Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN RESIKO K3

ANALISIS RISIKO DAN PENILAIAN


RISIKO

ANISHA SAMARA (1913201007)


EPIN STORGE SAOGO (1913201022)
KIKI INDAH PERMATA SARI (2013201062)
A. Analisis Risiko
Analisa Risiko/Risk Analysis, adalah Kegiatan yang menguraikan suatu risiko dengan cara
menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari
akibat/consequences suatu risiko bahaya.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah untuk
mengurangi atau mencegah kecelakaan yang mengakibatkan cidera atau kerugian materi,
karena itu para ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berupaya mempelajari fenomena
kecelakaan, faktor penyebab, serta cara efektif untuk mencegahnya. Upaya pencegahan
kecelakaan di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, salah satu diantaranya adalah
pola pikir yang masih tradisional yang menganggap kecelakaan adalah sebagai musibah
sehingga masyarakat bersifat pasrah.
Upaya pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi potensi risiko
yang ada. Metode yang digunakan salah satunya adalah metode HIRARC (Hazard
Identification, Risk Assesment, and Risk Control). Metode ini terdiri dari serangkaian
implementasi K3 dimulai dengan perencanaan yang baik meliputi identifikasi bahaya,
memperkirakan risiko, dan menentukan langkah-langkah pengendalian berdasarkan data yang
dikumpulkan dalam rangka untuk memperoleh model HIRARC komprehensif untuk kekuatan
studi. Metode HIRARC inilah yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan
sehingga perusahaan nantinya akan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, terutama masalah
manajemen dalam perusahaan tersebut.
B. RENCANA PELAKSANAAN K3

Maksud adanya Rencana K3 Kontrak (RK3K) adalah sebagai


acuan bagi penyelenggara sistem manajemen K3 Konstruksi
bidang Pekerja Umum yang dapat dilaksanakan secara
sistematis, terencana, terpadu, dan terkoordinasi. Agar
pemangku kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan
kewajibannya dalam penyelenggaraan manajemen K3
konstruksi bidang Pekerja Umum khususnya untuk pekerjaan
ini.
Ruang Lingkup RK3K ini mengatur penyelenggaraan sistem
manajemen K3 konstruksi bidang Pekerjaan Umum bagi
pelaksanaan pekerjaan ini dengan seluruh uraian
pekerjaannya semenjak persiapan hingga penyelesaian
pekerjaan yang telah diperhitungkan sebagai proyek dengan
Resiko Kecelakaan Tinggi .
 
C. Penetapan Tingkat Risiko K3
( Penilaian Risiko )

Penilaian Risiko/Risk Assessment, adalah Menilai


suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap
tingkat standar risiko yang telah dapat
ditoleransi/ditetapkan.
KATEGORI TINGKAT RISIKO K3 :
Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya berisiko
sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan
lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.
Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya dpt berisiko
membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia serta
terganggunya kegiatan konstruksi.
Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya tidak
membahayakan keselamatan umum dan harta benda serta terganggunya
kegiatan konstruksi.
Penilaian risiko dapat dilakukan setelah proses analisis risiko dan evaluasi risiko selesai
dilakukan secara keseluruhan. Analisis risiko dilakukan untuk mendapatkan
perbandingan antara risiko kecil dengan risiko besar yang akan terjadi. Analisis risiko
dilakukan untuk memperkirakan risiko dengan mengalikan nilai faktor probabilitas
(likelihood) dan konsekuensi (consequence) yang telah didapatkan dari proses
identifikasi bahaya.
Pengendalian risiko bertujuan untuk mengatasi dan
meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko
kecelakaan kerja terhadap pekerja. Pengendalian yang
dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan
risiko kecelakaan kerja adalah Eliminasi, Subtitusi,
Rekayasa/engineering, Pengendalian Administratif
dan Alat Pelindung Diri. Pengendalian risiko
bertujuan untuk mengurangi bahkan mencegah
terjadinya kecelakaan kerja menjadi zero accident.
D. Evaluasi Risiko

Evaluasi risiko dilakukan untuk mencari solusi dan


menentukan ketentuan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisis risiko yang didapat,
sehingga didapatkan prioritas pengendalian yang tepat
dan sesuai. Dalam eveluasi risiko, nilai analisis risiko
dibandingkan dengan Matriks Penilaian Tingkat
Risiko, sehingga diketahui batasan risiko yang dapat
diterima dan tidak dapat diterima.
Untuk mengontrol dan memastikan bahwa prosedur K3
yang dibuat, berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan, serta dilaksanakan dengan baik oleh semua
lapisan pekera dari level terendah sampai level tertinggi,
maka yang perlu dilakukan untuk hal tersebut adalah suatu
proses evaluasi.
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria
standar. Menetapkan tingkatan risiko yang ada untuk
beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas
manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah,
maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat
diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan
saja tanpa harus melakukan pengendalian.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai