Anda di halaman 1dari 15

1.

Seorang pasien laki-laki berusia 25 tahun datang ke klinik dengan keluhan kencing berdarah
yang berulang. 2 minggu lalu pasien juga mengalami kencing berdarah selama 2 hari, yang
kemudian warna kencing kembali normal. Satu bulan yang lalu pasien pernah menderita
infeksi pernapasan. Morfologi manakah yang dapat ditemukan pada penyakit ini? Materi PA
a. Endapan difus IgA pada mesangium (nefropati IgA/penyakit berger) Immunoflourescent
b. Dengan pewarnaan silver terdapat gambaran spikes
c. Penebalan difus dinding kapiler glomerulus
d. Sklerosis glomerulus
e. Endapan IgM pada daerah hialinosis

2. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit karena
kencingnya berdarah. Satu minggu sebelumnya pasien baru saja sembuh dari penyakit kulit, hasil
pemeriksaan kultur dari krusta kuning pada wajahnya menunjukkan adanya infeksi
Streptococcus pyogenes. Morfologi manakah yang dapat ditemukan pada penyakit ini?
a. Glomerulus membesar dan hiperseluler difus (GN nefritik akut post infeksi bakteri)
b. Dengan pewarnaan silver terdapat gambaran tram-track
c. Deposit hialin
d. Sklerosis glomerulus
e. Dengan pewarnaan silver terdapat gambaran spikes

3. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke rumah sakit karena
tampak lelah dan kurang aktif selama 2 minggu terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
udem disekitar kedua mata. Hasil pemeriksaan urinalisis menunjukkan 4+ proteinuria. Dengan
pemberian terapi kortikosteroid, kondisi anak semakin membaik. Morfologi manakah yang dapat
ditemukan pada penyakit ini? (sindroma nefrotik, rpgn, CKD)
a. Fibrosis interstitium
b. Matriks mesangial bertambah
c. Glomerulus membesar dan hiperseluler
d. Glomerulus tampak normal (GN sindroma Nefrotik) pewarnaan HE, IF; endapan imun
negative (-)
e. Atroff tubular luas

4. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas dan bengkak
pada kedua tangan dan kakinya sejak 1 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan udem
generalisata. Hasil pemeriksaan urinalisis menunjukkan 4+ proteinuria, darah negatif. Pada
biopsy ginjal didapatkan adanya penebalan difus dinding kapiler glomerulus serta gambaran
spikes pada membran basal. Apa diagnosa pasien ini?
a. Glomerulosklerosis fokal segmental
b. Minimal change disease
c. Glomerulonefritis membranoproliferatif
d. Glomerulonefritis membranosa (GN membranosa)
e. Glomerulonefritis kronik

5. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tidak nyaman pada
pinggang kirinya sejak 2 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dan hasil
pemeriksaan urinalisis dalam batas normal. Pada USG ginjal tampak lesi kistik berbatas jelas,
avaskular dan mengandung cairan. Apa diagnosa yang paling mungkin pada pasien ini? (soal
UVC belajar oiii)
a. Autosomal recessive polycystic kidney disease
b. Autosomal dominant polycystic kidney disease
c. Multicystic renal dysplasia
d. Simple cyst
e. Hidronefrosis

6. Sampel urin apakah yang paling baik untuk pemeriksaan tes kehamilan ?
a. urin 24 jam
b. urin 3 gelas
c. urin pagi
d. urin post prandial
e. urin puasa

7. Fungsi pengawet urin adalah untuk mencegah terjadinya perubahan komposisi urin bila urin
disimpan pada suhu kamar. Kejadian apakah yang dapat terjadi bila urin dibiarkan pada suhu
kamar tanpa pengawet selama lebih dari 1 jam ?
a. Jumlah kuman berkurang
b. Kadar Glukosa meningkat
c. pH menurun
d. Kadar ureum meningkat
e. Kadar Amoniak meningkat
Ureum di oksidasi jadi amoniak (NH3)

8. Seorang wanita 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua kaki bengkak sejak 5
hari yang lalu. Pasien mengeluh BAK kemerahan, frekuensi BAK dan jumlah urin berkurang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/ 90 mmHg, nadi 90X/ menit, respirasi 20x/menit,
temperatur 379C , pitting edema (+) pada kedua tungkai. Pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 5
g/dL, leukosit 700O/uL, trombosit 200.000/yL, silinder eritrosit (+), kreatinin darah 6 mg/dL,
kreatinin urin 60 mg/dL, vol urin 1440 ml/24 jam.
Berapakah nilai laju fltrasi glomerulus ?
a. 25 ml/menit
b. 50 ml/menit
c. 10 ml/menit
d. 70 ml/menit
e. 1 ml/menit

V = 1440mL/24 jam (diganti jadi per menit)


1440 ; 24 jam : 60 menit = 1 mL/menit
LGF . P = V . U
LFG = V.U/P
LFG = 1.60/6
LFG = 10
9. Seorang ibu 35 tahun datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Pada
pemeriksaan fisik dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang Hb 13 g/dL, Ht 38%, leukosit
5000/uL , trombosit 250.000/uL, urinalisis rutin dalam batas normal, kadar kreatinin darah dalam
batas normal, kadar ureum darah normal, GFR 91 ml/mnt, dan melakukan tes pemekatan ginjal.
Apakah kemungkinan besar hasil tes pemekatan ginjal pada kasus di atas ?
porsi urin 1 = 7-11
porsi urin 2 = 11-15
porsi urin 3 = 15-19
porsi urin 4 = 19-7

volume 1> 2 > 3 > 4 karena urine pagi lebih banyak


BJ (berat jenis) 1 < 2 < 3 < 4
a. vol porsi ke 1 < porsi ke 4 dan Bj urin porsi ke 1 > porsi ke 4
b. vol porsi ke 1 < porsi ke 4 dan Bj urin porsi ke 1 < porsi ke 4
c. vol porsi ke 1 > porsi ke 4 dan Bj urin porsi ke 1 > porsi ke 4
d. vol porsi ke 1 > porsi ke 4 dan Bj urin porsi ke 1 < porsi ke 4
e. vol porsi ke 1 = porsi ke 4 dan Bj urin porsi ke 1 = porsi ke 4

10. Pada penderita Sindroma Nefrotik, terjadi malnutrisi protein yang mengakibatkan defisiensi
vitamin dan mineral. Hal tsb disebabkan oleh : GIZI SN (Sindroma Nefrotik)
Malnutrisi protein; karena? Glomerulusnya bocor, hyporalbuminemia , malnutrisi dan def vit
mineral akibat hyporalbuminemia.
a. Sebagian vitamin dan mineral dalam plasma berkaitan dengan protein
b. Pembatasan asupan protein
c. Terjadi reabsorbsi natrium dari tubuli renalis
d. Terjadi kebocoran glomerulus
e. Terjadi gangguan keseimbangan elektrolit

11. Berikut adalah prinsip tatalaksana nutrisi pada penderita Sindroma Nefrotik :
a. Memperbaiki keseimbangan elektrolit
b. Mencegah katabolisme otot dengan pembatasan asupan protein
c. Membatasi asupan natrium pada hipertensi yang terkontrol
d. Memperbaiki status protein dan menggantikan protein yang hilang melalui urin
e. Mencegah terjadinya defisiensi vitamin D dan calcium

12. Pada penderita Payah Ginjal Akut yang berada dalam fase akut, tatalaksana nutrisi yang
benar adalah :
a. Kalori 35 kkal/kgBB/hr + protein 1 gr/kgBB/hr + glukosa t asam amino esensiel
b. Kalori 35 kkal/kgBB/hr + protein 1,2 gr/kgBB/hr + glukosa t asam amino esensiel
c. Kalori 35 kkal/kgBB/hr + protein 1,4 gr/kgBB/hr + glukosa + asam amino esensiel
d. Kalori 35 kkal/kgBB/hr + protein O,8 gr/kgBB/hr + glukosa t asam amino esensiel
e. Kalori 35 kkal/kgBB/hr + protein O,3 gr/kgBB/hr + glukosa t asam amino esensiel

13. Tujuan pemberian kalori pada penderita Payah Ginjal Kronik adalah :
a. Mengurani timbunan waste product
b. Mencegah pemakaian protein sebagai energi
c. Mempertahankan fungsi ginjal
d. Mengurangi proses katabolisme protein
e. Menghilangkan sindroma uremik

14. Seorang perempuan usia 32 tahun dan sudah menikah datang ke poliklinik, dengan keluhan
urin pasien berwarna keruh dan nyeri saat berkemih terutama saat akhir miksi. Keluhan seperti
ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien sudah berobat ke dokter sebelumnya
tapi berulang kembali keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pernapasan 20x/menit dan suhu 37.8C. Terdapat nyeri tekan
daerah suprapubik. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis.
Pemeriksaan penunjang yang paling diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah :
a. Hematologi rutin dan urinalisis
b. BNO dan USG
c. Intravena pielografi
d. Urinalisis dan kultur urin
e. Hematologi dan kultur urin

15. Seorang perempuan usia 32 tahun dan sudah menikah datang ke poliklinik, dengan keluhan
urin pasien berwarna keruh dan nyeri saat berkemih terutama saat akhir miksi. Keluhan seperti
ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien sudah berobat ke dokter sebelumnya
tapi berulang kembali keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pernapasan 20x/menit dan suhu 37.8 C. Terdapat nyeri tekan
daerah suprapubik. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis.
Bakteri tersering penyebab infeksi traktus urinarius pada kasus di atas adalah :
a. Staphylococcus aureus
b. Pseudomonas aeruginosa
c. Escherichia coli
d. Proteus mirabilis
e. Neisseria gonorrhoeae

16. Seorang perempuan usia 32 tahun dan sudah menikah datang ke poliklinik, dengan keluhan
urin pasien berwarna keruh dan nyeri saat berkemih terutama saat akhir miksi. Keluhan seperti
ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien sudah berobat ke dokter sebelumnya
tapi berulang kembali keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pernapasan 20x/menit dan suhu 37.8 C. Terdapat nyeri tekan
daerah suprapubik. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis.
Karakteristik bakteri yang dimiliki oleh mikroorganisma penyebab infeksi pada kasus di atas
adalah :
a. Termasuk famili Enterobacteriaceae, peragi laktosa, indol (+), merah metil (+)
b. Termasuk famili Enterobacteriaceae, koloni menjalar, berflagel dan urease (+)
c. Tidak termasuk famili enterobacteriaceae, meragi glukosa dan tes oksidase (+)
d. Tidak termasuk famili enterobacteriaceae, meragi glukosa dan koagulase (+)
e. Termasuk famili Enterobacteriaceae, koloni mukoid, peragi laktosa dan tidak bergerak

Bakteri E. coli, peragi laktosa,


17. Seorang perempuan usia 32 tahun dan sudah menikah datang ke poliklinik, dengan keluhan
urin pasien berwarna keruh dan nyeri saat berkemih terutama saat akhir miksi. Keluhan seperti
ini sudah dialami 2 kali dalam 2 bulan terakhir ini. Pasien sudah berobat ke dokter sebelumnya
tapi berulang kembali keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nadi 80x/menit,
tekanan darah 120/70 mmHg, pernapasan 20x/menit dan suhu 37.8 C. Terdapat nyeri tekan
daerah suprapubik. Dokter membuat diagnosis kerja sistitis.
Bagaimana cara pengambilan spesimen urin yang baik dan benar pada pasien ini?
a. Miksi seperti biasa
b. Clean catch midstream urine
c. Aspirasi Kateter urin
d. Straight catheter urine
e. Pungsi supra pubik

18. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dibawa ibu nya ke dokter karena beberapa hari ini
lebih sering BAK dan mengeluh nyeri bila berkemih. Anak tidak demam tetapi terlihat lesu akhir
akhir ini.
Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa pada keluhan
anak ini?
a. Pemeriksaan sedimen urin (ISK/UTI)
b. Pemeriksaan USG abdomen
c. Pemeriksaan fungsi ginjal
d. Pemeriksaan darah rutin
e. Pemeriksaan rontgen abdomen

19. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dibawa ibu nya ke dokter karena beberapa hari ini
lebih sering BAK dan mengeluh nyeri bila berkemih. Anak tidak demam tetapi terlihat lesu akhir
akhir ini.
Terapi apa yang diberikan dokter pada anak ini?
a. Anak di anjurkan membatasi konsumsi garam
b. Anak dianjurkan mengurangi intake cairan agar tak sering berkemih
c. Anak diberi antibiotik oral
d. Anak di beri pereda nyeri
e. Anak diberi antibiotik intravena

20. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dibawa ibu nya ke dokter karena beberapa hari ini
lebih sering BAK dan mengeluh nyeri bila berkemih. Anak tidak demam tetapi terlihat lesu akhir
akhir ini. Saat dokter melakukan pemeriksaan fisik, teraba massa di daerah perut kiri bawah. Ibu
mengatakan bahwa anak memang mengalami kesulitan BAB beberapa bulan ini. Kadang BAB
nya berdarah.
Terapi tambahan apa yang perlu diberikan pada anak ini?
a. Pemberian diet rendah serat
b. Pemberian diet rendah protein
c. Membatasi asupan cairan
d. Pemberian laksativum (obat sulit buang air besar)
e. Mengurangi konsumsi sayuran dan buah
21 Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dibawa ibu nya ke dokter karena beberapa hari ini
lebih sering BAK dan mengeluh nyeri bila berkemih. Anak tidak demam tetapi terlihat lesu akhir
akhir ini.
Patogen apa yang sering menyebabkan penyakit seperti pada anak ini?
a. Streptococcus
b. Shigella
c. Entamoeba coli
d. Staphylococcus
e. E. coli

22. Seorang anak perempuan usia 4 tahun, dibawa ibu nya ke dokter karena beberapa hari ini
lebih sering BAK dan mengeluh nyeri bila berkemih. Anak tidak demam tetapi terlihat lesu akhir
akhir ini.
Komplikasi apa yang dapat terjadi pada anak ini bila penyakitnya berulang terus?
a. Sepsis
b. Gagal ginjal akut
c. Glomerulonefritis kronik
d. Terbentuknya batu ginjal
e. Ganguan fungsi ginjal.

23. Anak usia 4 tahun dibawa berobat karena menurut ibunya badan anak nya terlihat cepat
membesar seminggu ini. Pada saat ditimbang, berat badan anak naik 3 kg dibanding berat badan
nya 2 minggu yl. Pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan edema pada kedua tungkai anak.
Pemeriksaan laboratorium mana yang kemungkinan sesuai dengan kondisi anak ini:
a. Kadar kolesterol darah 150 mg/dl
b. Ada hematuri makroskopik
c. Kadar albumin serum 2,6 mg/dl
d. Kadar albumin serum 3,6 mg/dl (normal 3,4 -5,4)
e. Hiperkalemia

24. Anak usia 4 tahun dibawa berobat karena menurut ibunya badan anak nya terlihat cepat
membesar seminggu ini. Pada saat ditimbang, berat badan anak naik 3 kg dibanding berat badan
nya 2 minggu yl. Pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan edema pada kedua tungkai anak.
Gejala apa lagi yang dapat dialami pasien ini?
Sindrom nefrotik karena? Edema paru, distress nafas
a. Hipertensi
b. Anemia
c. Konstipasi
d. Rhinitis
e. Batuk dan sesak napas

25 Anak usia 4 tahun dibawa berobat karena menurut ibunya badan anak nya terlihat cepat
membesar seminggu ini. Pada saat ditimbang, berat badan anak naik 3 kg dibanding berat badan
nya 2 minggu yl. Pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan edema pada kedua tungkai anak.
Apa penyebab edema pada anak ini?
a. Tekanan onkotik intravaskuler berkurang
b. Intake cairan berlebih
c. Oliguri
d. GFR berkurang
e. Kurang nya intake protein

26. Anak usia 4 tahun dibawa berobat karena menurut ibunya badan anak nya terlihat cepat
membesar seminggu ini. Pada saat ditimbang, berat badan anak naik 3 kg dibanding berat badan
nya 2 minggu yl. Pada pemeriksaan fisik, dokter menemukan edema pada kedua tungkai anak.
Apa diagnosa penyakit anak ini?
a. Sindrom nefrotik
b. Infeksi saluran kemih
c. Glomerulonefritis akut
d. Pielonefritis
e. Post streptokokal glomerulonephritis

27. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Apakah keunggulan dari kateter tersebut?
a. Kemungkinan UTI lebih kecil
b. Harga lebih terjangkau
c. Lebih tahan lama
d. Lebih urodinamis
e. Reaksi peradangan lebih rendah

28. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Apakah edukasi untuk penggunaan kateter tersebut?
a. Diganti tidak lebih dari 1 minggu
b. Lepas urin bag tiap beraktifttas
c. Banyak minum
d. Fiksasi kateter di tempat tidur
e. Kempiskan balon bila mengganti urin bag
29. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Mengapa tidak boleh menggunakan normal salin untuk mengembangkan balon kateter tersebut?
a. Mengiritasi vesica urinaria bila pecah
b. Merangsang diuresis
c. Meningkatkan risiko infeksi
d. Menyumbat saluran balon
e. Sifatnya hiperosmotik

30. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Manakah pernyataan di bawah ini yang tepat?
a. Ukuran kateter menyatakan diameter luar dari kateter
b. Ukuran kateter menentukan biokompabilitas
c. Ukuran kateter 1 cheriere = 0.3 mm
d. Ukuran kateter ditentukan ukuran genital
e. Ukuran kateter orang dewasa adalah 15-17 F

31. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 OC. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh
dokter jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin. Pasien tersebut 9 bulan kemudian
akan melahirkan pervaginam. Jenis kateter apakah yang paling sering digunakan untuk
membantu
pengeluaran urin?
a. Bernard catheter
b. Malecot catheter
c. Lenaton catheter
d. Kelaton catheter
e. Nelaton catheter
32. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Manakah yang bukan merupakan indikasi dari urinary catheter?
a. Inkontinensia urin
b. Ruptur uretra
c. Rekonstruksi uretra
d. Operasi Caesar
e. Retensi urin

33. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil sejak 5
hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun pada
malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol. Pasien
tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien tampak baik,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/ 60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, frekuensi
nafas 20 x/menit, suhu 36.9 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal. Oleh dokter
jaga ruangan disarankan untuk dipasang kateter urin.
Kateter tersebut berwarna biru. Jenis kateter apakah yang dimaksud?
a. Silikon
b. Siliconized
c. Polyurethane
d. Lateks
e. Stainless

34. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kiri yang
hilang timbul sejak 7 hari yang lalu. Keluhan nyeri tersebut dirasakan semakin lama semakin
berat hingga sering mengganggu aktifftasnya sehari-hari. Pasien juga sering buang air kecil sejak
5 hari terakhir, di mana dalam sehari bisa 15-20x, namun aliran urinnya sedikit-sedikit dan
pancaran urinnya lemah. Tadi pagi sewaktu mandi juga tampak ada seperti pasir yang keluar
bersama urin saat sedang BAK. Pasien juga merasa lemas dan lelah karena sering terbangun
pada malam hari untuk buang air kecil, namun selama ini tidak pernah sampai mengompol.
Pasien tidak ada riwayat operasi sebelumnya. Pada pemeriksan fisik keadaan umum pasien
tampak baik, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 140/ 80 mmHg, frekuensi nadi 80
x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit, suhu 37.1 C. Pada pemeriksaan fisik abdomen nyeri ketuk
sudut kostovertebra positif. Oleh dokter UGD disarankan untuk dilakukan pemeriksaan
penunjang.
Pemeriksaan penunjang apakah yang paling aman digunakan pada pasien di atas?
a. Percutaneous pyelography
b. Intravenous pyelography
c. CT urography (batu ginjal dan ureter)
d. Renal CT-scanning
e. Nephro-arteriography

35. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang dengan keluhan kedua kaki bengkak sejak 5 hari
yang lalu. Pasien juga mengeluh kencing kemerahan dan sejak 3 hari yang lalu frekuensi bak dan
jumlah urinnya berkurang. Tidak ada riwayat demam sebelumnya dan tidak ada rasa nyeri saat
berkemih. Pada pemeriksaan fisik ditemukan BB 50 Kg. Tensi : 160/ 90 mmHg, terdapat pitting
oedema pada kedua tungkai. Lab: Silinder eritrosit 2-3/lpk, Kadar Ureum serum 150 mg/dl,
kadar kreatinin serum 3.8 mg/dL.
Apakah diagnosis pasien di atas?
a. Nephrolithiasis / Urethrolithiasis
b. Nephrotic Syndrome
c. Acute Glomerulonephritis / RPGN
d. Acute Tubulo Interstitial Nephritis (ATIN)
e. Pyelonephritis akut

36. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
yang lalu. Sejak 3 bulan lalu pasien mengeluh kencingnya berkurang, badan lemas, mual dan
mata berkunang-kunang. Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik: TB
155 cm, BB 60 kg, Tensi :140/ 100 mmHg. Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis. JVP 5+2,
rhonki basah kasar pada kedua lapang paru dan pitting edema pada kedua tungkai.
Laboratorium : Hb : 8g/dL, kadar Ureum 200 mg/dL, kreatinin 3 mg/dL. GDS 300 mg/dL,
Trigliserida: 250 mg/dL, Kalium 6,5mEq/L, pH = 7,15, PO2 90 mmHg, PCO2 42 mmHg, HCO3
= 12 mEq/L.
Apakah diagnosis pasien di atas? HTN : hipertensi, CKD; Chronic Kidney Disease, CHD;
Chronic Heart Disease
Wd; CKD stage 4
GFR = (140-50) . 60 / (72.3) = 90.60/216 =5400/216 = 25 mL/min/ 1.73 m2
GFR stage 4 = 15-29 mL/min/1,73m2
a. Anemia, DM, HTN1, CKD5, CHF, Pneumonia, Hiperkalemia, Acidemia
b. Anemia, DM, HTN 1, CKD5, CHF, Edema paru, Hiperkalemia, Acidemia
c. Anemia, DM,HTN 2, CKD5, MCI akut, Hiperkalemia, Acidemia
d. Anemia, DM, HTN 2, CKD3, CHF, Pneumonia, Hiperkalemia, Acidemia
e. Anemia, DM, HTN 2, CKD4, CHF, Edema Paru, , Hiperkalemia, Acidemia

37. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
yang lalu. Sejak 3 bulan lalu pasien mengeluh kencingnya berkurang, badan lemas, mual dan
mata berkunang-kunang. Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik: TB
155 cm, BB 60 kg, Tensi :140/ 100 mmHg. Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis. JVP 5+2,
rhonki basah kasar pada kedua lapang paru dan pitting edema pada kedua tungkai.
Laboratorium : Hb : 8g/dL, kadar Ureum 200 mg/dL, kreatinin 3 mg/dL. GDS 300 mg/dL,
Trigliserida: 250 mg/dL, Kalium 6,5mEq/L, pH = 7,15, PO2 90 mmHg, PCO2 42 mmHg, HCO3
= 12 mEq/L. 9normal 22-24)
Apakah kelainan asam basa pada pasien ini?
a. Metabolic Acidosis + Respiratory Alkalosis
b. Metabolic Acidosis
c. Metabolic Acidosis + Respiratory Acidosis
d. Metabolic Alkalosis + respiratory Acidosis
e. Respiratory Acidosis

38. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
yang lalu. Sejak 3 bulan lalu pasien mengeluh kencingnya berkurang, badan lemas, mual dan
mata berkunang-kunang. Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik: TB
155 cm, BB 60 kg, Tensi :140/ 100 mmHg. Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis. JVP 5+2,
rhonki basah kasar pada kedua lapang paru dan pitting edema pada kedua tungkai.
Laboratorium : Hb : 8g/dL, kadar Ureum 200 mg/dL, kreatinin 3 mg/dL. GDS 300 mg/dL,
Trigliserida: 250 mg/dL, Kalium 6,5mEq/L, pH = 7,15, PO2 90 mmHg, PCO2 42 mmHg, HCO3
= 12 mEq/L. Jika pasien ini datang ke poliklinik dalam keadaan yg lebih stabil, dgn DM, CKD,
& HTN, edemat.
Apa pilihan pengobatan HTN nya?
a. BB / CCB
b. ARB / ACE-I, diuretic
c. ARB/ ACE-I, CCB
d. CCB, diuretic
e. ARB/ ACE-I, BB
ARB = Angiotensin ii receptor blocker
ACE – I = Angiotensin Converting Enzym I
CCB = Calcium Chanel Blocker

39. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang berobat dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam
yang lalu. Sejak 3 bulan lalu pasien mengeluh kencingnya berkurang, badan lemas, mual dan
mata berkunang-kunang. Pasien menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik: TB
155 cm, BB 60 kg, Tensi :140/ 100 mmHg. Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis. JVP 5+2,
rhonki basah kasar pada kedua lapang paru dan pitting edema pada kedua tungkai. Diastolic
Apakah diagnosis pasien di atas?
a. Hipertensi Stadium 3
b. Hipertensi Stadium 2
c. Normotensi
d. Hipertensi Stadium 1
e. Prehipertensi

40. Seorang laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri sejak 3 hari yang lalu,
nyeri dirasakan terutama saat pergerakan atau saat naik motor. Riwayat BAK berpasir (+), BAK
berdarah disangkal pasien, demam disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
dalam
batas normal, nyeri ketuk CVA positif pada sisi kiri. Apakah pemeriksaan baku emas untuk
menegakkan diagnosis di atas?
a. CT Urografi
b. Foto Polos BNO
c. Ultrasonografi
d. Urinalisis
e. Pyelografi intravena

CVA : costo Vertebral Angle

41. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada wajah
sejak 5 hari lalu. Pasien juga mengeluh BAKnya menjadi sedikit sejak 2 hari lalu, kurang lebih
sebanyak 1 gelas air mineral per hari, dan warna air kencingnya kemerahan, tidak ada keluhan
nyeri. Pasien tidak demam. PF: BB: 50 kg, TB:168 cm. TD : 155/ 90, frek Nadi: 88x/ menit, frek
nafas: 18x/menit, T:36,5 C. Lab: dipstick urin: protein +tt, darah tttt, urin berwarna merah gelap.
Apakah diagnosis pasien di atas?
a. ISK bagian atas
b. Sindrom nefritik (hematuria, edema, oliguria, proteinuria)
c. ISK bagian bawah
d. Batu saluran kemih
e. Sindrom nefrotik

Nefrotik; dari protein – hypoalbuminemia


Nefritis; radang

42. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada wajah
sejak 5 hari lalu. Pasien juga mengeluh BAKnya menjadi sedikit sejak 2 hari lalu, kurang lebih
sebanyak 1 gelas air mineral per hari, dan warna air kencingnya kemerahan, tidak ada keluhan
nyeri. Pasien tidak demam. PF: BB: 50 kg, TB:168 cm. TD : 155/ 90, frek Nadi: 88x/ menit, frek
nafas: 18x/menit, T:36,5 C. Lab: dipstick urin: protein +++, darah +ttt, urin berwarna merah
gelap.
Apakah diagnosis pasien di atas berdasarkan JNC VII?
a. Hipertensi primer stage lI
b. Hipertensi primer stage I
c. Hipertensi sekunder stage III
d. Hipertensi sekunder stage I
e. Hipertensi sekunder stage II

Primer; ga diketahui penyebabnya


Sekunder; freokomasita, penyakit lain

43. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada wajah
sejak 5 hari lalu. Pasien juga mengeluh BAKnya menjadi sedikit sejak 2 hari lalu, kurang lebih
sebanyak 1 gelas air mineral per hari, dan warna air kencingnya kemerahan, tidak ada keluhan
nyeri. Pasien tidak demam. PF: BB: 50 kg, TB:168 cm. TD : 155/ 90, frek Nadi: 88x/ menit, frek
nafas: 18x/menit, T:36,5 C. Lab: dipstick urin: protein +++, darah tttt, urin berwarna merah
gelap. Pemeriksaan lab didapatkan Hb: 11 g/dl, Leukosit 7.800/uL, T: 255.000/uL, BUN: 98
mg/dl, Kreatinin serum: 2,8 mg/dl, LED:46mm/ jam, albumin: 2,8g/dl.
Apakah diagnosis pasien ini?
a. Batu saluran kemih
b. Sindrom nefrotik
c. AKI
d. ISK
e. CKD
Hipertensi, edema, hematuria, oliguria, urine dipstick analisys
Bun ; 6-20 mg/dL Kreatinin serum; 0,6-1,35 Led; 15 mm/jam albumin (3,4-5,4)
44. Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan bengkak pada wajah
sejak 5 hari lalu. Pasien juga mengeluh BAKnya menjadi sedikit sejak 2 hari lalu, kurang lebih
sebanyak 1 gelas air mineral per hari, dan warna air kencingnya kemerahan, tidak ada keluhan
nyeri. Pasien tidak demam. PF: BB: 50 kg, TB:168 cm. TD : 155/ 90, frek Nadi: 88x/menit, frek
nafas: 18x/menit, T:36,5 C. Lab: dipstick urin: protein ++t, darah tttt, urin berwarna merah gelap.
Pemeriksaan lab didapatkan Hb: 11 g/dl, Leukosit 7.800/uL, T: 255.000/uL, BUN: 98 mg/dl,
Kreatinin serum: 2,8 mg/dl, LED:46 mm/ jam, albumin: 2,8g/dl.
Apakah pengobatan Anda berikan untuk managemen penyakit di atas?
a. ACE inhibitor saja
b. Furosemid dan calcium channel blocker
c. ACE inhibitor dan furosemid
d. Furosemid saja
e. Calcium channel blocker saja

45. Pasien wanita, 45 tahun, datang dengan keluhan BAK menjadi sedikit, mual, muntah, nyeri
pinggang kanan, riwayat ISK rekuren. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri ketok pada sudut
costovetebral kanan, TD : 100/ 70 mmHg. ND : 112 x/menit, RR : 20 x/menit.
Penyebab anuria pada pasien ini adalah :
a. Tumor di ureter
b. Nekrosis papilar akut
c. Nefrolitiasis (batu ginjal - natrium oksalat)
d. Neurogenik saluran kemih
e. Obstruksi saluran kemih

Anuria = ga ada urinnya

46. Pasien laki-laki, 62 tahun, didiagnosis menderia infeksi saluran kemih dan mendapatkan
terapi Gentamisin dengan penyulit batu ureter sinistra. Dari pemeriksaan urin didapatkan
Produksi urin 300 mL dalam 24 jam terakhir, kreatinin serum meningkat dari 1,1 mg/dL saat
masuk menjadi
1,9 mg/dL. Ureum 180 mg/dL. Pada UL didapatkan epitel (+), kristal (+), RBC 2-3/ LPB, RBC
cast (-), WBC cast (-).
Kemungkinan penyebab berkurangnya produksi urin pada pasien adalah :
a. Nefrolithiasis
b. Glomerulonefritis
c. Nekrosis tubular akut
d. Hipovolemia
e. Nefritis interstisial akut

47. Seorang laki-laki 56 tahun datang dengan keluhan kedua kaki membengkak sejak 3 bulan
yang lalu, sebelumnya pasien sudah memiliki keluhan jumlah BAK semakin berkurang dan
lemas. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/ 110mmHg, frekuensi nadi
90x/menit, frekuensi napas 22x/menit, dan suhu 36.3'C, pada pemeriksaan ekstremitas
didapatkan edema pitting pada kedua kaki. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan hb 7.6
g/dL, hematokrit 23, leukosit 12,000 g/dL, trombosit 190,00Og/dL, ureum 180 g/dL, kreatinin 5.
7 g/dL.
Apakah langkah selanjutnya yang akan anda lakukan untuk menegakkan diagnosis? CKD, udh 3
bulan dan ureum creatinine tinggi, bedain AKI sam CDK dari USGnya
a. Ultrasonografi
b. Biopsi Ginjal
c. CT Angiograff
d. CT Urografi
e. Creatinine Clearance

48. Seorang perempuan 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata membengkak
sejak 1 minggu. Pasien juga merasa kedua kaki semakin membengkak dan buang air kecil
berbusa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, edema
palpebra bilateral, dan edema pitting bilateral pada ekstremitas bawah. Dari hasil pemeriksaan
urinalisis didapatkan proteinuria +3.
Berapa kadar proteinuria minimal yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis sindrom
Nefrotik?
a. >2 gram / 24 jam
b. >4 gram / 24 jam
c. >3.5 gram / 24 jam
d. >2.5 gram / 24 jam
e. >3 gram / 24 jam

49. Seorang perempuan 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata membengkak
sejak 1 minggu. Pasien juga merasa kedua kaki semakin membengkak dan buang air kecil
berbusa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, edema
palpebra bilateral, dan edema pitting bilateral pada ekstremitas bawah. Dari hasil pemeriksaan
urinalisis didapatkan proteinuria +3.
Apakah pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis glomeru lonefritis pada pasien
ini ?
a. Imunohistokimia
b. Biopsi Ginjal
c. Serologi darah
d. Albumin Creatinine Ratio
e. Pemeriksaan ureum dan kreatinin

50. Seorang perempuan 18 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kedua mata membengkak
sejak 1 minggu. Pasien juga merasa kedua kaki semakin membengkak dan buang air kecil
berbusa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, edema
palpebra bilateral, dan edema pitting bilateral pada ekstremitas bawah. Dari hasil pemeriksaan
urinalisis didapatkan proteinuria +3. 1 minggu yang lalu didapatkan kadar ureum 90mg/d L,
kreatinin 2.3 mg/dL, saat diulang didapatkan kadar ureum 185mg/dL, kreatinin 5.6 mg/dL.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini ?
a. Glomerulonephritis mesangial
b. IgA Nephropathy
c. Focal Segmental Glomerulonephritis
d. Glomerulonephritis Post-streptococcal
e. Rapidly Progressive Glomerulonephritis

Anda mungkin juga menyukai