NIM : P07134121019A
Prodi : Alih Jenjang DIV Teknologi Laboratorium Medik
Tugas : Parasitologi
Tanggal : 26 Oktober 2021
Dosen : Dr. Ershandi R. S.Si, M.Sc
Membuat Rangkuman 4 Jurnal Entomologi yang ada kaitannya dengan PCR (Polymerase Chain
Reaction)
1. Jurnal : “ Isolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri pada Sayap Lalat (Musca
Domestica) “.
Rangkuman : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengetahui
jenis/ spesies bakteri yang terdapat pada sayap lalat Musca Domestica dengan menggunakan
identifikasi molekuler dan uji biokimia. Penelitian tsb merupakan penelitian deskriptif
kualititatif dengan metode exploratif untuk menentukan jenis bakteri dari sayap lalat. Jumlah
sample yang digunakan sebanyak 10 lalat, 5 sample lalat berasal dari kantin dan 5 sample
lalat dari rumah. Metode pemeriksaan yang digunakan dengan memisahkan sayap kiri dan
kanan, lalu kemudian diinokulasikan pada medium NA, MC, SS, dan BHIB . Selain itu,
dilakukan juga uji molekuler. Untuk identifikasi molekuler jenis bakteri yang terdapat pada
sayap lalat diperoleh hasil strain dari amplifikasi PCR dan juga hasil sekuensing urutan basa
nitrogen isolat dari sample lalat yan digunakan (baik lalat rumah maupun lalat kantin). Proses
utama identifikasi molekuler yang dilakukan yaitu ekstraksi, amplifikasi dan elektroforesis.
Untuk ekstraksi DNA pada sample sayap lalat dilakukan dengan tahap: preparasi sample,
pelisisan sel, DNA binding, pencucian dan pemberian elution. Setelah itu dilakukan tahap
amplifikasi PCR dengan menggunakan mesin PCR (thermal cycler). Dalam proses ini
beberapa proses dilalui mulai dari proses denaturasi, annealing dan extention pada suhu dan
waktu yang ditentukan. Kemudian dilanjutkan dengan proses elektroforesis, dari hasil
elektroforesis yang dilakukan diindikasi bahawa fragmen gen teramplifikasi memeiliki
ukuran 996 bbp sehingga disimpulkan proses amplifikasi berhasil dilakukan. Setelah itu,
dilakukan identifikasi spesies bakteri pada sample sayap lalat dan isolat sample sayap lalat
untuk hasil PCR nya dikirim ke Malaysia untuk pemetaan pasang basa yang berhasil
diamplifikasi. Terdapat analisa data sekuensing, analisis BLAST untuk melihat uruta basa
nukleotidanya dan membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil sekuen DNA dan
mengetahui spesies bakterinya. Dari sample lalat yang diteliti tersebut ditemukan bahwa
terdapat bakteri patogen pada sayap lalat yaitu bakteri B. cereus, Staphylococcus sp, dan
Providencia Stuartii
2. Jurnal : “Filogenetik Kutu Penghisap Darah (Haematopinus sp) Pada Beberapa Jenis
Sapi Berdasarkan Gen 18S rRNA”.
Rangkuman : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara
Haematopinus sp yang menjadi parasit di beberapa jenis sapi Simmental, Limmousin, PO
(Peranakan Ongole), dan FH (Friesian Holstein) dari Kabupaten Jember dan Kabupaten
Karanganyar. Metode yang digunakan adalah dengan mengisolasi DNA dari sample 6 kutu
sample Haematopinus sp dan diamplifikasi menggunakan dengan menggunakan universal
primer 18S rNA dengan forward primer 18S dan reverse primer dan dilakukan sekuensing
produk PCR. Hasil sekuensing dianalisa menggunakan software untuk kontruksi filogenetik
dengan metode neighbour joining dan maximum parsimony. Untuk pemeriksaan molekuler ,
sample Haematopinus sp diekstraksi menggunakan DNA Extraction Kit. Hasil ekstraksi
DNA sample Haematopinus sp selanjutnya dilakuan amplifikasi seperti yang sebelumnya
sudah dijelaskan . Hasil penelitian menunjukan bahwa sample Haematopinus sp ditemukan
pada ujung ekor yang berambut , sekitar telinga, dan perineum vulva pada sapi yang
terinfeksi. DNA dari sample Haematopinus sp berhasil diisolasi dan diamplifikasi sehingga
band terlihat jelas pada 910 bp dengan menggunakan universal primer pada area 18S rRNA.
Sample Haematopinus sp yang berasal dari sapi Simmental, Limousin, PO dari Kabupaten
Jember serta Simmental dan PO dari Kabupaten Karanganyar termasuk dalam satu cluster
dengan Haemotopinus quadripertusus. Untuk sample Haematopinus sp dari sapi FH
Kabupaten Jember mempunyai jarak genetik yang cukup jauh dengan Haematopinus
quadripertusus karena sekuen yang dianalisis hanya 236nt. Perhitungan jarak genetik
dilakukan dengan menggunakan metode Kimura 2 parameter.
TERIMAKASIH..,