Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN ISLAM WAHABI DAN AJARANNYA

MAKALAH
Dibuat guna memenuhi tugas Sejarah Pendidikan Islam
Dosen Pengampu M.A. Hermawan, M.S.I
Disusun oleh :
Nabilla Yasmina Zahra
NIM : 214110405055

1 PGMI D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERO
2021
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan
kekuatan individu. Dapat dikatakan Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1 Pendidikan Islam adalah proses bimbingan
kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan pada ajaran dan
dogma agama (Islam) agar terbentuk kepribadian yang utama menurut aturan Islam
dalam kehidupannya sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat nanti.2
Konsepsi Pendidikan Islam telah lumrah, khususnya di kalangan pakar
pendidikan. Dari Ibnu Taimiyah sampai Muhammad bin Abdul Wahhab, memberikan
sumbangsih pemikiran tentang pemurnian aqidah Islam melalui jalan pendidikan.
Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Tauhid adalah suatu kepercayaan
hukum-hukum, mengatur dan mendidik dalam semesta ini, sebagai konsekuensinya,
maka hanya Tuhan satu-satunya wajib disembah, dimohon petunjuk dan pertolongan
serta yang harus ditakuti bahwa Tuhan itu zat yang luhur dari segala-segalanya, hakim
yang maha tinggi yang tiada kesamaan sedikit pun di ala mini, sumber segala
kebaikan dan kebenaran yang maha adil dan suci. Muhammad bin Abdul Wahhab
memulai gerakan pembaharuannya dengan bertitik tolak pada pendidikan tauhid
Ilahiyah yang menjelaskan tentang eksistensi ke-Esa-an Allah sebagai zat yang
disembah dan dihadapkan segala permohonan dan pertolongan. Berkenaan dengan ini
Muhammad bin Abdul Wahhab ingin mengembalikan umat Islam kepada ajaran yang
asli dengan mengajarkan syari’at Islam yang bersumber dari al-Quran dan Hadis.3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di dalam makalah ini penulis akan
membahas mengenai Pendidikan Islam ketauhidan menurut Wahabbi.

1
Fikri Muhammad, “Sudah Tau Apa Itu Pendidikan? Ini Dia Penjelasannya”
https://smansatebingtinggi.sch.id/2021/03/19/sudah-tahu-apa-itu-pendidikan-ini-dia-penjelasannya/ 19 Maret
2021.
2
Wahdi Sayuti, “Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian”
https://wahdi.lec.uinjkt.ac.id/articles/ilmupendidikanislam diakses pada 23 November 2021 pukul 15.12 WIB.
3
Muhlisin, “Konsepsi Pendidikan Islam dari Gerakan Wahabi”,
https://www.referensimakalah.com/2012/07/konsepsi-pendidikan-islam-dari-gerakan.html?m=1, 11 Juli 2012.

1
B. Pendidikan Islam menurut Wahabi

Pendidikan adalah suatu proses penanaman sesuatu kedalam diri manusia,


pendidikan adalah sesuatu yang secara bertahap ditanamkan kedalam manusia. “suatu
proses penanaman” mengacu pada metode dan sistem untuk menanamkan apa yang
disebut sebagai pendidikan secara bertahap. Pendidikan Islami adalah pendidikan
yang berdasarkan islam. Dengan demikian nilai-nilai ajaran Islam itu sangat mewarnai
dan mendasari seluruh proses pendidikan. Pengertian pendidikan yang dikemukakan
oleh para ahli pendidikan zaman sekarang belum terdapat pada masa rosulullah, tetapi
usaha dan aktifitasnya dalam urusan agama telah mencakup arti pendidikan zaman
sekarang diantara pakar pendidikan banyak yang memberikan pengertian dengan versi
yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya mempunyai maksud yang sama.4

Wahabi adalah suatu kelompok atau aliran yang mengikuti seseorang yang
bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang muncul di Najed sejak 250 tahun yang
lalu. Muhammad bin Abdul Wahhab, memberikan sumbangsih pemikiran tentang
pemurnian aqidah melalui jalur pendidikan. Muhammad bin Abdul Wahab adalah
seorang ahli teologi agama Islam  dan seorang tokoh pemimpin gerakan salafiah yang
pernah menjabat sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi. Beliau merupakan
seseorang yang dikenal dengan gerakan Wahabbi-nya. Muhammad ibn ‘Abd al-
Wahhâb nama lengkapnya ialah Abû ‘Abd Allâh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb ibn
Sulaymân Abû ‘Alî . Muhammad ibn Ahmad ibn Rasyîd al-Tamîmî (Al-Jundul,
1979:120). Ia dilahirkan di Nejd, suatu negeri yang terletak di jantung padang pasir
yang masih murni keislamannya. Dalam watak, pengetahuan, dan pengalaman hidup
Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb terhimpun potensi untuk mencetuskan ide-idenya.
Gerakan Wahabi dipelopori oleh Muhammad ibn ‘Abd al Wahhâb itu muncul
tampaknya karena diguncang oleh kelemahan-kelemahan umat Islam di tempat ia
dibesarkan dan tempat-tempat lain yang dikunjunginya, seperti pemujaan terhadap
kuburan para syaikh atau wali dan lain-lain.5

4
Anonim, “Pendidikan Islam” http://repository.uinbanten.ac.id/2141/4/BAB%20II.pdf diakses pada 24
November 2021 pukul 16.07 WIB
5
Mansur Mangasing, “Muhammad Ibn ‘Abd Al-Wahhab Dan Gerakan Wahabi”, (Palu : STAIN
Datokrama Palu), hlm. 2 dan 5

2
Muhammad bin Abdul wahhab memulai gerakan pembaharuannya dengan
bertitik tolak pada Pendidikan tauhid Ilahiyah yang menjelaskan tentang eksistensi ke-
Esa-an Allah sebagai zat yang patut disembah dan dihadapkan segala permohonan dan
pertolongan. Tauhid inilah awal agama dan akhirnya, batin agama dan lahirnya, dan
juga merupakan awal dakwah rasulullah SAW dan akhir ajakannya. Sedangkan
konsepsi Pendidikan al-Quran kepada kaum muslim akan menambah keyakinannya
dalam mengimani Allah SWT, al-Quran berisi materi-materi yang menyangkut
seluruh aktivitas kehidupan manusia baik berhubungan dengan dunia, maupun akhirat.
Oleh karena itu, Muhammad bin Abdul Wahhab ingin mengembalikan Islam pada
ajaran al-Quran dan Hadis.

Konsepsi Pendidikan Islam telah lumrah, khususnya di kalangan pakar


pendidikan. Dari Ibnu Taimiyah sampai Muhammad bin Abdul Wahhab, memberikan
sumbangsih pemikiran tentang pemurnian aqidah Islam melalui jalan pendidikan, di
antaranya:

a. Konsepsi Pendidikan Ketauhidan

Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Ia adalah suatu kepercayaan
yang menegaskan bahwa hanya Tuhanlah yang menciptakan, memberikan hukum-
hukum, mengatur dan mendidik dalam semesta ini (tauhid rububiyah), sebagai
konsekuensinya, maka hanya Tuhan satu-satunya wajib disembah, dimohon petunjuk
dan pertolongan serta yang harus ditakuti (tauhid uluhiyah) bahwa Tuhan itu zat yang
luhur dari segala-segalanya, hakim yang maha tinggi yang tiada kesamaan sedikit pun
di alam ini, sumber segala kebaikan dan kebenaran yang maha adil dan suci.

Mengingat begitu pentingnya ajaran tauhid bagi umat Islam,


maka Muhammad bin Abdul Wahhab memulai gerakan pembaharuannya dengan
bertitik tolak pada pendidikan tauhid Ilahiyah yang menjelaskan tentang eksistensi ke-
Esa-an Allah sebagai zat yang patut disembah dan dihadapkan segala permohonan
dan pertolongan. Tauhid inilah awal agama dan akhirnya, batin agama dan lahirnya,
dan juga merupakan awal dakwah Rasulullah saw. dan akhir ajakannya.

Berkenaan dengan hal itu Muhammad bin Abdul Wahhab yang ingin
mengembalikan umat Islam kepada ajaran yang asli dengan mengajarkan syari’at
Islam yang bersumber dari al-Quran dan Hadis yang betul-betul murni ajaran
Rasulullah saw. tanpa bercampur-baur dengan ajaran yang dapat membawa umat

3
b. Konsepsi Pendidikan al-Quran dan Hadis

Pengajaran al-Quran kepada kaum muslim akan menambah keyakinannya


dalam mengimani Allah swt, al-Quran berisi materi-materi yang menyangkut seluruh
aktivitas kehidupan manusia baik berhubungan dengan dunia, maupun akhirat. Oleh
karena itu Muhammad bin Abdul Wahhab, selain menyeru dan menanamkan nilai-
nilai tauhid juga ingin mengembalikan Islam pada ajaran al-Quran dan Hadis.

Muhammad bin Abdul Wahhab mengadakan reformasi total dan koreksi untuk


bangkit mengadakan pemurnian aqidah umat Islam. Dari sinilah beliau
mengemukakan pokok-pokok pemikirannya sebagai respon terhadap kenyataan yang
ada, dengan prinsip taqlid tidak dibenarkan, pintu ijtihad tidak tertutup.

Taklid merupakan sumber kebekuan umat Islam itu sendiri. Hal ini disaksikan
langsung oleh Muhammad bin Abdul Wahhab dan mendorong beliau untuk
mengubahnya, guna memahami ajaran agama yang terkandung di dalam al-Quran dan
Hadis. Orang harus melakukan ijtihad, karena itu menurut beliau pintu ijtihad, tidak
pernh tertutup dan tidak perlu ditutup.

Dengan demikian, disimpulkan bahwa konsep dasar pendidikan Islam yang


dilontarkan Muhammad bin Abdul Wahhab terdiri dari dua komponen, yakni
Pendidikan ketauhidan (Ilahiyah dan Rububuyah), kedua adalah Pendidikan al-Quran
dan Hadis sebagai sumber ajaran Islam yang menjadi pedoman umat Islam dalam
kehidupan sehari-hari.6

C. Aliran Wahabi dan Penyimpangannya


Muhammad bin Abdul Wahhab wafat sekitar pada usia 90 tahun. Ia belajar
ilmu agama bermadzhab Hanbali dari ayahnya yang juga sebagai seorang qadli
(hakim). Kelompok wahabi pada era belakangan sering menyebut diri mereka sebagai
“salafi” yang saat ini telah berkembang di berbagai penjuru dunia Islam khususnya di
Indonesia. Muhammad bin Abdul Wahab adalah orang biasa yang tidak menonjol dan
tidak diakui ketokohan serta keulamaannya oleh para ulama sezaman dengannya.7

6
Muhlisin, “Konsepsi Pendidikan Islam dari Gerakan Wahabi”,
https://www.referensimakalah.com/2012/07/konsepsi-pendidikan-islam-dari-gerakan.html?m=1, 11 Juli 2012.

Ani Maiyuni, https://animaiyuni99.wordpress.com/2018/05/06/makalah-aliran-wahabi/ diakses pada


7

24 November 2021, pukul 23.11 WIB.

4
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim,
mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup
besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka
dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid’ah. Dari pemikiran itulah muncul beberapa
konsep yang mereka paksakan untuk dianut oleh seluruh umat Islam di manapun.
Beberapa pendapat ulama Sunni non-Wahhabi kontemporer terhadap Wahabi
Salafi, antara lain:
a. Dr. Ali Jumah, mufti Mesir mengatakan bahwa Wahabi Salafi adalah gerakan
militant dan terror
b. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh al-Azhar mengatakan bahwa Wahabi tidak pantas
menyebut dirinya salafi karena mereka tidak berpijak pada manhaj salaf.
c. Dr. Yusuf Qardawi,intelektual islam produktif dan ahli fiqh terkenal asal
mesir,mengatakan bahwa Wahabi adalah Gerakan fanatik buta yang menganggap
dirinya paling benar tanpa salah dan menganggap dirinya paling benar tanpa salah
dan menganggap yang lain selalu salah tanpa ada kebenaran sedikitpun.Gerakan
Wahabi di Ghaza,menurut Qardawi,lebih suka memerangi dan membunuh sesama
muslim daripada membunuh Yahudi.
d. KH. Agil Siradj, ketua PBNU, mengatakan dalam berbagai kesempatan melalui
artikel yang ditulisnya, wawancara tv, dan seminar bahwa terorisme modern
berakal dari ideologi wahabi.
e. Syekh Hisyam Kabbani, ketua tariqah Naqshabandi dunia, mengatkan bahwa
Wahabi Salafi adalah geraka neo-Khawarij. Yaitu aliran keras yag menghalalkan
darah sesame muslim dan terlibat dalam pembunuhan khalifah ke-3 Utsman bin
Affan.8

