Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas

kelancaran jalannya kegiatan sejumlah organisasi, bahkan maju mundurnya

organisasi ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Dalam era

globalisasi dan seiring dengan kemajuan zaman, sebagai organisasi yang maju

dituntut mampu untuk menyesuaikan diri serta terus melakukan perkembangan

yang terjadi. Kemajuan suatu organisasi sangat ditentukan dari kinerja dan

keefektifan para karyawan dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada

umumnya mengharapkan para karyawannya mampu melaksanakan tugasnya

dengan efektif, efisien, produktif dan professional.

Untuk memperoleh kinerja optimal dari keberadaan karyawan dalam

suatu organisasi, maka organisasi tersebut perlu menetapkan strategi yang tepat,

yaitu dengan memkirkan bagaimana mengelola para karyawannya agar dapat

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kinerja karyawan merupakan

salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan

organisasi maupun tujuan individu. Hasibuan (2017) menyatakan bahwa kinerja

karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai karyawan dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang berdasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu.


2

Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diperlukan dalam suatu

organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan kinerja yang tinggi,

karyawan akan berusaha sebaik mungkin untuk mengatasi dan memecahkan

masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaanya. Sebaliknya

dengan kinerja yang rendah akan mudah menyerah terhadap keadaan bila

mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehingga

akan sulit untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja yang berkualitas

jika tidak sesuai dengan penempatan dan sesuai bidang keahliannya maka

penempatan posisi karayawan dapat memberikan dampak negatif maupun

positif. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah penempatan kerja,

beban kerja dan kepuasan kerja yang merupakan daya pendorong yang dimiliki

dari dalam diri sendiri seseorang sebagai potensi untuk mencapai hasil yang

maksimal dan optimal.

Penempatan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

meningkatkan kinerja karyawan. Penempatan kerja merupakan proses penting

dalam mendapatkan karyawan yang berkompeten dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Penempatan kerja berhubungan dengan upaya untuk menjamin

bahwa kebutuhan jabatan dan karakteristik organisasi sangat cocok dengan

keterampilan, pengetahuan serta kemampuan yang dimiliki oleh karyawan (M.

R. Kandow., L. Kawet., 2016). Saat ini banyak perusahaan melakukan

penempatan kerja melalui sistem kedekatan dengan tidak memperhatikan

kemampuan dan latar belakang pendidikan karyawan tersebut. Kesalahan dalam


3

menempatkan karyawan dapat menimbulkan hasil kerja yang kurang baik

sehingga karayawan akan merasa terbebani karena kemampuan yang di miliki

tidak sesuai dengan penempatan kerja yang diberikan.

Selain penempatan kerja, Beban kerja merupakan keadaan dimana

pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu

(Munandra, 2001). Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan

yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam

jangka waktu tertentu Sunarso (2010). Beban kerja yang melebihi kapasitas

akan mengakibatkan karyawan burnout, mengalami kelelahan fisik dan mental,

hingga akhirnya akan mempengaruhi kepuasan yang dirasakan oleh karyawan. ,

Kepuasan kerja karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam

organisasi, sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan

jabatan dan posisi mereka. Robbins and Judge (2009) mendefinisikan kepuasan

kerja sebagai perasaan positive tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi

karakter-karakter pekerjaan tersebut. Senada dengan itu, Noe, et. all (2006)

mendefinisikan kepuasan kerja sebagai perasaan yang menyenangkan sebagai

hasil dari persepsi bahwa pekerjaannya memenuhi nilai-nilai pekerjaan yang

penting. Kepuasan kerja adalah cara karyawan merasakan dirinya atau

pekerjaannya. Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang

menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral

kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Tingkat kepuasan kerja karyawan akan

tercermin pada perasaan karyawan terhadap pekerjaannya yang diwujudkan


4

dalam bentuk sikap positif terhadap segala sesuatu yang dihadapi maupun

tugas yang diberikan kepadanya. Karyawan tipe ini tidak lagi memandang

bahwa pekerjaan sebagai beban tugas dan paksaan melainkan memandang

pekerjaan adalah suatu kesenangan dan keharusan untuk kesejahteraan

bersama.

