Disusun Oleh:
Muhammad Irfan Baharudin (192871) III B
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem
produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi
dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua
anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.Jika
metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam
forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada
pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan
menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana
diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran
seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode
ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk
membuat suatu keputusan.”
Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam
membimbing belajar siswa antara lain :
1. Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para
pesertanya duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai
pemimpin dan topiknya telah direncanakan.
2. Diskusi kelompok, yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari
kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok
besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas
tentang suatu topik tertentu dipimpin oleh seorang ketua dan
seorang sekretaris.
3. Buzz Group, yaitu biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok
kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat
duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar
pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya
diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran
dengan maksud memperjelas dan mempertajam bahan
pelajaran.
4. Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta
untuk mendiskusikan suatau topik tertentu dan duduk dalam
bentuk seni melingkar yang dipimpin oleh moderator.
5. Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke
dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta,
masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu
atau tugas yang bersifat komplementer.
6. Symposium, yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari
pembawa makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa
peserta symposium.
7. Informal debate, yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi
menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan
mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa
memperhatikan peraturan perdebatan formal.
8. Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat duduk diatur setengah
melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap
peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi
kelompok diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada
di dalam mangkok.
9. Brain storming, yaitu biasanya terdiri dari delapan sampai dua
belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan
menyumbang ide dalam pemecahan masalah. Hasil yang
diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain,
menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan
ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.
5. Metode Eksperimen
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses,
situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang
dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda
baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan
penjelasan lisan.
Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode
demonstrasi antar lain:
1. Membantu siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses
dengan penuh perhatian
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan
3. Menghindari verbalisme
4. Memberikan keterampilan tertentu
7. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran
yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan
oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil
siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan
Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada
saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
8. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan
metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu
permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai
dari mencari data sampai pada kesimpulan.
9. Metode Latihan
Menurut Zuhairini, yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan
jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan atau biasa disebut dengan ulangan.
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi
lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan
menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan
terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Information search
Langkah- langkah pembelajaran:
a. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai
SK/KD
b. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut
c. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi
tersebut
d. Siswa diminta mencari ayat dan hadits terkait
e. Bagi kelas dalam kelompok kecil
f. Siswa diminta mencari bahan di perpustakaan /warnet yang
sudah diketahui oleh guru bahwa bahan- bahan tersebut
benar-benar ada.
g. Guru membantu dengan cara membagi rerensi kepada
mereka
h. Peserta diminta mencari jawaban dari referensi tersebut
yang idbatasi oleh waktu (mis 10 menit) oleh guru
i. Hasilnya diidiskusikan kepada seluruh kelas
j. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait kompetensi
tersebut
k. Kesimpulan
` Contoh kasus:
a. Setiap hari raya idul adha dating, pak haji Tauhid selalu
melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih seekor sapi
jantan dan besar. Pak Haji yang kaya dan dermawan ini, selalu
berniat ketika menyembelih hewan kurbannya dengan niat untuk
7 anggota keluarganya. Sementara itu, pak Kasan dalam waktu
yang sama juga berkurban menyembelih kambing dengan niat
untuk dirinya sendiri. Nah, bagaimana pendapatmu tentang
perbedaan niat antara Pak Haji Tauhid dengan pak Kasan ketika
keduanya melaksanakan ibadah kurban tadi?
b. Agung adalah anak laki- laki ustadz Sanusi yang baru beberapa
hari lalu lahir. Tepat pada hari ke tujuh, Ustadz Sanusi
mengundang tetangganya untuk menghadiri acara walimatut
tasmiyah (tasyakuran pemberian nama anaknya). Sang Ustadz
dalam menjamu tamunya sengaja menghidangkan sate dan
tongseng kambing yang disembelih sehari sebelumnya berjumlah
dua ekor dengan niat akikah untuk putra tercintanya. Sedangkan
bu Muslihah juga mengundang tetangga sekitar dengan hajatan
mengakikahi putrinya yang sudah berumur 7 tahun dengan
menyembelih satu ekor kambing. Bagaimana pendapatmu
terhadap ustadz Sanusi dan bu Muslihah yang berbeda dalam
mengakikahi anaknya?
c. Pak Karmin adalah pedagang kambing yang sehari-hari
menjajakan jualannya di pasar kambing dekat rumahnya.
