DISUSUN OLEH
ERITA ADRIANTI
191111003
JESY
191111008
2020/2021
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Diri Klien
Nama : An. R
Umur : 8 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jalan Cempaka IV no 23 058/006 Singkawang
Agama : Kristen
Suku : Dayak
Nama Ayah/Ibu :Tn.I/Ny.N
Pekerjaan Ayah : Pendeta
Pekerjaan Ibu : Guru
No. RM : 249131
Tgl masuk RS : 29 November 2019
2. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan badan anak nya panas dan demam
Pasien mengalami mual dan muntah 3x muntah air , makan dan minum kurang ,
badannya panas pasien terlihat lemas dan pucat
GENOGRAM
Keterangan :
: Bayi Laki-laki
: Laki-laki
: Perempuan
------ : Tinggal Serumah
6. pemeriksaan fisik
a. Tanda tanda vital
TD : 100/60 mmHg
R : 20X/m
N : 115X/m
S: 39° derajat celcius
b. Head to toe
Kepala
Bentuk : Simetris
Rambut : Hitam
Tekstur : Tidak mudah dicabut
Kebersihan : Cukup
Mata
Bentuk : Simetris
Pupil : Isokor
Sklera : Normal
Konjungtiva : Tidak pucat
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Cukup
Telinga
Bentuk : Simetris
Kelainan : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Kebersihan : Cukup
Hidung
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Cukup
Mulut
Bentuk : Simetris
Warna Bibir : Pucat dan kering
Kebersihan : Cukup
Leher
Bentuk : Normal
Kebersihan : Cukup
Kulit
Terdapat bintik merah pada seluruh tubuh pasien
Warna : Sawo matang
Oedema : Tidak ada
Turgor : Elastis
Kebersihan : Cukup
Dada
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak ada pembesaran
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Ekstremitas
Ekstremitas Atas : Pada ekstremitas atas pasien terpasang infus RL 24 tpm
makro pada tangan sebelah kiri
Ekstremitas Bawah : Tidak ada kelainan bentuk
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Nyeri tekan dan kembung
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus 30 x/menit
c. Pola aktivitas
1. Pola Nutrisi
Sebelum sakit makanan yang disukai klien nasi, ikan dan ayam, makanan
yang tidak disukai tidak ada
Selama sakit klien mengatakan kurang nafsu makan, klien mengatakan
mual dan muntah. Porsi makan yang dihabiskan 1/4 dari porsi yang
disajikan.
2. Kebutuhan Cairan
Sebelum sakit frekuensi minum 5-7 gelas perhari, jenis minuman air putih.
Selama sakit frekuensi minum klien berkurang 3-4 gelas perhari.
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit frekuensi BAB 2 kali sehari, waktu pagi dan malam,
konsistensi feces lunak berampas.
Selama sakit klien BAB dengan frekuensi 5 kali 1 hari dengan
konsistensi cair.
b. BAK
Sebelum sakit frekuensi BAK 5 kali sehari perhari, warna kuning
muda, bau amoniak.
Selama sakit frekuensi BAK 3-4 kali sehari .
4. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit klien tidur 7-8 jam sehari, waktu tidur malam pukul 21.00-
06.00 WITA dan pada siang hari waktu tidur pukul 14.00-15.00 WIB
Kebiasaan pengantar tidur dengar musik, tidak ada gangguan tidur.
Selama sakit klien mengatakan tidurnya tidak teratur), waktu tidur malam
23.00-05.00 WITA. Klien mengatakan susah tidur, Kesulitan saat tidur dan
klien mudah terbangun.
7. Riwayat Lingkungan
a. Kebersihan rumah klien dijaga.
b. Polusi disekitar dipengaruhi oleh asap kendaraan karena lokasi rumah klien
dekat dengan jalan raya.
8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi rutin
Hitungjumlahleukosit
Basofil 3 % 0-1
Eosinofil 2 % 2-4
Batang 3 % 3-5
Segmen 50 % 50-70
Limfosit 28 % 25-40
Monosit 14 % 2-8
MCV 78.9 Fl 80-100
9. Terapi
a. Infus RL 24 tpm makro
b. Injeksi ranitidin 25 mg IV
c. Drip paracetamol 220 mg / 8 jam IV
d. Santagesik 250 mg/PRN IV
e. Dexamestisone 250 mg / ekstra IV
f. Cefotaxime 500 mg / 12 jam IV
ANALISA DATA
ETIOLOGI PROBLEM
NO D A T A
1 DS : Kuman masuk ke Hipertermia
-Ibu pasien mengatakan pasien dalam tubuh D.0130
demam sejak 4 hari yang lalu.
-Ibu pasien mengatakan kepala pasien sakit
dan pusing.
Proses infeksi
DO : TTV
TD = 110/70 mmHg
Menyerang pusat
S:39°C
panas di hipotalamus
N: 115 x/menit
SP02 : 99%
Akral teraba hangat
Seluruh badan panas
Mukosa bibir kering
2 DS: Kekerangan Hipovolemia
- Ibu pasien mengatakan pasien kurang intake ciran
minum
- Ibu pasien mengatakan suhu tubyh pasien
turun naik
DO:
- Pasien tambah lemah
TTV:
TD: 110/70 mmHg
S:39°C
N: 115 x/menit
SP02 : 99%
Terpasang infus RL 24 tpm
DO:
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit ( infeksi virus dengue )
2. Hipovelemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ( keengganan untuk makan )
INTERVENSI
Lakukan
pendinginan - Agar pasien
eksternal (mis, merasa nyaman
kompres dingin
pada dahi,
leher, dada,
abdomen,
aksila)
Hindari
pemberian - untuk
antipiretik atau mempercepat
aspirin penyembuhan
Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi - Agar pasien
Kolaborasi merasa nyaman
pemberian
cairan dan - untuk
elektrolit mempercepat
intravena, jika penyembuhan
perlu -
Hipovelemia Setelah dilakukan Observasi
berhubungan asuhan keperawatan - Untuk
- Periksa tanda
dengan selama 1x24 jam mengetahui tanda
kekurangan diharapkan kondisi dan gejala
dan gejala
intake cairan volume cairan hipovolemia
hipovolemia
intravaskuler, (mis. frekuensi
Terapeutik
-Untuk mengetahui
- Hitung cairan yang
kebutuhan cairan dibutuhkan
- Untuk
mempercepat
- Berikan asupan penyembuhan
cairan oral
Kolaborasi
-Untuk
- Kolaborasi mempercepat
pemberian cairan penyembuhan
IV issotonis
(mis. cairan
NaCl, RL)
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Observasi
berhubungan asuhan keperawatan Identifikasi - Untuk
dengan faktor selama 1x 24 jan di status nutrisi mengetahui
psikologis harapkan Anoreksia status
( keengganan dan kebutuhan nutrisi Identifikasi nutrisi
untuk makan ) dapat teratasi dengan alergi dan - Untuk
kriteria hasil: intoleransi mengetahui
Porsi makanan makanan alergi dan
yang dihabiskan intoleransi
meningkat Identifikasi makanan
Frekuensi makan makanan yang - Untuk
membaik disukai mengetahui
Nafsu makan makanan
membaik yang di
Monitor asupan sukai
makan
- Untuk
Monitor berat mengetahui
badan jumlah
Monitor hasil asupan
pemeriksaan makanan
laboratorium - Untuk
Terapeutik mengetahui
Berikan hasil
makanan tinggi pemeriksaa
serat untuk n
mencegah laboratoriu
konstipasi m
Berikan
makanan tinggi
kalori dan
tinggi protein
Berikan
suplemen
makanan, jika
perlu
Edukasi
Anjurkan posisi
duduk, jika
mampu
Ajarkan diet
yang
diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum makan
(mis, Pereda
nyeri,
antimietik), jika
perlu
Kolaborasi
dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan,
jika perlu
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
O:
Pasien tampak lemah
Porsi makan yang di
habiskan pasien ¼
porsi dari porsi yang
di sajikan
BB sebelum sakit 25
kilogram
BB saat sakit 22
kilogram
A: Masalah belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
1. 30 – 11 – 2021 Hipertermia mengidentifikasi S:
berhubungan dengan penyebab hipertermia Ibu pasien mengatakan
proses penyakit (mis. Dehidrasi, terpapar anaknya masih demam
( infeksi virus dengue ) lingkungan panas,
penggunaan incubator) O:
Defisit nutrisi S:
berhubungan dengan Mengidentifikasi status Ibu pasien mengatakan
faktor psikologis nutrisi pasien sudah mau makan
( keengganan untuk Mengidentifikasi alergi dengan porsi yang
makan ) dan intoleransi makanan disediakan habis
Mengidentifikasi makanan O:
yang disukai Pasien tampak makan