Oleh:
Gustika (2013201059)
Dosen Pengampu :
Fitria Fatma, SKM, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
Problem Solving Cycle
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Gustika
i
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah merupakan hambatan yang harus disingkirkan. Secara garis besar,
terdapat dua jenis masalah yaitu masalah sederhana dan masalah rumit. Masalah rumit
adalah masalah yang tidak dapat diselesaikan secara individual. Contoh dari masalah
rumit adalah masalah kesehatan yang berdampak pada suatu populasi atau komunitas.
Masalah kesehatan dalam skala besar tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Akan tetapi berpengaruh terhadap berbagai sektor, terutama sektor ekonomi.
Masalah merupakan salah satu fenomena sosial yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat. Masalah dapat dipahami sebagai sesuatu situasi kondisi yang mengganggu
dalam kehidupan bermasyarakat karena dianggap tidak diinginkan dan merupakan situasi
kondisi yang tidak menyenangkan. Penyebab munculnya masalah dapat diakibatkan
karena ketidakmampuan individu atau kelompok masyarakat dalam berhadapan dengan
perubahan / inovasi, lalu perbedaan dalam pilihan atau pendapat, perselisihan, juga
kesalahpahaman, di antara beberapa pihak sehingga terjadi disorganisasi dalam
kehidupan bermasyarakat. Adapun untuk Masalah Kesehatan dapat terjadi karena
beberapa faktor, seperti sikap yang digunakan dalam kehidupan masyarakat / gaya hidup,
faktor genetik turun menurun, ataupun pelayanan kesehatan sebagai fasilitas kesehatan
dalam lingkungan masyarakat.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan yang terdiri dari upaya kesehatan wajib dan upaya
kesehatan pengembangan. Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari fungsi UKM
dari Puskesmas. Keluarga merupakan lembaga terkecil dari masyarakat, maka
pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari pemberdayaan keluarga. Dalam usaha
menyelesaikan masalah tersebut, diperlukan sebuah alur penyelesaian masalah yang
dikenal dengan Problem Solving Cycle. Menurut pengertiannya manajemen masalah
kesehatan di definisikan sebagai suatu proses dan upaya untuk mengoptimalkan sumber
daya melalui pelaksanaan fungsi - fungsi manajemen yaitu, perencanaan (P1),
penggerakan dan pelaksanaan (P2), serta pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3)
untuk mengatasi kesenjangan antara apa yang diharapkan dan dengan apa yang
4
menjadi kenyataan di bidang kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan/klien dalam rangka mencapai tujuan organisasi layanan kesehatan
(Sulaeman, 2015). Siklus manajemen masalah kesehatan terdiri dari berbagai tahap
siklus yang meliputi analisis situasi, identifikasi masalah dan penyebabnya, penentuan
prioritas masalah, penetapan tujuan, alternatif pemecahan masalah dan prioritas
pemecahan masalah, pembuatan rencana operasional, penggerakan dan pelaksanaan
(aktuasi), serta pemantauan, pengendalian dan penilaian (Sulaeman, 2015).
Pada tulisan ini akan ditentukan prioritas masalah di Puskesmas Sukamenanti
dimulai dari analisis situasi, identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, analisis
penyebab masalah, dan penganggulangannya, Langkah-langkah tersebut membentuk
siklus yang dinamakan “Problem Solving Cycle” atau siklus penyelesaian masalah.
Puskesmas Sukamenanti merupakan Puskesmas rawat inap yang memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat yang mencakup upaya-upaya promosi kesehatan,
pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan, dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis situasi di Puskesmas Sukamenanti
2. Untuk mengidentifikasi masalah di Puskesmas Sukamenati
3. Untuk mengetahui prioritas masalah di Puskesmas Sukamenanti
4. Untuk menganalisis penyebab masalah di Puskesmas Sukamenanti
5. Untuk membuat penanggulangan masalah di Puskesmas Sukamenanti
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menganalisis situasi di Puskesmas Sukamenanti ?
2. Bagaimana mengidentifikasi masalah di Puskesmas Sukamenati ?
3. Bagaimana mengetahui prioritas masalah di Puskesmas Sukamenanti ?
4. Bagaimana menganalisis penyebab masalah di Puskesmas Sukamenanti ?
5. Bagaimana membuat penanggulangan masalah di Puskesmas Sukamenanti ?
5
BAB II
PROBLEM SOLVING CYCLE
1. Keadaan Geografis
Puskesmas Sukamenanti terletak di Kecamatan Pasaman Kabupaten
Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat. Wilayah kerja UPT Puskesmas
Sukamenanti terdiri dari satu nagari, yaitu nagari Aua Kuniang, yang terbagi
menjadi 4 Jorong. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti adalah
sebagai berikut :
- Sebelah Utara :berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Aie
Gadang
- Sebelah Selatan :berbatasan dengan Wilayah kerja Puskesmas Lembah
Binuang
- Sebelah Timur :berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Kajai
- Sebelah barat :berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat
Wilayah kerja UPTDK Puskesmas Sukamenanti terdiri dari 4 Jorong yaitu :
1. Jorong Sukamenanti
2. Jorong Padang Tujuh
3. Jorong Pinagar
4. Jorong Lubuk Landur
Keadaan Tanah : 75% Daratan
: 25% Pegunungan
: 40% Kemarau
Sarana Perhubungan :
- Aspal 100% : Dari kecamatan ke Kabupaten
- Aspal 90% : Dari kecamatan ke Desa
6
Puskesmas Sukamenanti terketak di jorong Padang Tujuh yang berjarak
sekitar 8 km dari Simpang Empat ( Ibu Kota Kabupaten ) dan 185 km dari
Padang (Ibu Kota Propinsi )
2. Keadaan Demografi
Hasil proyeksi BPS untuk jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas
Sukamenanti tahun 2020 adalah sebanyak 17.393 jiwa. Berdasarkan distribusi
penduduk perjorong terbanyak berada di jorong Pinaga yaitu 5.324 sedangkan
penduduk yang paling sedikit berada di jorong Lubuk Landur yaitu 3.558.
Tabel 3.1
Data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Sukamennati tahun 2020
7
3 Pinagar 2704 2620 5324
TOTAL 17393
3. Keadaan Perekonomian
Kebanyakan penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti
bekerja di bidang pertanian dengan hasil panennya berupa jagung, padi dan kelapa
sawit. Sisanya adalah di bidang sektor perdagangan, dan industri.
4. Keadaan Pendidikan
Jumlah sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti hingga akhir tahun
2020 :
- PAUD : 0
- TK : 4
- SD : 11
- SLTP : 5
5. Prilaku Masyarakat
Indikator perilaku masyarakat yang dapat mengambarkan derajat kesehatan adalah
persentase Rumah Tangga Sehat, ASI Ekslusif dan pemberdayaan masyarakat dalam
bentuk Posyandu.
6. Fasilitas Kesehatan
Yang ada di Kecamatan Pasaman khusus nya Nagari Aur Kuning yaitu
Puskesmas Rawatan, Bidan Desa, Poskesri, Balai Pengobatan, BPS dan Sarana
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ( UKBN ). Puskesmas Sukamenanti
Tahun 2020 memiliki wilayah kerja meliputi 1 Nagari yang terdapat 4 jorong.
8
Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Sukamenanti akan pentingnya kesehatan.
Meningkatkan upaya kesehatan yang paripurna, mandiri, berkualitas,
berlandasan keimanan dan gotong royong.
Melindungi kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti
dengan mewujudkan jaminan upaya kesehatan yang merata
Strenght Weekness
( Kekuatan) (Kelemahan)
1. Tersedianya UGD 24 jam di Puskesmas 1. Adanya petugas Puskesmas yang datang
Sukamenanti terlambat
2. Sumber dana relative tersedia (APBD 2. Ada beberapa program yang tertunda
Kabupaten, JKSS, JKN) pelaksanaannya.
3. Program kerja yang tersedia 3. Adanya pemegang program yang
4. Adanya pembagian tugas dan struktur merangkap tugas
organisasi
5. Tersedianya sarana transportasi untuk
petugas kelapangan
6. Konstruksi bangunan yang kokoh
7. Tersedianya Gedung dan sarana
penunjang
8. Puskesmas sebagai unit pelaksana
teknis kesehatan
Opportunity Threat
(Peluang) (Ancaman)
1. Jumlah penduduk di wulayah kerja 1. Adanya praktek Dokter swasta yang
Puskesmas Sukamenanti yang sebanyak bekerja sama dengan BPJS
17.393 Jiwa 2. Penduduk di grey area yang padat
2. Antusias masyarakat untuk mencari (Kampung Cubadak)
pengobatan cukup tinggi 3. Adanya Pandemi Covid-19
3. Transportasi mudah 4. Kurangnya anggaran untuk program
4. Puskesmas berada di tengah-tengah TB
Nagari sehingga mudah di akses
5. Akses menuju Puskesmas mudah
9
1.2 Daftar Masalah
A. Sarana dan Prasarana Puskesmas Sukamenanti
Tabel 3.3
Data Sarana Puskesmas Sukamenanti tahun 2020
NO SARANA/ PRASARANA JUMLAH KONDISI
3 Polindes 6 Baik
4 Posyandu 16 Baik
Bobot: 5 adalah Sangat Gawat, 4 adalah Gawat, 3 adalah Cukup Gawat, 2 adalah Kurang
Gawat, dan 1 adalah Tidak Gawat
Masalah
B A B C
o
No KriteriaMasalah b sarana dan struktur Pemegang
prasaana organisasi Program
o
Puskesmas Rangkap
t Tugas
S SxB S SxB S SxB
1 Seriusnya Masalah 5 3 15 4 20 5 25
2 Besarnya Masalah 4 4 16 3 12 4 16
3 Tersedianya Dana 3 3 9 4 12 4 12
4 Dukungan Masyarakat 2 2 4 4 8 4 8
5 Tersedianya Teknologi 1 3 3 3 3 5 5
JUMLAH 47 55 66
RANGKING III II 1
11
Berdasarkan Tabel MCUA di atas di ketahui masalah yang menjadi prioritas menurut saya
adalah masalah C yaitu pemegang program yang merangkap tugas dengan jumlah score 66 .
Keterangan :
S = Skor
BXS = Bobot dikali Skor
Berdasarkan table diatas, dari 3 kriteria masalah yang ditemukan di Puskesmas Sukamenanti
yang menjadi prioritas utama adalah pemegang program yang merangkap tugas dengan jumlah
score 66 Sehingga perlunya dilakukan upaya/alternative pemecahan masalah dalam program
tersebut.
Prioritas Masalah
I
Pemegang Program Rangkap Tugas
II
Struktur Organisasi Puskesmas
III
Sarana dan Prasaana
Berdasarkan table diatas pemegang program yang merangkap tugas menjadi prioritas masalah dan
menjadi prioritas pertama yang akan dijadikan masalah yang akan dilakukan intervensi.
METODE MAN
SDM SDM TIDAK SESUAI DENGAN
Pembagian tugas Pelaksanaan KUALIFIKASI PENDIDIKAN
KURANG
pegawai yang belum Analisa beban kerja
merata belum maksimal Pemegang
Program
Rangkap Tugas
Lingkungan kerja Banyaknya kegiatan APBD tidak
kurang kondufif karena program kesehatan ada
Anggaran tidak
adanya konflik internal
ada
ENVIOROTMEN MONEY
12
1.6 Penanggulangan Masalah
Bedasarkan identifikasi masalah di atas, maka diperoleh beberapa penanggulangan
masalah di wilayah kerja Puskesmas Sukamenanti sebagi berikut :
1. Kepala Pusesmas mengajukan kembali penambahan tenaga yang sesuai dengan
latar pendidikannya
2. Kepala Puskesmas sebaiknya mengalokasikan dana untuk staf/pegawai dalam
melaksanakan pelatihan
3. Kepala Puskesmas menganggarkan kembali untuk tenaga yang pemegang rangkap
tugas
4. Dinas Kesehatan memberikan pelatihan tentang manajemen puskesmas
5. Kepala Pskesmas sebaiknya tidak memberikan program ganda kepada pemegang
Program.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Problem Solving Cycle adalah suatu metode pemecahan masalah dengan
mengidentifikasi masalah yang di prioritaskan kemudian mengientifikasi solusi atau
jalan keluar dari masalah tersebut baru melakukan pelaksanaan terhadap pemecahan
masalah tersebut.
Berdasarkan identifikasi masalah di Puskesmas Sukamenanti di dapatkan
penanggulangan masalah sebagai berikut :
1. Kepala Pusesmas mengajukan kembali penambahan tenaga yang sesuai dengan
latar pendidikannya
2. Kepala Puskesmas sebaiknya mengalokasikan dana untuk staf/pegawai dalam
melaksanakan pelatihan
3. Kepala Puskesmas menganggarkan kembali untuk tenaga yang pemegang
rangkap tugas
4. Dinas Kesehatan memberikan pelatihan tentang manajemen puskesmas
5. Kepala Pskesmas sebaiknya tidak memberikan program ganda kepada pemegang
Program.
B. Saran
Puskesmas sebaiknya melakukan perencanaan SDM Kesehatan berbasis data sehingga
dokumen perencanaan mampu memproyeksikan secara akurat perhitungan kebutuhan
yang sesuai dengan situasi kesehatan terkini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Adiputri, N.C. 2014. RI Terendah di PISA, WNA: Indonesian Kid’s Dont Know How
Stupid They Are. Detik, Februari. Tersedia di
http://news.detik.com/read/2014/02/08/153124/2491125/10/2/ri-terendah-di-pisa-wna-
indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are[diakses 18-3-2014].
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2010. Paradigma Pendidikan Nasional Abad XII.
Tersedia di http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/06/paradigma-pendidikan-
nasional-abad-xxi.pdf [diakses 31-7-2013].
Maryanti, S., Zikra dan Nurfarhanah. 2012. Hubungan antara Keterampilan Komunikasi
dengan Aktivitas Belajar Siswa. Tersedia di
http://download.portalgaruda.org/article.php?article= 24854danval=1533 [diakses 26-03-
2014]
15