Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Model Pembelajaran

Dosen Pengampu : Andriyadi M. Pd

Disusun Oleh Kelompok : 7

1. Eka Wahyu R : PI.01.220.4655


2. Purlina: PI.01.220.4696
3. Yayuk Kurniasih: PI.01.220.4722

INSTITUT AGAMA ISLAM


YAYASAN NURUL ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberkan rahmatNya kepada kita, sholawat
berangkaian salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Semoga dengan rasa
syukur kita akan mndapatkan syafaatnya di dunia maupun di akhirat.

Demikian pula terima kasih untuk kerjasama kelompok, yang mana kini dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul PEMBELAJARAN ESKPOSITORI. Kami menyadari
bahwa setiap karya manusia tidak ada yang sempurna, untuk itu kami memohon maaf apabila
terdapat sumber-sumber dalam makalah kami terdapat kekurangan. Harapan kami pula untuk
para teman seperjuangan berkenan untuk mengkritik dan memberikan saran kepada makalah
kami. Sekian terima kasih untuk semuanya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Muara Bungo, Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
a. Latar Belakang................................................................................................................4
b. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
c. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
a. Pengertian Startegi Pembelajaran Ekspositori................................................................5
b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori............................................................6
c. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori..........................................................6
d. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori............................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
a. Kesimpulan...................................................................................................................10
b. Saran..............................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal. Roy Killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini
dengan istilah pembelajaran langsung (directinsruction). Dalam sistem ini guru
menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih"
sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya
secarateratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah
disampaikan tersebut.

Aliran-aliran psikologi yang sangat penting dalam strategi pembelajaran


ekspositori adalah teori belajar Behavioristik. Aliran belajar behavioristik lebih
menekankan kepada pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan
pada stimulus dan respon, oleh karenanya dalam implementasinya peran guru sebagai
pemberi stimulus merupakan factor penting.

b. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apa karakteristik strategi pembelajaran ekspositori?
3. Apa saja prinsip strategi pembelajaran ekspositori?
4. Bagaimana prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori?

c. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengerti strategi pembelajaran ekspositori.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui karakteristik strategi pembelajaran
ekspositori.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip strategi pembelajaran ekspositori.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran
ekspositori.

4
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Startegi Pembelajaran Ekspositori


Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti member
penjelasan. Dalam konteks pembelajaran, ekspositori merupakan strategi yang
dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan,
dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Strategi
ekspositori adalah strategi pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu tentang definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran
serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk
ceramah, demontrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang
ditetapkan oleh guru secara ceramat. Penggunaan strategi ekspositori merupakan
strategi pembelajran yang mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada
siswa secara langsung. 1
Menurut Roy Killen yang dikutip Wina Sanjaya menanamkan strategi
pembelajaran ekspositori dengan istilah pemebelajaran langsung (direct
instruction). Karena dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung.
Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan
sudah jadi. Oleh karena strategi ekspositori lebih menenkankan kepada proses
bertutur, maka sering juga dinamakan strategi “chalk and talk”. 2

b. Karakteristik Strategi Pembelajaran Ekspositori


1. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran
secara verbal.
2. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi,
seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga
tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3. Tujuan utama ini adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri.3

1
M. Chalish, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2011, hlm. 124
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media,
Bandung, 2011, hlm. 179
3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm 3

5
c. Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Ekspositori
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan oleh setiap guru, yakni:
1. Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi merupakan cirri utama dalam strategi
pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran justru tujuan itulah
yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini.
Karena itu sebelum strategi ini diterapkan, terlebih dahulu guru harus
merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria
pada umumnya, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk
tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi pada kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa.4
Hal ini sangat penting untuk dipahami karena tujuan yang spesifik
memungkinkan kita bisa mengontrol efektivitas penggunaan startegi
pembelajaran. Strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat
mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan
untuk menganalisis, mensintesis sesuatu, atau mungkin mengevaluasi
sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir taraf rendah tidak
perlu dirumuskan. Justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam
menggunakan strategi ekspositori.5
2. Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi yang
merujuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang
ingin disampaikan adalah materi pembelajaran yang diorganisir dan
disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa sebagai
penerima siswa.
Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan (informasi) dari
sumber pesan kepenerima pesan. System komunikasi dikatakan efektif jika
pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secara utuh. Dan jika pesan

4
Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 148
5
Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 181

6
tersebut tidak diterima dengan baik maka sistm komunikasi tersebut tidak
efektif. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka
prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatiakan.
3. Prinsip kesiapan
Dalam teori belajar koneksionisme, “kesiapain” merupakan salah satu
hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu
akan merespon dengan cepat dari setiap stimulus manakala dalam dirinya
sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan
merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum
memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah
agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan,
terlebih dahulu kita harus memposisikan dalam keadaan siap, baik secara
fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan
materi pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya. 6 Seperti
halnya kerja sebuah computer setiap data yang dimasukkan akan dapat
disimpan dalam memori manakala sudah tersedia file untuk menyimpan
data. Setiap data tidak mungkin dapat disimpan manakala belum tersedia
filenya.
4. Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk
mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
Ekspositori yang berhasil adalah bila melalui proses penyampaian dapat
membawa siswa pada situasi ketidakseimabangan (disequilibrium),
sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau
menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.7

d. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori


Langkah-langkah dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori meliputi;
1. Persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan memperisiapkan siswa untuk
menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langakah persiapan

6
Suyadi, op.cit, hlm. 149
7
Ibid,

7
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasialan pelakasanaan
pembelajaran sangat tergantung dari langkah perisiapan. Tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan persiapan yaitu:
1) Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif.
2) Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar.
3) Merangsang dan mengungugah rasa ingin tau siswa.
4) Mencipatakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka.
2. Penyajian
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran
sesuai dengan perisiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan
oleh setiap guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi
pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.
Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatiakn, yaitu:
1) Penggunaan bahasa
2) Intonasi suara
3) Menjaga kontak mata dengan siswa
4) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
3. Korelasi
Langkah korelasi adalah lagkah menghubungkan materi
pelajaran dengan pengalaman siswa dan hal-hal lain yang
memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk
mempermakna terhadap materi pelajaran.8
4. Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari
materi pelajaran yang telah disajiakn. Langkah menyimpulakan
merupakan yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab
melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari
dari proses penyajian. Menyimpulakan bisa dilakukian dengan
beberapa cara.
1) Dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi
pokok persoalan.

8
Suyadi, op. cit, hlm. 155

8
2) Dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan
dengan materi yang telah disampaikan.
3) Dengan cara maping melalui pemetaan dengan keterkaitan
antara materi pokok.9
5. Mengaplikasikan
Langkah aplikasi adalah langakah untuk kemampuan siswa setelah
mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah
yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositorti, sebab
melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang
pengusaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang
biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya dengan membuat tugas
yang relevan dengan materi yang telah disajikan dan dengan
memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah
disajikan.10

9
Wina Sanjaya, op. cit, hlm. 189
10
Op. cit, hlm 190

9
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang digunakan
dengan memberikan keterangan terlebih dahulu tentang definisi, prinsip dan konsep
materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam
bentuk ceramah, demontrasi, tanya jawab dan penugasan.

b. Saran
Kami sadar bahwa karya tulis manusia tidak sesempurna CiptaanNya, maka
dari itu kami dari peulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan pada makalah
kami. Serta kami harap ktritik dan saran dosen, sekaligus teman-teman sekalian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Chalish, M. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2011.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana
Prenada Media, Bandung, 2011.
Suyadi. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2013.

11

Anda mungkin juga menyukai