Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS

KARSINOMA MAMAE PADA Ny. J DI RUANGAN


KEPERAWAATAN MELATI

OLEH

Ridwan Tuhuteru S.Kep


N2011221

CI Lahan CI Institusi

Sri Suryanti Sid, S.Kep,Ns Rusli Taher, S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKESGRAHA EDUKASI

MAKASSAR

2021
A. Pengertian karsinoma mamae

karsinoma mamae adalahkanker pada jaringan payudara (Irianto,

2015).Kanker payudara adalah tumor yng tumbuh didalam jaringan

payudara. Kanker ini bisa tumbuh didalam kelenjar susu, jaringan

lemakdan jaringan ikat payudara ( Pudiastuti, 2011).

B. Etiologi

Menurut Iskandar (2010) Sampai saa tini, penyebab pasti tumor

mammae belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah

teridentifikasi, yaitu :

a. Jenis kelamin

Wanita lebih beresiko menderita tumor mammae dibandingkan

dengan pria. Prevalensi tumor mammaepada pria hanya 1% dari

seluruh tumor mammae.

b. Riwayat keluarga

Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor

mammae beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor

mammae.

c. Faktor genetic

Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada

kromosom 13 dapat meningkatkan resiko tumor mammae sampai 85%.

Selain itu, genp53, BARD1, BRCA3, dan noey2 juga diduga

meningkatkan resiko terjadinya kanker mammae.


d. Faktor usia

Resiko tumor mammae meningkat seiring dengan pertambahan

usia.

e. Faktor hormonal

Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika

tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat

meningkatkan resiko terjadinya tumor mammae.

f. Usia saat kehamilan pertama

Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat

dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.

C. Pathofisiologi

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering

terjadi pada sistem duktal, mula-mula terjadi hiperplasi sel-sel dengan

perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma

insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun

untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar

untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter1 cm). Pada ukuran itu kira-kira

seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma

mamae bermetastase dengan penyebran langsung ke jaringan sekitarnya

dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah (Anoname 2, 2002)
D. Tanda dan Gejala

Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi tumor mammae

masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan

jikasudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri.

a. Terdapat massa utuh (kenyal)Biasanya pada kuadran atas dan bagian

dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak

dapat digerakkan)

b. Nyeri pada daerah massa

c. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area

mammae. Dimpling terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat

distorsi ligamentum cooper. Cara pemeriksaan: kulit area mammae

dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan pemeriksa lalu

didekatkan untuk menimbulkan dimpling.

d. Edema dengan Peaut d’orange skin (kulit di atas tumor berkeriput

seperti kulit jeruk)

e. Pengelupasan papilla mammae

f. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya

cairan secara spontan kadang disertai darah.

g. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

E. Pemeriksaan penunjang

a. Laboratorium meliputi

b. Pemeriksaan sitologik

c. Mammagrafi
d. Ultrasonografi

e. Thermography

f. Xerodiography

F. Penatalaksanaan

Ada beberapa penanganan tumor mammae, antara lain:

a. Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan mammae. Ada 3

jenis mastektomi, yaitu:

a) Modified radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan

seluruh mammae, jaringan mammaedi tulang dada, tulang

selangka dan tulang iga serta benjolan di sekitar ketiak.

b) Total (simple) mastectomy, yaitu pengangkatan di seluruh

mammaesaja, tetapi bukan kelenjar ketiak.

c) Radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian

darimammae. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu

pengangkatan hanya pada bagian yang mengandung sel

kanker, bukan seluruh

b. Radiasic.

c. Kemoterapi
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Balitbang kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar.Jakarta: Balitbang

Kemenkes RI

Eva Agustina, Fariani Syahrul. 2017. Pengaruh Prosedur Operasi

Terhadap Infeksi pada Klien Operasi Bersih Terkontaminasi.Fakultas

kesehatan masyarakat

Fitria Nita. 2011. Terapi Psikospiritual.Http: //arsipnitafitria.wordpress.

diakses 17 Juli 2018

Grece Frida Rasubala, Lucky Tommy Kumaat, Mulyadi. 2017. Pengaruh

Teknik Relaksasi Benson Terhadap Skala Nyeri Pada Klien Post Operasi

di RSUP Prof. Dr. D. Kandau dan RS TK III R. W. Mongisidi Teling

Manado.Jurnal Keperawatan Volume 5 no. 1 Februari 2017


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS KARSINOMA

MAMAEPADA Ny. J DI RUANGAN

KEPERAWAATAN MELATI

OLEH

Ridwan Tuhuteru S.Kep

N2011221

CI Lahan CI Institusi

Sri Suryanti Sid, S.Kep,Ns RusliTaher,S.Kep.,Ns.,M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKESGRAHA EDUKASI

MAKASSAR

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KMB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Ridwan Tuhuteru NIM : N 2011221

Ruangan       : MELATI Tanggal Pengkajian : 09 / 05/ 2021


Waktu Pengkajian : 09.00 WIB
Tanggal Masuk rumah : 08 / 05/ 2021 Auto Anamnese : √
Allo Anamnese : √

BIODATA PASIEN

1. Nama : Ny. J
2. Umur : 47 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. No. Register : 279056
6. Alamat : Jl. kesejahteraan
7. Status : Menikah
8. Keluarga terdekat : Anak kandung
9. Diagnosa Medis : karsinoma ca mamae

1. ANAMNESE
A. Keluhan Utama (Alasan MRS) :
Saat Masuk Rumah Sakit : Klien mengatakan adanya benjolan
pada mamae adanya ulkus, kulit
berwarna merah dan mengeras
bengkak dan nyeri.
Saat Pengkajian : Klien mengatakan nyeri pada
mamae dan adanya
pembengkakakan
Riwayat Penyakit Sekarang
PQRST
a. P : Nyeri saat bergerak
b. Q : Nyeri seperti ditusuk jarum
c. R : Nyeri dirasakan dipayudara kiri
d. S : Skala nyeri 5
e. T : Nyeri dirasakan kadang-kadang

B. Riwayat penyakit masa lalu


Tidak ada
C. Riwayat Kesehatan Keluarga : Didalam keluarga klien, tidak ada
yang menderita penyakit yang sama dengan klien .
D. Genogram

47

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan
: Meninggal

: Klien
E.
2. POLA PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

N Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit


o Makan/Minum
1 Jumlah/Waktu Pagi : 2 x , 2 gelas Pagi : 2x , 2 gelas
Siang : 1 x, 3 gelas Siang : 1x, 2 gelas
Malam : 1x, 2 gelas Malam : 1x, 2
gelas
2 Jenis Nasi : padat Nasi : lunak
Lauk : ikan Lauk : telur/ikan
Sayur : lain-lain Sayur : bayam,
Minum : air putih/teh labu
Minum/Infus : air
putih/RL
3 Pantangan -
4 Kesulitan Makan -
Minum
5 Usaha-usaha Perbanyak makan buah-
mengatasi masalah buahan dan sayuran

b. Pola Eliminasi

N Pemenuhan Di Rumah Di Rumah Sakit


o Eliminasi BAB/BAK
1 Jumlah/Waktu Pagi : 2x Pagi : 1x
Siang : - Siang : -
Malam :1x Malam : -
2 Warna Kuning Kuning
4 Konsistensi Padat Padat/Lunak
5 Masalah Eliminasi Susah BAB Susah BAB
6 Cara Mengatasi Masalah Perbanyak konsumsi Perbanyak
makanan lunak konsumsi
makanan lunak

c. Pola Istirahat tidur

N Pemenuhan istirahat tidur Di Rumah Di Rumah Sakit


o
1 Jumlah/Waktu Pagi : - Pagi : 06
Siang : 14.00 Siang : -
Malam : 21.00 Malam : 23.00
2 Gangguan tidur Susah untuk tidur Susah untuk tidur
d. Pola kebersihan diri/personal Hygiene :

N Pemenuhan personal Hygiene Di Rumah Di Rumah Sakit


o
1 Frekuensi mencuci rambut 3x/minggu Tidak pernah
2 Frekuensi mandi 2x/hari 1x/hari
3 Frekuensi gosok gigi 2x/hari 1x/hari
4 Keadaan kuku Bersih bersih

3. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


a. Latar belakang social, budaya dan spiritual klien
Kegiatan kemasyarakatan : sangat bersosialisasi
Ketaatan klien dalam menjalankan agamanya : sangat taat
Teman dekat yang senantiasa siap membantu : anak kandung
b. Ekonomi
Siapa yang membiayai perawatan klien selama dirawat : anak
kandung
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
1. TD : 130/80
2. Nadi : 80x/mnt
3. RR : 20x/mnt
4. Suhu : 38 °C
5. BB : 50 Kg
6. TB : 150 Cm
b. Keadaan Umum
Klien nampak meringis

5. PEMERIKSAAN INTEGUMENT, RAMBUT DAN KUKU


1. Integument
Inspeksi : adanya lesi , adanya jaringan parut
Warna kulit : kuning langsat
Palpasi : Tekstur kasar, Turgor/Kelenturan jelek, struktur keriput,
lemak subcutan tipis, nyeri tekan (+)
2. Pemeriksaan Rambut
a. Inspeksi dan palpasi :
Penyebaran (tidak),Rontok (+), Warna putih, Alopesia (-).
3. Pemeriksaan kuku
Inspeksi dan palpasi, warna pucat, bentuk datar, bersih
6. PEMERIKSAAN KEPALA, WAJAH DAN LEHER
a. Pemeriksaan kepala
Inspeksi : bentuk kepala brakhiocephalus, simetris kiri dan kanan,
tidak ada luka, tidak ada darah, trepanasi (-).
Palpasi : ada nyeri tekan
b. Pemeriksaan mata
Inspeksi :
a. Kelengkapan dan kesimetrisan mata (+)
b. Kelopak mata/palpebra : oedem (-), ptosis (-),peradangan (-),
luka (-), benjolan (-).
c. Bulu mata : tidak rontok
d. Konjunctiva dan sclera : anemis, tidak ada perubahan warna
e. Pemeriksaan lapang pandang : normal
c. Pemeriksaan telinga
Insspeksi dan palpasi
Bentuk telinga luar : normal
Ukuran : sedang
Lesi : tidak ada
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada peradangan
4. Pemeriksaan hidung
a. Inspeksi dan palpasi
Bentuk hidung simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada
pembengkakan, polip (-)
5. Pemeriksaan Mulut dan Faring
Inspeksi dan palpasi
Tidak ada kelainan konginetal, warna bibir pucat, bibir pecah (+),
gigi bersih, lidah bersih, tidak ada kotoran, tidak ada perdarahan.

7. PEMERIKSAAN ABDOMEN
a. Inspeksi
Bentuk abdomen : datar
Massa/benjolan (-), kesimetrisan (+),
Bayangan pembuluh darah vena (+)
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran, perabaan lunak.
8. PEMERIKSAAN ANUS
a. Inspeksi
Atresia ani (), tumor (-), haemorroid (-), perdarahan (-),
perineum : jahitan (-), benjolan (-)
b. Palpasi
Nyeri tekan pada daerah anus (-).
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Ca mamae :
tidak ada
F. RIWAYAT PSIKOLOGIS
a. Status Nyeri :
1. Menurut Skala Intensitas Numerik

2. Menurut Agency for Helath Care Policy and Research

N Identitas Nyeri Diskripsi


O
1 Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak merasa nyeri
2 Nyeri Ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan
Pasien nampak gelisah
3 Nyeri Sedang Pasien mengatakan nyeri masih bisa ditahan
atau sedang
Pasien nampak gelisah
Pasien mampu sedikitg berparsitipasi dalam
perawatan
4 Nyeri berat Passien mengatakan nyeri tidak dapat
ditahan atau berat.
Pasien san gat gelisah
Fungsi mobilitas dan perilaku pasien
berubah
5 Nyeri Sangat berat Pasien mentakan nyeri tidak tertahankan
atau sangat berat
Perubahan ADL yang mencolok
(ketergantungan), putus asa
ANALISA DATA

N DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS : Klien mengatakan nyeri Helycobakter
daerah perut pylori
DO : Klien nampak cemas.

a. P : Nyeri apabila klien tidak


makan Infeksi mukosa
b. Q : Sedang lambung
c. R : Pada bagian perut
d. S : 6 (Skala)
e. T : Nyeri setiap kali
terlambat makan Gangguan difus
barier mukosa