Disamping itu, ia juga menerima pesanan kambing yang siap
disembelih untuk kepentingan kurban, akikah atau hajatan
lainnya. Pelayanan khusus yang diberikan adalah menyembelih
kambing, memototng dan membersihkan dagingnya hingga
mengantarkan ke rumah pelanggannya. Suatu saat, pak Parman
pesan kambing untuk keperluan ibadah kurban kepada pak
Karmin dan diberi harga yang murah sekali. Namun pak Parman
terkejut sekali ketika melihat pesanannya, karena hewan
kurbannya dalam keadaan buta salah satu matanya. Bagaimana
pendapatmu tentang sikap pak Karmin dan bagaimana hokum
hewan kurban pak Parman tersebut?
7. Musykilatut thullab
Strategi ini untuk materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
Langkah-langkah:
a. Setelah menerangkan materi , guru memberikan potongan kertas
kosong kepada siswa agar diisi pertanyaan gramatika yang belum
dipahami
b. Potongan kertas yang berisi pertanyaan tadi agar diberikan kepada
teman sebelahnya untuk dibaca dan diberi tanda checklist (v) jika
ia ingin mengetahui jawabannya. Jika tidak, harus langsung
diberikan pada teman berikutnya.
c. Kertas tadi bergulir terus sampai kembali ke pemiliknya,
kemudian dihitung tanda checklist tersebut.
d. Kertas yang paling banyak mendapatkan checklist merupakan
masalah yang mendapatkan prioritas untuk dijawab.
e. Lalu siswa bersama guru mendiskusikan jawabannya
f. Pertanyaan yang belum terjawab dapat djawab pada peryemuan
berikutnya.
g. Guru dan siswa melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak
lanjut.
8. Tahlilul Khotho’
Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Siswa diminta menulis sebuah karangan pendek sesuai dengan
topic yang dibahas.
b. Setelah dikoreksi, guru mengidentifikasi dan mengidentifikasi
mana kesalahan umum yang berfrekwensi tinggi (common
mistake) serta mana yang merupakan kesalahan individual (yang
melakukan kesalahan tersebut jumlahnya sedikit)
c. Siswa diminta menganalisa bersama- sama kesalahan yang
berfrekwensi tinggi.
d. Guru menjelaskan letak kesalahan dan membetulkannya secara
hukum qawaid
e. Guru dan siswa mengambil kesimpulan
9. Ta’biirus shuroh
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan gambar terkait topic/ materi mata pelajaran
b. Meminta siswa untuk mengamati gambar secara cermat
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
d. Diminta semua anggota kelompok mencatat kosakata (bahasa
Arab) sebanyak- banyaknya sesuai hasil pengamatan terhadap
gambar (perlu dibatasi waktu)
e. Selanjutnya setiap kelompok menyusun kalimat sempurna dalam
bahasa Arab dan menulisnya di papan tulis
f. Selanjutnya setiap kelompok mendiskripsikan/ ta”bir cerita
tentang gambar yang diamati dalam bahasa Arab
g. Klarifikasi dan kesimpulan
1
1
https://joharcom.wordpress.com/2012/11/26/macam-macam-metode-pengajaran-pai/
http://acengideng.blogspot.com/2014/01/makalah-metode-pembelajaran-sd-atau-mi.html
Haji Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h.195
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan
agama Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa
menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang
pada akhirnya mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut
mampu mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam, disinilah pentingnya mempelajari metode pembelajaran
pendidikan agama Islam.
metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam
silabi mata pelajaran. Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian
bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan
bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran
agama islam , diantaranya :
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Metode Diskusi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Pemberian Tugas
5. Metode Eksperimen
6. Metode Demonstrasi
7. Metode Tutorial/Bimbingan
8. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
9. Metode Latihan
10. Metode Sosio-drama
11. Metode Simulasi
12. Metode Kerja Lapangan
13. Metode Kerja Kelompok
14. Metode Karya Wisata
15. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
16. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
17. Metode perancangan ( projeck method )
18. Metode Bagian ( Teileren method )
19. Metode Global (Ganze method )
20. Metode Discovery
DAFTAR PUSTAKA
https://joharcom.wordpress.com/2012/11/26/macam-macam-metode-pengajaran-
pai/
http://acengideng.blogspot.com/2014/01/makalah-metode-pembelajaran-sd-atau-
mi.html