauditan piutang
- Menjelaskan mengenai
prosedur audit piutang
7 Mampu menjelaskan - Pengauditan atas surat Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan surat berharga-investasi - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
berharga-investasi, sediaan, - Pengauditan akun dan prosedur audit surat P = 1 x 120 - Demonstrasi
dan beban dibayar di muka sediaan berharga-investasi Menit
- Pengauditan akun beban - Menjelaskan mengenai tujuan
dibayar di muka dan prosedur audit sediaan
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
- Menjelaskan mengenai tujuan
dan prosedur audit beban
dibayar di muka
8 UTS - -
9 Mampu menjelaskan - Pengauditan aset tetap Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan aset tetap dan - Pengauditan aset tidak - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
aset tidak berwujud berwujud dan prosedur audit aset tetap P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai tujuan Menit
dan prosedur audit aset tidak
berwujud
10 Mampu menjelaskan - Pengauditan liabilitas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan liabilitas jangka pendek - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
jangka pendek dan jangka - Pengauditan liabilitas dan prosedur audit liabilitas P = 1 x 120 - Demonstrasi
panjang jangka panjang jangka pendek Menit
- Menjelaskan mengenai tujuan
dan prosedur audit liabilitas
jangka panjang
11 Mampu menjelaskan - Pengauditan ekuitas Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
pengauditan ekuitas dan - Pengauditan perkiraan - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
perkiraan laba rugi laba rugi dan prosedur audit ekuitas P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai tujuan Menit
dan prosedur audit perkiraan
laba rugi
12 Mampu menjelaskan - Pengauditan subsequent Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
Pengauditan subsequent events - Menjelaskan mengenai tujuan Menit - Simulasi
events dan penyusunan - Penyusunan dan prosedur audit P = 1 x 120 - Demonstrasi
management letter management letter subsequent events Menit
Kuis - Evaluasi materi mg 9-11 - Menjelaskan mengenai
Definisi dan manfaat
management letter
- Menjelaskan mengenai Tugas
dan tanggung jawab tim audit
CAPAIAN
MINGGU PEMBELAJARAN INDIKATOR PENILAIAN ALOKASI Metode Bobot
BAHAN KAJIAN
KE (kemampuan akhir setiap (PERFORMANCE) WAKTU Pembelajaran Penilaian
tahapan belajar)
dalam menyusun
management letter
Kuis
13 Mampu menjelaskan client - Penyusunan client Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
representation letter dan representation letter - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
management audit - Penyusunan kegunaan client P = 1 x 120 - Demonstrasi
management audit representation letter Menit
- Menjelaskan mengenai
tujuan management audit
- Menjelaskan mengenai
pelaksanaan management
audit
14 Mampu menjelaskan - Lingkup internal audit Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
internal audit dan computer - Lingkup computer audit - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
audit lingkup internal audit P = 1 x 120 - Demonstrasi
- Menjelaskan mengenai Menit
pelaksanaan internal audit
- Menjelaskan mengenai
lingkup computer audit
15 Mampu menjelaskan audit - Audit atas proses right Mahasiswa mampu: T = 2 x 50 - Ceramah 10%
atas proses right issue dan issue - Menjelaskan mengenai Menit - Simulasi
jasa selain audit pada KAP - Jenis jasa selain audit lingkup audit atas proses P = 1 x 120 - Demonstrasi
pada KAP right issue Menit
- Menjelaskan mengenai jenis
jasa selain audit pada KAP
16 UAP - -

Tugas-tugas:
Mahasiswa menyelesaikan tugas di akhir pertemuan berupa kasus dari pertemuan 1 sampai pertemuan berikut-
berikutnya.
Mengetahui Bandar Lampung, November 2016
Ketua Jurusan Ketua Program Studi Penanggung Jawab MK

Ir. Bina Unteawati, M.P Arif Makhsun, S.E., M.SAk. Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA

CATATAN:
(1) K = kuliah: TM= tatap muka; TS = Tugas terstruktur; P = Praktikum
(2) Proses pembelajaran harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan atas prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis mahasiswa, termasuk mahasiswa berkebutuhan khusus.
(3) Proses pembelajaran secara umum dilaksanakan dengan urutan:
a. Kegiatan pendahuluan, merupakan pemberian informasi yang
komprehensif tentang rencana pembelajaran beserta tahapan pelaksanaannya, serta informasi hasil asesmen dan umpan balik
proses pembelajaran sebelumnya;
b. Kegiatan inti, merupakan kegiatan belajar dengan penggunaan metode pembelajaran yang menjamin tercapainya kemampuan
tertentu yang telah dirancang sesuai dengan kurikulum;
c. Kegiatan penutup,merupakan kegiatan refleksi atas suasana dan
capaian pembelajaran yang telah dihasilkan, serta informasi tahapan pembelajaran berikutnya.
SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 1 dari 53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :1

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang pengetahuan dasar auditing

8. Bahan Kajian :
- Perbedaan Akuntansi dan Audit
- Lingkup auditing

9. Sub Bahan Kajian :


- Definisi auditing
- Perbedaan auditing dan akuntansi
- Jenis-jenis audit
- Profesi akuntan
- Peer review

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


a. Menjelaskan mengenai definisi auditing
b. Menjelaskan mengenai perbedaan auditing dan akuntansi
c. Menjelaskan mengenai jenis-jenis audit
d. Menjelaskan mengenai profesi akuntan
e. Menjelaskan mengenai peer review

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 1


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 2 dari 53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
Penyajian materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen
untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan.
Auditing menurut American Accounting Association (AAA) Committee on Basic Auditing
Concept adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan menilai bukti-bukti secara
obyektif, yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan tentang tindakan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi, untuk menentukan kesesuaian antara pernyataan-pernytaan tersebut denga kriteria
yang telah ditetapkan, dan menyampaikan hasilnya dengan pihak yang berkepentingan.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 2


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 3 dari 53

Auditing dan akuntansi merupakan bidang ilmu yang berkaitan namun berbeda. Akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam
bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan. Sementara auditing merupakan proses untuk menentukan apakah informasi
yang tercatat telah mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
Alasan ekonomi yang mendasari diperlukannya auditing adalah kemungkinan terdapatnya
kesalahan informasi yang diterima oleh pengambil keputusan yang akan mengakibatkan kesalahan
kebijakan dan kerugian bagi perusahaan. Resiko informasi yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal:
 Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi
 Sikap memihak dan motif lain yang melatrbelakangi pemberian informasi
 Data yang berlebihan
 Transaksi pertukaran yang kompleks
Salah satu jenis audit adalah Audit Laporan Keuangan. Jenis audit ini bertujuan menentukan
apakah laporan keuangan yang secara keseluruhan -yang merupakan informasi terukur yang akan
diverifikasi- telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam
audit laporan keuangan adalah Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Obyek dalam audit ini
meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan, termasuk pengungkapan-
pengungkapannya, dan Laporan Arus Kas.
Jenis lainnya adalah Audit Operasional. Jenis ini adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau
mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan, dengan tujuan untuk
mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. Tolok ukur atau kriteria dalam audit
operasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau kebijakan-kebijakan yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
Audit Ketaatan merupakan salah satu jenis audit yang bertujuan mempertimbangkan apakah
klien telah mengikuti prosedur dan aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak yang memiliki otoritas
lebih tinggi. Ada empat jenis auditor yang paling umum dikenal, yaitu akuntan publik, auditor
pemerintah, auditor pajak, dan auditor intern.
 Akuntan Publik merupakan auditor independen yang bertanggungjawab atas audit laporan
keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar lainnya.
 Auditor Pemerintah adalah akuntan yang menjadi pegawai pemerintah, yang bertanggung jawab
secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan negara. Di Indonesia yang
termasuk auditor pemerintah adalah Badan pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan, dan Inspektorat Jendral (Itjen) pada departemen-departemen pemerintah.
 Auditor Pajak adalah badan yang bertanggung jawab atas penerimaan negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukuk dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Di Indonesia, auditor
pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak dimana dalam pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa).
 Auditor Intern adalah auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk kepentingan manajemen
perusahaan.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 3


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 4 dari 53

15. Materi Ujian:

Fredi Okari adalah staf bagian kredit Bank Tangerang masih memiliki piutang sebesar
Rp520.000.000 pada PT Kirim Kilat, sebuah perusahaan angkutan yang khusus melayani
pengangkutan segala jenis produk dari perusahaan menengah dan kecil. Pinjaman tersebut
dijamin dengan 35 truk angkutan dengan harga pembelian rata-rata sebesar Rp22.000.000. Fredi
bertanggungjawab atas penagihan piutang tersebut dan dia harus mengecek apakah kendaraan –
kendaraan tersebut masih tetap mereka miliki. Karena itu dia meminta jasa Susan Enes, seorang
akuntan publik, untuk menghitung jumlah truk tersebut, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
yang ada pada Fredi. Fredi memilih Susan karena dia telah berpengalaman dalam mengaudit
kendaraan-kendaraan yang terpakai dan perusahaan angkutan, serta memiliki pengetahuan yang
luas mengenai truk-truk bekas.
Fredi memintanya untuk membuat laporan mengenai:
a. Berapa banyak dari 35 truk itu yang berada di lapangan parkir PT Kirim Kilat pada
malam tanggal 30 Juni 19xx.
b. Apakah semua truk di situ merupakan milik PT Kirim Kilat.
c. Kondisi masing-masing truk, dikategorikan sebagai buruk, baik, prima.
d. Harga pasaran masing-masing truk, dengan memperhatikan situasi pasar truk bekas
dewasa ini, dengan berpedoman pada kategori kondisi buruk, baik, prima.

Diminta:
a. Untuk tiap bagian dari definisi auditing berikut, manakah dari uraian di atas yang sesuai
dengan definisi auditing?
1) Informasi terukur
2) Kriteria yang telah ditetapkan
3) Entitas ekonomi
4) Pengumpulan dan evaluasi bukti
5) Orang kompeten yang independen
6) Laporan hasil audit
b. Tunjukkan kesulitan terbesar yang mungkin dihadapi Susan dalam melakukan auditnya.

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 4


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 5 dari 53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :2

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan standar auditing

8. Bahan Kajian : Standar auditing di Indonesia

9. Sub Bahan Kajian :


- Standar Profesional Akuntan Publik
- Standar auditing
- Kode etik profesi akuntan publik
- Panduan audit untuk entitas bisnis kecil

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai Standar Profesional Akuntan Publik
- Menjelaskan mengenai standar auditing
- Menjelaskan mengenai kode etik profesi akuntan publik
- Menjelaskan mengenai panduan audit untuk entitas bisnis
kecil

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 5


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 6 dari 53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Pengauditan (auditing) memegang peranan penting dalam dunia bisnis, sektor
pemerintah, bahkan dalam perekonomian suatu wilayah. Auditing menggambarkan
aktivitas dengan cakupan yang luas. Auditing didefinisikan sebagai proses sistematis
yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti atas asersi tentang tindakan
dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat hubungan antara asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan, dan melakukan komunikasi kepada pengguna mengenai
hasil yang telah diperoleh. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.
Organisasi profesi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Salah
satu kompartemen dalam IAI adalah Kompartemen Akuntan Publik. Kompartemen ini

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 6


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 7 dari 53

kemudian berkembang dan memunculkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Para
akuntan publik yang telah disertifikasi disyaratkan untuk menjadi anggota aktif IAPI.
IAPI menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainnya. IAPI memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan aturan dalam
bidang audit, kompilasi dan review, atestasi lainnya, dan kode etik. Standar tersebut
adalah Standar Profesional Akuntan Publik.
Standar Profesional Akuntan Publik, di dalamnya, mencantumkan berbagai standar
pelaksanaan audit. Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang
paling utama bagi para auditor. Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAPI dan merupakan
penjabaran atau interpretasi dari 10 butir standar auditing. Standar auditing yang
ditetapkan terdiri atass standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


1. Jelaskan perbedaan IAI dan IAPI!
2. Jelaskan standar dan undang-undang yang berlaku bagi akuntan publik!
3. Mengapa standar dan undang-undang tersebut penting bagi akuntan publik?
4. Jelaskan mengenai profesi akuntan yang Anda pahami!
5. Jelaskan aturan etika profesional bagi akuntan publik!
6. Jelaskan peran pengauditan dalam sektor swasta dan sektor publik serta dampaknya
bagi perkembangan sektor ekonomi suatu negara!

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 7


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 8 dari 53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :3

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang tanggung jawab hukum dan
laporan akuntan publik

8. Bahan Kajian :
- Lingkup tanggung jawab hukum
- Lingkup laporan akuntan publik

9. Sub Bahan Kajian :


- Tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik
- Jenis pendapat akuntan
- Jenis laporan akuntan
- Pertimbangan auditor terkait kelangsungan hidup entitas

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tuntutan hukum yang dihadapi
akuntan publik
- Menjelaskan mengenai jenis pendapat akuntan
- Menjelaskan mengenai jenis laporan akuntan
- Menjelaskan mengenai pertimbangan auditor terkait
kelangsungan hidup entitas

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 8


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 9 dari 53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.
Kegiatan Praktikum
Mahasiswa mengerjakan  Mengerjakan
(menyelesaikan kasus/soal) kasus/soal pada buku
pada buku panduan panduan praktikum
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Laporan audit merupakan hasil akhir dari proses pemeriksaan oleh auditor dan
merupakan alat komunikasi antara auditor dengan pihak pemakai laporan yang sekaligus
merupakan pertanggungan jawab auditor atas penugasan yang diterimanya. Laporan
auditor berisi informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang
diperolehnya.
Kondisi untuk Laporan Wajar tanpa Pengecualian, antara lain:
- Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba-rugi, saldo laba, dan laporan
arus kas, sudah tercakup di dalam laporan keuangan.
- Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 9


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 10 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan
penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa
ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
- Tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.
Kondisi yang menyebabkan pengecualian dari laporan audit standar
a. Pembatasan lingkup audit.
b. Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan pabu.
c. Auditor tidak independen

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Dalam setiap situasi berikut ini, anggaplah bahwa anda telah ditunjuk sebagai partner
audit.
a. PT Kikuk telah menyiapkan laporan keuangannya tetapi memutuskan tidak
menyertakan laporan arus kas. Manajemen menjelaskan kepada anda bahwa pihak-
pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan merasa bahwa laporan arus kas
terlalu membingungkan dan lebih suka jika perusahaan tidak menyajikan.
b. Terbang Airlines telah diaudit oleh kantor akuntan publik anda selama 10 tahun.
Dalam tiga tahun belakangan ini, kondisi keuangan mereka makin memburuk. Tahun
ini, untuk pertadma kalinya rasio hutang lancar nya di bawah 2,1, yang merupakan
persyaratan minimum yang terdapat dalam perjanjian kredit utama Terbang Airlines.
Oleh karena itu, anda meragukan kemampuan perusahaan utnuk melangsungkan
usahanya tahun depan.
c. Kira-kira 20% dari audit terhadap PT Mumah Farm dilakukan oleh kantor akuntan
publik lain yang anda pilih. Anda telah menelaah kertas kerja mereka. Tetapi anda
tidak bersedia untuk bertanggungjawab penuh atas pekerjaan mereka.
d. Kontroler Hotel Lobi-Lobi tidak memperkenankan anda untuk mengkonfirmasikan
saldo piutang usaha dari kedua pelanggan utamanya. Jumlah piutang usaha tersebut
material bagi laporan keuangan Hotel Lobi-Lobi. Anda tidak dapat menggunakan
prosedur alternatif untuk meyakinkan kepastian saldo-saldo tersebut.
e. Dalam tiga bulan terakhir tahun ini, PT Minyak Dunia memutuskan untuk
mengalihkan sebagian usaha mereka menjadi usaha pengeboran. Manajemen
menyadari besarnya resiko jenis usaha seperti ini dan lagi hal ini bisa membahayakan
usaha penyulingan yang telah berjalan selama ini, tetapi keuntungan yang dapat

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 10


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 11 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

dihasilkannya sangat besar. Selama periode pengeboran ini berjalan, perusahaan telah
mengebor tiga sumur kering dan belum memperoleh hasil apapun. Kondisi ini
diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
f. Klien anda, PT Gema Kartika, telah mengubah metode penyusutan dari metode garis
lurus menjadi metode saldo menurun. Dampaknya pada laba tahun berjalan tidak
material, tetapi mempunyai pengaruh yang material di masa mendatang. Kondisi ini
diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
Diminta:
Pilihlah laporan audit yang tepat berikut ini untuk masing-masing situasi:
a. Tanpa pengecualian – bentuk baku
b. Tanpa pengecualian – paragraf penjelasan
c. Tanpa pengecualian – modifikasi kalimat
d. Pengecualian pada paragraf pendapat saja-“kecuali untuk”
e. Pengecualian pada paragraf lingkup audit dan pendapat
f. Menyatakan tidak memberikan pendapat
g. Pendapat tdak wajar

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 11


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 12 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :4

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang uji pengendalian dan uji
transaksi

8. Bahan Kajian :
- Uji pengendalian
- Uji transaksi

9. Sub Bahan Kajian :


- Pengertian pengendalian intern
- Kaitan pengendalian intern dan lingkup pemeriksaan
- Evaluasi atas pengendalian intern
- Sifat bukti audit
- Uji ketaatan dan uji substantif

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan pengertian pengendalian intern
- Menjelaskan mengenai kaitan pengendalian intern dan
lingkup pemeriksaan
- Menjelaskan mengenai evaluasi atas pengendalian intern

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 12


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 13 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

- Menjelaskan mengenai sifat bukti audit


- Menjelaskan mengenai uji ketaatan dan uji substantif

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Perusahaan seharusnya mengembangkan struktur pengendalian intern (SPI) yang
memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan absolut bahwa laporan keuangan
dinyatakan wajar. SPI dikembangkan oleh manajemen setelah mempertimbangkan biaya dan

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 13


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 14 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

manfaat pengendalian tersebut. Manajemen seringkali tidak dapat menerapkan sistem yang
ideal karena biayanya terlalu tinggi.

SPI tidak dapat dikatakan sangat efektif, meskipun disertai kehati-hatian dalam
perancangan dan implementasinya. Bahkan, meskipun pegawai sistem dapat merancang
sistem yang ideal, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang
yang menggunakannya.
PSA 23 (SA 319) menghendaki auditor untuk memperoleh pemahaman tentang SPI
klien dalam setiap audit. Luasnya pemahaman tersebut, paling tidak, mencukupi untuk
perencanaan pemeriksaan yang memadai, dalam hal empat masalah spesifik perencanaan,
yaitu:
- Auditability; auditor harus mendapatkan informasi yang cukup memuaskan mengenai
integritas manajemen dan sifat dan luas catatan akuntansi, sehingga bahan bukti
kompeten tersedia untuk mendukung saldo laporan keuangan.
- Potensi salah saji yang material, pemahaman seharusnya memungkinkan auditor
untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial yang
dapat mempengaruhi laporan keuangan, dan menetapkan risiko akibat kekeliruan dan
ketidakberesan yang terjadi dalam jumlah yang material terhadap laporan keuangan.
- Risiko penemuan, risiko penemuan dalam bentuk perencanaan model risiko audit
secara langsung mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan untuk tiap tujuan
audit [PDR = AAR : (IR X CR)]. Informasi mengenai struktur pengendalian intern
digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan pengendalian,
yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan.
- Perancangan pengujian, informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan auditor
untuk merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif.

Pada hakekatnya, bahan bukti merupakan informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. Berikut ini merupakan karakteristik bahan bukti yang digunakan dalam audit
atas Laporan keuangan:
1. Tujuan penggunaannya untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara
wajar.
2. Sifat bahan buktinya adalah semua jenis bahan bukti audit.
3. Pihak yang mengevaluasi bahan bukti adalah auditor
4. Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti memiliki tingkat keyakinan yang
tinggi.
5. Sifat kesimpulannya menentukan satu dari bebrapa alternatif laporan audit
Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti akan mengakibatkan
pemakai laporan membuat keputusan yang salah.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 14


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 15 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


1. Untuk masing-masing hal berikut, berikan contoh pengendalian fisik yang dapat
digunakan klien untuk mengamankan aktiva atau catatan tersebut:
a. Kas kecil.
b. Kas yang diterima oleh petugas yang melayani penjual eceran.
c. Catatan piutang usaha.
d. Persediaan bahan baku.
e. Perlengkapan yang mudah rusak.
f. Peralatan pabrik.
2. Jelaskan bagaimana suatu bukti dapat dikatakan memadai (sufficient) dan kompeten
(competent)!
3. Anda berperan sebagai auditor yang akan memeriksa sediaan klien. Tentukan asersi
yang tepat untuk masing-masing informasi berikut:
a. Sediaan dicatat dengan menggunakan dasar lower of cost or market!
b. Laporan keuangan mengungkapkan jumlah bahan baku, barang dalam proses,
dan barang jadi
c. Sediaan diklasifikasi ke dalam neraca sebagai aset lancer
d. Sediaan yang tercantum di neraca diinformasikan berada di gudang per
tanggal neraca
e. Sediaan per tanggal neraca adalah seluruh item yang dibeli klien yang sedang
dalam perjalanan dan yang sedang dikirim ke pelanggan

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 15


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 16 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :5

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang rencana dan kertas kerja audit

8. Bahan Kajian :
- Rencana audit
- Kertas kerja audit
9. Sub Bahan Kajian :
- Jenis kertas kerja audit
- Pemilikan dan penyimpanan kertas kerja
- Rencana audit
- Prosedur audit
- Risiko audit dan Materialitas

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


a. Menjelaskan mengenai jenis kertas kerja audit
b. Menjelaskan mengenai pemilikan dan penyimpanan kertas
kerja
c. Menjelaskan mengenai rencana audit
d. Menjelaskan mengenai prosedur audit

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 16


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 17 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

e. Menjelaskan mengenai risiko audit dan materialitas

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
Penyajian
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


- Auditor harus mendokumentasikan hasil audit yang telah dilakukan ke dalam
berbagai kertas kerja audit. Dokumentasi tersebut dapat diperoleh dari klien,
analisis yang dilakukan auditor, maupun dari pihak ketiga. Tujuan dokumentasi
tersebut adalah
- Mendukung opini auditor
- Sebagai bukti pelaksanaan audit sesuai standar audit

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 17


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 18 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

- Sebagai referensi jika terdapat pertanyaan dari pihak lain


- Sebagai bahan penilaian atas kinerja staf auditor
- Sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan audit tahun berikutnya
- Kertas kerja pemeriksaan merupakan milik akuntan publik. Bila ada pihak lain yang
memerlukan kertas kerja pemeriksaan harus dengan persetujuan tertulis dari klien.
Akuntan publik harus menjaga keamanan kertas kerja pemeriksaannya sesuai
peraturan pemerintah.Materialitas merupakan besaran nilai yang dihilangkan atau
salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya dapat
mengakibatkan perubahan atas (pengaruh terhadap) pertimbangan orang yang
meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan
atau salah saji tersebut.
- Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas:
1. Tentukan pertimbangan awal mengenai materialitas
2. Alokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas ke dalam segmen
3. Estimasikan total salah saji dalam segmen
4. Estimasikan salah saji gabungan
5. Bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal mengenai materialitas.
Keterangan:
Langkah 1 & 2 : Merupakan Tahap Merencanakan Luasnya Pengujian.
Langkah 3, 4 & 5 : Merupakan Tahap Mengevaluasi Hasil
- Sebagian besar praktisi mengalokasikan materialitas pada pos-pos neraca bukan
laporan laba-rugi, meskipun kebanyakan salah saji pada laporan laba-rugi
berpengaruh sama terhadap neraca karena sistem pembukuan berganda. Karena neraca
memiliki paling sedikit komponen, dalam kebanyakan audit, alokasi materialitas ke
perkiraan neraca menjadi alternatif paling layak.
- Saat auditor melaksanakan prosedur audit untuk tiap segmen, kertas kerja digunakan
untuk mencatat tiap salah saji yang ditemukan. Misalnya, auditor menemukan enam
salah saji dari 200 sampel yang diambil dalam menguji persediaan. Jumlah inilah
yang dipakai untuk memperkirakan jumlah seluruh salah saji yang terdapat pada akun
persediaan. Jumlah ini bersifat estimasi atau proyeksi, karena didapat dari pengujian
terhadap sample tertentu, dan bukannya seluruh populasi. Jumlah proyeksi salah saji
setiap akun kemudian digabungkan dalam kertas kerja dan gabungan salah saji ini
dibandingkan dengan materialitas.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 18


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 19 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

a. Misalkan akuntan publik Drs. Boy menggunakan 5% dari laba bersih, aset lancar, atau
liabilitas lancar sebagai pedoman utamanya untuk mengevaluasi materialitas. Faktor-
faktor kualitatif apa yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan materialitas suatu
salah saji?
b. Jelaskan beda antara pertimbangan awal tentang materialitas dengan salah saji yang
dapat ditoleransi. Bagaimana hubungan antara dua hal tersebut?
c. Bagaimana perbedaan dalam mengaudit sebuah perusahaan sedang, antara satuan
usaha yang berdiri sendiri dengan yang merupakan bagian dari suatu konglomerasi
besar?
d. Jelaskan apakah layak bagi auditor untuk memberikan pengungkapan isi kertas kerja
pemeriksaannya kepada pihak selain klien?

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 19


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 20 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :6

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang pengauditan kas dan piutang

8. Bahan Kajian :
- Pengauditan kas
- Pengauditan piutang

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan pengauditan kas
- Prosedur audit kas
- Tujuan pengauditan piutang
- Prosedur audit piutang

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tujuan pengauditan kas
- Menjelaskan mengenai prosedur audit kas
- Menjelaskan mengenai tujuan pengauditan piutang
- Menjelaskan mengenai prosedur audit piutang

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 20


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 21 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Tujuan pemeriksaan kas antara lain:
o Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan merupakan milik
perusahaan (existence and ownership).
o Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan merupakan
transaksi yang sah (completeness)
o Kas di bank seperti yang dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan dengan
benar dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy)
o Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan benar (validity
and valuation)

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 21


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 22 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

o Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang tepat (cut-
off).
o Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (disclosure).

Tujuan pemeriksaan piutang antara lain:


o Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari pada
piutang.
o Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan cukup
tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
o Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang timbul
karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)
o Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


1. Jelaskan kembali bagaimana prosedur audit kas dan setara kas!
2. Jelaskan kembali bagaimana prosedur audit piutang usaha dan piutang lainnya!
3. Selesaikan kasus pengauditan kas/piutang yang telah disediakan!

