Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1 Sejarah dan Klafikasi tanaman vanili ……………………………...……. …5
2.2 Bagian-bagian Tanaman Vanili......................................................................4
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Vanili.....................................................................6
2.4 Cara Budidaya Tanaman Vanili ……….…………..………………………. 6

BAB III PENUTUP.....................................................................................................14


3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman
anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Vanilla planifolia merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang
bernilai ekonomi tinggi dengan fluktuasi harga yang relatif stabil dibandingkan dengan
tanaman perkebunan yang lain. Tanaman vanili bernilai ekonomi cukup tinggi karena ekstrak
buahnya yang dikenal sebagai sumber bahan pengharum pada bahan makanan dan minuman.
Aroma yang khas dari hasil ekstrak buah vanili disebabkan oleh substansi vanilin (C8H8O3)
(Brownell, 1992).

Tanaman vanili di Indonesia di Indonesia banyak digemari oleh banyak konsumen,


baik di dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal ini disebabkan karena kualitas vanili
Indonesia yang lebih unggul dibandingkan vanili Mexico, Amerika Serikat, Madagaskar yang
juga terkenal sebagai penghasil vanili yang cukup berkualitas. Atas dasar inilah perlu
dikembangkan suatu metode budidaya tanaman vanili yang mampu menghasilkan bibit-bibit
vanili dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat atau cepat yang berkualitas (Sa’id,
2001).

Sistem perakaran pada tanaman vanili tidak memiliki sistem akar tunggang, karena
vanili termasuk ke dalam tanaman monokotil. Pada tiap ruas batang vanili, tumbuh dua jenis
akar, dimana yang satu berfungsi untuk melekat pada tanaman penegak yang disebut sulur
dahan, sedangkan bagian akar yang lainnya merupakan akar yang menggantung di udara
yang berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanah jika akar tersebut telah menyentuh
tanah. Batang tanaman vanili mampu tumbuh memanjang sampai mencapai 100 meter dan
memiliki ruas-ruas yang panjang rata-rata sekitar 15 cm. Tiap ruas akan menghasilkan
cabang baru apabila dilakukan pemangkasan (Ruhnayat, 2003).

2.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah teknik budidaya tanaman vanili ?
2.      Apakah kegunaan vanili ?

1
2.3 Tujuan
Pada dasarnya bahwa setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang tentunya
mempunyai tujuan yang ingin dicapai, begitupun dengan penulisan Paper ilmiah ini.

Untuk lebih jelasnya, penulisan makalah ini mempunyai tujuan yang ingin dicapainya,


tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Teknik budidaya tanaman Vanili.
2. Mengetahui kegunaan tanaman vanili.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Klafikasi tanaman vanili

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews atau Vanilla fragrans) bukanlah


tanaman asli Indonesia. Secara historis, tanaman tahunan ini baru masuk ke Indonesia
pada tahun 1819. Namun demikian, tanaman vanili tumbuh lebih subur dan lebih
produktif di Indonesia yang beriklim tropis, dibandingkan dengan negara asalnya
(Mexico) dan negara produsen vanili aslinnya. Bahkan, menurut Rosman (2005),
kualitas vanili Indonesia yang dikenal dengan “Java Vanili” masih yang terbaik di
Dunia. Hal ini didasarkan atas kadar vanilinya yang cukup tinggi, yakni sekitar 2,75
persen. Kadar tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar vanili Madagaskar
yang hanya 1,91-1,98 persen, Tahiti 1,55-2,02 persen, Mexico 1,89- 1,98 persen, dan
Sri Lanka 1,48 persen. Jika ditinjau dari perspektif spasial dan bisnis, maka Indonesia
unggul secara komparatif dibanding negara-negara produsen vanili lainnya di dunia.
Secara umum, vanili bernilai ekonomis tinggi dan fluktuasi harganya relatif stabil jika
dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya. Namun pada kenyataannya ironi,
meskipun kualitas vanili Indonesia menduduki posisi paling tinggi di Dunia, tetapi
secara kuantitas Indonesia baru bisa memasok sekitar 10 persen dari total kebutuhan
pasar dunia (Tjahjadi, 1987). Tanaman vanili (Vanilla planifolia) mempunyai sistem
klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Liliidae

Ordo : Orchidales

Famili : Orchidaceae

3
Genus : Vanilla

Spesies : Vanilla planifolia Andrews

2.2 Bagian – bagian Tanaman Vanili


1. Akar

Akar tanaman vanili mempunyai keunikan tersendiri bila dibandingkan


dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan
keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan
kedua adalah akar yang tersusun didalam tanah.

Disebut akar gantung, karena jenis akar ini selalu melekat kuat pada tempat
rambatannya dan bergantungan diudara. Akar ini selama tidak menyentuh sesuatu,
akan tumbuh kesamping. Baru jika menyentuh sesuatu akan membelitkan diri untuk
berpegangan. Akar gantung ini dapat berfungsi untuk menyerap zat – zat mineral
yang melekat padanya dalam bentuk debu yang halus.

Akar jenis kedua , yaitu akar yang tersusun didalam tanah. Ciri – cirinya
adalah merupakan perakaran pendek dengan panjangnya kurang lebih 1 meter dan
tebalnya kurang lebih 3 mm, berwarna keputih – putihan mempunyai bulu – bulu akar
untuk menghisap zat – zat makanan dari dalam tanah, dan merupakan akar serabut
yang menjadi salah satu ciri bahwa tanaman panili termasuk golongan tumbuhan
monokotil atau berkeping satu. Akar – akar tersebut tumbuh menjalar dilapisan
permukaan, jadi tidak menghujam kedalaman tanah, oleh karena itu disebut semi –
terrestial.

2. Batang

Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan
berbuku, dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm,
berbatabg gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta
tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas
atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk
cabang baru. Batang ini dapat mencapai panjang hingga 100m, apabila pucuk batang

4
pokok terputus, maka cabang baru bagian ruas atas dapat berfungsi sebagai batang
pokok.

3. Daun

Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong –


elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya
berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai 22,5 cm dan
lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun tidak jelas, dan nanti
tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah tua.

Daun tanaman panili tumbuh berselang – seling pada batang dan memalut
batang dengan sususan tulang – tulang daun sejajar seperti kebanyakan pada tanaman
monokotil lainnya.

4. Bunga

Bunga tanaman Vanili tersusun dalam suatu karangan atau rangkaian


berbentuk tandan yang terdiri dari 15 sampai 20 kuntuk bunga per tangkai, dengan
panjang tangklai 5 sampai 10 cm dan panjang bunga 3,75 sampai 5 cm. dari tiap
batang dapat keluar 5 tandan bunga atau lebih.

Bentuk bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan,


dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Tiap – tiap
kuntum bunga terdiri dari 6 helai daun tajuk yang masing – masing terlepas satu sama
lain ; bakal buah beruang tiga, terletak dibawah dasar bunga sehingga menyerupai
tangkai bunga ( tangkai semu ); putik dan kepala sari tersebut terdapat semacam bibir
disebut labelum yang dapat menghalangi penyerbukan secara alami.

5. Buah

Buah Vanili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis, berdaging,
bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal
12 – 14 mm

Buah ini apabila masih muda berwarna hijau dan setalah masak akan berwarna
agak kekuning – kuningan dan lambat laun menjadi cokelat tua. Jika buah ini sudah

5
lewat masak akan terbelah menjadi 2 bagian dan mengeluarkan aroma khas Vanili
yang sangat menarik dan mengesankan.

Buah – buah ini akan pecah menurut arah memanjang, dan didalamnya akan
kelihatan biji – biji kecil berwarna hitam kecokelat – cokelatan dengan ukuran sebesar
0,2 mm, berjumlah sangat banyak, berkulit biji agak keras dan sedikit mengandung
cadangan makanan.

