1 PGMI D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERO
2021
1
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan
kekuatan individu. Dapat dikatakan Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.1 Pendidikan Islam adalah proses bimbingan
kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan pada ajaran dan
dogma agama (Islam) agar terbentuk kepribadian yang utama menurut aturan Islam
dalam kehidupannya sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat nanti.2
Konsepsi Pendidikan Islam telah lumrah, khususnya di kalangan pakar
pendidikan. Dari Ibnu Taimiyah sampai Muhammad bin Abdul Wahhab, memberikan
sumbangsih pemikiran tentang pemurnian aqidah Islam melalui jalan pendidikan.
Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Tauhid adalah suatu kepercayaan
hukum-hukum, mengatur dan mendidik dalam semesta ini, sebagai konsekuensinya,
maka hanya Tuhan satu-satunya wajib disembah, dimohon petunjuk dan pertolongan
serta yang harus ditakuti bahwa Tuhan itu zat yang luhur dari segala-segalanya, hakim
yang maha tinggi yang tiada kesamaan sedikit pun di ala mini, sumber segala
kebaikan dan kebenaran yang maha adil dan suci. Muhammad bin Abdul Wahhab
memulai gerakan pembaharuannya dengan bertitik tolak pada pendidikan tauhid
Ilahiyah yang menjelaskan tentang eksistensi ke-Esa-an Allah sebagai zat yang
disembah dan dihadapkan segala permohonan dan pertolongan. Berkenaan dengan ini
Muhammad bin Abdul Wahhab ingin mengembalikan umat Islam kepada ajaran yang
asli dengan mengajarkan syari’at Islam yang bersumber dari al-Quran dan Hadis.3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka di dalam makalah ini penulis akan
membahas mengenai Pendidikan Islam ketauhidan menurut Wahabbi.
1
Fikri Muhammad, “Sudah Tau Apa Itu Pendidikan? Ini Dia Penjelasannya”
https://smansatebingtinggi.sch.id/2021/03/19/sudah-tahu-apa-itu-pendidikan-ini-dia-penjelasannya/ 19 Maret
2021.
2
Wahdi Sayuti, “Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian”
https://wahdi.lec.uinjkt.ac.id/articles/ilmupendidikanislam diakses pada 23 November 2021 pukul 15.12 WIB.
3
Muhlisin, “Konsepsi Pendidikan Islam dari Gerakan Wahabi”,
https://www.referensimakalah.com/2012/07/konsepsi-pendidikan-islam-dari-gerakan.html?m=1, 11 Juli 2012.
2
B. Pendidikan Islam menurut Wahabi
Wahabi adalah suatu kelompok atau aliran yang mengikuti seseorang yang
bernama Muhammad bin Abdul Wahhab yang muncul di Najed sejak 250 tahun yang
lalu. Muhammad bin Abdul Wahhab, memberikan sumbangsih pemikiran tentang
pemurnian aqidah melalui jalur pendidikan. Muhammad bin Abdul Wahab adalah
seorang ahli teologi agama Islam dan seorang tokoh pemimpin gerakan salafiah yang
pernah menjabat sebagai menteri penerangan Kerajaan Arab Saudi. Beliau merupakan
seseorang yang dikenal dengan gerakan Wahabbi-nya. Muhammad ibn ‘Abd al-
Wahhâb nama lengkapnya ialah Abû ‘Abd Allâh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb ibn
Sulaymân Abû ‘Alî . Muhammad ibn Ahmad ibn Rasyîd al-Tamîmî (Al-Jundul,
1979:120). Ia dilahirkan di Nejd, suatu negeri yang terletak di jantung padang pasir
yang masih murni keislamannya. Dalam watak, pengetahuan, dan pengalaman hidup
Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb terhimpun potensi untuk mencetuskan ide-idenya.
Gerakan Wahabi dipelopori oleh Muhammad ibn ‘Abd al Wahhâb itu muncul
tampaknya karena diguncang oleh kelemahan-kelemahan umat Islam di tempat ia
dibesarkan dan tempat-tempat lain yang dikunjunginya, seperti pemujaan terhadap
kuburan para syaikh atau wali dan lain-lain.5
4
Anonim, “Pendidikan Islam” http://repository.uinbanten.ac.id/2141/4/BAB%20II.pdf diakses pada 24
November 2021 pukul 16.07 WIB
5
Mansur Mangasing, “Muhammad Ibn ‘Abd Al-Wahhab Dan Gerakan Wahabi”, (Palu : STAIN
Datokrama Palu), hlm. 2 dan 5
3
Esa-an Allah sebagai zat yang patut disembah dan dihadapkan segala permohonan dan
pertolongan. Tauhid inilah awal agama dan akhirnya, batin agama dan lahirnya, dan
juga merupakan awal dakwah rasulullah SAW dan akhir ajakannya. Sedangkan
konsepsi Pendidikan al-Quran kepada kaum muslim akan menambah keyakinannya
dalam mengimani Allah SWT, al-Quran berisi materi-materi yang menyangkut
seluruh aktivitas kehidupan manusia baik berhubungan dengan dunia, maupun akhirat.
Oleh karena itu, Muhammad bin Abdul Wahhab ingin mengembalikan Islam pada
ajaran al-Quran dan Hadis.
6
Muhlisin, “Konsepsi Pendidikan Islam dari Gerakan Wahabi”,
https://www.referensimakalah.com/2012/07/konsepsi-pendidikan-islam-dari-gerakan.html?m=1, 11 Juli 2012.
7
Ani Maiyuni, https://animaiyuni99.wordpress.com/2018/05/06/makalah-aliran-wahabi/ diakses pada
24 November 2021, pukul 23.11 WIB.
4
b. Dr. Ahmad Tayyib, Syekh al-Azhar mengatakan bahwa Wahabi tidak pantas
menyebut dirinya salafi karena mereka tidak berpijak pada manhaj salaf.
c. Dr. Yusuf Qardawi,intelektual islam produktif dan ahli fiqh terkenal asal
mesir,mengatakan bahwa Wahabi adalah Gerakan fanatik buta yang menganggap
dirinya paling benar tanpa salah dan menganggap dirinya paling benar tanpa salah
dan menganggap yang lain selalu salah tanpa ada kebenaran sedikitpun.Gerakan
Wahabi di Ghaza,menurut Qardawi,lebih suka memerangi dan membunuh sesama
muslim daripada membunuh Yahudi.
d. KH. Agil Siradj, ketua PBNU, mengatakan dalam berbagai kesempatan melalui
artikel yang ditulisnya, wawancara tv, dan seminar bahwa terorisme modern
berakal dari ideologi wahabi.
e. Syekh Hisyam Kabbani, ketua tariqah Naqshabandi dunia, mengatkan bahwa
Wahabi Salafi adalah geraka neo-Khawarij. Yaitu aliran keras yag menghalalkan
darah sesame muslim dan terlibat dalam pembunuhan khalifah ke-3 Utsman bin
Affan.8
8
Jaya Roza Azzukhrufi, https://azzulhrufi.blogspot.com/2018/12/makalah-salafi-wahabi-
dan.html?m=1, 23 Desember 2018
9
Anonim, Wahabi adalah Salah Satu Aliran Dalam Islam, Kenali Masing-masing Cirinya,
https://m.merdeka.com/jabar/wahabi-adalah-islam-kenali-ciri-ciri-dan-penjelasannya-kln.html, diakses pada
tanggal 25 November 2021, Pukul 00.08 WIB.
5
D. Perkembangan Wahabi di Indonesia
Dalam perkembangannya Abdul Wahab melakukan jihad dengan perbuatan
bertujuan unuk merealisasikan ajarannya. Aksi kekerasan pertama wahabi keika iu
mengahancurkan makam Zaid Ibn al-Khahhab, sahabat Nabi dan saudara umar Ibn
Khahhab. Pergerakan wahabi yang dimulai oleh Ibn taimiyah dan di sokong oleh Ibn
Qayyim al-Djauziah (1292-1350), kemudian disebarluaskan oleh Muhammad bin
Abdul Wahab (1703-1787) di intensipkan oleh Djamaludin al Afgani (1838-1897)
dan muridnya Rasyid Ridha (1856-1935), yang menitikberakan pada reform ajaran
agama murni serta mengharmoniskan dalam kehidupan kemasyarakatan dan politik
di indonesia dipopulerkan oleh kaum padri walaupun pada akhirnya gerakan ini
kandas dan doumpas oleh penjajah meski sudah dihanguskan oleh penjajah namun
ide besarnya terus berkembang, menjalar ke darah rakyat, menjelama dalam kancah
pendidikan dan dakwah hawalib di Sumatera Barat, al-Irsyad di Sumatera dan Jawa.
Gerakan ini masuk di Indonesia sekitar tahun 1802 bersamaan dengan
pulangnya Haji Miskin dan para koleganya dari menunaikan ibadah haji dan
sementara bermukim, pulang ke Minangkabau orang-orang iniah yang dikenal
dengan julukan “harimau nan salapan”. Haji Miskin dengan mazhab wahabinya
telah memberikan tekanan dan gerakan reform umat Islam di Indonesia dan pada
akhirnya mendirikan perguruan di Bonjol dan yang diunjuk sebagai ketuanya Malim
Basa dan kemudian dikenal dengan julukan Tuanku Imam Bonjol.10
Gerakan wahabi memiliki pengaruh yang besar terhadap Indonesia, salah
satunya terhadap Muhammadiyah. Memperhatikan kembali mengenai gerakan
Muhammadiyah yang dipelopori oleh Ahmad Dahlan tidak lepas dari pengaruh
gerakan paham Wahabi. Muhammadiyah pada masa itu berusaha untuk memahami
arti yang sesungguhnya dari ajaran Al-Qur’an dan Al Hadits. Muhammadiyah
yang dikenal sebagai gerakan pembaharuan ini selain melekat dalam pengakuan
objektif masyarakat yang begitu luas, dengan waktu yang bersamaan dapat
dibuktikan langsung dari gagasan yang mendasar dari K.H. Ahmad Dahlan
selaku pendirinya (Nashir: 2016, 3). Dari segi ijtihadnya sendiri
Muhammadiyah dengan gerakan tajdidnya membangunnya dengan cara
membangun pendidikan, pembinanaan kader dan mencari cara untuk menumbuhkan
semangat serta jiwa Islam. Begitu banyak rintangan yang Muhammadiyah
10
Zaenal Abidin “Wahabisme, ransionalisme dan Gerakan-gerakan Radikal Islam di Indonesia”,
(Maaram: IAIN Maaram)
6
hadapi bahkan dicacimaki, dibaikot, serta disebut kafir dan lain sebagainya
(Mu’minin: 1988, 98).Sebagai gerakan yang dikenal ingin menampilkan Islam yang
berkemajuan dan harus menjaga keseimbangan antara kembali ke Al-Qur’an dan
Sunah dan membuka pintu ijtihad. Muhammadiyah juga menjelaskan bahwa
pemurnian juga tidak selamanya tekstualisasi akan tetapi dilihat kembali
kontekstualnya juga. Muhammadiyah yang hampir sama memiliki sikap puritan
dan tetap arif kepada budaya lokal yang mana untuk memberantas TBC
menurut Muhamadiyah tidak identik dengan memberantas budaya, sebab tidak
semua budaya mengandung TBC (Jainuri dkk: 2013, 145-146).11
E. Kesimpulan
Gerakan Wahabi dipelopori oleh Muhammad ibn ‘Abd al Wahhâb itu muncul
tampaknya karena diguncang oleh kelemahan-kelemahan umat Islam di tempat ia
dibesarkan dan tempat-tempat lain yang dikunjunginya, seperti pemujaan terhadap
kuburan para syaikh atau wali dan lain-lain. Muhammad bin Abdul wahhab memulai
gerakan pembaharuannya dengan bertitik tolak pada Pendidikan tauhid Ilahiyah yang
menjelaskan tentang eksistensi ke-Esa-an Allah sebagai zat yang patut disembah dan
dihadapkan segala permohonan dan pertolongan. Tauhid inilah awal agama dan
akhirnya, batin agama dan lahirnya, dan juga merupakan awal dakwah rasulullah
SAW dan akhir ajakannya. Sedangkan konsepsi Pendidikan al-Quran kepada kaum
muslim akan menambah keyakinannya dalam mengimani Allah SWT, al-Quran berisi
materi-materi yang menyangkut seluruh aktivitas kehidupan manusia baik
berhubungan dengan dunia, maupun akhirat. Oleh karena itu, Muhammad bin Abdul
Wahhab ingin mengembalikan Islam pada ajaran al-Quran dan Hadis. Gerakan
wahabi juga banyak penyimpangan dan berpengaruh erhadap organisasi
Muhammadiyah.
11
Ayu Juniarti, H. Abubakar, H.M., Suryanti, “Menelisik isu Wahabi diMuhammadiyah Tahun 2012-
2018”, Jurnal (Palangkaraya: IAIN Palangakaraya 2021), Vol.2 No. 1, hlm 6.
7
DAFAR PUSAKA
Muhammad, Fikri. 2021 “Sudah Tau Apa Itu Pendidikan? Ini Dia Penjelasannya”
https://smansatebingtinggi.sch.id/2021/03/19/sudah-tahu-apa-itu-pendidikan-ini-dia-
penjelasannya/
Mangasing, Mansur. “Muhammad Ibn ‘Abd Al-Wahhab Dan Gerakan Wahabi”, (Palu :
STAIN Datokrama Palu)
Anonim, 2021. “Wahabi adalah Salah Satu Aliran Dalam Islam, Kenali Masing-masing
Cirinya” https://m.merdeka.com/jabar/wahabi-adalah-islam-kenali-ciri-ciri-dan-
penjelasannya-kln.html
Juniarti, Ayu. Abubakar.H. Suryanti, “Menelisik isu Wahabi diMuhammadiyah Tahun 2012-
2018”, Jurnal (Palangkaraya: IAIN Palangakaraya 2021), Vol.2 No. 1