Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM 14

Praktikum Instalasi Listrik Penerangan

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Praktikum Pengukuran Listrik dan Elektronika

Dosen Pengampu : Agus Heri Setya Budi, S.T., M.T.

Asisten Dosen : Tari Pramanik, S. Pd.

Disusun Oleh :

Egi Krismawan Permana (1905696)

TE-02

PRODI TE

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JL. Dr. Setia Budhi No.229 Bandung 40154

2021
Praktikum Instalasi Listrik Penerangan

1. Tujuan praktikum

- Mahasiswa dapat mengimplementasikan rangkaian elektronika dalam kehidupan


sehari-hari
- Mahasiswa dapat menentukan komponen instalasi listrik penerangan
- Mahasiswa mampu merencanakan tata letak komponen dan jalur
sambungan berdasarkan skema diagram
- Mahasiswa dapat melaksanakan instalasi penerangan listrik sesuai dengan
gambar rangkaian
- Mahasiswa dapat melakukan uji fungsi hasil instalasi sesuai dengan gambar rangkaian.
2. Teori Dasar

Instalasi litrik merupakan suatu rangkaian dari peralatan listrik yang berhubungan antar satu
dengan yang lain, dan berada dalam satu lingkup sistem ketenaga listrikan. Instalasi listrik yang
baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya.Mengingat
bahaya listrik dapat pula membahayakan manusia maka selalu diupayakan agar listrik yang
didistribusikan dapat dilaksanakan secara aman bagi manusia dan peralatan.

Sketsa dan ilustrasi dari sebuah rungan dalam suatu bangunan sangat mempunyai peranan
penting dalam merangkai dan menentukan rancangan suatu instalasi listrik dari bangunan tersebut.
Yang berkaitan dengan perencanaan pemasangan instalasi suatu tempat apakah gedung, rumah,
aula, gudang, dan sebagainya, sebelum melakukan suatu pekerjaan pemasangan atau instalasi
maka harus terlebih dahulu membuat suatu gambar yang berupa diagram rencana instalasi dan
gambar diagram pelaksanaan atau pengawatan, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan sudah
terbayang langkah- langkah yang harus ditempuh. Dalam merangkai instalasi listrik sederhana
khususnya berkaitan dengan pemasangan lampi, dikenal ada beberapa macam diantaranya :
instalasi dua lampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar hubungan gudang,
instalasi sebuahmlampu pijar dengan sakelar tunggal, instalasi dua lampu pijar dengan sakelar seri
atau deret, dan sebagainya.

Pada waktu melakukan pemasangan instalasi, tentunya harus mengetahui prosedur-prosedur


yang telah ditentukan untuk pemasangan instalasi listrik tersebut. Beberapa prosedur yang harus
ditempuh oleh seorang instalatir dalam melakukan sutu pemasangan instalasi listrik, antara lain :
membuat gambar situasi, membuat gambar instalasi, membuat diagram instalasi garis tunggal,
membuat gambar perincian atau keterangan pelaksanaan, melakukan pengawasan, melakukan
pemeriksaan dan pengujian apabila sudah selesai, dan bertanggung jawab atas semua pekerjaan
yang telah diselesaikannya dalam jangka waktu tertentu apabila terjadi suatu kecelakaan akibat
dari kesalahan pemasangan.

1. Arus Listrik.
Arus listrik dalam penghantar adalah gerak elektron membawa muatan
negatif.listrik mengalirkan arus dari tegangan yang tinggi menuju tegangan yang
rendah.Benda yang menghasilkan arus listrik di sebut sumber arus listrik, misalnya baterai,
acu, dynamo, sumber arus AC dan sebagainya.

Gambar 1.2 : pergerakan arus

Rumus arus listrik adalah:

𝑄
I= (ampere)
𝑡

Dimana:

I = Arus listrik yang mengalir [A]


Q = Muatan listrik [C]
t = Waktu [s]

2. Kuat arus
Kuat arus adalah arus listrikyang mengalir melalui penghantar selama satu detik
dimana satuan kuat arus adalah ampere (A).

Rumus kuat arus :


Q = Ixt
𝑄
I =
𝑡
𝑄
t =
𝐼
Dimana :
I = Arus listrik yang mengalir [A]
Q = Muatan listrik [C]
t = Waktu [s]
3. Tahanan Listrik
Tahanan aatau hambatan adalah sesuatu yang mengurangi arus listrik.Arus listrik yang
mengalir melalui konduktor akan mengalami tahanan dari kawat penghantar(konduktor)itu
sendiri.Besarnya hambatan listrik di ukur dengan satuan ohm.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

𝐼
R =
𝐺

𝐼
G =
𝑅

Dimana :

R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [mho]

Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan


juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan
jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

𝐼
R=ρx
𝑞

Dimana :

R = Tahanan Kawat [ Ω/ohm]


l = Panjang Kawat [meter/m]
ρ = Tahanan Jenis Kawat [Ωmm²/meter]
q = Penampang Kawat [mm²]
Faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistan atau tahanan, karena tahanan suatu
jenis material sangat tergantung pada :

 panjang penghantar.
 luas penampang konduktor.
 jenis konduktor .
 temperatur.

4. Daya Listrik
Daya listrik adalah besarnya energi listrik yang di perlukan oleh beban selama satu
detik.

Rumus energi listrik adalah :

W = V X I XT.

Dimana :

W = Energi
V = Tegangan(Volt)
I = Kuat Arus
t = Waktu

Karena (p) adalah energi selama satu detik berarti t = satu detik. Sehingga rumus
daya listrik adalah P = V x I.

5. Daya Listrik

Definisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.

Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas
penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm².
Maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm2), ketika penampang penghantar
mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2 (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar


dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan
dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti
kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding
terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan
arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan
penampang kawat:

𝐼
J=
𝐴
I=JxA
𝐼
A=
𝐽

Dimana:

J = Rapat arus [ A/mm²]


I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]

3. Alat dan Bahan


1. Alat

a. Tang Pemotong
b. Tang Kombinasi
c. Diveting Tools
d. Obeng (+) dan (-)
e. Test pen
f. Papan Trainer. Papan triplek
g. Avometer/Multimeter

2. Bahan

a. Kabel NYM 1,5 mm2


b. Lampu Pijar dan Lampu TL
c. Saklar tunggal, ganda dan tukar
d. Kotak Kontak Bantu (KKB)
e. Fiting lampu
f. T Dos
g. Socket
h. Solatif
i. dll

4. Langkah Kerja

1. Berdoa sebelum mulai.


2. Menyiapakan alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum.
3. Menggunakan kabel sesuai kebutuhan praktikum instalasi.
4. Pasang pada papan trainer.
5. Sebelum dihubungkan dengan sumber AC, cek setiap instalasi dasar menggunakan
Avometer.
6. Pindahkan tuas MCB pada posisi ON, dan tekan saklar untuk menyalakan lampu.
7. Lakukan bebrapa percobaan dengan skema yang sudag diberikan
8. Buat dokumentasi percobaan (foto dan video)

5. TUGAS
a. Buatlah pemasangan instalasi penerangan sesuai diagram satu garis dibawah ini
b. Ukurlah nilai arus dan tegangan pada rangkaian listrik yang anda buat!
c. Buat kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan!
Skema Instalasi Listrik Penerangan

No One Line Diagram Wiring Diagram Keterangan

1.
S1 mengoperasikan L1

2. ……………………….

3. …………………………..

4.
5.

…………………… … …………….

6.

……………………… ………………..

7.

… ………………………… ………………..

8.

………………………… ………………
6. Hasil Praktikum
Praktikum yang saya lakukan saat ini tidak dilakukan secara Luring sehingga terdapat
beberapa hal yang tidak sesuai dan tidak dapat saya lalukan secara spesifik seperti
perhitungan pada arus rangkaian dan tegangan pada rangkaian, soft skill dalam hal
penyambungan kabel secara luring(real).Untuk perhitungan dapat saya selesaikan dengan
cara mengasumsikan daya dari beban lampu dan KKB serta tegangan yang berlaku di
Indonesia.
a. Buatlah pemasangan instalasi penerangan sesuai diagram satu garis dibawah ini
Catatan :1) Dalam rangkaian ini saya tidak bisa menaruh KKB namun saya mengganti
dengan Saklar.
2) Software yang digunakan yaitu EKTS, agar bisa membuat rangkaian dan
mensimulasikan /melihat hasil rangkaiannya
1. Keterangan = S1 mengoperasikan L1

Gambar skema rangkaiannya


2. Keterangan = S1 mengoperasikan L1 dan S2 mengoperasikan L2

Gambar skema rangkaiannya


3 . Keterangan = S1 mengoperasikan L1

.
Gambar skema rangkaiannya
4. Keterangan = S1 mengoperasikan L1 dan S2 mengoperasikan L2

Gambar skema rangkaiannya


5. Keterangan = S1 dan S2 mengoperasikan L1
 Diagram wiringnya

Gambar skema rangkaiannya


6. Keterangan = S1 mengoperasikan L1, S2 mengoperasikan L2, S3 mengoperasikan L3
 Diagram wiringnya

Gambar skema rangkaiannya


7. Keterangan = S1 mengoperasikan L1 dan S2 mengoperasikan L2
 Diagram wiringnya

Gambar skema rangkaiannya

8. Keterangan = S1,S2, dan S3 mengoperasikan L1


 Wiring diagramnya

Gambar skema rangkaiannya


b. Ukurlah nilai arus dan tegangan pada rangkaian listrik yang anda buat!
Karena beban yang digunakan adalah lampu biasa (lampu pijar) maka saya asumsikan
dayanya sebesar 40 W
KKB = 200 VA
Sehingga untuk mencari arus pada rangkaian yang dibuat adalah P = V x I
Catatan untuk listrik satu fasa tegangan yang diberikan PLN normalnya ± 220 volt
Sehingga I = P / V
I = 40 / 220
I = 0,18 A, per satu lampunya
Lalu I KKB = 200/220
I KKB = 0,9 A per satu KKB
Sehingga apabila di setiap rangkaian yang ada di job sheet maka
 Rangkaian 1
I = 0,18 A , V = 220 v
 Rangkaian 2
I = 0,18 x 2 = 0,36 A , V = 220 v
 Rangkaian 3
I = 0,18 + 0,9 = 1,08 A , V = 220 v
 Rangkaian 4
I = 0,18 x 2 = 0,36 A
I = 0,36 + 0,9 = 1,26 A , V = 220 v
 Rangkaian 5
I = 0,18 A , V = 220 v
 Rangkaian 6
I = 0,18 x 3 = 0,54 A , V = 220 v
 Rangkaian 7
I = 0,18 x 2 = 0,36 A
I = 0,36 + 0,9 = 1,26 A , V = 220 v
 Rangkaian 8
I = 0,18 A , V = 220 v
7. Analisis
Pada soal no.a
 Rangkaian no.1
Rangakaian sederhana dimana ketika Saklar ditekan dalam posisi ON maka Lampu menyala
sedangkan apabila dalam keadaan OFF lampu padam.

Pada saat kondisi OFF Pada saat kondisi ON

 Rangkaian no.2
Pada rangkaian ini yang digunakan adalah saklar ganda yaitu saklar yang masing masing
terhubung pada lampu yang berbeda seperti pada gambar dibawah. Pada rangkaian ini saklar
1 mengatur Lampu 1 dan Saklar 2 mengatur lampu 2.Saklar ini digunakan untuk mnegatur
duabuah lampu pada satu ruangan sehingga kita bisa memilih mau lampu menyala semua
atau tidak
Pada saat S1 ON Pada saat S2 ON Pada saat S1 da n S2 ON

 Rangkaian no.3
Pada rangkaian ini sama saja fungsinya dengan rangakain 1 hanya saja pada kabel fasa
untuk saklar ditarik juga untuk fasa pada KKB.serta menambah jalur baru untuk kabel
netralnya
 Rangkaian no.4
Pada rangkaian ini sama saja fungsinya dengan rangakain 2x hanya saja pada kabel fasa
untuk saklar ditarik juga untuk fasa pada KKB
 Rangkaian no.5
Pada rangkaian ini menggunakan saklar tukar/saklar hotel adalah rangkaian yang yang dapat
digunakan untuk menghidupkan dan mematikan lampu dari tempat yang
berbeda.penggunaannya untuk menyalakan dan menghidupkan satu buah lampu dengan cara
bergantian. Rangkaian ini banyak dijumpai di hotel-hotel atau di rumah penginapan maupun
di lorong-lorong yang panjang. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk efisiensi waktu dan
tenaga agar tidak bolak-balik menuju saklar 1.

Pada saat S1 ON Pada saat S1 dan S2 ON

Pada saat S2 ON Pada saat S1 dan S2 OFF


 Rangkaian no.6
Saklar Seri 1 2 3 berfungsi sebagai Pengatur Mati menyala lampu 1 2 3.Dimana Saklar 1
dengan lampu 1, Saklar 2 dengan lampu 2,Saklar 3 dengan lampu 3. Lampu akan menyala
apabila masing-masing saklar ditekan atau tertutup.

Saklar 1 ON,Saklar 2 dan 3 OFF, Lampu 1 menyala


Saklar 2 ON,Saklar 1 dan 3 OFF Lampu 2 menyala

Saklar 3 ON, Saklar 1,2 OFF Lampu 3 menyala


 Rangkaian no.7
Pada dasarnya sama seperti pada rangkaian 2 dan 4 dimana masing masing lampu di atur
oleh saklar yang berbeda S1 mengatur lampu 1 dan S2 mengatur Lampu 2

 Rangkaian no.8
Dalam rangkaian ini 1 lampu diatur oleh 3 buah saklar (2 saklar tukar,1 saklar
silang).Dimana prinsip kerjanya yaitu 1 lampu dikontrol oleh 3 buah saklar.saat hanya
saklar 1 ON maka lampu menyala, saat hanya saklar 2 ON lampu menyala,saat hanya saklar
3 ON lampu menyala, dan apabila Saat ingin mematikan lampu cukup menekan salah satu
saklar saja. Fungsi dari rangkaian ini adalah untuk mengatur satu lampu pada area yang luas
misalkan lampu pada aula sehingga kita bisa mematikan dan menyalakan lampu dari saklar
yang berbeda-beda

Semua saklar OFF/Tidak terhubung (S1,S2,S3), Semua Lampu mati (L1,L2,L3)

STKR1(Saklar tukar) ON, STKR3 OFF, SSLG 2(saklar silang)OFF,Lampu 1 nyala


S2 ON, Lampu 1 nyala

S3 ON, lampu 1 nyala

S1,S2,S3 ON Lampu 1 nyala

S2,S1 ON lampu mati S2,S3 ON lampu mati

Pada soal no.b


Penulis asumsikan bahwa daya pada lampu pijarnya sebsear 40 W, serta satu KKB yang
saya asumsikan bernilai 200 VA
 Rangkaian no.1
Pada rangkaian ini menggunakan satu lampu saja
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I = 0,18 A, untuk nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt.
 Rangkaian no.2
Pada rangkaian ini menggunakan dua lampu
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I1=12 = 0,18 A,. Lalu karena terdapat 2 lampu sehingga arusnya
menjadi 2 x 0,18 = 0,36 A untuk nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt

 Rangkaian no.3
Pada rangkaian ini menggunakan satu lampu saja serta satu buah KKB
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I = 0,18 A,lalu untuk KKB nilai arusnya I = 0,9 A sehingga Arus
pada rangkaiannya adalah I total = I1+I KKB
I total = 1,08 A
sedangkan nilai V pada setiap rangkaian sama karena bersumber dari PLN dan untuk
listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220 volt.
 Rangkaian no.4
Pada rangkaian ini menggunakan dua lampu saja serta satu buah KKB
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I1 = I2 = 0,18 A , lalu untuk KKB nilai arusnya I = 0,9 A sehingga
Arus pada rangkaiannya adalah
I total = I1+I2+I KKB
Itotal = 0,18 + 0,18 + 0,9 = 1,26 A
sedangkan nilai V pada setiap rangkaian sama karena bersumber dari PLN dan untuk
listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220 volt.
 Rangkaian no.5
Pada rangkaian ini menggunakan satu lampu
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I = 0,18 A sedangkan nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt.
 Rangkaian no.6
Pada rangkaian ini menggunakan tiga lampu
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I1 = I2 = I3 = 0,18 A, sehingga Arus pada rangkaiannya adalah I
total = 0,18 x 3 = 0.54 A sedangkan nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt.
 Rangkaian no.7
Pada rangkaian ini menggunakan dua lampu
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I1=12 = 0,18 A,. Lalu karena terdapat 2 lampu sehingga arusnya
menjadi 2 x 0,18 = 0,36 A untuk nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt
 Rangkaian no.8
Pada rangkaian ini menggunakan satu lampu
Untuk mendapatkan arus kita tinnggal memassukkan kedalam rumus yaitu I = P / V
Didapatla hasil I = 0,18 A, sedangkan nilai V pada setiap rangkaian sama karena
bersumber dari PLN dan untuk listrik 1 phasa tegangan yang diberikan sebesar ± 220
volt.
8. Kesimpulan
Setekah melakukan praktikum kali ini saya dapat mensimpulkan terdapat berbagai jenis
instalasi listrik terkait pemasangan saklar dan masing-masing memiliki fungsinya masing-
masing sehingga kita perlu bijak dalam memilah komponen atau instalasi yang digunakan
agar sesuai dengan yang diinginkan. karena itu saya dapat mengimplementasikan rangkaian
elektronika dalam kehidupan sehari-hari, merencanakan tata letak komponen dan jalur
sambungan berdasarkan skema diagram, melakukan uji fungsi hasil instalasi sesuai dengan
gambar rangkaian

Anda mungkin juga menyukai