Penelitian ini bertempat di LPD Desa Pakraman Pedungan. LPD

Desa Pakraman Pedungan tetap kukuh mempertahankan adat serta tradisi

yang diperkuat oleh tersuratnya peraturan-peraturan secara adat. Aktivitas

sosial ekonomi Desa Pakraman Pedungan ditunjang oleh keberadaan LPD

Desa Pakraman Pedungan di Jl. Pulau Belitung No.36, Pedungan, Denpasar

Selatan, Kota Denpasar, Bali. Menurut Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun

2019 Lembaga Perkreditan Desa merupakan suatu badan usaha keuangan

yang dimiliki oleh desa adat dengan melaksanakan kegiatannya di

lingkungan desa di Bali yang biasanya dapat dikenal dengan istilah LPD.

Lembaga Perkreditan Desa memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan

kekayaan yang dimiliki desa pakraman dengan tujuan untuk pembangunan

ekonomi pada desanya. LPD merupakan wadah yang tepat dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Denpasar, dimana LPD

sangat membantu dalam memperoleh dana yang cepat dengan bunga yang

dapat terjangkau.

Sejalan dengan perannya sebagai lembaga yang bergerak di bidang

keuangan, Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan perlu


5

meningkatkan kinerja karyawannya agar dapat melaksanakan tugas sebaik

mungkin dan dapat mengangkat citra perusahaan yang terpercaya berdasarkan

kinerjanya. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan pada

saat ini memiliki 32 karyawan dengan latar pendidikan, pengetahuan,

ketrampilan, dan kemampuan yang berbeda. Peneliti menemukan fenomena

dalam penempatan kerja karyawan yang dilaksanakan belum sesuai dengan

kriteria, prosedur dan faktor- faktor yang dipertimbangkan dalam penempatan

kerja. Berikut ini disajikan bentuk penempatan kerja karyawan dengan latar

belakang pendidikan pada LPD Desa Pakraman Pedungan pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1
Penempatan Karyawan Menurut Latar Belakang Pendidikan
Pada LPD Desa Pakraman Pedungan
Tahun 2019
No Keterangan Latar Pendidikan Jumlah
1. Kepala LPD Sarjana Ekonomi 1
2. Sekretaris Sarjana Ekonomi 1
3. Kasir Sarjana Ilmu Sosial 1
4. Kabag. Dana Diploma III Akuntansi 1
5. Admin Tabungan SMA 1
6. Kasir Tabunga SMA 1
7. Staff Tabungan SMA 10
8. Kabag. Kredit Diploma III Akuntansi 1
9. Admin Kredit SMA 1
10. Pembantu Adm. Kredit SMA 1
11. Analisis Kredit Sarjana Ekonomi 2
12. Kord. Pembinaan Kredit SMA 1
13. Pembina Kredit Diploma III Akuntansi 2
14. Pembantu Kasir Kredit SMA 1
15. Kabag. Umum SMA 1
Keamanan/Kebersihan/Sopir
16. Satpam SMA 3
17. Kerohanian - 1
18. Kebersihan SD 1
6

19. Waker SMA 1

Sumber : LPD Desa Pakraman Pedungan, 2019

Berdasarkan Tabel 1.1 terdapat beberapa ketidaksesuaian penempatan

kerja karyawan dengan latar belakang pendidikannya. Dalam penempatan

kerja penting bagi LPD Desa Pakraman Pedungan untuk menempatkan

karyawannya dengan tepat pada tempat yang tepat sesuai latar belakang

pendidikan, hal ini merupakan syarat pembinaan karier yang sehat dan

mempertimbangkan latar pendidikan. Kesemuanya ini bertujuan agar

kemampuan dan keahlian yang dimiliki seseorang karyawan sesuai dengan

tuntutan tugas atau jabatan, sehingga menjadi produktif dan berprestasi.

Padahal penempatan karyawan menjadi hal yang penting dimana ketika

karyawan di tempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan latar

belakang yang mereka miliki maka karyawan tersebut akan menghasilkan

kinerja maksimal mereka.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yovita Aldilaningsari,

Mochammad Al Musadieq dan Moch. Soe’oed Hakam (2016) yang

menyatakan bahwa penempatan kerja berpegaruh positif terhadap kinerja

karyawan, namun hal tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian

yang dilakukan Cahyanti, Cuci (2017) yang menyatakan bahwa penempatan

kerja berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan.

Fenomena selanjutnya ditemukan dalam beban kerja yang dialami

karyawan. Peneliti menemukan bahwa rata-rata karyawan Lembaga


7

Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan dianggap kurang

memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan, seperti banyaknya

nasabah yang dilayani dalam sehari, target kredit kepada masyarakat yang

harus dipenuhi dalam satu bulan,sedangkan fenomena ketepatan waktu pada

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan dianggap tidak

sesuai target seperti lama waktu seorang karyawan dalam melayani nasabah

dan waktu karyawan dalam melakukan laporan. Tingkat pencapaian kinerja

tahun 2019-2020 pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman

Pedungan dapat disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2
Data Pencapaian Pada LPD Desa Pakraman Pedungan
Tahun 2018 -2020
No Produk Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Keterangan
1. Kredit 107.411.603 119.922.467 124.067.354 Meningkat

2. Tabungan 37.199.012 47.100.948 38.992.566 Berfluktuasi

3. Deposito 10.755.000 19.825.000 19.800.000 Berfluktuasi

Sumber: LPD Desa Pakraman Pedungan,2028-2020

Dari tabel 1.2 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2019 produk

deposito mengalami kenaikan tetapi saat tahun 2020 produk diposito

mengalami penurunan. Sedangkan pada produk kredit pada LPD Desa Adat

Pedungan dari tahun 2018 hingga 2020 mengalami peningkatan. Namun

jumlah dana tabungan yang dihimpun dari masyarakat juga mengalami

penurunan dimana hal ini menunjukan bahwa kurangnya dukungan

masyarakat Desa Adat Pedungan terhadap LPD Desa Adat Pedungan. Selain
8

itu adanya ketimpangan beban kerja antara individu satu dengan yang lain.

Jumlah karyawan sebanyak 32 orang yang mana harus melayani banyaknya

nasabah setiap tahunnya, bahkan perusahaan menuntut karyawan untuk

mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Dari hasil

wawancara yang dilakukan kepada salah satu karyawan LPD Desa

Pakraman Pedungan bagian tabungan, dituntut untuk mencapai target

sebesar 225 buku tabungan per hari setiap posnya yang kadang memakan

waktu hingga diluar jam kerja. Ini menunjukan harus adanya totalitas dalam

bekerja demi tercapainya kinerja yang produktif. Selain itu adanya

pembagian job description yang kurang merata sementara dan karyawan

yang rata- rata hanya sebagian yang berkompeten dibidangnya. Hal ini bisa

mengakibatkan beban kerja semakin besar dikarenakan kemampuan kerja

para karyawan masih kurang.

Selain itu, tingginya beban kerja di LPD Desa Pakraman Pedungan

yang ditandai dengan target yang harus dicapai setiap bulannya agar

mampu bersaing dengan Lembaga keuangan lain. Hasil wawancara

dengan beberapa karyawan pada membuktikan bahwa karyawan setiap

harinya bekerja lebih giat untuk mencari nasabah baru. Dengan

banyaknya pesaing dalam dunia Lembaga keuangan yang menawarkan

produk sejenis kepada nasabah mengakibatkan persaingan yang ketat

diikuti pula dengan tingginya yang harus dicapai LPD Desa Pakraman

Pedungan sehingga beban kerja karyawanpun menjadi tinggi.


9

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hernawati Manalu

(2020) yang menyatakan bahwa beban kerja berpegaruh positif terhadap

kinerja karyawan, namun hal tersebut bertolak belakang dengan hasil

penelitian yang dilakukan Kadek Ferrania Paramitadewi (2017) yang

menyatakan bahwa beban kerja berpengaruh negative terhadap kinerja

karyawan.

Selain pengaruh penempatan kerja dan beban kerja, identifikasi dari

permasalahan menurunnya kinerja karyawan karena belum tercapainya

kepuasan kerja karyawan. Karyawan LPD Desa Pakraman Pedungan merasa

bosan atau jenuh dengan pekerjaannya karena disebabkan oleh jenis

pekerjaan yang monoton atau itu – itu saja. Bersumber dari hasil wawancara

terhadap salah satu karyawan LPD Desa Pakraman Pedungan bagian

tabungan, mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan adalah mengambil

tabungan ke rumah – rumah nasabah yang memerlukan waktu yang cukup

lama karena jumlah nasabah per pos cukup banyak serta jenis pekerjaan

yang monoton inilah yang menimbulkan kelelahan dan kebosanan pada

karyawan. Kelelahan yang dialami oleh karyawan tersebut dapat

menyebabkan stres kerja karena double job dan tuntutan tugas yang banyak

harus terselesaikan dalam waktu tertentu dan masih butuh waktu beradaptasi

dengan pekerjaan dimana hal tersebut mengindikasikan belum adanya

kepuasan kerja yang dirasakan karyawan.


10

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ayu Desi Indrawati

(2013) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpegaruh positif

terhadap kinerja karyawan, namun hal tersebut bertolak belakang dengan

hasil penelitian yang dilakukan Erline Kristine (2017) yang menyatakan

bahwa kepuasan kerja berpengaruh negative terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti berusaha menganalisis

faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan LPD Desa Pakraman

Pedungan yang meliputi: penempatan kerja, beban kerja dan kepuasan kerja.

Sehingga peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Penempatan Kerja, Beban Kerja dan Kepuasan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan pada Lembaga Pengkreditan Desa (L.P.D)

Kecamatan Denpasar Selatan”

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimanakah pengaruh penempatan kerja, beban kerja dan kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Pengkreditan Desa

(L.P.D) Desa Pakraman Pedungan?

2) Bagaimanakah pengaruh penempatan kerja terhadap kinerja karyawan

pada Lembaga Pengkreditan Desa (L.P.D) Desa Pakraman Pedungan?


11

3) Bagaimanakah pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada

Lembaga Pengkreditan Desa (L.P.D) Desa Pakraman Pedungan?

4) Bagaimanakah pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada

Lembaga Pengkreditan Desa (L.P.D) Desa Pakraman Pedungan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalah yang telah disampaikan diatas, maka

dapatdirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja, beban kerja dan kepuasan

kerja terhadap kinerja karyawan pada Lembaga Pengkreditan Desa (LPD)

Desa Pakraman Pedungan.

2) Untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja terhadap kinerja karyawan

pada Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan.

3) Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan pada

Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan.

4) Untuk mengetahui kepuasan kerja secara simultan terhadap kinerja

karyawan pada Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman

Pedungan.

1.4 Kegunaan Penelitian

1) Bagi mahasiswa

Diharapkan mengaplikasikan teori yang didapat dibangku kuliah dan juga

memperoleh tambahan pengetahuan dan informasi dari penelitian ini.


12

2) Bagi Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bahan pertimbangan dalam

mengambil keputusan terhadap berbagai masalah yang muncul yang

menyangkut tentang kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada

Lembaga Pengkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman Pedungan.

3) Bagi Fakultas atau Universitas Mahasraswati Denpasar

Hasil penelitian ini dapat menambah bahan bacaan ilmiah bagi mahasiswa

untuk menambah pengetahuan dan juga dapat dipakai sebagai bahan

referensi bagi yang ingin meneliti masalah yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai