Anda di halaman 1dari 5

“KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan
diampu oleh :
Ns. Dhia Dhiani Fitriani M.Kep
Disusun oleh:

Nama : Jihan Najla Azahra


NIM : 201030100046
Kelas : 3B Keperawatan
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG
Jl. Pajajaran No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15417
Telp. (021)74716128
Web: www.stikes.wdh.ac.id E-mail: stikeswdh@gmail.com
2021
Situasi Keluarga:

Disebuah ruang mawar terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. Tri . Pasien masuk rumah
sakit jiwa karena klien gelisah, suka marah-marah, mudah tersinggung dan sering melamun
sendiri. Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sempurna lagi karena tidak bisa memberikan
keturunan kepada suaminya, sehingga klien menyendiri dan tidak mau bergaul dengan
temannya. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah.

SP 1 Klien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, membantu
klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu klien
memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih
dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.

Diagnosis Keperawatan:
 Kurangnya berkomunikasi dengan orang terdekat
Rencana Keperawatan:
 Melakukan apa yang disukai pada pasien agar dia tidak merasa sedih
 Melakukan pengobatan ke dokter kandungan dibantu dengan keluarga pasien
Tujuan:
Membuat pasien lebih merasa bersyukur dalam menjalani hidup dan tetap berusaha agar
mempunyai buah hati dan tidak merasa seperti wanita yang tidak sempurna.

Fase Prainteraksi:
(Perawat mencari tahu apa saja yang membuat pasien gangguan jiwa)

Fase Orientasi:

Perawat : Selamat pagi bu…


Klien : Selamat pagi sus…
Perawat : Perkenalkan pak nama saya Nurse Jihan yang bertugas pagi ini. Nama Ibu
siapa? Dan senang dipanggil siapa?
Klien : Nama saya Ibu Tri, dan saya senang dipanggil Bu Tri.
Perawat : Oh, jadi Ibu senangnya dipanggil Ibu Tri saja. Baik Ibu tri, Saya lihat dari
tadi ibu melamun, ada yang sedang dipikirkan?
Klien : Banyak sus….
Perawat : Bagaimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu buk?
Klien : Boleh. Tapi sebentar saja ya?
Perawat : Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya bu?
Klien : 30 menit saja.
Perawat : Baiklah bu kita ngobrol-ngobrolnya 30 menit. Dimana kita ngobrolnya bu?
Klien : Disini saja tidak apa-apa.
Perawat : Baiklah bu, bisa kita mulai sekarang ya bu?
Klien : iya.
Perawat : Baiklah bu, tadi ibu bilang ada banyak hal yang ibu pikirkan. Kalau boleh
saya tau apa yang ibu pikirkan?
Klien : Saya merasa kalau saya ini tidak berguna, Sus.
Perawat : Apa yang membuat ibu bisa berpikir seperti itu?
Klien : Saya malus sus, saya merasa tidak berguna sebagai seorang istri karena tidak
bisa memberikan keturunan untuk suami saya. Saya malu merasa tidak
sempurna sebagai perempuan.
Perawat : Baik, pasti berat untuk ibu menghadapi ini semua. Sekarang coba ibu
sebutkan kegiatan apa saja yang biasa dan bias ibu lakukan dirumah?
Klien : Dulu kalau waktu saya senggang saya suka menggambar,menyapu,memasak,
dan memberikan makan kucing-kucing saya.
Perawat : Wah bagus sekali bun ada 4 kemampuan dan kegiatan yang ibu miliki. Nah,
ibu dari ke-4 kegiatan ini apa yang masih bias ibu kerjakan dirumah sakit?
Kegiatan menggambar bisa ibu kerjakan di rumah sakit.
Klien : Menggambar dan menyapu.

Fase Kerja:

Perawat : Bagus sekali, Ibu ada 2 kegiatan yang masih bisa ibu kerjakan dirumah sakit
ini, Bagaimana kalau kita menggambar?. Bagaimana bu, apa ibu mau?
Klien : Mau sus.
Perawat : Baik, Kalau begitu saya akan ambilkan buku gambarnya bu. Mohon ditunggu
sebentar ya, bu. Saya ambilkan.
Klien : Baik sus.
Perawat : Ini buku gambarnya dan Pensilnya bu. Bisa kita mulai sekarang?
Klien : Baik sus.
Perawat : coba mana, Bu. Hasil menggambar ibu sudah selesai apa belum? (berdiri
untuk melihat hasil gambaran). Wah, bagus sekali bu. Ibu berbakat sekali.
Hasil gambar ibu benar-benar seperti nyata.
Klien : Terimakasih sus.
Perawat : Ibu bisa mengembangkan bakat kembali bakat ibu sehingga ibu bisa
menjadikannya sebgai penghasilan tambahan keluarga.
Klien : Oh iya… benar juga ya sus.
Fase Terminasi:

Perawat : Baik bu, Bagaimana perasaaan ibu setelah kita ngobrol-ngobrol? Setelah ibu
melakukan kegiatan menggambar tadi?
Klien : Saya merasa bisa mengalihkan pikiran saya sebentar sus.
Perawat : Baiklah bu. Coba ibu lakukan lagi kegiatan tadi. Kita bisa coba terapkan
jadwal menggambar ibu sehari sekali atau dua hari sekali untuk menyelesaikan
sedikit demi sedikit gambar yang belum jadi. Apakah ibu setuju?
Klien : Baik...
Perawat : Baik, besok kita akan bertemu kembali untuk ngobrol-ngobrol kembali
mengenai kemampuan ibu yang lain. Ibu tau itu apa?
Klien : Tau sus, menyapu lantai…
Perawat : Iya bagus sekali bu, menyapu lantai, kalau begitu kita akan latihan menyapu
lantai besok ya bu. Apakah ibu bersedia?
Klien : Iya, saya bersedia.
Perawat : Kira-kira besok ibu maunya kita ketemu jam berapa?
Klien : Jam 09.00 saja sus…
Perawat : Baik. Jadi Ibu Tri maunya kita ketemu jam 09.00 WIB ya. Tempatnya
dimana?
Klien : Diruang ini saja.
Perawat : Tempatnya diruang ini saja, ya. Baik bu sampai jumpa besok. Selamat pagi
menjelang siang. Terimakasih bu.
Klien : Iya sus.

Anda mungkin juga menyukai