Ciri-ciri paham wahabi :


1. Meninggalkan qunut.
2. Meninggalkan sholat sunnah qabliyah.
3. Siapa saja yang mengakfirkan umat Islam bertawassul dengan Rasulullah
SAW.
4. Menganggap taqlid kepada Imam-Imam Mazhab adalah syirik

8
Jaya Roza Azzukhrufi, https://azzulhrufi.blogspot.com/2018/12/makalah-salafi-wahabi-dan.html?
m=1, 23 Desember 2018

5
5. Siapa saja yang mengharamkan bacaan al-Quran kepada orang yang telah
meninggal
6. Siapa saja yang mengharamkan maulid nabi
7. Siapa saja yang mengharamkan ziarah
8. Siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam, menetap,
bergerak, dan berpindah-pindah.9

D. Perkembangan Wahabi di Indonesia


Dalam perkembangannya Abdul Wahab melakukan jihad dengan perbuatan
bertujuan unuk merealisasikan ajarannya. Aksi kekerasan pertama wahabi keika iu
mengahancurkan makam Zaid Ibn al-Khahhab, sahabat Nabi dan saudara umar Ibn
Khahhab. Pergerakan wahabi yang dimulai oleh Ibn taimiyah dan di sokong oleh Ibn
Qayyim al-Djauziah (1292-1350), kemudian disebarluaskan oleh Muhammad bin
Abdul Wahab (1703-1787) di intensipkan oleh Djamaludin al Afgani (1838-1897)
dan muridnya Rasyid Ridha (1856-1935), yang menitikberakan pada reform ajaran
agama murni serta mengharmoniskan dalam kehidupan kemasyarakatan dan politik
di indonesia dipopulerkan oleh kaum padri walaupun pada akhirnya gerakan ini
kandas dan doumpas oleh penjajah meski sudah dihanguskan oleh penjajah namun
ide besarnya terus berkembang, menjalar ke darah rakyat, menjelama dalam kancah
pendidikan dan dakwah hawalib di Sumatera Barat, al-Irsyad di Sumatera dan Jawa.
Gerakan ini masuk di Indonesia sekitar tahun 1802 bersamaan dengan
pulangnya Haji Miskin dan para koleganya dari menunaikan ibadah haji dan
sementara bermukim, pulang ke Minangkabau orang-orang iniah yang dikenal
dengan julukan “harimau nan salapan”. Haji Miskin dengan mazhab wahabinya
telah memberikan tekanan dan gerakan reform umat Islam di Indonesia dan pada
akhirnya mendirikan perguruan di Bonjol dan yang diunjuk sebagai ketuanya Malim
Basa dan kemudian dikenal dengan julukan Tuanku Imam Bonjol.10
Gerakan wahabi memiliki pengaruh yang besar terhadap Indonesia, salah
satunya terhadap Muhammadiyah. Memperhatikan kembali mengenai gerakan

9
Anonim, Wahabi adalah Salah Satu Aliran Dalam Islam, Kenali Masing-masing Cirinya,
https://m.merdeka.com/jabar/wahabi-adalah-islam-kenali-ciri-ciri-dan-penjelasannya-kln.html, diakses pada
tanggal 25 November 2021, Pukul 00.08 WIB.
10
Zaenal Abidin “Wahabisme, ransionalisme dan Gerakan-gerakan Radikal Islam di Indonesia”,
(Maaram: IAIN Maaram)

6
Muhammadiyah yang dipelopori oleh Ahmad Dahlan tidak lepas dari pengaruh
gerakan paham Wahabi. Muhammadiyah pada masa itu berusaha untuk memahami
arti yang sesungguhnya dari ajaran Al-Qur’an dan Al Hadits. Muhammadiyah
yang dikenal sebagai gerakan pembaharuan ini selain melekat dalam pengakuan
objektif masyarakat yang begitu luas, dengan waktu yang bersamaan dapat
dibuktikan langsung dari gagasan yang mendasar dari K.H. Ahmad Dahlan
selaku pendirinya (Nashir: 2016, 3). Dari segi ijtihadnya sendiri
Muhammadiyah dengan gerakan tajdidnya membangunnya dengan cara
membangun pendidikan, pembinanaan kader dan mencari cara untuk menumbuhkan
semangat serta jiwa Islam. Begitu banyak rintangan yang Muhammadiyah
hadapi bahkan dicacimaki, dibaikot, serta disebut kafir dan lain sebagainya
(Mu’minin: 1988, 98).Sebagai gerakan yang dikenal ingin menampilkan Islam yang
berkemajuan dan harus menjaga keseimbangan antara kembali ke Al-Qur’an dan
Sunah dan membuka pintu ijtihad. Muhammadiyah juga menjelaskan bahwa
pemurnian juga tidak selamanya tekstualisasi akan tetapi dilihat kembali
kontekstualnya juga. Muhammadiyah yang hampir sama memiliki sikap puritan
dan tetap arif kepada budaya lokal yang mana untuk memberantas TBC
menurut Muhamadiyah tidak identik dengan memberantas budaya, sebab tidak
semua budaya mengandung TBC (Jainuri dkk: 2013, 145-146).11

E. Kesimpulan

Gerakan Wahabi dipelopori oleh Muhammad ibn ‘Abd al Wahhâb itu muncul
tampaknya karena diguncang oleh kelemahan-kelemahan umat Islam di tempat ia
dibesarkan dan tempat-tempat lain yang dikunjunginya, seperti pemujaan terhadap
kuburan para syaikh atau wali dan lain-lain. Muhammad bin Abdul wahhab memulai
gerakan pembaharuannya dengan bertitik tolak pada Pendidikan tauhid Ilahiyah yang
menjelaskan tentang eksistensi ke-Esa-an Allah sebagai zat yang patut disembah dan
dihadapkan segala permohonan dan pertolongan. Tauhid inilah awal agama dan
akhirnya, batin agama dan lahirnya, dan juga merupakan awal dakwah rasulullah

11
Ayu Juniarti, H. Abubakar, H.M., Suryanti, “Menelisik isu Wahabi diMuhammadiyah Tahun 2012-
2018”, Jurnal (Palangkaraya: IAIN Palangakaraya 2021), Vol.2 No. 1, hlm 6.

7
SAW dan akhir ajakannya. Sedangkan konsepsi Pendidikan al-Quran kepada kaum
muslim akan menambah keyakinannya dalam mengimani Allah SWT, al-Quran berisi
materi-materi yang menyangkut seluruh aktivitas kehidupan manusia baik
berhubungan dengan dunia, maupun akhirat. Oleh karena itu, Muhammad bin Abdul
Wahhab ingin mengembalikan Islam pada ajaran al-Quran dan Hadis. Gerakan
wahabi juga banyak penyimpangan dan berpengaruh erhadap organisasi
Muhammadiyah.

8
DAFAR PUSAKA

Maiyuni, Ani. 2021 https://animaiyuni99.wordpress.com/2018/05/06/makalah-aliran-


wahabi/

Muhammad, Fikri. 2021 “Sudah Tau Apa Itu Pendidikan? Ini Dia Penjelasannya”
https://smansatebingtinggi.sch.id/2021/03/19/sudah-tahu-apa-itu-pendidikan-ini-dia-
penjelasannya/

Sayuti,Wahdi. 2021. “Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian”


https://wahdi.lec.uinjkt.ac.id/articles/ilmupendidikanislam

Muhlisin,2021 “Konsepsi Pendidikan Islam dari Gerakan Wahabi”,


https://www.referensimakalah.com/2012/07/konsepsi-pendidikan-islam-dari-
gerakan.html?m=1

Anonim, 2021 “Pendidikan Islam” https://repository.uinbanten.ac.id/2141/4/BAB%20II.pdf

Mangasing, Mansur. “Muhammad Ibn ‘Abd Al-Wahhab Dan Gerakan Wahabi”, (Palu :
STAIN Datokrama Palu)

Roza Azzukhrufi, Jaya. 2018 https://azzulhrufi.blogspot.com/2018/12/makalah-salafi-


wahabi-dan.html?m=1

Anonim, 2021. “Wahabi adalah Salah Satu Aliran Dalam Islam, Kenali Masing-masing
Cirinya” https://m.merdeka.com/jabar/wahabi-adalah-islam-kenali-ciri-ciri-dan-
penjelasannya-kln.html

Juniarti, Ayu. Abubakar.H. Suryanti, “Menelisik isu Wahabi diMuhammadiyah Tahun 2012-
2018”, Jurnal (Palangkaraya: IAIN Palangakaraya 2021), Vol.2 No. 1

Anda mungkin juga menyukai