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 22


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 23 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2 (2x50’)


Praktikum = 1x120’

5. Pertemuan ke :7

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang pengauditan surat berharga-
investasi, sediaan, dan beban dibayar di muka

8. Bahan Kajian :
- Pengauditan surat berharga-investasi
- Pengauditan sediaan
- Pengauditan beban dibayar di muka

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan dan prosedur audit surat berharga-investasi
- Tujuan dan prosedur audit sediaan
- Tujuan dan prosedur audit beban dibayar di muka

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit surat
berharga-investasi
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit sediaan
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit beban
dibayar di muka

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 23


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 24 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Investasi merupakan aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Tujuan audit untuk investasi adalah menilai pengendalian
internal atas investasi, memeriksa kebenaran kepemilikan investasi, memeriksa
pencatatan yang terkait, memeriksa valuasi yang digunakan, dan memeriksa

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 24


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 25 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

penyajiannya dalam laporan keuangan. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan
benar (disclosure).
Audit atas sediaan merupakan audit dengan kompleksitas yang tinggi. Hal-hal
yang memengaruhi kompleksitas audit sediaan antara lain:
- Sediaan merupakan akun yang terbesar dalam neraca
- Sediaan biasanya berada pada beberapa lokasi yang berbeda, sehingga pengendalian
fisik dan proses penghitungan cukup sulit dilakukan
- Jenis sediaan tertentu memerlukan jasa spesialis karena keterbatasan auditor
- Keusangan sediaan seringkali sangat memengaruhi penilaian sediaan
- Metode penilaian sediaan dapat berbeda-beda untuk setiap organisasi karena prinsip
akuntansi yang berlaku memperbolehkannya.

Audit atas siklus sediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas,
yaitu:
- Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
- Perpindahan internal atas aset dan biaya
- Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
- Pengamatan fisik atas sediaan
- Penetapan harga dan kompilasi sediaan

Beban dibayar di muka memiliki manfaat kurang atau sama dengan setahun, sehingga
termasuk dalam kelompok aset lancar. Bagian dari beban dibayar di muka yang
memberikan manfaat untuk beberapa periode diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Beban dibayar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud dapat bernilai tidak
material untuk jenis usaha tertentu. Dalam kondisi demikian, prosedur analitis biasanya
dianggap memadai untuk memeriksa akun tersebut. Namun jika nilainya sangat material
bagi klien, maka pengujian pengendalian dan substantif perlu dirancang
denganmemperhatikan tujuan audit khusus yang hendak dicapai.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Dalam audit tahunan 31 Desember 2016, Anda menemukan transaksi berikut ini di
sekitar tanggal penutupan:
1. Barang dagangan dengan harga pokok Rp1.822.000 diterima 3 Januari 2017 dan
faktur pembelian terkait dicatat pada 5 Januari. Faktur menunjukkan pengiriman
dilakukan 29 Desember 2016 dengan FOB tujuan.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 25


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 26 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

2. Barang dagangan dengan harga pokok Rp625.000 diterima tanggal 28 Desember


2016 dan faktur tidak dicatat. Anda menemukan pencatatannya ada di tangan agen
pembelian, ditandai dengan ”barang konsinyasi”
3. Suatu paket berisi produk dengan harga pokok Rp816.000 berada di ruang
pengiriman saat penghitungan fisik dilakukan. Barang ini tidak dimasukkan dalam
sediaan karena ditandai ”ditahan karena menunggu instruksi pengiriman”. Ternyata
barang tersebut adalah pesanan pelanggan tertanggal 18 Desember 2016, tetapi
dikirimkan dan ditagihkan ke pelanggan pada 10 Januari 2017.
4. Sebuah mesin khusus, dibuat sesuai pesanan pelanggan, diselesaikan dan berada di
ruang pengiriman tanggal 31 Desember 2016. Pelanggan ditagih pada tanggal
tersebut dan mesin tidak dimasukkan dalam sediaan, meskipun dikirimkan tanggal
4 Januari 2017.
Asumsikan bahwa setiap jumlah di atas adalah material.
Jelaskan apakah barang-barang dagangan tersebut perlu dimasukkan ke dalam sediaan
klien? Tuliskan alasan atas jawaban Anda!

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 26


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 27 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke :9

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang pengauditan aset tetap dan aset
tetap tidak berwujud

8. Bahan Kajian :
- Aset tetap
- Aset tetap tidak berwujud

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan dan prosedur audit aset tetap
- Tujuan dan prosedur audit aset tidak berwujud

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


a. Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit aset tetap
b. Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit aset tidak
berwujud
c. Mampu menyusun laporan biaya produksi untuk dua
departemen atau lebih

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 27


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 28 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Aset tetap merupakan aset yang diharapkan memiliki umur lebih dari satu tahun,
digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual kembali. Penggunaan aset tetap
dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur ekonomis lebih dari satu tahun
merupakan karakteristik utama yang membedakan aset tersebut dari sediaan, beban
dibayar di muka, dan investasi.
Kategori pengujian peralatan untuk klien yang berlatar belakang manufaktur adalah
melakukan prosedur analitis, verifikasi akuisisi tahun berjalan, verifikasi penghentian

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 28


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 29 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

aset tahun berjalan, verifikasi saldo akhir pada akun aset, verifikasi beban depresiasi, dan
verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.
Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan aset
lancar karena biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada periode
berjalan. Selain itu, nilai akuisisi biasanya material. Alasan lainnya adalah peralatan
biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama beberapa tahun.
Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Salah satu tujuan audit atas aset tidak berwujud adalah untuk memeriksa apakah aset ini
yang masih dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan di masa yang akan datang.
Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui apakah pendapatan yang diperoleh sudah
dicatat dan diterima oleh perusahaan.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Jenis pengendalian internal berikut biasa digunakan terkait aset tetap
1. Melakukan pencatatan terpisah untuk masing-masing aset pada berkas utama aset
tetap
2. Biaya depresiasi untuk masing-masing aset dihitung untuk setiap aset, dicatat dalam
berkas utama aset tetap yang termasuk dalam biaya depresiasi dan akumulasi
depresiasi untuk setiap aset dan diverifikasi secara berkala oleh petugas independen
3. Akuisisi aset tetap lebih dari Rp20.000.000 disetujui oleh dewan direksi
4. Saat pelaksanaan, peralatan diberi label logam dan disimpan secara sistematis

Anda diminta untuk:


a. menuliskan tujuan setiap pengendalian tersebut!
b. menuliskan satu pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian internal yang
dapat digunakan auditor untuk menguji keberadaannya!
c. menuliskan satu prosedur substantif untuk menguji apakah pengendalian benar-benar
telah mencegah terjadinya salah saji dalam aset tetap!

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 29


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 30 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba


Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 30


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 31 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 10

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus:


Mampu menjelaskan tentang pengauditan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang

8. Bahan Kajian : Pengauditan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka pendek
- Tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka panjang

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit liabilitas
jangka pendek
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit liabilitas
jangka panjang

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 31


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 32 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Liabilitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang. Liabilitas jangka pendek perlu diperiksa secara cermat sebab ada
kecenderungan perusahaan untuk mencatat liabilitasnya lebih rendah dari yang
sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang
sebenarnya. Prosedur pemeriksaan yang biasa digunakan auditor untuk mendeteksi
liabilitas yang tidak dicatat adalah dengan cara memeriksa pembayaran setelah tanggal
neraca.
Utang dagang sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek akan sangat terkait
dengan siklus sediaan atau transaksi pembelian. Liabilitas jangka pendek lainnya akan

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 32


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 33 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

berkaitan dengan siklus lainnya, seperti utang pajak akan berkaitan dengan transaksi
penggajian, utang sewa guna jangka pendek akan berkaitan dengan transaksi aset tetap,
dll. Sementara liabilitas jangka panjang akan berkaitan erat dengan transaksi investasi.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif untuk liabilitas harus dirancang
sesuai dengan kompleksitas jenis liabilitas dan siklus atau transaksi yang terkait.
Kesesuaian antara tujuan audit khusus atas liabilitas dan pengujian yang telah dirancang
akan membantu auditor dalam menyusun prosedur audit yang tepat bagi setiap transaksi.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Prosedur audit berikut dilakukan dalam audit utang dagang:
1. Menentukan nilai tukar dan memeriksa perhitungannya untuk utang dalam mata
uang asing
2. Mendiskusikan dengan akuntan apakah ada jumlah yang dimasukkan dalam daftar
utang dagang sehubungan dengan pihak terkait, saldo debet, atau wesel bayar
3. Meminta laporan pemasok dari kontroler dan melakukan rekonsiliasi ke daftar
utang dagang
4. Meminta laporan pemasok langsung dari pemasok dan melakukan rekonsiliasi ke
daftar utang dagang
5. Memeriksa dokumen pendukung untuk pengeluaran kas beberapa hari sebelum
dan sesudah akhir tahun
6. Memeriksa jurnal akuisisi dan pengeluaran kas untuk beberapa hari terakhir pada
periode berjalan dan beberapa hari pertama pada periode berikutnya, untuk
menemukan apakah terdapat transaksi yang nilainya besar atau tidak biasa
7. Menelusuri dari neraca saldo buku besar dan dokumen pendukung untuk
menentukan apakah utang dagang, pihak terkait, dan aset dan utang terkait
dimasukkan dengan benar dalam laporan keuangan
8. Membuat daftar utang dagang. Menambahkan dan membandingkannya dengan
buku besar

Untuk setiap prosedur, identifikasikan manakah tujuan audit terkait saldo berikut yang
dapat dipenuhi:
a. Keterikatan perincian
b. Keberadaan
c. Kelengkapan
d. Akurasi

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 33


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 34 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

e. Klasifikasi
f. Pisah batas
g. Kewajiban

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 34


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 35 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 11

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus:


Mampu menjelaskan tentang pengauditan ekuitas dan
perkiraan laba rugi

8. Bahan Kajian : Pengauditan ekuitas dan perkiraan laba rugi

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan dan prosedur audit ekuitas
- Tujuan dan prosedur audit perkiraan laba rugi

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit ekuitas
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit perkiraan
laba rugi

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 35


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 36 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Ekuitas merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan ekuitas
untuk entitas yang berbentuk perseroan terbatas terdiri atas modal berdasarkan keputuan
menteri yang terkait, treasury stock, agio dan disagio saham, selisih kurs atas modal
disetor, selisih penilaian kembali aset tetap, dan laba ditahan atau sisa rugi tahun lalu.
Tujuan audit yang hendak dicapai atas akun ekuitas antara lain menilai
pengendalian internal akun tersebut, memeriksa ketepatan struktur ekuitas, memeriksa
dokumentasi yang wajib dipenuhi sesuai peraturan pemerintah, memeriksa otorisasi atas
perubahan ekuitas, memeriksa bukti yang sah atas perubahan laba ditahan atau sisa rugi
tahun lalu, dan memeriksa penyajiannya dalam laporan keuangan.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 36


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 37 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Audit ekuitas atas entitas dengan jenis perusahaan tertutup lebih rendah tingkat
kompleksitasnya dibandingkan dengan perusahaan terbuka. Transaksi yang menjadi
bagian ekuitas hanyalah perubahan ekuitas atas laba tahunan atau kerugian, dan jika ada
pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang membagikan deviden. Dengan
demikian, auditor tidak banyak menghabiskan waktu melakukan verifikasi ekuitas
pemilik, meskipun catatan perusahaan tetap harus diuji.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Prosedur audit berikut ini biasa dilakukan auditor dalam verifikasi ekuitas pemilik:
1. Menelaah notulensi pertemuan dewan direksi tahun bersangkutan jika terdapat
persetujuan sehubungan dengan ekuitas
2. Menelaah artikel tentang penggabungan usaha dan anggaran rumah tangga
menyangkut provisi untuk ekuitas
3. Menganalisis akun modal untuk tahun tersebut dan mencatat bila terdapat
perubahan untuk setiap akun
4. Memperhatikan nomor sertifikat saham jika terdapat saham yang dibatalkan
5. Menelaah provisi utang dan sekuritas yang sudah lama yang memungkinkan
terjadinya likuidasi, deviden dalam waktu dekat, dan pembatasan atas pembayaran
deviden atau penerbitan saham
Tugas Anda:
a. Tuliskan tujuan dari setiap prosedur audit yang ada!
b. Tuliskan jenis salah saji yang dapat ditemukan saat prosedur audit tersebut
diterapkan!

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 37


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 38 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 38


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 39 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 12

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus:


Mampu menjelaskan tentang pengauditan subsequent events
dan penyusunan management letter

8. Bahan Kajian : Pengauditan subsequent events dan penyusunan management


letter

9. Sub Bahan Kajian :


- Tujuan dan prosedur audit subsequent events
- Definisi dan manfaat management letter
- Tugas dan tanggung jawab tim audit dalam menyusun
management letter

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit
subsequent events
- Menjelaskan mengenai Definisi dan manfaat management
letter
- Menjelaskan mengenai Tugas dan tanggung jawab tim audit
dalam menyusun management letter

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 39


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 40 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Subsequent events penting untuk diperiksa oleh auditor. Hal ini berkaitan dengan
tanggung jawab auditor atas jaminan kelangsungan hidup entitas yang diauditnya
terhadap para pengguna laporan keuangan dan laporan audit. Auditor harus mampu
memberikan keyakinan yang memadai bahwa subsequent events telah dipertimbangkan
dan telah dilakukan penyesuaian jika memang terdapat peristiwa yang berdampak bagi
laporan keuangan.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 40


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 41 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Beberapa transaksi terkait subsequent events yang perlu diperiksa adalah


penagihan setelah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan,
terkait piutang dan barang dalam perjalanan. Selain itu pembayaran setelah tanggal
neraca sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan terkait utang dan biaya yang
masih harus dibayar juga harus diperhatikan auditor.
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap melengkapi dan menyusun seluruh
dokumen kertas kerja pemeriksaan. Selain itu, dalam tahap ini pula hasil audit akhir
harus dituangkan dalam laporan auditor yang mencantumkan opini auditor atas klien.
Draft management letter juga sudah mulai disiapkan oleh auditor, termasuk meminta
client representation letter dari manajemen.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


Tugas 1.
Beberapa kejadian di bawah ini terjadi setelah tanggal neraca dan tidak saling
berhubungan, tetapi terjadi sebelum tanggal laporan audit:
1. Pemberian penambahan gaji yang retroaktif (berlaku surut)
2. Pengumuman deviden saham
3. Penjualan aset tetap dengan laba pengenaan tambahan pajak penghasilan dari
pemerintah yang seharusnya terjadi pada tahun sebelumnya
4. Adanya tuntutan atas perkara anti-trust oleh pemerintah daerah
Anda diminta:
a. Menjelaskan mengapa masing-masing kejadian tersebut menjadi perhatian
auditor
b. Melakukan pembahasan atas tanggung jawab auditor untuk menemukan
hubungan antara hal tersebut dengan laporan

Tugas 2.
Prinsip yang dipegang Bejo, CPA adalah melakukan audit secara luas atas transaksi yang
terjadi pada periode audit berjalan, tetapi mengabaikan transaksi setelah tanggal neraca. Ia
yakin bahwa setiap tahun harus dianggap berdiri sendiri dan diaudit pada tahun saat
transaksi terjadi. Menurutnya jika transaksi dicatat pada periode setelah tanggal neraca
diaudit pada periode berjalan, maka transaksi tersebut akan diverifikasi dua kali, sekali
pada tahun berjalan dan sekali lagi pada audit tahun berikutnya. Hal tersebut menurutnya
adalah duplikasi pekerjaan dan pemborosan waktu.
Anda diminta:

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 41


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 42 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

1. Menjelaskan kesalahan argumentasi Bejo, CPA


2. Memberikan beberapa contoh informasi yang diperoleh dari pemeriksaan kejadian
setelah tanggal neraca yang penting bagi audit pada periode berjalan

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 42


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 43 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 13

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus:


Mampu menjelaskan tentang client representation letter dan
management audit

8. Bahan Kajian : Client representation letter dan management audit

9. Sub Bahan Kajian :


- Kegunaan client representation letter
- Tujuan management audit
- Pelaksanaan management audit

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai kegunaan client representation letter
- Menjelaskan mengenai tujuan management audit
- Menjelaskan mengenai pelaksanaan management audit

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 43


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 44 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Client representation letter merupakan surat pernyataan dari pihak manajemen
yang sangat bermanfaat bagi auditor. Jika ternyata klien tidak mencatat transaksi
perusahaan secara keseluruhan atau ada bukti-bukti yang disembunyikan, sehingga ada
pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu mengajukan
tuntutan kepada akuntan publik, maka akuntan publik dapat menunjukkan surat tersebut
sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa disalahkan.
Akuntan publik yang tidak dapat menunjukkan surat pernyataan tersebut atas setiap
penugasan auditnya dapat disalahkan di pengadilan dan dikenai ganti rugi. Bahkan jika

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 44


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 45 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

terbukti lalai dalam melakukan tugas auditnya sehingga merugikan pihak lain, maka izin
praktik selaku akuntan publik dapat dicabut oleh menteri keuangan.
Management audit berkaitan dengan audit efisiensi, dalam hal ini tujuan utama dari
audit efisiensi ini adalah untuk memastikan bahwa tiap unit mata uang diinvestasikan
dalam modal atau tempat lain yg memberikan pengembalian yang optimum dan bahwa
perencanaan investasi antara berbagai fungsi dan aspek yang berbeda dirancang utk
memberikan hasil yg optimum.
Prosedur audit yang dilakukan tidak seluas prosedur audit keuangan. Tahapan
dalam audit ini antara lain survey pendahuluan, penelaahan dan pengujian atas sistem
pengendalian manajemen, pengujian terperinci, dan pengembangan laporan. Program
auditnya lebih banyak menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner
tersebut dikelompokkan untuk masing-masing fungsi dan atas jawaban yang diberikan
akan dilakukan konfirmasi, pengecekan di lapangan, pemeriksaan bukti, dan diskusi
dengan bagian terkait. Dengan demikian, auditor dapat menilai efisiensi, keefektifan, dan
keekonomisan dari setiap fungsi yang diperiksa.
Apabila management audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan demikian,
management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen dalam
mencapai tujuan karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


a. Berikan contoh client representation letter yang baik!
b. Jelaskan bagaiman aplikasi management audit dapat meningkatkan efektivitas,
efisiensi, dan ekonomis

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 45


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 46 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 46


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 47 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 14

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang internal audit dan computer
audit

8. Bahan Kajian : Internal audit dan computer audit

9. Sub Bahan Kajian :


- Lingkup internal audit
- Pelaksanaan internal audit
- Lingkup computer audit

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Menjelaskan mengenai lingkup internal audit
- Menjelaskan mengenai pelaksanaan internal audit
- Menjelaskan mengenai lingkup computer audit

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 47


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 48 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Audit internal merupakan bagian yang penting untuk mencapai tata kelola
perusahaan yang baik. Para auditor internal diharapkan dapat menambah nilai suatu
organisasi melalui peningkatan keefektifan operasional sekaligus menjalankan tanggung
jawab seperti menelaah reliabilitas dan integritas informasi, memastikan kepatuhan atas
kebijakan dan regulasi, dan menjaga aset.
Penggunaan teknologi komputer yang semakin meningkat, menuntut auditor untuk
mampu mengaudit laporan klien yang berbasis komputerisasi. Auditor bukan hanya
mengaudit komputer klien, bahkan kini telah terdapat berbagai aplikasi pengauditan
(berbasis komputerisasi) untuk membantu tugasnya.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 48


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 49 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Auditor dapat memutuskan apakah ia akan menggunakan komputer atau tidak


dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ada tiga metoda yang dapat digunakan oleh auditor
terkait hal ini, yaitu audit around the computer, audit through the computer, dan audit
with the computer.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


1. Jelaskan peran auditor internal untuk audit keuangan! Apa persamaan dan
perbedaannya dengan peran auditor eksternal?
2. Jelaskan kembali tiga metoda yang dapat dipilih auditor terkait audit berbasis
electronic data processing! Berikan alasan pemilihan untuk masing-masing metoda.

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 49


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 50 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Satuan Acara Perkuliahan


(SAP)

1. Mata Kuliah : Auditing

2. Kode Mata Kuliah : PAK 1412

3. SKS/Jam Per Minggu : 3 (2-1)/ 3 jam 40 menit

4. Waktu Pertemuan : Kuliah= 2(2x50’)


Praktikum = 1x 120’

5. Pertemuan ke : 15

6. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah :


- Mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing
akun dalam laporan keuangan
- Mampu membantu pelaksanaan audit dan menyusun
dokumentasi yang terkait dalam tahap penyelesaian dan
pelaporan audit atas laporan keuangan

7. Capaian Pembelajaran Pertemuan/Khusus :


Mampu menjelaskan tentang audit atas proses right issue dan
jasa selain audit pada KAP

8. Bahan Kajian : Pengauditan atas proses right issue dan jasa selain audit pada
KAP

9. Sub Bahan Kajian :


a. Lingkup audit atas proses right issue
b. Jenis jasa selain audit pada KAP

10. Indikator Kinerja : Mahasiswa mampu:


- Mampu menjelaskan konsep produk bersama, produk
Menjelaskan mengenai lingkup audit atas proses right issue
- Menjelaskan mengenai jenis jasa selain audit pada KAP

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 50


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 51 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

Kegiatan Pengajaran
Tahap Media dan Alat
Dosen Mahasiswa
 Menjelaskan lingkup Memperhatikan, LCD,
mata kuliah bertanya, membuat Laptop/komputer,
Pendahuluan
 Mengulas kembali catatan Diktat Ajar
materi mata kuliah yang
terkait dengan materi
yang akan diajarkan
Penyampaian Materi  Mendengarkan LCD,
Dosen menampilkan slide penjelasan dosen dan Laptop/Komputer
materi, memberikan bertanya Diktat Ajar,
penjelasan dan berdiskusi  Berdiskusi dengan BPP
Penyajian dengan mahasiswa tentang dosen Kalkulator
materi pembahasan.

Kegiatan Praktikum  Mengerjakan


Mahasiswa mengerjakan kasus/soal pada buku
(menyelesaikan kasus/soal) panduan praktikum
pada buku panduan
praktikum. Dosen
mengamati dan
membimbing
pengerjaannya.
Memberikan kesimpulan Mendengarkan LCD,
singkat tentang materi penjelasan dosen dan Laptop/komputer,
Penutup
pertemuan ini dan bertanya. Diktat Ajar
memberikan gambaran
materi selanjutnya
selanjutnya.

11. Uraian Materi:


Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue merupakan salah satu
contoh special audit. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk memeriksa kewajaran proses
right issue, dalam hal ini kesuaiannya dengan aturan yang berlaku. Prosedur audit atas
proses right issue tidak seluas audit umum karena terbatas pada hal-hal pada proses right
issue saja.Oleh sebab itu, audit atas proses right issue ini sering pula disebut sebagai
audit ketaatan.
Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebuah kantor akuntan publik dapat juga
memberikan jasa-jasa lain. Jenis jasa yang dapat diberikan akuntan publik terus
berkembang sejalan dengan tuntutan masyarakat atas assurance terhadap berbagai jenis

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 51


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 52 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

informasi yang baru dan berbeda. Audit internal, audit operasional, audit khusus,
penelaahan terbatas, penyusunan sistem akuntansi, kompilasi laporan keuangan,
konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dll merupakan jasa-jasa yang dapat diberikan
oleh sebuah kantor akuntan publik.
Standar atestasi merupakan dasar konseptual untuk berbagai tipe jasa yang
diberikan akuntan publik. Standar atestasi membagi tiga tipe penugasan atestasi, yaitu
pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Bila seorang akuntan publik
melakukan perikatan atestasi, maka penugasan tersebut diatur dengan standar atestasi
dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang diberikan dengan standar tersebut.

12. Evaluasi : dilakukan secara tertulis

13. Metode Pembelajaran: Ceramah, simulasi dan demonstrasi

14. Media dan alat bantu yang digunakan: Kalkulator, LCD, Laptop/Komputer, Diktat Ajar,
BPP dan kalkulator.

15. Materi Ujian:


1. Jelaskan perbedaan antara kompilasi dan telaah laporan keuangan! Bagaimana tingkat
assurance masing-masing?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standar atestasi! Bedakan antara standar atestasi
dan standar audit yang berlaku umum!
3. Lakukan evaluasi atas komentar tentang kompilasi laporan keuangan:
”Ketika akuntan publik mengaitkan nama mereka dengan laporan keuangan yang
disusun, tanggung jawab mereka adalah kepada klien dan terbatas pada peringkasan
dan penyajian yang tepat atas informasi laporan keuangan yang diberikan oleh klien.
Opini jelas menyatakan bahwa auditor tidak melakukan audit dan tidak
mengungkapkan pendapat atas kewajaran penyajian. Jika pengguna mengandalkan
kompilasi laporan keuangan, maka mereka melakukannya atas risiko sendiri dan tidak
dapat mengharuskan akuntan publik bertanggung jawab jika kinerja perusahaan tidak
memadai. Pengguna harus menginterpretasikan laporan keuangan seolah-olah laporan
tersebut telah dibuat oleh manajemen.”

16. Kriteria penilaian: Nilai maksimal 100 jika mahasiswa mampu menjawab dengan benar.

17. Pedoman Bukti: Kertas Kerja Mahasiswa

18. Referensi :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 52


SATUAN ACARA PERNGAJARAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 53 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
53

b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2. Salemba
Empat. Jakarta.

SAP Akuntansi Biaya, Tahun 2016 53


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 1 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :1

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang Pengetahuan Dasar


Auditing

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Definisi auditing


Pembelajaran Perbedaan auditing dan akuntansi
Jenis-jenis audit
Profesi akuntan
Peer review

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan mengenai definisi auditing
b. Menjelaskan mengenai perbedaan auditing dan
akuntansi
c. Menjelaskan mengenai jenis-jenis audit
d. Menjelaskan mengenai profesi akuntan
e. Menjelaskan mengenai peer review

3. Teori :
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi
yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Auditing menurut American Accounting Association (AAA) Committee on Basic


Auditing Concept adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan menilai
bukti-bukti secara obyektif, yang berkaitan dengan pernyataan-pernyataan tentang
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 1
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 2 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi, untuk menentukan kesesuaian antara


pernyataan-pernytaan tersebut denga kriteria yang telah ditetapkan, dan menyampaikan
hasilnya dengan pihak yang berkepentingan.

Auditing dan akuntansi merupakan bidang ilmu yang berkaitan namun berbeda. Akuntansi
merupakan proses pencatatan, pengelompokan, dan pengikhtisaran kejadian-kejadian
ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi
keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Sementara auditing merupakan
proses untuk menentukan apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan
benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.

Alasan ekonomi yang mendasari diperlukannya auditing adalah kemungkinan terdapatnya


kesalahan informasi yang diterima oleh pengambil keputusan yang akan mengakibatkan
kesalahan kebijakan dan kerugian bagi perusahaan. Resiko informasi yang terjadi
disebabkan oleh beberapa hal:
 Hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi
 Sikap memihak dan motif lain yang melatrbelakangi pemberian informasi
 Data yang berlebihan
 Transaksi pertukaran yang kompleks

Salah satu jenis audit adalah Audit Laporan Keuangan. Jenis audit ini bertujuan
menentukan apakah laporan keuangan yang secara keseluruhan -yang merupakan
informasi terukur yang akan diverifikasi- telah disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria yang digunakan dalam audit laporan keuangan adalah Prinsip Akuntansi
yang Berlaku Umum. Obyek dalam audit ini meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan, termasuk pengungkapan-pengungkapannya, dan
Laporan Arus Kas.

Jenis lainnya adalah Audit Operasional. Jenis ini adalah suatu kegiatan meneliti kembali
atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan, dengan
tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya. Tolok ukur atau
kriteria dalam audit operasional adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau
kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Audit Ketaatan merupakan salah satu jenis audit yang bertujuan mempertimbangkan
apakah klien telah mengikuti prosedur dan aturan tertentu yang telah ditetapkan pihak
yang memiliki otoritas lebih tinggi.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 2


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 3 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Ada empat jenis auditor yang paling umum dikenal, yaitu akuntan publik, auditor
pemerintah, auditor pajak, dan auditor intern.
 Akuntan Publik merupakan auditor independen yang bertanggungjawab atas audit
laporan keuangan historis dari seluruh perusahaan publik dan perusahaan besar
lainnya.
 Auditor Pemerintah adalah akuntan yang menjadi pegawai pemerintah, yang
bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau
keuangan negara. Di Indonesia yang termasuk auditor pemerintah adalah Badan
pemeriksa Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, dan
Inspektorat Jendral (Itjen) pada departemen-departemen pemerintah.
 Auditor Pajak adalah badan yang bertanggung jawab atas penerimaan negara dari
sektor perpajakan dan penegakan hukuk dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Di
Indonesia, auditor pajak adalah Direktorat Jenderal Pajak dimana dalam pelaksanaan
di lapangan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan
dan Penyidikan Pajak (Karikpa).
 Auditor Intern adalah auditor yang bekerja di suatu perusahaan untuk kepentingan
manajemen perusahaan.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Fredi Okari adalah staf bagian kredit Bank Tangerang masih memiliki piutang sebesar
Rp 520.000.000 pada PT Kirim Kilat, sebuah perusahaan angkutan yang khusus
melayani pengangkutan segala jenis produk dari perusahaan menengah dan kecil.
Pinjaman tersebut dijamin dengan 35 truk angkutan dengan harga pembelian rata-rata
sebesar Rp 22.000.000. Fredi bertanggungjawab atas penagihan piutang tersebut dan

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 3


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 4 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

dia harus mengecek apakah kendaraan – kendaraan tersebut masih tetap mereka
miliki. Karena itu dia meminta jasa Susan Enes, seorang akuntan publik, untuk
menghitung jumlah truk tersebut, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang ada
pada Fredi. Fredi memilih Susan karena dia telah berpengalaman dalam mengaudit
kendaraan-kendaraan yang terpakai dan perusahaan angkutan, serta memiliki
pengetahuan yang luas mengenai truk-truk bekas. Fredi memintanya untuk membuat
laporan mengenai:
a. Berapa banyak dari 35 truk itu yang berada di lapangan parkir PT Kirim Kilat
pada malam tanggal 30 Juni 19x8.
b. Apakah semua truk di situ merupakan milik PT Kirim Kilat.
c. Kondisi masing-masing truk, dikategorikan sebagai buruk, baik, prima.
d. Harga pasaran masing-masing truk, dengan memperhatikan situasi pasar truk
bekas dewasa ini, dengan berpedoman pada kategori kondisi buruk, baik,
prima.
Diminta:
a. Untuk tiap bagian dari definisi auditing berikut, manakah dari uraian di atas yang
sesuai dengan definisi auditing?
1) Informasi terukur
2) Kriteria yang telah ditetapkan
3) Entitas ekonomi
4) Pengumpulan dan evaluasi bukti
5) Orang kompeten yang independen
6) Laporan hasil audit
b. Tunjukkan kesulitan terbesar yang mungkin dihadapi Susan dalam melakukan
auditnya.

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 4


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 5 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :2

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan standar auditing

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Standar Profesional Akuntan Publik


Pembelajaran Standar auditing
Kode etik profesi akuntan publik
Panduan audit untuk entitas bisnis kecil

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan mengenai Standar Profesional Akuntan
Publik
b. Menjelaskan mengenai standar auditing
c. Menjelaskan mengenai kode etik profesi akuntan
publik
d. Menjelaskan mengenai panduan audit untuk entitas
bisnis kecil

3. Teori :
 Pengauditan (auditing) memegang peranan penting dalam dunia bisnis, sektor
pemerintah, bahkan dalam perekonomian suatu wilayah. Auditing menggambarkan
aktivitas dengan cakupan yang luas. Auditing didefinisikan sebagai proses sistematis
yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti atas asersi tentang tindakan
dan peristiwa ekonomi untuk menentukan tingkat hubungan antara asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan melakukan komunikasi kepada pengguna
mengenai hasil yang telah diperoleh. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 5


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 6 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

 Organisasi profesi akuntan di Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Salah
satu kompartemen dalam IAI adalah Kompartemen Akuntan Publik. Kompartemen ini
kemudian berkembang dan memunculkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Para akuntan publik yang telah disertifikasi disyaratkan untuk menjadi anggota aktif
IAPI.
 IAPI menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainnya. IAPI memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan aturan
dalam bidang audit, kompilasi dan review, atestasi lainnya, dan kode etik. Standar
tersebut adalah Standar Profesional Akuntan Publik.
 Standar Profesional Akuntan Publik, di dalamnya, mencantumkan berbagai standar
pelaksanaan audit. Pernyataan standar auditing (PSA) merupakan pedoman kerja yang
paling utama bagi para auditor. Pernyataan ini dikeluarkan oleh IAPI dan merupakan
penjabaran atau interpretasi dari 10 butir standar auditing. Standar auditing yang
ditetapkan terdiri atass standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar
pelaporan.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-
teman dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Jelaskan perbedaan IAI dan IAPI!
2. Jelaskan standar dan undang-undang yang berlaku bagi akuntan publik!
3. Mengapa standar dan undang-undang tersebut penting bagi akuntan publik?
4. Jelaskan mengenai profesi akuntan yang Anda pahami!
5. Jelaskan aturan etika profesional bagi akuntan publik!
6. Jelaskan peran pengauditan dalam sektor swasta dan sektor publik serta
dampaknya bagi perkembangan sektor ekonomi suatu negara!

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 6


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 7 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 7


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 8 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :3

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang tanggung jawab hukum


dan laporan akuntan publik

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik


Pembelajaran Jenis pendapat akuntan
Jenis laporan akuntan
Pertimbangan auditor terkait kelangsungan hidup entitas

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan mengenai tuntutan hukum yang dihadapi akuntan publik
b. Menjelaskan mengenai jenis pendapat akuntan
c. Menjelaskan mengenai jenis laporan akuntan
d. Menjelaskan mengenai pertimbangan auditor terkait kelangsungan hidup
entitas

3. Teori :
 Laporan audit merupakan hasil akhir dari proses pemeriksaan oleh auditor dan
merupakan alat komunikasi antara auditor dengan pihak pemakai laporan yang
sekaligus merupakan pertanggungan jawab auditor atas penugasan yang diterimanya.
Laporan auditor berisi informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan
yang diperolehnya.

 Kondisi untuk Laporan Wajar tanpa Pengecualian, antara lain:


- Semua laporan keuangan, yaitu neraca, laporan laba-rugi, saldo laba, dan
laporan arus kas, sudah tercakup di dalam laporan keuangan.
- Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 8
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 9 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

- Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor telah melaksanakan
penugasan dengan cara yang memungkinkan baginya untuk menyimpulkan
bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
- Tidak terdapat ketidakpastian yang luar biasa mengenai perkembangan
perusahaan pada periode berikutnya.

- Kondisi yang menyebabkan pengecualian dari laporan audit standar


a. Pembatasan lingkup audit.
b. Laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan pabu.
c. Auditor tidak independen

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-
teman dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Dalam setiap situasi berikut ini, anggaplah bahwa anda telah ditunjuk sebagai partner
audit.
a. PT Kikuk telah menyiapkan laporan keuangannya tetapi memutuskan tidak
menyertakan laporan arus kas. Manajemen menjelaskan kepada anda bahwa
pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan merasa bahwa laporan
arus kas terlalu membingungkan dan lebih suka jika perusahaan tidak menyajikan.

b. Terbang Airlines telah diaudit oleh kantor akuntan publik anda selama 10 tahun.
Dalam tiga tahun belakangan ini, kondisi keuangan mereka makin memburuk.
Tahun ini, untuk pertadma kalinya rasio hutang lancar nya di bawah 2,1, yang

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 9


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 10 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

merupakan persyaratan minimum yang terdapat dalam perjanjian kredit utama


Terbang Airlines. Oleh karena itu, anda meragukan kemampuan perusahaan utnuk
melangsungkan usahanya tahun depan.

c. Kira-kira 20% dari audit terhadap PT Mumah Farm dilakukan oleh kantor akuntan
publik lain yang anda pilih. Anda telah menelaah kertas kerja mereka. Tetapi
anda tidak bersedia untuk bertanggungjawab penuh atas pekerjaan mereka.

d. Kontroler Hotel Lobi-Lobi tidak memperkenankan anda untuk mengkonfirmasikan


saldo piutang usaha dari kedua pelanggan utamanya. Jumlah piutang usaha
tersebut material bagi laporan keuangan Hotel Lobi-Lobi. Anda tidak dapat
menggunakan prosedur alternatif untuk meyakinkan kepastian saldo-saldo tersebut.

e. Dalam tiga bulan terakhir tahun ini, PT Minyak Dunia memutuskan untuk
mengalihkan sebagian usaha mereka menjadi usaha pengeboran. Manajemen
menyadari besarnya resiko jenis usaha seperti ini dan lagi hal ini bisa
membahayakan usaha penyulingan yang telah berjalan selama ini, tetapi
keuntungan yang dapat dihasilkannya sangat besar. Selama periode pengeboran ini
berjalan, perusahaan telah mengebor tiga sumur kering dan belum memperoleh
hasil apapun. Kondisi ini diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.

f. Klien anda, PT Gema Kartika, telah mengubah metode penyusutan dari metode
garis lurus menjadi metode saldo menurun. Dampaknya pada laba tahun berjalan
tidak material, tetapi mempunyai pengaruh yang material di masa mendatang.
Kondisi ini diungkapkan secara memadai di dalam catatan kaki.
Diminta:
Pilihlah laporan audit yangttepat berikut ini untuk masing-masing situasi:
a. Tanpa pengecualian – bentuk baku
b. Tanpa pengecualian – paragraf penjelasan
c. Tanpa pengecualian – modifikasi kalimat
d. Pengecualian pada paragraf pendapat saja-“kecuali untuk”
e. Pengecualian pada paragraf lingkup audit dan pendapat
f. Menyatakan tidak memberikan pendapat
g. Pendapat tdak wajar

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 10


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 11 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh


Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 11


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 12 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :4

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang uji pengendalian dan uji


transaksi

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Pengertian pengendalian intern


Pembelajaran Kaitan pengendalian intern dan lingkup pemeriksaan
Evaluasi atas pengendalian intern
Sifat bukti audit
Uji ketaatan dan uji substantif

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian pengendalian intern
b. Menjelaskan mengenai kaitan pengendalian intern dan lingkup pemeriksaan
c. Menjelaskan mengenai evaluasi atas pengendalian intern
d. Menjelaskan mengenai sifat bukti audit
e. Menjelaskan mengenai uji ketaatan dan uji substantif

3. Teori :
Perusahaan seharusnya mengembangkan struktur pengendalian intern (SPI) yang
memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan absolut bahwa laporan keuangan
dinyatakan wajar. SPI dikembangkan oleh manajemen setelah mempertimbangkan biaya
dan manfaat pengendalian tersebut. Manajemen seringkali tidak dapat menerapkan sistem
yang ideal karena biayanya terlalu tinggi.

SPI tidak dapat dikatakan sangat efektif, meskipun disertai kehati-hatian dalam
perancangan dan implementasinya. Bahkan, meskipun pegawai sistem dapat merancang
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 12
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 13 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

sistem yang ideal, keefektifannya tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang
yang menggunakannya.

PSA 23 (SA 319) menghendaki auditor untuk memperoleh pemahaman tentang SPI klien
dalam setiap audit. Luasnya pemahaman tersebut, paling tidak, mencukupi untuk
perencanaan pemeriksaan yang memadai, dalam hal empat masalah spesifik perencanaan,
yaitu:
- Auditability; auditor harus mendapatkan informasi yang cukup memuaskan
mengenai integritas manajemen dan sifat dan luas catatan akuntansi, sehingga
bahan bukti kompeten tersedia untuk mendukung saldo laporan keuangan.
- Potensi salah saji yang material, pemahaman seharusnya memungkinkan auditor
untuk mengidentifikasi jenis-jenis kekeliruan dan ketidakberesan yang potensial
yang dapat mempengaruhi laporan keuangan, dan menetapkan risiko akibat
kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi dalam jumlah yang material terhadap
laporan keuangan.
- Risiko penemuan, risiko penemuan dalam bentuk perencanaan model risiko audit
secara langsung mempengaruhi risiko penemuan yang direncanakan untuk tiap
tujuan audit [PDR = AAR : (IR X CR)]. Informasi mengenai struktur pengendalian
intern digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian bagi setiap tujuan
pengendalian, yang selanjutnya mempengaruhi risiko penemuan yang
direncanakan.
- Perancangan pengujian, informasi yang diperoleh seharusnya memungkinkan
auditor untuk merancang pengujian saldo laporan keuangan yang efektif.

Pada hakekatnya, bahan bukti merupakan informasi yang digunakan auditor untuk
menentukan apakah informasi kuantitatif yang sedang diaudit disajikan sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan. Berikut ini merupakan karakteristik bahan bukti yang digunakan
dalam audit atas Laporan keuangan:
1. Tujuan penggunaannya untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan
secara wajar.
2. Sifat bahan buktinya adalah semua jenis bahan bukti audit.
3. Pihak yang mengevaluasi bahan bukti adalah auditor
4. Kepastian dari kesimpulan berdasarkan bahan bukti memiliki tingkat keyakinan
yang tinggi.
5. Sifat kesimpulannya menentukan satu dari bebrapa alternatif laporan audit
6. Konsekuensi yang timbul akibat kesimpulan yang salah dari bahan bukti akan
mengakibatkan pemakai laporan membuat keputusan yang salah.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 13


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 14 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Untuk masing-masing hal berikut, berikan contoh pengendalian fisik yang dapat
digunakan klien untuk mengamankan aktiva atau catatan tersebut:
a. Kas kecil.
b. Kas yang diterima oleh petugas yang melayani penjual eceran.
c. Catatan piutang usaha.
d. Persediaan bahan baku.
e. Perlengkapan yang mudah rusak.
f. Peralatan pabrik.
2. Jelaskan bagaimana suatu bukti dapat dikatakan memadai (sufficient) dan
kompeten (competent)!
3. Anda berperan sebagai auditor yang akan memeriksa sediaan klien. Tentukan
asersi yang tepat untuk masing-masing informasi berikut:
a. Sediaan dicatat dengan menggunakan dasar lower of cost or market!
b. Laporan keuangan mengungkapkan jumlah bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi
c. Sediaan diklasifikasi ke dalam neraca sebagai aset lancer
d. Sediaan yang tercantum di neraca diinformasikan berada di gudang per
tanggal neraca
e. Sediaan per tanggal neraca adalah seluruh item yang dibeli klien yang
sedang dalam perjalanan dan yang sedang dikirim ke pelanggan
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 14
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 15 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 15


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 16 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :5

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang rencana dan kertas


kerja audit

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Jenis kertas kerja audit


Pembelajaran Pemilikan dan penyimpanan kertas kerja
Rencana audit
Prosedur audit
Risiko audit dan Materialitas

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan mengenai jenis kertas kerja audit
b. Menjelaskan mengenai pemilikan dan penyimpanan kertas kerja
c. Menjelaskan mengenai rencana audit
d. Menjelaskan mengenai prosedur audit
e. Menjelaskan mengenai risiko audit dan materialitas

3. Teori :
- Auditor harus mendokumentasikan hasil audit yang telah dilakukan ke dalam
berbagai kertas kerja audit. Dokumentasi tersebut dapat diperoleh dari klien,
analisis yang dilakukan auditor, maupun dari pihak ketiga. Tujuan dokumentasi
tersebut adalah
- Mendukung opini auditor
- Sebagai bukti pelaksanaan audit sesuai standar audit
- Sebagai referensi jika terdapat pertanyaan dari pihak lain
- Sebagai bahan penilaian atas kinerja staf auditor
- Sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan audit tahun berikutnya
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 16
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 17 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

- Kertas kerja pemeriksaan merupakan milik akuntan publik. Bila ada pihak lain
yang memerlukan kertas kerja pemeriksaan harus dengan persetujuan tertulis dari
klien. Akuntan publik harus menjaga keamanan kertas kerja pemeriksaannya
sesuai peraturan pemerintah.Materialitas merupakan besaran nilai yang
dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya dapat mengakibatkan perubahan atas (pengaruh terhadap)
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut.

- Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas:


1.Tentukan pertimbangan awal mengenai materialitas
2.Alokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas ke dalam segmen
3.Estimasikan total salah saji dalam segmen
4.Estimasikan salah saji gabungan
5.Bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal mengenai
materialitas.
Keterangan:
Langkah 1 & 2 : Merupakan Tahap Merencanakan Luasnya Pengujian.
Langkah 3, 4 & 5 : Merupakan Tahap Mengevaluasi Hasil

- Sebagian besar praktisi mengalokasikan materialitas pada pos-pos neraca bukan


laporan laba-rugi, meskipun kebanyakan salah saji pada laporan laba-rugi
berpengaruh sama terhadap neraca karena sistem pembukuan berganda. Karena
neraca memiliki paling sedikit komponen, dalam kebanyakan audit, alokasi
materialitas ke perkiraan neraca menjadi alternatif paling layak.

- Saat auditor melaksanakan prosedur audit untuk tiap segmen, kertas kerja
digunakan untuk mencatat tiap salah saji yang ditemukan. Misalnya, auditor
menemukan enam salah saji dari 200 sampel yang diambil dalam menguji
persediaan. Jumlah inilah yang dipakai untuk memperkirakan jumlah seluruh salah
saji yang terdapat pada akun persediaan. Jumlah ini bersifat estimasi atau proyeksi,
karena didapat dari pengujian terhadap sample tertentu, dan bukannya seluruh
populasi. Jumlah proyeksi salah saji setiap akun kemudian digabungkan dalam
kertas kerja dan gabungan salah saji ini dibandingkan dengan materialitas.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 17


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 18 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Misalkan akuntan publik Drs. Boy menggunakan 5% dari laba bersih, aset lancar,
atau liabilitas lancar sebagai pedoman utamanya untuk mengevaluasi materialitas.
Faktor-faktor kualitatif apa yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
materialitas suatu salah saji?
2. Jelaskan beda antara pertimbangan awal tentang materialitas dengan salah saji
yang dapat ditoleransi. Bagaimana hubungan antara dua hal tersebut?
3. Bagaimana perbedaan dalam mengaudit sebuah perusahaan sedang, antara satuan
usaha yang berdiri sendiri dengan yang merupakan bagian dari suatu konglomerasi
besar?
4. Jelaskan apakah layak bagi auditor untuk memberikan pengungkapan isi kertas
kerja pemeriksaannya kepada pihak selain klien?

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 18


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 19 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 19


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 20 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :6

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan kas dan


piutang

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan pengauditan kas


Pembelajaran Prosedur audit kas
Tujuan pengauditan piutang
Prosedur audit piutang

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan pengauditan kas
- Menjelaskan mengenai prosedur audit kas
- Menjelaskan mengenai tujuan pengauditan piutang
- Menjelaskan mengenai prosedur audit piutang

3. Teori :
- Tujuan pemeriksaan kas antara lain:
o Posisi kas dan setara kas pada tanggal neraca benar-benar ada dan
merupakan milik perusahaan (existence and ownership).
o Semua transaksi kas dan setara kas telah dicatat dengan lengkap dan
merupakan transaksi yang sah (completeness)
o Kas di bank seperti yang dinyatakan dalam rekonsiliasi telah dijumlahkan
dengan benar dan sesuai dengan buku besar (mathematical accuracy)
o Kas di bank seperti dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah absah dan benar
(validity and valuation)
o Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dicatat dalam periode yang
tepat (cut-off).
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 20
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 21 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

o Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan benar (disclosure).

- Tujuan pemeriksaan piutang antara lain:


o Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (ke otentikan) dari
pada piutang.
o Untuk memeriksa collectibility (kemungkinan tertagihnya) piutang dan
cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak
tertagih)
o Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability)
yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable)
o Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi Keuangan.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Jelaskan kembali bagaimana prosedur audit kas dan setara kas!
2. Jelaskan kembali bagaimana prosedur audit piutang usaha dan piutang lainnya!
3. Selesaikan kasus pengauditan kas/piutang yang telah disediakan!

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 21


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 22 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 22


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 23 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke :7

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan surat


berharga-investasi, sediaan, dan beban dibayar di
muka

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan dan prosedur audit surat berharga-investasi


Pembelajaran Tujuan dan prosedur audit sediaan
Tujuan dan prosedur audit beban dibayar di muka

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit surat berharga-investasi
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit sediaan
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit beban dibayar di muka

3. Teori :
Investasi merupakan aset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Tujuan audit untuk investasi adalah menilai pengendalian
internal atas investasi, memeriksa kebenaran kepemilikan investasi, memeriksa
pencatatan yang terkait, memeriksa valuasi yang digunakan, dan memeriksa
penyajiannya dalam laporan keuangan. Kas dan setara kas telah diungkapkan dengan
benar (disclosure).

Audit atas sediaan merupakan audit dengan kompleksitas yang tinggi. Hal-hal yang
memengaruhi kompleksitas audit sediaan antara lain:

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 23


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 24 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

- Sediaan merupakan akun yang terbesar dalam neraca


- Sediaan biasanya berada pada beberapa lokasi yang berbeda, sehingga
pengendalian fisik dan proses penghitungan cukup sulit dilakukan
- Jenis sediaan tertentu memerlukan jasa spesialis karena keterbatasan auditor
- Keusangan sediaan seringkali sangat memengaruhi penilaian sediaan
- Metode penilaian sediaan dapat berbeda-beda untuk setiap organisasi karena
prinsip akuntansi yang berlaku memperbolehkannya.

Audit atas siklus sediaan dan penggudangan dapat dibagi menjadi beberapa
aktivitas, yaitu:
- Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead
- Perpindahan internal atas aset dan biaya
- Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya
- Pengamatan fisik atas sediaan
- Penetapan harga dan kompilasi sediaan

Beban dibayar di muka memiliki manfaat kurang atau sama dengan setahun,
sehingga termasuk dalam kelompok aset lancar. Bagian dari beban dibayar di muka
yang memberikan manfaat untuk beberapa periode diklasifikasikan sebagai aset
tidak lancar. Beban dibayar di muka, tagihan di muka, dan aset tak berwujud dapat
bernilai tidak material untuk jenis usaha tertentu. Dalam kondisi demikian,
prosedur analitis biasanya dianggap memadai untuk memeriksa akun tersebut.
Namun jika nilainya sangat material bagi klien, maka pengujian pengendalian dan
substantif perlu dirancang denganmemperhatikan tujuan audit khusus yang hendak
dicapai.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 24


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 25 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

7. Tugas dan Pertanyaan :


Dalam audit tahunan 31 Desember 2016, Anda menemukan transaksi berikut ini di sekitar
tanggal penutupan:
1. Barang dagangan dengan harga pokok Rp1.822.000 diterima 3 Januari 2017 dan
faktur pembelian terkait dicatat pada 5 Januari. Faktur menunjukkan pengiriman
dilakukan 29 Desember 2016 dengan FOB tujuan.
2. Barang dagangan dengan harga pokok Rp625.000 diterima tanggal 28 Desember
2016 dan faktur tidak dicatat. Anda menemukan pencatatannya ada di tangan agen
pembelian, ditandai dengan ”barang konsinyasi”
3. Suatu paket berisi produk dengan harga pokok Rp816.000 berada di ruang
pengiriman saat penghitungan fisik dilakukan. Barang ini tidak dimasukkan dalam
sediaan karena ditandai ”ditahan karena menunggu instruksi pengiriman”. Ternyata
barang tersebut adalah pesanan pelanggan tertanggal 18 Desember 2016, tetapi
dikirimkan dan ditagihkan ke pelanggan pada 10 Januari 2017.
4. Sebuah mesin khusus, dibuat sesuai pesanan pelanggan, diselesaikan dan berada di
ruang pengiriman tanggal 31 Desember 2016. Pelanggan ditagih pada tanggal
tersebut dan mesin tidak dimasukkan dalam sediaan, meskipun dikirimkan tanggal
4 Januari 2017.
Asumsikan bahwa setiap jumlah di atas adalah material.
Jelaskan apakah barang-barang dagangan tersebut perlu dimasukkan ke dalam sediaan
klien? Tuliskan alasan atas jawaban Anda!

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 25


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 26 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
(BPP)

Minggu ke :9

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan aset tetap


dan aset tetap tidak berwujud

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan dan prosedur audit aset tetap


Pembelajaran Tujuan dan prosedur audit aset tidak berwujud

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit aset tetap
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit aset tidak berwujud

3. Teori :
Aset tetap merupakan aset yang diharapkan memiliki umur lebih dari satu tahun,
digunakan dalam bisnis, dan tidak ditujukan untuk dijual kembali. Penggunaan aset
tetap dalam pelaksanaan bisnis klien dan ekspektasi umur ekonomis lebih dari satu
tahun merupakan karakteristik utama yang membedakan aset tersebut dari sediaan,
beban dibayar di muka, dan investasi.

Kategori pengujian peralatan untuk klien yang berlatar belakang manufaktur adalah
melakukan prosedur analitis, verifikasi akuisisi tahun berjalan, verifikasi
penghentian aset tahun berjalan, verifikasi saldo akhir pada akun aset, verifikasi
beban depresiasi, dan verifikasi saldo akhir dalam akumulasi depresiasi.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 26


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 27 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Auditor melakukan verifikasi atas peralatan manufaktur secara berbeda dengan aset
lancar karena biasanya terdapat akuisisi peralatan dalam jumlah sedikit pada
periode berjalan. Selain itu, nilai akuisisi biasanya material. Alasan lainnya adalah
peralatan biasanya disimpan dan dicatat dalam pencatatan akuntansi selama
beberapa tahun.

Aset tidak berwujud merupakan aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik.
Salah satu tujuan audit atas aset tidak berwujud adalah untuk memeriksa apakah
aset ini yang masih dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan di masa yang
akan datang. Selain itu, juga bertujuan untuk mengetahui apakah pendapatan yang
diperoleh sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Jenis pengendalian internal berikut biasa digunakan terkait aset tetap

1. Melakukan pencatatan terpisah untuk masing-masing aset pada berkas utama aset
tetap
2. Biaya depresiasi untuk masing-masing aset dihitung untuk setiap aset, dicatat
dalam berkas utama aset tetap yang termasuk dalam biaya depresiasi dan
akumulasi depresiasi untuk setiap aset dan diverifikasi secara berkala oleh petugas
independen
3. Akuisisi aset tetap lebih dari Rp20.000.000 disetujui oleh dewan direksi

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 27


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 28 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

4. Saat pelaksanaan, peralatan diberi label logam dan disimpan secara sistematis

Anda diminta untuk:


a. menuliskan tujuan setiap pengendalian tersebut!
b. menuliskan satu pengujian pengendalian untuk setiap pengendalian internal
yang dapat digunakan auditor untuk menguji keberadaannya!
c. menuliskan satu prosedur substantif untuk menguji apakah pengendalian
benar-benar telah mencegah terjadinya salah saji dalam aset tetap!

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 28


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 29 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 10

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan liabilitas


jangka pendek dan jangka panjang

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka pendek


Pembelajaran Tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka panjang

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka pendek
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit liabilitas jangka panjang

3. Teori :
Liabilitas terbagi menjadi dua bagian, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas
jangka panjang. Liabilitas jangka pendek perlu diperiksa secara cermat sebab ada
kecenderungan perusahaan untuk mencatat liabilitasnya lebih rendah dari yang
sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang
sebenarnya. Prosedur pemeriksaan yang biasa digunakan auditor untuk mendeteksi
liabilitas yang tidak dicatat adalah dengan cara memeriksa pembayaran setelah
tanggal neraca.

Utang dagang sebagai bagian dari liabilitas jangka pendek akan sangat terkait
dengan siklus sediaan atau transaksi pembelian. Liabilitas jangka pendek lainnya
akan berkaitan dengan siklus lainnya, seperti utang pajak akan berkaitan dengan
transaksi penggajian, utang sewa guna jangka pendek akan berkaitan dengan

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 29


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 30 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

transaksi aset tetap, dll. Sementara liabilitas jangka panjang akan berkaitan erat
dengan transaksi investasi.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif untuk liabilitas harus dirancang


sesuai dengan kompleksitas jenis liabilitas dan siklus atau transaksi yang terkait.
Kesesuaian antara tujuan audit khusus atas liabilitas dan pengujian yang telah
dirancang akan membantu auditor dalam menyusun prosedur audit yang tepat bagi
setiap transaksi.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Prosedur audit berikut dilakukan dalam audit utang dagang:
1. Menentukan nilai tukar dan memeriksa perhitungannya untuk utang dalam
mata uang asing
2. Mendiskusikan dengan akuntan apakah ada jumlah yang dimasukkan dalam
daftar utang dagang sehubungan dengan pihak terkait, saldo debet, atau wesel
bayar
3. Meminta laporan pemasok dari kontroler dan melakukan rekonsiliasi ke daftar
utang dagang
4. Meminta laporan pemasok langsung dari pemasok dan melakukan rekonsiliasi
ke daftar utang dagang
5. Memeriksa dokumen pendukung untuk pengeluaran kas beberapa hari sebelum
dan sesudah akhir tahun

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 30


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 31 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

6. Memeriksa jurnal akuisisi dan pengeluaran kas untuk beberapa hari terakhir
pada periode berjalan dan beberapa hari pertama pada periode berikutnya,
untuk menemukan apakah terdapat transaksi yang nilainya besar atau tidak
biasa
7. Menelusuri dari neraca saldo buku besar dan dokumen pendukung untuk
menentukan apakah utang dagang, pihak terkait, dan aset dan utang terkait
dimasukkan dengan benar dalam laporan keuangan
8. Membuat daftar utang dagang. Menambahkan dan membandingkannya dengan
buku besar

Untuk setiap prosedur, identifikasikan manakah tujuan audit terkait saldo berikut yang
dapat dipenuhi:
a. Keterikatan perincian
b. Keberadaan
c. Kelengkapan
d. Akurasi
e. Klasifikasi
f. Pisah batas
g. Kewajiban

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 31


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 32 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 11

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan ekuitas dan


perkiraan laba rugi

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan dan prosedur audit ekuitas


Pembelajaran Tujuan dan prosedur audit perkiraan laba rugi

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit ekuitas
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit perkiraan laba rugi

3. Teori :
Ekuitas merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik perusahaan ekuitas
untuk entitas yang berbentuk perseroan terbatas terdiri atas modal berdasarkan
keputuan menteri yang terkait, treasury stock, agio dan disagio saham, selisih kurs
atas modal disetor, selisih penilaian kembali aset tetap, dan laba ditahan atau sisa
rugi tahun lalu.

Tujuan audit yang hendak dicapai atas akun ekuitas antara lain menilai
pengendalian internal akun tersebut, memeriksa ketepatan struktur ekuitas,
memeriksa dokumentasi yang wajib dipenuhi sesuai peraturan pemerintah,
memeriksa otorisasi atas perubahan ekuitas, memeriksa bukti yang sah atas
perubahan laba ditahan atau sisa rugi tahun lalu, dan memeriksa penyajiannya
dalam laporan keuangan.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 32


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 33 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Audit ekuitas atas entitas dengan jenis perusahaan tertutup lebih rendah tingkat
kompleksitasnya dibandingkan dengan perusahaan terbuka. Transaksi yang
menjadi bagian ekuitas hanyalah perubahan ekuitas atas laba tahunan atau
kerugian, dan jika ada pengumuman deviden. Perusahaan tertutup jarang
membagikan deviden. Dengan demikian, auditor tidak banyak menghabiskan
waktu melakukan verifikasi ekuitas pemilik, meskipun catatan perusahaan tetap
harus diuji.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Prosedur audit berikut ini biasa dilakukan auditor dalam verifikasi ekuitas pemilik:
1. Menelaah notulensi pertemuan dewan direksi tahun bersangkutan jika terdapat
persetujuan sehubungan dengan ekuitas
2. Menelaah artikel tentang penggabungan usaha dan anggaran rumah tangga
menyangkut provisi untuk ekuitas
3. Menganalisis akun modal untuk tahun tersebut dan mencatat bila terdapat
perubahan untuk setiap akun
4. Memperhatikan nomor sertifikat saham jika terdapat saham yang dibatalkan
5. Menelaah provisi utang dan sekuritas yang sudah lama yang memungkinkan
terjadinya likuidasi, deviden dalam waktu dekat, dan pembatasan atas pembayaran
deviden atau penerbitan saham

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 33


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 34 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Tugas Anda:

a. Tuliskan tujuan dari setiap prosedur audit yang ada!

b. Tuliskan jenis salah saji yang dapat ditemukan saat prosedur audit tersebut
diterapkan!

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 34


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 35 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 12

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang pengauditan subsequent


events dan penyusunan management letter

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Tujuan dan prosedur audit subsequent events


Pembelajaran Definisi dan manfaat management letter
Tugas dan tanggung jawab tim audit dalam
menyusun management letter

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai tujuan dan prosedur audit subsequent events
- Menjelaskan mengenai Definisi dan manfaat management letter
- Menjelaskan mengenai Tugas dan tanggung jawab tim audit dalam menyusun
management letter

3. Teori :
Subsequent events penting untuk diperiksa oleh auditor. Hal ini berkaitan dengan
tanggung jawab auditor atas jaminan kelangsungan hidup entitas yang diauditnya
terhadap para pengguna laporan keuangan dan laporan audit. Auditor harus mampu
memberikan keyakinan yang memadai bahwa subsequent events telah
dipertimbangkan dan telah dilakukan penyesuaian jika memang terdapat peristiwa
yang berdampak bagi laporan keuangan.

Beberapa transaksi terkait subsequent events yang perlu diperiksa adalah


penagihan setelah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya pekerjaan

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 35


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 36 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

lapangan, terkait piutang dan barang dalam perjalanan. Selain itu pembayaran
setelah tanggal neraca sampai mendekati selesainya pekerjaan lapangan terkait
utang dan biaya yang masih harus dibayar juga harus diperhatikan auditor.

Tahap penyelesaian audit merupakan tahap melengkapi dan menyusun seluruh


dokumen kertas kerja pemeriksaan. Selain itu, dalam tahap ini pula hasil audit
akhir harus dituangkan dalam laporan auditor yang mencantumkan opini auditor
atas klien. Draft management letter juga sudah mulai disiapkan oleh auditor,
termasuk meminta client representation letter dari manajemen.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


Tugas 1.
Beberapa kejadian di bawah ini terjadi setelah tanggal neraca dan tidak saling
berhubungan, tetapi terjadi sebelum tanggal laporan audit:
1. Pemberian penambahan gaji yang retroaktif (berlaku surut)
2. Pengumuman deviden saham
3. Penjualan aset tetap dengan laba pengenaan tambahan pajak penghasilan
dari pemerintah yang seharusnya terjadi pada tahun sebelumnya
4. Adanya tuntutan atas perkara anti-trust oleh pemerintah daerah
Anda diminta:
a. Menjelaskan mengapa masing-masing kejadian tersebut menjadi perhatian
auditor
b. Melakukan pembahasan atas tanggung jawab auditor untuk menemukan
hubungan antara hal tersebut dengan laporan

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 36


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 37 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Tugas 2.
Prinsip yang dipegang Bejo, CPA adalah melakukan audit secara luas atas transaksi
yang terjadi pada periode audit berjalan, tetapi mengabaikan transaksi setelah tanggal
neraca. Ia yakin bahwa setiap tahun harus dianggap berdiri sendiri dan diaudit pada
tahun saat transaksi terjadi. Menurutnya jika transaksi dicatat pada periode setelah
tanggal neraca diaudit pada periode berjalan, maka transaksi tersebut akan diverifikasi
dua kali, sekali pada tahun berjalan dan sekali lagi pada audit tahun berikutnya. Hal
tersebut menurutnya adalah duplikasi pekerjaan dan pemborosan waktu.
Anda diminta:
1. Menjelaskan kesalahan argumentasi Bejo, CPA
2. Memberikan beberapa contoh informasi yang diperoleh dari pemeriksaan kejadian
setelah tanggal neraca yang penting bagi audit pada periode berjalan

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 37


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 38 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 13

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang client representation


letter dan management audit

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Kegunaan client representation letter


Pembelajaran Tujuan management audit
Pelaksanaan management audit

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai kegunaan client representation letter
- Menjelaskan mengenai tujuan management audit
- Menjelaskan mengenai pelaksanaan management audit

3. Teori :
Client representation letter merupakan surat pernyataan dari pihak manajemen
yang sangat bermanfaat bagi auditor. Jika ternyata klien tidak mencatat transaksi
perusahaan secara keseluruhan atau ada bukti-bukti yang disembunyikan, sehingga
ada pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu
mengajukan tuntutan kepada akuntan publik, maka akuntan publik dapat
menunjukkan surat tersebut sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa
disalahkan.

Akuntan publik yang tidak dapat menunjukkan surat pernyataan tersebut atas setiap
penugasan auditnya dapat disalahkan di pengadilan dan dikenai ganti rugi. Bahkan

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 38


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 39 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

jika terbukti lalai dalam melakukan tugas auditnya sehingga merugikan pihak lain,
maka izin praktik selaku akuntan publik dapat dicabut oleh menteri keuangan.

Management audit berkaitan dengan audit efisiensi, dalam hal ini tujuan utama dari
audit efisiensi ini adalah untuk memastikan bahwa tiap unit mata uang
diinvestasikan dalam modal atau tempat lain yg memberikan pengembalian yang
optimum dan bahwa perencanaan investasi antara berbagai fungsi dan aspek yang
berbeda dirancang utk memberikan hasil yg optimum.

Prosedur audit yang dilakukan tidak seluas prosedur audit keuangan. Tahapan
dalam audit ini antara lain survey pendahuluan, penelaahan dan pengujian atas
sistem pengendalian manajemen, pengujian terperinci, dan pengembangan laporan.
Program auditnya lebih banyak menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan.
Kuesioner tersebut dikelompokkan untuk masing-masing fungsi dan atas jawaban
yang diberikan akan dilakukan konfirmasi, pengecekan di lapangan, pemeriksaan
bukti, dan diskusi dengan bagian terkait. Dengan demikian, auditor dapat menilai
efisiensi, keefektifan, dan keekonomisan dari setiap fungsi yang diperiksa.

Apabila management audit dilakukan secara berkala maka management audit bisa
menunjukkan masalah ketika masalah tersebut masih berskala kecil. Dengan
demikian, management audit merupakan alat manajemen yg membantu manajemen
dalam mencapai tujuan karena tindakan korektif dapat dilakukan untuk pemecahan
masalah apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 39


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 40 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

7. Tugas dan Pertanyaan :


a. Berikan contoh client representation letter yang baik!
b. Jelaskan bagaiman aplikasi management audit dapat meningkatkan
efektivitas, efisiensi, dan ekonomis

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 40


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 41 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 14

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang internal audit dan


computer audit

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Lingkup internal audit


Pembelajaran Pelaksanaan internal audit
Lingkup computer audit

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai lingkup internal audit
- Menjelaskan mengenai pelaksanaan internal audit
- Menjelaskan mengenai lingkup computer audit

3. Teori :
Audit internal merupakan bagian yang penting untuk mencapai tata kelola
perusahaan yang baik. Para auditor internal diharapkan dapat menambah nilai suatu
organisasi melalui peningkatan keefektifan operasional sekaligus menjalankan
tanggung jawab seperti menelaah reliabilitas dan integritas informasi, memastikan
kepatuhan atas kebijakan dan regulasi, dan menjaga aset.

Penggunaan teknologi komputer yang semakin meningkat, menuntut auditor untuk


mampu mengaudit laporan klien yang berbasis komputerisasi. Auditor bukan
hanya mengaudit komputer klien, bahkan kini telah terdapat berbagai aplikasi
pengauditan (berbasis komputerisasi) untuk membantu tugasnya.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 41


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 42 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Auditor dapat memutuskan apakah ia akan menggunakan komputer atau tidak


dalam menyelesaikan pekerjaannya. Ada tiga metoda yang dapat digunakan oleh
auditor terkait hal ini, yaitu audit around the computer, audit through the
computer, dan audit with the computer.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Jelaskan peran auditor internal untuk audit keuangan! Apa persamaan dan
perbedaannya dengan peran auditor eksternal?
2. Jelaskan kembali tiga metoda yang dapat dipilih auditor terkait audit berbasis
electronic data processing! Berikan alasan pemilihan untuk masing-masing
metoda.

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.
UP2AI, Polinela, Tahun 2017 42
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 43 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM


(BPP)

Minggu ke : 15

Capaian Pembelajaran : Mampu menjelaskan tentang audit atas proses right


issue dan jasa selain audit pada KAP

Waktu : 120 menit

Tempat : Politeknik Negeri Lampung

1. Sub Capaian : Lingkup audit atas proses right issue


Pembelajaran Jenis jasa selain audit pada KAP

2. Indikator Capaian Kinerja:


Mahasiswa mampu:
- Menjelaskan mengenai lingkup audit atas proses right issue
- Menjelaskan mengenai jenis jasa selain audit pada KAP

3. Teori :
Jenis audit yang dilakukan KAP atas proses right issue merupakan salah satu
contoh special audit. Tujuan pemeriksaannya adalah untuk memeriksa kewajaran
proses right issue, dalam hal ini kesuaiannya dengan aturan yang berlaku. Prosedur
audit atas proses right issue tidak seluas audit umum karena terbatas pada hal-hal
pada proses right issue saja.Oleh sebab itu, audit atas proses right issue ini sering
pula disebut sebagai audit ketaatan.

Selain jasa audit atas laporan keuangan, sebuah kantor akuntan publik dapat juga
memberikan jasa-jasa lain. Jenis jasa yang dapat diberikan akuntan publik terus
berkembang sejalan dengan tuntutan masyarakat atas assurance terhadap berbagai
jenis informasi yang baru dan berbeda. Audit internal, audit operasional, audit
khusus, penelaahan terbatas, penyusunan sistem akuntansi, kompilasi laporan
keuangan, konsultasi pajak, konsultasi manajemen, dll merupakan jasa-jasa yang
dapat diberikan oleh sebuah kantor akuntan publik.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 43


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 44 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

Standar atestasi merupakan dasar konseptual untuk berbagai tipe jasa yang
diberikan akuntan publik. Standar atestasi membagi tiga tipe penugasan atestasi,
yaitu pemeriksaan, review, dan prosedur yang disepakati. Bila seorang akuntan
publik melakukan perikatan atestasi, maka penugasan tersebut diatur dengan
standar atestasi dan pernyataan serta interpretasi pernyataan yang diberikan dengan
standar tersebut.

4. Bahan dan Alat : Kalkulator, alat tulis kantor

5. Organisasi :
Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil yang terdiri atas 3-5 orang setiap kelompok.
Setiap kelompok dikoordinir oleh seorang ketua yang dipilih diantara anggota. Setiap
kelompok melakukan praktikum dibimbing oleh dosen dan teknisi.

6. Prosedur Kerja :
a. Mahasiswa membaca kasus yang disediakan
b. Mendiskusikan dan mengerjakan kasus yang disediakan dengan teman-teman
dalam kelompok yang telah ditetapkan.

7. Tugas dan Pertanyaan :


1. Jelaskan perbedaan antara kompilasi dan telaah laporan keuangan! Bagaimana
tingkat assurance masing-masing?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standar atestasi! Bedakan antara standar
atestasi dan standar audit yang berlaku umum!
3. Lakukan evaluasi atas komentar tentang kompilasi laporan keuangan:
”Ketika akuntan publik mengaitkan nama mereka dengan laporan keuangan yang
disusun, tanggung jawab mereka adalah kepada klien dan terbatas pada
peringkasan dan penyajian yang tepat atas informasi laporan keuangan yang
diberikan oleh klien. Opini jelas menyatakan bahwa auditor tidak melakukan audit
dan tidak mengungkapkan pendapat atas kewajaran penyajian. Jika pengguna
mengandalkan kompilasi laporan keuangan, maka mereka melakukannya atas
risiko sendiri dan tidak dapat mengharuskan akuntan publik bertanggung jawab
jika kinerja perusahaan tidak memadai. Pengguna harus menginterpretasikan
laporan keuangan seolah-olah laporan tersebut telah dibuat oleh manajemen.”

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 44


BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Halaman : 45 dari
Kode : P Tanggal: Revisi: 0
45

8. Pustaka :
a. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Sukrisno Agoes, Auditing I dan II (Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik). Edisi Keempat. Salemba Empat. Jakarta.
c. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa
Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1 dan 2.
Salemba Empat. Jakarta.

9. Hasil Praktikum :
a. Jawaban kasus BPP yang dikerjakan dan yang didiskusikan mahasiswa.
b. Hasil Tugas yang dikumpulkan max 2 minggu dari pertemuan ini.

UP2AI, Polinela, Tahun 2017 45


KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 1 dari 6

KONTRAK PERKULIAHAN

MataKuliah :Auditing
KodeMataKuliah :PAK 1412
Pengajar :Artie Arditha R., S.E., M.Sc., Ak., CA
EksaRidwansyah, S.E., M.Buss., Ak., CA
Semester :IV
SKS / Jam per minggu : 3 (2-1)/ K: 2(2x50’) + P: 120’
TempatPerkuliahan :

1. Manfaat Mata Kuliah


Mahasiswa akan mampu memahamipengauditanataslaporankeuanganperusahaan

2. DeskripsiPerkuliahan
Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa dalam kemampuan memahami proses audit,
membantupelaksanaan audit, dan memahamidokumentasi yang terkaitaudit
ataslaporankeuangan

3. Capaian pembelajaran Matakuliah


Mahasiswa mampu menjelaskan proses audit untuk masing-masing akun,
membantupelaksanaan audit ataslaporankeuangan, dan mampu menyusun dokumentasi
yang terkait dalam tahap penyelesaian dan pelaporan audit
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 2 dari 6

1. Mampu menjelaskan pengetahuandasar auditing


2. Mampu menjelaskanstandar auditing
3. Mampu menjelaskantanggungjawabhukum dan laporanakuntanpublik
4. Mampu menjelaskan uji pengendalian dan uji transaksi
5. Mampu menjelaskanrencana dan kertaskerja audit
6. Mampu menjelaskanpengauditanberbagaiakundalamlaporankeuangan
7. Mampu menjelaskan proses penyelesaian dan pelaporan audit
4. Capaian (Hasil) Pembelajaran Pertemuan

5. Organisasi Materi/ Peta Matakuliah


KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 3 dari 6

6. Strategi Perkuliahan

Kuliah diberikan dalam bentuk ceramah, diskusi, presentasi, praktikum mahasiswa di


ruang kuliah dengan menggunakan komputer/laptop .

7. Referensi Utama dan Penunjang

1. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba


Empat. Jakarta.
2. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil. Salemba
Empat. Jakarta.
3. Soekrisno Agoes. Auditing I (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik).
LPFE-UI. Jakarta.
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 4 dari 6

4. Soekrisno Agoes. Auditing II (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik).


LPFE-UI. Jakarta.
5. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 1.Salemba Empat.
Jakarta.
6. Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. Jasa Audit
dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia) Buku 2.Salemba Empat.
Jakarta.
7. William C. Boynton dan Raymond N. Johnson. Modern Auditing: Assurance Services
and The Integrity of Financial Reporting. Edisi 8. John Wiley & Sons, Inc. USA.

8. Tugas

1. Kuis (penguasaan pengetahuan) dengan cara tes (20%)


2. Membuat makalah (penguasaan pengetahuan) (10%)
3. UTS (penguasaan pengetahuan) 17,5%
4. UAS (penguasaanpengetahuan) dengancarates (17,5%)
5. Hasil Praktikum (penguasaanketrampilan) dengancaraObservasi dan presentasi (10 %)

6. Laporan (penguasaan keterampilan) = 10%
7. AktivitasLatihan di Lab (Pengetahuan dan Sikap ) (5 %)
8. Presentasi = 10%

9. Kriteria Penilaian

Mengacu pada Peraturan Akademik dan Kedisiplinan Mahasiswa Polinela tahun2015, Bab IV
pasal 12.

Huruf Angka
A >=75.4
B 65.5-75.4
C 55.0-65.4
D 45.0-54.9
E <45.0

Aspek-aspek yang dinilai dalam penentuan Nilai Akhir, meliputi:Kuis, Tugas, UTS, UAS,
Aktivitas, Hasil Praktikum, dan UAP.

9. Jadwal perkuliahan:
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 5 dari 6

Pertemuan
Bahan Kajian Bacaan/Bab
ke:
- Overview Mata Kuliah
1
- Pengetahuan dasar auditing
2 Standar auditing
Tanggung jawab hukum dan laporan akuntan
3
publik
4 Uji pengendalian dan uji transaksi
- Evaluasi materi mg 1-4
5
- Rencana dan kertas kerja audit
6 Pengauditan kas dan piutang
Pengauditan surat berharga-investasi, sediaan, dan
7
beban dibayar di muka
8 UTS
9 Pengauditan aset tetap dan aset tidak berwujud
Pengauditan liabilitas jangka pendek dan jangka
10
panjang
11 Pengauditan ekuitas dan perkiraan laba rugi
- Evaluasi materiminggu 9-11
12 - Pengauditan subsequentevents dan
penyusunan managementletter
13 Clientrepresentationletter dan management audit
14 Internal audit dan computer audit
Audit atas proses rightissue dan jasa selain audit
15
pada KAP
16 UAP
17 UAS

Catatan :
Apabilaadakuliah yang kosongkarenadosenberhalanganhadir,
materidapatdijadikantugasataudigabungdenganmaterimingguselanjutnyasesuaikesepakata
nbersama.

Bandar Lampung, ................ 2016.

DosenPenanggung Jawab MK
KONTRAK PERKULIAHAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

Kode : P Tanggal: Revisi: 0 Halaman : 6 dari 6

Artie Arditha R, S.E., M.Sc., Ak., CA


RUBRIKLEMBARPENILAIANAUDITING

ASPEKPENILAIAN SKALAPENILAIAN(1-4)

4(100-80) 3(80-60) 2(60-40) 1(40-20)

1. Mampumenjelaskanpe Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampume Mahasiswatidakmampumen


ngetahuandasar kanpengetahuandasar kanpengetahuandasar njelaskanpengetahuandasar jelaskanpengetahuandasar
auditing auditingdenganbaikdanben auditingdenganbaikdanben auditingnamuntidakdengan auditingdenganbaikdanbena
ar ar baikdanbenar r

2. Mampumenjelaskansta Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampum Mahasiswatidakmampum


ndar auditing kanstandar kanstandar enjelaskanstandar enjelaskanstandar
auditingdenganbaikdanben auditingdenganbaikdanben auditingnamuntidakdenga auditingdenganbaikdanbe
ar ar nbaikdanbenar nar

3. Mampumenjelaskantan Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampum Mahasiswatidakmampume


ggungjawabhukum dan kantanggungjawabhukum kantanggungjawabhukum enjelaskantanggungjawabh njelaskantanggungjawabhu
laporanakuntanpublik dan dan ukum dan kum dan
laporanakuntanpublikdeng laporanakuntanpublikdeng laporanakuntanpubliknamu laporanakuntanpublikdeng
anbaikdanbenar. anbaikdanbenar. ntidakdenganbaikdanbenar. anbaikdanbenar.

4. Mampumenjelaskan uji Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampum Mahasiswatidakmampume


pengendalian dan uji kan uji pengendalian dan kan uji pengendalian dan enjelaskan uji njelaskan uji pengendalian
transaksi uji uji pengendalian dan uji dan uji
transaksidenganbaikdanben transaksidenganbaikdanben transaksinamuntidakdenga transaksidenganbaikdanben
ar ar nbaikdanbenar ar

5. Mampumenjelaskanren Mahasiswamampu Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampume Mahasiswatidakmampumen


cana dan kertaskerja menjelaskanrencana dan kanrencana dan kertaskerja njelaskanrencana dan jelaskanrencana dan
audit kertaskerja auditdenganbaik dan benar kertaskerja kertaskerja
auditdenganbaikdan benar auditnamuntidakdenganbaik auditdenganbaikdan benar
danbenar
6. Mampumenjelaskanpe Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampume Mahasiswatidakmampumen
ngauditanberbagaiakun kanpengauditanberbagaiaku kanpengauditanberbagaiaku njelaskanpengauditanberba jelaskanpengauditanberbaga
dalamlaporankeuangan ndalamlaporankeuanganden ndalamlaporankeuanganden gaiakundalamlaporankeuan iakundalamlaporankeuanga
ganbaikdan benar ganbaik dan benar gannamuntidakdenganbaikd ndenganbaikdan benar
anbenar

7. Mampumenjelaskan Mahasiswamampumenjelas Mahasiswamampumenjelas Mahasiswahanyamampume Mahasiswatidakmampumen


proses penyelesaian kan proses penyelesaian kan proses penyelesaian njelaskan proses jelaskan proses
dan pelaporan audit dan pelaporan dan pelaporan penyelesaian dan pelaporan penyelesaian dan pelaporan
auditdenganbaikdan benar auditdenganbaik dan benar auditnamuntidakdenganbaik auditdenganbaikdan benar
danbenar

Anda mungkin juga menyukai