Makalah Model Pembelajaran Pai Klompok 6 Docx-1-1
Makalah Model Pembelajaran Pai Klompok 6 Docx-1-1
Dosen Pembimbing :
Nur Chalimah
Eris Naini
Huznuzon
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena berkat karunia dan
hidayahnyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusuan makalah ini kami mengalami berbagi kesulitan dan hambatan,
tetapi dengan niat yang ikhlas serta tujuan untuk membangun diri, maka makalah ini dapat
kami selesaikan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini, khususnya Dosen Pembimbing Mata kuliah.
Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Kelompok VI
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL------------------------------------------------------- 1
KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------- 2
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------- 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah------------------------------------ 4
B. Rumusan Masalah------------------------------------------- 4
C. Tujuan Makalah---------------------------------------------- 4
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Pendekatan Kontekstual Menurut Para Ahli- 5
B. prinsip Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual-- 5
C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual------------------- 7
D. Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual---------------- 8
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan----------------------------------------------------- 10
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------- 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Pengalaman langsung (mengalami). Pengalamanlangsung dapatdiperoleh melalui
kegiatan eksplorasi, penemuan (penemuan), inventaris,investigasi, mencari dan
sebagainya. Mengalami sedap dipandangsebagai jantung pembelajaran kontekstual.
Proses pembelajaran akan berlangsung cepat jika siswa diberi kesempatan untuk
memanipulasi peralatan ,manfaatkan sumber belajar, dan melakukan bentuk-bentuk
kegiatan mencari yang lain secara aktif.
3. aplikasi (menerapkan). Meneruskan fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yangdipelajari dalam dengan guru, antara siswa dengan narasumber,memecahkan
masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pembelajaran pokok
dalam pembelajaran kontekstual.
4. Alih pengetahuan (transfer). Pembelajarankontekstual adalah pada kemampuan siswa
untuk mentransfer situasi dan konteks yang lainmerupakan pembelajaran tingkat
tinggi, lebih dari pada sekedar hafal.
5. Kerja sama (bekerja sama). Kerjasama dalam konteks saling tukar
pikiran,mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar
sesamasiswa, antara siswa.
6. pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang telah dimiliki pada
situasilain.Berdasarkan deskripsi diatas, prinsip-prinsip tersebut merupakan bahan
referensiuntuk menerapkan metode kontekstual dalam pembelajaran. Implementasi
metodekontekstual lebih mengutamakan strategi pembelajaran dari pada hasil belajar
yakni proses pembelajaran berlangsung secara secara alami dalam bentuk
kegiatansiswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
beberapa prinsip yang harus dipegang oleh guru dalam menerapkan pembelajaran
kontekstual, antara lain :
1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajiban perkembanganmental
(Berkembang Sesuai) siswa.
2. Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (MandiriSedang belajar Grup).
3. Kesaling tergantungan terwujudnyadiri, misalnya ketika para siswa bergabung untuk
memecahkan masalah dan ketika para guru mengadakan pertemuan dengan rekan. Hal
ini tampak jelas ketika subjek yang berbeda ini, dan ketika kemitraan menggabungkan
sekolah dengan dunia bisnis dan kornunitas.
4. Menyediakan lingkungan yangmendukung (Diri sendiri Diatur sedang belajar).Hal ini
membangun minat ind ividualsiswa untuk bek erjasendiri ataukelompok dalam rangka
6
mencapai tujuan yang berarti denganterkait antara bahan terbuka sedikit dan konteks
kehidupan sehari-hari.
5. Mempertimbangkan Keragaman siswa (Keanekaragaman dari Siswa)Keragan atau
perbedaan menjadi nyata ketika CTL menantang parasiswa untuk saling hormat
keunikan masing-masing, untukhormat perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif,
untuk didekati, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda,dan untuk
menyadari bahwa Keragaman adalah tanda kemantapan dankekuatan.
6. .6. Memperhatikan multi intelegensi (Beberapakecerdasan).
7. menggunakan teknik-teknik bertanya (Mempertanyakan).
8. Meneruskan penilai autentik (Autentik penilaian).
7
yang tinggi, memotivasi dan memperkuatdiri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa
dukungan orang dewasa.
7. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standard). Siswamengenal dan mencapai
standar yang tinggi : mengidentifikasi tujuandan memotivasi siswa untuk
mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut
“excellence”.
8. Menggunakan penilain autentik (using authentic assessment). Siswamenggunakan
pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuksuatu tujuan yang bermakna.
Misalnya, siswa boleh menggambarkaninformasi akademis yang telah mereka pelajari
untuk dipublikasikandalam kehidupan nyata.
artinya siswa deskripsi untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan ny ata.CTL (Kontekstual Pengajaran dan Sedang belajar)
mendorong siswa untuk dapatmenerapkannya dalam kehidupan. artinya CTL bukan hanya
menunggu siswadapat mengerti bahan yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana bahan
pelajaran itu dapat ceritakan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
bahan pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudiandilupakan,
akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan ny ata.Ada lima strategi umum
dalam penerapan strategi pembelajaran kontekstual, yaitu:
1. Mengaitkan adalah strategi yang pagar hebat dan merupakan Saya tidak
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkankonsep baru
dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengandemikian, terkait apa yang
sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana terkait berartimenghubungkan
informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahuisebelumnya. belajar dapat
8
terjadi lebih cepat ketika siswa dapatmemanipulasi peralatan dan bahan serta
melakukan bentuk-bentuk mencari yang aktif.
3. Penerjemah, siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukankegiatan pemecahan
masalah. Guru dapet memotivasi siswa denganmemberikam latihan yang realistis dan
relevan.
4. Kerjasama siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan sebaliknya, siswa yang bekerja secarakelompok sering dapat mengatasi
masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama Tida hanya
membanti siswa belajar bahan terbuka sedikit, tetapi konsisten dengan dunia ny ata.
5. Mentransfer, peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajardengan
fokus pada pemahaman bukan hapalan
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
Johson E.B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan kegiatan Belajar Mengejar
Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).
11