2.3 Syarat Tumbuh


1. Tanah

Tanah yang cocok untuk tanaman vanili adalah tanah yang kaya akan humus,
subur, berstruktur remah dan gembur dengan daya pengikat air cukup serta
drainasenya baik. Hal ini sesuai dengan sistim perakaran vanili yang dangkal sekali.

Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah lempung berpasir (sandy loam) dan
lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam), mudah menyerap air, pH tanah ±5,7–
7. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tanaman vanili tidak tahan pada tanah yang
air tanahnya dangkal ( kurang dari 5 meter ). Kemiringan tanah sebaiknyan 3 – 7 %.
Jika lebih dari 3-7 % sebaiknya di buat teras.

2. Iklim.

Vanili dapat hidup di iklim tropis, curah hujan 1000-3000 mm/tahun, cahaya
matahari + 30%-50%, suhu udara optimal 200C-250C, kelembaban udara sekitar
60%-80%, ketinggian tempat 300-800 m dpl. Tanah gembur, ringan yaitu tipe tanah
lempung berpasir (sandy loam) dan lempung berpasir kerikil (gravelly sandy loam),
mudah menyerap air, pH tanah + 5,7 – 7. Hujan yang banyak terus menerus dan
kelembaban udara yang cukup tinggi menyebabkan buah vanili kurang wanginya
(aromanya).

2.4 Cara budidaya tanaman Vanili


1. Penanaman pohon pelindung.

Sebelum menanam tanaman vanili terlebih dahulu di sediakan pohon


penaung / pelindung dan pohon panjatan. Untuk pohon penaung yang juga dapat
digunakan sekaligus sebagai pohon panjatan sebaiknya dipakai pohon-pohon yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

6
a. tidak terlalu rimbun.
b. Sebangsa leguminosa yang sekaligus dapat memperbaiki keadaan dan kesuburan
tanah.
c. Mempunyai perakaran yang dalam sehingga tidak akan mengganggu perakaran
tanaman vanili.

Untuk pohon pelindung / penaung dapat di pakai seperti pohon kapok, dadap,
mindi, suren, lantoro dan lain-lain. Pohon pelindung yang paling baik dan dapat
tumbuh cepat adalah pohon dadap, akan tetapi karena berdaun rimbun maka perlu
diadakan pemangkasan.

Pohon pelindung ini sebaiknya sudah di tanam satu tahun sebelum penanaman
vanili, dengan maksud agar sudah mempunyai daun yang cukup aman vanili mulai di
tanam.

Pohon pelindung di tanam dengan jarak 1,5 x1,5 meter.

2. Persiapan Tanah.
a. Pembuatan Jalur

Untuk areal penanaman vanili tanah terlebih dahulu di bagi dalam jalur-jalur
selebar 80 cm dan jarak antar jalur 1,50 m. Kemudian pada jalur-jalur tersebut di gali
lubang-lubang tanaman dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm.

b. Pembuatan lubang tanam

Galian tanah bagian atas dan galian bawah di taruh terpisah di kanan kiri
lubang tersebut. Jarak antar lubang 1,50 x 1,50 m. Lubang tersebut di biarkan terbuka
selama 3 – 4 minggu guna mengangin-anginkan dan setelah itu di tutup kembali.

3. Pembibitan

Vanili dapat di perbanyak dengan biji atau stek sulur. Untuk lebih cepatnya
maka di tanam dengan stek. Pemilihan bahan bibit untuk dijadikan bibit harus
mempunyai sifat-sifat antara lain :

 Batangnya sehat.
 Umur sudah tua,sekitar 10 – 15 tahun
 Produksinya tinggi
7
 Keadaannya subur, kuat serta mempunyai ujung tunas dengan pertumbuhan
cepat.

Tanaman ini di pelihara dengan baik dan di jaga agar jangan sampai
menghasilkan buah. Dengan jalan memangkas supaya tetap mengeluarkan sulur-sulur
dahan yang baru yang akan di pakai stek bibit. Stek yang baik adalah yang
mempunyai buku-buku ( ruas ) yang agak rapat letaknya satu sama lain.

Sulur-sulur yang masih muda dan pertumbuhannya subur dan kuat dengan
tunas ujung yang panjang stek untuk bahan tanaman adalah 50 – 75 cm dan
mempunyai mata / buku dan mempunyai umur kurang dari 1 tahun, stek itulah yang
nantinya jadi bahan / bibit yang di pakai untuk pembibitan.

Stek dapat langsung di tanam segera sesudah di peroleh, atau dapat juga di
semaikan lebih dahulu sebelum di tanam di tempat penanaman yang tetap. Dalam hal
ini, di buat bedengan yang berisi campuran pasir sungai dan tanah atau kompos yang
sudah matang dalam perbandingan 1 : 1 setebal 40 – 50 cm. Sebagai alas di
pergunakan lapisan kerikil atau batu merah setebal ± 15 cm. Stek di tanam hingga 2 –
3 ruasnya terbenam dalam campuran pasir dan kompos / tanah ( medium ) sedalam ±
10 cm, serta dengan jarak antara barisan 25 cm. Dalam keadaan normal, stek akan
tumbuh setelah 3 – 4 minggu di semai / di perakarkan. Pemindahan ke kebun dapat
dilakukan sesudah bibit berumur 1 – 2 bulan.

4. Penanaman

Stek vanili mempunyai 5 buku, daun pada 3 buku bagian pangkal stek tersebut
dibuang, karena bagian ini akan dibenamkan kedalam tanah. Setelah pohon lantoro /
dadap di tanam dilakukan pembersihan rumput disekitar pohon dan menggemburkan
tanahnya dengan mencangkul, lalu menanam stek vanili. Tanamlah vanili pada awal
musim hujan.

Sebelum melakukan penanaman stek, terlebih dahulu stek bibit di celupkan


dalam larutan obat dan untuk menghindari pembusukan pangkal bibit ( bekas
potongan ) maka celupkan ke dalam larutan kapur yang cepat kering dan keras.

Lubang tanaman di buat pada jarak 30 cm dari pangkal pohon pelindung.


Ukuran lubang tanaman adalah 30 cm x 30 cm 30 cm atau 50 x 50 x 50 cm. Jarak

8
tanam dalam barisan 1 meter dan antar barisan 1,50 – 3,0 meter. Cara penanaman stek
vanili dilakukan dengan cara memasukkandua atau tiga buku dalam tanah secara
horizontal ( tegak ) gunanya agar perakaran lebih cepat tumbuhnya.

Setelah itu stek yang berada di bagian atas sebaiknya di ikatkan kepada pohon
rambatan dengan tali dari kelopak batang pisang atau tali rafia. Sewaktu mengikat
hendaknya jangan di ikat secara ketat, karena dapat mengganggu pertumbuhan
tanaman. Dalam mengikat perhatikan akar lekat jangan sampai terbalik, akar lekat
harus menempel pada pohon pelindung untuk memanjat / menunjang pertumbuhan
tanaman selanjutnya.

Setelah bibit di tanam, lubang tanam di tutup dan di tekan sedikit dengan
cangkul / gatul, jangan ditekan dengan baik dengan kaki atau tangan, karena dapat
merusak bibit.

Kemudian hal yang perlu diperhatikan hendaknya barisan tanaman di buat


dengan cara membujur dengan arah utara-selatan.Gunanya agar masing-masing
tanaman dalam barisan bisa mendapatkan sinar matahari dengan baik. Juga perlu di
perhatikan didalam penanaman vanili ini yaitu tanah di sekitar tanaman harus selalu
basah yaitu dengan jalan di siram. Cara yang umum dilakukan untuk menjaga
kelembaban tanah ini yaiu di lakukan dengan cara menutup tanah di bawah tanaman
tewrsebut dengan jerami atau sabut kelapa.

5. Pemeliharaan
a. Menyiang / menyiram.

Untuk memelihara pertumbuhan tanaman vanili maupun pohon pelindung


maka rumput yang ada sekitar tanaman harus selalu di bersihkan yaitu dengan
melakukan penyiangan sebulan sekali. Tanaman vanili tidak tahan terhadap
kekeringan, sehingga di perlukan penyiraman untuk menghindari kekeringan.
Sebaiknya buatkan parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman vanili.
Penyiraman / pengaliran air akan mempergiat perkembangan bunga / buah, sehingga
mutu buah akan lebih baik.

b. Pemupukan.

9
Pemupukan dilakukan 2 kali setahun, pada awal dan pada akhir musim
penghujan, terutama pada saat periode istirahat ( setelah panen ). Setiap tahunnya
vanili memerlukan masa istirahat 6 minggu, sebelum memulai lagi pertumbuhannya
di dalam musim penghujan, sehingga pada saat itu merupakan periode yang baik
untuk melakukan pemupukan, baik dengan pupuk kandang maupun buatan. Pupuk
kandang di berikan satu kali dalam satu tahun dengan dosis 10 – 20 kg/pohon.

c. Pemangkasan.
1. Pemangkasan pohon pelindung.
Pemangkasan pohon pelindung bertujuan untuk :
 Mengatur cahaya matahari ( tingkat penyinaran ) yang cukup untuk kebutuhan
tanaman.
 Memudahkan peredaran udara dan pemeliharaan tanaman.
 Mengurangi kelembaban udara selama musim hujan.
 Mempertahankan tingkat keteduhan tertentu selama musim kering.

2. Pemangkasan tanaman vanili.

Ada 3 macam pemangkasan tanaman vanili yaitu pemangkasan bentuk,


pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan.

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka tanaman yang


kuat dan seimbang. Caranya potonglah 15 cm dari ujung tanaman vanili yang di
lengkungkan dan sisahkan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.

Pemangkasan produksi bertujuan untuk mendorong keluarnya bunga dan


menyempurnakan pertumbuhan buah. Potonglah 10 – 15 cm ujung tanaman
menjelang musim berbunga dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga
untuk menyempurnakan pembuahan.

Pemangkasan pemeliharaan bertujuan agar tanaman tetap produktif dengan


memangkas bagian tanaman yang tidak lagi produktif sehingga menghasilkan cabang
yang lebih produktif.

d. Penanaman tanaman leguminosa.

10
Tanamlah tanaman leguminosa ( misalnya orok-orok ) pada parit diantara
barisan. Tanaman ini berfungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, mencegah
tanaman mati ( pada tanah-tanah miring ), untuk mempertahankan kelengkungan, jika
dipotong dapat di manfaatkan sebagai penutup tanah.

e. Mengawinkan vanili

Saat yang baik untuk mengawinkan bunga vanili adalah pada pagi hari. Hari-
hari basah dan kering sekali tidak baik untuk penyerbukan. Berhasil atau tidaknya
penyerbukan akan tampak setelah dua atau tiga hari. Bunga yang berhasil diserbuki
akan berubah warnanya menjadi lebih pucat. Enam buah daun bunganya akan layu
tetapi tangkai bunganya tetap menempel pada tandan bunga. Bunga yang tidak
berhasil diserbuki akan gugur. Setelah terjadi pembuahan antara 10-15 buah, bunga
pada tandan yang masih kuncup sebaiknya dipangkas, agar zat makanan yang dihisap
oleh tanaman diakumulasikan pada pembentukan dan pembesaran buah.

Pada waktu bunga mekar, panjang bakal buah 2-4 cm dengan garis tengah 5
mm. Satu minggu setelah penyerbukan bakal buah itu dapat mencapai panjang 8-10
cm. Lima minggu kemudian buah telah mencapai panjang maksimal 20-25 cm,
dengan garis tengah 1,5 cm. Setelah buah mencapai perkembangan yang maksimal,
lima atau enam bulan kemudian buah akan masak. Warna buah mula-mula hijau
muda, kemudian hijau tua disertai dengan garis-garis kuning menjelang masak. Buah
yang telah masak berwarna coklat tua. Jika dibiarkan masak di pohon, buah akan
pecah menjadi dua bagian, dan menyebarkan aroma vanili. Biji buah kecil-kecil,
banyak sekali jumlahnya dan berwarna hitam.

6. Panen dan Pasca Penen


a. Panen

Panen dilakukan apabila vanili yang tadi berwarna hijau telah berubah menjadi
warna coklat tua serta aroma yang di keluarkan oleh vanili sudah sangat wangi.
Dalam pemanenan dilakukan sebelum buah menjadi benar-benar tua, yaitu apabila
telah lewat masak maka vanili akan pecah sehingga mengeluarkan aroma yang sangat
memikat. Apabila pemanenan dilakukan lewat masa masak, maka hasil yang di
peroleh juga berkurang sebab hasil vanili telah banyak hilang.

b. Pasca Panen

11
Untuk menghasilkan mutu vanili yang baik dan mempunyai harga jual yang
tinggi maka perlu penanganan pasca panen yang baik. Penanganan pasca panen terdiri
atas beberapa tahapan yang saling berkaitan dimana satu tahap kegiatan akan
mempengaruhi hasil kegiatan ditahap berikutnya. Berikut diuraikan tahapan kegiatan
pasca panen.

1. Sortasi buah basah


bertujuan untuk memperoleh buah yang seragam ukuran, bentuk, dan tingkat
kemasakan. Setelah disortasi buah dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan
debu, getah dan kotoran lain yang menempel pada buah vanili lalu ditiriskan
untuk mempercepat proses pengeringan karena buah sudah tidak mengandung air.
2. Penyortiran buah
berdasarkan keseragaman ukuran, bentuk, tingkat kemasakan dan kedudukan
buah pada tandan akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain akan
mempermudah pengawasan dan pelaksanaan dalam pengelompokan mutu
(grading) pada akhir proses pengolahan nantinya, menghemat waktu dalam proses
akhir dan akan menghasilkan buah vanili kering yang bermutu seragam.
3. Pelayuan
bertujuan untuk mendorong proses bekerjanya enzim untuk pembentukan
vanillin dan aroma serta mempermudah proses pengeringan. Proses pelayuan
dilakukan dengan mencelupkan buah vanili kedalam air panas selama 95 detik
pada suhu 65 0 C. Proses pelayuan ini dilakukan untuk memberi jalan bekerjanya
enzim pembentuk aroma(Enzims glukosidase dan peroksidase). Kondisi ini akan
memberikan kemungkinan lebih besar untuk mendorong pembentukan kadar
vanillin cukup tinggi (2,4%), rendemen cukup tinggi (21-23%) warna lebih hitam
dan aroma cukup baik.
4. Proses fermentasi
bertujuan untuk memberikan kesempatan terjadinya proses enzimatis pada
buah vanili untuk mendapatkan flavor dan aroma yang diinginkan. Lama
fermentasi sangat berpengaruh terhadap kadar vanilli olahan. Lama fermentasi 60
jam menunjukkan hasil vanillin terendah, sedangkan untuk memperoleh kadar
vanillin yang lebih tinggi dapat dilakukan fermentasi selama 48 jam
(dikombinasikan dengan lama pelayuan 95 detik pada suhu 65°C).
5. Pengeringan (drying)

