Anda di halaman 1dari 70

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS

MALARIA

Nama kelompok:

1. Adinda Putri khalilah (0432950320016)


2. Demiya Pratami (0432950320003)
3. Erlia ferani (0432950320005)
4. GiskaDhea Maharani (0432950320020)
5. Nurul Amelia (032950320010)
6. Putri Andini (0432950320023)
7. Sirty Patti (0432950320022)
8. Syarifah meutiagoce (0432950320024)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S-1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI, 2021
KATA PENGANTAR
Segala pujisyukurpenulispanjatkankehadirat Allah Swt. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, atasberkatkarunia-Nya,
penulisdapatmenyelesaikanpenyusunanmakalahtugaskeperawatananaksatu yang berjudul
“asuhankeperawatan pada pasiendengandiagnosamedis malaria”
Makalah inidisusununtukmemenuhimatakuliahkeperawatan medical bedah1 , Dalam
penyusunanmakalahinitentupenulis, mengalamiberbagaihambatan. Namun, berkatpetunjuk,
bimbingan, dan dorongandarisemuapihak, makatugasinidapatdiselesaikantepatwaktu.
Penulismenyadaribahwapenyusunanmakalahinijauhdarisempurna, karenakekurangan dan
keterbatasan yang ada pada diripenulis. Demi sempurnanyapenulisanini,
penulismengharapkankritik dan saran yang
membangundarisemuapihakuntukpenulisanselanjutnya yang lebihbaik.
Dengan rasa kerendahanhatiPenulisberharap, semogamakalahinidapatbermanfaatbagipenulis dan
pembaca.

Wassalamualaikumwr.wb

Bekasi, 29 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. RumusanMasalah.......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................................

A. Definisi malaria................................................................................................................
B. Morfologi stadium vivax didalam darah..........................................................................
C. Faktor penyebab malaria..................................................................................................
D. Konsef dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa malaria.......................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................................
BAB I
PENDUHULAN
A. Latar Belakang

Malaria adalahpenyakitinfeksi yang disebabkan oleh parasite Plasmodium yang hidup dan
berkembangbiakdalamseldarahmerahmanusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles)
betina Malaria adalahpenyakitmenular yang disebabkan oleh parasitdari genus plasmodium yang
ditular pada manusiamelaluigigitannyamukjenisanopheles betina,
penyakitinidapatmenyerangsegalaras, usia, dan jeniskelamin (Irianto, 2011). Menurut Safar
Rosdiana (2009) dikenalempatspesiesdari genus plasmodium yang
hidupsebagaipenyebabpenyakit malaria pada manusiayaitu : Plasmodium falcifarum,
Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale. Berbedadenganpenyakit-
penyakit yang lain, malaria
tidakdapadisembuhkanmeskipundapatdiobatiuntukmenghilangkangejala-gejalapenyakit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakansekitar 41% populasi dunia terinfeksi
malaria. Setiaptahunterdapat 300 – 500juta penderitamengalamipenyakitserius dan sekurang –
kurangnya 1-2,7 jutadiantaranyameninggalkarena malaria. Malaria
umumnyaterkaitdengankemiskian dan memilikiefek negative yang
besarterhadappembangunanekonomi. Di Afrika, malaria diperkiraanmengakibatkankerugian
yang besardalamsetiaptahunnyakarenameningkatnyabiayakesehatan,
kehilangankemampuanuntukberkeja, dan efek negative pada pariwisata. Situasi malaria di
Indonesia menunjukanmasih 10,7 jutapenduduk yang tinggal di wilayah enemismenengah dan
tinggi malaria. Daerah tersebutmeliputiPapua , Papua Barat dan NTT. Pada 2017, darijumlah 514
kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52%) diantaranyabebas malaria. 172 kabupaten/kota (33%)
endemisrendah, 37 kabupaten/kota (7%) endemismenengah, dan 39 kabupaten/kota (8%)
endemistinggi.
Malaria merupakan salah satuma salah kesehatanmasyarakat yang
dapatmenyebabkankematianterutama pada kelompokrisikotinggiyaitubayi, anakbalita, ibuhamil,
selainitu malaria secaralangsungdapatmenyebabkandemam, anemia, splenomegali, dan
dapatmenurunkanproduktivitaskerja.Sebagianbesardaerah di Indonesia masihmerupakandaerah
endemic infeksi malaria, Indonesia bagiantimurseperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Kalimantan dan bahkanbeberapadaerah di Sumatra seperti Lampung, Bengkulu, Riau. Daerah di
Jawa dan Bali pun walaupunendemitassudahsangatrendah, masihseringdijumpailetupankasus
malaria, dan tentusajahalinidisebabkanmudahnyatransportasiuntukmobilisasipenduduk,
sehinggaseringmenyebabkantimbulnya malaria import (Harijanto, 2011).

B. RumusanMasalah
1.apakah yang dimaksuddenganpenyakitmlaria?
2.apakah penanggulangan malaria adadalampembahasan WHO?
3.bagaimana cirri-ciri orang yang terjangkit malaria?
4,tindakanapasaja yang bisadilakukanuntukmencegahpenyakit malaria?

C.tujuanpembuatanmakalah
Tujuan
daripembuatanmakalahiniadalahuntukmemberikanedukasikepadamahasiswakhususnya
dan masyarakat pada umumnyabahwamalriamerupakan salah satuparasit yang di
tularkanmemaluinyamuk .parasitiniberkembangdidalamseldarahmanusia yang
dapatmenyebabkankematianjikatidaksegeraditangani.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasae Malaria


1. Pengertian
Malaria merupakaninfeksi parasite pada seldarahmerah yang disebabkan oleh
suatu protozoa spesies plasmodium yang ditularkankemanusiamelaluigigitannyamuk.
(Handayaniwiwik, 2008).
Malaria adalahsuatuinfeksipenyakitdengandemamberkala yang disebabkan
oleh parasite Plamodium (termasuk protozoa) dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles
betina (ZulkoniAkhsin, 2009).
Malaria adalahpenyakitinfeksiparasit yang di sebabkan oleh plasmodium yang
menyerangeritrosit dan ditandaidenganditemukanyabentukaseksualdidalamdarah.
Infeksi malaria memberikangejalaberupademam, menggigil, anemia dan
splenomegali (Harijanto, 2009).
2. AnatomiFisiologi
Gambar 1.1: Morfologi stadium – stadium plasmodium vivax didalamdarah.

Darah merupakankomponenesensialmaklukhidup yang beradadalamruang vascular,


karenaperanannyasebagai media komunikasiantarselkeberbagaibagiantubuhdengan
dunia luarkarenafungsinyamembawaoksigendariparu-parukejaringan dan
karbondioksidadarijaringankeparu-paruuntuk di keluarkan, membawazat nutrient
darisalurancernakejaringankemudianmenghantarkan hormone dan
materimateripembekuandarah (Tarwoto, 2008).
a. Karakteristikdarah (Tarwoto, 2008)
1) Warna
Darah arteriberwarnamerahmudakarenabanyakoksigen yang berikatandengan
hemoglobin dalamseldarahmerah. Darah vena
berwarnamerahtua/gelapkarenakurangoksigen disbanding dengandaraharteri.
2) Viskositas
Viskositasdarah .lebihtinggidari pada viskositas air yaitusekitar 1.048 sampai
1.066.
3) pH
pH darahbersifatalkalindengan pH 7.35 sampai 7.45 (netral 7.00).
4) Volume
Pada orang dewasa volume darahsekitar 70 sampai 75 ml/kg BB, atausekitar 4
sampai5 literdarah.
5) Komposisi
a) Plasma darahyaitubagiancairdarah (55%) yang
sebagianbesarterdiridari air (92%), 7% protein, 1% nutrien,
hasilmetabolisme, gas pernapasan, enzim, hormon-hormon, factor
pembekuan dan garam-garaman organic. Protein-protein dalam plasma
terdiridari serum albumin (alpha-1 globulin, alpha-2 globulin, beta
globulin dan gamma globulin), fibrinogen, protombine dan protein
esensienuntukkoagulasi. Serum albumin dan gamma globulin
sangatpentinguntukmempertahankantekanan osmotic koloid, dan
gamma globulin juga mengandung antibody (immunoglobulin) seperti
IgM, IgG, IgA, IgD dan
IgEuntukmempertahankantubuhterhadapmikroorganisme.

b) Sel-seldarah/ butir-butirdarah (bagianpadat) kira-kira 45%,


terdiriataseritrositatauseldarahmerah (SDM) atauredblood cell (RBC),
leukositatauseldarahputih (SDP) atauwhite blood cell (WBC), dan
trombositplatelet. Sel
darahmerahmerupakanunsurterbanyakdariseldarah (44%)
sedangkanseldarahputih dan trombosit
1% .seldarahputihterdiridaribasofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan
monosit.

b) strukturseldarah
1) Sel darahmerah
Sel darahmerahberbentukcakrambikonkrafdengan diameter sekitar 7,5
mikron, teal bagiantepi 2 mikron dan bagiantengahnya 1 mikron
ataukurang, tersusunatas membrane yang sangat tipis
sehinggasangatmudahterjadi diffuse oksigen, karbondioksida dan
sitoplasma, tetapitidakmempunyai inti sel.

Sel darahmerahmatangmengandung 200-300 juta hemoglobin


(terdirihemmerupakangabunganprotoporfirindenganbesi dan globin
adalahbagiandari protein yang tersusun oleh 2 rantai alfa dan 2 rantai beta)
dan enzim-enzimseperti G6PD (glucose 6 – phosphate dehydrogenase).
Hemoglobin adalah protein berpigmenmerah yang
terdapatdalamseldarahmerah. Normalnya dalamdarah pada laki-laki
15,5g/dl dan pada wanita 14,0g/dl (Susan M Hinchliff,1996). Rata-rata
konsentrasi hemoglobin pada seldarahmerah 32g/dl.
2) Sel darahputih
Pada keadaan normal jumlahseldarahputihatauleukosit 5000-10000
sel/mm3. Leukositterdiridari 2 kategoriyaitu yang bergranulositdan yang
agranulosit.
3) Trombosit
Trombositmerupakanseltakberinti, berbentukcakramdengan diameter 2-5
um, berasaldaripertunasanselraksasaberintibanyakmegakariosit yang
terdapatdalamsumsumtulang. Pada keadaan normal
jumlahtrombositsekitar 150.000-300.000/mL darah dan mempunyai masa
hidupsekitar 1-2 mingguataukirakira 8 hari.
Trombosittersusunatassubstansifospolifid yang pentingdalampembekuan
dan juga
menjagakeutuhanpembuluhdarahsertamemperbaikipembuluhdarahkecil
yang rusak. Trombositdiproduksi di sumsumtulangkemudiansekitar 80%
beredardisirkulasidarahhanya 20% yang
disimpandalamlimpasebagaicadangan.
c. Hemopoisis (hematopoisis)
Hemopoisisadalah proses pembentukan dan pematangandarah. Organ-
organ yang pentingdalamhemopoisisadalah:
1) Limpa
Limpaberadadibawahdiafragmasebelahkiridarilambung. Tersusunatas 3
tipejaringanyaitu white pulp, red pulp dan marginal pulp, yang
semuaberperandalamkeseimbanganpembentukan dan pemecahanseldarah.
Selamapembentukandarah, limpamenghancurkanseldarahmerah yang
sudahtuadengancaramemfagosit, membantu metabolism
besidengancaramemecah hemoglobin.
2) Hati
Hati merupakan organ sangatpentingdalameritropoisis,
terutamajikaproduksiseldarahmerahdalamsusumtulangtidak normal. Hati
merupakantempatutamaproduksidari factor pembekuandarah dan
protrombin, menghasilkanempedu, mengaktifkan vitamin k .

d. Fungsidarah
1) Transport internal
Darah membawaberbagaimacamsubstansiuntukfungsimetabolisme.
a) Respirasi. Gas oksigen dan karbondioksidadibawah oleh
hemoglobin dalamseldarahmerah dan plasma, kemudianterjadipertukaran
gas di paru-paru.
b) Nutrisi, nutrient/zatgizidiabsorpsidari usus, kemudiandibawadalam
plasma kehati dan jaringan-jaringan lain yang
digunakanuntukmetabolisme.
c) Sekresi. Hasil metabolism dibawa plasma kedunialuarmelaluiginjal.
d) Mempertahankan air, elektrolit dan keseimbanganasambasa dan juga
berperandalamhemoestasis.
e) Regulasimetabolisme, hormon dan
enzimataukeduanyamempunyaiefekdalammengaktivitasmetabolism sel,
dibawadalam plasma.
2) Proteksitubuhterhadapbahayamikroorganisme, yang
merupakanfungsidariseldarahputih.
3) Proteksiterhadapcedera dan perdarahan
Proteksiterdahapresponperadangan local terhadapcederajaringan.
Pencegahanperdarahanmerupakanfungsidaritrombositkarenaadanya factor
pembekuan, fibrinolitik yang adadalam plasma.
4) Mempertahankamtemperaturtubuh
Darah membawapanas dan bersirkulasikeseluruhtubuh. Hasil metabolisme
juga menghasilkan energy dalambentukpanas (Tarwoto, 2008).
3. Etiologi
Penyebabinfeksi malaria ialah plasmodium, Plasmodium ini pada
manusiamenginfeksieritrosit (seldarahmerah) dan mengalami
pembiakanaseksual dijaringanhati dan di eritrosit.
Pembiakanseksualterjadi pada tubuhnyamukyaitu anopheles betina
(Harijanto, 2009).
Genus Plasmodium merupakanpenyebabpenyakit malaria yang
mempunyaikeunikankarenamemiliki 2 hospes,
yaknimanusiasebagaihospes intermediate dan nyamuk anopheles
sebagaihospesdefinitif. Genus plasmodium mempunyai 4
spesiespentingdalam parasitology medik, yaitu :Plasmodiumfalcifarum
(malaria tertianamaligna) menyebabkan malaria tropika yang
seringmenyebabkanpenyakit malaria berat/malaria otakdengankematian.
Plasmodium vivax penyebab malaria tertianabenigna. Plasmodium
malariaepenyebab malaria kuartana. Plasmodium ovale (malaria
tertianaovale), jenisinijarangsekalidijumpai, umumnyabanyak di Afrika
dan Pasifik Barat (Muslim, 2009).

Terdapatempatspesiesparasit malaria pada manusia, yaitu Plasmodium


falcifarum, yang paling banyakmenimbulkankematian,
Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae. Ciri
khasmorfologi plasmodium pada hapusandarahadalahsebagaiberikut :
Plasmodium falcifarum : gametositberbentuk pisang; Plasmodium vivax :
trofozoitberbentukamuboiddenganseldarahmerah yang
terinfeksimembesarukurannya; Plasmodium ovale : seldarahmerah yang
terinfeksibentuknyatidakteratur dan bergerigi; Plasmodium malariae :
trofozoitdewasaberbentuk pita (band-form) (Soedarto, 2009).

Selain di tularkanmelaluigigitannyamuk, malaria dapatmenjangkiti orang


lain melaluibawaanlahirdariibukeanak, yang disebabkankarenakelainan
pada sawarplasenta yang menghalangipenularaninfeksivertikal. Metode
penularanlainyaadalahmelaluijarumsuntik, yang banyakterjadi pada
penggunanarkobasuntik yang seringbertukarjarumsecaratidaksteril. Model
penularaninfeksi yang terakhiradalahmelaluitranfusidarah.
Disebutkandalam liter aturbahwamelaluimetodeini,
hanyaakanterjadisikluseritrositer.
Siklushatitidakterjadikarenatidakmelaluisporozoit yang
memerlukansiklushati (Widoyono, 2008).
4. Manifestasiklinis
Malaria mempunyaigambarankarakteristikdemamperiodik, anemia
dan splenomegali. Masa inkubasibervariasi pada masing-masing
plasmodium (tabel 1). Keluhan prodromal
dapatterjadisebelumterjadinyademamberupa :kelesuhan, malaise,
sakitkepala, merasadingin di punggung, nyerisendi dan tulang,
demamringan, anoreksia (hilangnafsumakan ) , peruttidakenak,
diareringan dan kadang-kadangmerasadingin. Keluhan prodromal
seringterjadi pada Plasmodium vivax dan ovale, sedang pada plasmodium
falcifarum dan malariaekeluhan prodromal
tidakjelasbahkangejaladapatmendadak.
Gejala yang klasikyaituterjadinyatrias malaria
seranganparoksimalsecaraberurutan :periodedingin (15-60 menit) :
mulaimenggigil, penderitaseringmembungkusdiridenganselimutatausarung
dan pada saatmenggigilseringseluruh badan bergetar dan gigi-
gigisalingterantuk, diikutidenganmeningkatnyatemperatur,
diikutidenganperiodepanas :

Penderitamukamerah, nadicepat, dan panas badan tetaptinggibeberapa


jam, diikutidengankeadaanberkeringat ;kemudianperiodeberkeringat :
penderitaberkeringatbanyak dan temperature turun, dan
penderitamerasasehat. Trias malaria lebihseringterjadi pada infeksi
plasmodium vivax, pada plasmodium
falcifarummenggigildapatberlangsungberatatau pun tidakada.
Periodetidakpanasberlangsung 12 jam pada plasmodium falcifarum, 36
jam pada plasmodium vivax dan ovale, 60 jam pada plasmodium malariae.
Keterangan :
Masa inkubasi : Masa antaramasuknyasporozoitkedalamtubuh
Hospessampaitimbulnyagejalademam.
Relapse ataurechute :ialahberulangnyagejalaklinikatau parasitemia yang
lebih lama dariwaktu primer yaitusetelahperiode yang lama dari masa
latent (sampai lima tahun), biasanyakarenainfeksitidaksembuhatau oleh
bentukluareritrosit (hati) pada malaria vivax atau
Seranganprimer :
ovale (plasmodium berdiamdalamhati :hipnozoit).
Yaitukeadaanmulaidariakhir masa inkubasi dan
mulaiterjadiseranganparoksimal yang terdiridaridingin/menggigil, panas
dan berkeringat.
Seranganparoksimalinidapatpendekataupanjangtergantungdariperbanyaka
nparasit dan keadaanimmunitaspenderita.
periode latent : yaituperiodetanpagejala dan tanpa parasitemia
selamaterjadinyainfeksi malaria.
Biasanyaterjadidiantaraduakeadaaanparoksimal.

Recrudescense: yaituberulangnyagejalaklinik dan parasitemia dalam masa


8 minggusesudahberakhirnyaserangan primer.
Recrudescensedapatterjadiberupaberulangnyagejalakliniksesudahperiode
laten dariserangan primer (Harijanto, 2009).
5) Patofisiologi
Gambar 2.5: Siklushidup plasmodium penyebab malaria.
Parasit malaria dalamsiklushidupnyamembutuhkanduahospes.
Melaluialirandarah, nyamuk anopheles
betinamenginokulasisporozoitkedalamtubuh manusia1.
Sporozoitmenginfeksisel hati2, berkembangbiakmenjadi skizon3. Lalu
pecah dan mengeluarkanmerozoit (p. Vivax, dan p.ovalememiliki stadium
dorman4. (hipnozoit) berdiamdalamhati dan
dapatkambuhkembaliuntukmenginvasikembalidalamdarahbeberapamingg
uatausatutahunkemudian) sesudahmemperbanyaki
Diri dalamhatiini (exo-erythrocytic schizogony)A. Selanjutnya parasite
memasukiperkembangbiakansecaraaseksualdalameritrosit (erythrocytic
schizogony)B. Merozoitmengifeksiseldarah merah4. Stadium ring,
trofozoitmaturselanjutnyamenjadiskizon, yang akanmenghasilkan
merozoit5. Beberapa parasite berubahmenjadibentuk stadium sexual
erythrocytic (gametosit)6. Pada stadium parasite
dalamdarahmunculgejalaklinispenyakitini. Gametosit,
jantan(mikrogametosit) dan betina (makrogametosit),
masuknyamukdalamtubuhnyamuk anopheles melaluidarah yang terhisap7.
Dalam tubuhnyamuk, parasite
memperbanyakdiridengancarasporogoniccycleC. Di dalamtubuhnyamuk,
mikrogametmelakukanpenetrasikemakrogametuntukmenghailkan zigot8.
Zigotbergerak dan memanjang (ookinet)9.
Keluardaridindinglambungnyamukuntukberkembangmenjadi ookista10.
Ookistatumbuh, matang dan mengeluarkan sporozoit11.
Selanjutnyahidupberdiamdalam pada kelenjarliurnyamuk. Sporozoitsiap di
inokulasikanketubuhmanusialainnya dan kembalimelangsungkansiklus
hidupnya1 (Muslim, 2009).
6. Komplikasi
MenurutWidoyono (2008) komplikasi yang dapatterjadi pada penyakit
malaria sebagaiberikut :
a. Malaria serebral (malaria otak) adalah malaria denganpenurunan
kesadaran. Penilaianderajatkesadarandilakukanbardasarkan Skala Koma
Glasgow (GCS, Glasgow Coma Scale). Pada orang dewasa GCS ≤11,
sedangkan pada anakberdasarkan Blantyre Coma Scale≤3,

ataukoma>30 menitsetelahserangankejang yang tidakdisebabkan


oleh penyakitlain.
b. Anemia berat (Hb <5 gr% atauhematokrit<15%) pada keadaan
hitungparasit>10.000/uL. Bila anemia hipokromikmikrositik,
harusdikesampingkanadanya anemia defisiensibesi, talasemia,
atauhemoglobinopatilainnya.
c. Gagalginjalakut (urin<400 mL/24 jam pada orang dewasaatau<1
mL/kgBB/jam pada anaksetelahdilakukanrehidrasi,
dengankreatinindarahmeningkat>3 mg%).
d. Edema paruatau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
e. Hipoglikemia : gula darah<40 mg%.
f. Gagalsirkulasiatausyok :tekanansistolik<70 mmHg, disertai
keringatdingin.
g. Perdarahanspontandarihidung, gusi, alatpencernaan dan atau
disertaikelainanlaboratorikadanyagangguankoagulasiintravaskuler.
h. Kejangberulang>2 kali per 24 jam setelahpendinginan pada
hipertermia.
i. Asidema (pH <7,25) atauasidosis (bikarbonat plasma <15 mmol/L).
j. Hemoglobinuria makroskopikkarenainfeksi malaria akut (bukan
karenaobat anti malaria pada seseorangdengandefisiensi Glukosa-6-
PosfatDehidrogenase)(Widoyono, 2008).

7. Pemeriksaandiagnostik
a. Pemerikaanmikroskopis
Pemeriksaaninimeliputipemeriksaandarah yang menurut
Teknis pembuatannyadibagimenjadipreparatdarah (SDr, sediaandarah)
tebal dan preparatdarah tipis, untukmenentukanadatidaknyaparasit malaria
dalamdarah. Melaluipemeriksaaninidapatdilihatjenis plasmodium dan
stadiumnya(P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale, tropozoit,
skizon, dan gametosit) sertakepadatanparasitnya.
Kepadatan parasite dapatdilihatmelaluiduacarayaitu semi- kuantitatif dan
kuantitatif. Metode semi-kuantitatifadalahmenghitung parasite dalam LPB
(lapangpandangbesar) denganrinciansebagaiberikut:
(-) :SDrnegatife (tidakditemukan parasite dalam 100 LPB) (+) : SDrpositif
1 (ditemukan 1-10 parasitdalam 100 LPB) (++) : SDrpositif 2 (ditemukan
11-100 parasitdalam 100 LPB) (+++) : SDrpositif 3 (ditemukan 1-10
parasitdalam 1 LPB) (++++) : SDrpositif 4 (ditemukan 11-100
parasitdalam 1 LPB)
Penghitungankepadatan parasite secarakuantitatif pada
SDrtebaladalahmenghitungjumlahparasit per 200 leukosit. Pada SDr tipis,
penghitunganjumlahparasit per 1000 eritrosit.
b. Tesdiagnostikcepat (RDT, rapid diagnostic test)
Metode inimendeteksiadanya antigen malaria dalamdarah
Dengancaraimunokromatografi. Dibandingkan uji mikroskopis, tes
Ini mempunyaikelebihanyaituhasilpengujiandengancepatdapat
diperoleh, tetapilemahdalamhalspesifisitas dan sensitivitasnya. c.
Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
Denganmenggunakanpemeriksaan PCR spesifisitas dan
sensitivitasnyadapatditingkatkan. Keunggulantesiniwalaupunjumlahparasit
yang dapat di
deteksisangatsedikitdapatmengidentifikasiinfeksiringandengansangattepat
dan dapatdipercaya. Hal inipentinguntukstudiepidemiologi dan
eksperimental dan belumuntukpemeriksaanrutin.
d. Pemeriksaanpenunjang
Pemeriksaaninibertujuanuntukmengetahuikondisiumum
penderita, meliputipemeriksaankadar hemoglobin, hematokrit,
jumlahleukosit, eritrosit, dan trombosit. Bisa juga
dilakukanpemeriksaankimiadarah (gula darah, SGOT, SGPT)
sertapemeriksaanrontgen dan USG
untukmelihatapakahterjadipembesaranhati dan limpa dan
pemeriksaanlainyasesuaiindikasi (Widoyono, 2008).
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaankeperawatan
1) Pemantauantanda-tanda vital (TD, nadi, pernafasan, dan suhu).
2) Cairan dan elektrolit
Pemberiancairanmerupakanbagian yang pentingdalampenanganan malaria,
biasanyadiberikancairan 1500-2000 cc/hariapalagibilasudahterjadi malaria
berat. Pemberiancairan yang
tidakadekuatakanmenyebabkantimbulnyanekrosistubulerakut.
Sebaliknyapemberiancairan yang
berlebihandapatmenyebabkanudemaparu. Cairan yang
biasadigunakanadalah dextrose 5%
untukmenghindarihipoglikemikhususnya pada pemberian kina. Bila
dapatdiukurkadarelektrolit (natrium), dipertimbangkanpemberian NaCl
biladiperlukan.
3) Nutrisi
Pada pasien malaria makananbiasaataumakananlunak.
Diitlunak yang diberikanmengandung protein, energy dan zatgizilainnya.
Makanan yang diberikandalambentukmudahdicerna ,rendahserat dan
tidakmengandungbumbu yang tajam.
4) Eliminasi
Pada pasien malaria biasanyatidakmengalamigangguan
Eliminasitapi pada malaria beratterjadigangguaneliminasi BAK
yaitu hemoglobinuria dan gangguaneliminasi BAB yaitudiare.
5) Aktifitas dan istirahat
Malaria biasatidakperluistirahatmutlakhanyaaktivitas yang dibatasi,
mengaturposisi yang nyamanbagipasien.
6) Bila terjadi anemia diberitranfusidarah.
7) Memberikankompreshangat pada pasien (hindarikompres
alcohol dan air es) dan bilapasienmenggigilberikanselimut.
b. Penatalaksanaan non medis
1) Menggunakankelambu pada waktutidur.
2) Mengolesitubuhdenganobat anti gigitannyamuk.
3) Menggunakanpembasmiserangga.
4) Memasangkawatkasa pada jendela dan ventilasi. Letaktempat
Tinggal diusahakanjauhdarikandangternak.
5) Mencegahpenderita malaria darigigitannyamuk agar infeksi
Tidak menyebarlebihjauh.
6) Membersihkantempathinggapatauistirahatnyamuk dan
Memberantassarangnyamuk.
7) Hindarikeadaanrumah yang lembab, gelap, kotor dan pakaian
yang bergantungansertagenangan air.
8) Membunuhjentiknyamukdenganmenyemprotkanobati anti atau
menebarkan ikan pemakanjentik.
9) Melestarikanhutanbakausebagai habitat ikan di rawa-rawa
Sepanjangpantai (Irianto, 2011)
c. Penatalaksanaanmedis
Berdasarkansuseptibilitas (rentan) berbagai stadium parasit malaria
terhadapobat malaria, makaobat malaria dibagi lima golongan, yaitu :
1) Skizontisidajaringan primer, proguanil, pirimetamindapat
Membasmi parasite praeritrosit, sehinggamencegahmasuknya
Parasite kedalameritrosit; digunakansebagaiprofilaksiskausal.
2) Skizontisidajaringansekunder; primakuindapatmembasmi parasite
daureksoeritrosit dan bentuk-bentukjaringan plasmodium vivax dan ovale
dan digunakanuntukpengobatanradikalinfeksiinibagi anti relaps.
3) Skizontisidadarah; membasmiparasit yang
berhubungandenganpenyakitakutdisertaigejalaklinik.
Skizontisidadapatmencapaipenyembuhanklinissuprasifbagikeempatspesies
plasmodium. Skizontisidadarah juga membunuhbentukeritrosit stadium
seksual plasmodium vivax, ovale dan malariae. Skizontisidadarah yang
ampuhadalah kina, klorokuin, dan amodiakuin, sedangkan yang
efeknyaterbatasadalah proguanil dan pirimetamin.
4) Gametositosida: menghancurkansemua stadium seksual, termasuk
stadium gametosit plasmodium falcifarum, juga
mempengaruhiperkembanganparasit malaria dalamnyamuk Anopheles
betina. Beberapaobatgametositosidabersifatsporontosida.
Primakuinadalahgametositosidauntukkeempatspesies, sedang kina,
klorokuin, dan amodiakuinadalahgametositosidauntuk plasmodium vivax,
ovale dan malariae.
5) Sporontosida:
mencegahataumenghambatgametositdalamdarahuntukmembentukookista
dan sporozoitdalamnyamuk Anopheles. Obat
inimencegahtransmisipenyakit malaria dan disebut juga obat anti
sporogonik. Obat-obatan yang termasukdalamgolonganiniialahprimakuin
dan poquanil. Obat-obat malaria yang terdaftar di Dit. Jen. Pom dan
memenuhistandaruntuk program pemberantasanpenyakit malaria Dep.
Kes. Adalah klorokuin, S-P, kina, primakuin dan beberapaantibiotika yang
beredar di indonesia. Obat baruhalofantrin, artemisin (qinghaosu)
danderivatnya: artemeter, artesunat, arte-ater, pironaridin, atovakuan,
yinghausu (arteflen) (Safar Rosdiana, 2009).
B. Konsep Dasar AsuhanKeperawatan
Proses keperawatanadalahsuatumetode yang sistematis dan
terorganisasidalampemberianasuhankeperawatan, yang difokuskan pada reaksi dan
responsunikindividu pada suatukelompokatauperoranganterhadapgangguankesehatan yang
dialami, baik, aktual, maupunpotensial. Proses keperawatan juga
dapatdiartikansebagaipendekatan yang digunakanperawatdalammemberikanasuhankeperawatan,
sehinggakebutuhandasarkliendapatteratasi. Proses keperawatanterdiridari lima tahap,
yaitu :pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi (Deswani, 2009).
1.Pengkajian
Pengkajianmerupakantahapawaldalamasuhankeperawatan dan landasan proses
keperawatan. Oleh karenaitudibutuhkanpengkajian yang
cermatgunamengenalmasalahkliensepertimengumpulkansemuainformasi yang
bersangkutandengan masa lalu dan saatini, data objektif dan subjektifdariklien, keluarga,
masyarakat, lingkungan, ataubudaya.
Keberhasilanasuhankeperawatansangattergantungkecermatan dan ketelitiandalampengkajian
(Deswani, 2009).
Pengkajian :
a. Identitaspasien
Terdiridari: namapasien, umur, pendidikan, agama, pekarjaan,
alamatsertapenanggungjawabpasien. Biasanya malaria diderita oleh seorang yang tinggal di
daerahataulingkungan endemic malaria.
b. Data riwayatkesehatan
1) Riwayat kesehatansekarang
Keluhankliensaatmasukrumahsakit, keluhansaatdikaji :demam yang hilangtimbul,
menurunnyanafsumakan, sakitkepala,mual, muntah, lemah, menggigil, malaise, nyerisendi dan
tulang, berkeringat.
2) Riwayat kesehatan yang laluMenggambarkankesehatanpasiensebelumnya,
apakahpasienpernahmempunyairiwayatpenyakit malaria ataumeminumobat malaria,
apakahpernahbepergian dan bermalamdidaerahendemik.
3) Riwayat kesehatankeluargamenggambarkanadakahanggotakeluarga yang mengalamipenyakit
malaria, riwayatpenyakitgenetik, dan congenital dalamkeluarga.
4) Riwayat kebiasaansehari-hari
a) Pola nutrisimenggambarkankeluhanpasienberupa: mual, muntahterusmenerus, sering juga
muntahdarah.
b) Pola eliminasi
BAK : pada malaria beratwarna air kencingmenjadisepertiteh, dan volume air kencing yang
berkurangsampaitidakkeluar air kencingsamasekali. BAB :Kemungkinanterjadinyaberakdarah.
c) Pola istirahat dan tidur
Pada umumnyadidapatkeluhanberupaadanyagangguanistirahat dan tidur yang disebabkan oleh
nyerikepala, mual, muntah dan demammenggigil.
d) Pola aktivitas
Pada umumnyapenderita malaria
terdapatkelemahanataukelelahansaatmelakukanaktivitasdikarenakanpasienmengalamimual,
muntah dan nyerikepala.
e) Personal hygiene
Pada umumnya personal hygiene pada penderita malaria masihcukupbaik dan bersih.
c. Pemeriksaanfisik
(Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
1) Keadaanumum
Di kajipenampilan dan tingkatkesadaran. Terjadigangguankesadaran,
kelemahanataukelumpuhanotot
2) Tanda-tandavital
Pasienmengalamidemam 37,50C - 400C, penurunantekanandarah, nadiberjalancepat dan lemah,
sertafrekuensinafasmeningkat.
3) Pemeriksaanfisik
a) Pernapasan
Inspeksi :Frekuensipernapasanmeningkat, bentuk dada simetris/tidak dan
ada/tidakbenjolanataubekasluka.
Auskultasi : Suara nafasvesikuler.
Palpasi :Pergerakandinding dada simetris/tidak, ada/tidakbenjolan dan nyeritekan.
Perkusi :Resonan.

b) Pencernaan
Inspeksi : Mukosa bibirkering dan pecah-pecah, abdomen simetris/tidak, ada/tidaklukaoperasi.
Auskultasi :Bising usus (+)
Palpasi : Ada/tidakbenjolan dan nyeritekan, ada/tidakpembesaranheparataulimfa.
Perkusi: Timpani
c) Penglihatan
Inspeksi :Konjungtiva palpebra pucat.
Palpasi : Ada/tidakbenjolan dan nyeritekan.
d) Pengecapan :Mulutterasapahit
e) Pendengaran : Tidak adagangguan pada pendengaran
f) Kardiovaskuler
Inspeksi :ada/tidakbekasoperasi dan benjolan.
Palpasi : Ada/tidaknyeritekan dan pembengkakanjantung.
Perkusi :Redup pada bagianjantung.
Auskultasi : Bunyi jantung I dan bunyijantung II normal.
g) Perkemihan :volume air kencingberkurang, warnasepertiteh.
h) Reproduksi : Tidak adamasalah pada system reproduksi.
i) Moskuloskeletal :Terjadikelemahan pada otot.
j) Intergument : Warna ikterik/ kekuningan / tampakpucat.
d. Riwayat Psikologis dan Spiritual
1) Psikologi
Menggambarkantentangreaksipasienterhadappenyakit yang di alami, cemas dan
harapanpasienmendapatkandukungandari orang - orang terdekatpasien.
2) Spiritual
Kepercayaan yang di anutpasien, kebiasaanberibadah, dan sejauh mana
kepercayaantersebutmempengaruhikehidupanpasien.
e. Pemeriksaanpenunjang
1) USG : pada penderita malaria kronisterdapatpembesaranlimpa
2) Rontgen : pada penderita malaria kronisterlihatpembesaranhati dan limpa.
3) Laboratorium
a) Hitungleukositdarahrendahatau normal (n : 4.000-10.000 mm3 )
b) Jumlahtrombositseringmenurunterutama pada malaria berat (n : 150.000-400.000 sel/mm3 )
c) Laju endapdarahsangattinggi (>5-15 mm/jam)
d) Hemoglobin darahrendah (<10gr/dl)
e) plasmodium terlihatdalamsediaan, DDR(+).

Analisa data

Tabel 2.2 Analisa Data


N Data focus Masalah
o
1 Ds : Klien mengeluhkepalaterasapusing Perubahanperfusijaringan
Do :
TTV : Tensi darahhipotensi, nadicepat
Terdapatsianosis
Akraldingin
Kulit pucat
Klien tampakgelisah
Hb dibawah normal
Conjungtivaanemis
Mukosa bibirtampakkering
Hasil pemeriksaan DDR (+)
2 Ds : Resikoketidakseimbangannutrisikurangd
klienmengatakanbahwaklientidaknafsumakan arikebutuhan
dan perutnyamual,danpernahmuntah>1x
Do :
Porsimakan yang dihabiskanterlihathanya 3
sendokmakan
Keadaanumumtampaklemah
BB klien di bawah normal/biasanya
Tinggi badan tidakseimbangdengan BB
Klien tampakpucat
Mukosa bibirtampakkkering
3 Ds : Klien mengatakanmerasamual, dan Actual/resikotinggigangguanelektrolit
muntah> 3x, tidakadakeinginanuntukminum.
Do :
TTV : TD : hipotensi, nadi : takikardi,
suhu>380C.
Tugorkulittidakelastis
Haluaranurintidakadekuat
 Intake dan output tidakseimbang
Membranmukosakering
4 Ds :klienmengeluhtubuhnyaterasapanas, panas Hipertemi
yang dirasakanhilangtimbul.
Do :
Pada palpasiklienterabapanas
Suhu>37C
Hasil pemerikasaan DDR (+)
Klien tampakgelisah
Mukosa bibirtampakkering
5 Ds :klienmengatakantubuhnyaterasalemas Gangguanaktifitas
Do :
Klien tampaklemah
Aktivitasklienhanyaditempattidur
Semuakebutuhankliendibantu oleh keluarga
dan perawat
Kekuatanotot
<4444 <4444
<4444 <4444

6 Ds :klienmengeluhtubuhnyaterasanyeri pada Nyeri dan ketidaknyamanan


persendiantulang dan juga otot,
tubuhterasapegal-pegal.
Do :
Klien tampakmeringiskesakitan
Klien tampakgelisah
Skala nyeri (1-5)=<2
7 Ds :klien dan Resikopenularanpenyakit malaria
keluargamengatakantidaktahutentangapapenyaki
t malaria dan carapenularanpenyakit malaria.
Do :
Keluarga dan klientidakmenjawab Ketika
ditanyatentangcarapenularanpenyakit malaria
dan hanyamengelengkankepala.
Keluarga dan
klientidakmengetahuicarapencegahan malaria.
Keluargabertanyatentangapapenyakit yang di
deritakeluarganya.

2. Diagnosakeperawatan
Diagnosakeperawatanadalahmenganalisis data subjektif dan objektif yang telahdiperoleh
padatahappengkajianuntukmenegakan diagnose keperawatan. Diagnosakeperawatanmelibatkan
proses berpikirkomplekstentang data yang dikumpulkandariklien, keluarga, rekammedik, dan
pemberipelayanankesehatan lain (Deswani, 2009).
Diagnosakeperawatan pada pasiendengan malaria berdasarkandaritanda dan gejala yang
timbulmenurut Muttaqin (2011) adalah :

a. Perubahanperfusijaringanberhubungandenganpenurunankomponenseluler yang di
perlukanuntukpengirimanoksigen dan nutrient dalamtubuh.

b. Aktual/resikoketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengan intake
yang tidakdekuat ; anorexia, mual/muntah.

c. Aktual/risikotinggigangguanelektrolitberhubungandengan diuresis osmotik, diaforesis.

d. Hipertermiberhubungandenganpeningkatanmetabolisme, efeklangsungsirkulasikuman pada


hipotalamus.

e. Gangguanaktivitasberhubungandengankelemahanfisik.

f. Nyeri dan ketidaknyamananberhubungandenganresponsinflamasisistemik, mialgia, artralgia.

g. Resikopenularanpenyakit malaria berhubungandengankurangpengetahuantentangpenyakit


malaria, kebersihanlingkungan dan polahidup.

3. Intervensikeperawatan

Intervensikeperawatanadalahpanduanuntukperilakuspesifik yang diharapkandariklien,


dan atautindakan yang harusdilakukan oleh perawat.
Intervensidilakukanuntukmembantuklienmencapaihasil yang diharapkan (Deswani, 2009)
Terhadapperencanaanmeliputi :

a. Menentukanproritasmasalah
Menentukanprioritasmasalahmenurutmaslowmemberikankerangkakerja yang
bergunadalammenentukanmasalahprioritas, denganprioritasutamadiberikan pada
kebutuhanfisikdiikuti oleh kebutuhan pada tingkat yang lebihrendah. Tahap
prioritasmasalahmenurutmaslowadalahmeliputi :kebutuhanfisiologi, kebutuhan rasa aman dan
kenyamanan, kebutuhancinta dan mencintai, kebutuhanhargadiri,
dankebutuhanpencapaiantujuanpribadi (Deswani, 2009)

Prioritaskeperawatanuntukpasiendengandiagnosa malaria dapatmeliputi :

1) Perubahanperfusijaringanberhubungandenganpenurunankomponenseluler yang di
perlukanuntukpengirimanoksigen dan nutrient dalamtubuh.

2) Aktual/risikotinggigangguanelektrolitberhubungandengan diuresis osmotik, diaforesis.

3) Hipertermiberhubungandenganpeningkatanmetabolisme, efeklangsungsirkulasikuman pada


hipotalamus.

4) Aktual/resikoketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengan intake
yang tidakdekuat ; anorexia, mual/muntah.

5) Nyeri dan ketidaknyamananberhubungandenganresponsinflamasisistemik, mialgia, artralgia.

6) Gangguanaktivitasberhubungandengankelemahanfisik.

7) Resikopenularanpenyakit malaria berhubungandengankurangpengetahuantentangpenyakit


malaria, kebersihanlingkungan dan polahidup.

b. Menetapkanintervensikeperawatan

1) Menetapkantujuan

Tujuan keperawatanditulisberdasarkan pada standarperawatan dan


merupakantujuandalammengatasimasalahklien.

2) Menetapkankriteriahasil

Untukmencapaitujuanasuhankeperawatan yang di terapkan pada standar,


makadibuatlahkriteriahasil. Kriteriahasilditegakkanuntuk masing-masing
masalahkliensesuaidenganrencanatindakan yang disusun (Doengoes, 2000).
Adapun perencanaankeperawatan yang dapatdisusun pada kliendengan malaria menurut
Muttaqin (2011) ialah :

Tabel 2.3 IntervensiKeperawatan


No Diagnose NOC NIC Rasional
keperawatan
1 Perubahanperfusi Tujuan :setelahdi 1. Memeriksatanda- 1.Memantauperkembangant
jaringanberhubun lakukanperawata tanda vital ekanandarah dan perubahan
gandenganpenuru ndalamwaktu pada tekanannadi.
nankomponensel 4x24jamtidakterj Hipotensiakanberkembang
uler yang adipenurunantin 2.Catat bersamaandengankumanya
diperlukanuntukp gkatkesadaran adanyakeluhanpusing ng menyerangdarah.
engirimanoksige dan . 2.
n dan nutrient dapatmempertah Keluhanpusingmerupakan
dalamtubuh. ankan cardiac 3.Kurangi aktivitas manifestasipenurunansuplai
output yang darahkejaringanotak.
secaraadekuatgu merangsangtimbulny 3.
nameningkatkan aresponsvalsava/aktiv Responsvalsavaakanmenin
perfusijaringan. itas. gkatkanbebanjantungsehing
Kriteriahasil : 4.Tingkatkan tirah gaakanmenurunkancurahja
 Tanda-tanda baring. ntungkeotak.
vital normal 5.Observasi 4.
 Klien perubahansensori dan Menurunkanbebankerjamio
tidakmengeluhpu tingkatkesadaranpasi kard dan konsumsioksigen,
sing en yang memaksimalkanefektifitasd
 Klien menunjukanpenuruna ariperfusijaringan.
tidakgelisah nperfusiotak (gelisah, 5. Bukti actual

 Tidak confuse/bingu ng, terhadappenurunanaliranda

terdapatsianosis apatis, somnolen) rahkejaringanserebraladala

 Kulit segar 6. hadanyaperubahanresponss


KolaborasiPemberian ensori dan
 Hemoglobin transfuse darah PRC penurunantingkatkesadaran
normal (packed red cells). pada faseakut.
Akralhangat Adanya

Conjungtivaana kegagalanharusdilakukan

nemis monitoring ketat. 6. Jalur

 Mukosa yang paten

bibirtampaklemb pentinguntukpemenuhanlisi

ab sdarahsebagaiintervensiked

 Hasil aruratan

pemeriksaan
DDR (-)
2 Aktual/ Tujuan :setelahdi 1. Ukur/ 1.
risikotinggigangg lakukanperawata catathaluaran urine Penurunanhaluaranurinaka
uanelektrolitberh ndalamwaktu dan catat intake- nmenyebabkanhipovolemi.
ubungandengan 4x24jam output pasien. 2. Hipotensi,
diuresis osmotik, tidakterjadihipon 2. Observasitanda– takikardaataudemamdapat
diaforesis. atremi dan tanda vital. menunjukanresponterhadap
hipokalemiatauk 3. atefekkehilangancairan
ondisihiponatre Palpasidenyutnadiper 3. Denyut yang
mi dan ifer. lemahmudahhilang dan
hipokalemi. 4. dapatmenyebabkanhipovol
Kriteriahasil : Anjurklienbanyakmin emi.
TTV umlebihkurang 2000- 4.
dalambatas 3000 cc/hari. Denganbanyakminumdapat
normal 5. Observasi turgor menggantikancairan yang
Turgor kulit dan membrane hilang.
kulitelastisHalu mukosa 5.
aranurinadekuat 6. Menunjukankehilangancair

 Intake dan Kolaborasipemberian an/ dehidrasi.

output seimbang cairan parenteral. 6.

Membranmuko Mencegahterjadinyakekura
salembab 7. ngancairan dan
Klien Kolaborasiuntukpem elektrolitsertamenggantikan
tidakmengeluhm berianobatsesuaiindik cairantubuh yang hilang.
ual dan muntah asisepertiantipiretik, 7. Antipiretik:
antiemetik, dan mengontroldemam,
elektrolit. menurunkankehilangancair
antidakterlihat. Anti
emetik:
untukmengurangimual dan
muntah. Elektrolit:
menggantikanelektrolit
yang hilang.
3 Hipertermiberhu Tujuan :Setelahd 1.Evaluasi TTV pada 1.
bungandenganpe ilakukanperawat setiappergantiansifata Sebagaipengawasanterhada
ningkatanmetabo andalamwaktu usetiapadakeluhandar padanyaperubahankeadaan
lisme, dehidrasi, 4x24jamterjadip iklien. 2.Anjurkan umumkliensehinggadapatdi
efeklangsungsirk enurunansuhutub klienuntukmemakaik lakukanpenanganan dan
ulasikuman pada uh dan anpakaian yang tipis perawatansecaracepat dan
hipotalamus. panastidakberula dan tepat.
ng. dapatmenyerapkering 2. Dengan baju yang tipis
Kriteriahasil : at. dan
 Pada 3.Anjurkan menyerapkeringatdiharapka
palpasitubuhtera memberikanselimutbi nklientidak gerah dan
batidakpanas lamenggigil. panastubuhakanturun.
Suhutubuh 4.Beri 3.
normal kompresdengan air Pemberianselimutdigunaka
 Mukosa hangat - hangat kuku nuntukmengurangiketidakn
bibirlembab pada aksila, yamanan pada saatdemam

 DDR (-) lipatpaha, dan dan

 Klien temporal menggigilsebagairesponsek


bilaterjadipanas. underdarihipertermi.
tidakgelisah 5.Berikan 4.
 Klien klienbanyakminum Terjadivasodilatasipembulu
mampumenjelas 2000-3000 cc/hari. hdarah,
kankembalipendi 6.Kolaborasi sehinggaterjadipenguapan
dikankesehatan untukpemberiancaira (evaporasi).
yang diberikan. ninfus. 5.
 Klien 7.Kolaborasi Denganbanyakminumdapat
mamputermotiva untukpemberianantipi menggantikancairan yang
siuntukmelaksan retik, anti malaria, hilang.
akanpenjelasan dan antiibiotik. 6.
yang 8. aturlingkungan Pemberiancairaninfusdapat
telahdiberikan. yang konduksif mencegahterjadinyakekura
ngancairansertauntukmeng
ganticairantubuh yang
hilang.
7. Anti
piretikdapatmerangsanghip
otalamusuntukmenurunkan
suhutubuh, pemberian anti
malaria
dapatmembunuhparasit/pla
smodium penyebab
malaria, antibiotic
untukmengatasiinfeksi.
8. Kondisiruangkamar yang
tidakpanas, tidakbising, dan
sedikitpengunjungmemberi
efektivitasterhadap proses
penyembuhan.
4 Ketidakseimbang Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Tingkat
annutrisikurangd dilakukanperawa pengetahuanklientent pengetahuandipengaruhi
arikebutuhantubu tandalamwaktu ang intake nutrisi. oleh kondisi social
hberhubungande 5x24jam 2.Anjurkan klien agar ekonomiklien.
ngan intake yang kliendapatmemp makanmakanandalam Perawatmengunakanpende
tidakadekuat: ertahankankebut keadaanhangat. katan yang
anorexia, uhannutrisi yang 3.Anjurkan sesuaidengankondisiindivid
mual/muntah. adekuat. klienuntukmakanmak uklien.
Kriteriahasil : ananlunakdalamporsi Denganmengetahuitingkatp
 Berat badan keciltapisering4.Disk engetahuantersebut,
kliennormalseim usikanmakanan yang perawatdapatlebihterarahda
ban g disukaiklien dan lammemberikanpendidikan
dengantinggi masukandalam diet yang
badan murni. sesuaidenganpengetahuankl
 Klien 5.Kolaborasi iensecaraefisien dan efektif.
mampumenghabi pemberianobat anti 2.
skanporsimakan emetik. Untukmengurangiperasaan
yang disajikan 6.Monitor pahit pada lidah.
Keadaanumum perkembanganberat 3.
klienmembaik badan. Untukmengurangiperasaant

Mual, egang pada

muntahberkuran lambungsehinggatidakterja

g dimual dan muntah.

 Mukosa 4.

bibirtampaklemb Dapatmeningkatkanmasuka

ab nmakananklien.
5. Anti
emeticdapatmengurangimu
al dan muntah.
6. Penimbanganberat badan
dilakukansebagaievaluasite
rhadapintervensi yang
diberikan.
5 Nyeri dan Tujuan : Setelah 1. Jelaskan dan bantu 1.
ketidaknyamanan dilakukanperawa kliendengan Pendekatandenganmenggu
berhubunganden tandalamwaktu Tindakan Pereda nakanrelaksasi dan
ganresponsinflam 4x24jamterjadip nyerinonfarmakologi nonfarmakologilainyatelah
asisistemik, enurunankeluhan dan noninvasif. menunjukankeefektifandala
mialgia, artralgia. nyeri dan 2. Istirahatkanklien mmenguranginyeri.
ketidaknyamana pada saatnyerimuncul 2.
n. Kriteriahasil : 3. Ajarkan Teknik Istirahatsecarafisiologisaka
Secarasubjektif relaksasipernafasanda nmenurunkankebutuhanoks
melaporkannyeri lam pada igen yang
berkurangatauda saatnyerimuncul. diperlukanuntukmemenuhi
patdiadaptasi 4. kebutuhanmetabolisme
 Skala nyeri 0-1 Manajemenlingkunga basal.
(1-4). n, Lingkungan yang 3. Meningkatkan intake
Dapatmengidenti tenang, oksigensehinggaakanmenur
fikasiaktivitas batasipengunjung, unkannyerisekunderdariisk
yang istirahatkanklien. emiaspina.
meningkatkanata 5. 4. Lingkungan yang
umenurunkannye Tingkatkanpengetahu tenangakanmenurunkan
ri antentangsebabsebab stimulus nyerieksternal dan
 Klien nyeri. pembatasanpengunjungaka
tidakgelisah nmembantumeningkatkank
ondisioksigenruangan yang
akanberkurangapabilabany
akpengunjung yang berada
di ruangan.
Istirahatkanmenurunkankeb
utuhanoksigenjaringanperif
er.
5.
Pengetahuanmengenaihal
yang akan di
rasakanmembantumengura
nginyerinya dan
dapatmembantumengemba
ngkankepatuhanklienterhad
aprencanaterapeutik.
6 Gangguanaktivita Tujuan : Setelah 1.Observasi 1.
sberhubunganden dilakukanperawa responsklienterhadap Untukmengidentifikasiindi
gankelemahanfisi tandalam aktivitas. kasikemajuanataupenyimpa
k. 5x24jamklien 2.Awasi tanda – ngandarihasilyangdiharapk
dapatmelakukan tanda vital selama an.
aktivitassesuaide dan sesudahaktivitas. 2. Agar
ngankemampuan 3.Tingkatkan tirah mengetahuiperubahankele
. Kriteriahasil : baring. mahan dankekuatan pada
 Klien 4.Atur pasien.
mampumelakuka posisipasiensenyama 3. Tirah baring
naktivitassendiri nmungkin meningkatkanistirahat dan
 Badan 5.Berikan ketenangankliensertamenye
klientidaklemahl bantuandalamaktivita diakanenergi yang
agi dan ssehari-haribilaperlu. digunakanuntukpenyembuh
kekuatanototme 6. an.
mbaik Libatkankeluargadala 4. Agar
 Tanda- mpemenuhankebutuh klienbisaberistirahat dan
tandavital anklien. memulihkankesehatan.
dalambatas 5. Membantuklienbilaperlu,
normal untukmeninggkatkankeperc
ayaandiribilakliendapatmel
akukanaktivitassendiri.
6. Membangunhubungan
yangkooperatifantaraperaw
at dan keluarga.
7 Resikopenularan Tujuan : Setelah 1. Beri 1. Klien dan
penyakit malaria dilakukanperawa penjelasantentangapa keluargadapatmenjelaskank
berhubunganden tandalamwaktu3 itupenyakit malaria, embali dan
gankurangpenget x24jam carapenularanpenyaki menentukanpencegahanpen
ahuantentangpen penularanpenyak t malaria dan yakit malaria secaradini.
yakit malaria, it malaria pencegahanya 2. Denganlingkungan yang
kebersihanlingku tidakterjadi. 2. Anjurkankeluarga bersih dan
ngan dan Kriteriahasil : dan nyamannyamuktidakakanb
polahidup. Klien dan klienuntukmemelihar erkembangbiak.
keluargadapatme a dan 3. Akan
njelaskan meningkatkankebersi mencegahterjadipenularan.
Kembali handiri dan
apaitupenyakit lingkunganya.
malaria dan 3. Anjurkanklien dan
carapenularanpe keluargauntukmemba
nyakit malaria. smisarangnyamukata
Klien dan utempatberkembangb
Keluargadapatm iaknyamuk.
enyebutkancarap
encegahan
malaria.

BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitasklien
Nama :Ny. T
Umur :46 Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Pendidikan :SMA/FARMASI
Agama :Islam
Alamat :Lapodi No. RM :568642
Ruangan : Ruang Interna
Tanggalmasuk :17 maret 2019
Tanggalpengkajian :18 Maret 2019, pukul 10.00 WIB
Diagnosamedis : Malaria
IdentitasPenanggung Jawab
Nama :Tn M
Umur :48 Tahun
Jenis Kelamin :Laki-laki
Pendidikan :SMA
Agama :Islam
Alamat :Lapodi
HubungandenganKeluarga : Suami
2. Keluhanutama
a. Riwayat kesehatanSekarang
Klien dibawa oleh keluargake IGD RSUD PasarwajoKabupaten Buton pada tanggal 17
Maret 2019 pukul 10.00 WITA dengankeluhandemamdirasakansejak 1 minggu yang lalu,
keluhanmenggigilbarudirasakansejakkemarin (16 Maret 2019), merasamual, muntahsatu kali,
tubuhterasapanas, seringberkeringat, kepalapusing, seluruhtubuhdirasakansakit dan pegal-pegal.
Tigahari yang lalukliensudahminumobat yang di beli di warungyaitu paracetamol
gunamenurunkanpanastetapitidakadaperubahan. Tanda tandavital : TD : 120/80 mmHg, Nadi :
86 x/menit, Pernafasan : 22 x/menit, Suhu : 380C, Berat badan : 49 kg, Tinggi badan : 155 cm.
Saat dilakukanpengkajian pada tanggal 18/03/2019 pukul 10.00 WITA,
keadaanumumklienmasihtampaklemah, mukosabibirterlihatkering, conjungtivaanemis,
klienmengeluhterasanyeri pada daerahpersendiantulang dan juga otot, skalanyeri 3 (1-5),
tubuhterasapegal-pegal, merasamual, nyeri pada uluhhati, lidahterasapahit, tidakadanafsumakan,
sakitkepala, panas pada tubuhseringdirasakanhilangtimbul dan seringberkeringat,
keluhanmenggigilsudahberkurangtidakseperti pada saatpertamamasuk. Klien
jugamengeluhbahwahasillabornyahaemoglobinrendahyaitu 7,5 gr/dl menurut saran
dokteruntuktranfusidarah 3 kantong, untukmenormalkan Hb. Klien tampakpucat,
akralterabadingin, ekstremitasatasterpasanginfus dan sedangdilakukantransfusi. Tanda vital :
TD :110/70 mmHg, Nadi : 90 X/menit, Pernafasan : 22 x/menit, Suhu : 370C.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnyaklienpernahmengalamidemamsepertisekaranginidengandiagnosa yang
samayaitu Malaria pada duatahun yang lalu dan dirawatselama 3 hari di ruang Ruang Interna
RSUD PasarwajoKabupaten Buton. Riwayat operasicaesaria : 1 (satu) kali
karenamelahirankembar pada tahun 2003.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga Ny. T terdapatkeluarga yang pernahmengalamipenyakit malaria
yaitusuaminya, anakpertama dan anakkedua.
3. PemeriksaanFisik
Keadaanumum :Lemah
Tekanandarah : 100/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 370C
Pernapasan : 22 x/menit
Pemeriksaan head to toe :
a. Kepala :
1) Rambut :
Inspeksi :Distribusirambutmerata, warnarambuthitam, kulitkepalaterlihatbersih,
terlihatbanyakrambut yang gugur pada bantaltempattidurklien.
Palpasi : Tidak adanyeritekan.
2) Mata :
Inspeksi :Fungsipenglihatankurangklienmenggunakankacamata, letaksimetris, skleraanikterik,
conjungtivaanemis, secret tidakada, pupil isokor, reflekcahayapositif.
3) Telinga :
Inspeksi :Bentuksimetris, tidakadapengeluarancairanserumen, tidakadapenumpukanserumen,
tidakadagangguanpendengaran.
Palpasi : Tidak adanyeritekan.
4) Hidung :
Inspeksi :Bentuksimetris, klienmampumembedakanbau-bauan,mukosakering,
benjolantidakada,poliptidakada, tidakadatanda-tandaperadangan.
Palpasi : Tidak adanyeritekan.
5) Mulut :
Inspeksi : Mukosa bibirterlihatkering, lidahterlihatkotor, tidakadalesi, tidakada stomatitis,
lidahterasapahit, tidakadakaries.
b. Leher :
Inspeksi : Tidak adapembesaran vena jugularis, tidakadapembesarankelenjartyroid. Palpasi :
Tidak adanyeritekan.
c. Thorak
Inspeksi :Bentuksimetris, tidakadabenjolanataubekaslukaoperasi, tidakadaalat bantu pernafasan.
Auskultasi : Irama jantungteratur, bunyijantung 1 normal, bunyijantung II normal,
bunyinafasvesikuler, tidakada wheezing, tidakadaronchi.
Palpasi : Tidak adanyeritekan.
Perkusi :Redup, resonan pada lapangparu.
d. Abdomen :
Inspeksi :Terlihatdistensi, tidakadabenjolan, terdapatbekaslukaoperasi.
Auskultasi :Bising usus 12 x/menit.
Palpasi : Nyeri tekanepigastrik (+), tidakadapembesaranheparataulimpa.
Perkusi : Timpani.
e. Ekstermitas :
Atas :Akraldingin, udematidakada, tangankiriterpasanginfus dan sedang transfuse darah.
Bawah: Akraldingin, tidakadavarises, klienjarangmenggerakankakinyakarenamasihmerasalemah.
Kekuatanototekstremitasatas dan bawah : 4444 4444 4444 4444
4. Data Psikologi :
Saat dikajiekspresiwajahklienterlihatcemasterhadappenyakit yang dialami, dan
klienberharapcepatsembuh.
5. Data SosialEkonomi
Klien adalahseorangwanitakarier yang bekerja di balai POM
dikarenakankliensedangsakitperkerjaanklienjaditerganggu dan
klientidakdapatmasukkerja.Klienmengatakankebiasaansehari-
harikliensebelumtidurklienmenggunakanobatseprotnyamuk,
klientidurtidakmenggunakankelambu, klienmengatakan pada
ventilasirumahtidakterpasangkawatkasa, klien juga tidakmemiliki kendang ternak, klientinggal
pada wilayah pemukiman yang padat,tidakterdapatgenangan air pada sekitarrumahklien,
namunhanyaterdapatselokandidepanrumahnamuntelahditutupdengan semen dan
hanyaterbukasedikit,
klienmengatakankeadaansekitarlingkunganrumahnyakurangbersihkarenakliensibukdenganpekerj
aan dan mengurusanak-anaknyasehinggatidakterlalumemperhatikankeadaanrumah.
6. Data Spiritual
Kepercayaan yang dianutklienadalah agama islam,
klienrajinberibadahsewaktudirumahnamunselamadirumahsakitklientidakmelakukan ibadah
seperti :sholatdikarenakanfisiknyalemah. Bagi kliensakit yang dideritanyaadalahcobaan yang
diberikan oleh ALLAH SWT dan pastiakanadahikmahnya di kemudianhari.
7. Data penunjang :tanggal 17 Maret 2019, pukul 10.30 WITA.
Tabel 3.1 Data Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hematologi :
Hemaktokrit L 23 % 40 – 54
Haemoglobin L 7,5 Gr/dl 12.0 – 16.0
Leokosit H 17,4 10^ 3/µl 4.0 – 10.0
Trombosit 320.000 Sel/mmµ 3 150.000 –
400.000
Malaria/DDR : (+) positif (-) Negatif
Plasmodium
Vivax
Kimia klinik :
Ureum serum 29.0 Mg/dl 20 -40
Kreatinin serum 0.6 Mg/dl 0.5 -1.2
Glukosasewaktu : H 167 Mg/dl 70 – 120
Glukosasewaktu

8. PenatalaksanaanMedis :

Tabel 3.2 PenatalaksanaanMedis

Terapitanggal 17/3/2019 Terapitanggal 18/3/2019


Intra vena : Intra vena :
Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Ondan sentron 1 x 1 Transfusi 1 k
Ranitidin 2 x 1 Pre transfusi :
Cefotaxime 2 x 1 6) NaCl
Obat oral : 7) Dexamethasone
Paracetamol 3 x 1 8) Dhipinehidramine
Dexanta sirup 3 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Neorodex 2 x 1 Obat oral :
Vometa 3 x 1 Malarex (4) – (4) – 2
Omeparazole 1 x 1 Dexanta sirup 3x1
Malarex (4) – 4 – 2 Vometa 3x1
Neorodex 2 x 1
Omeparazole 1 x 1
Paracetamol 3 x 1

Terapitanggal 19/3/2019 Terapitanggal 20/3/2019


Intra vena : Intra vena :
Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Transfusi 1 k Transfusi 1 k
Pre transfusi : Pre transfusi :
9) NaCl 12) NaCl
10) Dexamethasone 13) Dexamethasone
11) Dhipinehidramine 14) Dhipinehidramine
Cefotaxime 2 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Malarex (4) – (4) – (2) Clobazam untukmalam 1 x 1
Dexanta sirup 3x1 Neorodex 2 x 1
Vometa 3x1 Omeparazole 1 x 1
Neorodex 2 x 1 Donperidon 3 x 1
Omeparazole 1 x 1 Dexanta sirup 3x1
Paracetaamol 3 x 1 Paracetamol 3x1

