Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

Model Pembelajaran PAI


Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching Learning / CTL)

Dosen Pembimbing :

Andriyadi S.pd., M.pd

Disusun Oleh Kelompok VI :

Nur Chalimah

Eris Naini

Huznuzon

INSTITUT AGAMA ISLAM


YAYASAN NURUL ISLAM MUARA BUNGO
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena berkat karunia dan
hidayahnyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusuan makalah ini kami mengalami berbagi kesulitan dan hambatan,
tetapi dengan niat yang ikhlas serta tujuan untuk membangun diri, maka makalah ini dapat
kami selesaikan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini, khususnya Dosen Pembimbing Mata kuliah.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Robbal alamin.........

Penulis

Kelompok VI

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL------------------------------------------------------- 1
KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------- 2
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------- 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah------------------------------------ 4
B. Rumusan Masalah------------------------------------------- 4
C. Tujuan Makalah---------------------------------------------- 4
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Pendekatan Kontekstual Menurut Para Ahli- 5
B. prinsip Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual-- 5
C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual------------------- 7
D. Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual---------------- 8
BAB III PENUTUP
A. kesimpulan----------------------------------------------------- 10
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------- 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

pendidikan menurut Undang-undang 20 tahun 2003 Tentang SISDIKNAS adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan rohani
keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Dewasa ini pembelajaran kontekstual
telah berkembang di Negara-negaramaju dengan berbagai nama. Di negeri Belanda
berkembang Realistis Matematika Pendidikan (RME) yang menjelaskan bahwa pembelajaran
matematika harus lalu dengan kehidupan nyata siswa. Di Amerika berkembang kontekstual
Pengajaran dan Belajar/CTL yang itu membantuguru untuk terkait bahan pelajaran dengan
kehidupan nyata siswa danmemotivasi siswa untuk terkait pengetahuan yang dipelajari
dengankehidupan mereka. Sementara itu di Michigan juga berkembang Terhubung
Matematika Proyek (BPS) yang bertujuan terintegrasi ide matematika kedalam konteks
kehidupan nyata dengan harapan siswa dapat mengerti apa yang dipelajari dengan baik dan
mudah.

B. Rumusan Masalah

1. apa yang dimaksud pendekatan kontekstual menurut para ahli?


2. apa prinsip pembelajaran dengan pendekatan kontekstual?
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran kontekstual?

C. Tujuan Makalah

1. Agar kita Mengetahui Apa Yang Di Maksud Dengan Pendekatan Kontekstual


Menurut Para ahli.
2. Agar Kita Mengetahui apa Prinsip Pembelajaran Pendekatan Kontekstual.
3. Agar Kita Mengetahui Bagaimana Karakteristik Pembelajaran Kontekstual.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Kontekstual menurut Para Ahli

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guruterkait


antara bahan yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa danmendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang sepertidengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota masyarakat. Adapun pengertian pendekatan kontekstual menurut para ahli,
antaralain :

1. Dalam buku Trianto ( 2008:10 ), mengungkapkan bahwa pendekatankontekstual atau


kontekstual Pengajaran dan Sedang belajar (CTL) merupakan konsep belajar yang
membantu guru terkait antara bahan yang diajarkan dengansituasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapan dalam kehidupan merekasebagai anggota keluarga dan masyarakat.
2. Blanchard (2001), menyatakan bahwa pendekatan kontekstual merupakansuatu
konsepsi yang membantu guru menghubungkan konten bahan terbuka sedikitdengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat hubunganantara
pengetahuan dan penerapannya ke dalam kehidupan mereka sebagaianggota keluarga,
warga negara, dan tenaga kerja.
3. menurut Nurhadi, pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep belajardimana
guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas, danmendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang sepertidengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga danmasyarakat.
4. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih berarti bagi siswa. Proses
pembelajaran berlangsung secara alami dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

B. Prinsip Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual

Prinsip-pronsip pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, antara lain :

1. Keterkaitan, relevansi (hubungan). Proses belajar kembali ada keterkaitandengan


bekal pengetahuan (prasyarat pengetahuan) yang telah ada pada diri siswa.

