Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FOREIGN DIRECT INVESMENT (FDI) TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI
Grand Topic : Invesment

Tugas Kelompok Mata Kuliah Teori Ekonomi Terapan (Kelas B)

Dosen Pengampu:

Dr. Unggul Heriqbaldi, SE.,M.Si.,M.App.Ec.

Oleh :
Ella Rosdiana (041711133128)
Sultan Tasawuf (041711133152)
Excelline Kheyrenina (041811133042)
Guntur Adi Prayoga (041811133044)
Yenita Yusuf (041811133046)
Mukhammad Dafid Noor (041811133049)
Demilia Faizah Ramadhany (041811133196)
Reyvaldo Louriyan Raharjo (041811133198)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Hubungan antara investasi langsung asing (FDI) dan pertumbuhan ekonomi telah menarik
perhatian utama dari akademisi dan pemerintah di negara berkembang. Sejak pertumbuhan
ekonomi menjadi salah satu fokus utama mereka, kebijakan terkait ketertarikan FDI telah
diprioritaskan selama proses berlangsung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di negara-
negara (Vo et al. 2019a). FDI secara luas diamati mengurangi ketidakseimbangan tabungan-
investasi dan menyediakan teknologi yang digunakan untuk produksi barang dan jasa. Selain itu,
FDI meningkatkan pendapatan pajak serta modal manusia (Buckley et al. 2002). Dari sisi lain,
dapat dikatakan bahwa FDI merupakan salah satu faktor krusial dalam proses integrasi ekonomi,
karena meningkatkan keuntungan jangka panjang dan hubungan antar negara yang berbeda. Di
satu sisi, berbagai dampak positif yang diberikan FDI bagi perekonomian telah dibahas oleh
peneliti. FDI tidak hanya mendiversifikasi struktur modal penerima tetapi juga memberikan
pengaruh positif eksternalitas seperti teknologi dan difusi pengetahuan (Mansfield dan Romeo
1980; Markusen dan Venables 1999; Gua 1974; Blomström dkk. 1994; Blomström dan Kokko
2002). Sebagai contoh, FDI meningkatkan investasi, yang pada gilirannya mengurangi
kesenjangan antara tabungan dan investasi (Erhieyovwe dan Jimoh 2016).
Di sisi lain, klaim penelitian sebelumnya bahwa dalam jangka pendek, berdampak FDI
terhadap pertumbuhan ekonomi adalah negatif (Schoors dan Tol 2002), tetapi dalam jangka
panjang. pengaruh FDI pada pertumbuhan ekonomi positif (Bosworth et al. 1999). Di era
globalisasi di mana hambatan ekonomi, komersial, dan teknologi semakin memudar, negara
berkembang fokus pada FDI karena efek positifnya (Demirsel et al. 2014). Padahal masing-
masing negara memiliki karakteristik dan kekuatannya sendiri untuk dimanfaatkan ketika bekerja
menuju pertumbuhan ekonomi, FDI masih memiliki peran penting di antara faktor-faktor utama
yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan. FDI adalah kuncinya integrasi ekonomi
global, memberikan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi
(Borensztein et al. 1998; Nguyen et al. 2019).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi
Perkembangan perekonomian di suatu negara diukur oleh pertumbuhan ekonomi. Hal ini
diliat apabila suatu negara dapat mampu meningkatkan hasil barang dan jasa. Kemampuan ini
tentunya tidak terlepas dari kebijakan pemerintah, selain itu juga dipengaruhi oleh investasi,
modal, teknologi, dan tenaga kerja. Dalam menentukan kebijakan perekonmian suatu negara, salah
satu indikator utamanya adalah pertumbuhan ekonomi, dikarenakan menunjukkan bagaimana
aktivitas perekonomian dapat menghasilkan nilai tambah. Suatu perekonomian dinyatakan
megalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah hasil produksi barang dan jasa meningkat (Rahardja,
2004). Menurut Sukirno (2006) perkembangan perekonomian pada suatu tahun tertentu yang
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang diukur secara kuantitatif adalah pertumbuhan
ekonomi. Perkembangan perekonomian tersebut berupa presentase perubahan pendapatan
nasional pada tahun sebelumnya.
Terdapat beberapa teori yang membahas mengenai kaitan investasi dengan pertumbuhan
ekonomi, salah satunya adalah teori Harrod-Domar. Teori ini merupangan pengembangan dari
analisis yang dilakukan oleh Keynes yang membahas tentang perekonomian dalam lingkup
nasional dan tenaga kerja. Teori pertumbuhan ini menganalisis faktor-faktor agar perekonomian
bisa berkembang dan tumbuh dalam jangka panjang (Jhingan, 2010).
Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan teori pertumbuhan ekonomi modern, hal ini
disebabkan karena teori ini menjelaskan pentingnya investasi untuk pertumbuhan ekonomi.
Semakin tinggi investasi maka perekonomian akan semakin baik. Dalam jangka panjang, investasi
akan menambah stok kapital. Total hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
tercakup dalam GDP. GDP (Y) memiliki empat komponen yaitu konsumsi ©, investasi (I),
pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor netto (NX). Maka persamaannya adalah :
Y = C + I + G + NX
Keterangan :
a. Konsumsi (C) adalah konsumsi yang dilakukan oleh pribadi.
b. Investasi (I) adalah investasi yang dilakukan oleh rumah tangga atau perusahaan berupa
modal usaha seperti mesin dan pabrik.
c. Pengeluaran pemerintah (G) adalah anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk belanja
barang dan jasa.
d. Ekspor netto (NX) adalah selisih antara ekspor dan impor pada suatu negara

2.1.2 Foreign Direct Investment (FDI)


Terdapat beberapa jenis investasi asing di Indonesia, salah satunya adalah foreign direct
investment. Jenis investasi ini melibatkan pihak investor secara langsung dalam menjalankan usaha
disini. Foreign Direct Investment (FDI) juga dapat diartikan sebagai penanaman modal suatu
perusahaan di negara lain dalam jangka panjang. Pengertian FDI menurut Krugman (1999) adalah
arus modal internasional apabila suatu peruahaan mendirikan perusahaan di negara lain untuk
memperluas perusahannya. Hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena dapat
meningkatkan ekspor yang menambah devisa, khususnya di negara berkembang. Selain itu FDI
juga meningkatkan penyediaan dana untuk investasi dalam negeri, mendorong penciptaan
kapangan kerja, memperkuat transfer teknologi, dan meningkatkan pertumubuhan ekonomi secara
total. Faktor pendorong menggunakan FDI adalah adanya efisiensi biaya, usaha mencari pasar dan
pengetahuan.

2.1.3 Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah perdagangan atas kesepakatan dengan


persetujuan dua negara atau lebih yang terjadi dikarenakan adanya kebutuhan dari negara
tersebut dikarenakan negara tersebut tidak dapat menghasilkan barang sendiri, tidak
mampu memenuhi permintaan dalam negeri itu sendiri maupun negara tersebut tidak
mempunyai sumber daya yang cukup untuk mengadakan kegiatan produksi barang-barang
tersebut (Salvatore, 2004). Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang
didasarkan pada kesepakatan antara perseorangan dengan perseorangan lainnya, antar
perseorangan dengan pemerintah di negara lain, maupun pemerintahan di negara yang
berbeda (Setiawan dan Lestari, 2011).

Beberapa manfaat perdagangan internasional bagi suatu negara adalah (Setiawan


dan Lestari, 2011) :

1. Mempererat Hubungan Persahabatan Negara

Adanya perdagangan internasional akan memiliki hubungan yang erat dan akan
saling membantu jika negara tersebut memiliki kesulitan untuk memenuhi pasokan
rakyatnya. Hal ini dapat membantu mempererat hubungan antar negara tersebut.

2. Tercukupinya Kebutuhan Setiap Negara yang Melakukan Perdagangan Internasional

Adanya perdagangan internasional, negara tersebut bisa memenuhi kebutuhan


impornya dari suatu negara yang memiliki kelebihan produksi. Begitu juga sebaliknya, jika
negara tersebut kelebihan dalam ekspor, maka dapat melakukan ekspor untuk memenuhi
kebutuhan negara lain. Hal ini akan membuat perdagangan internasional dapat memenuhi
kebutuhan masyarakatnya.

3. Mendorong Kegiatan Produksi Barang yang Maksimal

Tujuan dari negara-negara melakukan perdagangan internasional adalah untuk


memperluas pasar. Dengan semakin luasnya pasar yang sampai keluar negeri, maka
permintaan akan semakin meningkat sehingga akan meningkatkan produksi negara
tersebut.

4. Mendorong Kemajuan IPTEK


Adanya perdagangan internasional dimungkinkan negara belajar mengenai teknik
produksi Agar dapat lebih efisien untuk memenuhi permintaan. tuntutan permintaan barang
yang tinggi akan memungkinkan perusahaan importir menggunakan alat-alat modern
untuk melaksanakan kegiatan produksi sehingga dapat meningkatkan produktivitas serta
adanya spesialisasi produksi.

5. Negara dapat Melakukan Spesialisasi Produk

Adanya perdagangan internasional akan mendorong setiap negara untuk


memaksimalkan sumber daya alam dan tenaga kerja, sehingga dengan memanfaatkan hal
tersebut negara akan memiliki produk unggulan dapat bersaing di pasar internasional.

6. Membuka Lapangan Kerja

Semakin luasnya pasar akan semakin meningkatkan permintaan produk maupun


jasa. Hal ini akan membuat perusahaan akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja
sejalan dengan peningkatan produksi, sehingga akan membuka kesempatan kerja dan akan
mengurangi pengangguran.

2.1.4 Tenaga Kerja


Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja dianggap sebagai salah satu faktor yang
membantu dalam pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang yang bertambah besar berarti
juga menambah jumlah tenaga kerja produktif, sedangkan pertambahan penduduk yang bertambah
berarti ukuran pasar domestiknya adalah besar. pertumbuhan ekonomi bisa berjalan karena adanya
proses mekanisasi dan pembagian kerja, selanjutnya pembagian kerja akan membuat produktivitas
pekerja meningkat (Pressman, 2002:28-30).
Menurut Todaro (2000:324), model ekonomi ketenagakerjaan yang berkaitan dengan
investasi, pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja adalah Model Makro Output-
Kesempatan kerja (output-employment macro model) yang berfokus pada hubungan antara
akumulasi modal, pertumbuhan output industri, dan penciptaan lapangan kerja. Perhatian utama
dari model pertumbuhan ini adalah pada kebijakan untuk meningkatkan output nasional melalui
akumulasi modal. Model ini menghubungkan tingkat penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat
pertumbuhan GNP, sehingga model ini mengisyaratkan bahwa dengan memaksimumkan
pertumbuhan GNP-nya, suatu negara dapat memaksimumkan penyerapan tenaga kerja.
2.1.5 Ekspor
Ekspor adalah upaya suatu negara dalam menjual komoditi atau barang yang dihasilkan di
negara tersebut ke negara lain dengan tujuan mendapatkan pembayaran dalam valuta asing (Amir,
2004). Ekspor adalah suatu kegiatan menjual barang ke negara lain atau luar negeri dengan
menggunakan sistem yang telah disetujui oleh masing-masing pihak baik dari eksportir maupun
dari importir dalam hal pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya. Permintaan
ekspor yaitu jumlah barang/jasa yang diminta dari negara importir untuk kemudian dipenuhi oleh
negara eksportir untuk dilakukan kegiatan ekspor (Sukirno,2010). Ekspor merupakan barang atau
jasa yang dijual ke negara lain dengan tujuan untuk ditukarkan dengan barang dari negara tersebut
seperti uang atau produk lain (Curry, 2001). Ekspor merupakan kegiatan menjual barang atau jasa
hasil produksi dalam negeri ke negara lain (Mankiw, 2006).

2.2 Penelitian Terdahulu

Judul Author Tujuan Metode Hasil

Foreign Direct Oluwatosin Membahas Granger Tidak


Investment , Adeniyi, hubungan kausal Causality, menunjukkan
Economic Olusegun antara investasi Vector Error bukti kausal
Growth and Omisakin langsung asing Correction jangka pendek
Financial Sector (FDI) dan atau jangka
Development in pertumbuhan panjang
Small Open ekonomi di mengalir
Developing Nigeria dariFDI ke
Economies
pertumbuhan
disertai
pendalaman
finansial

Foreign direct Rafael Alvarado Menjelaskan Hausman Test, FDI memiliki


investment and a,, María Iñiguez efek foreign Woolridge test, efek positif dan
economic , Pablo Ponce direct investment Wald test signifikan di
growth in Latin (FDI) dan negara dengan
America pertumbuhan pendapatan
ekonomi di 19 tinggi,
negara amerika sedangkan di
latin. negara menegah
keatas
pengaruhnya
tidak merata dan
tidak signifikan.
Pengaruhnya ke
negara dengan
pendapatan
rendah adalah
negatif dan
signifikan secara
statistik.
Sehingga
disimpulkan
bahwa FDI
bukan
mekanisme yang
tepat untuk
mempercepat
pertumbuhan
ekonomi di
negara Amerika
Latin, kecuali
negara-negara
berpenghasilan
tinggi.

The Financial Yogi Vidyattama Untuk Keuangan


Development, mengungkap memainkan
Investment and peran peran kunci
Economic pembangunan dalam
Growth finansial sebagai memobilisasi
mesin tabungan dari
pertumbuhan orang-orang
dan mengupas dengan
masalah-masalah kelebihan dana
berdasarkan dan
kajian empirik mentransfernya
ke
penggunaan
yang paling
efisien. Dengan
cara ini, file
sistem keuangan
telah
meningkatkan
jumlah investasi
dan
produktivitasnya
karenanya
pertumbuhan
dipercepat.
Foreign direct Tafirenyika Untuk VECM Granger Terdapat
investment and Sunde menyelidiki Causality kointegrasi
economic secara empiris antara
growth: ADRL pertumbuhan pertumbuhan
and causality ekonomi sebagai ekonomi, FDI
analysis for fungsi dari FDI dan ekspor.
South Africa dan ekspor di Terdapat
Afrika Selatan kausalitas tidak
langsung pada
variabel-variabel
tersebut, dan
FDI
mempengaruhi
pertumbuhan
ekonomi di
Afrika Selatan.

The Effect of Saadah Yuliana, Menganalisis Analisis Investasi, inflasi


Investment Abdul Bashir, peran investasi Kuantitatif dan ifrasrtuktur
Toward Siti Rohima seperti total jalan
Economic foreign direct berpengaruh
Growth in The investasi dan positif dan
Local Eonomy investasi signifikan
langsung dalam terhadap
negeri, inflasi pertumbuhan
dan infrastruktur ekonomi
jalan terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
Sumatera
Selatan

The relationship Erasmus L. Untuk Granger Makalah ini


between foreign Owusu menyelidiki Causality dan menemukan
direct investment hubungan kausal ECM hubungan kausal
and jangka pendek dua arah yang
economic dan jangka kuat antara aliran
growth: A panjang antara masuk FDI dan
multivariate FDI, kredit ke pertumbuhan
causality sektor swasta, ekonomi baik
approach from keterbukaan dalam jangka
Namibia perdagangan, pendek maupun
pengeluaran jangka panjang.
nasional bruto Menunjukkan
dan bahwa aliran
pertumbuhan masuk FDI
ekonomi di memacu
Namibia pertumbuhan
ekonomi dan
pertumbuhan
ekonomi
mendorong
aliran masuk
FDI dan juga,
aliran masuk
FDI, kredit
untuk
perdagangan
internasional
swasta dan
pengeluaran
nasional
memacu
pertumbuhan
ekonomi baik
dalam jangka
pendek maupun
jangka panjang
di Namibia.

Financial Sajid Anwar, Mengembangkan Generalised Tingkat


development, Sizhong Sun model Method of perkembangan
foreign persamaan Moments keuangan telah
investment and simultan yang (GMM) memberikan
economic memungkinkan kontribusi
growth in seseorang untuk terhadap
Malaysia secara empiris pertumbuhan
menguji persediaan
keterkaitan modal domestik
antara di Malaysia
pertumbuhan tetapi
ekonomi, saham pengaruhnya
investasi asing terhadap
dan stok modal pertumbuhan
domestik di ekonomi secara
Malaysia. statistik tidak
signifikan.
Peningkatan stok
investasi asing di
Malaysia telah
berkontribusi
pada
peningkatan stok
modal domestik
dan
pertumbuhan
ekonomi, tetapi
stok investasi
asing hanya
dipengaruhi
secara signifikan
oleh tingkat
keterbukaan
ekonomi dan
nilai tukar
riilnya.

The Impact of Donny Susilo Mengkaji OLS Tidak semua


Foreign Direct dampak asing bentuk investasi
Investment on investasi asing bermanfaat
Economic langsung pada bagi Amerika
Growth (a casual pertumbuhan Serikat.
study in United ekonomi di Beberapa sektor
States) Amerika Serikat memberikan
korelasi positif
terhadap
pertumbuha
ekonomi dan
beberapa yang
lainnya
memberikan
dampak negatif.

Foreign Direct Chaido Makalah ini ARDL, ECM Hasilnya


Investments, Dritsakia, mempelajari mengkonfirmasi
Exports, and Emmanouil hubungan antara hubungan kausal
Economic Stiakakis investasi jangka panjang
Growth in langsung asing, dan jangka
Croatia: A Time ekspor, dan pendek dua arah
Series Analysis pertumbuhan antara ekspor
ekonomi di dan
Kroasia pertumbuhan.

Foreign direct Jai S. Mah Menguji Uji kointegrasi Reformasi


investment kausalitas antara sampel kecil ekonomi Arus
inflows and aliran masuk masuk FDI tidak
economic FDI dan menyebabkan
growth of China pertumbuhan pertumbuhan
ekonomi di Cina ekonomi, tetapi
yang terakhir
menyebabkan
yang pertama.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Pengaruh FDI dan Pertumbuhan Ekonomi


Negara yang memiliki tabungan dengan tingkat yang tinggi, secara tidak langsung
menggunakan tabungan itu untuk digunakan dalam investasi di barang modal. Menurut Mankiw
(2006), Tabungan dan Investasi merupakan faktor-faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi.
Dengan adanya investasi dalam barang modal secara tidak langsung dapat menaikkan
pertumbuhan ekonomi pada negara tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Rougier
(2008) menunjukkan bahwa pengaruh dari Foreign Direct Investment (FDI) terhadap
pertumbuhan ekonomi bergantung pada karakteristik dari setiap negara, yang berarti tidak selalu
positif atau signifikan, dan bisa jadi juga berpengaruh secara negatif. Dalam penelitian ini yang
berfokus pada negara-negara MENA, hasilnya menunjukkan adanya pengaruh dari FDI terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Penelitian oleh Michael dan Jaebeom (2020) mengenai perkembangan keuangan pada
investasi asing langsung memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan
menggunakan model data panel dari 62 negara berpenghasilan menengah dan berpenghasilan
tinggi pada dan menggunakan estimasi dari Kremer pada periode 1987-2016. Penelitian ini
menunjukkan bahwa FDI akan mengalami keuntungan yang semakin berkurang ketika terjadi
peningkatan pada perkembangan pasar keuangan, selain itu terdapat ambang batas perkembangan
keuangan maksimum yang potensial, menyebabkan pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi
menjadi terabaikan. Adanya ekspansi kredit menimbulkan rapuhnya keuangan dan krisis keuangan
sehingga dapat melemahkan kegiatan pertumbuhan. Peran pemerintah harus lebih berfokus kepada
penyaluran sumber daya ekonomi secara efisien, tujuannya untuk lebih mengoptimalkan
pembangunan keuangan sehingga FDI dapat berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan FDI, dalam beberapa tahun terakhir
menunjukkan peningkatan. Hal ini karena adanya de-industrialisasi negara maju dan
internasionalisasi pada proses produksi. Dalam literatur teoritis, menunjukkan model pertumbuhan
endogen memberikan penjelasan yang lemah mengenai peranan FDI dalam pertumbuhan, yang
dikaitkan dengan peningkatan modal,infrastruktur, teknologi, dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Penelitian oleh Rafael et al (2017) mengenai pengaruh investasi asing langsung (FDI) terhadap
pertumbuhan ekonomi di 19 negara Amerika Latin. Dengan menggunakan metode data panel, hasil
nya menunjukkan bahwa FDI tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan di Amerika Latin,
kecuali negara berpenghasilan tinggi yakni Chili dan Uruguay. Negara-negara berpenghasilan
tinggi bisa dapat mendorong aliran dari FDI untuk meningkatkan dan menstabilkan pertumbuhan
ekonomi, khususnya dalam membantu negara-negara yang berpenghasilan rendah.

FDI memiliki peran yang cukup penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Di beberapa
negara Asia, modal asing yang masuk berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tetapi
hanya merupakan hubungan jangka pendek saja, hubungan jangka panjang hanya terjadi di
Indonesia dan Philippina. Yang berarti perkecualian negara Indonesia dan Philippina,
pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Asia Timur tidak berpengaruh oleh derasnya arus
investasi asing langsung yang masuk. Di beberapa kasus, justru pertumbuhan ekonomi di negara -
negara Asia Timur yang menciptakan daya tarik untuk masuknya investasi asing langsung. PDB
berpengaruh signifikan terhadap masuknya investasi asing langsung ke negara Singapura, Korea,
Philippina dan Indonesia. Sedangkan Malaysia dan Thailand, pertumbuhan ekonomi dan investasi
asing langsung menunjukkan seperti tidak adanya keterkaitan yang berarti.

Sebagai penggerak utama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang,


investasi memang sangat penting. Meskipun perkembangan konsumsi rumah tangga dan
pengeluaran pemerintah juga penting, pertumbuhan ekonomi jangka panjang tidak dapat dicapai
tanpa adanya investasi. di negara maju, investasi asing langsung tetap menjadi prioritas
dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri. Di negara berkembang seperti Indonesia
terdapat tiga alasan utama yaitu, yang pertama investasi langsung asing telah membawa teknologi
baru dan pengetahuan lain yang berguna untuk pembangunan dalam negeri. Kedua, penanaman
modal asing langsung biasanya menjalin jaringan yang kuat dengan lembaga keuangan global,
sehingga tidak mengandalkan dana dari bank Indonesia. Ketiga, perusahaan asing Indonesia yang
berorientasi ekspor biasanya sudah memiliki jaringan pasar global yang kuat, sehingga tidak ada
kesulitan dalam mengekspor.

Terakhir, tujuan mengadakan penanaman modal asing adalah untuk melengkapi dan
sebagai penunjang pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah juga harus bijak dan hati-
hati dalam memberikan persetujuan investasi asing langsung untuk menghindari ketergantungan
pada pihak asing, jika tidak maka akan berdampak buruk di masa depan.

3.2 Kebijakan
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan serta beberapa literatur empiris telah
menyatakan bahwa FDI (Foreign Direct Investment) memiliki hubungan yang positif dengan
tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. FDI dinilai sebagai salah satu faktor yang secara
signifikan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi secara positif. Oleh karena itu perlu
diberlakukannya kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan FDI suatu negara dengan harapan
tingkat pertumbuhan ekonomi negara tersebut juga akan meningkat.
Kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi merupakan faktor penting yang dapat menarik investor asing untuk
berinvestasi. Ketidakstabilan ekonomi seperti tingginya inflasi atau fluktuasi nilai tukar
suatu negara akan sangat berpengaruh menghambat masuknya investasi dari investor asing.
2. Upaya Mengurangi Distorsi Pasar
Distorsi pasar adalah gangguan pada kondisi perekonomian yang disebabkan karena
adanya penyimpangan dalam mekanisme pasar sehingga mengganggu jalannya
perekonomian dan menyebabkan perekonomian tidak dapat berjalan secara efektif dan
efisien. Dengan usaha untuk meningkatkan upaya pengurangan distorsi pasar maka akan
menciptakan lingkungan yang menarik investor asing untuk berinvestasi.
3. Kemudahan Izin Berinvestasi
Setelah menciptakan lingkungan yang menarik dan sehat bagi investor asing untuk
berinvestasi, selanjutnya yang dibutuhkan adalah kemudahan izin dalam berinvestasi. Hal
ini merupakan salah satu faktor yang sering menghambat investor asing untuk berinvestasi
dikarenakan proses perizinan untuk berinvestasi pada suatu negara dinilai rumit serta
memiliki biaya logistik yang mahal.

Investasi FDI menjadi target bagi perolehan penopang pendapatan. Negara yang mempunyai
pendapatan negara berasal dari FDI yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi:
1. Kroasia
Negara mempunyai reputasi investasi pada peringkat 25 , serta pertumbuhan ekonomi yang
stabil di negara Eropa. Menurut penelitian yang dilakukan Yonghee Cho (2017),
pertumbuhan investasi ini didorong oleh perbaikan dari sisi birokrasi maupun jumlah
kewirausahaan yang bertambah dari tahun ke tahun. Tahun 2019 kuartal 1 tercatat lebih
dari US 389 juta. Negara menjadi target karena perkembangan optimisme bisnis yang
progresif berdampak pada pertumbuhan ekonomi
2. Thailand
Pendapatan negara Tahiland yang ditopang oleh beberapa aspek dari investasi maupun
konsumsi penduduk. Bildirici (2021) mengatakan negara Thailand berusaha menyaipkan
untuk investasi dari energi bersih maupun pengurangan konsumsi Co2. Pertumbuhan
ekonomi Thailand dan indikator fundatemntal yang kuat terdiri dari otomotif, elektroni dan
industri listrik dan digital. Pendapatan pada 2019 dalam 9 bulan pertama tercatat 69%
berasal dari FDI.
3. Inggris
Investasi yang bersal dari beberapa aspek dalam perkembangan ilimu pengetahuan serta
kestabilan ekonomi mendorong pergerakan masukan FDI berdampak pada perekonomian
negara. Perkembangan ekonomi yang optimis seiring teknologi dengan jumlah industry
yang opstimis. Investasi dalam 7 bulan pertama pada 2019 tercatat sebesar 3,7 Miliar.
Pertumbuhan ekonomi berasal dari FDI tidak terpengaruh pada kebijakan keluar dari Uni
Eropa dalam penelitian Jones(2017).

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan penawaran padi di beberapa
negara, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hubungan antara FDI dengan pertumbuhan ekonomi bergantung pada karakteristik di tiap
negara. Dengan begitu pengaruh dari FDI terhadap pertumbuhan ekonomi tidak selalu
berpengaruh positif atau signifikan, terdapat kemungkinan dapat berpengaruh negatif.
2. Dengan menggunakan data model dari 62 negara dengan penghasilan menengah dan
penghasilan tinggi, serta menggunakan estimasi krumen pada periode 1987 - 2016.
Memproyeksikan bahwa FDI akan mengalami keuntungan yang semakin berkurang ketika
terjadi peningkatan pada perkembangan pasar keuangan. selain itu terdapat ambang batas
perkembangan keuangan maksimum yang potensial, menyebabkan pengaruh FDI terhadap
pertumbuhan ekonomi menjadi terabaikan.
3. FDI dinilai sebagai salah satu faktor yang secara signifikan mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi secara positif. Oleh karena itu perlu diberlakukannya kebijakan-
kebijakan yang dapat meningkatkan FDI suatu negara dengan harapan tingkat
pertumbuhan ekonomi negara tersebut juga akan meningkat.

Kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan antara lain :


● Menjaga Stabilitas Ekonomi
● Upaya Mengurangi Distorsi Pasar
● Kemudahan Izin Berinvestasi
DAFTAR PUSTAKA

Adeniyi, O., Omisakin, O., Egwaikhide, F. O., & Oyinlola, A. (2012). Foreign Direct
Investment, Economic Growth and Financial Sector Development in Small Open
Developing Economies. Economic Analysis and Policy, 42(1), 105–127.
https://doi.org/10.1016/S0313-5926(12)50008-1

Alvarado, R., Iñiguez, M., & Ponce, P. (2017). Foreign direct investment and economic
growth in Latin America. Economic Analysis and Policy, 56, 176–187.
https://doi.org/10.1016/j.eap.2017.09.006

Anwar, S., & Sun, S. (2011). Financial development, foreign investment and economic
growth in Malaysia. Journal of Asian Economics, 22(4), 335–342.
https://doi.org/10.1016/j.asieco.2011.04.001

Asongu, S. A., & Odhiambo, N. M. (2020). Foreign direct investment, information


technology and economic growth dynamics in Sub-Saharan Africa. Telecommunications
Policy, 44(1), 101838. https://doi.org/10.1016/j.telpol.2019.101838

Dritsaki, C., & Stiakakis, E. (2014). Foreign Direct Investments, Exports, and Economic
Growth in Croatia: A Time Series Analysis. Procedia Economics and Finance,
14(1992), 181–190. https://doi.org/10.1016/s2212-5671(14)00701-1

Investasi, P., Kerja, T., Pengeluaran, D. A. N., & Sari, M. (2016). Pengaruh Investasi, Tenaga
Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.
Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik Indonesia, 3(2), 109–115.

Jehle, Geoffrey, A.;Reny, Philip, J. (2011). Advances Microeconomic Theory.

Madojemu, M. (2020). The role of foreign direct investment in economic growth of Nigeria.
RUDN Journal of Economics, 28(2), 357–366. https://doi.org/10.22363/2313-2329-
2020-28-2-357-366

Mah, J. S. (2010). Foreign direct investment inflows and economic growth of China. Journal
of Policy Modeling, 32(1), 155–158. https://doi.org/10.1016/j.jpolmod.2009.09.001
Makiela, K., & Ouattara, B. (2018). Foreign direct investment and economic growth:
Exploring the transmission channels. Economic Modelling, 72(February), 296–305.
https://doi.org/10.1016/j.econmod.2018.02.007

Mun, H. W., Lin, T. K., & Man, Y. K. (2008). FDI and Economic Growth in Malaysia.
International Business Research, 1(2), 11–18.

Nair-Reichert, U., & Weinhold, D. (2001). Causality tests for cross-country panels: A new
look at FDI and economic growth in developing countries. Oxford Bulletin of Economics
and Statistics, 63(2), 153–171. https://doi.org/10.1111/1468-0084.00214

Nasir, M. A., Duc Huynh, T. L., & Xuan Tram, H. T. (2019). Role of financial development,
economic growth & foreign direct investment in driving climate change: A case of
emerging ASEAN. Journal of Environmental Management, 242(January), 131–141.
https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2019.03.112

Nicet-Chenaf, D., & Rougier, E. (2008). FDI, Diversification and Growth: An Empirical
Assessment for MENA Countries. IMF Staff Papers, June.
http://www.gate.cnrs.fr/unecaomc08/Communications PDF/Texte Nicet
Chenaf_Rougier.pdf

Osei, M. J., & Kim, J. (2020). Foreign direct investment and economic growth: Is more
financial development better? Economic Modelling, 93(July 2019), 154–161.
https://doi.org/10.1016/j.econmod.2020.07.009

Owusu, E. L. (2021). The relationship between foreign direct investment and economic
growth: A multivariate causality approach from Namibia. International Journal of
Finance and Economics, 26(2), 2990–2997. https://doi.org/10.1002/ijfe.1946

Pegkas, P. (2015). The impact of FDI on economic growth in Eurozone countries. Journal of
Economic Asymmetries, 12(2), 124–132. https://doi.org/10.1016/j.jeca.2015.05.001

Rahmanto. (2014). Bab 1 Pendahuluan (Latar Belakang Periklanan). 2013, 12.

Salvatore, D. (2006). Schaum’s outline of Microeconomics. In Schaum’s Outlines.

Snyder, W. N. ; C. (2009). Intermediate Microeconomics and Its Application (11th ed.).

Snyder, W. N. (2011). Basic Principles and Extensions Microeconomic Theory (Eleventh).

Sunde, T. (2017). Foreign direct investment, exports and economic growth: ADRL and
causality analysis for South Africa. Research in International Business and Finance, 41,
434–444. https://doi.org/10.1016/j.ribaf.2017.04.035
Susilo, D. (2018). the Impact of Foreign Direct Investment on Economic Growth (a Causal
Study in the United States). BISE: Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi, 4(1), 50–63.
https://doi.org/10.20961/bise.v4i1.21422

Vasarhelyi, M. (2017). The Financial Development, Investment and… -- Yogi Vidyattama. 1,


37–49.

Wang, P., Zhang, H., & Wood, J. (2021). Foreign Direct Investment, Natural Disasters, and
Economic Growth of Host Countries. In Economic Effects of Natural Disasters. INC.
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-817465-4.00007-8

Yuliana, S., Bashir, A., & Rohima, S. (2019). The Effect of Investment Toward Economic
Growth in The Local Economy. Jurnal Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 11(1), 28–
39. https://doi.org/10.17977/um002v11i12019p028

Anda mungkin juga menyukai