12
bertujuan untuk mengurangi kadar air sehingga buah vanilli tidak mudah
terkena jamur terutama pada waktu penyimpanan dan pengangkutan. Tahap
pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai batas tertentu (25-
30%). Pengeringan buah vanili dapat dilakukan dengan cara menggunakan oven,
sinar matahari, atau dengan cara diangin-anginkan.
Pengeringan dengan menggunakan oven merupakan cara pengeringan yang
sangat baik untuk dilakukan. Keuntungan cara ini adalah dapat mempersingkat
waktu pengeringan menjadi 1 minggu. Pengeringan dengan oven dilakukan
dengan cara buah vanili dimasukan kedalam oven yang suhunya sudah diatur
sekitar 45o C. Di dalam oven diletakan cawan-cawan yang berisi air untuk
mempertahankan kelembaban ruang oven agar buah tidak terlalu cepat kering.
Pengeringan dianggap selesai bila buah vanili sudah menunjukkan tanda tidak
putus atau retak saat dililitkan pada jari, tetapi kembali utuh setelah dilepaskan.

7. Manfaat tanaman vanili

Vanili lebih sering dimanfaatkan untuk membuat aroma dan rasa pada kue,
puding, atau makanan manis lainnya. Berikut kegunaan tanaman vanili :

a. Mengurangi nafsu makan

Aroma vanili akan membuat Anda makan lebih sedikit. Hal ini disebabkan
wangi vanili yang ‘menipu’ otak. Aromanya membuat otak berpikir kalau Anda sudah
makan lebih banyak dari sebenarnya. Jadi, tak ada salahnya untuk menghirup vanili
sebelum makan, untuk membantu mengontrol nafsu makan.

b. Pengusir serangga

Vanili juga bisa dimanfaatkan untuk mengusir serangga. Nyamuk sangat tidak
tahan dengan bau vanili, jadi Anda bisa menjadikan vanili sebagai bahan penyemprot
serangga yang aman dalam rumah. Untuk membuatnya campur saja dua ons ekstrak
vanili dengan dua ons air dalam botol semprot kecil. Anda pun memiliki penangkal
serangga yang harum dan aman.

3. Pengharum rumah

13
Untuk membuat rumah terkesan hangat, aroma juga harus diperhatikan. Tak
perlu menggunakan pengharum ruangan buatan yang terbuat dari bahan kimia.
Manfaatkan saja minyak aroma terapi vanili. Bakar minyak tersebut selama beberapa
menit. Atau, Anda bisa mencampur minyak dengan air dalam botol penyemprot. Lalu,
semprotkan di seluruh sudut ruangan rumah.

4. Melembutkan kulit

Vanili mengandung antioksidan tinggi. Beberapa ahli kulit memanfaatkan


vanili untuk melindungi kulit dari racun. Anda bisa membuat pembersih wajah sendiri
yang terbuat dari bubuk vanila.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tanaman vanili merupakan tanaman tahunan yang tergolong dalam jenis tanaman
anggrek dari suku (famili) Orchidaceae yang memiliki banyak macam spesies (lebih dari
1500 spesies). Tanaman vanili memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain itu tanaman
vanili ini juga memiliki keanehan tersendiri terhadap tanaman lainnya sebagai contoh,
tanaman vanili ini memiliki 2 akar. Tanaman vanili ini ditemukan di Mexico, namun di
Indonesia, tanaman vanili ini sangat menguntungkan.

3.2 Saran

Adapun saran – saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan petani dapat mengikuti teknik budidaya tanaman vanili yang benar
agar hasil yang didapatkan bisa optimal
2. Diperlukan perhatian khusus dari pemerintah untuk mendukung dalam upaya
untuk meningkatkan produktifitas tanaman vanili.

15
DAFTAR PUSTAKA

Brownell, Peter. W. (1992) dalam Salisbury, B.F dan Ross, W.Cleon, 1995, Fisiologi
Tumbuhan, Jilid 1, ITB Press, Bandung.

Ruhnayat, A.,2003, Bertanam Vanili, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Sa’id, E.G. dan Intan, H. (2001). Pembangunan Agribisnis. Institut Pertanian Bogor Press,
Bogor.

16

Anda mungkin juga menyukai