Terapitanggal 21/3/2019 Terapitanggal 22/3/2019


Intra vena : Intra vena :
Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Cefotaxime 2 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Clobazam 1 x 1 Clobazam 1x1
Neorodex 2 x 1 Neorodex 2x1
Omeparazole 1 x 1 Omeparazole 1x1
Donperidon 3 x 1 Donperidon 3x1
Scopamin 3 x 1 Scopamin 3x1
Paracetamol 3x1

9. Kebiasaansehari – hari

Tabel 3.3 Kebiasaansehari-hari

Kebiasaan Di rumah Di rumahsakit


Nutrisi :
A. Makan
- Pola makan 3x sehari 3 x sehari
- Porsi 1 porsi 3 sendokmakan
- Jenis makanan Nasi, lauk, sayur, dan buah Bubur, nasi, buah, susu,
- Pantangan Tidak ada sayurMakananygpedas
- Kesulitan Tidak ada Mual, nyeri pada uluhhati,
B. Minum lidahterasapahit
 Jenis Air putih, sirup, dan teh Air putih, susu
Frekuensi 1750 cc – 2000 cc /hari 1500 – 1750 cc / hari
Kesulitan Tidak ada Mual
Eliminasi :
 Pola BAB
Konsistensi 1 x sehari 1x sehari
Bau Lembek Lembek
Warna Khas Kuning Khas Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Pola BAK
Frekuensi 4 – 5 x sehari 4 – 5 x sehari
Warna Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Personal Hygiene
 Mandi 2 x sehari 2x (dilap oleh ibudengan
air hangat).
Istirahat / tidur :
Frekuensi 6 – 8 jam / hari 4-6 jam / hari
Kesulitan Tidak ada Tubuhseringterasapanas
Ketika malamhari,
seringberkeringat, nyeri
pada senditulang dan otot,
tubuhterasapegal-
pegalsehinggatidurmenjadit
erganggu.
Pola aktivitas Klien Klien
dapatmelakukanaktivitassendiri mengatakantubuhnyalemah
seperti mandi, makan dan .
aktivitaslainya. Aktivitaskliensepertimakan
, minum, personal hygiene
dan eliminasidibantu oleh
keluarga dan perawat.
10. Status nutrisi

BB : 49 kg

TB : 155 cm

IMT :Indeks Masa Tubuh

IMT :BB Kg

TB2(m)

: 49 kg

(1,55 m)2

: 49 kg

2.4025 m

: 20.4 (Normal)

Ket :<20 : underweight

20-25 : normal

25-30 : overweight

>30 :obesitas

Analisa Data

Tabel 3.4 Analisa Data

N Data focus Interprestasi data masalah


o
1 Ds : Klien Invasiparasit malaria Perubahanperfusij
mengeluhkepalanyaterasapusing aringan
. Do : Jumlahskizon yang
Keadaanumum :LemahTTV : pecahdalamsirkulasimeningkat,
Tensi darah : 110/70 mmHg penekanan proses hematopoiesis,
Nadi : 90 x/menitPernafasan : dan
22 x/menitSuhu : 370C peningkatanpembersihanseldarah
Akraldingin di limpa

Kulit pucat
Klien tambakgelisah Anemia dan hipovolemi
(penurunanalirandarah)
Hb : 7,5 Gr/dl
Plasmodimmencapaijaringanserebr
ConjungtivaanemisMukosa
al
bibirtampakkering
Hasil pemeriksaan DDR (+)
Sumbatankapilerpembuluhdarahot
ak

oedema serebri

anoksiaotak

Penurunanperfusijaringan
2 Ds: Invasi parasite malaria Hipertermi
klienmengeluhtubuhnyaterasapa
nas, panas yang Jumlahskizon yang
dirasakanhilangtimbul, dan pecahdalamsirkulasimeningkat,
paling penekanan proses hematopoiesis,
seringmunculketikamalamhari dan
Do: peningkatankebersihanseldarah di
 Tubuhklienterabapanas limpa
 Suhu 38℃
 Hasil pemeriksaan DDR Responinflamasisistemik

(+)
 Klien tambahgelisah Peningkatansirkulasiendoktoksin
 Mukosa pada hipotalamus
bibirtambakkering
Perubahanregulasi temperature

Munculdemam

Hipertermi
3 Ds: Invasiparasit malaria Resikoketidaksei
klienmengatakanbahwaklientida mbangannutrisiku
knafsumakanperutnyamerasamu Jumlahskizon yang rangdarikebutuha
al, dan pernahmuntah 1x, pecahdalamsirkulasimeningkat, n
lidahterasapahit dan penekanan proses hematopoiesis,

uluhhatiterasanyeri dan

Do: peningkatanpembersihanseldarah di

 Porsimakan yang limpa

dihabiskanterlihathanya
Respon intestinal P.
3 sendokmakan
mencapaisirkulasisalurancerna
 Keadaanumumtampakle
mah
Pelepasan serotonin 5HT3 kedalam
 BB: 49 kg
usus halus
 Tinggi badan: 155 cm
 Klien tampakpucat
Saraf
 Mukosa vagusmenyampaikanrangsanganke
bibirtampakkering CTZ, syarafeferen dan kortekserebral

Pusat Muntah (Postrema medula


oblongata)
Mual, muntah, anoreksia

Intake nutrisitidakadekuat

Perubahannutrisikurangdarikebutuha
n
4 Ds :klienmengeluhtubuhnyaterasa Invasiparasit malaria Nyeri dan
nyeri pada ketidaknyamanan
persendiandanjugaotottubuhteras Jumlahskizon yang
apegalpegal. pecahdalamsirkulasimeningkat,
Do : penekanan proses hematopoiesis,
Klien dan
tampakmeringiskesakitanKlien peningkatanpembersihanseldarah di
taampakgelisahSkala nyeri 3 (1-5) limpa

Responsimflamasi

Sistemik
5 Ds : Klien Invasiparasit malaria Gangguanaktifitas
mengatakantubuhnyaterasalemas.
Do : Jumlahskizon yang
Klien pecahdalamsirkulasimeningkat,
tampaklemahAktivitasklienhanya penekanan proses hematopoiesis,
ditempattidur dan
Semuakebutuhankliendibantu peningkatanpembersihanseldarah di
oleh keluarga dan limpa, intake yang kurang
perawatKekuatanotot
Anemia dan hipovolemi,

4444 4444 kekuranganenergi

4444 4444
ResponmuskuloskeletalKelemahanfisi
kumum, malaise
Gangguanaktivitassehari-hari
6 Ds : Klien dan Invasiparasit malaria Resikopenularanp
keluargamengatakantidaktahutent enyakit malaria
angpenyakit malaria dan Kurang
carapenularanpenyakit malaria. informasitentangcarapenularanpenya
kit malaria
Do :
Keluarga dan Resikopenularanpenyakit
klientidakmenjawabketikaditanyat
entangcarapenularanpenyakit
malaria dan carapencegahanya,
keluarga dan
klienhanyamengelengkankepala.
Keluargabertanyatentangapapen
yakit yang di deritakeluarganya.

B. Diagnose Keperawatan
1.Perubahanperfusijaringanberhubungandenganpenurunankomponenseluler yang di
perlukanuntukpengirimanoksigen dan nutrient dalamtubuh.

2. Hipertermiaberhubungandenganpeningkatanmetabolisme,efeklangsungsirkulasikuman pada
hipotalamus.

3. Resikoketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubungandengan intake yang


tidakdekuat : anorexia, mual/muntah.

4. Nyeri dan ketidaknyamananberhubungandenganresponsinflamasisistemik, mialgia, artralgia.

5. Gangguanaktivitasberhubungandengankelemahanfisik.

6. Resikopenularanpenyakit malaria berhubungandengankurangpengetahuantentangpenyakit


malaria, kebersihanlingkungan dan polahidup.

C. IntervensiKeperawatan
Tabel 3.5 IntervensiKeperawatan
N Diagnose Tujuan dan Intervensi rasional
o keperawatan kriteriahasil

1 Perubahanperfusijar Tujuan :setelah 1. Memeriksatanda- 1.


inganberhubungand dilakukanperaw tanda vital. 2. Catat Memantauperkembangant
enganpenurunanko atandalamwaktu adanyakeluhanpusin ekanandarah dan
mponenseluler yang 4x24 jam g. perubahan pada
di tidakterjadipenu 3. Kurangi aktivitas tekanannadi.
perlukanuntukpengi runantingkatkes yang Hipotensiakanberkemban
rimanoksigen dan adaran dan merangsangtimbulny gbersamaandengankuman
nutrient dapatmemperta aresponsvalsava/ yang menyerangdarah.
dalamtubuh. hankan cardiac aktivitas. 4. 2.
output Tingkatkantirah Keluhanpusingmerupakan
secaraadekuatg baring. manifestasipenurunansupl
unameningkatk 5. aidarahkejaringanotak.
anperfusijaringa Observasiperubahans 3.
n. ensori dan Responsvalsavaakanmeni
Kriteriahasil : tingkatkesadaranpasi ngkatkanbebanjantungseh
 Tanda-tanda en yang inggaakanmenurunkancur
vital normal menunjukanpenurun ahjantungkeotak.
 Klien anperfusiotak 4.
tidakmengeluhp (gelisah, Menurunkanbebankerjami
using confuse/bingu ng, okard dan
 Klien apatis, somnolen). 6. konsumsioksigen,
tidakgelisah KolaborasiPemberia memaksimalkanefektifitas

 Tidak ntransfusidarah PRC dariperfusijaringan.

terdapatsianosis (packed red cells). 5. Bukti

 Kulit segar aktualterhadappenurunana

 Hemoglobin lirandarahkejaringansereb

normal raladalahadanyaperubaha
nresponssensori dan
Akralhangat penurunantingkatkesadara
Conjungtivaan n pada faseakut. Adanya
anemis kegagalanharusdilakukan
 Mukosa monitoring ketat.
bibirtampaklem 6. Jalur yang paten
bab pentinguntukpemenuhanli

 Hasil sisdarahsebagaiintervensi

pemeriksaan kedaruratan.

DDR (-)

2 Hipertermiberhubun Tujuan : Setelah 1. Evaluasi TTV 1.


gandenganpeningkat dilakukanperaw pada Sebagaipengawasanterhad
anmetabolisme, atandalamwaktu setiappergantiansifat apadanyaperubahankeada
efeklangsungsirkula 4x24 ausetiapadakeluhand anumumkliensehinggadap
sikuman pada jamterjadipenur ariklien. 2.Anjurkan atdilakukanpenanganan
hipotalamus. unansuhutubuh klienuntukmemakaik dan perawatansecaracepat
dan anpakaian yang tipis dan tepat.
panastidakberul dan 2. Dengan baju yang tipis
ang. dapatmenyerapkerin dan
Kriteriahasil : gat. 3.Anjurkan menyerapkeringatdiharap
 Pada memberikanselimutb kanklientidak gerah dan
palpasitubuhter ilamenggigil. panastubuhakanturun.
abatidakpanas 4.Beri 3.
Suhutubuh kompresdengan air Pemberianselimutdigunak
normal hangat - hangat kuku anuntukmengurangiketida
 Mukosa pada aksila, knyamanan pada

bibirlembab lipatpaha, dan saatdemam dan

DDR (-) temporal menggigilsebagairesponse

 Klien bilaterjadipanas. kunderdarihipertermi.

tidakgelisah 5.Berikan 4.

 Klien klienbanyakminum Terjadivasodilatasipembul


mampumenjelas 2000-3000 cc/hari. uhdarah,
kankembalipen 6.Kolaborasi sehinggaterjadipenguapan
didikankesehata untukpemberiancaira (evaporasi).
n yang ninfus. 5.
diberikan. 7.Kolaborasi Denganbanyakminumdap
 Klien untukpemberianantip atmenggantikancairan
mamputermotiv iretik, anti malaria, yang hilang. 6.
asiuntukmelaks dan anti biotik. Pemberiancairaninfusdapa
anakanpenjelasa 8.Atur lingkungan tmencegahterjadinyakekur
n yang yang konduksif. angancairansertauntukme
telahdiberikan. ngganticairangtubuh yang
hilang. 7. Anti
piretikdapatmerangsanghi
potalamusuntukmenurunk
ansuhutubuh, pemberian
anti malaria
dapatmembunuhparasit/pl
asmodiu m penyebab
malaria,
antibiotikuntukmengatasii
nfeksi.
8. Kondisiruangkamar
yang tidakpanas,
tidakbising, dan
sedikitpengunjungmembe
riefektivitasterhadap
proses penyembuhan.
3 Resikoketidakseimb Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Tingkat
angannutrisikurangd dilakukanperaw pengetahuanklientent pengetahuandipengaruhi
arikebutuhantubuhb atandalamwaktu ang intake nutrisi. oleh
erhubungandengan 5x24 jam 2.Anjurkan klien kondisisosialekonomiklie
intake yang kliendapatmem agar n.
tidakdekuat: pertahankankeb makanmakanandala Perawatmengunakanpend
anorexia, utuhannutrisi mkeadaanhangat. ekatan yang
mual/muntah. yang adekuat. 3.Anjurkan sesuaidengankondisiindivi
Kriteriahasil : klienuntukmakanma duklien.
 Berat badan kananlunakdalampor Denganmengetahuitingkat
klien normal sikeciltapisering4.Di pengetahuantersebut,
seimbangdenga skusikanmakanan perawatdapatlebihterarahd
ntinggi badan yang disukaiklien alammemberikanpendidik
 Klien dan masukandalam an yang
mampumengha diet murni. sesuaidenganpengetahuan
biskanporsimak 5.Kolaborasi kliensecaraefisien dan
an yang pemberianobat anti efektif.
disajikan emetik6.Monitorperk 2.
Keadaanumum embanganberat Untukmengurangiperasaa
klienmembaik badan. npahit pada lidah.

