• Djj aterm normal berkisar antara 120-160 per menit dan variabilitas meningkat
karena maturitas sistem saraf otonom
• Djj dapat melambat sewaktu his dan segera Kembali normal setelah relaksasi
• Djj lambat (<100 x/menit) saat tdk ada his, menunjukkan adanya gawat janin
• Djj cepat (>180 x/menit) yang disertai takhikardi ibu, bisa karena ibu demam,
efek obat hipertensi atau amnionitis. Jika nadi ibu normal, djj janin cepat maka
sebaiknya dianggap gawat janin
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
• Djj yang sangat lambat pada saat tidak ada kontraksi atau tetap lambat
setelah kontraksi dicurigai gawat janin
• Djj yang cepat tanpa disertai denyut jantung ibu yang cepat juga
merupakan gawat janin
Risiko komplikasi
• Kematian janin
• Kematian neonates/bayi baru lahir
• Meconium aspiration syndrome
• Perdarahan intracranial
• Hipoksia
• hipoglikemi
penanganan