Anda di halaman 1dari 2

KEPERAWATAN GERONTIK

KUIS PERTEMUAN KE-11


TOPIK ASKEP GERONTIK

1. Jelaskan hal prinsip apa yang harus dipersiapkan oleh seorang perawat sebelum memulai
membuat askep gerontik ?
2. Jelaskan pengkajian gerontik apa saja yang membedakan dengan pengkajian pada pasien
dewasa pada umumnya?

Nama : ARUMBI
Tingkat : 3B

Jawaban:
1. Prinsip yang perlu di perhatikan dalam melakukan hubungan dengan lansia yang
mengalami beberapa masalah diantaranya :
- Jika klien memiliki gangguan penglihatan, prinsip yang bisa diterapkan perawat yaitu
menempatkan diri perawat dalam lapang pandang klien, cahaya terang dan tidak
menyilaukan, pastikan klien menggunakan kacamatanya (jika ada) dan dapat
berfungsi dengan baik, berhadapan dengan klien, jangan menutup mulut dengan
tangan atau benda lain pada saat berbicara dengan klien
- Jika klien defisit pendengaran, prinsip yang bisa diterapkan perawat yaitu bicara
langsung pada klien dengan nada rendah dan jelas dengan kecepatan yang sedang,
ulangi jika klien tidak mengerti pertanyaan awal, bicara pada telinga yang masih baik,
kurangi kegaduhan, pastikan klien menggunakan alat bantu dengar (jika ada)
- Jika klien mengalami kecemasan, prinsip yang bisa diterapkan perawat yaitu berikan
waktu yang cukup untuk berespon terhadap pertanyaan, bina rasa percaya dengan
menunjukan perhatian kita, gunakan pertanyaan terbuka, panggil klien dengan nama
yang disukai.
- Jika klien mengalami penurunan tingkat energi, prinsip yang bisa diterapkan perawat
yaitu posisi yang nyaman bagi klien, pertemuan jangan terlalu lama tapi sering,
waspadai tanda tanda kelelahan seperti tidak mampu konsentrasi, penurunan
rentang perhatian, postur tubuh lelah, sabar, wawancara dengan kecepatan lambat
- Jika klien mengalami nyeri, prinsip yang bisa diterapkan perawat yaitu jangan
memaksa jika klien merasa tingkat nyerinya berat, lakukan upaya untuk menurunkan
nyeri terlebih dahulu, perhatikan lingkungan yang nyaman “hangat” dan santai
termasuk juga sentuhan untuk mengurangi nyeri

2. Yang membedakan pengkajian gerontik dengan pengkajian dewasa pada umumnya yaitu
pada pengkajian gerontik ada pengkajian fungsinal katz indeks dimana pengkajian ini
dilakukan untuk mengetahui lansia yang dikaji termasuk kedalam kategori mandiri atau
ketergantungan. Kemudian di pengkajian gerontik juga ada pengkajian barthel indeks
dimana disitu dikaji klien tersebut jumlah nilai akumulasi nya berada untuk mengetahui
apakah klien tersebut melakukan aktivitasnya secara mandiri, ketergantungan atau
ketergantungan total. Kemudian ada pengkajian status mental gerontik untuk
mengidentifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan short portable
mental status questioner (SPMSQ) dilakukan untuk mengetahui intelektual klien ini
masuk ke kategpri utuh, kerusakan intelektual ringan, sedang atau berat. Lalu pada
pengkajian gerontik juga ada pengkajian identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental
dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) dilakukan untuk mengetahui
aspek kognitif dan fungsi mental klien ini termasuk ke kategori mana. Dan yang terakhir
ada pengkajian keseimbangan untuk lansia dilakukan untuk mengetahui tingkat resiko
jatuh pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai