No : 205020037
Kelas : b
Semester : 2
Die Casting
Alat atau mesin ini, yang bernama die casting adalah sebuah cetakan logam yang
terdiri atau tersusun dari bahan utamanya berupa baja. Biasanya, proses ini disebut
dengan pengecoran. Pada proses ini, die casting adalah salah satu teknik pembuatan
sebuah produk dimana bahan utamanya yakni logam akan dicairkan. Setelah
mengalami peleburan kemudian dituangkan pada sebuah cetakan rongga, sesuai
dengan bentuk aslinya. Bahan cetakan yang digunakan umumnya bernama cetakan
logam. Dengan berbahan logam, tempat cetakan ini mampu digunakan berkali-kali.
Sehingga disebut sebagai cetakan permanen (permanent mold). Saat pengisian
logam cair pada sebuah cetakan yang telah disediakan. Selalu menggunakan sebuah
sistem gravitasi. Nah, pengecorannya lebih dikenal dengan istilah gravity die
casting. Apabila pengisian cairan dalam cetakan permanen, maka dilakukan dengan
cara injeksi. Tekanan yang diberikan cukup tinggi, yang disebut high pressure die
casting. Seperti yang diketahui oleh umum, bahwa sifat dasarnya dari material die
casting adalah mampu menarik panas (hot yield strength). Tak hanya itu,
mempunyai ketahanan pada proses tempering (tamper resistant), konduktivitas
panas baik (thermal conductivity), koefisien sebuah muai panas (thermal expection
coefficient).
Jenis Pengecoran Pada Die Casting
Untuk proses pengecoran cetak tekan, termasuk pada proses cetakan permanen
dengan cara injeksi logam cair kedalam rongga tekanan yang tinggi. Tekanan yang
diberikan tersebut akan terus ditahan sampai seluruh cairan logam membeku.
Sehingga hasil cetakan baru dapat dikeluarkan.
Terdapat dua jenis pengecoran yang sangat umum digunakan dalam pembuatan
benda logam. Perbedaannya berada pada prinsip lokasi tempat leburnya bahan.
Lantas apa saja jenis pengecorannya, antara lain :
1. Melting Unit
Komponen pertama adalah melting unit. Yang mana menjadi sebuah wadah guna
menampung logam cair. Selain dapat menampung, bagian mesin ini juga dapat
mencairkan logam. Komponen ini sangatlah berperan penting dalam sistem cetak
logam.
2. Injection Unit
Selanjutnya adalah injection unit. Dalam unit ini berfungsi untuk melakukan sebuah
transfer logam cair. Yang semula berada di melting unit kemudian dibawa ke dalam
die. Kemudian disana dilakukan sebuah injeksi atau memberikan tekanan yang
tinggi. Agar dapat mencetak atau membentuk suatu benda.
3. Die Unit
Die unit merupakan sebuah cetakan permanen yang sangat umum terbuat dari logam.
Alat ini memiliki beberapa rongga yang berguna untuk memberikan bentuk pada
coran. Yang nantinya akan diisi dengan logam cair. Cetakan ini terdiri dari 2 unit
lainnya, antara lian fixed die dan movable die.
Untuk memperoleh produk cor yang memenuhi syaratsyarat ideal bagi suatu sound-cast, ada beberapa
variabel yang prlu diperhatikan yaitu;
a. Volume Cairan Logam (Melt Volume) Diperlukan kontrol yang kuat akurat ketika logam cair dituangkan
ke dalam rongga cetak (die cavity).
b. Temperatur Tuang (Casting Temperature) Temperatur ini tergantung pada jenis paduan dan bentuk
coran/komponen. Dalam proses penuangan diperlukan pengaturan temperatur penuangan, hal ini kare
na temperatur penuangan banyak sekali mempengaruhi kualitas coran, temperatur penuangan yang
terlalu rendah menyebabkan pembekuan pendek, kecairan yang buruk dan menyebabkan kegagalan
pengecoran. Selain itu dalam penuangan penting sekali dilakukan dengan cepat. Waktu penuangan yang
cocok perlu ditentukan dengan mempertimbangkan berat dan tebal coran, sifat cetakan, dll.