5
2. Pengalaman langsung (mengalami). Pengalamanlangsung dapatdiperoleh melalui
kegiatan eksplorasi, penemuan (penemuan), inventaris,investigasi, mencari dan
sebagainya. Mengalami sedap dipandangsebagai jantung pembelajaran kontekstual.
Proses pembelajaran akan berlangsung cepat jika siswa diberi kesempatan untuk
memanipulasi peralatan ,manfaatkan sumber belajar, dan melakukan bentuk-bentuk
kegiatan mencari yang lain secara aktif.
3. aplikasi (menerapkan). Meneruskan fakta, konsep, prinsip dan prosedur
yangdipelajari dalam dengan guru, antara siswa dengan narasumber,memecahkan
masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan strategi pembelajaran pokok
dalam pembelajaran kontekstual.
4. Alih pengetahuan (transfer). Pembelajarankontekstual adalah pada kemampuan siswa
untuk mentransfer situasi dan konteks yang lainmerupakan pembelajaran tingkat
tinggi, lebih dari pada sekedar hafal.
5. Kerja sama (bekerja sama). Kerjasama dalam konteks saling tukar
pikiran,mengajukan dan menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antar
sesamasiswa, antara siswa.
6. pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang telah dimiliki pada
situasilain.Berdasarkan deskripsi diatas, prinsip-prinsip tersebut merupakan bahan
referensiuntuk menerapkan metode kontekstual dalam pembelajaran. Implementasi
metodekontekstual lebih mengutamakan strategi pembelajaran dari pada hasil belajar
yakni proses pembelajaran berlangsung secara secara alami dalam bentuk
kegiatansiswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
beberapa prinsip yang harus dipegang oleh guru dalam menerapkan pembelajaran
kontekstual, antara lain :
1. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajiban perkembanganmental
(Berkembang Sesuai) siswa.
2. Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (MandiriSedang belajar Grup).
3. Kesaling tergantungan terwujudnyadiri, misalnya ketika para siswa bergabung untuk
memecahkan masalah dan ketika para guru mengadakan pertemuan dengan rekan. Hal
ini tampak jelas ketika subjek yang berbeda ini, dan ketika kemitraan menggabungkan
sekolah dengan dunia bisnis dan kornunitas.
4. Menyediakan lingkungan yangmendukung (Diri sendiri Diatur sedang belajar).Hal ini
membangun minat ind ividualsiswa untuk bek erjasendiri ataukelompok dalam rangka

6
mencapai tujuan yang berarti denganterkait antara bahan terbuka sedikit dan konteks
kehidupan sehari-hari.
5. Mempertimbangkan Keragaman siswa (Keanekaragaman dari Siswa)Keragan atau
perbedaan menjadi nyata ketika CTL menantang parasiswa untuk saling hormat
keunikan masing-masing, untukhormat perbedaan-perbedaan, untuk menjadi kreatif,
untuk didekati, untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda,dan untuk
menyadari bahwa Keragaman adalah tanda kemantapan dankekuatan.
6. .6. Memperhatikan multi intelegensi (Beberapakecerdasan).
7. menggunakan teknik-teknik bertanya (Mempertanyakan).
8. Meneruskan penilai autentik (Autentik penilaian).

C. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Ada 8 komponen yang menjadi karakteristik dalam pembelajarankontekstual, yaitu


sebagai berikut :

1. Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningfullconnection). Siswa dapat


mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar secara aktif dalam mengembangkan
minatnya secara individual, orang yang dapatbekerja sendiri atau bekerja dalam
kelompok, dan orang yang dapat belajar sambil berbuat (learning bydoing).
2. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant work).Siswa
membuat hubungan-hubungan antara sekolah dan berbagaikonteks yang ada dalam
kehidupan nyata sebagai pelaku bisnis dansebagai anggota masayarakat.
3. Belajar yang diatur sendiri (self-regulated learning). Siswa melakukankegiatan yang
signifikan : ada tujuannya, ada urusannya dengan orang lain, ada hubungannya
dengan penentuan pilihan, dan ada produknya atau hasilnya yang sifatnya nyata.
4. Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama. Guru dansiswa bekerja
secara efektif dalam kelompok, guru membantu siswamemahami bagaimana mereka
saling mempengaruhi dan saling berkomunikasi.
5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapatmenggunakan
tingkat berpikir yang lebih tinggi secara kritis dankreatif : dapat menganalisis,
membuat sintesis, memecahkan masalah,membuat keputusan, dan menggunakan
logika dan bukti-bukti.
6. Mengasuh atau memelihara pribadi siswa (nurturing the individual). Siswa
memelihara pribadinya : mengetahui, memberi perhatian,memberi harapan-harapan

7
yang tinggi, memotivasi dan memperkuatdiri sendiri. Siswa tidak dapat berhasil tanpa
dukungan orang dewasa.
7. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standard). Siswamengenal dan mencapai
standar yang tinggi : mengidentifikasi tujuandan memotivasi siswa untuk
mencapainya. Guru memperlihatkan kepada siswa cara mencapai apa yang disebut
“excellence”.
8. Menggunakan penilain autentik (using authentic assessment). Siswamenggunakan
pengetahuan akademis dalam konteks dunia nyata untuksuatu tujuan yang bermakna.
Misalnya, siswa boleh menggambarkaninformasi akademis yang telah mereka pelajari
untuk dipublikasikandalam kehidupan nyata.

D. Strategi Umum Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran kontekstual adalah untuk proses keterlibatan siswa untuk


menemukan bahan. artinya proses belajar di orientasikan pada proses pengalaman secara
langsung. Proses belajar dalam konteks ini tidak menunggu agar siswa hanya menerima
pelajaran, akan tetapi proses mencaridan menemukan sendiri bahan pelajaran.CTL
(Kontekstual Pengajaran dan Sedang belajar) mendorong agar siswa dapat menemukan
hubungan antara bahan yang di pelajari dengan situasi kehidupan nyata.

artinya siswa deskripsi untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan ny ata.CTL (Kontekstual Pengajaran dan Sedang belajar)
mendorong siswa untuk dapatmenerapkannya dalam kehidupan. artinya CTL bukan hanya
menunggu siswadapat mengerti bahan yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana bahan
pelajaran itu dapat ceritakan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

bahan pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudiandilupakan,
akan tetapi sebagai bekal siswa dalam mengarungi kehidupan ny ata.Ada lima strategi umum
dalam penerapan strategi pembelajaran kontekstual, yaitu:

1. Mengaitkan adalah strategi yang pagar hebat dan merupakan Saya tidak
konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkankonsep baru
dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengandemikian, terkait apa yang
sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
2. Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana terkait berartimenghubungkan
informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahuisebelumnya. belajar dapat

8
terjadi lebih cepat ketika siswa dapatmemanipulasi peralatan dan bahan serta
melakukan bentuk-bentuk mencari yang aktif.
3. Penerjemah, siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukankegiatan pemecahan
masalah. Guru dapet memotivasi siswa denganmemberikam latihan yang realistis dan
relevan.
4. Kerjasama siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan sebaliknya, siswa yang bekerja secarakelompok sering dapat mengatasi
masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama Tida hanya
membanti siswa belajar bahan terbuka sedikit, tetapi konsisten dengan dunia ny ata.
5. Mentransfer, peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajardengan
fokus pada pemahaman bukan hapalan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dekat kontekstual (Kontekstual Pengajaran dan Pembelajaran /CTL) merupakan


konsep belajar yang membantu guru terkait antara bahan yangdiajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuathubungan antara pengetahuan yang seperti
dengan penerapannya dalamkehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2007. Evaluasi Progam Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsini. 2007. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, Jakarta, PT


Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Johson E.B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan kegiatan Belajar Mengejar
Mengasyikan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center (MLC).

11

Anda mungkin juga menyukai