Anda di halaman 1dari 2

1.

Keyakinan akan Ancaman (perceived threat)


Hal ini mengacu pada sejauh mana seorang berpikir bahwa penyakit atau
kesakitan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Oleh karena itu, jika
ancaman yang dirasakan meningkat, perilaku pencegahan juga akan meningkat
(Maulana, 2009: 53). Artinya di mana individu tersebut sudah merasakan
keseriusan terhadap penyakit diabetes mellitus yang terjadi pada diri individu,
dan adanya keyakinan pada diri individu tersebut bahwa besar kemungkinan
untuk terjangkit penyakit diabetes mellitus di lihat dari kerentanan yang di
rasakan dan gejala-gejala yang muncul pada individu itu sendiri, dan pada
akhirnya muncuk yang namanya Keyakinan akan Ancaman (perceived threat).

Kemudian dengan munculnya keyakinan akan ancaman (perceived


threat) pada diri individu tersebut akan mendorong individu itu untuk
melakukan tindakan pencegahan atau pengobatan terhadap diri agar dapat
terhindar dari ancaman akan penyakit diabetes mellitus.

2. Cues to action
Cues to action disebut juga sebagai strategi untuk mengaktifkan kesiapan.
Inilah rangsangan yang dibutuhkan untuk memicu proses pengambilan
keputusan untuk menerima tindakan kesehatan yang direkomendasikan
(Lamorte, 2016). Isyarat ini bisa bersifat internal (misalnya nyeri dada, mengi,
dan lain-lain) atau eksternal (misalnya pesan-pesan kesehatan melalui media
massa, nasihat atau anjuran teman atau konsultasi dengan petugas kesehatan)
(Anies, 2006).
Contoh dari komponen ini salah satunya, saat ini, banyak dokter atau
media massa merekomendasikan bertindak dalam konteks Hidup sehat dan
bebas dari penyakit diabetes mellitus mempraktikan pola hidup sehat
dikarenakan contoh kejadian dari tetangga nya tersebut, dan akhirnya seorang
istri tersebut tergerak untuk mempraktikan pola hidup sehat kepada
keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai