Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL KLINIK LAKTASI

Penyusun :
TIM Prodi Pendidikan Profesi Bidan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN SITI KHADIJAH
PALEMBANG TAHU 2021
I. LATAR BELAKANG
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan UNICEF merekomendasikan Menyusui
Eksklusif (Exclusive Breastfeeding) sejak lahir selama 6 bulan pertama hidup anak, dan
melanjutkan menyusui bersama pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang
cukup sampai usia anak 2 tahun atau lebih. Namun sebagian besar ibu di banyak negara
mulai memberi bayi makanan atau minuman buatan sebelum 6 bulan, dan banyak yang
berhenti menyusui jauh sebelum anak berumur 2 tahun. Alasan umum untuk itu adalah
ibu yakin dirinya tidak punya cukup ASI atau ada masalah menyusui lainnya. Kadang, hal
ini juga disebabkan ibu bekerja di luar rumah, dan dia tidak tahu bagaimana menyusui
sambil tetap bekerja atau tak ada seorang pun yang memberitahu ibu bantuan yang ia
perlukan atau disebabkan layanan kesehatan dan saran-saran yang ia terima dari petugas
kesehatan tidak mendukung kegiatan menyusui.
Pemerintah juga telah mensahkan Undang-undang Kesehatan yang diantaranya
memuat beberapa pasal terkait pemberian ASI. Salah satu diantaranya adalah Undang-
Undang Republik Indonesia tentang Kesehatan No.36 tahun 2009 pasal 128 ayat :
1. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan,
kecuali atas indikasi medis.
2. Selama pemberian ASI, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat harus mendukung ibu dan bayi secara penuh dengan penyediaan waktu
dan fasilitas khusus.
3. Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimuat pada ayat (2) diadakan ditempat
kerja dan tempat sarana umum.
Pemerintah juga akan mengeluarkan Pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP) tentang pemberian ASI Eksklusif yang memaksa tenaga kesehatan untuk tidak
bekerja sama dengan produsen susu formula. Dalam RPP ini diatur mengenai pembatasan
penjualan susu formula termasuk pembatasan pengiklanan produk. Jadi, pemerintah akan
melarang kerja sama produsen susu formula dengan tenaga kesehatan di tempat
pelayanan kesehatan, baik itu rumah sakit, dokter, dan bidan. Jika ada tenaga kesehatan
yang terbukti melanggar, akan ada sanksi, baik berupa teguran tertulis dan tidak tertulis,
sampai pada pencabutan izin. aturan ini semakin menegaskan bahwa bayi berusia 0-6
bulan harus diberi ASI eksklusif.
Sebagai salah satu Yayasan yang menangungi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah dan
istitusi Pendidikan STIK Siti Khadijah Palembang yang selalu mendukung pemberian
ASI Eksklusif, maka kami dosen prodi Pendidikan profesi bidan berencana mengadakan
Klinik Laktasi. Klinik Laktasi ini diharapkan dapat memberikan bekal wawasan bagi
para kelompok pendukung ASI, untuk selalu memberikan dukungan dalam keberhasilan
pelaksanaan program ASI Eksklusif, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, dan
ASI adalah hak dari setiap bayi.

II. TUJUAN
Memberikan bekal wawasan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman serta
keterampilan para kelompok pendukung ASI (khususnya di lingkungan RSI Siti Khadijah
Palembang) untuk mendukung keberhasilan program ASI Eksklusif. Dan pembentukan
program PIM di STIK Siti Khadijah dan RSI Siti Khadijah Palembang.

III. PENGERTIAN DAN FUNGSI UTAMA KLINIK LAKTASI


Klinik laktasi adalah klinik yang diselenggarakan untuk memberikan pelayanan
kepada ibu-ibu yang membutuhkan pendidikan laktasi diwaktu hamil sampai pasca
persalinan. Dengan demikian klinik laktasi merupakan kegiatan integritas antara unit
kerja yang berhubungan dengan kesehatan anak serta kebidanan dan kandungan. Fungsi
dari klinik laktasi adalah pelayanan medis, tetapi di rumah sakit pendidikan klinik laktasi
juga mempunyai fungsi tambahan yaitu fungsi pendidikan.
Fungsi pelayanan medis klinik laktasi dibedakan masa kehamilan dan masa pasca
kehamilan. Pada masa kehamilan pelayanan medis terutama bimbingan persiapan
menyusui, prinsipnya adalah terdiri dari persiapan psikis ibu, pemeriksaan puting susu,
penjelasan mengenai manfaat ASI dan kerugian susu buatan, penjelasan rawat gabung
dan penyuluhan atau konsultasi gizi ibu hamil. Pada masa pasca persalinan diberikan
bimbingan ibu menyusui , perawatan payudara pasca persalinan, menangani masalah-
masalah dalam menyusui atau konsultasi gizi bayi dan ibu menyusuiserta perawatan bayi.

