Nomor :
2. Nama :
Tempat / Tanggal lahir :
Alamat Rumah :
Pekerjaan :
Nomor Hp (Telpon/WA) :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri sebagai Anggota Mitra
Koperasi yang selanjutnya dalam perjanjian kerjasama ini disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Pasal 1
Ketentuan Umum
Didalam Perjanjian Kerjasama ini yang dimaksud dengan :
1. Koperasi Jasa “Wisata Indo Raya” atau disingkat Koperasi Jsa “WIRA” adalah
lembaga usaha yang berbadan hukum koperasi dengan Akta Pendirian
Nomor : 03, senin tanggal 07 Juni 2021 yang disyahkan dengan surat
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : AHU-
0010640.AH.01.26, tanggal 09 Juni 2021, dan berkedudukan di Kota
Mataram.
2. Unit Usaha Angkutan Taksi Dan Angkutan AKDP (Antar Kota Dan
Provinsi) adalah salah satu unit usaha yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada lembaga Kopearasi Jasa “Wisata Indo Raya” yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Pengurus Koperasi Jasa “Wisata Indo Raya” dengan
Nomnor Induk Berusaha : 1214001661166, tanggal 22 September 2021,
yang bertindak sebagai Lembaga Fasilitator yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan Unit Usaha Angkutan Taksi Dan Angkutan AKDP
(Antar Kota Dan Provinsi).
3. Anggota Mitra Koperasi adalah Orang perseorangan atau badan hukum yang
tidak menjadi Anggota Koperasi Jasa “Wisata Indo Raya”, tetapi bergabung
atau bermitra pada Unit Usaha Koperasi Jasa “Wisata Indo Raya”.
4. Angkutan Taksi atau Taksi adalah angkutan yang merupakan pelayanan dari pintu ke
pintu dalam wilayah operasi terbatas dengan menggunakan mobil penumpang umum
tidak dalam trayek dan memiliki ciri-ciri yang diatur dan diberi tanda khusus
serta dilengkapi dengan argometer.
5. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi adalah angkutan dari suatu kota ke kota lain
yang melalui antar daerah kabupaten dan kota dalam satu daerah propinsi dengan
menggunakan mobil bukan bus umum yang terikat dalam trayek tetap dan teratur.
6. Jaminan adalah biaya yang disetorkan kepada Koperasi Jasa “WIRA” oleh Anggota
Mitra Koperasi setiap bulan untuk per unit kendaraan yang telah sah dan resmi
didaftarkan dalam mitra unit usaha angkutan taksi dan angkutan AKDP yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada lembaga Koperasi Jasa “WIRA”.
7. Fee (jasa) adalah dana yang di setorkan kepada Koperasi Jasa “WIRA” oleh Anggota
Mitra Koperasi perbulan untuk jasa kepengurusan atau di uruskannya segala
keperluan administratif dan ijin yang di butuhkan mitra anggota koperasi.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
Perjanjian kerjasama ini dimaksudkan untuk mengatur hak dan kewajiban
masing-masing pihak dengan tujuan agar Unit Usaha Angkutan Taksi Dan
Angkutan AKDP (Antar Kota Dan Provinsi) dapat terlaksana dengan baik dan
saling menguntungkan.
Pasal 3
Ruang lingkup
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pelaksanaan usaha jasa angkutan dalam
kegiatan jasa pelayanan angkutan umum oleh Taksi dan Angkutan AKDP (Antar
Kota Dalam Provinsi), baik angkutan dalam trayek maupun angkutan tidak dalam
trayek, dengan menggunakan nama, identitas dan logo Koperasi Jasa WIRA.
Pasal 4
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak PIHAK PERTAMA :
a. Menerima dan memferivikasi serta validasi dokumen identitas Pihak
Kedua dan dokumen identitas kendaraan, serta dokumen lainnya dengan
benar yang menjadi kebutuhan Pihak Pertama.
b. Menerima Uang Jaminan setiap unit kendaraan sejumlah 500,000,- (lima
ratus ribu rupiah), setiap bulannya dari Pihak Kedua.
c. Menerima dan mengelola fee (jasa) setiap bulannya dari Pihak Kedua
dengan besaran sebagai berikut :
- Untuk jenis Usaha Angkutan Taksi di bebankan nominal fee (jasa)
Rp. 300,000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap bulan untuk satu unit
kendaraan, dalam catatan segala biaya pengurusan izin di tanggung
oleh Pihak Pertama.
- Untuk jenis Usaha Angkutran AKDP, di bebankan nominal fee (jasa)
Rp. 100,000 (seratus ribu rupiah) setiap bulan untuk satu unit
kendaraan, dalam catatan segala biaya pengurusan izin tidak
ditanggung oleh Pihak Pertama.
.
Pasal 7
Sanksi
(1) Bahwa dikelurkan surat peringatan oleh Pihak Pertama apabila Pihak Kedua
Tidak mentaati perturan yang berlaku atau tidak menjaga nama baik Pihak
Kedua.
(2) Bahwa Pihak Pertama dapat mencabut nama identitas dan logo serta
menghapus nama Pihak Kedua dari buku daftar kemitraan.
(3) Bahwa apabila terjadi keadaan yang memaksa dimana terjadi wanprestasi
oleh Pihak Kedua maka Pihak Pertama upaya hukum melalui musyawarah
internal Pihak Pertama.