Mual, 3.

muntahberkuran Untukmengurangiperasaa

g ntegang pada

 Mukosa lambungsehinggatidakterj

bibirtampaklem adimual dan muntah.

bab 4.
Dapatmeningkatkkanmas
ukanmakananklien.
5. Anti
emetikdapatmengurangim
ual dan muntah.
6. Penimbanganberat
badan
dilakukansebagaievaluasit
erhadapintervensi yang
diberikan.
4 Nyeri dan Tujuan : Setelah 1. Jelaskan dan bantu 1.
ketidaknyamananbe dilakukanperaw kliendengantindakan Pendekatandenganmengg
rhubungandenganre atandalamwaktu peredanyerinonfarma unakanrelaksasi dan
sponsinflamasisiste 4x24 jam kologi dan nonfarmakologilainyatela
mik, mialgia, terjadipenuruna noninvasif. 2. hmenunjukankeefektifand
artralgia. nkeluhannyeri Istirahatkanklien alammenguranginyeri.
dan pada 2.
ketidaknyamana saatnyerimuncul. Istirahatsecarafisiologisak
n. Kriteriahasil : 3. anmenurunkankebutuhano
Secarasubjekti Ajarkanteknikrelaksa ksigen yang
fmelaporkannye sipernafasandalam diperlukanuntukmemenuh
riberkurangatau pada ikebutuhanmetabolisme
dapatdiadaptasi saatnyerimuncul. basal. 3. Meningkatkan
 Skala nyeri 0- 4. intake
1 (1-4). Manajemenlingkung oksigensehinggaakanmen
Dapatmengiden an, Lingkungan yang urunkannyerisekunderdari
tifikasiaktivitas tenang, iskemia spina.
yang batasipengunjung, 4. Lingkunganyang
meningkatkanat istirahatkanklien. 5. tenangakanmenurunkan
aumenurunkann Tingkatkanpengetah stimulus nyerieksternal
yeri uantentangsebabseba dan
 Klien bnyeri. pembatasanpengunjungak
tidakgelisah anmembantumeningkatka
nkondisioksigenruangan
yang
akanberkurangapabilaban
yakpengunjung yang
berada di ruangan.
Istirahatakanmenurunkan
kebutuhanoksigenjaringan
perifer.
5.
Pengetahuanmengenaihal
yang akan di
rasakanmembantumengur
anginyerinya dan
dapatmembantumengemb
angkankepatuhanklienterh
adaprencanaterapeutik.
5 Gangguanaktivitasb Tujuan : Setelah 1. 1.
erhubungandengank dilakukanperaw Observasiresponsklie Untukmengidentifikasiind
elemahanfisik atandalam nterhadapaktivitas. ikasikemajuanataupenyim
5x24jam 2.Awasi tanda – pangandarihasil yang
kliendapatmela tanda vital selama diharapkan.
kukanaktivitass dan sesudahaktivitas. 2. Agar
esuaidenganke 3.Tingkatkan tirah mengetahuiperubahankele
mampuanya. baring. mahan dan kekuatan pada
Kriteriahasil : 4.Atur pasien.
 Klien posisipasiensenyama 3. Tirah baring
mampumelakuk nmungkin5.Berikanb meningkatkanistirahat dan
anaktivitassendi antuandalamaktivitas ketenangankliensertamen
ri sehariharibilaperlu. yediakanenergi yang
 Badan 6. digunakanuntukpenyembu
klientidaklemah Libatkankeluargadal han.
lagi dan ampemenuhankebutu 4. Agar
kekuatanototme hanklien. klienbisaberistirahat dan
mbaik memulihkankesehatan.
 Tanda-tanda 5.
vital dalambatas Membantuklienbilaperlu,
normal untukmeninggkatkankepe
rcayaandiribilakliendapat
melakukanaktivitassendiri
.
6. Membangunhubungan
yang
kooperatifantaraperawat
dan keluaraga.
6 Resikopenularanpen Tujuan : Setelah 1. Beri 1. Klien dan
yakit malaria dilakukanperaw penjelasantentangapa keluargadapatmenjelaskan
berhubungandengan atandalamwaktu itupenyakit malaria, kembali dan
kurangpengetahuant 3x24 carapenularanpenyak menentukanpencegahanpe
entangpenyakit jampenularanpe it malaria dan nyakit malaria secaradini.
malaria, nyakit malaria pencegahanya. 2. 2. Denganlingkungan
kebersihanlingkung tidakterjadi. Anjurkankeluarga yang bersih dan
an dan pola Kriteriahasil : dan nyamannyamuktidakakan
Klien dan klienuntukmemelihar berkembangbiak.
keluargadapatm a 3. Akan
enjelaskankemb danmeningkatkankeb mencegahterjadipenularan
aliapaitupenyak ersihandiri dan .
it malariadan lingkunganya.
carapenularanpe 3. Anjurkanklien dan
nyakit malaria. keluargauntukmemb
Klien dan asmisarangnyamukat
Keluargadapat autempatberkembang
menyebutkanca biaknyamuk.
rapencegahan
malaria.

C. ImplementasiKeperawatan
Tabel 3.6 ImplementasiKeperawatan

NO Tanggal/ Diagnosa Implementasi Respon hasil Paraf


Jam keperawatan

1 18/03/2019 Perubahan 1. Memeriksa 1. TTV : TD : 110/70


11.00 WITA perfusi jaringan tandatanda vital mmHg Nadi : 90
berhubungan dan menanyakan x/menit RR : 22
dengan keluhan klien x/menit Suhu : 37 0C
penurunan Klien mengatakan
komponen tubuhnya sering
seluler yang di merasakan panas dan
perlukan untuk berkeringat. Malam
pengiriman tadi tubuh klien
oksigen dan terasa panas klien
nutrient dalam menjadi susah untuk
tubuh. tidur, seluruh tubuh
dirasakan pegal-pegal
dan terasa nyeri pada
persendian dan otot
skala nyeri 3 (1-5).

2. Menanyakan 2. Klien mengeluh


adanya keluhan kepalanya terasa
pusing. pusing.

3. Menyarankan 3. Klien mau


kepada klien untuk mendengarkan
mengurangi anjuran perawat dan
aktivitas yang klien hanya
merangsang beristirahat ditempat
timbulnya respon tidur.
valsava/aktivitas.

4. Menganjurkan 4. Klien mau


klien untuk mendengarkan
meningkatkan tirah anjuran perawat dan
baring. klien tidur dengan
satu bantal.

5. Observasi 5. Klien tampak


perubahan sensori gelisah.
dan tingkat
kesadaran pasien
yang menunjukan
penurunan perfusi
otak (gelisah,
confuse/bingung,
apatis, somnolen).
6. Memantau 6. Transfusi darah
tetesan transfusi telah diberikan. Pada
darah. (Pemberian pukul 10.00 WIB.
transfusi darah PRC Sebelum tranfusi
(packed red cells). darah terlebih dahulu
diberikan, NaCl,
dexamethasone,
Dhipinehidramine.
Dengan tetesan 30
gtt/menit. Transfusi
darah PRC habis pukul
13.00 WIB langsung
ganti dengan NaCL
dengan tetesan 20
gtt/menit.

18/03/2019 1. Menganjurkan 1. Klien mengatakan


11.30 WITA Hipertermi klien untuk iya bila tubuhnya
berhubungan menggunakan terasa panas klien
dengan pakaian yang tipis akan menggunkan
peningkatan dan dapat pakaian yang tipis dan
metabolisme, menyerap keringat menyerap keringat. 2.
efek langsung bila tubuh terasa Klien mengatakan iya
sirkulasi kuman panas. 2. bila tubuh kedinginan
pada hipotalamus Menganjurkan klien atau menggigil klien
untuk akan menggunakan
menggunakan selimut. . Klien
selimut bila dingin mengatakan iya klien
dan menggigil. 3. akan melakukan
Menganjurkan klien kompres dengan air
untuk melakukan hangat bila tubuhnya
kompres air hangat nanti terasa panas.
bila tubuh terasa
panas.
4. Klien mengatakan
4. Menganjurkan iya klien akan banyak-
klien untuk banyak banyak minum
minum 2000-
3000cc/hari / 9
gelas/hari.
5. Cairan infus telah di
5. Melaksanakan berikan berdasarkan
pemberian cairan terapi yaitu RL dan
infuse D5% dengan tetesan
20 gtt/menit.
.
6. Klien mengatakan
6. Melaksanakan klien akan meminum
pemberian obat obatnya tepat waktu
antipiretik, anti sesuai instruksi yang
malaria, dan anti telah diberikan obat
biotik tibatiba klien pada hari ini
tubuh menjadI yaitu malarex 4-(4)-2,
paracetamol 3x1,
cefotaxime 2x1.
18/03/2019 1. Klien mengatakan
12.00 WITA Resiko 1. Mengkaji makanan yang sehat
ketidakseimbang pengetahuan klien terdiri dari empat
an nutrisi kurang tentang intake sehat lima sempurna,
dari kebutuhan nutrisi. yang mengandung
tubuh karbohidrat, protein,
berhubungan lemak, vitamin,
dengan intake mineral dan air yang
yang tidak cukup. Minum
dekuat: anorexia, sebanyak 8
mual/muntah. gelas/hari,makan
secara teratur 3x/hari.
Klien membeli
makanan tambahan
yang dibeli diluar
seperti buah,roti dan
khasiat sari kurma
(untuk
menyembuhkan
anemia) yang dialami
Ny. T.

2. Klien langsung
2. Menganjurkan memakan makanan
klien agar makan yang telah diantar
makanan dalam oleh ahli gizi (makan
keadaan hangat siang).

. 3. Menganjurkan 3. Klien terlihat hanya


klien untuk makan menghabiskan 3
makanan lunak sendok makan. mual
dalam porsi kecil (+), muntah (- ), lidah
tapi sering terasa pahit nyeri
pada uluh hati
. 4. Diskusikan . 4. Klien mengatakan
makanan yang selera makan bubur
disukai klien dan ayam. Dan sudah
masukan dalam diet diberikan oleh
murni keluarga namun klien
hanya makan 2
sendok. Dengan
alasan keluhan yang
sama lidah terasa
pahit, nyeri pada uluh
hati, mual (+), muntah
. 5. Melaksanakan (- ). 5. Klien sudah
pemberian obat meminum obat sesuai
anti emetik. dengan instruksi
6. Memonitor dokter. Vometa 3x1
perkembangan PO untuk mengurangi
berat badan klien mual,omeparazole
untuk menghambat
produksi asam
lambung 1x1, dexanta
sirup 3x1 untuk
menetralkan asam
lambung. Neorodex
sebagai multivitamin
B1,B6 dan B12
pemberian 2x1 PO. 6.
Berat badan klien 49
kg.

18/03/2019
13.15 WITA Nyeri dan 1. Menjelaskan dan 1. Klien mau untuk
ketidaknyamana membantu klien melakukan saran
n berhubungan dengan tindakan perawat dengan
dengan respons pereda nyeri meredakan nyeri
inflamasi nonfarmakologi dan secara alami tanpa
sistemik, mialgia, noninvasif. dengan menggunakan
artralgia. obat pereda nyeri.
2. Mengajarkan 2. Klien mengerti dan
teknik manajemen paham cara
nyeri keperawatan, meredakan nyeri yaitu
dengan dengan beristirahat
menganjurkan klien saat nyeri muncul,
beristirahat bila menarik nafas dalam
merasakan nyeri, pada saat terasa
mengajarkan teknik nyeri, dan mengatur
relaksasi kenyamanan tubuh
pernafasan dalam dan lingkungan.
pada saat nyeri
muncul, dan
mengatur
kenyamanan dan
lingkungan klien
seperti membatasi
pengunjung untuk
tidak terlalu ramai
demi kenyamanan
klien. 3. Ny. T mengerti
3. Meningkatkan dengan apa penyakit
pengetahuan klien yang di alaminya
tentang tubuhnya terasa sakit
sebabsebab nyeri dan pegal-pegal
mengapa Ny. T bisa disebabkan parasit
terasa sakit pada malaria yang terdapat
sendi dan tulang, dalam tubuhnya
dan juga pada otot, sehingga
seluruh tubuh menimbulkan gejala.
terasa pegalpegal
itu semua karena
penyakit yang Ny. T
alami yaitu malaria
keluhan tersebut
merupakan respon
dari proses
18/03/2019 penyakit malaria
13.30 WITA .1. Klien mengatakan
Gangguan 1. Mengobservasi apabila dibawa
aktivitas respons klien duduk/ berdiri seperti
berhubungan terhadap aktivitas. ingin kekamar mandi
dengan kepala terasa pusing.
kelemahan fisik. Jadi klien hanya
berbaring ditempat
tidur
2. Mengawasi . 2. Klien mengatakan
tandatanda vital apabila setelah di
selama dan sesudah bawa duduk atau
aktivitas. beraktivitas seperti
kekamar mandi
denyut jantung
berdebar-debar cepat
dan kuat. Namun
sebaliknya bila di
bawa tiduran atau
istirahat denyut
jantung normal.
3. Menganjurkan
klien untuk 3. Klien mau
meningkatkan tirah menerima saran
baring. perawat klien tidur
untuk beristirahat.
4. Mengatur posisi
klien senyaman 4. Klien tidur dengan
mungkin. satu bantal, dan
menggunakan
5. Memberikan selimut.
bantuan dalam
aktivitas seharihari 5. Membantu klien
bila perlu saat klien mau
kekamar mandi
6.
Memberitahukan
keluarga untuk . 6. Keluarga
membantu dalam menerima saran
memenuhi perawat, setiap
kebutuhan klien kebutuhan dan
dan memberikan aktivitas klien di bantu
bantuan dalam oleh keluarga seperti
aktivitas klien. membantu
mengantar klien
untuk kekamar mandi,
membantu untuk
menyuapi makanan,
19/03/2019 membantu memenuhi
08.30 WITA kebutuhan kebersihan
Hipertermi tubuh klien seperti
berhubungan 1. Memeriksa mengelap tubuh klien.
dengan tandatanda vital
peningkatan dan menanyakan 1. TTV : TD : 110/70
metabolisme, keluhan klien. Nadi : 84 x/menit RR :
efek langsung 20 x/menit Suhu :
sirkulasi kuman 380C Mukosa bibir
pada tampak kering,
hipotalamus. conjungtiva anemis.
Klien mengeluh
malam tadi tidur
pukul 24.00 WITA dan
terbangun jam 03.00
WITA pagi klien
terbangun karena
tubuh berkeringat
sampai baju klien
basah, sendi dan otot
terasa sakit skalanyeri
3(1-5), tubuh terassa
pegal dan tubuh
terasa panas, dan
dianjurkan oleh
perawat untuk
melakukan kompres
air hangat dan
meminum
2. Menganjurkan paracetamol namun
klien untuk panas tubuh tidak
menggunakan kunjung turun .
pakaian yang tipis
dan dapat 2. Klien mengganti
menyerap keringat. pakaian dengan
dibantu keluarga
3. Menganjurkan menggunakan
klien untuk pakaian yang tipis dan
menggunakan menyerap keringat.
selimut bila tubuh
tiba-tiba terasa 3. Klien mengangguk
dingin/menggigil. tanda menyetujui dan
menerima saran
4. Menganjurkan perawat bila tubuh
keluarga untuk menggigil gunakan
memberi kompres selimut.
air hangat pada
aksila, lipat paha, 4. Keluarga ikut
dan temporal pada berpartisipasi dalam
klien agar panas perawatan klien dan
klien turun. memberikan kompres
pada daerah yang di
5. Menganjurkan anjurkan.
klien banyak minum
2000-3000 cc/hari.
6. Melaksanakan
pemberian cairan 5. Klien menerima
infus. 7. saran perawat dan
Melaksanakanpem akan banyak minum.
berian antipiretik, Keluarga meletakan
anti malaria dan air minum yang
anti biotik. 8. diisikan kedalam botol
Mengatur dan diletakan
lingkungan yang disamping tubuh
kondusif. klien. Bila sewaktu-
waktu klien ingin
minum mudah untuk
dijangkau. 6. Cairan
infus sudah diberikan
yaitu RL dengan
tetesan 20 gtt/menit.
7. Klien telah
melakukan minum
obat sesuai dengan
terapi yang diberikan
yaitu meminum
paracetamol 3x1
sebagai anti piretik
PO, malarex 4-4-(2)
PO sebagai anti
malaria, cefotaxime
vial IV diberikan 2x1
oleh perawat pada
pukul 18.00-06.00
sebagai anti biotik. 8.
Mengantikan laken
dan sarung bantal
klien, menghidupkan
kipas angin,
membatasi
pengunjung. Dan
19/03/2019 menganjurkan
09.00 WITA keluarga untuk
Nyeri dan mengganti kompres
ketidaknyamana dengan yang hangat
n berhubungan 1. Menganjurkan kembali bila sudah
dengan respons klien untuk terasa dingin.
inflamasi meredakan nyeri
sistemik, mialgia, pada sendi dan 1. Keluarga langsung
artralgia. otot, pegal-pegal memberikan bantuan
pada tubuh dengan kepada klien dengan
tindakan pereda melakukan pemijatan
nyeri pada tubuh klien dan
nonfarmakologi kompres air hangat
dengan melakukan masih dilanjutkan. 2.
pemijatan/masase. Klien menerima saran
2. Menganjurkan perawat dan langsung
klien untuk memperagakan.
memperagakan
teknik manajemen
nyeri keperawatan
yang telah
diajarkan, untuk
beristirahat bila
nyeri muncul,
teknik relaksasi
pernafasan dalam
D. Evaluasi Keperawatan

No Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf


keperawatan
1 21/03/2019 Perubahan perfusi S: Erlia ferani
jaringan Klien mengatakan
berhubungan sudah tidak merasakan
Dengan penurunan sakit kepala lagi.
komponen O:
seluler yang di - TTV:
perlukan A:
pengiriman Masalah perfusi
oksigen Berhubungan
dan nutrient dalam penurunan komponen
tubuh. P:
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan: 20 x/menit
Suhu : 370C
- Akral teraba hangat
- Kulit tampak segar
- Haemoglobin 9 Gr/dl
- Conjungtiva
ananemis
seluler yang
perlukan
pengiriman
dan nutrient dalam
tubuh dapat teratasi.
P:intervensi
dihentikan.
Hipertermia S: Klien mengatakan
2 21/03/2019 berhubungan malam tadi setelah Giska dhea
dengan meminum obat
peningkatan clobazam sebelum
metabolisme, tidur klien bisa tidur
efek langsung dengan nyenyak dari
sirkulasi kuman jam 23.00- 05.00.
pada hipotalamus. Tubuh klien masih
dirasakan sering
berkeringat namun
sudah tidak merasa
panas lagi.
O:
- TTV:
TD : 100/70
mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan: 20 x/menit
Suhu : 370C
- Pada palpasi tidak
panas lagi
- Mukosa bibir terlihat
lembab
Masalah hipertermi
berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme,
dehidrasi,
efeklangsung sirkulasi
kuman pada
hipotalamus dapat
teratasi.
P:intervensi dihentikan
Resiko S : Klien mengatakan
3 22/03/2019 ketidakseimbanga perutnya sudah merasa Demiya
n nutrisi kurang enakan sekarang sudah
dari tidak ada rasa mual
kebutuhan tubuh ataupun nyeri pada
berhubungan uluh hati.
dengan intake O:
yang tidak dekuat ; - Mual (-), Muntah (-)
anorexia, - Keadaan umum
mual/muntah. membaik
- Klien tampak
menghabiskan seluruh
makanan yang
disajikan oleh ahli
gizi.
- Berat badan : 49 kg
- Tinggi badan : 155
cm
A: Masalah resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
berhubungan
intake yang
dekuat ; anorexia,
tubuh dengan tidak
mual/muntah dapa
teratasi.
P : Intervensi
dihentikan
S:
4 22/03/2019 Nyeri dan Klien mengatakan Adinda
ketidaknyamanan tubuhnya sudah
berhubungan merasa lebih enakan
dengan respons dan tidak terasa sakit
inflamasi lagi ataupun pegal-
sistematik mialga pegal, skala nyeri 0 (1-
arthralgia 5).
O:
- Keadaaan umum
klien tampak baik, dan
klien tampak tenang.
- Klien tidak meringis
kesakitan lagi.
A: Masalah Nyeri dan
ketidaknyamanan
berhubungan dengan
respons inflamasi
sistemik, myalgia
artralgia, diaphoresis
dapat teratasi.
P:intervensidihentikan.
S: Klien mengatakan
5 22/03/2019 Gangguan sudah bisa berjalan Nurul amelia
aktivitas kekamar mandi sendiri
berhubungan tanpa bantuan, makan
dengan aktivitas sendiri dan mengganti
kelemahan fisik pakaian sendiri. Klien
mengatakan tubuh
klien sudah merasa
lebih kuat dan tidak
lemah lagi seperti
kemarin.
O:
- Klien tampak dapat
melakukan
aktivitasnya sendiri
- Klien tampak lebih
segar dan tidak
terlihat lemah
- Kekuatan otot

A : Masalah Gangguan
aktivitas berhubungan
dengan kelemahan
fisik dapat teratasi.
P:
Intervensidihentikan.

S: klien dan keluarga


dapat menjelaskan
6 22/03/2019 Resiko penularan kembali cara-cara Sirty patti
penyakit malaria penularan penyakit
berhubungan malaria.
dengan kurang - Klien dan keluarga
pengetahuan dapat menjelaskan
tentang penyakit kembali tentang cara-
malaria kebersihan cara pencegahan
lingkungan dan penyakit malaria.
pola hidup O:
- Klien dan keluarga
menjelaskan
bahasanya tentang :
dapat menjelaskan
kembali cara-cara
penularan penyakit
malaria.
- Klien dan keluarga
dapat menjelaskan
kembali tentang cara-
cara pencegahan
penyakit malaria.
A; Masalah Resiko
penularan penyakit
malaria berhubungan
dengan kurang
pengetahuan tentang
penyakit malaria
kebersihan lingkungan
dan pola hidup dapat
teratasi
P: intervensi di
hentikan

BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Malaria adalahpenyakitinfeksi yang disebabkan oleh parasitPlasmodium yang hidup dan
berkembangbiakdalamseldarahmerahmanusia, ditularkanolehnyamuk malaria (Anopheles) betina
Malaria adalahpenyakitmenular yang disebabkan oleh parasitdari genus plasmodium yang
ditularkan pada manusiamelaluigigitannyamukjenis anopheles betina,
penyakitinidapatmenyerangsegalaras, usia, dan jeniskelamin (Irianto, 2011).

Menurut Safar Rosdiana (2009) dikenalempatspesiesdari genus plasmodium yang


Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, dan Plasmodium ovale.

Malaria merupakan salah satumasalahkesehatanmasyarakat yang


dapatmenyebabkankematianterutama pada kelompokrisikotinggiyaitubayi, anakbalita, ibuhamil,
selainitu malaria secaralangsungdapatmenyebabkandemam, anemia, splenomegali, dan
dapatmenurunkanproduktivitaskerja.Sebagianbesardaerah di Indonesia masihmerupakandaerah
endemic infeksi malaria, Indonesia bagiantimurseperti Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi,
Kalimantan dan bahkanbeberapadaerah di Sumatra seperti Lampung, Bengkulu, Riau.

B.SARAN

Setelah membacamakalahinidiharapkan para pelajardapatmemberikanedukasi dan


contohpolahidupsehatuntukmencegahterjadinyapenyakit malaria ini,karna malaria
merupakanparasit yang cukupbanyakmenyebabkankematiankhususnya di
Indonesia.polahidupsehatsajatidakcukupuntukmencegahparasit malaria ,tetapiharus di
imbangidenganpolamakanmakanan yang sehat dan bergiziseimbang.jagakebersihanlingkungan
dan jikaadatandatandaklinissegeralahuntukperiksakedokteratautenagakesehatanterdekat .

DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Cecep Dani. 2017. Manual Lengkap Malaria. Jakarta : EGC

Kemenkes RI. Info Data Dan Informasi Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta

: Kemenkes RI; 2014.

Riskedas. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: BalitbangDepkes RI DinkesProv.Sultra. 2016.
Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Kendari

Nurarif& Kusuma. 2015. AsuhanKeperawatanBerdasarkanDiagnosaMedis& NANDA NIC-NOC.


Jogjakarta :MediAction

Robbins. 2007. Bukuajar :Patologi. Jakarta : EGC


Tarwoto et al. 2009. Anatomi Dan FisiologiUntukMahasiswaKeperawatan.

CetakanPertama. Trans Info Media: Jakarta

Smeltzer, S. C. And Bare, B. G. 2012.Buku Ajar KeperawatanMedikal Bedah

Brunner &SudartEdisi 8. Jakarta: EGC

Moorhead, sue et al. 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Singapore: Elsevies, Alih
Bahasa IntansariNurjannah& Roxsana Devi Tumanggor

Nurarif, Amin Huda & Kusuma Hardhi. 2015. AplikasiAsuhanKeperawatanBerdasarkan Diagnosis Medis&
Nanda Nic-Noc Jilid 3. Yogyakarta: Medication Publishing

Budiono, Sumirah Budi Pertami. 2015. KonsepdasarKeperawatan. Jakarta : Bumi Medika

Anda mungkin juga menyukai