Anda di halaman 1dari 3

Menurut Sunaryo (2011 : 16), jenis-jenis ornamen nusantara berdasarkan motif hiasnya dapat

dikelompokkan menjadi enam yakni Motif Geometris, Motif Manusia,Motif Bisa,Motif Tidak,Motif
Benda-benda alam,Motif benda tehnologis dan kaligrafi.

1. Motif geometris motif ini menggunakan bentuk garis atau bidang yang pada umumnya bersifat ilmu
ukur maksudnya bentuk-bentuk yang ada berbentuk garis, bidang segi empat, segi tiga, jajaran genjang
belah ketupat dan sejenisnya.Motif geometris ada yang disebut motif meander, pilin, banji, swastika,
kawung maupun tumpal.

A. Motif Meander

Motif ini biasanya digunakan sebagai hiasan tepi suatu produk kerajinan, motif ini
mempunyai variasi bentuk yang beragam. Apabila di perhatikan bentuknya motif
meander ada yang berbentuk seperti huruf “T”atau huruf “ J “ yang berjajar saling
berkebalikan terkait, dengan variasi garis lurus maupun yang lengkung berkelok-kelok.
Di bali motif meander dengan berbagai variasinya disebut kuta mesir.

B. Motif Pilin 

Berbentuk garis lengkung sepiral, di Jepara bentuk ini dikenal dengan namaulir. Motif
pilin dapat dibedakan menjadi pilin tunggal yang berbentuk ikal, pilin ganda yang
berbentuk seperti huruf “ S “ dan adapula jenis pilin ganda yang saling menyambung
berganti arah. Motif pilin biasanya disusun secar berulang dan berderet secara vertical,
horizontal bahkan berbentuk diagonal seperti yang dikenal dengan motif parang.Namun
jenis motif parang ini ada yang menyebutnya sebagai jenis motif lerengyaitu motif
geometris yang memiliki bentuk atau pola dasar garis-garis miring yang sejajar.

C. Motif banji 

hanya di kenal dijawa, meskipun kata banji sesungguhnya berasal dari kata china wan-ji
sehingga tidak salah apabila  motif jenis ini dikatakaan sebagi motif yang mendapat
pengaruh china. Motif ini memiliki bentuk dasar garis tekuk yang bersilang atau palang
berkait.Motif banji di beberapa daerah jawa lebih dikenal sebagi motif swastika.

Di toraja, ornamen dengan motif semacam ini disebut sekong sala ( palang berkait )
yang mengandung makna peringatan agar tidak mencampuri urusan orang lain, atau
motif ukir passepu torongkong yang melambangkan kerukunan ( Sunaryo,27: 2011 ).

D. Motif kawung 

merupakan jenis motif  yangterbentuk dari lingkaran yang berjajar ke kiri, ke kanan, atas
dan bawah yang saling berpotongan. Bentuk dasar motif kawung merupakan susunan
lingkaran yang disusun sedemikian rupa mirip buah aren ( kawung ;sunda ) yang dibelah
menjadi dua.

E. Motif tumpal
Adalah jenis motif yang berbentuk dasar segi tiga sama sisi, biasanya berpola saling
berderet atau berkait. Di Sumatra Barat motif tumpal disebut pucuak rebuang (bucuk
rebung), banyak digunakan untuk menghias kain tenun songket, di Tapanuli Selatan
disebut motif hias bindu, di Batak Simalungun disebut ipon-ipon yang berarti gigi, di
Jawa adapula yang mengenal motif ini dengan sebutan untu walang( lihat
sunaryo:2011).

2. Motif manusia adalah jenis  motif yang menggunakan wujud manusia seluruhnya atau bagian
tertentu sebagai gagasan utama ragam hias. Bentuk motif manusia bisa saja digubah dengan cara stilasi,
distori, abstraksi maupun secara natural, baik perwujudan seluruh tubuh manusia maupun bagian tubuh
tertentu.

3. Motif binatang merupakan jenis motif yang menggunakan wujud binatang seluruhnya atau bagian
tertentu sebagai gagasan utama ragam hias. Bentuk motif hewan bisa saja digubah dengan cara stilasi,
distori maupun secara natural, baik perwujudan seluruh tubuh binatang maupun bagian tubuh tertentu.

4. Motif tumbuhan merupakan jenis motif yang menggunakan wujud tumbuhan atau bagian tertentu
tumbuhan sebagai gagasan utama ragam hias. Bentuk motif tumbuhan bisa saja digubah dengan cara
stilasi, distori, abstraksi  maupun secara natural, baik perwujudan seluruh bagian tumbuhan  maupun
bagian tertentu.

5. Motif benda-benda alam merupakan jenis motif yang menggunakan wujud bentuk benda-benda alam
sebagai gagasan utama ragam hias. Bentuk motif benda-benda alam biasanya digubah dengan cara
stilasi.

6. Motif benda-benda teknologis dan motif kaligrafi merupakan jenis motif yang menggunakan wujud
bentuk benda-benda tehnologis/benda-benda buatan manusiasedangkan yang dimaksud  motif  kaligrafi
adalah upaya  memanfaatkan huruf sebagai bentuk  gagasan utama ornament atau ragam hias. Bentuk
motif benda-benda teknologis bisa saja digubah dengan cara stilasi, distori, abstraksi maupun secara
natural.Sedangkan motif kaligrafi biasanya menggunakan tulisan/huruf yang dibentuk sedemikian rupa
membentuk obyek geometris, manusia, hewan, tumbuhan atau obyek tertentu.

JENIS- JENIS ORNAMEN BERDASARKAN TEKNIK PERWUJUDAN/PENGGAMBARANNYA

     a.     Realis atau naturalis pembuatan motif ornamen yang berusaha mendekati atau  mengikuti 
bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa
bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.

b.    Stilirisasi atau gubahan yaitu pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau
merubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang
digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu menjadi karya seni ornamen. Bentuk-
bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya

c.     Kombinasi atau kreasi yaitu motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau
motif, yang merupakan hasil kreasi dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya
mewakili karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme).
 JENIS-JENIS ORANMEN BERDASARKAN CORAKNYA

Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen memiliki beberapa corak yaitu:

a.    Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan pada zaman purba atau zaman primitif.
Ciri-ciri umum dari seni ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif geometris,
goresan spontan, biasanya mengandung makna simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang
diterapkan biasanya berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-seling, dan sering juga dijumpai
penyusunan secara terpadu. Karya seni primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran
perilaku masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena ciri-ciri umumnya adalah
sama diseluruh dunia.

Contoh: ukir Asmat yang ada di Irian Jaya .

b.    Ornamen klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah mencapai puncak-puncak
perkembangannya atau telah mencapai tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih
lanjut. Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard, struktur motif dan pola yang tetap,
memiliki susunan, irama yang telah baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang
terpenting telah diterima eksistensinya tanpa mengalami perubahan lagi. Contohnya ornamen
Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali, Surakarta, Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat
kedaerahan karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias klasik dengan corak dan ciri-ciri
tersendiri.

Contoh: ornament Pajajaran, ornament Majapahit, ornament Yogyakarta, ornament Pekalongan,


ornamen Madura, ornamen Surakarta, ornamen Cirebon, ornamen Bali, ornament Jepara.

c.    Ornamen Tradisional yaitu ragam hias yang berkembang ditengah-tengah masyarakat secara turun-
temurun, dan tetap digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi manfaat (keindahan)
bagi kehidupan, dari masa ke-masa. Ornamen tradisonal mungkin berasal dari seni klasik atau seni
primitif, namun setelah mendapat pengolahan-pengolahan tertentu, dilestarikan kemanfaatannya demi
memenuhi kebutuhan, khususnya dalam hal kebutuhan estetis. Oleh sebab itu corak seni ornamen
tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan primitif. Hasil atau wujud dari pembauran
tersebut tergantung dari sumber mana yang lebih kuat yang akan memberi kesan/corak yang lebih
dominan. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali, Jogyakarta, Pekalongan beberapa daerah lainnya
lebih dominan bersumber pada corak motif klasik, sedangkan motif tradisional Irian jaya, toraja, motif
suku dayak dan motif Kalimantan corak primitifnya lebih menonjol. Ornamen tradisonal bersifat kolektif.

d.   Ornamen modern atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen yang merupakan hasil kreasi atau
ciptaan seniman yang baru dan lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini bersifat
individu. Poses dan terciptanya seni ornamen modern terkadang bertolak atau mengambil inspirasi dari
seni primitif atau tradisional atau merupakan hasil inovasi/kreativitas seniman secara pribadi, sehingga
karya yang tercipta merupakan cerminan pribadi senimannya.

Anda mungkin juga menyukai