NIM : 201000101
Kelas : B
Dosen : Dr Siti Khadijah Nasution SKM., M.Kes.
DATA DUSUN X
Dusun X terdiri dari 100 KK, dengan jumlah jiwa sekitar 500 jiwa. Sebagian besar (69%)
suku Melayu dan 21% suku Jawa. Sebanyak 37% kepala keluarga mempunyai tingkat
pendidikan SD, 33% tamat SMP dan 5% tamat SD. Jenis pekerjaan kepala keluarga terbesar
adalah wiraswasta (64%) dan 11% petani.
Sebanyak 57 keluarga menyatakan ada keluhan sakit dalam 1 bulan terakhir, dengan 42%
ISPA, sebanyak 8% reumatik, sebanyak 20% diare, Tuberculosis paru 2%, scabies 28%.
Sebanyak 29% dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan selebihnya
tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Sebanyak 50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen. Jenis
lantai terluas 77% semen, sebanyak 50% bangunan rumah mempunyai ventilasi < 10%,
pencahayaan baik sebesar 37% rumah, dengan 52% rumah lembab. Sebagian besar rumah tangga
(69%) menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan 26% menggunakan kayu. Sebanyak
77% rumah tangga mempunyai jenis atap seng dan 17% beratap nipah. Sebanyak 83% rumah
tangga mempunyai jamban, dan 77% rumah tangga yang mempunyai jamban menggunakan jenis
jamban leher angsa. Sebanyak 13% rumah tangga menggunakan air PAM sebagai sumber air
bersih, 22% sumur bor, 63% sumur gali dan 55% dari sumur gali berjarak >10 meter dari septic
tank. Sebanyak 87% memiliki SPAL dan hanya 7.95% yang tertutup. Sebanyak 85% rumah
tangga mempunyai lubang sampah dan 90% dibakar. Sebanyak 73% rumah tangga mempunyai
anggota perokok.
Pemberian kolostrum pada bayi sebanyak 48,93%, dan pemberian makanan tambahan
dibawah usia 4 bulan sebanyak 74,48%. Pemberian imunisasi pada balita, sebanyak 89% balita
mendapatkan imunisasi, dan yang lengkap hanya 28%. Sebanyak 83% ikut program KB, dan
sebanyak 51% jenis KB suntik, pil KB 38%, sterilisasi 7,6% dan kondom 2,5%.
Soal :
1. Susunlah Analisis situasi kesehatan di dusun X
2. Lakukan identifikasi masalah
3. Buatlah perumusan masalah
4. Lakukan Prioritas masalah
5. Susun alternatif pemecahan masalah
6. Buatlah Tujuan intervensi
7. Buatlah rencana operasional.
PERENCANAAN DAN EVALUASI KEBIJAKAN KESEHATAN DUSUN X
A. Data Demografi
Dusun ”X” terdiri dari 100 KK, dengan jumlah jiwa sekitar 500 jiwa
1. Suku
Suku Persentase Jumlah
Melayu 69% 345 Jiwa
Jawa 21% 105 Jiwa
2. Jenis Lantai
Jenis lantai Persentase
Semen 77%
3. Pencahayaan
Jenis Pencahayaan Persentase
Pencahayaan Baik 37%
Pencahayaan Tidak baik (ventilasi < 10%) 50%
6. Jamban
Jamban 83%
Jamban Jenis Leher Angsa 77%
D. Perilaku
Perokok 73%
1. Imunisasi
Persentase pemberian imunisasi pada balita di dusun “X” sebanyak 89%
Imunisasi Lengkap 28%
Imunisasi Tidak Lengkap 61%
2. Program KB
Persentase yang mengikuti program kb di dusun “X” sebanyak 83%
Jenis KB Persentase
KB Suntik 51%
Pil KB 38%
Sterilisasi 7,6%
Kondom 2,5%
a.Lingkungan
Lingkungan Fisik :
50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen
Kontruksi Bangunan
Lantai semen terluas (77%)
Ventilasi <10% (50% rumah)
Pencahayaan baik (37% rumah)
Rumah lembab (52%)
Penduduk yang memiliki akses air minum
Air PAM sbg air bersih (13%)
Sumur bor pompa (22%)
Sumur gali terlindung (63%)
Sumur gali berjarak >10 meter dr septic tank (55%)
Rumah tangga mempunyai (83%) tempat pembuangan air besar
Leher angsa (77%)
Penduduk memiliki jenis atap seng (77%) dan beratap nipah (17%)
Sebanyak (87%) memiliki SPAL dan hanya (7.95%) yang tertutup
Sebanyak (85%) rumah tangga mempunyai lubang sampah dan( 90%) dibakar
Sebanyak (69%) rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan
(26%) menggunakan kayu
Rumah tangga dengan layanan air bersih (13%)
Lingkungan Biologis :
Usia : anak anak dan lansia beresiko lebih besar untuk terkena ISPA dikarenakan
sistem kekebalan tubuh yang rendah
Bakteri dan virus : Penyebab ISPA adalah infeksi virus atau bakteri pada saluran
pernapasan. Walaupun lebih sering disebabkan oleh infeksi virus, ada beberapa jenis
bakteri yang juga bisa menyebabkan ISPA, yaitu: Streptococcus, Haemophilus,
Staphylococcus aureus, Corynebacterium diphteriae, Mycoplasma pneumoniae dan
Chlamydi.
Jenis kelamin : perbedaan hormonal antara laki laki dan perempuan menyebabkan
laki laki lebih beresiko untuk terkena ISPA serta keaktifan laki laki yang membuat
mereka lebih mudah terpapar agen penyebab ISPA
Genetik : mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
b.Perilaku :
c.Pelayanan Kesehatan
Sebanyak (29%) dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan
selebihnya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Cakupan Imunisasi
D.Kependudukan
Jumlah penduduk di dusun “X” : 500 Jiwa (100 KK)
Suku penduduk di dusun “X” :
Suku Melayu : 345 jiwa
Suku Jawa : 105 jiwa
Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan di dusun “X” :
SD : 185
SMP : 165
SMA: 25
Jenis pekerjaan kepala keluarga di dusun “X” :
Wiraswasta : 320
Petani : 55
a. Lingkungan
Lingkungan Fisik :
50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen
Kontruksi Bangunan
Lantai semen terluas (77%)
Ventilasi <10% (50% rumah)
Pencahayaan baik (37% rumah)
Rumah lembab (52%)
Penduduk yang memiliki akses air minum
Air PAM sbg air bersih (13%)
Sumur bor pompa (22%)
Sumur gali terlindung (63%)
Sumur gali berjarak >10 meter dr septic tank (55%)
Rumah tangga mempunyai (83%) tempat pembuangan air besar
Leher angsa (77%)
Penduduk memiliki jenis atap seng (77%) dan beratap nipah (17%)
Sebanyak (87%) memiliki SPAL dan hanya (7.95%) yang tertutup
Sebanyak (85%) rumah tangga mempunyai lubang sampah dan( 90%) dibakar
Sebanyak (69%) rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan
(26%) menggunakan kayu
Rumah tangga dengan layanan air bersih (13%)
Lingkungan Biologis :
Usia : Rematik biasanya terjadi di usia paruh baya, tetapi anak muda bisa juga terkena
penyakit ini. Menurut penelitian 8 dari 100.000 orang yang berada di rentang usia 18-
34 tahun mengidap rematik.
Jenis kelamin : perempuan lebih cenderung mengalami rematik ketimbang laki-laki.
Ini dikarenakan perempuan memiliki hormon estrogen. Hormon ini terkadang bisa
menyebabkan fluktuasi pada sistem imun.
Genetik : mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
b.Perilaku :
c.Pelayanan Kesehatan
Sebanyak (29%) dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan
selebihnya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Cakupan Imunisasi
D.Kependudukan
Jumlah penduduk di dusun “X” : 500 Jiwa (100 KK)
Suku penduduk di dusun “X” :
Suku Melayu : 345 jiwa
Suku Jawa : 105 jiwa
Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan di dusun “X” :
SD : 185
SMP : 165
SMA: 25
Jenis pekerjaan kepala keluarga di dusun “X” :
Wiraswasta : 320
Petani : 55
a.Lingkungan
Lingkungan Fisik :
50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen
Kontruksi Bangunan
Lantai semen terluas (77%)
Ventilasi <10% (50% rumah)
Pencahayaan baik (37% rumah)
Rumah lembab (52%)
Penduduk yang memiliki akses air minum
Air PAM sbg air bersih (13%)
Sumur bor pompa (22%)
Sumur gali terlindung (63%)
Sumur gali berjarak >10 meter dr septic tank (55%)
Rumah tangga mempunyai (83%) tempat pembuangan air besar
Leher angsa (77%)
Penduduk memiliki jenis atap seng (77%) dan beratap nipah (17%)
Sebanyak (87%) memiliki SPAL dan hanya (7.95%) yang tertutup
Sebanyak (85%) rumah tangga mempunyai lubang sampah dan( 90%) dibakar
Sebanyak (69%) rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan
(26%) menggunakan kayu
Rumah tangga dengan layanan air bersih (13%)
Lingkungan Biologis :
Usia : usia di bawah lima tahun atau balita lebih rentan dibandingkan dengan anak di
atas lima tahun. Dari balita itu, anak-anak di bawah dua tahun, risikonya lebih besar
lagi
Bakteri dan virus : Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan E. Coli
Genetik : mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
b.Perilaku :
c.Pelayanan Kesehatan
Sebanyak (29%) dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan
selebihnya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Cakupan Imunisasi bayi dan balita
Pemberian kolostrum pada bayi
D.Kependudukan
Jumlah penduduk di dusun “X” : 500 Jiwa (100 KK)
Suku penduduk di dusun “X” :
Suku Melayu : 345 jiwa
Suku Jawa : 105 jiwa
Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan di dusun “X” :
SD : 185
SMP : 165
SMA: 25
Jenis pekerjaan kepala keluarga di dusun “X” :
Wiraswasta : 320
Petani : 55
a.Lingkungan
Lingkungan Fisik :
50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen
Kontruksi Bangunan
Lantai semen terluas (77%)
Ventilasi <10% (50% rumah)
Pencahayaan baik (37% rumah)
Rumah lembab (52%)
Penduduk yang memiliki akses air minum
Air PAM sbg air bersih (13%)
Sumur bor pompa (22%)
Sumur gali terlindung (63%)
Sumur gali berjarak >10 meter dr septic tank (55%)
Rumah tangga mempunyai (83%) tempat pembuangan air besar
Leher angsa (77%)
Penduduk memiliki jenis atap seng (77%) dan beratap nipah (17%)
Sebanyak (87%) memiliki SPAL dan hanya (7.95%) yang tertutup
Sebanyak (85%) rumah tangga mempunyai lubang sampah dan( 90%) dibakar
Sebanyak (69%) rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan
(26%) menggunakan kayu
Rumah tangga dengan layanan air bersih (13%)
Lingkungan Biologis :
Usia : Anak-anak adalah kelompok orang yang rentan sekali terinfeksi tuberkulsis,
terutama mereka yang masih berusia di bawah 5 tahun (balita). Imunitas mereka
belum seoptimal atau sesempurna orang dewasa muda sehingga apabila terpapar oleh
penderita TBC, akan berpeluang ikut terinfeksi.
Bakteri dan virus : infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Jenis kelamin : Jenis kelamin laki-laki lebih rentan untuk terinfeksi TB paru
dibandingkan dengan perempuan, Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor lain
seperti perbedaan perilaku dimana lebih banyak laki laki yang merokok dibandingkan
dengan perempuan
Genetik : mempengaruhi sistem kekebalan tubuh
b.Perilaku :
c.Pelayanan Kesehatan
Sebanyak (29%) dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan
selebihnya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Cakupan Imunisasi
D.Kependudukan
Jumlah penduduk di dusun “X” : 500 Jiwa (100 KK)
Suku penduduk di dusun “X” :
Suku Melayu : 345 jiwa
Suku Jawa : 105 jiwa
Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan di dusun “X” :
SD : 185
SMP : 165
SMA: 25
Jenis pekerjaan kepala keluarga di dusun “X” :
Wiraswasta : 320
Petani : 55
a.Lingkungan
Lingkungan Fisik :
50% konstruksi bangunan rumah semi permanen dan 10% non permanen
Kontruksi Bangunan
Lantai semen terluas (77%)
Ventilasi <10% (50% rumah)
Pencahayaan baik (37% rumah)
Rumah lembab (52%)
Penduduk yang memiliki akses air minum
Air PAM sbg air bersih (13%)
Sumur bor pompa (22%)
Sumur gali terlindung (63%)
Sumur gali berjarak >10 meter dr septic tank (55%)
Rumah tangga mempunyai (83%) tempat pembuangan air besar
Leher angsa (77%)
Penduduk memiliki jenis atap seng (77%) dan beratap nipah (17%)
Sebanyak (87%) memiliki SPAL dan hanya (7.95%) yang tertutup
Sebanyak (85%) rumah tangga mempunyai lubang sampah dan( 90%) dibakar
Sebanyak (69%) rumah tangga menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar, dan
(26%) menggunakan kayu
Rumah tangga dengan layanan air bersih (13%)
Lingkungan Biologis :
b.Perilaku :
c.Pelayanan Kesehatan
Sebanyak (29%) dari 100 KK mempunyai kartu jaminan kesehatan jamkesmas, dan
selebihnya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Cakupan Imunisasi
D.Kependudukan
Jumlah penduduk di dusun “X” : 500 Jiwa (100 KK)
Suku penduduk di dusun “X” :
Suku Melayu : 345 jiwa
Suku Jawa : 105 jiwa
Kepala keluarga menurut tingkat pendidikan di dusun “X” :
SD : 185
SMP : 165
SMA: 25
Jenis pekerjaan kepala keluarga di dusun “X” :
Wiraswasta : 320
Petani : 55
a. ISPA
24
x 100% = 4,8%
500
b. Reumatik
5
x 100% = 1%
500
c. Diare
11
x 100% = 2,2%
500
d. TBC
1
x 100% = 0,2%
500
e. Scabies
16
x 100% = 3,2%
500
2. Reumatik
Jumlah kasus : 8% x 500 = 40
Kematian :0
40
Prevalensi = x 100% = 8%
500
0
CFR = x 100% = 0%
40
Vulnerability = Ada
Community = Penting
3. Diare
Jumlah kasus : 20% x 500 =100
Kematian :0
100
Prevalensi = x 100% = 20%
500
0
CFR = x 100% = 0%
100
Vulnerability = Ada
Community = Penting
4. TBC
Jumlah kasus : 2% x 500 = 10
Kematian :0
10
Prevalensi = x 100% = 2%
500
0
CFR = x 100% = 0%
10
Vulnerability = Ada
Community = Penting
5. Scabies
Jumlah kasus : 28% x 500 = 140
Kematian :0
140
Prevalensi = x 100% = 28%
500
0
CFR = x 100% = 0%
140
Vulnerability = Ada
Community = Penting
V. Alternatif Pemecahan Masalah
Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan
dengan mudah dan tetap sasaran. Evaluasi yaitu suatu tindakan untuk menentukan nilai
sesuatu. Dalam artian luas, evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan,
memperoleh, danmenyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan.Tujuan evaluasi adalahuntuk memperbaiki pelaksanaan dan
perencanaankembali suatu program, Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang, dan Sebagai alat untuk
memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta dimasa
mendatang.
Prinsip evaluasi adalah sebagai kunci pengambilan keputusan yang lebih baik , bersifat
menyeluruh dan dinamis,dilandasi prinsip manajemen, strategi untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan, ketepatan waktu dan tempatlaporan-laporan evaluatif, dan
bergantung pada indikator-indikator yangmenggambarkan tingkat dan rasio yang tepat
Terdapat tujuan khusus dan umum dalam perencanaan dan evaluasi kesehatan tersebut :
Tujuan Umum
Meningkatkan satus gizi di Dusun X
Meningkatkan pelayanan kesehatan di Dusun X
Meningkatkan fasilitas bangunan rumah warga di Dusun X
Tujuan Khusus
Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi kepada anak
balita.
Meningkatnya jumlah anak balita yang dittimbang di Posyandu.
Meningkatnya jumlah anak yang berat badannya naik, dan sebagainya.
Meningkatnya pemberian imunisasi pada bayi dan balita
Meningkatnya para wanita menggunakan program KB
Rencana Kegiatan