c. Temperatur Perkakas (Tooling Temperature) Temperatur normal adalah 190 315°C. Untuk produk cor
yang mempunyai penampang relatif tebal, rentang temperatur ini dapat diturunkan. Biasanya temperatur
punch diatur 15-30°C dibawah temperatur die terendah untuk memungkinkan adanya kelonggaran atau
ventilasi yang memadai diantara keduanya. Kelonggaran yang berlebihan antara punch dan die
mengakibatkan erosi pada permukaan keduanya.
d. Waktu Tunggu (Time Delay) Adalah lamanya waktu yang diukur dari saat pertama penuangan logam
cair ke dalam rongga cetak hingga saat permukaan punch menyentuh dan mulai menekan permukaan
logam cair. Bentuk penampang yang komplek memerlukan waktu yang cukup bagi logam cair mengisi
keseluruhan rongga cetakan. Untuk itu perlu adanya tenggang waktu yang cukup sebelum punch
menyentuh dan menekan logam cair. Hal ini untuk menghindari terjadinya porositas akibat penyusutan
(shrinkage porosity).
e. Batas Tekanan (Pressure Level) Rentang tekanan normal adalah 50-140 Mpa, tergantung pada bentuk
geometri komponen serta sifat mekanis yang dibutuhkan. Tetapi dimungkinkan tekanan minimum adalah
40 Mpa. Tekanan yang sering digunakan 70 Mpa.
f. Durasi Penekanan (Pressure Duration) Durasi penekanan dihitung dari saat punch dititk terendah
sampai saat punch diangkat (penekanan dilepas). Untuk benda cor dengan berat hingga 9 kg, durasi pe
nekanan yang sering dipakai bervariasi antara 30-120 detik
g. Pelumasan (Lubrication) Proses squeeze casting membutuhkan pelumas pada permukaan dies untuk
memudahkan proses pengambilan produk cor dari cetakannya
h. Kecepatan Pengisian (Filling rate) Makin rendah kecepatan pengisian akan menyebabkan makin tinggi
kemungkinan untuk mendapatkan aliran laminer.
Centrifugal casting
Prinsip:pengecoran sentrifugal dilakukan dengan cara menuangkan logam cair ke
dalam cetakan yang berputar. akibat pengaruh gaya sentrifugal logam cair akan
terdistribusi ke dinding rongga cetak dan kemudian membeku.
alam gambar 3.13 ditunjukan logam cair dituangkan ke dalam cetakan horisontal
yang sedang berputar melalui cawan tuan (pouring bashin) yang terletak pada salah
satu ujung cetakan. Pada beberapa mesin, cetakan baru diputar setelah logam cair
dituangkan. kecepatan putar yang sangat tinggi menghasilkan gaya sentrifugal
sehingga logam akan terbentuk sesuai dengan bentuk dinding cetakan. Jadi, bentuk
luar dan bentuk cor bisa bulat, oktagonal, heksagonal atau bentuk-bentuk yang lain,
tetapi sebelah dalamnya akan berbentuk bulatan, karena adanya gaya radial yang
simetri.
Karakteristik benda cor hasil pengecoran sentrifugal sejati:
• Memiliki densitas (kepadatan) yang tinggi terutama pada bagian luar coran.
• tidak terjadi penyusutan pembekuan benda terutama pada bagian luar cor karena
adanya gaya sentrifugal yang bekerja secara kontinu selama proses pembekuan.
• Cenderung ada impuritas pada dinding sebelah dalam coran dan hal ini dapat
dihilangkan dengan pemesinan.
Densitas logam dalam akhir pengecoran lebih besar pada bagian luar dibandingkan
dengan bagian dalam coran yaitu bagian dekat dengan pusat rotasi. Kondisi ini
dimanfaatkan untuk membuat benda dengan lubang di tengah, seperti roda, puli.
Bagian tengah yang memiliki densitas rendah mudah dikerjakan dengan
pemesinan.