Nyeri punggung bawah akut didefinisakan sebagai nyeri dari rusuk paling
bawah hingga pantat dan terkadang hingga anggota gerak bawah. Nyeri
secara umum terasa disamping garis tengah. Biasanya akut dan dapat
bertahan hingga enam minggu.
Anamnesis
Anamnesis lebih lanjut dapat diperoleh mengenai ada atau tidak adanya
sciatica. Adanya nyeri menjalar sering memberikan petunjuk tentang
etiologi nyeri punggung. Nyeri tungkai bawah bilateral mengarah ke
prolaps diskus sentral atau stenosis tulang belakang. Nyeri tungkai
unilateral pada distribusi dermatomal memungkinkan kompresi,
impingement atau iritasi akar saraf. Patologi di akar saraf L1-L3 sesuai
dengan rasa sakit di pinggul dan paha, sementara patologi di akar saraf
L4-S1 sesuai dengan nyeri di bawah lutut hingga kaki dan pergelangan
kaki. Lokalisasi kehilangan motorik dan sensorik lebih lanjut dapat dicoba
berkonsultasi dengan bagan American Spinal Injury Assosiation,
memetakan aksi otot dan dermatom tertentu terhadap tingkat neurologis.
Pekerjaan pasien, apakah sedentari dan terikat meja atau pekerjaan aktif
yang membutuhkan tenaga fisik, merupakan komponen penting dari
anamnesis. Informasi seperti baru-baru ini angkat berat atau perubahan
dalam olahraga, duduk lama atau ergonomis buruk, atau bahkan kursi
buruk dapat memberikan petunjuk tentang penyebab nyeri punggung.
Penting untuk memeriksa apakah pasien memiliki defisit fungsional akibat
nyeri punggung bawah. Dengan semua informasi yang ada, dokter
kemudian dapat merumuskan rencana perawatan sehubungan dengan
modifikasi aktivitas dan meningkatkan ergonomi tempat kerja untuk
pasien, sehingga dapat meredakan nyeri pinggang dan mencegah
kekambuhan.
Pemeriksaan fisik
Sistem evaluasi “look, feel, move and special test” standar sistem
muskuloskeletal harus dilakukan. Tes khusus termasuk straight leg raise
test (Gambar 1). Hal ini untuk mengidentifikasi ketegangan akar saraf
lumbosakral, biasanya karena diskopati lumbal dan iritasi akar saraf.
Penting untuk dilakukan pemeriksaan neurologis menyeluruh, maka
tingkat patologi di tulang belakang dapat terlokalisasi (Gambar 2).
Gambar 1. Ilustrasi tes straight leg raise menunjukkan (a) kaki pasien
terangkat (panah), ketika dokter bisa mengobservasi nyeri menjalar ke
kaki bawah hingga pantat, dan (b) tanda “bowstring” (panah), penekukan
sedikit lutut mengurangi nyeri, diikuti munculnya nyeri saat menekan fossa
poplitea untuk meregangkan saraf skiatika lagi.
Singkatnya, terlepas dari reg flag, untuk secara akurat mendiagnosis dan
merawat pasien dengan nyeri punggung bawah akut, dokter keluarga
perlu melakukan anamnesis komprehensif dan pemeriksaan fisik
menyeluruh, dan tidak hanya mengandalkan daftar pemeriksaan red flag.
Investigasi
Terapi
Terapi fisik
Terapi farmakologi
Bena Salah
r
1 Nyeri punggung bawah akut didefinisikan sebagai
nyeri yang luas dari tulang rusuk paling bawah
hingga pantat.
2 Nyeri punggung bawah akut biasanya menetap
hingga 3 bulan
3 Penyebeb umum nyeri punggung bawah termasuk
patologi diskus intervertebral, seperti robekan
annular, herniasi diskuk, penyakit diskus
degenerative, osteoarthritis sendi facet,
spondilolitesis degenerative dan stenosis spinal.
4 Red flag anamnesis untuk pasien nyeri punggung
bawah dengan penurunan berat badan yang tidak
dapat dijelaskan dan riwayat kanker.
5 Riwayat penggunaan obat imunosupresan
mengindikasikan kemungkinan etiologi infeksi
pada pasien nyeri punggung bawah akut.
6 Patologi pada akar saraf L4-S1 berkoresponden
dengan nyeri pada pinggul dan paha
7 Duduk yang lama dengan ergonomi yang buruk
bisa menyebabkan nyeri punggung bawah.
8 Straight leg raise test bisa mengidentifikasi
tegangan akar saraf servikal.
9 Pada pasien diskopati lumlar, tanda “bowstring”
muncul Ketika menekuk lutut saat straight leg raise
test menimbulkan nyeri menjalar termasuk
ketidakmampuan fleksi pinggul.
10 Deficit motorik pada patologi akar saraf L4
termasuk ketidakmampuan fleksi pinggul.
11 Dokter tidak boleh hanya bergantung pada cek list
red flag dalam mendiagnosis dan terapi pasien
nyeri punggung bawah.
12 Pencitraan diindikasikan pada pasein dengan nyeri
punggung persisten lebih dari enam minggu.
13 Radiologi polos berguna untuk skrening untuk
patologi yang jelas.
14 Hasil negative palsu CT dan MR meningkat seiring
usia.
15 Mengangkat beban berat dengan lutut lurus
mengurangi nyeri lesi tulang belakang
16 Tirah barih berkepanjangan disarankan pada
semua pasien nyeri punggung bawah akut.
17 Bukti kuat dan kualitas tinggi menunjukkan bahwa
akupuntur, alat bantu lumbal, pijat, dan manipulasi
spinal chiropractic effectif dalam mengurangi nyeri
jangka Panjang pada pasien nyeri punggung
bawah.
18 Asetaminofen dan obat NSAID merupakan terapi
lini pertama efektif yang memberikan pereda nyeri
jangka pendek pada pasien nyeri punggung
bawah.
19 Opioid memiliki efek samping signifikan seperti
mengantuk dan pusing
20 Pasien dengan nyeri lebih dari enam minggu,
menyebabkan ganguan fungsi signifikan,
sebaiknya dirujuk ke dokter bedah tulang belakan.