IV. KEGIATAN KLINIK LAKTASI


Adapun kegiatan Pendampingan Ibu Menyusui (PIM) dalam klinik laktasi adalah:
1. Mempersiapkan psikis ibu
Psikis ibu haruslah dipersiapkan sejak masa kehamilan, karena ibu yang siap untuk
menyusui sangat membantu kelancaran laktasi.
2. Pemeriksaan payudara khususnya puting susu
Jika pada ibu dijumpai kelainan seperti puting datar atau terbenam, berikan
pengertian kepada ibu bahwa bayi tidak menyusu pada puting tetapi pada payudara
(areola masuk ke mulut bayi). Karena ada kekhawatiran ibu, maka ibu perlu
mendapatkan bantuan segera setelah bayi lahir agar bisa berhasil menyusui.
Keterambilan memeras ASI juga perlu diberikan.
3. Penyuluhan tentang manfaat ASI dan kerugian susu buatan
Kegiatan ini dapat diintegrasikan dengan kegiatan penyuluhan lain diklinik laktasi
misalnya penyuluhan rawat gabung, gizi ibu hamil dan menyusui, dan lainnya.
4. Penyuluhan tentang rawat gabung dan manfaatnya
Penyuluhan ini penting untuk mempersiapkan ibu mengerti masalah rawat gabung
yang akan dijalani stelah persalinan.
5. Penyuluhan dan konsultasi gizi ibu hamil
Penyuluhan gizi dilakukan secara kelompok, bila ada ibu yang memrlukan konsultasi
kusus dapat dilakukan konsultasi dengan ahli gizi di poliklinik gizi.

Adapun kegiatan Pendampingan Ibu Menyusui (PIM) dalam klinik laktasi adalah:
1. Membimbing ibu mengenai teknik menyusui yang benar
Walaupun ibu sudah diberikan penjelasan tentang teknik menyusui yang benar di
rawat gabung, kadang-kadang ada ibu yang belum menguasai teknik menyusui yang
benar. Caranya dengan meminta ibu memperagakan teknik ia menyusui bayinya dan
petugas memperagakan teknik yang benar jika ada kesalahan.
2. Perawatan payudara pasca persalinan
Seperti hal nya teknik menyusui, walaupun ibu sudah mendapatkan cara merawat
payudara pasca persalinan, tetapi kadang ada ibu yang belum menguasai perawatan
ini. Petugas hendaknya mengecek kembali dan memberikan penjelasan cara
perawatan yang benar.
3. Memantau masalah menyusui pada ibu
Setelah pulang dari rumah sakit, kadang ibu mempunyai masalah yang berhubungan
dengan laktasi. Bilamana ada, petugas haruslah mengecek kesehatan bayi dan ibu.
Bayi dilihat keadaan umumnya, diuji reflex menghisap, dan menelanyadan cari
apakah ada kelainan lain seperti stomatitis, sumbing, atau kelainan sistemik misal
infeksi. Payudara ibu diperiksa dan ditentukan kelainan yang ada seperti puting susu
lecet, sumbatan saluran susu, mastitis, abses, dan sebagainya.
4. Memberikan penyuluhan atau konsultasi gizi bayi dan ibu menyusui, perawatan bayi,
tumbuh kembang bayi, dan KB.
Seperti halnya ibu hamil, konsultasi gizi bayi dan ibu menyusui dilakukan secara
kelompok, bilamana ada ibu yang mempunyai masalah khusus untuk bayi dan dirinya
dapat dikirim ke poliklinik gizi untuk konsultasi.

V. SARANA DAN PRASARANA KLINIK LAKTASI


Sarana yang diperlukan untuk menunjang klinik laktasi sebagai berikut:
1. Ruang dan peralatan untuk pemeriksaan dan perawatan payudara, serta pemeriksaan
bayi.
2. Ruang penyuluhan dan alat yang diperlukan seperti boneka, leaflets, OHP, proyektor,
slide, video, poster, food model (untuk penyuluhan dan konsultasi gizi), KMS ibu
hamil dan KMS balita.
3. Catatan medik klinik laktasi

VI. PENUTUP
Demikianlah proposal Klinik Laktasi sebagai upaya pembentukan program Pendamping
Ibu Menyusui (PIM) ini kami ajukan. Besar harapan kamiprogram ini dapat terlaksana
dengan baik. Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Palembang, Maret 2021

Mengetahui,

Wakil Ketua Bidang Akademik Penanggung Jawab

Ns. Asih Fatriansari, S.Kep., M,Kep Tiara Pratiwi, S.ST.,M.Keb

Menyetujui

Ketua STIK Siti Khadijah

Prof. Dr. dr. MT. Kamaluddin, M.Si.,M.Fk


LAMPIRAN
PERSIAPAN KLINIK LAKTASI

I. PERSIAPAN UMUM
a. Ruangan klinik laktasi
b. Meja konsultasi
c. Kursi
d. Televisi
e. AC

II. PERSIAPAN KHUSUS


a. PERALATAN
1. Peraga payudara
2. Phantom payudara
3. Boneka
4. Cangkir

b. MEDIA EDUKASI
1. Brosur
2. Poster
3. VCD
4. Lembar Balik
5. Spidol
6. KMS
7. Buku konseling menyusui

Anda mungkin juga menyukai