Anda di halaman 1dari 3

ORNAMEN GEOMETRIS

Ornamen Pepatran ini adalah ornamen yang distilisasi (diubah dengan pengayaan) dari
jenis tumbuhan yang merambat, menjalar maupun berdiri tegak, termasuk yang
menghasilkan buah, daun dan bunga ornamen ini memiliki fungsi sebagai dekorasi
rumah pribadi/adat/tempat suci yang khusus berkembang di Bali. Pepatran ini
menghiasi bagian-bagian yang lebar dan memanjang, baik berupa segi empat, segi
empat panjang, baik tempatnya ditengah, dipinggir/bidang yang lebar, juga sebagai
pelengkap dari ornament kekarangan.

Ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “ornare” yang artinya hiasan atau
perhiasan. Yang dimaksud menghias di sini adalah mengisi sesuatu yang semula kosong
menjadi terisi hiasan, sehingga menjadi tidak kosong.
Ragam hias atau ornamen, biasanya bersangkut paut dengan motif hias dan pola hias. Motif
hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ornamen atau ragam hias,
yang meliputi segala bentuk alami (figuratif) dan hasil khayalan atau daya kreasi manusia yang
berupa garis dan bidang-bidang geometris (non figuratif), sedangkan pola hias merupakan
unsur dasar yang dapat dipakai pedoman untuk menyusun sesuatu hiasan.

Ornamen atau ragam hias mempunyai kedudukan fungsi yang kedua setelah fungsi utama dari
benda yang dihiasi.
Berdasarkan hal ini, maka ragam hias dapat dibedakan menjadi tiga jenis:
1. Hiasan aktif atau konstruktif.
2. Hiasan pasif. Bentuk hiasan yang lepas dari bentuk bangunan utama yang dihiasi, yang
dapat dibuang begitu saja tanpa mempengaruhi bentuk/bangunan tersebut.
3. Hiasan teknis. Bentuk hiasan yang disamping berguna sebagai hiasan juga memiliki
fungsi yang lain. (lihat gambar 3)

Ornamen Ukir
Ornamen ukir atau ukiran pada kayu merupakan cukilan (hasil pengurangan bahan dengan alat
yang disebut tatah) yang berupa ragam hias hasil rangkaian yang indah, berulang-ulang dan
sambung menyambung serta saling menjalin, sehingga mewujudkan suatu bentuk hiasan. Pada
dasarnya ornamen ukir dapat dibedakan atas beberapa jenis motif hias, antara lain motif hias
geometris,motif hias binatang, motif hias tumbuhan dan motif hias manusia.

Motif hias geometris.


Motif hias geometris telah dikenal sejak zaman batu dan zaman logam dan sampai saat ini
masih banyak diterapkan pada berbagai benda seni, khususnya benda seni yang termasuk
dalam kelompok seni terapan, misalnya guci, vas bunga, teko, dan lain-lain. Pada proses
perkembangan motif geometris, dikenal beberapa macam pola hias, antara lain pola hias
tumpal, pola hias pilin, pola hias meander dan pola hias swastika.

Pola hias tumpal


Pola hias tumpal pada umumnya berbentuk segitiga yang diulang-ulang secara berderet.

Pola hias pilin


Pola hias pilin merupakan suatu bentuk yang dibatasi oleh garis lengkung yang mengikal pada
titik pusat.

Pola hias meander.


Pola hias meander adalah suatu bentuk yang menyerupai huruf “T” yang disusun berderet dan
berbalikan.
Pola hias swastika
Pola hias swastika mulai dikenal pada zaman perunggu. Swastika merupakan lambang
peredaran matahari, sehingga bentuknya dibuat sedemikian rupa, mirip dengan galaksi atau
kumpulan bintang-bintang di cakrawala. Adapun pola ini terdiri dari gambar-gambar bergaris
lurus dan seluruhnya disebut “banji”

Anda mungkin juga menyukai