Anda di halaman 1dari 44

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

LAPORAN KASUS PSIKOTIK

SKIZOFRENIA PARANOID
(F20.0)
Supervisor Pembimbing
Dr. dr. Sonny T. Lisal, Sp.KJ

Residen Pembimbing
dr. Lutfi Jauhari

Muhammad Alif Fatur Rahman B


C014202281
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 49 Tahun (01-07-1972)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Agama : Islam
Alamat : Mattappawalie, Kec. Pujananting, Kab. Barru
Pendidikan Terakhir : STM
Pekerjaan : Tidak Bekerja
ALLOANAMNESIS
Nama : Ny. H
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. A.P. Pettarani, Kab. Barru
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Pedagang di pasar
Hubungan Dengan Pasien : Adik kandung pasien
RIWAYAT PSIKIATRI
RIWAYAT GANGGUAN
SEKARANG
• Gelisah sejak ± 2 bulan yang lalu, memberat 2 minggu SMRS.

KELUHAN
UTAMA
Gelisah • Pasien menganggu calon dari wanita yang ia sukai karena mereka akan menikah,

• Pasien mengejar lelaki tsb dgn parang, merusak motornya serta mengancam akan
Laki-laki 49 tahun datang ke
membunuhnya.
IGD RSKD Dadi pada
• Pasien sering berkeliling kampung sambal berteriak mencari lelaki tsb sehingga
tanggal 9 November 2021
diantar oleh anaknya dan meresahkan warga sekitar.

dinas sosial untuk yang


keempat kalinya
RIWAYAT GANGGUAN
SEKARANG
• Pasien sering merasa gelisah (mondar-mandir, selalu mau keluar
rumah), mudah tersinggung dan marah-marah.
KELUHAN
UTAMA
Gelisah
• Pasien mendengar suara bisikan dari kedua orang tuanya yang
memberikan perintah & peringatan setiap hari saat malam hari.
Laki-laki 49 tahun datang ke • Pasien mengaku sudah pernah ke padang mahsyar dan bertemu
IGD RSKD Dadi pada
seluruh malaikat.
tanggal 9 November 2021
• Pasien mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad yang
diantar oleh anaknya dan
dinas sosial untuk yang memberitahukan pasien mengenai catatan amalnya.
keempat kalinya
RIWAYAT GANGGUAN
SEKARANG
• Tetapi pasien mengatakan bahwa semua itu hanya dalam
KELUHAN mimpinya dan mimpi itu tidak nyata.
UTAMA
Gelisah • Pasien meyakini adiknya merasa iri kepadanya karena harta
warisan, dan adiknya tsb akan merebut hartanya &
Laki-laki 49 tahun datang ke
membunuhnya.
IGD RSKD Dadi pada
tanggal 9 November 2021 • Semenjak mendengar suara-suara tidur pasien menjadi
diantar oleh anaknya dan terganggu, makan tidak teratur, serta jarang mandi.
dinas sosial untuk yang
keempat kalinya
FAKTOR RIWAYAT
HENDAYA STRESSOR PENYAKIT FISIK
PSIKOSOSIAL
Hendaya sosial ada
• Masalah sosioekonomi (pasien tiba-tiba •Riwayat infeksi (-)
Hendaya pekerjaan ada
berhenti dari tempat kerjanya karena •Riwayat trauma (-)
Hendaya waktu senggang ada
bermasalah dengan teman kerja)
•Riwayat kejang (-)
• Mengikuti suatu perkumpulan di
Masjid dan mempelajari suatu ilmu-
ilmu
RIWAYAT RIWAYAT
• Masalah keluarga (tinggal terpisah dari
PENGGUNAAN GANGGUAN
NAPZA istri dan anak-anaknya) PSIKIATRI
Tidak ada Terdapat riwayat penyakit
psikiatri sejak tahun 2000
• Perubahan perilaku sejak tahun 2000 saat pasien berhenti tiba-tiba dari
pekerjaannya di Makassar.

RIWAYAT
• Pasien ingin berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI, namun sebelum pergi
pasien mengikuti suatu perkumpulan di Masjid untuk mempelajari suatu ilmu-ilmu.

GANGGUAN • Pasien tiba-tiba berteriak-teriak dan mengamuk tak terkendali di halaman Masjid

PSIKIATRI
lalu dibawa ke RSKD Dadi untuk pertama kalinya dan dirawat ±1 bulan lalu kabur
dan pulang Kembali ke Barru.
• Saat di Barru pasien tinggal bersama orang tuanya, dirumah pasien sering
mengamuk, melempari rumah tetangga, merusak barang orang lain, selalu ingin
keluar kampung dengan berjalan kaki.
• Pasien menjadi sosok yang mudah marah, sering mengungkit-ngungkit masalah
yang lalu dan selalu mengingat kesalahan-kesalahan orang lain pada dirinya.
RIWAYAT • Pasien sering mengejar orang yang dirasanya menganggu dirinya atau yang

GANGGUAN dibencinya menggunakan parang atau bambu runcing.


• Pasien pernah mengejar adiknya yang ke-4 sambil membawa parang karena merasa

PSIKIATRI adiknya akan merebut hartanya.


• Pasien juga pernah mengejar adiknya yang ke-6 sambil membawa bambu runcing
saat saudaranya tsb berkunjung ke rumah org tua mereka.
• Pada tgl 27 Februari 2020 pasien masuk ke RSKD Dadi untuk kedua kalinya karena
RIWAYAT memukul anak kecil disekitar rumahnya. Diduga pasien tersulut emosi karena anak

GANGGUAN kecil tsb menganggu pasien. Pasien dirawat selama ±1 tahun dan dipulangkan tgl
17 Desember 2020.
PSIKIATRI • Pada tgl 6 Januari 2021 pasien masuk ke RSKD Dadi untuk ketiga kalinya karena
mengejar pak camat menggunakan parang, penyebabnya tidak diketahui pasti oleh
keluarga. Pasien dirawat selama ±1 bulan dan dipulangkan tgl 22 Februari 2021.
• Setelah pulang kembali ke rumah pasien sudah jarang mengamuk, lebih pendiam,

RIWAYAT dan menjadi lebih kurus. Pasien juga sering beribadah namun masih sering
berbicara sendiri, dari pengakuannya ia sedang berbicara dengan temannya.
GANGGUAN • Riwayat pengobatan, saat dirumah pasien mengonsumsi 4 macam obat namun tidak

PSIKIATRI diketahui jenisnya oleh pihak keluarga. Obat terakhir ditebus bulan September
2021, sehingga pasien putus obat selama 2 bulan sebelum masuk lagi ke RSKD
Dadi. Pasien tidak pernah dibawa kontrol ke pelayanan kesehatan terdekat.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
RIWAYAT PRENATAL DAN RIWAYAT KANAK AWAL
PERINATAL (0-1 TAHUN) (1-3 TAHUN)
• Pasien lahir normal di rumah,ditolong oleh dukun dan cukup bulan.
Pertumbuhan dan perkembangan masa kanak-kanak pasien
• Riwayat ASI hingga usia 1,5 tahun
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak
• Pertumbuhan dan perkembangan sesuai anak seusianya.
lain seusianya

RIWAYAT KANAK PERTENGAHAN RIWAYAT KANAK AKHIR DAN


(4-11 tahun) REMAJA (12-18 tahun)
• Saat bersekolah di STM pasien cukup tertutup, kurang pandai bergaul
Pasien tinggal bersama neneknya, pola asuh nenek diakui
dan bersosialisasi sehingga hanya memiliki sedikit teman.
cukup keras, seperti memberi hukuman dengan cara dipukul • Saat itu pasien bersekolah sambil bekerja sebagai pengantar koran
menggunakan rotan. untuk membantu perekonomian keluarga.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
RIWAYAT RIWAYAT
PENDIDIKAN PEKERJAAN
TERKAHIR

Terakhir bersekolah di STM Sudah tidak bekerja

Riwayat
Masa Dewasa
RIWAYAT RIWAYAT AGAMA
PERNIKAHAN
Menganut agama Islam dan
Sudah menikah
menjalankan ibadahnya
dengan baik
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
RIWAYAT RIWAYAT
MILITER PELANGGARAN
HUKUM
Tidak pernah megikuti Tidak pernah terlibat masalah

Riwayat kegiatan militer. hukum.

Masa Dewasa
AKTIVITAS SOSIAL

Jarang mengikuti kegiatan


social, cukup tertutup.
RIWAYAT KEHIDUPAN KELUARGA

Genogram
Situasi Persepsi Pasien tentang diri dan
kehidupannya
Sekarang
• Pasien saat ini hanya tinggal
• Pasien merasa dirinya tidak sakit
seorang diri
di Barru
• Pasien merasa dirinya tidak bahagia karena tidak
memiliki pasangan hidup dan sudah tidak memiliki
• Pasien tidak memiliki pekerjaan
orang tua
apapun dan hanya tinggal di rumah.
STATUS INTERNUS STATUS
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

FISIS DAN
NEUROLOGIS

Dalam Batas Normal Dalam Batas Normal


PEMERIKSAAN
STATUS MENTAL
BANGSAL SAWIT RSKD DADI

SELASA, 25 DESEMBER 2021 PUKUL 13.00 WITA


STATUS
DESKRIPSI UMUMMENTAL
PENAMPILAN
KESADARAN
Tampak seorang laki-laki berumur 49
• Kuantitas : Compos Mentis, GCS 15 (E4M6V5)
tahun, wajah sesuai umur. Warna kulit
• Kualitas : Berubah
sawo matang, rambut pendek warna hitam
sedikit beruban, mengenakan kaos
berwarna biru tua, celana training PERILAKU DAN AKTIVITAS PSIKOMOTOR
berwarna hitam dan tidak mengenakan Cukup tenang
alas kaki. Perawakan sedang, pasien
Nampak kurang rapi dan perawatan diri PEMBICARAAN
kurang. Kontak mata ada, verbal ada. Spontan, lancar dan intonasi biasa

SIKAP TERHADAP PEMERIKSA


Cukup Kooperatif
STATUS
MENTAL
KEADAAN AFEKTIF,
PERASAAN, DAN EMPATI
FUNGSI INTELEKTUAL
(KOGNITIF)
• TARAF PENDIDIKAN, PENGETAHUAN UMUM, DAN
KECERDASAN : Sesuai dengan tingkat Pendidikan (STM)
• DAYA KONSENTRASI : Baik
• MOOD • ORIENTASI
Eutimik ⚬ Waktu : Baik
⚬ Orang : Baik
• AFEK ⚬ Tempat : Baik
• DAYA INGAT
Terbatas
⚬ Jangka panjang : Baik
⚬ Jangka pendek : Baik
• EMPATI ⚬ Jangka segera : Baik
Tidak dapat dirabarasakan • PIKIRAN ABSTRAK : Terganggu
• BAKAT KREATIF : Tidak ada
• KEMAMPUAN MENOLONG DIRI SENDIRI: Cukup Baik
STATUS
MENTAL
GANGGUAN PERSEPSI PROSES BERPIKIR
HALUSINASI • ARUS PIKIRAN
Halusinasi auditorik (+), pasien mendengar suara bisikan dari kedua orang ⚬ Produktivitas : Cukup
⚬ Kontinuitas : Kadang irrelevant, koheren
tuanya dan suara tersebut selalu memberikan perintah yang menyuruhnya
⚬ Hendaya berbahasa : Tidak ada hendaya dalam berbahasa
untuk sholat dan memberi peringatan kepada pasien dengan mengatakan
• ISI PIKIRAN
“sabar nak, semua ini hanya cobaan semata dari Tuhan”, suara bisikan ini ⚬ Preokupasi : Tidak ada
didengar setiap hari pada saat malam hari. ⚬ Gangguan isi pikir
■ Waham Persekutorik → Pasien meyakini adiknya ingin
merebut hartanya dan membunuhnya
ILUSI : Tidak ada ■ Waham Bizzare → Pasien meyakini bahwa dirinya sudah
pernah ke padang mahsyar dan bertemu dengan seluruh
DEPERSONALISASI : Tidak ada malaikat
■ Waham Kebesaran → (-)

DEREALISASI :Tidak ada


STATUS
MENTAL
PENGENDALIAN IMPULS TILIKAN (INSIGHT)
Cukup baik saat wawancara Tilikan 1 (Penyangkalan penuh bahwa
dilakukan dirinya sakit)

DAYA NILAI TARAF DAPAT DIPERCAYA


• Norma sosial : Terganggu Dapat dipercaya
• Uji daya nilai : Terganggu
• Penilaian realitas : Terganggu
IKHTIASAR PENEMUAN
BERMAKNA
• Laki-laki 49 tahun dibawa untuk keempat kalinya ke RSKD Dadi karena
gelisah sejak 2 bulan lalu SMRS • Kesadaran berubah
• Pembicaraan spontan, lancer, intonasi
• Pasien gelisah, mengamuk dan mengaggu orang lain sehingga membuat warga biasa
sekitar tempat tinggalnya resah & ketakutan sehingga dipasung oleh • Sikap terhadap cukup kooperatif
• Mood eutimik, afek terbatas
saudaranya & warga selama 2 minggu dirumah. • Terdapat gangguan persepsi berupa :
• Pasien mengalami halusinasi auditorik, waham persekutorik, dan waham Halusinasi auditorik
• Terdapat gangguan isi piker berupa
bizzare. waham persekutorik, waham bizzare
• Awal perubahan perilaku tahun 2000  mengikuti perkumpulan di masjid • Pengendalian impuls cukup baik
• Daya nilai terganggu
untuk mempelajari ilmu-ilmu  tiba-tiba berterikan & mengamuk dihalam • Tilikan derajat 1
masjid.
• Stressor  factor sosioekonomi saat pasie tiba-tiba berhenti berkerja karena
terlibat permasalahan dengan teman kerja.
DIAGNOSIS
MULTIAKSIAL
FORMULASI DIAGNOSTIK (PPDGJ-III)

GANGGUAN JIWA GANGGUAN JIWA GANGGUAN JIWA


PSIKOTIK PSIKOTIK NON
• Gejala klinis yang bermakna  ORGANIK
pasien sering gelisah, mengamuk,
Status mental  ada
mengganggu warga sekitar, sering
hendaya berat dalam Pemeriksaan status internus
berbicara & tertawa sendiri
menilai realita berupa dan neurologis  tidak
• Menimbulkan distress pada pasien, ditemukan adanya kelainan
adanya halusinasi
keluarga dan masyarakat sekitar.
auditorikm waham
• Menimbulakn disabilitas dalam
persekutorik dan waham
bindang social, pekerjaan dan
waktu senggang
bizzare
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
SKIZOFRENIA SKIZOFRENIA
(F20) PARANOID (F20.0)

A Menurut kriteria 1 gejala : Gejala halusinasi auditorik


yang selalu memberikan
X Adanya waham bizzare yang
berlangsung lebih dari satu
perintah & peringatan,
adanya waham
I bulan (sejak tahun 2006) persekutorik

I
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS II
Pasien dikenal sebagai orang pendiam, tertutup, kurang pandai bergaul &
AXIS III
Tidak ada
bersosialisasi, dan suka menolong org lain. Kepribadian pasien belum
dapat digolongkan dalam ciri kepribadian tertentu. Tidak ditemukan
adanya retardasi mental.Mekanisme Defence adalah Represi

AXIS IV AXIS V
• GAF Scale saat ini adalah 50-41 (Gejala berat,
Faktor sosioekonomi, pisah rumah dengan anak dan istri serta
ibunya yang meninggal. disabilitas berat).
DAFTAR MASALAH
ORGANOBIOLOGIK PSIKOLOGIK SOSIOLOGIK

Hendaya berat dalam menilai Hendaya dalam waktu


Ketidakseimbangan realita berupa adanya halusinasi
neurotransmitter auditorik dan waham senggang, hubungan social dan
persekutorik pekerjaan
RENCANA TERAPI
RENCANA TERAPI

FARMAKOTERAP PSIKOTERAPI SOSIOTERAPI


I
Suportif : memberi dukungan ke Memberikan penjelasan kepada
pasien untuk memahami dan keluarga pasien dan orang-
Risperidone 2 mg, menghadapi penyakitnya, orang di sekitarnya sehingga
1 tab/12 jam/oral manfaat pengobatanm efek mereka dapat memberikan
samping yang timbul selama dukungan moral dan
Clozapine 25 mg, pengobatan serrta memotivasi menciptakan lingkungan yang
1 tab/24 jam/oral pasien untuk minum obat teratur kondusif untuk membantu
0-0-1 proses penyembuhan.
PROGNOSI
S
FAKTOR FAKTOR
PENDUKUNG PENGHAMBAT
• Keluarga psaien mendukung dan
Quo Ad Vitam mengharapkan pasien cepat sembuh • Pasien hanya tinggal sendiri
• Fasilitas pelayanan kesehatan dapat
Bonam dijangkau • Pasien memiliki tilikan satu
• Pasien ditanggung BPJS sehingga
dapat terus berobat
Quo Ad Functionam • Pasien menunjukkan gejala-gejala
Dubia ad Bonam positif berupa waham dan halusinasi
• Pasien tidak memiliki penyakit
komorbid
Quo Ad Sanationam • Stressor jelas
Dubia ad Malam
DISKUSI KASUS
SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
Definisi

Skizofrenia ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan


karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
(inappropriate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran yang jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual
biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian.

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3.
Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
• Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang
tajam atau kurang jelas):
• Thought
■ “Thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau
■ “Thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau
isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal); dan
■ “Thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
b. Delusion
■ “Delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
■ “Delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau
■ “Delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang “dirinya” = secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
penginderaan khusus);
■ “Delusion perception” = pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya
bersifat mistik atau mukjizat;

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
c. Halusinasi Auditorik
■ Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau
■ Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
■ Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh

d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain)

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:
• Halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk
tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap
hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan terus menerus;
• Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
• Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor;
• Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpuk atau tidak wajar, biasanya
yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
MENURUT PPDGJ-III
• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku
untuk setiap fase nonpsikotik prodromal);
• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek
perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self-absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOFRENIA
PARANOID MENURUT PPDGJ-III
• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.
• Sebagai tambahan:
⚬ Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;
■ Suara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi
pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);
■ Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi
jarang menonjol;
■ Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of influence), atau
“passivity” (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar-kejar yang beraneka ragam, adalah yang paling khas;
⚬ Gangguan afektif, dorongan, kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol.

Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III, DSM-5. ICD-11. Cetakan 3. Jakarta : Penerbit Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya, 2019
• Pada pasien direncanakan untuk pemberian
farmakoterapi dengan tujuan untuk mencegah
bahaya pada pasien, mengontrol perilaku pasien,
dan untuk mengurangi gejala psikotik pada pasien
seperti agitasi, agresif, gejala negatif, gejala positif,

Tatalaksana serta gejala afek.


• Antipsikotik atipikal yang diberikan yaitu
Risperidone dan golongan Clozapine.

Farmakoterapi...

Herdarsyah F. Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif.
Indonesia, 2016.
RISPERIDONE CLOZAPINE
• APG II yang pertama dikenal, kurang
• Mempunyai afinitas tinggi terhadap
menyebabkan timbulnya sindrom
reseptor serotonin (5HT2) dan ekstrapiramidal (EPS).
reseptor dopamin (D2). • Gold standard pada pasien yang telah
• Efektif baik untuk gejala positif resisten dengan obat antipsikotik lainnya.
(halusinasi, gangguan proses pikir) • efektif untuk mengontrol gejala-gejala
maupun gejala negatif (upaya pasien psikosis dan skizofrenia baik yang positif
(iritabilitas) maupun yang negatif (sosial
yang menarik diri dari lingkungan).
disinterest dan incompetence, personal
• Efek samping sedasi, otonomik, dan
neatness).
ekstrapiramidal sangat minimal • Efek yang bermanfaat terlihat dalam waktu 2
dibandingkan antipsikosis tipikal. minggu, diikuti perbaikan secara bertahap
• Dosis anjurannya adalah 2-6 mg/hari pada minggu-minggu berikutnya.
• Clozapine yang diberikan sebagai efek
sedasi

FARMAKOTERAP
I
Herdarsyah F. Diagnosis dan Tatalaksana Skizofrenia Paranoid dengan Gejala-Gejala Positif dan Negatif. Indonesia, 2016
Amir N. Buku Ajar Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Edisi kedua. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia. Bab 12 - Skizofrenia; p. 173-195, 2013.
Muslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi ketiga. Jakart : Bagian Ilmu Kedokteran FK Unika Atma Jaya. Bab 3 - Penggolongan Obat Psikotropik; p. 10-11.
• Psikoterapi suportif dan sosioterapi → dianjurkan setelah

TATALAKSAN pasien tenang.

A • Psikoterapi → untuk memperbaiki kemampuan sosial


pasien dan memperbaiki hubungan interpersonal.
NON FARMAKOLOGI • Sosioterapi → untuk keluarga pasien, atau orang pasien
dapat enerima keadaan pasien dan menciptakan suasana
yang dapat mempercepat penyembuhan pasien
Thank You

SEE YOU NEXT


TIME

Anda mungkin juga menyukai