Resusitasi Pada
Neonatus dengan
Afiksia Neonatorum
Erihka Silvia Siregar 102019138
Skenario 5
Seorang bayi dilahirkan dari ibu berusia 36 tahun,
G2P0A1 kehamilan 36minggu melalui emergency
sectiocesaria karena mengalami abruptio plasenta.
Rumusan masalah
Perempuan 36 tahun G2P0A1 kehamilan 36 minggu
melakukan sc karena abruptio plasenta.
Mind Maping
Penanganan
emergensi
APGAR
SCORE
Rumusan
Prognosis WD
masalah
factor risiko
tatalaksana
Hipotesis
Neonatus diduga mengalami asphyxia neoatorum?
Resusitasi Neonatus
Penilaian awal kondisi bayi
Ditemukan data:
Langkah berikutnya;
⇨ Ventilasi tekanan positif, monitor saturasi oksigen,
evaluasi LDJ
Evaluasi didapatkan;
⇨ LDJ 50x/menit
Langkah berikutnya;
⇨ Intubasi dengan koordinasi ventilasi tekanan positif 100% O2, kompresi dada,
evaluasi LDJ
Langkah selanjutnya;
⇨ Berikan ephinefrin, kemungkinan syok hypovolemia atau pneumothorax
Faktor risiko asphyxia neonatorum
⇨ usia ibu
⇨ pendidikan ibu
⇨ Paritas
⇨ anemia selama kehamilan
⇨ persalinan lama
⇨ ketuban pecah dini
⇨ berat lahir rendah
⇨ berat lahir sangat rendah pada neonates
⇨ Preeklampsia
⇨ Obesitas pada ibu hamil
APGAR SCORE
ASFIXIA
NEONATURUM
Asfiksia perinatal adalah
kurangnya aliran darah atau
pertukaran gas ke atau dari
janin pada periode segera
sebelum, selama, atau
setelah proses kelahiran.
Etiologi asfixia neonatorum
Asfiksia perinatal dapat terjadi karena kompromi hemodinamik ibu (emboli cairan ketuban),
kondisi uterus (ruptur uteri), atau plasenta dan tali pusat (solusi plasenta, simpul atau
kompresi tali pusat) dan infeksi. Asfiksia dapat terjadi sebelum kelahiran atau dapat terjadi
segera setelah kelahiran pada pasien yang membutuhkan resusitasi
Epidemiologi Asfiksia Neonatorum
Insiden asfiksia perinatal adalah dua per 1000 kelahiran di negara-negara maju, tetapi
angkanya mencapai 10 kali lebih tinggi di negara-negara berkembang di mana akses
ke perawatan ibu dan bayi mungkin terbatas. Dari bayi yang terkena dampak, 15-20%
meninggal pada periode neonatal, dan hingga 25% yang bertahan hidup
mengalami defisit neurologis permanen.
Patofisiologi
Kompresi dada
diindikasikan pada neonates
yang memiliki LDJ
<60x/menit meski sudah
diberikan VTP.
Tatalaksana
• Hipotermia terapeutik, pengobatan untuk ensefalopati hipoksia-iskemik neonatal.
• gangguan pernapasan dan hipertensi pulmonal mungkin memerlukan intubasi, surfaktan,
oksigen, dan oksida nitrat inhalasi.
• Koagulopati diobati dengan penggunaan produk darah yang hati-hati untuk
mempertahankan kapasitas pembawa oksigen dan koagulasi
• Disfungsi miokard dapat menyebabkan kebutuhan akan vasopresor.
• Disfungsi ginjal dapat menyebabkan oliguria atau anuria; oleh karena itu, penggunaan
cairan kristaloid dan produk darah harus hati-hati.
Tatalaksana
Prognosis
Abrupsio plasenta merupakan salah satu etiologi dan factor risiko dari
asphyxia neonatorum. Didapatkan apgar score dari bayi adalah 4 point
dimana dapat disimpulkan anak tersebut mengalami asphyxia sedang.
Harus dilakukan penanganan yang efektif terhadap bayi agar didapatkan
prognosis yang baik.
Daftar pustaka