Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN DAN MONITORING

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


No. Dokumen : 202/UKP-GP/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02 Agustus 2016

Halaman : 1/ 2
Puskesmas
Kecamatan dr. Murniasi Hutapea
Grogol Petamburan NIP197605072006042006

1. Pengertian Pelaksanaan dan monitoring penggunaan alat pelindung diri adalah


menatalaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua petugas di
Puskesmas dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan risiko
penularan penyakit infeksi.
2. Tujuan Sebagai panduan langkah-langkah dalam pelaksanaan dan monitoring
penggunaan alat pelindung diri di Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan No. 374 Tahun
2016 tentang Kebijakan Mutu dan Keselamatan Pasien

1. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan


4. Referensi
Kesehatan. Depkes RI 2010
2. UU RI No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI: Jakarta. Tahun
2007
4. PERMENKES RI No. 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
5. PERMENKES RI No.5 Tahun 2014 tentang Pedoman Praktik Klinis
5. Langkah – 1. Petugas membuat checklist penggunaan alat pelindung diri
langkah 2. Petugas menggunakan APD sesuai dengan indikasi diantaranya:
a. Sarung tangan: saat melakukan tindakan dengan kontak atau
diperkirakan akan kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret, kulit,
mukosa tidak utuh yang terkontaminasi. Petugas melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan dan hanya
memakai satu sarung tangan untuk satu orang pasien
b. Pelindung wajah (masker atau kaca mata) : petugas dengan risiko
tinggi terpajan lama dengan darah atau cairan tubuh pasien harus
menggunakan pelindung wajah dengan memperhatikan lapangan
pandang dan kenyamanan kerja (contoh: penanganan paisen TB,
tindakan perawatan luka, tindakan mengganti kateter, dll)
c. Menutup kepala: saat tindakan pembedahan
d. Gaun/jubah pelindung/apron: saat melakukan tindakan yang
berpotensi terpapar darah atau cairan tubuh pasien yang
terkontaminasi
e. Sepatu pelindung: digunakan hanya oleh petugas tertentu seperti
petugas laboratorium, petugas sanitasi dan hanya digunakan di
tempat tersebut
3. Satuan pelaksana (satpel) unit dan/ atau kepala satuan pelaksana
(kasatpel) UKP mengamati kelengkapan penggunaan alat pelindung
diri
4. Satpel unit dan/ atau kasatpel melakukan pemantauan penggunaan
APD dengan mengisi checklist/ form pemantauan penggunaan alat
pelindung diri dengan memberi tanda centang (√) apabila telah
selesai menggunakan alat pelindung diri
5. Satpel unit dan/ atau kasatpel melakukan evaluasi hasil pemantauan
penggunaan alat pelindung diri setiap 1 minggu sekali
6. Satpel unit melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala Satuan
Pelaksana UKP setiap 1 bulan sekali
6. Unit Terkait Seluruh Unit Kerja

7. Riwayat Historis
Perubahan
PELAKSANAAN DAN MONITORING
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI
No. Dokumen : 202A/UKP-GP/2016
DAFTAR No. Revisi : 00
TILIK
Tanggal Terbit : 02 Agustus 2016

Halaman : 1/1
Puskesmas
Kecamatan dr. Murniasi Hutapea
Grogol NIP197605072006042006
Petamburan

Unit : ……………………………………………………………………………..
Nama Petugas : ……………………………………………………………………………..
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………………………..
Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas membuat checklist penggunaan alat pelindung
diri?
2. Apakah Petugas menggunakan APD sesuai dengan indikasi
diantaranya:
a. Sarung tangan: saat melakukan tindakan dengan kontak atau
diperkirakan akan kontak dengan darah, cairan tubuh, sekret,
kulit, mukosa tidak utuh yang terkontaminasi. Petugas melakukan
cuci tangan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan dan
hanya memakai satu sarung tangan untuk satu orang pasien
b. Pelindung wajah (masker atau kaca mata) : petugas dengan
risiko tinggi terpajan lama dengan darah atau cairan tubuh pasien
harus menggunakan pelindung wajah dengan memperhatikan
lapangan pandang dan kenyamanan kerja (contoh: penanganan
paisen TB, tindakan perawatan luka, tindakan mengganti kateter,
dll)
c. Menutup kepala: saat tindakan pembedahan
d. Gaun/jubah pelindung/apron: saat melakukan tindakan yang
berpotensi terpapar darah atau cairan tubuh pasien yang
terkontaminasi
e. Sepatu pelindung: digunakan hanya oleh petugas tertentu seperti
petugas laboratorium, petugas sanitasi dan hanya digunakan di
tempat tersebut
3. Apakah Satuan pelaksana (satpel) unit dan/ atau kepala satuan
pelaksana (kasatpel) UKP mengamati kelengkapan penggunaan
alat pelindung diri?
4. Apakah Satpel unit dan/ atau kasatpel melakukan pemantauan
penggunaan APD dengan mengisi checklist/ form pemantauan
penggunaan alat pelindung diri dengan memberi tanda centang
(√) apabila telah selesai menggunakan alat pelindung diri?
5. Apakah Satpel unit dan/ atau kasatpel melakukan evaluasi hasil
pemantauan penggunaan alat pelindung diri setiap 1 minggu
sekali?
6. Apakah Satpel unit melaporkan hasil pemantauan kepada Kepala
Satuan Pelaksana UKP setiap 1 bulan sekali?
Jumlah

Tingkat Kepatuhan : ………………………% Jakarta, ………………………………

Petugas Pemeriksa

(……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai