Anda di halaman 1dari 12

ASKEP

EKL AMPSIA
ASKEP EKLAMPSIA

• Eklamsia kelainan akut pada ibu hamil, saat persalinan atau masa nifas ditandai dengan timbulnya
kejang atau koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia
(Hipertensi, oedema, proteinuria).
• Eklamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan peningkatan TD (S > 180
mmHg, D > 110 mmHg), proteinuria, oedema,kejang dan/atau penurunan kesadaran.
Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika pre eklampsia memburuk menjadi
kejang (Helen Varney ; 2007).
. ETIOLOGI / PENYEBAB

Menurut Manuaba, IBG, 2001 penyebab secara pasti belum diketahui, tetapi banyak teori yang
menerangkan tentang sebab akibat dari penyakit ini, antara lain:
• Teori Genetik
• Teori Imunologik
• Teori Iskhemia Regio Utero Placental
• Teori Radikal Bebas
PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN

• Pengkajian
• Data yang dikaji pada ibu bersalin dengan eklampsia adalah :
• a. Data subyektif :
• - Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida , < 20 tahun atau > 35 tahun
• - Riwayat kesehatan ibu sekarang
• - Riwayat kesehatan ibu sebelumny
• - Riwayat kehamilan
• - Pola nutrisi
• - Psiko sosial spiritual
• Data Obyektif :
• Inspeks
• Palpasi
• Auskultasi
• Perkusi
• Pemeriksaan penunjang ;
• Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam
• Laboratorium
• Berat badan
• Tingkat kesadaran
• USG
• NST
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG
MUNGKIN MUNCUL
• a. Ketidakefektifnya kebersihan jalan nafas b.d kejang
• b. Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
• c. Risiko cedera pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah
ke placenta
• d. kelebihan volume cairan b.d peningkatan renin angiotensin dan aldesteron
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
• Diagnosa keperawatan 1
• ketidakefektifnya kebersihan jalan nafas b.d kejang
• Tujuan :
• Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan bersihan jalan nafas maksimal.
• Kriteria Hasil :
• · Pasien akan mempertahankan pola pernafasan efektif dengan jalan nafas paten atau aspirasi dicegah
• Intervensi:
• 1) Anjurkan pasien untuk mengosongkan mulut dari benda atau zat tertentu atau alat yang lain untu menghindari rahang mengatup
jika kejang terjadi.
• R/ menurunkan risiko aspirasi atau masuknya sesuatu benda asing ke faring.
• 2) Letakkan pasien pada posisi miring, permukaan datar, miringkan kepala selama serangan kejang.
• R/ meningkatkan aliran secret, mencegah lidah jatuh dan menyumbat jalan nafas
• 3) Tanggalkan pakaian pada daerah leher atau dada dan abdomen.
• R/ untuk memfasilitasi usaha bernafas atau ekspansi dada
• 4) Lakukan penghisapan sesuai indikasi
• R/ menurunkan risiko aspirasi atau aspiksia
• 5) Berikan tambahan oksigen atau ventilasi manual sesuai kebutuhan.
• R/ dapat menurunkan hipoksia cerebral
• Diagnosa keperawatan 2
• Resiko tinggi terjadinya foetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan pada plasenta
• Tujuan :
• Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi foetal distress pada janin
• Kriteria Hasil :
• DJJ ( + ) : 12-12-12
• Hasil NST : Normal
• Hasil USG : Normal
• Intervensi :
• 1. Monitor DJJ sesuai indikasi
• R/. Peningkatan DJJ sebagai indikasi terjadinya hipoxia, prematur dan solusio plasenta
• 2. Kaji tentang pertumbuhan janin
• R/. Penurunan fungsi plasenta mungkin diakibatkan karena hipertensi sehingga timbul IUGR
• 3. Jelaskan adanya tanda-tanda solutio plasenta ( nyeri perut, perdarahan, rahim tegang, aktifitas janin turun )
• R/. Ibu dapat mengetahui tanda dan gejala solutio plasenta dan tahu akibat hipoxia bagi janin
• 4. Kaji respon janin pada ibu yang diberi SM
• R/. Reaksi terapi dapat menurunkan pernafasan janin dan fungsi jantung serta aktifitas janin
• 5. Kolaborasi dengan medis dalam pemeriksaan USG dan NST
• R/. USG dan NST untuk mengetahui keadaan/kesejahteraan janin
• Diagnosa keperawatan 3 :
• Risiko cedera pada janin berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke placenta
• Tujuan : agar cedera tidak terjadi pada janin
• Kriteria Hasil :
• Intervensi :
• Istirahatkan ibu
• R/ dengan mengistirahatkan ibu diharapkan metabolism tubuh menurun dan peredaran darah ke placenta
menjadi adekuat, sehingga kebutuhan O2 untuk janin dapat dipenuhi
• Anjurkan ibu agar tidur miring ke kiri
• R/ dengan tidur miring ke kiri diharapkan vena cava dibagian kanan tidak tertekan oleh uterus yang membesar
sehingga aliran darah ke placenta menjadi lancar
• Pantau tekanan darah ibu
• R/ untuk mengetahui keadaan aliran darah ke placenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah ke placenta
berkurang, sehingga suplai oksigen ke janin berkurang.
• Memantau bunyi jantung ibu
• R/ dapat mengetahui keadaan jantung janin lemah atau menurukan menandakan suplai O2 ke placenta
berkurang sehingga dapat direncanakan tindakan selanjutnya.
• Beri obat hipertensi setelah kolaborasi dengan dokter
• R/ dapat menurunkan tonus arteri dan menyebabkan penurunan after load jantung dengn vasodilatasi pembuluh
darah, sehingga tekanan darah turun. Dengan menurunnya tekanan darah, maka aliran darah ke placenta menjadi
adekuat.
• Diagnosa keperawatan 4
• Gangguan psikologis (cemas) berhubungan dengan koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan
• Tujuan :
• Setelah dilakukan tidakan keperwatan selama kelebihan volume cairan teratasi
• Kriteria Hasil :
• Terbebas dari edema,efusi,anaskara
• Intervensi :
• - catatan intake dan output yang akurat
• - Pasang urin kateter jika diperlukan
• - Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin )
• - Monitor vital sign
• - Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)
• - Kaji lokasi dan luas edema
• - Monitor masukan makanan / cairan
• - Monitor status nutrisi
• - Berikan diuretik sesuai interuksi
• - Kolaborasi pemberian obat:
• - Monitor berat badan
• - Monitor elektrolit
• - Monitor tanda dan gejala dari odema
• Dx 1:
• Pasien akan mempertahankan pola pernafasan efektif dengan jalan nafas paten atau aspirasi
dicegah
• Dx 2 :
• DJJ ( + ) : 12-12-12
• Hasil NST : Normal
• Hasil USG : Normal
• Dx 3 :
• agar cedera tidak terjadi pada janin
• Dx 4 :
• Tidak ada edema
• Nutrisi tercukupi
• Berat badan normal

Anda mungkin juga menyukai