Nyeri Akut
Peningkatan asam
lambung

Iritasi mukosa
lambung

Peradangan
mukosa lambung

Nyeri akut

2 DS : Klien mengatakan mual Stress


muntah
DO : Klien nampak lemas
Perangsangan
TTV : saraf simpatis NV Kekurangan
TD : 130/90 (Nervus Vagus) volume cairan
Nadi : 80x/mnt
RR : 18x/mnt
Peningkatsn
produksi HCL di
lambung

Mual muntah

Kekurangan
volume cairan
DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan Fungsi gastrointestinal
2. Kekurangan volume cairan behubungan dengan keparahan mual
muntah
INTERVENSI

NO DIAGNOSA NOC NIC


1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Pemberian obat
berhubungan dengan tindakan keperawatan 2. Pemberian obat
Fungsi 1x24 jam, diharapkan intravena
gastrointestinal nyeri akut dapat 3. Manajemen
berkurang dengan Lingkungan ;
kriteria hasil : Kenyamanan
Skala 4. Pengurangan
1. Berat kecemasan
2. Cukup berat 5. Manajemen
3. Sedang saluran cerna
4. Ringan 6. Lakukan
5. Tidak ada pengkajian
a) 101501 Nafsu nyeri
makan dari komprehensif
skala 3 menjadi yang meliputi
skala 4 lokais, durasi,
b) 101513 Nyeri frekuensi,
perut dari skala kualitas,
3 menjadi skala intensitas nyeri
4 dan faktor
c) 101517 pencetus.
peningkatan
peristaltik dari
skala 3 menjadi
skala 4
d) 101532 mual
dari skala 3
menjaadi skala
4
2 Kekurangan volume Setelah dilakukan 1. Pemberian
cairan behubungan tindakan keperawatan cairan yang
dengan keparahan 1x24 jam, diharapkan cukup
mual muntah Kekurangan volume 2. Monitor cairan
cairan dapat berkurang 3. Manajemen
dengan kriteria hasil : nutrisi
Skala 4. Pemasangan
1. Berat infus
2. Cukup berat 5. Manajemen
3. Sedang elektrolik
4. Ringan
5. Tidak ada
a) 210705
intensitas
muntah dari
skala 3 menjadi
skala 4
b) 210701
Frekuensi mual
dari skala 2
menjadi skala 3
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

D Hari/Jam Implementasi Evaluasi


X
I Snin, 1. Memberikan obat S : Klien mengatakan
02.50 2. Memberikan obat nyeri pada bagian perut
intravena O : Klien nampak
3. Memanajemen meringis
Lingkungan ; A: Masalah belum teratasi
Kenyamanan P: Intervensi dilanjutkan
4. Mengurangi kecemasan
5. Memanajemen saluran
cerna
6. Melakukan pengkajian
nyeri komprehensif yang
meliputi lokais, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan faktor
pencetus.

II Selasa 1. Memberikan obat S : Klien mengatakan


04.00 2. Memberikan obat tidak terlalu nyeri
intravena pada bagian perut
3. Memanajemen O : Klien nampak tenang
Lingkungan ; A : Masalah belum
Kenyamanan teratasi
4. Mengurangi kecemasan P : Intervensi dilanjutkan
5. Memanajemen saluran
cerna
6. Melakukan pengkajian
nyeri komprehensif yang
meliputi lokais, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan faktor
pencetus.

III Rabu 1. Memberikan obat S : Klien mengatakan


09.30 2. Memberikan obat sudah tidak merasakan
intravena nyeri lagi
3. Memanajemen O : klien nampak baik
Lingkungan ; A: masalah teratasi
Kenyamanan P: intervensi
4. Mengurangi kecemasan dipertahankan
5. Memanajemen saluran
cerna
6. Melakukan pengkajian
nyeri komprehensif yang
meliputi lokais, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri dan faktor
pencetus.

IV Senin 1. Pemberian cairan yang S : Klien mengatakan


06.40 cukup O : Klien nampak gelisah
2. Monitor cairan A: masalah Belum teratasi
3. Manajemen nutrisi P: intervensi dilanjutkan
4. Pemasangan infus
5. Manajemen elektrolik
V Selasa 1. Pemberian cairan yang S : Klien mengatakan
22.10 cukup mulai sering minum
2. Monitor cairan O : Klien nampak baik
3. Manajemen nutrisi A : Masalah teratasi
4. Pemasangan infus P : Intervensi di
5. Manajemen elektrolik pertahankan

Anda mungkin juga menyukai