Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
SKIZOFRENIA PARANOID
(F20.0)
Supervisor Pembimbing
Dr. dr. Sonny T. Lisal, Sp.KJ
Residen Pembimbing
dr. Lutfi Jauhari
KELUHAN
UTAMA
Gelisah • Pasien menganggu calon dari wanita yang ia sukai karena mereka akan menikah,
• Pasien mengejar lelaki tsb dgn parang, merusak motornya serta mengancam akan
Laki-laki 49 tahun datang ke
membunuhnya.
IGD RSKD Dadi pada
• Pasien sering berkeliling kampung sambal berteriak mencari lelaki tsb sehingga
tanggal 9 November 2021
diantar oleh anaknya dan meresahkan warga sekitar.
RIWAYAT
• Pasien ingin berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI, namun sebelum pergi
pasien mengikuti suatu perkumpulan di Masjid untuk mempelajari suatu ilmu-ilmu.
GANGGUAN • Pasien tiba-tiba berteriak-teriak dan mengamuk tak terkendali di halaman Masjid
PSIKIATRI
lalu dibawa ke RSKD Dadi untuk pertama kalinya dan dirawat ±1 bulan lalu kabur
dan pulang Kembali ke Barru.
• Saat di Barru pasien tinggal bersama orang tuanya, dirumah pasien sering
mengamuk, melempari rumah tetangga, merusak barang orang lain, selalu ingin
keluar kampung dengan berjalan kaki.
• Pasien menjadi sosok yang mudah marah, sering mengungkit-ngungkit masalah
yang lalu dan selalu mengingat kesalahan-kesalahan orang lain pada dirinya.
RIWAYAT • Pasien sering mengejar orang yang dirasanya menganggu dirinya atau yang
GANGGUAN kecil tsb menganggu pasien. Pasien dirawat selama ±1 tahun dan dipulangkan tgl
17 Desember 2020.
PSIKIATRI • Pada tgl 6 Januari 2021 pasien masuk ke RSKD Dadi untuk ketiga kalinya karena
mengejar pak camat menggunakan parang, penyebabnya tidak diketahui pasti oleh
keluarga. Pasien dirawat selama ±1 bulan dan dipulangkan tgl 22 Februari 2021.
• Setelah pulang kembali ke rumah pasien sudah jarang mengamuk, lebih pendiam,
RIWAYAT dan menjadi lebih kurus. Pasien juga sering beribadah namun masih sering
berbicara sendiri, dari pengakuannya ia sedang berbicara dengan temannya.
GANGGUAN • Riwayat pengobatan, saat dirumah pasien mengonsumsi 4 macam obat namun tidak
PSIKIATRI diketahui jenisnya oleh pihak keluarga. Obat terakhir ditebus bulan September
2021, sehingga pasien putus obat selama 2 bulan sebelum masuk lagi ke RSKD
Dadi. Pasien tidak pernah dibawa kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
RIWAYAT PRENATAL DAN RIWAYAT KANAK AWAL
PERINATAL (0-1 TAHUN) (1-3 TAHUN)
• Pasien lahir normal di rumah,ditolong oleh dukun dan cukup bulan.
Pertumbuhan dan perkembangan masa kanak-kanak pasien
• Riwayat ASI hingga usia 1,5 tahun
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
• Pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya.
lain seusianya
Riwayat
Masa Dewasa
RIWAYAT RIWAYAT AGAMA
PERNIKAHAN
Menganut agama Islam dan
Sudah menikah
menjalankan ibadahnya
dengan baik
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
RIWAYAT RIWAYAT
MILITER PELANGGARAN
HUKUM
Tidak pernah megikuti Tidak pernah terlibat masalah
Masa Dewasa
AKTIVITAS SOSIAL
Genogram
Situasi Persepsi Pasien tentang diri dan
kehidupannya
Sekarang
• Pasien saat ini hanya tinggal
• Pasien merasa dirinya tidak sakit
seorang diri
di Barru
• Pasien merasa dirinya tidak bahagia karena tidak
memiliki pasangan hidup dan sudah tidak memiliki
• Pasien tidak memiliki pekerjaan
orang tua
apapun dan hanya tinggal di rumah.
STATUS INTERNUS STATUS
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
FISIS DAN
NEUROLOGIS
I
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS II
Pasien dikenal sebagai orang pendiam, tertutup, kurang pandai bergaul &
AXIS III
Tidak ada
bersosialisasi, dan suka menolong org lain. Kepribadian pasien belum
dapat digolongkan dalam ciri kepribadian tertentu. Tidak ditemukan
adanya retardasi mental.Mekanisme Defence adalah Represi
AXIS IV AXIS V
• GAF Scale saat ini adalah 50-41 (Gejala berat,
Faktor sosioekonomi, pisah rumah dengan anak dan istri serta
ibunya yang meninggal. disabilitas berat).
DAFTAR MASALAH
ORGANOBIOLOGIK PSIKOLOGIK SOSIOLOGIK
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3.
Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang
tajam atau kurang jelas):
• Thought
■ “Thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
■ “Thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau
isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
■ “Thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
b. Delusion
■ “Delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
■ “Delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
■ “Delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang “dirinya” = secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus);
■ “Delusion perception” = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya
bersifat mistik atau mukjizat;
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
c. Halusinasi Auditorik
■ Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
■ Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
■ Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain)
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
• Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap
hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus;
• Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
• Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor;
• Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpuk atau tidak wajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku
untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek
perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
PARANOID MENURUT PPDGJ-III
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
• Sebagai tambahan:
⚬ Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
■ Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi
pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
■ Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi
jarang menonjol;
■ Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau
“passivity” (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;
⚬ Gangguan afektif, dorongan, kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.
Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
• Pada pasien direncanakan untuk pemberian
farmakoterapi dengan tujuan untuk mencegah
bahaya pada pasien, mengontrol perilaku pasien,
dan untuk mengurangi gejala psikotik pada pasien
seperti agitasi, agresif, gejala negatif, gejala positif,
Farmakoterapi...
Herdarsyah F. Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif.
Indonesia, 2016.
RISPERIDONE CLOZAPINE
• APG II yang pertama dikenal, kurang
• Mempunyai afinitas tinggi terhadap
menyebabkan timbulnya sindrom
reseptor serotonin (5HT2) dan ekstrapiramidal (EPS).
reseptor dopamin (D2). • Gold standard pada pasien yang telah
• Efektif baik untuk gejala positif resisten dengan obat antipsikotik lainnya.
(halusinasi, gangguan proses pikir) • efektif untuk mengontrol gejala-gejala
maupun gejala negatif (upaya pasien psikosis dan skizofrenia baik yang positif
(iritabilitas) maupun yang negatif (sosial
yang menarik diri dari lingkungan).
disinterest dan incompetence, personal
• Efek samping sedasi, otonomik, dan
neatness).
ekstrapiramidal sangat minimal • Efek yang bermanfaat terlihat dalam waktu 2
dibandingkan antipsikosis tipikal. minggu, diikuti perbaikan secara bertahap
• Dosis anjurannya adalah 2-6 mg/hari pada minggu-minggu berikutnya.
• Clozapine yang diberikan sebagai efek
sedasi
FARMAKOTERAP
I
Herdarsyah F. Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif. Indonesia, 2016
Amir N. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi kedua. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia. Bab 12 - Skizofrenia; p. 173-195, 2013.
Muslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ketiga. Jakart : Bagian Ilmu Kedokteran FK Unika Atma Jaya. Bab 3 - Penggolongan Obat Psikotropik; p. 10-11.
• Psikoterapi suportif dan sosioterapi → dianjurkan setelah