Disusunoleh :
AdindaputriKhalilah ( 0432950320016 )
Sirty Patti ( 0432950320022 )
PutriAndini ( 0432950320023 )
Nurul Amelia ( 0432950320010 )
Siti Sarah Tatuhey ( 0432950319029)
A. LatarBelakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan di
dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3 yang artinya
keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009) Istilah ‘keselamatan dan
kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama
mengandung arti sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan
disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau suatu program yang
mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat digolongkan
sebagai suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai
suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil
terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi
bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi.( Rijanto, 2010 ).
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi
kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang
cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlanya.
Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena
manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi
apapun. Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita
penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar 1.25 triliun USD.
Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero) dalam periode 2002-2005
terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500 cacat tetap dan konpensasi
lebih dari Rp. 550 milyar. Konpensasi ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.5
juta pekerja sektor formal yang aktif sebagai peserta Jamsostek. Diperkirakan kerugian
tidak langsung dari seluruh sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar
merupakan kerugian dunia usaha.(DK3N,2007).
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana factor hazard dan resiko di tempat kerja?
2. Bagaimana cara mengendalikan Hazard ?
3. Bagimana Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard ?
4. Bagaimana peran perawat dalam K3?
5. Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses pengkajian dan perencanaan?
Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui factor hazard dan resiko di tempat kerja.
2. Untuk mengetahui cara mengendalikan Hazard.
3. Untuk mengetahui Resiko yang bisa terjadi akibat adanya Hazard.
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam K3.
5. Untuk mengetahui Hazard dan Resiko yang bisa terjadi saat proses pengkajian
dan perencanaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Contohnya : bahan kimia toksik yang terdiri dari, arsen triklorida, merkuri klorida,kalium
sianida, hydrogen sulfide, dan methanol. Bahan kimia tersebut sangat membahayakan
kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap dalam tubuh karena
tertelan, lewat pernapasan atau kontak lewat kulit.
2. evaluasi
Untuk menentukan langkah-langkah atau tindakan yang diperlukan sesuai sifat
dankarakteristik dari bahan atau instalasi yang ditangani sekaligus memprediksi resiko yang
mungkin terjadi apabila kecelakaan terjadi.
a) Pengendalian operasional :
- Miminize : menggunakan bahan kimia dengan jumlah yang kecil, baik selama
penyimpangan proses maupun pengiriman dengan mengurangi jumlah bahan kimia
maka resiko dari bahan tersebut juga menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan
jumlah yang besar.
- Menggunakan alat pelindung diri (APD), Menurut OSHA (occupational safety and
health administration) alat pelindung diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazard) ditempat kerja,baik yang bersifat kimia, fisika,
biologis,radiasi, elektrik, mekanik dan lainnya.Dengan menggunakan APD maka
akan memberikan pelindungan yang adekuat terhadap bahaya yang spesifik atau
bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Prinsip Ergonomi
Dalam perancangan peralatan kerja dapat digunakan beberapa prinsip ergonomi
sebagai pegangan, antara lain :
1). Sikap tubuh dalam pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk susunan, ukuran dan
penempatan mesin-mesin, penempatan alat-alat petunjuk, cara-cara manusia
melayani mesin (macam gerak dankekuatan).
2). Untuk normalisasi ukuran mesin dan alat industri harus diambil ukuran terbesar
sebagai dasar serta diatur dengan suatu cara tenaga kerja yang lebih kecil. Misalnya,
kursi dapat dinaik turunkan, tempat duduk dapat disetel maju mundur.
3). Ukuran antropometri terpenting seperti dasar ukuran-ukuran dan penempatan
alat-alat industri :
a. Berdiri
- Tinggi badan berdiri
- Tinggi bahu
- Tinggi siku
- Tinggi pinggul
- Panjang lengan
b. Duduk
- Tinggi duduk
- Tinggi lengan atas
- Panjang lengan bawah dan tangan
- Jarak letak lutut – garis pinggang
- Jarak leku lutut – telapak
4). Dari sudut otot, sikap duduk yang paling baik adalah sedikit membungkuk,
sedangkan pada sudut tulang dinasehatkan duduk tegak. Agar punggung tidak
bungkuk dan otot perut tidak lemas,maka dianjurkan pemilihan sikap duduk yang
tegak yang baik diselingi istirahat sedikit membungkuk.
5). Tempat duduk yang baik memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.Tinggi dataran duduk yang dapat diatur dengan papan kaki yang sesuai dengan
tinggi lutut, sedangkan paha dalam keadaan datar.
b. Papan tolak punggung yang tingginya dapat diatur dan menekan pada punggung
6). Pekerjaan yang berdiri sedikit mungkin dirubah menjadi pekerjan duduk. Dalam
hal ini tidak mungkin kepada pekerja diberi tempat dan kesempatan untuk duduk.
7). Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri adalah 23-27º ke bawah, sedangkan
untuk pekerjaan duduk 32-44 º ke bawah. Arah penglihatan ini sesuai dengan sikap
kepala yang istirahat (rileks).
8). Ruang gerak lengan ditentukan oleh punggung, lengan seluruhnya dan lengan
bawah. Pegangan harus diletakkan di daerah tersebut,lebih bila sikap tubuh tidak
berubah.
9). Macam gerakan yang kontinyu dan berirama lebih diutamakan,sehingga gerakan
yang sekonyong-konyong pada permulaan dan berhenti dengan paksa sangat
melelahkan. Gerakan ke atas harus dihindarkan. Berilah papan penyokong pada
sikap lengan yang melelahkan. Hindarkan getaran-getaran kuat pada kaki-kaki
dan lengan.
10). Gerakan ritmis seperti melayang, mengayuh pedal, memutar roda memerlukan
frekuensi paling optimum, yang menggunakan tenaga paling sedikit. Misalnya
pada frekuensi 60/menit, mengayuh pedal dirasakan masih ringan.
dengan menggunakan variabel norma waktu, volume kerja dan jam kerja
efektif,dikaitkan dengan jumlah pegawai/jabatan
Tujuan :
a. Mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan di rumah sakit
b. Merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif.
c. Mengurangi timbulnya rasa bosan
d. Dapat meningkatkan kepuasan kerja
Kesimpulan
Di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman,
selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan,
kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini
Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat,
membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin
kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya
Saran
Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja
manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk
mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu
cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber
daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia
(human errors). Manusia adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak seharusnya mengatur
manusia, untuk itu bebanilah manusia (operator/pekerja) dengan tugas-tugas yang manusiawi.
Soal Dan Jawaban :
1. Sarung tangan yang digunakan untuk melindungi tangan dari benda tajam adalah :
Jawaban : sarung tangan kulit
2. Undang – undang yang mengatur bahwa kesehatan kerja ditunjukan untuk melindungi
pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerja diatur dalam UU no :
Jawaban : No. 36 tahun 2009
3. Berikut ini yang merupakan peralatan pencegahan kebakaran, kecuali :
Jawaban : APD
4. Alat pelindung kaki digunakan untuk :
Jawaban : untuk menghindari tusukan dari benda tajam atau kebakaran oleh zat kimia
5. Alat pelindung badan digunakan untuk :
Jawaban : untuk menghindari percikan api terutama pada watu menempa dan mengelas
6.